• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK KECANTIKAN OEMAH HERBORIST DI SECRET GARDEN VILLAGE, BALI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK KECANTIKAN OEMAH HERBORIST DI SECRET GARDEN VILLAGE, BALI SKRIPSI"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

OLEH :

INDAH PUSPITA SARI 1622090529

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS INTERNASIONAL JURUSAN AGRIBISNIS

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN 2020

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pangkep, Agustus 2020 Yang menyatakan,

Indah Puspita Sari

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, Rasul akhir zaman yang diutus kepermukaan bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi Diploma IV Program Studi Administrasi Bisnis Internasional, Jurusan Agribisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan dan sebagai bahan informasi bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa pihak-pihak yang mendukung baik secara moril dan juga materil. Kasih yang tulus, penghargaan, ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1. Kedua orang tua, ayahanda tersayang Burhanuddin dan ibunda tercinta Kartini yang memberikan dukungan moril dan materil serta doa yang dipanjatkan kepada ALLAH SWT untuk penulis.

2. Segenap keluarga dan sahabat yang sudah menyemangati bahkan ikut membantu penyelesaian skripsi ini.

3. Dr. Ir. Darmawan, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan berseta Para Pembantu Direktur. Adam, S.Pi., M.Si selaku Wakil Direktur Bidang Akademik, Ir. Baso Darwisah, MP selalu

(6)

Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Nur Rahmawaty Arma, S.Pi., M.Sc., Ph.D selaku Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

4. Dr. Mauli, S.Pi., M.Si selaku Ketua Jurusan Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

5. Wiwiek Hidayati, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis Internasional.

6. Mutmainna, SP.,M.Si selaku pembimbing I dan Ir. Asriany, M.Si selaku pembimbing II.

7. Wiwiek Hidayati, SE.,M.Si selaku penguji I dan Tien Kumalasari, S.Kom.,M.Kom selaku Penguji II.

8. Pimpinan Secret Garden Village beserta Karyawan dan Staffnya khususnya kepada Leni Masata Gultom selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan kesempatan serta atas segala ilmu dan pengalaman yang diberikan.

9. Seluruh Dosen, Teknisi dan Staff Program Studi Administrasi Bisnis Internasional.

10. Teman-Teman Angkatan XXIX Program Studi Administrasi Bisnis Internasional atas support dan kerjasamanya.

11. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang senantiasa

(7)

memberikan dan melimpahkan kasih sayangnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya secara moral maupun motivasinya. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca yang membutuhkan informasi ini.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Pangkep, Agustus 2020

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Pengertian Pemasaran ... 5

2.2. Konsep Pemasaran ... 5

2.3. Tujuan Umum Pemasaran ... 8

2.4. Strategi Pemasaran ... 9

2.5. Bauran Pemasaran ... 16

2.6. Pengertian Penjualan ... 18

2.7. Fungsi Penjualan ... 18

(9)

2.8. Produk Kecantikan ... 21

2.9. Kerangka Pikir ... 23

BAB III. METODE PENELITIAN ... 25

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 25

3.2.1. Jenis Data ... 25

3.2.2. Sumber Data ... 25

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4. Analisis Data ... 27

3.5. Defenisi Operasional ... 27

BAB IV. GAMBARAN UMUM SECRET GARDEN VILLAGE .. 29

4.1. Sejarah Secret Garden Village ... 29

4.2. Visi dan Misi Secret Garden Village ... 32

4.3. Struktur Organisasi Secret Garden Village ... 32

4.4. Fasilitas Secret Garden Village ... 33

4.5. Produk-Produk Secret Garden Village ... 37

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

5.1. Penerapan Strategi Pemasaran di Secret Garden Village ... 39

5.1.1. Product (Produk) ... 40

5.1.2. Price (Harga) ... 78

5.1.3. Place (Tempat) ... 83

5.1.4. Promotion (Promosi) ... 85

5.2. Faktor yang Mempengaruhi Bauran Pemasaran di Secret Garden Village ... 90

5.2.1. Faktor Internal ... 91

5.2.2. Faktor Eksternal ... 93

5.2.2.1. Eksternal Makro ... 94

5.2.2.2. Eksternal Mikro ... 97

(10)

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 101

6.1. Kesimpulan ... 101

6.2. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

RIWAYAT HIDUP ... 106

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Jenis Produk dan Harga Produk Oemah Herborist ... .. 79 Tabel 5.2. Tabel Perbandingan Harga ... 80 Tabel 5.3. Outlet Oemah Herborist ... 84

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pikir... 24

Gambar 4.1. Hierarki Organisasi Secret Garden Village ... 33

Gambar 5.1. Herborist Lulur Bali Tradisional ... 42

Gambar 5.2. Herborist Minyak Zaitun ... 45

Gambar 5.3. Herborist Lulur Zaitun ... 48

Gambar 5.4. Herborist Sabun Padat Zaitun ... 49

Gambar 5.5. Herborist Facial Foam Zaitun... 51

Gambar 5.6. Herborist Body Butter Zaitun ... 52

Gambar 5.7. Herborist Body Lotion Zaitun ... 53

Gambar 5.8. Herborist Body Wash Zaitun ... 54

Gambar 5.9. Herborist Shampoo Zaitun ... 55

Gambar 5.10. Herborist Olive Face Mask ... 56

Gambar 5.11. Herborist Aloe Vera Tube and Pot ... 57

Gambar 5.12. Herborist Aloe Bar and Soap ... 59

Gambar 5.13. Herborist Body Wash Aloe Vera... 60

Gambar 5.14. Herborist Shampoo Gel Aloe Vera ... 61

Gambar 5.15. Herborist Face Mist Aloe Vera ... 62

Gambar 5.16. Herborist Micellar Aloe Vera ... 63

Gambar 5.17. Herborist Facial Wash Aloe Vera ... 64

Gambar 5.18. Herborist Coconut Series ... 65

Gambar 5.19. Herborist Body Butter ... 66

Gambar 5.20. Herborist Natural Body Scent ... 69

Gambar 5.21. Herborist Sabun Beras ... 70

Gambar 5.22. Herborist Sabun Sere ... 71

Gambar 5.23. Herborist Curcuma Soap ... 71

Gambar 5.24. Herborist Tea Tree Facial Foam ... 72

Gambar 5.25. Herborist Feminine Hygiene ... 74

Gambar 5.26. Herborist Aromatheraphy ... 75

Gambar 5.27. Herborist Eau De Toilette ... 75

(13)

ABSTRAK

INDAH PUSPITA SARI. 1622090529. PENERAPAN BAURAN

PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK KECANTIKAN OEMAH HERBORIEST DI SECRET GARDEN VILLAGE, BALI. Dibimbing oleh Mutmainna dan Asriany.

Pengembangan produk dalam sebuah perusahaan tidak hanya bergantung pada pemanfaatan faktor produksi semaksimal mungkin akan tetapi harus didukung dengan tindakan pemasaran sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan tetap sesuai dengan keadaan pasar. Persaingan yang semakin luas menyebabkan harus adanya strategi pemasaran. Strategi pemasaran berperan penting dalam menjaga pertumbuhan usaha dalam jangka waktu panjang. strategi pemasaran harus disesuaikan menurut kebutuhan konsumen maupun kebutuhan strategi pesaing. Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Dengan cara ini perusahaan dapat menemukan bidang-bidang yang berpotensi untuk dijadikan keunggulan sekaligus mengetahui pula yang menjadi titik kelemahan kompetitifnya.

Penelitian ini dilakukan di Secret Garden Village yang bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi bauran pemasaran (marketing mix) serta peranan bauran pemasaran (marketing mix) dalam upaya peningkatan penjualan produk kecantikan di Secret Garden Village. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk mencapai tujuan pada penelitian ini maka dilakukan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi bauran pemasaran (marketing mix) pada produk kecantikan di Secret Garden Village terdiri dari pilihan produk yang berkualitas dan mengikuti perkembangan mode atau fashion. Strategi penetapan harga dilakukan dengan menentukan tujuan penetapan harga, memperkirakan permintaan, memperkirakan biaya, dan pemilihan metode penetapan harga. Dari segi lokasi, Oemah Herborist memiliki lokasi yang strategis karena jauh dari pesaing yang menawarkan produk yang sejenis. Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh Oemah Herborist meliputi periklanan, door to door, dan promosi penjualan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi bauran pemasaran (marketing mix) yakni faktor internal dan faktor eksternal.

Kata Kunci: Bauran Pemasaran, Penjualan, Produk, Promosi, Harga

(14)

ABSTRACT

INDAH PUSPITA SARI. 1622090529 . THE APPLICATION

OF MARKETING MIX IN THE EFFORT OF INCREASING SALES OF OEMAH HERBORIEST BEAUTY PRODUCTS IN SECRET GARDEN VILLAGE , BALI . Supervised by Mutmainna and Asriany.

Product development in a company does not only depend on the maximum possible use of production factors, but must be supported by marketing actions so as to produce quality products and remain in accordance with market conditions. Increasingly broad competition requires a marketing strategy. Marketing strategy plays an important role in maintaining business growth in the long term. marketing strategy must be adjusted according to consumer needs as well as the needs of competitor strategies. Designing a competitive marketing strategy starts with analyzing competitors. In this way the company can find areas that have the potential to be used as an advantage as well as find out what are the competitive weak points.

This research was conducted at the Secret Garden Village which aims to determine the application of the marketing mix and the role of the marketing mix in order to increase sales of beauty products in the Secret Garden Village . Sources of data used are primary data and secondary data, data collection techniques through interviews, observation and documentation. To achieve the objectives of this study, a qualitative descriptive analysis was carried out. Based on the results of data analysis can be concluded that the application of the marketing mix strategy on beauty products at the Secret Garden Village consists of a selection of products quality and keep abreast of fashion or fashion. Pricing strategies involve determining pricing objectives, estimating demand, estimating costs, and choosing a pricing method. In terms of location, Oemah Herborist has a strategic location because it is far from competitors who offer similar products. The promotional activities carried out by Oemah Herborist include advertising, door to door , and sales promotions. There are two factors that influence the marketing mix, such us internal factors and external factors.

Keywords : Marketing Mix , Sales, Product, Promotion, Price

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengembangan produk dalam sebuah perusahaan tidak hanya bergantung pada pemanfaatan faktor produksi semaksimal mungkin akan tetapi harus didukung dengan tindakan pemasaran sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan tetap sesuai dengan keadaan pasar. Dalam menghasilkan sebuah produk, suatu perusahaan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dan ekspektasi para konsumen. Dalam prakteknya, pemasaran merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan pelanggan, sehingga terjalin hubungan dengan para pelanggan.

Menurut Dayle dalam Sudaryono (2016) pemasaran merupakan proses manajemen yang berupaya memaksimumkan laba (retutns) bagi pemegang saham dengan jalan menjalin relasi dengan pelanggan utama (valued customers) dan menciptakan keunggulan kompetitif.

Persaingan yang semakin luas menyebabkan harus adanya strategi pemasaran. Strategi pemasaran berperan penting dalam menjaga pertumbuhan usaha dalam jangka waktu panjang. Usaha dalam jangka waktu yang panjang sangat ditentukan oleh kekuatan sebuah merek dan kualitas produk yang dihasilkan. Supaya berhasil, perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi pesaing dalam memuaskan konsumen sasaran. Maka, strategi pemasaran harus disesuaikan menurut kebutuhan konsumen maupun kebutuhan strategi pesaing.

Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan

(16)

analisis terhadap pesaing. Dengan cara ini perusahaan dapat menemukan bidang- bidang yang berpotensi untuk dijadikan keunggulan sekaligus mengetahui pula yang menjadi titik kelemahan kompetitifnya.

Dalam lingkup kecantikan, wanita memilih suatu produk kosmetik dengan mempertimbangkan kebaikan untuk dirinya. Konsumen dengan kesadaran kesehatan yang tinggi dapat mempertimbangkan apakah kosmetik tersebut aman untuk digunakan dan lebih serius dalam mempertimbangkan bahan yang digunakan dalam membuat produk kosmetik tersebut. Konsumen wanita dalam menggunakan produk kosmetik akan mempertimbangkan mereknya. Keberadaan merk sangat penting bagi sebuah produk. Merk merupakan sebuah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi hal – hal tersebut, yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual, dan untuk membedakan dengan produk pesaing (Kotler, 2008).

Secret Garden Village merupakan salah satu perusahaan Hospitality yang

bergerak di bidang industri pariswisata. Tempat wisata bernuansa tur edukasi ini menawarkan berkunjung ke tempat pembuatan produk kecantikan, kopi dan restoran dengan masakan khas Bali yang otentik. Selain aneka wisata halal, destinasi wisata ini juga menyuguhkan museum kecantikan lengkap dengan pabrik mini produk kecantikan lokal yaitu Oemah Herborist dan terdapat juga mini museum kopi dan kafe di Black Eye Coffee and Roastery, Rice View, The Luwus, dan Secret Chamber. Bukan itu saja, destinasi yang didirikan pada tahun 2016 ini menyuguhkan panorama sawah terasering dan perbuktian yang memesona serta tatanan tanaman yang menyegarkan mata (Secret Garden Village,2020).

(17)

Untuk memasarkan produknya, perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat agar dapat mencapai tujuan perusahaan, yaitu untuk mendapatkan laba dan untuk memenangkan persaingan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan strategi marketing mix. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul “Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Produk Kecantikan Oemah Herborist Di Secret Garden Village, Bali”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka hal yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana penerapan strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada produk kecamtikan Oemah Herborist di Secret Garden Village?

2. Faktor apa yang Mempengaruhi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Penjualan Produk Kecantikan di Secret Garden Village?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Penerapan Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada produk kecantikan di Secret Garden Village!

2. Faktor yang Mempengaruhi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Peningkatan Penjualan Produk Kecantikan di Secret Garden Village!

(18)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain : 1. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai sarana untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian.

b. Sebagai salah satu bentuk pengaplikasian atau penerapan teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku kuliah.

2. Bagi Perusahaan

a. Peneliti dapat memperkenalkan fasilitas dan produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas.

b. Dapat memberikan informasi tambahan yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2000) definisi dari pemasaran adalah proses sosial dan managerial dimana perorangan dan kelompok mendapatkan kebutuhan mereka dengan menciptakan, penawaran produk yang bernilai masing-masing.

Inti dari kegiatan pemasaran adalah untuk mengembangkan suatu produk, penelitian distribusi, komunikasi, penetapan harga, dan pelayanan.

Menurut Payne dalam Anonim (2011) pemasaran adalah suatu proses merasakan, membangkitkan, memahami, dan memuaskan kebutuhan target pasar yang lebih spesifik dengan menjembatani sumber daya organisasi kepada kebutuhan target pasar. Sedangkan menurut Walker dalam Widayat (2020) pemasaran adalah keseluruhan sistem dari aktifitas bisnis yang dirancang untuk perencanaan, harga, promosi, dan distribusi yang diharapkan produk dapat memuaskan target pasar untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Konsep pemasaran ini mencerminkan komitmen perusahaan kepada konsumennya.

2.2. Konsep Pemasaran

Pemasaran menjadi sebuah faktor penting bagi perusahaan maupun pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam suatu perusahaan, pemasaran menjadi salah satu kegiatan pokok yang menunjang perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Tak hanya itu saja, melalui kegiatan pemasaran, perusahaan bisa berkembang dengan belajar dari kegiatan pemasaran perusahaan

(20)

lain dan juga bisa mendapatkan laba. Selain itu, kegiatan pemasaran ini juga harus mampu memberi kepuasan pada konsumen jika ingin usahanya tetap berjalan.

Pemasaran merupakan suatu proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler dan Armstrong dalam Yunus, 2016). Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh perusahaan yang mampu membuat pelanggan memiliki nilai tersendiri bagi perusahaan yang dituju dimana nilai yang dibuat oleh pelanggan akan mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan. Proses dalam pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen inilah yang menjadi konsep pemasaran. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya terampil dalam merangsang permintaan akan produk-produk perusahaan agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Menurut Kotler dan Keller dalam Hestanto (2019), “Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.”

Dalam pemasaran terdapat lima konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi menurut Kotler dalam Anonim (2011) :

(21)

a. Konsep Produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana - mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi yang didistribusi dengan luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

b. Konsep Produk

Konsep ini mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performasi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajeman 10 disini adalah membuat membuat produk berkualitas karena konsumen dianggap menyuaki produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri - ciri terbaik.

c. Konsep Penjualan

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen dibiarkan begitu saja maka organisasi harus berupaya melaksanakan penjualan dan promosi yang agresif.

d. Konsep Pemasaran

Konsep ini mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

(22)

e. Konsep Pemasaran Sosial

Konsep ini sebenarnya sudah ada sejak lama. namun mulai berkembang sejak beberapa tahun terakhir. Minat terhadap pemasaran makin banyak dan semakin ketatnya persaingan, membuat konsep ini muncul dan berkembang. Di Indonesia sendiri, hanya beberapa perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran sosial. Hal ini terbukti karena perusahaan lokal tidak memperhatikan aspek tertentu dengan hanya menciptakan produk biasa. Konsep pemasaran sosial ini tidak hanya berfokus pada inti produk, produk yang diinginkan dan sekadar keuntungan perusahaan, namun juga berorientasi pada memberikan kepuasan lebih pada konsumen. Pada prakteknya, banyak konsumen yang mengatakan bahwa produk yang dikonsumsi memang lebih bagus dan konsumen merasakan manfaat lainnya sehingga bersedia untuk membayar lebih bagi produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran sosial ini.

2.3. Tujuan Umum Pemasaran

Adapun tujuan pemasaran menurut Philip Kotler dalam Anonim (2019) adalah bukan hanya sekedar mendapatkan keuntungan saja tapi juga untuk mengetahui dan memahami pasar dan pelanggan. Sehingga barang dan jasa tetap cocok dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Jadi orientasi dari tujuan pemasaran bukan hanya sekedar mendapatkan keuntungnan saja namun juga paham akan kebutuhan dan keinginan konsumennya.

(23)

Terdapat 3 kategori tujuan pemasaran berdasarkan waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Berikut Penjelasannya :

1. Jangka pendek

Tujuan jangka pendek dari pemasaran adalah agar perusahaan mendapakan untuk secepat mungkin. Jadi, pemasaran dilakukan agar perusahaan bisa menutup semua biaya produksi yang digunakan untuk barang dan jasa yang mereka jual. Jika ternyata lebih, maka itulah yang dinamakan untung.

2. Jangka menengah

Tujuan jangka menengah dari pemasaran adalah berusaha untuk mencapai titik impas dari total volume penjualan dan total biaya produksi yang merea keluarkan. Jadi, dengan pemasaran yang luas, maka mereka juga berusahan untuk mendapatkan untung yang banyak dengan meningkatkan volume penjualan.

3. Jangka panjang

Tujuan jangka panjang dari pemasaran adalah agar perusahaan tersebut dapat bertahan dengan pelanggan yang setia dengan barang atau jasa yang dijual. Oleh karena itu, perusahaan harus inovatif memberikan potongan harga khusus serta memberikan barang dan jasa yang kreatif.

2.4. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan pernyataan yang memberi petunjuk tentang arah tujuan dari berbagai usaha untuk mencapai sasaran yang dikehendaki. Untuk mendapatkan laba dan kemakmuran dalam berbisnis,

(24)

seorang pebisnis melakukan langkah-langkah tertentu. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pebisnis adalah dengan melakukan strategi. Seorang pebisnis dapat melakukan strateginya dengan belajar dari pengalaman- pengalaman masa lalu pebisnis lain, ataupun dapat menciptakan strategi sendiri.

Menurut Craven, strategi pemasaran didefinisikan sebagai analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran, dan pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program pemasaran. Pengertian strategi pemasaran menurut Badri Sutrisno dalam Fajriah (2018) adalah Pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu di dalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan. Menurut Radiosunu dalam Fajriah (2018) strategi pemasaran didasarkan atas 5 (lima) konsep strategi sebagai berikut:

a. Segmentasi Pasar

Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu, perusahaan harus mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen tersebut kedalam satuan- satuan pasar yang bersifat homogen.

(25)

b. Market Positioning

Perusahaan tidak mungkin dapat menguasai pasar secara keseluruhan, maka prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola spesifik pasar perusahaan yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat.

c. Market Entry

Market entry adalah strategi perusahaan untuk memasuki segmen pasar

yang dijadikan pasar sasaran penjualan. Strategi memasuki suatu segmen pasar dapat dilakukan dengan cara :

1. Membeli perusahaan lain. Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan cepat, cara ini ditempuh apabila :

a. Perusahaan pembeli tidak mengetahui tentang seluk beluk industr dari perusahaan yang dibeli.

b. Sangat menguntungkan untuk secepat mungkin memasuki segmen pasar yang dikuasai perusahaan yang dibeli.

c. Perusahaan menghadapi macam-macam penghalang untuk memasuki segmen pasar yang bersangkutan melalui internal development, misalnya patent, economies of scale, saluran distribusi

yang sulit dimasuki, biaya iklan yang mahal atau kesulitan bahan mentah.

2. Internal Development, ada perusahaan-perusahaan yang lebih suka berkembang melalui usaha sendiri yaitu melalui research and

(26)

development karena berpendirian bahwa hanya dengan cara inilah

kepemimpinan dalam industri dapat dicapai.

3. Kerjasama dengan perusahaan lain.

Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa resiko yang dipikul bersama, dan masing-masing perusahaan saling melengkapi skill dan resources.

4. Marketing Mix Strategy (Strategi Bauran Pemasaran).

Marketing Mix strategy adalah kumpulan variabel-variabel yang dapat

dipergunakan perusahaan untuk memepengaruhi tanggapan konsumen.

Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah yang disebut 4P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi).

a. Product (Produk)

Produk merupakan sesuatu yang memenuhi apa yang pelanggan butuhkan atau inginkan. Produk menjadi sesuatu yang diasosiasikan dengan perusahaan oleh pelanggan. Setiap produk melalui sebuah roda kehidupan (life-cycle) yang mencakup sebuah fase pertumbuhan diikuti dengan fase kematangan dan akhirnya sebuah periode dimana penjualan produk tersebut menurun. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memprediksi seberapa lama life- cycle dari sebuah produk dan memfokuskan perhatiannya pada

tantangan-tantangan yang muncul seiring dengan bergeraknya produk melewati setiap fase. Perusahaan juga harus memerhatikan bauran produk (product mix) dari produk mereka. Perusahaan juga

(27)

harus tahu cara memosisikan produk tersebut, cara menggunakan merk tersebut, cara menggunakan sumber daya perusahaan, dan cara mengatur bauran produk agar masing-masing produk saling melengkapi.

b. Price (Harga)

Harga adalah banyaknya uang yang dibayarkan oleh pelanggan untuk produk tersebut. Harga sangat penting mengingat hal tersebut menentukan keuntungan perusahaan. Menyesuaikan harga memiliki dampak yang mendalam pada strategi pemasaran, dan terkadang dapat juga memengaruhi permintaan dan penjualan.

Promosi (Promotion) Promosi merujuk pada semua metode komunikasi yang digunakan untuk memberikan informasi terhadap pihak lain tentang produk. Promosi terdiri dari elemen-elemen seperti iklan, public relations, dan promosi penjualan.

c. Place (Tempat)

Tempat (Place) merujuk pada menyediakan produk tersebut pada sebuah tempat yang nyaman bagi pelanggan untuk mendapatkannya. Place hampir sama dengan distribusi. Bermacam- macam strategi seperti franchising (waralaba) dapat digunakan oleh perusahaan untuk melengkapi aspek lainnya dari bauran pemasaran.

(28)

d. Promotion (Promosi)

Iklan mencakup komunikasi apapun yang dibayar, mulai dari iklan televisi, radio, internet sampai media cetak dan billboard. Public relations adalah saat komunikasi tidak dibayar secara langsung dan

mencakup press release, perjanjian sponsor, pameran dan seminar.

5. Timing Strategy

Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan barang merupakan hal yang perlu diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik menetapkan objektif dan menyusun strategi pemasaran, ini tidaklah berarti bahwa perusahaan dapat segera memulai kegiatan pemasaran. Perusahaan harus lebih dahulu melakukan persiapan-persiapan baik dibidang produksi maupun dibidang pemasaran, kemudian perusahan juga harus menentukan saat yang tepat bagi pelemparan barang dan jasa ke pasar. Strategi pemasaran yang berhasil sangat ditentukan oleh tingkat kepuasaan yang diperoleh konsumen dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk produknya. Atas dasar ini maka dapatlah dikatakan bahwa tujuan dan sasaran pemasaran suatu produk adalah untuk kepuasan kepada konsumen. Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri mempunyai strategi bersaing. Usaha mengenali dan mempelajari pesaing merupakan masalah utama yang perlu diselesaikan untuk melakukan perencanaan yang efektif. Perusahaan seharusnya membandingkan terus- menerus produk, harga, saluran distribusi, dan promosi mereka dengan yang dilakukan oleh para pesaing dekatnya. Dengan cara ini, perusahaan

(29)

dapat secara jelas melihat bidang-bidang keunggulan dan kelemahan pesaing potensial. Perusahaan dapat melancarkan serangan yang lebih mengena terhadap pesaingnya selain itu juga menyiapkan langkah pertahanan yang lebih kuat terhadap serangan lawan. Dalam aplikasi manajemen strategi pemasaran ada suatu sisi yang perlu diperhatikan yaitu budaya, dimana perusahaan- perusahaan besar ternyata telah menjadikan budaya sebagai catatan penting dalam penciptaan dan pemasaran produk mereka. Dalam persoalan warna saja itu telah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan perilaku pembelian konsumen. Adapun prinsip-prinsip dari strategi pemasaran menurut Alexander Sindoro dalam Fajriah (2018) meliputi:

a. Hormati Pelanggan: Bila pelanggan anda tidak membeli produk atau jasa anda, tidak ada lagi yang penting.

b. Mengatur Inteligensi: Kenali pasar anda dan kenali diri anda sendiri.

c. Mempertahankan Tujuan: Kehendak yang jelas dan tujuan yang teguh.

d. Posisi yang Aman: Kuasai posisi yang tidak dengan mudah dapat direbut oleh pesaing anda.

e. Tindakan Menyerang: Tetap menyerang untuk mengamankan kebebasan tindakan.

f. Kejutan: Kejutan adalah cara yang terbaik untuk memperoleh dominasi psikologis dan mementahkan inisiatif lawan anda.

(30)

g. Manuver: Merupakan jalan memutar yang paling berat untuk dipertahankan, jalan memutar yang paling panjang mungkin jalan paling pendek untuk pulang.

h. Konsentrasi Sumber Daya: Memiliki kekuatan massal superior yang memadai di tempat dan waktu yang paling menentukan.

i. Ekonomi Kekuatan: Nilai secara akurat dimana anda menyebarkan sumber daya anda.

j. Struktur Komando: proses manajemen yang baik melepaskan ikatan kekuatan sumber daya manusia.

k. Kepemimpinan Pribadi: Diperlukan kepercayaan pemimpin pada bawahannya dan kepercayaan mereka pada kemampuan pemimpin untuk menang.

l. Kesederhanaan: bahkan rencana yang paling sederhana pun sulit dilaksanakan.

2.5. Bauran Pemasaran

Menurut Kotler dalam Sunarti dkk (2015) bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasarannya. Para pemasar pada umumnya menggunakan bauran pemasaran ini sebagai alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan oleh perusahaan dari pasaran mereka atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan atau untuk menciptakan pembelian atas produk perusahaan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

(31)

disimpulkan bahwa bauran pemasaran mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Bauran pemasaran ialah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya Kotler dalam Agustiono dkk (2015) . Bauran pemasaran terdiri dari segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya. Beberapa kemungkinan itu dikumpulkan kedalam 4 variabel yang dikenal sebagai “ 4 P” yaitu :

1. Product ( produk )

Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan pembeli, diusahakan untuk dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen.

2. Price ( harga )

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkannya.

3. Place (tempat)

Tempat adalah berbagai tempat kegiatan yang membuat produk terjangkau oleh sasaran konsumen.

4. Promotion (promosi)

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menunjukkan keistimewaan-keistimewaan produk yang diciptakannya dan merayu konsumen agar membelinya.

(32)

2.6. Pengertian Penjualan

Kegiatan penjualan merupakan bagian pemasaran yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran terhadap suatu produk dari produsen ke konsumen, walaupun zaman sekarang istilah penjualan sering dianggap sama dengan pemasaran namun tetap saja pemasaran mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari penjualan, proses pemasaran dimulai sejak sebelum barang diproduksi maupun dijual, sedangkan penjualan merupakan dari kegiatan pada pemasaran yaitu dengan memproduksi suatu produk kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia memakainya.

Menurut Basu Swastha dalam Nugroho (2015) penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki. menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Penjualan diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan atas persetujuan bersama.

2.7. Fungsi Penjualan

Menurut Swastha dalam Panjaitan (2014) salah satu fungsi tenaga penjualan adalah melakukan penjualan dengan bertemu muka (Face to face selling), dimana seorang penjual dari sebuah perusahaan langsung menemui

konsumen untuk menawarkan produknya. Penjualan dengan bertemu muka ini hanya merupakan satu dari beberapa fungsi penting lainnya. Fungsi-fungsi yang lain tersebut adalah:

(33)

1) Menganalisa Pasar

Proses menganalisa pasar, termasuk juga mengadakan peramalan penjualan pada masa yang akan datang, mengetahui dan mengawasi para pesaing dan memperhatikan lingkungan sosial dan perekonomian.

2) Menentukan Calon Konsumen

Proses ini termasuk dalam fungsi antara lain mencari pembeli potensial, menciptakan pesanan baru dari langganan yang ada dan mengetahui keinginan pasar.

3) Mengadakan Komunikasi

Komunikasi merupakan fungsi menjiwai fungsi-fungsi penjualan yang ada. Fungsi ini tidak menitikberatkan pada membujuk atau mempengaruhi tetapi untuk memulai dan melangsungkan pembicaraan dengan pelanggan atau calon pembeli.

4) Memberikan Pelayanan

Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat diwujudkan dalam bentuk konsultasi yang menyangkut keinginan dan masalahmasalah yang dihadapi oleh pelanggan, memberikan jasa teknis, memberikan bantuan keuangan, meiakukan pengantaran barang kerumah dan lain-lain.

5) Memajukan Pelanggan

Proses memajukan pelangan, tenaga pejualan bertanggungjawab atas semua tugas yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Dalam fungsi ini termasuk juga pemberian saran secara pribadi seperti saran tentang masalah pengawasan kebijaksanaan harga.

(34)

6) Mempertahankan Pelanggan

Mempertahankan pelanggan atau penjualan merupakan salah satu fungsi yang semata-mata ditujukan untuk menciptakan hubungan bmk dengan pelanggan.

7) Mendefinisikan Masalah

Hal ini dilakukan dengan memperhatikan dan mengikuti permintaan konsumen, ini berarti perusahaan harus mengadakan analisis tentang usaha-usaha konsumen sebagai sumber masalah. Selain itu harus menemukan yang berkaitan dengan barang, jasa dan sistem penyampaiannya.

8) Mengatasi Masalah

Mengatasi masalah merupakan fungsi menyeluruh yang pada dasamya menyangkut fleksibilitas penemuan pelanggan. Jika suatu masalah yang ditemukan bersumber dari berbagai perusahaan, tenaga penjualan dapat membentuk suatu sistem untuk memecahkannya. Jadi dalam hal ini tenaga penjual dapat bertindak sebagai konsultan.

9) Pengatur Waktu

Pengatur waktu merupakan hal yang paling penting yang dihadapi oleh tenaga penjualan untuk menghemat waktu, sehingga mereka harus banyak latihan serta menjadikan pengalaman dari orang lain.

10) Mengalokasikan Sumber-sumber

Pengalokasian sumber-sumber sering diperlukan dan dilakukan dengan memberikan bahan bagi keputusan manajemen untuk membuka transaksi

(35)

baru, menutup transaksi yang tidak menguntungkan, dan mengalokasikan usaha-usaha ke berbagai transaksi.

11) Meningkatkan Kemampuan Diri

Ini meliputi latihan-latihan dan usaha-usaha pribadi untuk mencapai kemampuan fisik dan mental yang tinggi. Tentu saja tidak terlepas dari masalah motivasi dan kondisi kesehatan diri tenaga penjualnya itu sendiri.

Latihan yang lain dapat dilakukan dengan mempelajari konsumen besrta keinginannya, para pesaing beserta kegiatannya, produk yang dijual, kebijaksanaan dan program dan perusahaannya.

2.8. Produk Kecantikan

Kosmetika yang beredar di pasaran sangat beragam baik merek, jenis, kegunaannya, maupun warna dan bentuknya, sehingga sering membingungkan para konsumen dalam pemilihan kosmetik. Tranggono dalam Sukristriani (2014) mengatakan penggolongan kosmetik menurut

penggunaanya bagi kulit terbagi dalam 2 jenis yaitu: (1) kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetic), merupakan kosmetika untuk memelihara, merawat dan mempertahankan kondisi kulit (2) kosmetik riasan (dekoratif atau make up), merupakan kosmetika untuk memperindah wajah.

Kecantikan menjadi hal yang bisa dikatakan hampir menjadi obsesi bagi kaum wanita untuk mendapatkannya. Karena sesuai dengan kodratnya sudah menjadi suatu hal yang wajar bagi setiap wanita melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kecantikan yang diidam-idamkan. Banyak hal-hal yang terkait dalam kecantikan, meliputi kecantikan wajah, rambut, tubuh yang

(36)

ideal, kulit yang putih berseri, dan banyak hal lainnya. Memiliki penampilan menarik merupakan kebutuhan setiap manusia, utamanya bagi wanita.

Memiliki penampilan yang sempurna tak hanya dalam hal berpakaian, namun juga pada fisik, terutama wajah dan tubuh. Umumnya wanita lebih sering dianggap ingin memiliki penampilan menarik dibandingkan pria. Wanita cenderung ingin tampil menarik dan mempesona di hadapan orang lain terutama lawan jenisnya (Melliana dalam Khumaera, 2018).

Saat ini sudah banyak sekali produk kecantikan yang menggunakan bahan alami. Selain lebih aman, bahan-bahan alami juga dipercaya dapat mengatasi masalah kulit dengan lebih baik daripada bahan-bahan kimia.

Kandungan kimia dalam kosmetik seringkali mengakibatkan berbagai masalah kulit seperti ketidakseimbangan hormon yang memicu kulit kering, berjerawat, ataupun berbagai masalah kulit lainnya. Bersamaan dengan isu lingkungan yang mulai meningkat, gerakan menggunakan kosmetik alami yang ramah lingkukan dengan teknologi mutakhir yang ada membawa hasil yang cukup menarik dan aman untuk kulit. Berbagai data juga menunjukkan adanya peningkatan penjualan untuk berbagai produk dengan bahan alami seperti pada produk herbal suplemen yang meningkat hingga 25% dan 5-15%

pada obat-obat herbal yang menunjukkan peningkatan tren akan produk berbahan alami.

Oleh karena itu, banyak brand kecantikan di dunia yang mulai mengenalkan produk kecantikan dengan kandungan bahan alami. Keberadaan merk sangat penting bagi sebuah produk. Merek adalah sebuah nama, istilah,

(37)

tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi semua ini, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual produk atau jasa. Merek melindungi konsumen maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk- produk yang sejenis. Suatu merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut. Di samping itu, merek dapat melindungi konsumen maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik Riana dalam Sabrina (2012).

Apabila konsumen wanita merasa merk tersebut unik dan menarik, maka akan memberikan kesan positif terhadap merk tersebut dan berminat untuk menggunakannya. Dengan adanya kesan yang bersifat postif, maka akan menimbulkan emosi positif dalam benak konsumen. Emosi positif tersebut berupa perasaan bersifat baik, perasaan merupakan pernyataan yang bersifat subyektif berupa perasaan senang yang tidak bergantung pada alat indera.

Emosi positif tersebut akan memungkinkan konsumen berminat untuk membeli produk kosmetik tersebut.

2.9. Kerangka Pikir

Masalah dalam penelitian dapat lebih mudah dipecahkan dengan adanya suatu kerangka pemikiran atau konseptual. Berikut ini skema kerangka pikir dalam penelitian ini:

(38)

(Gambar 2.1. Kerangka Pikir) BAURAN PEMASARAN

(MARKETING MIX)

PRODUCT (PRODUK)

PRICE (HARGA)

PLACE (TEMPAT/

DISTRIBUSI)

PROMOTION (PROMOSI)

VOLUME PENJUALAN

ANALISIS DESKRIPTIF

PENERAPAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Secret Garden Village Bali yang berlokasi di Jalan Raya Denpasar-Bedugul KM 36 Luwus, Baturiti, Tabanan, Bali.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yakni mulai tanggal 20 Januari – 20 Maret 2020. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode Purposive Sampling atau penentuan lokasi secara sengaja. Hal ini disebabkan karena

Perusahaan Secret Garden Village juga merupakan lokasi PKPM peneliti.

3.2. Jenis dan Sumber Data

3.2.1. Jenis Data

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research), dimana data yang diambil berasal dari perusahaan. Dalam hal ini,

peneliti menggunakan pendekatan Deskriptif Kualitatif yakni data yang diperoleh dari perusahaan Secret Garden Village Bali digambarkan secara sistematis atau dengan cara ilmiah sesuai dengan tujuan.

Data Kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan, produk yang dihasilkan, penentuan harga produk, promosi yang dilakukan oleh perusahaan dan penentuan lokasi perusahaan.

3.2.2. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder (Rokhmana, 2012).

(40)

1. Data Primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan sendiri oleh peneliti yang di anggap relevan dengan penelitian, seperti data yang didapat dari wawancara dengan pihak Secret Garden Village, seperti data tentang produk, penetapan harga, promosi dan distribusi. Serta data terkait faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan bauran pemasaran.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti yang bersumber dari buku literatur, penelitian-penelitian terdahulu, jurnal, dan artikel yang dikumpulkan dari pencarian di internet yang relevan dengan penelitian, seperti konsep- konsep bauran pemasaran. data profil perusahaan, struktur organisasi,

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : Wawancara, Observasi dan Dokumentasi

a. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab sambil menatap muka yang terjadi antara sang penanya atau pewawancara dengan penjawab atau responden sebagai proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian.

Disini, peneliti melakukan wawancara kepada Manajer atau Bagian Pemasaran dari Secret Garden Village.

b. Observasi

Observasi merupakan aktivitas yang dilakukan dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi. Observasi yang yang dilakukan oleh penulis adalah

(41)

mengamati secara langsung kegiatan dan suasana kerja di Secret Garden Village.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan pengambilan gambar maupun menganalisis dokumen untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Dokumentasi yang dilakukan oleh penulis berupa catatan, brosur, dan lain-lain yang terkait produk Secret Garden Village.

3.4. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif yaitu menggunakan data dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, brosur dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan mangaitkan antara data yang diperoleh dari perusahaan Secret Garden Village dengan teori dan konsep bauran pemasaran.

3.5. Defenisi Operasional a. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran dapat diartikan sebagai variabel-variabel pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan.

b. Penerapan Produk

Langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan agar produk atau jasa yang dibuat oleh dapat diterima oleh konsumen atau

(42)

calon konsumen sehingga sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan penjualan.

c. Penerapan Harga

Harga yang diterapkan oleh perusahaan terhadap suatu produk dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

d. Penerapan Distribusi

penyaluran hasil produksi dari produsen yang membuatnya kepada konsumen yang memerlukannya.

e. Penerapan Promosi

Aktivitas komunikasi yang dilakukan sebagai upaya untuk memperkenalkan atau menawarkan suatu produk dengan tujuan menarik calon konsumen untuk menggunakan produk tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

dengan jumlah responden sebanyak 100 tamu, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yang dilakukan oleh Garden Permata Hotel Bandung yang terdiri

Beragam definisi atau pengertian “Bauran Pemasaran” atau “Marketing Mix” disampaikan pakar marketing namun secara umum dapat disampaikan adalah kumpulan dari

Strategi bauran pemasaran ( marketing mix) aspek physical evidence yang sudah diterapkan Cherryka Bakery dengan sangat baik dan berdasarkan tanggapan konsumen aspek

Praja (2015), telah melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Fanta PT. Coca-Cola Amatil

Dr.Ir. Sunarto, MP dan Kartika Budi Utami, SST, MP. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui Penerapan Marketing Mix yang meliputi 9P (Product, Promotions, Price,

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang Penerapan Analisa Bauran Pemasaran ( Marketing mix ) Jasa Penginapan Berbasis Syariah di Sofyan Inn Bogor

Abstrak – Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen di Hotel Garden Palace Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas

Dampak dari penerapan Strategi Bauran Pemasaran Marketing Mix pada usaha kuliner Rumah Cokelat Bodag Madiun memberikan dampak yang baik, dilihat dari penerapan ketujuh unsur strategi