• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

89 dari uji F adalah Ho ditolak dan Ha diterima, yang menjelaskan bahwa variabel laba bersih, arus kas dari aktivitas operasi, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

4.2.6.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen. Berhubung penelitian ini menggunakan lebih dari dua variabel independen, maka digunakan nilai adjusted R2. Nilai adjusted R2 disesuaikan dengan jumlah variabel independen dan ukuran sampel.

Berikut merupakan hasil koefisien determinasi yang dilakukan dalam penelitian ini.

Pada tabel 4.9 dinyatakan bahwa nilai adjusted R2 dalam model penelitian ini adalah 0.089979. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel independen, yaitu laba bersih, arus kas dari aktivitas operasi, dan ukuran perusahaan mampu menjelaskan variansi dari variabel dependen, yaitu return saham sebesar 8,99%, sedangkan 91,01%

lainnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model penelitian ini.

Hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh Adiwiratama (2012), Kusno (2004), dan Naimah (2000) namun penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Daniati dan Suhaiti (2006) dan Putriani dan Sukartha (2014) yang menemukan hubungan yang bersifat signifikan antara laba bersih dengan return saham.

Putriani dan Sukartha (2014) menyatakan bahwa semakin tinggi laba bersih perusahaan maka akan meningkatkan harga saham, karena laba perusahaan yang semakin meningkat akan meningkatkan nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham dalam bentuk naiknya harga saham. Maksudnya jika perusahaan memperoleh laba yang semakin besar, maka secara teoristis perusahaan akan mampu membagikan dividen yang semakin besar dan akan berpengaruh terhadap return saham. Selain itu peningkatan laba perusahaan dari waktu ke waktu akan menarik investor untuk menanamkan dananya pada suatu perusahaan dengan demikian return saham akan meningkat pula.

Pengaruh yang bersifat signifikan antara laba bersih dengan return saham mengindikasi bahwa laba bersih dapat dijadikan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan para investor untuk menentukan investasinya pada perusahaan- perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

4.3.2 Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham

Berdasarkan uji hipotesis kedua dalam penelitian ini, dihasilkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi memiliki hubungan positif yang tidak bersifat signifikan terhadap return saham perusahaan industri perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Hal tersebut menunjukkan apabila arus kas dari aktivitas

91 operasi perusahaan mengalami pertumbuhan, maka return saham akan mengalami pertumbuhan.

Hasil uji hipotesis kedua dalam penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh Irianti (2008) dan Rahudiono dan Danang (2012) yang menyatakan bahwa arus kas dari aktivitas operasi memiliki pengaruh yang bersifat signifikan terhadap return saham dan konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Trisnawati (2009) dan Yocelyn dan Christiawan (2012) yang tidak menemukan hubungan yang bersifat signifikan antara arus kas dari aktivitas operasi dengan return saham.

Hubungan positif terhadap return saham yang disebabkan oleh pertumbuhan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan mungkin dapat dipengaruhi oleh jumlah arus kas operasi yang menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan kas dengan baik.

Selain itu jumlah arus kas dari aktivitas operasi menentukan apakah aktivitas perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Oleh sebab itu, adanya pertumbuhan arus kas dari aktivitas operasi memberikan sinyal positif yang berpengaruh kepada investor dalam penanaman modal yang akan dilakukannya dan pada akhirnya akan meningkatkan return saham perusahaan terkait.

Pengaruh yang tidak signifikan antara arus kas dari aktivitas operasi dengan return saham mengindikasi bahwa walaupun arus kas dari aktivitas operasi tidak signifikan, perusahaan harus tetap menjaga dan memperhatikan arus kas operasi perusahaan-perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham

Berdasarkan uji hipotesis ketiga dalam penelitian ini, dihasilkan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan positif yang tidak bersifat signifikan terhadap return saham perusahaan industri perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila ukuran perusahaan mengalami pertumbuhan, maka return saham akan mengalami pertumbuhan.

Hubungan positif terhadap return saham yang disebabkan oleh pertumbuhan ukuran perusahaan mungkin dipengaruhi oleh perusahaan dengan ukuran perusaahan yang memiliki total aset yang tinggi menjadikan perusahaan mampu untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi laba perusahaan yang di dapat maka akan berpengaruh terhadap pembagian dividen, karena perusahaan dengan skala besar cenderung mendapatkan perhatian lebih dari para investor yang memiliki tujuan untuk mendapatkan pembagian dividen yang besar, maka dari itu total aset mempunyai pengaruh positif terhadap return saham.

Hasil uji hipotesis ketiga dalam penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh Arlina dkk. (2014) dan Kurniasih (2009) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang bersifat signifikan terhadap return saham dan konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Adiwiratama (2012) yang tidak menemukan hubungan yang bersifat signifikan antara ukuran perusahaan dengan return saham.

Adiwiratama (2012) yang melakukan penelitian sejenis pada perusahaan- perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun 2008-2010 yang menyatakan bahwa perusahaan dengan total aset besar maupun kecil

93 tidak mempengaruhi para investor dalam memilih penanaman modal yang akan ditanamnya. Dengan kata lain, besar kecilnya aset yang dimiliki perusahaan tidak menjadi sotoran lebih bagi para investor yang memiliki kebutuhan untuk mendapatkan informasi terkait kinerja tahunan perusahaan dalam melakukan investasinya.

Pengaruh yang bersifat tidak signifikan antara ukuran perusahaan dengan return saham mengindikasi bahwa walaupun ukuran perusahaan tidak signifikan, perusahaan harus tetap menjaga dan memperhatikan ukuran perusahaan pada perusahaan- perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

Dokumen terkait