• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. VEEM DI MAKASSAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. VEEM DI MAKASSAR"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan harus mempunyai informasi akuntansi setiap tahun atau setiap periode akuntansi yang relevan. Namun, setiap rencana yang baik harus mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dari laba yang dihasilkan suatu perusahaan dibandingkan dengan apa yang digunakan akan menentukan pada tingkat apa kondisi profitabilitas perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, perusahaan hendaknya selalu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Secara umum kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur antara lain dengan membandingkan data-data pada laporan tahunan (neraca dan laporan laba rugi).

Masalah Pokok

Tujuan dan Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Fungsi dan Peran Manajemen

Menurut Martono dkk, pengelolaan keuangan adalah segala kegiatan suatu perusahaan yang berkaitan dengan cara memperoleh dana. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa manajemen keuangan adalah pengelolaan (manajemen) tentang cara memperoleh dana, membiayai dana, dan mengelola dana secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Van Horne dan lain-lain mendefinisikan manajemen keuangan sebagai seluruh kegiatan yang berkaitan dengan perolehan, pembiayaan atau pengelolaan aset dengan beberapa tujuan umum.

Martono dkk (2003 5) manajemen keuangan adalah segala kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan cara memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola dana sesuai dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Menurut Riyant (1999:3), pengelolaan keuangan pada anti aliansi merupakan keseluruhan kegiatan yang mengacu pada upaya perolehan dana dan penggunaan atau pengalokasian dana tersebut.

Pengertian Laporan Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)/SAK (2004:5) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang kinerja posisi keuangan dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang berguna bagi banyak orang. pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi. Namun laporan keuangan tidak menyediakan seluruh informasi yang mungkin diperlukan dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena umumnya menggambarkan pengaruh posisi keuangan dari peristiwa dan peristiwa masa lalu. A (Ahmad Riahi-Belkaoui mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif dan menempatkannya dalam serangkaian batasan.

Sementara itu, salah satu tujuan umum laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan tentang sumber daya dan kewajiban ekonomi suatu perusahaan. Selain itu, tujuan kualitatif laporan keuangan adalah relevansi, dapat dipahami, dapat diverifikasi, netralitas, ketepatan waktu, dapat diperbandingkan, dan kelengkapan.

Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi posisi atau kondisi keuangan perusahaan, karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan moneter. Menurut Helfert, laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memuat dampak kas dari aktivitas perusahaan selama jangka waktu tertentu dan membagi arus tersebut ke dalam area operasi. Informasi mengenai posisi kas suatu perusahaan berguna bagi pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam menggunakan arus kas tersebut.

Menurut IN SAK (2002:5) dijelaskan bahwa laporan arus kas adalah arus masuk dan arus keluar serta setara kas. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Kinerja Keuangan Perusahaan

Pada tahun 2010 sebesar 56,79% yang berarti total aset yang dimiliki perusahaan sebanyak 56,79% dibiayai dengan hutang. Pada tahun 2008, perputaran aktiva tetap sebanyak 35 kali, yang berarti aktiva tetap sebesar Rp.1,- mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp. Pada tahun 2008 total perputaran aktiva sebanyak 3 kali lipat yang berarti Rp.1,- total aktiva mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp.

Pada tahun 2009 total perputaran aktiva sebanyak 3 kali lipat yang berarti Rp.1,- total aktiva dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. Pada tahun 2010, total perputaran aset sebanyak 3 kali lipat, yang berarti Rp.1,- dari total aset dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. Pada tahun 2008 margin laba kotor sebesar 7,18% yang berarti diperoleh laba kotor sebesar Rp 7,18 dengan penjualan sebesar Rp 1.

Pada tahun 2009 sebesar 7,23% yang berarti Rp.1.- penjualan yang digunakan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp.7.23. Tahun 2010 sebesar 8,05% yang berarti Rp 1.000.000. Hasil penjualan tersebut digunakan untuk menghasilkan laba kotor sebesar Rp. 8.05. Pada tahun 2008 return on equity sebesar 6,64% yang berarti 1,- Rp. ekuitas dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0.0664.

Pada tahun 2009, angka ini adalah 10,27%, yang berarti ekuitas sebesar €1,00 dapat menghasilkan laba bersih sebesar €0,1027. Tahun 2010 sebesar 9,74% artinya Rp1; Modal ekuitas yang digunakan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,0974. Pada tahun 2009 total perputaran aset sebanyak tiga kali lipat, pada tahun 2010 total perputaran aset sebanyak tiga kali lipat lagi, karena total total aset dapat menghasilkan penjualan dan keuntungan.

Gambar 1 Kerangka Pikir
Gambar 1 Kerangka Pikir

Pengertian dan Jenis laporan keuangan

Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan

Kerangka Pikir

Hipotesisi

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Definisi Operasional

Veem Makassar sebesar 155% berarti Rp. 1, - utang lancar yang dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 1,55 pada tahun 2009 meningkat menjadi 166% yang berarti Rp. 1, - utang lancar dijamin dengan harta lancar sebesar Rp. 1 aset lancar dijamin dengan hutang sebesar Rp. Pada tahun 2008 Rapid Report berhasil diraih oleh PT. Veem Makassar sebesar 76,78% berarti berapapun persediaannya mampu membayar tagihan sebesar Rp7678. pada tahun 2009 terjadi peningkatan sebesar 82,40% yang berarti tanpa mempertimbangkan persediaan mampu membayar tagihan sebesar Rp. Artinya berapapun persediaannya, Anda mampu membayar tagihan sebesar Rp. Pada tahun 2008 cash rasio yang dicapai PT. 1, - hutang lancar dijamin dengan uang tunai sebesar Rp. meningkat sebesar 141% yang berarti Rp.1.- uang jaminan sebesar Rp. 1, - hutang lancar yang dijamin tunai sebesar Rp. Rasio leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan.

Rasio total utang terhadap ekuitas pada tahun 2008 adalah sebesar 1,99, artinya total ekuitas yang digunakan perusahaan mampu membayar biaya tetap berupa bunga sebesar 1,99%; tahun 2009 sebesar 206%, tahun 2010 sebesar 131%. Penetapan bar likuiditas merupakan tindakan kehati-hatian perusahaan untuk mengantisipasi kondisi buruk. Terlihat Current Ratio pada tahun 2008 sebesar 155%, pada tahun 2009 meningkat menjadi 166. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan pada aset lancar yang berarti aset dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai, antara lain kas, piutang bank, piutang usaha, karyawan. piutang, piutang terkait, persediaan dan uang muka. Veem Makassar tahun 2008 sebesar 76,78%, tahun 2009 meningkat sebesar 82,40% karena peningkatan aset lancar tanpa memperhitungkan persediaan, tahun 2010 naik lagi menjadi 83,47% karena peningkatan aset lancar tanpa memperhitungkan persediaan.

Veem Makassar sebesar 121%, pada tahun 2008 terjadi peningkatan sebesar 141% karena peningkatan kas, pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 104% karena peningkatan utang yang berlebihan. Veem Makassar ditunjukkan dengan rasio utang pada tahun 2008 sebesar 66,59%. Pada tahun 2009 turun sebesar 63,11%, disebabkan oleh peningkatan total aset yang berlebihan. Pada tahun 2010, utang kembali turun sebesar 56,79%, didorong oleh total aset, rasio total utang terhadap ekuitas. Veem Makassar menunjukkan perputaran yang cukup baik sebagai berikut: Pada tahun 2008 perputaran persediaan sebanyak enam kali lipat, pada tahun 2009 meningkat tujuh kali lipat karena tingginya harga pokok penjualan, dan pada tahun 2010 sebanyak tujuh kali lipat yang juga disebabkan oleh tingginya COGS.

Pada tahun 2008 perputaran piutang sebanyak 8 kali, dan pada tahun 2009 perputaran piutang mengalami penurunan sebanyak 7 kali. Pada tahun 2010, perputaran piutang meningkat 14 kali lipat akibat kebijakan kredit bebas atau liberal yang berujung pada peminjaman dan investasi. Veem Makassar setiap tahunnya berfluktuasi yaitu pada tahun 2008 marjin laba kotor sebesar 0,73%, pada tahun 2009 meningkat sebesar 1,20% dan pada tahun 2010 meningkat kembali sebesar 1,27% yang disebabkan oleh peningkatan penjualan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Struktur Organisasi Perusahaan

Rasio hutang pada tahun 2008 sebesar 66,59% berarti total aktiva yang dimiliki perusahaan sebesar 66,59 dibiayai dengan hutang. sebesar 63,11% berarti total aset yang dimiliki perusahaan sebesar 63,11 dibiayai dengan hutang. Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa stok per tahun, Pada tahun 2009 menunjukkan bahwa stok per tahun, Pada tahun 2010 menunjukkan bahwa stok per tahun Perputaran stok 6 kali terjual atau diganti 6 kali Perputaran stok 7 kali ini sudah terjual atau diganti. Kemudian perputaran aktiva tetap sebanyak 35 kali Pada tahun 2009, perputaran aktiva tetap meningkat 37 kali lipat mampu menghasilkan penjualan dan memperoleh keuntungan, kemudian total perputaran aktiva pada tahun 2010 sebanyak 3 kali lipat.

Rasio leverage tahunan mengalami peningkatan yang fluktuatif selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2008-2010, hal ini disebabkan karena perusahaan mampu memenuhi seluruh kewajiban pokok jangka pendek seperti hutang pemasok, kena pajak, bunga dan hutang jangka panjang seperti Bank Panin. hutang, PT. Tingkat aktivitas perusahaan setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan, penjualan kredit, dan perputaran bersih perusahaan setiap tahunnya, sehingga dana dalam suatu perusahaan semakin sedikit yang menganggur, sehingga dapat meningkatkan laba. Rasio profitabilitas yang dicapai perusahaan selama 3 tahun yaitu dari tahun 2008 hingga tahun 2010 mengalami peningkatan karena perusahaan mengendalikan biaya-biaya terkait.

Uraian Tugas

Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan sumber informasi yang sangat berguna untuk menetapkan kebijakan, perencanaan dan pengendalian sebagai salah satu aspek operasional suatu perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan likuid jika mampu membayar utang jangka pendeknya tepat waktu. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah “rasio yang mengukur kemampuan yang dapat dipenuhi dengan segera”. Karena peran likuiditas dianggap begitu penting, maka sering dikatakan bahwa likuiditas memberikan kesan pertama terhadap kekuatan suatu perusahaan.

Rasio ini menggambarkan perbandingan utang terhadap ekuitas dalam pembiayaan suatu perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal ekuitas perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Demi keberlangsungan perusahaan sangat diutamakan pada profitabilitas, karena tanpa adanya keuntungan akan sulit menarik modal dari luar. Kreditor, pemilik perusahaan dan khususnya manajemen perusahaan berusaha untuk meningkatkan laba tersebut, karena pada umumnya tujuan utama perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah optimalisasi laba perusahaan dan menjaga kelangsungan perusahaan.

Selanjutnya profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan aset atau modal perusahaan yang digunakan selama jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam persentase. Menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan berarti memperhatikan aspek likuiditas, leverage, aktivitas dan profitabilitas yang merupakan empat hal yang sangat penting. Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, dengan rumusan sebagai berikut:

Pembahasan

Disarankan agar perusahaan lebih meningkatkan penjualannya dengan menambah aset tetap seperti bangunan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Gambar 1 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban

Menurut Kasmir (2018:134) bahwa “Rasio lancar atau Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau