BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
62
bandar akan memperkerjakan korban untuk menjual Narkotika dengan imbalan menggunakan narkotika secara gratis, ada juga korban yang meneruskan bisnis gelap Narkotika sebagai mata pencarian.
Selanjutnya berdasarkan wawancara yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2022 pukul 08.00 WIB dengan bapak Arif Putra Nugraha selaku tokoh agama menyatakan, Dampak negatif penyalahgunaan NAPZA ini sangat berbahaya banyak kasus setelah menggunakan sampai gila dan membunuh orang yang tidak bersalah.
Kemudian berdasarkan wawancara yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2022 pukul 14.00 WIB dengan bapak Atan Nawi selaku tokoh masyarakat beliau menyatakan, “Dampak positif bagi program pencegahan penyalahgunaan NAPZA ini sangat baik dimana memberikan pengetahuan akan bahaya Napza menjadikan pembelajaran dan tidak akan menggunakannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dampak pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan NAPZA bagi pelajar/masyarakat belum mendapatkan dampak dari program pencegahan penyalahgunaan NAPZA sebagai bukti pengguna NAPZA di Labuhanbatu terus meningkat.
penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Labuhanbatu di lakukan seperti, mentetapkan tata tertib sekolah mengenai kebijakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, melaksanakan sosialisasi dan penyebaran informasi yang benar mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA, memfasilitasi layanan konsultasi/konseling bagi peserta didik yang memiliki kecendrungan menyalahgunakan NAPZA, berkoordinasi denga orangtua/wali dalam hal ada indikasi penyalahgunaan NAPZA, melaporkan adanya indikasi penyalahgunaan NAPZA kepada aparat penegak hukum sudah di lakukan secara baik.
Dalam penelitian ini agar strategi berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran maka perlu berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan mensosialisasikan bahaya NAPZA apabila di salahgunakan. Namun dalam beberapa tahun sebelumnya program pencegahan terhenti karena kurangnya anggaran dana yang di akibatkan pandemi Covid 19 yang melanda indonesia, strategi sosialisasipun dilakukan melalui kegiatan sehari- hari di sekolah seperti, upacara bendera, apel pagi, dan kegiatan pembelajaran di kelas.
Salah satu upaya yang sangat mungkin dilakukan untuk menekan jumlah pengguna NAPZA di Kabupaten Labuhanbatu adalah pendidikan disekolah, pendidikan berperan penting dalam hal pencegahan penyalahgunaan dengan menanamkan kurikulum bahaya NAPZA, kegiatan positif seperti ekstra kulikuler dan kegiatan agama menuntun para siswa/siswi terhindar dari bahaya NAPZA.
Menurut Khairiah, N (2016:299) Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan. Selain itu, dalam rangka memberikan
64
layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendidikan secara memadai, termasuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat.
Menurut Mazmanian dan Sebatier (Waluyo, 2007:49), menyebutkan bahwa implementasi adalah strategi pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau badan peradilan lainnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi,menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan berbagai cara untuk menstruktur atau mengatur proses implementasinya.
Berdasarkan teori diatas mengenai strategi dalam pelaksanaan program sudah sesuai dengan kebijakan dan diterapkan dengan hal-hal yang ditetapkan di dalam peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2017 tentang antisipasi dini dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
pelaksanaan program pun sudah dilakukan akan tetapi belum sepenuh nya optimal karena pandemi wabah dari pandemi Covid 19 yang menyebabkan terhentinya program pencegahan penyalahgunaan NAPZA.
b. Adanya Pengawasan Serta Tanggung jawab Dalam Program Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
Adanya pengawasan serta tanggung jawab merupakan hal penting dalam pelaksanaan kebijakan yang mana dalam pembahasan ini Dinas Cabang Pendidikan Rantauprapat harus bertanggungjawab atas program pencegahan
penyalahgunaan NAPZA dan harus bisa mengadakan program dan penyuluhan di sekolah-sekolah yang ada di Labuhan batu.
Dalam penelitian ini pengawasan dan tanggung jawab dalam program pencegahan di lakukan dengan bekerja sama dengan instansi terkait seperti Kepolisian dan Dinas kesehatan, pengawasan program yang di adakan di sekolah, sosialisasi,penyuluhan dan tes urine, pengawasan terhadap penyelenggara rehabilitasi medis serta pengawasan terhadap penyelenggara rehabilitasi sosial.
Dalam penelitian ini Dinas Cabang Rantauprapat bertanggung jawab dalam penyelenggaraan program pencegahan, akan tetapi banyak kendala dan faktor yang mempengaruhi tidak terlaksananya sebuah program yang mana kemungkinan besar menjadikan siswa/siswi tidak paham tentang bahaya NAPZA.
Permasalahan NAPZA ini kian hari semangkin membesar di Kabupaten Labuhanbatu, setiap harinya ada banyak bandar dan pemakai yang tertangkap kurangnya pengawasan serta tanggung jawab Pemerintah dalam program pencegahan berdampak buruk bagi Kabupaten Labuhanbatu.
Menurut Usman Effendi (2014:138) mengemukakan bahwa pengawasan merupakan fungsi manajemen yang paling esensial, sebaik apa pun kegiatan pekerjaan tanpa adanya dilaksanakan pengawasan pekerjaan itu tidak dapat dikatakan berhasil.
Berdasarkan teori di atas Pengawasan serta tanggung jawab Dinas cabang terhadap program pencegahan belum sepenuhnya optimal karena permasalahan dana anggaran terhenti akibat wabah Covid 19.
66
c. Adanya Target Yang Akan di Capai Dalam Pelaksanaan Program
Target dari kebijakan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang bahaya NAPZA apabila disalahgunakan dan agar kiranya mengurangi angka pengguna NAPZA khususnya di Kabupaten Labuhanbatu.
Dilanjutkan kerjasama antara instansi terkait dalam hal program pencegahan agar mendapatkan hasil yang optimal. Adanya target yang akan di capai dalam pelaksanaan program pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan oleh Dinas cabang dan sekolah-sekolah sebagai bentuk keperdulian terhadap generasi bangsa.
Dalam penelitian ini target yang akan di capai dalam pelaksanaan program Sesuai dengan Peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor 29 Tahun 2017 tentang antisipasi dini dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya belum sepenuhnya optimal, karena pandemi Covid 19 dan pemerintah melarang berkumpul dalam suatu acara apapun maka target tidak terpenuhi dalam pelaksanaan program.
Menurut Harsono (2002:67) implementasi adalah suatu proses untuk melaksanakan kebijakan menjadi tindakan kebijakan dari kebijakan politik kedalam administrasi, pengembangan kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu program.
Berdasarkan pendapat di atas target yang akan di capai dalam program pencegahan penyalahgunaan NAPZA tidak tercapai dengan optimal, karena tingkat pengguna yang tinggi di Kabupaten Labuhanbatu dan pelaksanaan program yang terhenti akibat Covid 19.
d. Dampak Pelaksanaan Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
Peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor 29 Tahun 2017 tentang antisipasi dini dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya memiliki dampak/manfaat dalam program pencegahan tersebut.
Manfaat program pencegahan menambah ilmu pengetahuan serta betapa bahayanya NAPZA apabila disalahgunakan, dan efek samping negatif apabila menyalahgunakan NAPZA.
Dampak apabila NAPZA disalahgunakan sangat berbahaya Selain memberikan dampak negatif bagi tubuh, dosis yang berlebihan digunakan pun juga bisa merusak sistem otak dan hati secara perlahan yang lama kelamaan dapat membunuh sistem saraf. Oleh sebab itu, banyak korban penyalahguna yang mengalami depresiasi, halusinasi dan cenderung menyakiti diri sendiri.
Menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1979) menjelaskan makna implementasi ini dengan mengatakan bahwa: memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijakan, yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijakan Negara, yang mencakup baik usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian.
Berdasarkan pendapat di atas program pencegahan sudah di laksanakan namun tingkat pengguna tetap meningkat, secara tekhnis program yang dilaksankan tidak optimal.
68 BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Program pencegahan penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu strategi untuk mengimplementasikan Peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor 29 Tahun 2017 Tentang Antisipasi Dini Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya. Dengan adanya peraturan ini merupakan satu bentuk perhatian pemerintah terhadap pelajar dan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Pencegahan penyalahgunaan NAPZA merupakan bentuk dan upaya yang dilakukan melalui program-program agar pelajar/masyarakat dapat mengantisipasi diri dalam penyalahgunaan NAPZA.
Pada perkembangan kasus penyalahgunaan NAPZA di Labuhanbatu terus mengalami peningkatas, hal ini dibuktikan dari jumlah kasus penyalahgunaan Pada Tahun 2020-2021 Kabupaten Labuhanbatu menjadi peringkat 1 terkait banyaknya pecandu narkoba untuk Provinsi Sumatera Utara, ada 3.551 kasus sepanjang tahun 2020 dengan 2.793 kasus yang terselesaikan (78.65%) dari jumlah penduduk Labuhanbatu.
Tercapainya tujuan program pencegahan penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Labuhanbatu belum sepenuhnya maksimal dan efektif hal ini sejalan karena jumlah kasus penyalahgunaan NAPZA terkhusus para pelajar terus meningkat. Program pencegahan juga terhenti karena pandemi Covid 19 yang
melanda Indonesia menyebabkan fokus pendanaan lebih mengarah ke Covid 19 sementara kasus penyalahgunaan NAPZA terus meningkat.
Adapun program pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang di lakukan Dinas Cabang Pendidikan Rantauprapat berupa, Seminar bahaya Narkotika, Workshop dan tes urine secara berkala. Program tersebut sudah di jalankan dengan bekerja sama dengan instansi terkait akan tetapi implementasi dari program tersebut belum berjalan dengan baik di karenakan pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia sehingga fokus pendanaan lebih memokuskan pada wabah virus dari pada kasus peningkatan penyalahgunaan NAPZA.
Dengan demikian dapat disimpulkan program pencegahan penyalahgunaan NAPZA sebagai bentuk strategi dari Peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor 29 Tahun 2017 Tentang Antisipasi Dini Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya masih belum optimal, karena tingkat penyalahgunaan NAPZA dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan dan masih ada terdapat beberapa kendala antara lain, kurangnya anggaran diakibatkan pandemi Covid 19, pelajar/masyarakat belum paham mengenai tujuan program, serta belum terdistribusikan implementasi program secara merata, kendala lainnya seperti sumber daya yang belum memadai baik dari sumber daya manusia yang kurang berkualitas dan kuantitas. Dalam hal ini diperlukannya keterlibatan instansi Pemerintah Daerah Lembaga Pemerintah Daerah dan DPRD dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terkait program pencegahan, serta partisipasi masyarakat terkait tindak pidana penyalahgunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya.
70
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran- saran yang dibutuhkan berdasarkan yang penulis alami selama penelitian mengenai Peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor 29 Tahun 2017 tentang antisipasi dini dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya :
1. Diharapkan agar pemerintah Kabupaten Labuhanbatu agar lebih memfokuskan pada Program pencegahan penyalahgunaan NAPZA agar sesuai dengan peraturan Bupati Labuhanbatu Nomor 29 Tahun 2017 sebagaimana mestinya telah diatur.
2. Diharapkan agar pemerintah terus melakukan sosialiasi terhadap bahayanya penyalahgunaan NAPZA kepada masyarakat dan pelajar dengan mengutamakan pelajar yang berada di daerah kecil khususnya ke sekolah-sekolah yang ada di pedesaan agar masyarakat mengerti akan bahayanya NAPZA apabila disalahgunakan.
3. Diharapkan agar sumber daya manusia ditekankan lebih tegas dan kompeten dalam menjalankan kebijakan ini, dan kepada Aparat agar tegas dalam memberikan sanksi/hukuman bagi pengedar maupun pengguna agar menimbulkan efek jera.
4. Diharapkan agar pemerintah Kabupaten Labuhanbatu selalu memberikan pengawasan terhadap program pencegahan penyalahgunaan NAPZA.
DAFTAR PUSTAKA
Dwijowijoto, Riant Nugroho. (2003). Kebijakan publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif (Aplikasi Penelitian Pendidikan, Hukum, Ekonomi & Manajemen, Sosial, Humaniora, Politik, Agama dan Filsafat). Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, PT Gramedia Pustaka Umum.
Tachjan, H. (2006). Implementasi Kebijakan Publik. AIPI Bandung – puslit KP2W Lemit Unpad Bandung.
Tangkilisan, HeselNogi. (2003). Implementasi Kebijakan Publik. Yogyakarta : Lukman Offset YPAPI
Pemerintah Daerah. (2017). Tentang Pencegahan Peyalagunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya. Berita Daerah Kabupaten Labuhanbatu No. 29
Wahab, Abdul, Solichin. (2004). Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara
Moloeng, Lexy j. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Radaskarya
Ibrahim, H. Amin. (2019) "Teori dan konsep pelayanan publik serta implementasinya." Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Irawan Bambang. (2016). Implementasi E-Government Dalam Pelayanan Publik (Studi Di Disdukcapil Kota Samarinda) Hal.52-66
Amrizal, Dedi. (2019). Metode Penelitian Sosial Bagi Administrasi Publik.
Medan : Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Aqli
Abdul Majid, Suharto. (2009) . Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja.
Jakarta: Rajawali Press.
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah, (2007) Komunikasi Massa Suatu Pengatar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media
72
Arifin, Anwar. (2003) Komunikasi Politik, Cetke-I.Jakarta: Balai Pustaka.
Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional, Pusat. (2008) Kamus Bahasa
Indonesia. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional Bahan Materi, (2012) Profil Bank Sampah Mutiara (BSM), Medan.
Canggara, Hafied. (2009) Komunikasi Politik: konsep, Teori dan Strategi. Jakarta:
Rajawali Pers
Dilla, Sumadi, (2007) Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu, Bandung:
Simbiosa Rekatama Media
Humas BNN. (2019). Artikel - Badan Narkotika Nasional RI. Badan Narkotika Nasional RI. Published. https://bnn.go.id/artikel/
Dinas P3AP2KB. (2016). Cara Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Dinas P3AP2KB.https://dinp3ap2kb.slemankab.go.id/2016/02/cara-
pencegahan-penyalahgunaan-narkoba/