• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.5 Pembahasan

Tabel 1

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rasio Likuditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas

Tahun 2008-2010 Tahun

Likuiditas Rasio Leverage Rasio Aktivitas Rasio Profitabilitas CR

(%)

QR (%)

CR (%)

DR (%)

DER (%)

IT kali

RT kali

FAT Kali

GPM (%)

PM (%)

ROA (%)

ROE

%

2008 155 76,78 2,59 66,59 1,99 6 8 35 7,18 0,73 2,20 6,64

2009 163 82,40 3,02 63,11 206 7 7 37 7,23 1,20 3,79 10,27

2010 184 83,47 8,35 56,79 131 14 39 8,05 1,27 4,21 9,74

Sumber: Data Olahan

yang meliputi kas, bank, piutang dagang, Piutang karyawan, piutang afilikasi, persediaan, uang muka.

Selanjutnya Quick Ratio Yang dicapai oleh PT. Veem Makassar tahun 2008 sebesar 76,78%, pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 82,40 % hal ini disebabkan karena adanya peningkatan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaannya, pada tahun 2010 kembali meningkat menjadi 83,47 % hal ini disebabkan karena adanya peningkatan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan. Cash Rasio yang dicapai PT. Veem Makassar sebesar 121 %, pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 141% hal ini disebabkan karena adanya kenaikan kas, pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 104%, hal ini disebabkan karena adanya kenaikan hutang yang terlalu tinggi.

Ratio Leverage mengukur tingkat solvabilities suatu perusahaan.

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut pada scat itu dilikuidasi.

Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menujukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Seperti pada PT. Veem Makassar seperti terlihat pada Debt ratio pada tahun 2008 sebesar 66,59%, Pada tahun 2009 menurun sebesar 63,11°lo hal tersebut disebabkan karena adanya kenaikan total aktiva terlalu tinggi Pada tahun 2010 kembali menurun sebesar 56,79 % hal tersebut di sebabkan karena adanya total aktiva, Total Debt to equity ratio pada

tahun 2008 sebesar 1,99 %, pada tahun 2009 meningkat menjadi 206% hal ini di disebabkan adanya penurunan hutang, tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 131

% hal ini di sebabkan karena meningkatnya modal sendiri.

Ratio aktivitas mengukur kemampuan perusahaan dalam pengggunaan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modalnya". Rasio aktivitas menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan sumber - sumber dana yang ada pada PT. Veem Makassar menunjukkan perputaran yang cukup balk sebagai berikut: pada tahun 2008 perputaran persedian sebesar 6 kali pada tahun 2009 meningkat sebesar 7 kali hal ini disebabkan karena tingginya harga pokok penjualan dan tahun 2010 sebesar 7 kali hal tersebut disebabkan juga tingginya HPP. Pada tahun 2008 perputaran piutang sebesar 8 kali, pada tahun 2009 perputaran piutang menurun sebesar 7 kali hal ini di sebabkan karena kebijakan kredit tidak bebas akibatnya tidak timbul bed-debt dan investasi.

Pada tahun 2010 perputaran piutang meningkat sebesar 14 kali hal ini disebabkan kebijakan kredit bebas atau liberal akibatnya timbul- beddebt dan investasi. Kemudian perputaran aktiva tetap sebesar 35 kali ,Pada tahun 2009 perputaran aktiva tetap meningkat sebesar 37 kali hal ini disebabkan karena keseluruhan aktiva tetapnya mampu menciptakan penjualan den mendapatkan laba, Pada tahun 2010 perputaran aktiva tetap kembali meningkat sebesar 39 kali hal ini disebabkan karena keseluruhan aktiva tetapnya mampu menciptakan penjualan den mendapatkan laba, selanjutnya perputaran total aktiva pada tahun 2010 sebesar 3 kali.

Pada tahun 2009 perputaran total aktiva sebesar 3 kali Pada tahun 2010 perputaran total aktiva kembali sebesar 3 kali hal ini disebabkan karena keseluruhan total aktivanya mampu menciptakan penjualan dan mendapatkan laba

Ratio Profitability akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Untuk kelangsungan suatu perusahaan ditekankan pada profitabilitas karena tanpa adanya keuntungan akan sulit untuk menarik modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan dan terutama pihak manajemen perusahaan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena pada umumnya tujuan pokok suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya yaitu mengoptimalkan laba perusahaan dan menjaga kontinuitas perusahaan. Seperti pada Rasio profitabilitas yang terlihat pada PT. Veem Makassar pertahunnya mengalami peningkatan yang berfluktuasi yaitu Pada tahun 2008 Gruss profit margin sebesar 0,73 %, Pada tahun 2009 meningkat sebesar 1,20 %, Pada tahun 2010 kembali meningkat sebesar 1,27 % hal ini disebabkan karena meningkatnya penjualan.

Pada tahun 2008 Return on total assets sebesar 2,20 %, sementara tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 3,79%, Pada Tahun 2010 juga mengalami

kenaikan sebesar 4,21%. hal ini disebabkan

karena adanya kenaikan penjualan bersih yang tidak di sertai kenaikan biaya seperti biaya pemasaran, biaya promosi, biaya transportasi pertahunnya. Untuk

Return on equity pada tahun 2008 sebesar 6,64%, Pada tahun 2009 naik menajadi 10,27 %, Namun pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 9,74%. Hal ini berarti kegagalan pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi perusahaan.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Rasio likuiditas yang dihasilkan perusahaan selama 3 tahun yaitu tahun 2008 - 2010 sesuai dengan teori dikatakan bahwa perusahaan ini likuid karena dia mampu membayar semua utang jangka pendeknya yang akan jatuh tempo serta mempunyai likuiditas yang baik karena rasio likuiditasnya berada diatas standar yaitu 2 : 1 atau diatas 100%.

2. Rasio leverage pertahunnya mengalami peningkatan yang berfluktuasi selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2008-2010 hal ini disebabkan karena perusahaan mampu memenuhi semua kewajiban bask kewajiban jangka pendek seperti hutang dagang, hutang pajak, bunga maupun hutang Jangka panjang seperti hutang Bank Panin, hutang PT. Dharmala.

3. Rasio Aktivitas perusahaan mengalami peningkatan pertahunnya hal ini disebabkan karena adanya kenaikan harga pokok penjualan, penjualan kredit, dan penjualan bersih perusahaan pertahunnya sehingga dana dalam suatu perusahaan kurang yang menganggur sehingga dapat meningkatkan laba.

4. Rasio profitabilitas yang di peroleh perusahaan selama 3 tahun yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan hal disebabkan karena perusahaan mengendalikan biaya yang berhubungan

dengan penjualan seperti biaya distribusi, clan biaya promosi, memaksimunkan hasil pengembalian atas investasi, total aktiva maupun modal sendiri sudah cukup optimal dalam memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya.

5.2 Saran

1. Disarankan kepada perusahaan untuk lebih meningkatkan penjualannya den menambah aktiva tetapnya seperti gedung, sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.

2. Disarankan kepada perusahaan agar supaya menekan harga pokok penjualan jika ingin meningkatkan laba.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto, 1999, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Helfert, Erich A., 1997. Teknik Analisis Keuangan, Petunjuk Praktis untuk Mengolah dan Mengukur Kinerja Perusahaan. Terj. Herman Wibowo, edisi kedelapan, Erlangga, Jakarta.

Hidayat, 1998. Konsep Dasar dan Pengertian Prduktivitas Serta Interprestasi Hasil Pengukurannya, Prisms No.11,LP3S. Percetakan (UPP) AMP.

YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. SAK. Salemba Empat : Jakarta.

Munawir, S., 2000. Analisa Laporan Keuangan. Cet. Ke II, Liberty, Yogyakarta.

Martono dkk, 2003, Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan, Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi Ull, Yogyakarta

Manullang,2005. Pengantar Manajemen Keuangan, Penerbit Andi,Yogyakarta

P.S., Djarwanto, 1999. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi pertama, cetaken keempat, AMP YKPN, Yogyakarta.

Riahi - Belkoui, Ahmed, 2006. Teori Akuntansi. Edisi kelima, Salemba empat, Jakarta.

S.R., Suemarso, 1999. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi keempat, cetakan kedua, Rineka Cipta, Jakarta.

Simamora, dkk 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit BP - STIE YKPN, Yogyakarta.

Simatupang, JP, 1999. Pengantar Sumber Daya Manusia, Penerbit Renika Cipta.

Sartono. 2001. Managerial Financial (Manajemen Keuangan), Edisi Revisi Jilid 1 dan 2, Bina Rupa, Jakarta.

Umar Husaein, 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan (Teknik Evaluasi Bisnis) Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Van Horne, dkk, 1997, Perinsip-Perinsip Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta

Weston,1999. Managerial Financial (Manajemen Keuangan) Edisi Revisi Jilid 1 dan 2, Bina Rupa, Jakarta.

AKTIVA Cat Per 31-3-2008

(Rp) Per 31-3-2009 (Rp)

Per 31-12-

2010(Rp) PASSIVA Cat

. Per 31-3-2008 (Rp)

Per 31-3- 2009(Rp)

Per 31-12- 2010(Rp)

I. AKTIVA LANCAR

1.1 Kas 1 103,143,014 116,893,020 297,923,895 j 5.1 Hutang Dagang 12 3,216,205.790 3,174,381,203 2.938.565 974

1.2 Bank 2 159,722,199 123,948,624 139,034,949 5.2 Taksiran Biaya Masih Harus Dibayar 13 86,750,350 135.250,350 154,732,400

1.3 Piutang Dagang 3 2,214,350,087 2,311,576,702 1,884,988,000 5.3 Taksiran Hutang Pajak 14 950,000 1,254,200 584,500

1.4 Piutang Karyawan 4 35,856,750 67,980,540 45,761,868 5.4 Hutang Lainnya 15 681 228 810 550,724,500 477,995,500

1.5 Piutang Afiliasi 5 500,000,000 500,000.000 500,000,000 Jumlah Hutang Jangka Pendek 3,985,134,950 3,861.610,253 3,563,876.374

1.6 Persediaan Barang Dagang 6 3,124,529,076 3,148,356,378 3,593;637,431

1.7 Uang Muka 7 46,773 600 61 860 000 107 117 300

Jumlah Aktiva Lancar 6,184,374,726 6,330,615,264 6,568,463,443

II INVESTASI JANGKA PANJANG VI HUTANG JANGKA PANJANG

2.1 Penyertaan Saham Pada PT. P 8 125,000,000 125,000,000 125,000,000 6.1 Hutang Bank Panin 16 31,319,988 25,020.996 21,871,500

6.2 Hutang PT. Dharmala 16 298,704,325 265,308,811 231,913,296

III AKTIVA TETAP 6.3 Hutang PT. Catur Gatra 16 204,600,600 183,903,018 147,205,435

3.1 Bangunan 9 190,975,870 190,975,87C 190,975,870 6.4 Hutang AMF 16 165.603,360 144,911,68d 140;220,000

3.2 Kendaraan 9 289,624,091 289,624,091 289,624,091 Jumlah Hutang Jangka Panjang 700,228,274 619,144,504 541,210,231

3.3 Inventaris 9 124,699,703 129,474.100 129,474,100

Harga Perolehan Aktiva Tetap 610,074,061 610.074,061 610,074,061

3.4 Akumulasi Penyusutan 10 (83,881,412) (165,830,760) (275,096,559) VII M O D A L

Nilai Buku 526,192,649 444,243,301 334,977,502 7.1 Modal Saham Disetor 17 125,000,000 125,000,000 125,000,000

7.2 Laba Ditahan 18 2,069,041,426 2.225.204,151 2.494.103.803

IV AKTIVA LAIN -LAIN 7.3 Laba Tahun Berjalan 19 156,162,725 268,899,656 304,248,533

4.1 Jaminan Deposito 11 200,000.000 200,000,000 200,000,000 Jumlah Modal 2,350,204,151 2,619,103,807 3,123,352,340

JUMLAH AKTIVA 7,035,567,375 7,099,858,565 7,228,440,945 JUMLAH HUTANG & MODAL 7,035,567,375 7,099,858,565 7,228,440,945

PT. PANAIKANG MOTOR PERKASA MOTOR LABA/RUGI

PERIODE : TAHUN 2008 - 2010

Sumber : PT.Panaikang Motor Perkasa Makassar

Keterangan 2008 2009 2010

Penjualan Bersih Harga Poko Penjualan Laba Kotor

B Pen'ualan By Adm dan Umum Total Biaya

Laba Sebelum Bunga dan Pajak Bunga 25%

Laba Sebelum Pajak Pajak

Laba Bersih Setelah Pajak

21,398,543,388 19,860,198,837 1,538,344,551

174,045,850.00 905,339,592,28 1.079.385.442,28 458.959.108,72 259,366,517.75 199.592.590,97 43,429,865.97 156.162.725,00

22,360,275,676,00 20,744,573,312,00 1,615,702,364,00 414.835.788,25 733,054,444,00 1.147.890.232,25 467.812.131,75 170,807,129,00 297.005.002,75 28,105,346.75 268.899.656,00

24,043,307,178,00 22,107,740,686,00 1,935,566,492,00 574.619.783,32 758,518,146,00 1.364.235.293,32 571.331.198,80 245,832,982,00 325.498.216,80 21,249,683.80 304.248.533,000

Dokumen terkait