• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. Hasil dan Pembahasan

4.2 Pembahasan

51

52 subflow 2D geometry, add flow comment, disk data input, inline geo, dan juga disk data output. Fungsi dari semua subflow ini sama dengan halnya seperti yang sudah ada pada diatas tetapi pada ini ada kita meggunakan data geometry. Selain itu, geometri juga berperan sebagai proses pendefinisian identitas setiap trace yang berhubungan dengan shout point, kumpulan CPD. Raw Data + geometri + Automatic Gain Control (AGC) yang dihasilkan oleh software ProMAX melibatkan proses pengolahan data seismik yang mencakup informasi geometri dan penerapan Automatic Gain Control (AGC). AGC secara otomatis mengatur gain yang diterapkan pada sampel trace sebagai fungsi dari amplitudo sampel dalam jendela waktu AGC. Pada geometry yang menggunakan AGC maka data yang kita dapatkan akan lebih baik dikarenakan adanya filtrasi yang terjadi seperti nois dan yang lainnya pada pengolahan tersebut.

Ediitng yaitu editing yang berfungsi untuk menghilangkan semua rekaman yang buruk, sedangkan mute adalah proses untuk menghilangkan sebagian rekaman yang diperkirakan sebagai sinyal gangguan seperti ground roll, first break dan lainnya yang dapat mengganggu data. Pada editing kita melakukan pemotongan data, yang dimana data tersebut kita edit agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari datanya. Hal tersebut merupakan hal yang sudah biasa dalam hal melakukan perbaikan pada hasil data yang dilakukan suatu pengolahan sehingga hasil data yang kita dapatkan itu layak dan juga baik untuk kita gunakan. Maka dari daripada itu kita perlu menerapkan editing pada pengolahan data.

Pada subflow editing ini kita menggunakan disk data input, kill trace, trace muting top, trace muting bottow, dan juga disk data output. Yang dimana fungsi dari kiil trace itu kita menyeleksi trace-trace yang rusakk di data kita Killing trace pada seismik adalah teknik yang digunakan untuk menghapus sejumlah data seismik yang tidak relevan atau tidak diperlukan dalam analisis. Beberapa kegunaan killing trace antara lain mengurangi noise, noise dapat muncul dari berbagai sumber seperti pergerakan air laut, lalu lintas kapal, atau aktivitas manusia. Killing trace dapat digunakan untuk menghapus sebagian atau seluruh data dari sumber noise yang tidak relevan, sehingga meningkatkan kualitas

53 sinyal seismik dan membuat analisis data menjadi lebih akurat, kemudian kita buat trace top yang berguna untuk menghilangkan noise pada top , serta begitu juga dengan bottow trace.

Raw data adalah data asli atau data mentah yang kita gunakan dalam pengolahan yang data-data nya itu kita rapikan sedemikian rupa. Raw data sendiri adalah data yang direkam pada saat melakukan akuisisi dilapangan, dimana biasanya raw data ini berupa shot gather. Row data no scalling adalah data seismik yang belum dikerjakan dengan metode scaling,dari pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh trace diplay raw tanpa scaling dengan informasi yang diberikan adalah ditemuinya trace auxiliary yang kemudian akan dihapus karena memiliki energi yang tinggi dibanding trace seismik yang lain. Hal ini terjadi karena trace auxilary sendiri merupakan trace yang paling dekat sumber getar dan selain itu alasan trace auxilary dihapus karena trace ini sulit dalam mengidentifikasi direct wave, reflected wave, ataupun refracted wave. Dari hasil yang saya dapatkan dimanaa itu perbedaan antara geometri dengan raw data itu sangat jelas terlihat dari segi gambar atau hasil yang kita dapatkan. Dari perbedaan antara raw data dengan geometry itu dimana pada gambar atau hasil raw data lebih baik dibandingkan dari data geometry, yang dimana pada raw data itu trace yang dihasilkan itu terlihat baik dan juga tidak terdapat noise random yang banyak, berbeda dengan geometry yang berbanding terbalik dengan raw data.

Perbandingan antara display primary source dangan secondary reconding channel dengan primary CDP dan secondary offset tidak jauh beda dengan hasilnya , yang dimana itu kita melihat hasil yang tidak terlihat antara perbandingan-perbandingan yang kita dapatkan. Maka hasil yang kita dapatkan itu akan semakin baik jika kita lebih memperhatikan parameter yang digunakan.

Pada gambar 2D stacking chart diamana kita dapatkan dengan memasukkan data data yang telah kita dowload sebelumnya yaitu data RPS, SPS, dan XPS. Pada langkah awal kita harus menentukan geometrinya terlebih dahulu dengan setap lalu masukkan variabel yang akan kita ginakan. Kemudian kita lakukan receiver, source, pattern dan juga terakhir kita melakukan bin agar data kita bisa

54 terjalankan atau bisa kita koresksi apakah bagus ataupun ada data yang error.

Dari hasil 2D stacking chart yang kita lihat ada energi yang dapat kita lihat sepert warna merah yang memiliki energi yang tinggi, warna kuning energi sedang , warna hijau dengan energi rendah. Dari hal tersebut nantinya kita dapat melakukan interpretasi data.

Stacking dilakukan untuk menjumlahkan trace–trace dalam satu gather data yang bertujuan untuk mempertinggi sinyal to noise ratio (S/N) karena sinyal yang koheren akan saling memperkuat dan noise yang bersifat tidak koheren saling menghilangkan. Selain itu, stacking akan mengurangi noise bersifat koheren. Pada tahap geometri diperoleh stacking chart 2D. Dimana stacking chart 2D menampilkan hasil warna warni. Selain itu pada tahap geometri dilakukan penambahan QC pada data geometri dimana terdapat perbedaan antara trace sebelum penambahan geometri pada gambar 3 dimana perbedaannya yaitu terlihat dari chan number.

Yang kita lakukan terakhir yaitu dilakukannya tahap editing, tahap ini bertujuan untuk menyeleksi trace data seismik yang buruk atau rusak yang terjadi pada saat akuisisi data sehingga tidak dipergunakan dalam proses selanjutnya. Seleksi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Killing dan Muting. Killing adalah proses menghilangkan satu trace karena trace tersebut buruk atau rusak, Killing trace pada seismik adalah teknik yang digunakan untuk menghapus sejumlah data seismik yang tidak relevan atau tidak diperlukan dalam analisis. Beberapa kegunaan killing trace antara lain mengurangi noise, noise dapat muncul dari berbagai sumber seperti pergerakan air laut, lalu lintas kapal, atau aktivitas manusia. Killing trace dapat digunakan untuk menghapus sebagian atau seluruh data dari sumber noise yang tidak relevan, sehingga meningkatkan kualitas sinyal seismik dan membuat analisis data menjadi lebih akurat. Setelah itu lakukan muting untuk memberi bobot nol pada bagian yang memiliki groundroll sangat parah atau amplitude yang terlalu besar sedangkan Muting akan memotongan noise noise yang tidak diinginkan seperti noise direct wave, ground roll, dan lain-lain.

55

Dokumen terkait