• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan 1. Kerangka Pemikiran

4.3 Pembahasan

berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat menimbulkan konflik di dalam rumah tangga yang muncul akibat berbagai macam masalah.

aja udah gak ada ditambah komunikasi gak ada, yaa mau jadi apa rumah tangga”.

Teori Manajemen Koordinasi Makna juga dikenal sebagai sebuah proses dimana seseorang mencoba untuk memahami dunia mereka untuk menghasilkan realitas sosialnya, hal tersebut sesuai terhadap apa yang dilakukan pasangan jarak jauh, dimana para pasangan ini membangun sebuah komunikasi interpersonal antara keduanya agar dapat saling memahami dengan keterbatasan jarak dan waktu demi terbentuknya

Latar belakang faktor yang menyebabkan pasangan informan ini menjalani hubungan jarak jauh karena pekerjaan yang dijalani oleh suami berada diluar kota. Waktu bekerja yang sangat lama sekitar 2-8 bulan menjadikan pasangan informan ini harus menjalani pernikahan jarak jauh.

Pada pasangan S dan L, waktu untuk suami bekerja diluar kota ialah 1-2 bulan. Sedangkan untuk 2 pasang informan lainnya bisa 6-8 bulan lamanya. Sulitnya berkomunikasi secara baik dan terus-menerus menjadikan pasangan informan tidak memiliki kedekatan yang intim.

Tujuan dari komunikasi interpersonal ialah persamaan arti pesan yang disampaikan komunikator dengan pesan yang diterima komunikan.

Sama halnya dengan pasangan jarak jauh, pasangan yang berjauhan harus memiliki kesamaan pikiran dan makna dari setiap komunikasi yang dilakukan agar tidak terjadi kesalapahaman. Seperti yang diungkapkan oleh Sari (2017:11-12) tujuan dari komunikasi interpersonal adalah

mengenali diri sendiri juga orang lain dan mewujudkan dan meningkatkan hubungan menjadi bermakna. Pada pasangan jarak jauh saling mengenal satu dengan lainnya merupakan hal penting. Karena dari saling mengenal akan timbul rasa saling pengertian akan setiap sikap, perilaku dan kegiatan yang pasangan lakukan.

“kenal banget lah sama sifat dia, secara kita juga kana udah kenal lama sebelum menikah. Mulai dari sering ditinggal waktu kerja jauh keluar kota, aku juga sering meminta telepon dan chatting biar komunikasi gak stop gitu. Kalo saling kenal tuh bisa saling ngertiin juga”.

(informan S, 19 Juli 2021)

Juga dengan tujuan mewujudkan dan meningkatkan hubungan menjadi bermakna. Pasangan jarak jauh ini melakukan kegiatan yang membuat hubungan pasangan ini menjadi bermakna. Cara pasangan ini meningkatkan hubungan ialah dengan tetap berkomunikasi dan jangan sampai terhenti. Cara ini dilakukan agar hubungan pasangan jarak jauh ini lebih bermakna.

Caranya itu yaa komunikasi jangan sampe putus. Ceritain apa yang bener-bener perlu untuk pasangan tau, jangan berhenti kasih kabar dan yang peling penting saling percaya. Walaupun kami saling berjauhan, kepercayaan itu sangat penting buat kehidupan LDR, kalau sudah tidak ada

kepercayaan, gimana mau mengenal lagi lebih dalam pasangan kita, kalau di pikiran kita buruk terus sama pasangan, kapan mau berkomunikasi dengan enak kalau tidak ada kepercayaan diantara kami”.(Informan L, 10 Juli 2021)

Berbagi/sharing merupakan bagian dari bemtuk sebuah komunikasi interpersonal. Sharing merupakan sebuah media dimana saling bertukar pengalaman diri. Menurut Sari (2017 :10-11) dalam proses ini terjadi sebuah percakapan yang di dalamnya lebih dari 2 orang yang saling bertukar pendapat dan pengalamannya. Pasangan jarak jauh ini melakukan sharing dengan pasangannya melalui media komunikasi. pasangan jarak jauh yang diteliti oleh informan memiliki permasalahan yang berbeda- beda. Mulai dari permasalahan anak sampai keluarga. Dengan melakukan sharing maka pasangan jarak jauh dapat saling mengetahui apa saja yang sedang terjadi atau perasaan apa saja yang sedang dialami oleh pasangannya.

“Ya ceritain apa aja yang dilakukan keseharian pasangan dihari itu, gimana kerjaan dia dan sebaliknya dia juga tanya bagaimana aku dirumah. Apa yang lagi sama-sama kita rasain dan pikirin. Pokonya ungapin semua yang perlu di ungkapin deh, cara paling oke sih sampe sekarang ini buat kita biar gak saling kehilangan dan melupakan satu sama lain”.( informan D, 17 Juli 2021)

Salah satu faktor penghambat komunikasi interpersonal menurut Suranto (2011:87) ialah penggunaan media yang kurang tepat dan adanya sifat prasangka buruk diantara pasangan. Pada pasangan jarak jauh ini, tidak hanya jarak yang menjadi permasalahan tetapi bagaimana pasangan jarak jauh ini tetap berkomunikasi meski berjauhan. Pada lokasi yang memang tidak dapat terjangkau oleh jaringan internet, maka penggunaan telepon biasa tidak dapat digunakan dan harus menggunaka alternatif lain.

“yaa komunikasinyaa biasalah, paling lewat telepon, lewat WhatsApp, lewat sms gitu, kadang waktu itu juga sama sekali gak bisa, gak ada signal. Telepon gabisa, sms gak bisa terus akirnya dia pake telepon satelit tuh hehe, naik di atas ke gunung walaupun cuma sebentar karenakan telepon satelit mahal kan yaa jadi komunkasi sebentar aja 5 atau 10 menit berharga banget untuk kamu pejuang LDR.

(informan L, 10 Juli 2021)

Dengan adanya kesulitan yang dihadapi pasangan ini tidak menjadikan alasan untuk pasangan jarak jauh ini tidak berkomunikasi.

Karena komunikasi merupakan hal yang penting dan harus dilakukan pada waktu berjauhan seperti yang pasangan informan jalani.

Kurang intimnya pasangan informan ini berkomunikasi karena waktu dan jarak yang jauh, sering terjadi perselisihan yang dikarenakan salah satu pasangan berprasangka buruk pada pasangannya.

“ aku tuh sering berantem biasanya karna saling cemburu, yaa wajar kan yaa namanya kita jauhan, jarang ketemuannya jarang komunikasiannya jadi rasa-rasa curiga tuh pasti ada. Biasanya kalau suami telepon aku nih terus aku gak angkat atau chat gak aku langsung bales, pasti mikirnya udah macem-macem. Padahalkan yaa aku ngurus rumah, ngurus anak juga. Waktu dia telepon kan gak pasti jadi gak bisa prediksi kapan dia telepon aku” . (informan D, 17 Juli 2021)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dan informan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh peneliti berjalan kurang baik, dikarenakan terhalangnya oleh jarak juga jaringan internet yang tidak selalu pada kondisi yang baik. Pasangan jarak jauh ini mengandalkan waktu juga jaringan telepon agar dapat berkomunikasi.

Penemuan penulis pada penelitian ini ialah permasalahan pada setiap informan sedikit berbeda dikarenakan latar belakang yang berbeda antar pasangan, tetapi masalah umum yang terjadi pada pasangan ini yaitu sulitnya berkomunikasi, jauhnya jarak juga sedikitnya waktu untuk bertemu karena waktu bertemu yang sangat singkat dan jarang. Pada informan D permasalahan terjadi karena ketidakpercayaan pada awal rumah tangganya.

“aku tuh sering berantem biasanya karna saling cemburu, yaa wajar kan yaa namanya kita jauhan, jarang ketemuannya jarang komunikasiannya jadi rasa-rasa curiga tuh pasti ada. Biasanya kalau suami telepon aku nih terus aku gak angkat atau chat gak aku langsung bales, pasti mikirnya udah macem-macem. Padahalkan yaa aku ngurus rumah, ngurus anak juga. Waktu dia telepon kan gak pasti jadi gak bisa prediksi kapan dia telepon aku”.

(informan D, 17 juli 2021)

Berbeda dengan informan S, pasangan informan ini sudah memiliki anak, yang menjadikan fokus pasangan ini sedikit tergeser yaitu pada persoalan anak.

gak munafik, kalau ngomongin kepentingan diri sendiri sih aku mah sering berantem karena kangen haha. Yaa namanya ketemunya jarang dan lama, kalau pulang kerumah atau komunikasi lewat telepon juga pasti anak duluan yang dibahas. Tapi yaa emang gitu perbedaan pendapat kita buat nentuin gimana anak kedepannya, terus kalau anak sakit dan lain-lain, itu jadi fokus masalah utama kita sekarang”. (informan S, 19 juli 2021)

Beradasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, informan tetap melakukan komunikasi meski berjauhan. Media

komunikasi dimanfaatkan agar komunikasi dapat terus berjalan dengan baik. Hambatan yang dialami oleh pasangan jarak jauh ini ialah kurangnya akses untuk dapat berkomunikasi secara terus menerus. Kurangnya waktu juga akses berkomunikasi menyebabkan terjadinya konfik dan kesalapahaman dalam komunikasi yang pasangan ini lakukan.

Permasalahan - permasalahan komunikasi interpersonal sering muncul pada pasangan LDR. Kurangnya waktu untuk menjalin kemesraan serta keharmonisan berkurang, juga tuntutan melakukan peran ganda pada istri yaitu menjadi ibu juga ayah menjadikan tekanan tersendiri bagi istri.

Permasalahan umum yang menimbulakn konflik pada pasangan jarak jauh ini menurut Wood (2004:318) ialah kebersamaan dengan pasangan yang tidak konsisten waktunya, membuat kurangnya kesempatan untuk berbagi.

Sedangkan diketahui bahwa semakin intens kita berkomunikasi dengan pasangan maka semakin kita mengenal karakteristik pasangan kita.

waktu buat kita ngobrol kan sedikit banget, karena dia kan gak selalu ada jaringan ditambah kerjaan dia yang juga sibuk. waktu itu juga sama sekali gak bisa, gak ada signal.

Telepon gabisa, sms gak bisa terus akirnya dia pake telepon satelit tuh hehe, naik di atas ke gunung walaupun cuma sebentar karenakan telepon satelit mahal kan yaa jadi komunkasi sebentar aja 5 atau 10 menit berharga banget untuk kamu pejuang LDR” ( informan L, 10 juli 2021)

Pada hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, pasangan jarak jauh ini tetap dapat saling mengenal satu sama lain walaupun terpisah jarak jauh.

aku kenal banget sifat dia, yang sering ditinggal waktu kerja jauh keluar kota, mulai dari seringnya meminta telepon dan chatting, nanyain aja aja yang lagi dia lakuin, apa aja yang lagi dia rasain. Terus lagi yang bikin yakin karna kita suka saling kirim gambar atau vidio. Yaa langsung dilihat ataupun engga pokonya kita kirim aja, jadi pas bisa komunikasi bisa langsung dibahas tuh. Jadi apa yang dilakukan pasangan jauh disana kita juga bisa tau disini” (informan D, 17 juli 2021)

Pasangan jarak jauh ini memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk terus saling menggali informasi dari pasangan ketika saling berjauhan. Pasangan informan saling menerapkan keterbukaan satu sama lain agar tidak terjadi kecurigaan dan kesenggangan pada pasangan informan. Teori penetrasi sosial yang digunakan pada penelitian ini juga mengasumsikan bahwa hubungan-hubungan akan memiliki kemajuan mulai dari tidak intim menjadi intim dan adanya pembukaan diri, karena pembukaan diri merupakan inti dari perkembangan hubungan. Novianti (2019:23).

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh informan merupakan cara untuk membangun dan meningkatkan hubungan interpersonal pada pasangan menurut Hidayat (2012: 56) yakni saling percaya (trust),

“intinya kalau LDR tuh jangan banyak curiga, jangan kebanyakan nuntut, jangan kebanyakan baper, terus apa namanya saling percaya, saling mendukung, saling sayang gitu. Jadi kalau misalkan kita bisa ngelakuin semuanya itu hubungan LDR tuh lancar-lancar aja kok. ( informan L, 10 juli 2021)

Pasangan yang bersikap suportif, seperti mendukung segala kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan pasangan walaupun berjauhan,

sekarang-sekarang ini aku banyak semangati dia aja, pandemi begini bikin dia stess dikerjaan. Makin susah juga buat pulang kan karna akses untuk balik kesini emang ditutup dimana-mana. Jadi sering-sering semangatin dia pas lagi kerja, begitu juga dia sering semangatin aku balik biar kuat katanya ngurus anak sama nahan kangen ke dia haha” (informan S, 19 juli 2021)

Dan juga saling terbuka satu dengan lainnya. Hal ini dilakukan pasangan informan agar memperkecil kemungkinan terjadinya

perselisihan. Sikap saling terbuka juga diperlukan agar mengurangi sifat saling cemburu dan kurang percaya pada pasangan.

“kita tuh belajar buat saling terbuka dan jujur. Karena yaa namanya kita udah jauhan apalagi yang bisa kita pegang kalau kepercayaannya. Dulu awal-awal menikah kita kurang terbuka, jadi sering terjadi salah paham karena gak saling tau dan ngerti maunya aku apa maunya suami apa.

Cuma sekarang udah saling belajar dan ngerti sihh, kita kaya sama-sama janji buat terbuka, ngomong maunya apa, ada masalah apa, atau lagi mau apa. Biar kita bisa tau nih nempati posisi sebagai pasangan gimana, dan gak lupa perbanyak komunikasi. karena kita jauhan dan jarang teleponan jadi selama apapun waktu buat teleponan bakal kita jadiin sih haha”. (informan D, 17 juli 2021)

Komuniksi interpersonal yang dilakukan oleh pasangan jarak jauh ini dapat dikatakan baik, karena informan sudah mengerti dengan keadaan dimana mereka harus hidup berjauhan juga sudah menerima bahwa jarak bukan merupakan hal yang dapat dijadikan alasan untuk berpisah.

Pasangan informan tetap bersama dan dapat mempertahankan hubungan rumah tangganya dengan baik dengan komunikasi yang dilakukan secara terus menerus dan tidak berhenti belajar mengenai sifat dan karakter pasangan.

78

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diteliti oleh penulis mengenai komunikasi interpersonal pasangan jarak jauh dalam mempertahankan rumah tangga, penulis menarik kesimpulan bahwa komunikasi interpersonal yang dijalani oleh pasangan jarak jauh cukup baik. Pasangan jarak jauh menggunakan media telepon juga media sosial sebagai cara agak komunikasi tetap berjalan dengan baik. Kemajuan teknologi mempermudah pasangan untuk dapat bertukar pesan melalui berbagai macam media

Sesuai dengan teori Manajemen Koordinasi Makna, dimana komunikasi menjadi dasar atau fondasi utama dalam hubungan jarak jauh.

Komunikasi yang lakukan secara terus menerus menjadikan hubungan pasangan jarak jauh lebih kuat dalam menjalahi rumah tangganya. Dengan penguraian dari manajemen koordinasi makna yang penulis gunakan dalam teori penelitian ini, sangat efektif karna dalam bertukar pesan serta berkomunikasi jarak jauh dibutuhkan adanya pengertian bukan secara teks tapi juga gaya bahasa, gaya bicara serta cara penyampaian saat berkomunikasi sehingga dapat dihasilkan suatu makna ataupun arti yang kemudian dijadikan sebagai bentuk aksi oleh pasangan dan kemudian bisa dipahami oleh pasangan sehingga pasangan informan dapat memberikan

reaksi terhadap makna pesan yang komunikasikan oleh pasangan dan begitupun sebaliknya.

Masalah-masalah komunikasi interpersonal yang sering muncul pada kehidupan pasangan jarak jauh adalah keterbatasan berkomunikasi, sehingga kebutuhan dasar pasangan seperti saling bermesraan serta menjaga keharmonisan berkurang. Selain itu, masalah kecemburuan juga ketidakpercayaan satu dengan lainnya ada pada pasangan informan.

Karena jarak yang jauh dan sulitnya berkomunikasi serta sedikitnya waktu untuk betemu secara langsung mengakibatkan timbulnya perasaan tersebut.

Namun, pasangan jarak jauh tetap melakukan bentu komunikasi interpersonal yaitu sharing, saling bertukan informasi mengenai keadaan diri masing-masing agar komunikasi antara pasangan tidak terputus dan berjalan baik. Cara pasangan jarak jauh ini mempertahankan rumah tangga dan tetap menjaga keromantisan ialah tetap menjaga komunikasi.

walaupun tidak banyak waktu dan kesempatan yang dimiliki untuk berkomunikasi, pasangan jarak jauh ini tetap memanfaatkan waktu dengan baik, seperti tetap mengirimkan pesan bersisi cerita kegiatan yang telah dilakukan dan mengirim gambar kegiatan sehari-hari agar tidak terjadi perpisahan dan perpisahan. Memberikan kepercayaan pada pasangan, bersikan suportif dan juga terbuka satu sama lain menjadikan hubungan rumah tangga pasangan jarak jauh bertahan dan berjalan dengan baik.

Dalam dokumen 6c37071194e80ac3f6d0ff8d429608fa (1) - Copy (Halaman 79-92)

Dokumen terkait