BAB I PENDAHULUAN
H. Sistematika Pembahasan
3. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti akan mengungkapkan proses analisis terhadap temuan penelitian yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya. Dalam hal ini, pemaparan yang disampaikan oleh peneliti didasarkan pada perspektif penelitian/kerangka teoritik sebagaimana yang diungkapkan pada bagian pertama.
4. Penutup
Pada bagian ini akan menyampaikan kesimpulan dari hadil penelitian yang dilakukan, selain itu peneliti juga akan mengajukan saran untuk berbagai pihak dalam perbaikan penelitian selanjutnya.
40 BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Jadwal Penelitian
Kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti yakni memberikan soal tes penelaran statistis kepada siswa. Sebelum tes diberikan kepada siswa, tes tersebut divalidasi terlebih dahulu oleh 2 orang dosen Matematika dari UIN Mataram, yakni bapak Syaharuddin, M.Si dan bapak Malik Ibrahim, M.Pd.
Berbagai komentar dan saran diberikan oleh kedua valdator, mulai dari perbaikan kalimat soal, isi soal, kunci jawaban, bahkan lembar validasi juga tidak luput untuk dikomentari. Berikut adalah beberapa saran/masukan yang diberikan oleh kedua validator beserta revisi yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat pada tabel 2.1:
Tabel 2.1
Saran/Masukan dari Validator Serta Revisi yang Dilakukan Peneliti Nama Validator Saran/Masukan Revisi yang
dilakukan
Syaharuddin, M.Si
Tambahkan keterangan di bawah Gambar 1 dan Gambar 2 yakni KKM = 70
Menambahkan
keterangan berupa nilai KKM = 70, di bawah Gambar 1 dan Gambar 2
Sesuaikan alternatif kunci
jawaban dengan
kemungkinan jawaban yang diberikan siswa
Membuat alternatif kunci jawaban lain yang disesuaikan dengan pemikiran siswa
Sesuaikan simbol n1 dan n2 menjadi nA dan nB sesuai dengan kelasnya yakni kelas VIII A dan VIII B yang terdapat pada kunci jawaban
Mengganti simbol n1
dan n2 menjadi nA dan nB yang terdapat pada kunci jawaban
Nama Validator Saran/Masukan Revisi yang dilakukan Data kelas VIII A perlu
direvisi agar kunci
jawaban hanya
menghasilkan 1 angka di belakang koma atau bilangan bulat
Mengganti data kelas VIII A yang awalnya ada 5 orang siswa mendapat nilai 60 dan 5 orang siswa mendapat nilai 65 menjadi ada 6 orang siswa mendapat nilai 60 dan 4 orang siswa mendapat nilai 65 Malik Ibrahim, M.Pd
Tambahkan kalimat berikut ini sebelum mengajukan pertanyaan, bunyi kalimatnya
“Berdasarkan Gambar 1
dan Gambar 2,
tentukanlah:”
Menambahkan kalimat berikut ini, yaitu
“Berdasarkan Gambar 1 dan Gambar 2, tentukanlah:” pada
tempat yang
disarankan
Dengan adanya berbagai saran/masukan yang diberikan oleh kedua validator, peneliti banyak melakukan revisi sampai pada akhirnya kedua validator memberikan persetujuan jika tes penalaran statistis yang dibuat oleh peneliti layak untuk di uji cobakan kepada siswa. Soal tes penalaran statistis diberikan pada dua kelas, yaitu kelas VIII A dengan 23 siswa laki- laki dan kelas VIII B dengan 24 siswa perempuan. Dari masing-masing kelas, peneliti akan memilih 1 orang siswa, sehingga jumlah informan yang akan diwawancarai peneliti adalah 2 orang siswa. Waktu yang dibutuhkan selama melakukan pengumpulan data adalah 5 minggu, untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini:
Tabel 2.2
Keterangan Jadwal Penelitia
No Kegiatan Waktu Tempat
1 Memberikan soal tes penalaran statistis kepada siswa
Senin, 10 Maret 2020
Kelas VIII B, MTs Al-Madaniyah Rabu, 12 Maret
2020
Kelas VIII A, MTs Al-Madaniyah 2 Melakukan wawancara
kepada 2 informan
Sabtu, 4 April 2020 (SL)
Dirumah (melalui telepon)
Rabu, 8 April 2020 (SP)
Di rumah (melalui telepon)
Tahap awal dari penelitian ini, peneliti memberikan tes kepada 2 kelas yakni kelas VIII A yang merupakan kelas khusus laki-laki dan kelas VIII B yang merupakan kelas khusus perempuan. Seluruh siswa mengerjakan soal tes yang diberikan. Pemberian soal tes dilakukan agar peneliti dapat memilih subjek penelitiannya. Hasil tes dianalisis oleh peneliti, kemudian peneliti memilih siswa yang memiliki jawaban terbaik. Dari masing-masing kelas peneliti hanya mengambil 1 siswa untuk dijadikan subjek penelitian, sehingga peneliti memiliki 2 subjek penelitian. Berikut adalah tabel level penalaran statistis siswa berdasarkan hasil tes:
1. Hasil Tes Kelas VIII A
Tabel 2.3 Level Penalaran Statistis Pada Kelas VIII A
No Nama Siswa Level Penalaran
1 Ahmad Fazley Daud Pengintegrasian Proses
2 Muhammad Hulaefi Pengintegrasian
Proses
3 Ahmad Yani Muhtar Pengintegrasian
Proses
4 Abdul Aziz Prosedural
5 Lalu Ribahan Hidayat Prosedural
6 Muhammad Irsyad Prosedural
7 Ulul Azmi Prosedural
No Nama Siswa Level Penalaran
8 Saefullah Prosedural
9 Muhammad Arjaki Ramdani Prosedural
10 Wahyudi Prosedural
11 Muhammad Ardi Prosedural
12 Ahmad Irpan Hakim Transisional
13 Farid Ilmi Transisional
14 Muhammad Ramzi Transisional
15 Muhammad Fadli Transisional
16 Hamdi Transisional
17 Muhammad Rodi Sanjaya Verbal
18 Muhammad Abdullah Verbal
19 Muhammad Rizal Verbal
20 Ahmad Fahriadi Verbal
21 Ahmad Abubakar Puryoga Verbal
22 Abdul Latif Saukani Verbal
23 Izral Verbal
2. Hasil Tes Kelas VIII B
Tabel 2.4 Level Penalaran Statistis Pada Kelas VIII B
No Nama Siswa Level Penalaran
1 Baiq Nazi Linli Pengintegrasian Proses
2 Rini Aprianti Pengintegrasian
Proses
3 Anisa Ramdani Prosedural
4 Eva AgUStina Prosedural
5 Rizkya Ropida Prosedural
6 Indah Sari Suhana Prosedural
7 Vida Maulida Prosedural
8 Khaerunnisa Prosedural
9 Widiana Ningsih Prosedural
10 Widya Lestari Prosedural
11 Kurnia Silpiani Transisional
12 Fatmawati Transisional
13 Mita Agustina Transisional
14 Siti Raehani Transisional
15 Zahratul Aulia Transisional
16 Fitri Sari Transisional
17 Hermi Transisional
18 Intan Nurlaili Transisional
19 Ita Sopiani Transisional
20 Izza Sahria Verbal
No Nama Siswa Level Penalaran
21 Jumisah Verbal
22 Leha Misni Verbal
23 Nayla Fitri Verbal
24 Siti Raehani Verbal
Berdasarkan hasil tes yang diperoleh pada tabel 2.3 dan tabel 2.4 subjek yang dipilih oleh peneliti diberikan tanda bold (tulisan tebal). Peneliti memilih subjek penelitian dengan kreteria yakni siswa yang memperoleh hasil tes terbaik. Kelas VIII A memiliki 3 siswa dengan hasil tes terbaik, adapun kelas VIII B memiliki 2 siswa dengan hasil tes terbaik, dari beberapa siswa peneliti memelihi 1 siswa dari masing-masing kelas dengan meninjau dari kemampuan komunikasi verbal siswa berdasarkan saran dari guru bidang studi matematika.
B. Paparan dan Analisis Data Hasil Penelitian
Peneliti akan memaparkan data hasil tes penalaran statistis yang disertakan cuplikan wawancara antara peneliti dengan subjek penlitian. Pada bagian ini, peneliti secara langsung akan melakukan analisis data baik hasil tes maupun wawancara. Selain itu, peneliti juga akan memperlihatkan tringulasi dari kedua teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan wawancara.
1. Paparan dan Analisis Data Pada Subjek Laki-laki (SL)
Berdasarkan hasil tes yang diberikan oleh peneliti, SL dapat menghitung mean dengan benar, berikut dapat dilihat pada Gambar 2.1:
Gambar 2.1 Hasil Tes Penalaran Statistis Siswa Laki-laki (SL)
Hasil tes menunjukkan bahwa SL dapat melakukan perhitungan dengan benar, oleh karenanya SL sudah memahami maksud dari soal, yakni apa yang ditanyakan dan informasi apa saja yang terdapat pada soal. SL menuliskan informasi yang diketahui dengan menerjemahkannya dalam bentuk tabel seperti yang terlihat pada gambar 2.1 di atas. SL juga dapat menentukan frekuensi dari data yang terdapat pada soal, yang dibuktikan dengan petikan wawancara berikut ini:
Transkrip 2.1 Petikan Wawancara SL dengan Peneliti terkait Frekensi
Frekuensi dituliskan oleh SL dalam bentuk simbol, yaitu huruf dan nilai siswa disimbolkan dengan huruf . Selanjutnya SL mengalikan
P11 : Apa yang dimaksud dengan frekuensi?
SL11 : Frekeunsi itu adalah siswa yaitu banyaknya siswa P12 : Kenapa frekuensi dikatakan sebagai banyaknya siswa?
SL12 : Itu sesuai dengan contoh yang ada dibuku
frekuensi dengan nilai . Hasil perkaliannya di jumlahkan kemudian dibagi dengan banyaknya siswa atau frekuensi dan hasil pembagian tersebut merupakan rata-ratanya (mean), hal ini sesuai dengan hasil pekerjaan SL pada gambar 2.1. Selain itu, SL dapat memberikan definisi tentang mean yang diikuti dengan penjelasan berupa contoh, sebagaimana petikan wawancara berikut dalam transkrip 2.2:
Transkrip 2.2 Petikan Wawancara SL dengan Peneliti terkait Definisi Mean
Ketika SL diminta untuk menentukan mean dengan hanya memperhatikan/mengamati data pada Gambar 1 dan Gambar 2 yang terdapat pada soal, SL merasa kesulitan. Oleh karena itu, aspek yang paling menonjol dan mudah diamati oleh SL adalah jumlah/banyaknya siswa yang berbeda pada masing-masing kelas sehingga menyebabkan mean pada masing-masing kelas juga bebeda, begitulah cara pandang SL dalam menjawab pertanyaan tersebut yang dibuktikan dalam transkrip wawancara berikut ini:
P1 : Apa yang anda ketahui tentang mean?
SL1 : Mean adalah nilai rata-rata
P2 : Apakah anda mendefinisikan mean itu hanya sebatas nilai rata- rata?
SL2 : Iya
P3 : Apakah anda dapat menjelaskan lebih rinci,maksud dari mean adalah nilai rata-rata itu bagaimana?
SL3 : Misalnya seperti ini, ada nilai 20, 10, 30, kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan banyaknya nilai. 20 + 10 + 30 = 60 dibagi dengan banyaknya nilai/data yaitu 3, sehingga menjadi 60 20. Jadi nilai 20 adalah meannya
Transkrip 2.3 Petikan Wawancara SL dengan Peneliti terkait Aspek yang dapat diidentifikasi dalam menentukan mean
SL juga dapat membuat kesimpulan dengan argumentasi sederhana menggunakan konteks nilai KKM (Kreterian Ketuntasan Minimal) = 70 yang terdapat pada soal, yang dibuktikan dengan hasil tes pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.2 Hasil Tes Penalaran Statistis Siswa Pada Siswa Laki-laki (SL)
Berdasarkan penjelasan di atas, berikut ini adalah hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti:
Kode Hasil Jawaban Tertulis
Kode Wawancara
A1 Mampu memahami
makna soal
B1 Mengetahui makna soal serta informasi- informasi yang terdapat dalam soal, seperti frekuensi A2 Dapat menuliskan
informasi yang terdapat pada soal
B2 Dapat memberikan definisi yang tentang mean disertai dengan contoh
A3 Dapat menentukan langkah penyelesaian yang tepat dan melakukan perhitungan dengan benar
B3 Dapat menghitung mean dengan benar Triangulasi
P7 : Bagaimana cara anda menjawab pertanyaan berikut ini, jika jumlah siswa kelas VIII A dan kelas VIII B berbeda, tanpa kamu melakukan perhitungan, maka perkirakan apakah nilai mean kelas VIII A dan kelas VIII B juga berbeda?
SL7 : Jawaban saya adalah karena jumlah siswanya berbeda
P8 : Apakah ada aspek lain yang anda pertimbangkan dalam menentukan mean, selain dari jumlah/banyaknya siswa yang berbeda?
SL7 : Tidak ada
A4 Dapat membuat kesimpulan dengan menggunakan
argumentasi sederhana dengan menggunakan konteks dari KKM yang ada pada data
B4 Masih kesulitan untuk menentukan mean hanya dengan mengamati Gambar 1 dan Gambar 2 yang terdapat pada soal tes
Tabel 2.5 Hasil Analisis Data Pada Subyek Laki-laki Level
Penalaran
Karakteristik Indikator Kode
Idiosikratik Siswa mengetahui beberapa istilah atau simbol dalam ststistika tetapi siswa belum memahami secara benar tentang istilah atau simbol yang diketahui tersebut,
sehingga dalam
penggunaannya bisa saja istilah atau simbol tersebut tertukar.
Siswa tahu tentang mean/pernah mendengar istilah tentang mean, tetapi tidak dapat memberikan definisi tentang mean dan tidak dapat menentukan mean
Siswa tahu apa yang ditanyakan dalam soal, tetapi tidak dapat menuliskan informasi yang diketahui tersebut dalam soal.
B4
Verbal Siswa secara verbal sudah mengetahui beberapa konsep dalam statistika. Tetapi siswa masih belum dapat mengaplikasikan konsep secara benar.
Siswa dapat memberikan definisi mean, namun masih kurang tepat.
Siswa dapat menuliskan informasi yang terdapat dalam soal, misalnya informasi yang diketahui dan yang ditanyakan
A1, A2
& B1
Transisional Siswa sudah mampu mengidentifikasi satu atau dua aspek dalam proses statistis, tetapi tidak dapat menggabungkan secara praktis konsep-konsep tersebut dalam menemukan jawaban.
Siswa dapat
mendefinisikan mean dengan tepat.
Siswa dapat menghitung mean, tetapi belum sepenuhnya benar.
Siswa mampu
mengidentifikasi konsep atau konteks tertentu dalam menentukan mean, misalnya siswa dapat mengidentifikasi modus tetapi tidak tahu keterkaitan modus tersebut dengan mean.
A4
Prosedural Siswa dapat
mengidentifikasi suatu
Siswa dapat
mendefinisikan mean B2
Kesimpulan Hasil Analisis Dapat Dilihat Pada Tabel 2.5 Verifikasi
Level Penalaran
Karakteristik Indikator Kode
konsep atau proses statistika dengan benar, namun memiliki kemampuan yang terbatas untuk memahami atau mengintegrasikannya secara penuh.
disertai dengan contoh.
Siswa dapat menghitung mean dengan benar.
Siswa mampu
menginterpretasikan konsep atau proses dalam menentukan mean, namun masih terbatas, seperti: mengetahui keterkaitan antara modus dan median untuk menentukan mean.
A3&B3
Pengintegrasian Proses
Memiliki pemahaman yang lengkap dari proses, keterkaitan aturan dan penggunaan statistik
Siswa dapat memberikan definisi mean dengan kalimatnya sendiri atau mendefinisikan mean menurut
pandangan/pendapatnya sendiri dan dapat memberikan contoh
serta dapat
mengeksplorasikan contoh tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat menghitung mean dengan benar, dan dapat
menginterpretasikan hasil pengerjaannya dengan melibatkan berbagai aspek
Siswa mampu
mengidentifikasi
berbagai aspek dalam menentukan mean dan mampu menjelaskan hubungan dari berbagai aspek tersebut dengan bahasanya sendiri.
Misalnya siswa mampu melihat hubungan antara median, modus, ataupun distribusi data dalam menentukan mean dan mampu menjelaskan hubungan dari konsep- konsep tersebut dengan bahasa atau kata-katanya sendiri
Tidak ada
2. Paparan dan Analisis Data Pada Subjek Perempuan (SP)
Berdasarkan hasil tes yang diberikan oleh peneliti, SP dapat menghitung mean dengan benar. Berikut dapat dilihata pada gambar 2.3:
Gambar 2.3 Hasil Tes Penalaran Statistis Siswa Perempuan (SP)
Hasil tes menunjukkan bahwa SP dapat melakukan perhitungan dengan benar, oleh karenanya SP sudah memahami maksud dari soal, yakni apa yang ditanyakan dan informasi apa saja yang terdapat pada soal. SP menuliskan informasi yang diketahui dengan menerjemahkannya dalam bentuk tabel seperti yang terlihat pada gambar 2.3 di atas. SP juga dapat menentukan frekuensi dari data yang terdapat pada soal, yang dibuktikan dengan petikan wawancara berikut ini:
Transkrip 2.4 Petikan Wawancara SP dengan Peneliti terkait Frekensi P15 : Apakah yang dimaksud frekuensi?
SP : Frekuensi itu banyak titik, yang nilainya itu diulang-ulang beberapa kali.
Jadi frekuensi itu banyaknya angka siswa gitu kak P16 : Dari Gambar 1 dan Gambar 2 frekuensi itu yang mana?
SP16 : Titik-titiknya, misalnya Gambar 1 pada nilai 20 titiknya ada 1 maka frekuensinya 1
P17 : Berarti menurut anda frekuensi itu adalah banyaknya siswa pada gambar?
SP17 : Iya kak, yang itu banyaknya siswa atau frekuensi. Disitu saya kali semuanya kak, misalnya dari 20 saya kali 1, kemudian lanjut ke 30, di 30 kan titiknya ada 3 jadinya saya kali 3 dan seterusnya sampai pada nilai 100.
Frekuensi dituliskan oleh SP dalam bentuk simbol, yaitu huruf dan nilai siswa disimbolkan dengan huruf . Selanjutnya SP mengalikan frekuensi dengan nilai . Hasil perkaliannya di jumlahkan kemudian dibagi dengan banyaknya siswa atau frekuensi dan hasil pembagian tersebut merupakan rata-ratanya (mean), hal ini sesuai dengan hasil pekerjaan SP pada gambar 2.3. Selain itu, SP dapat memberikan definisi tentang mean tetapi pendefinisian yang diberikan oleh SP masih kurang tepat dan SP juga tidak dapat memberikan contoh seperti yang dilakukan oleh SL sesuai dengan petikan wawancara berikut pada transkrip 2.5:
Transkrip 2.5 Petikan Wawancara SL dengan Peneliti terkait Definisi Mean
Ketika SP diminta untuk menentukan mean dengan hanya memperhatikan/mengamati data pada Gambar 1 dan Gambar 2 yang terdapat pada soal, SP merasa kesulitan. SP mengatakan untuk menentukan mean, SP harus menggunakan rumus kemudian bisa mengetahui nilai mean, artinya SP tidak dapat menentukan mean dengan hanya mengamati gambar tetapi SP dapat menentukan mean dengan cara menghitungnya terlebih dahulu. Kemudian peneliti kembali mengajukan pertanyaan seperti yang tertulis dalam transkrip di bawah ini:
P1 : Apa yang anda ketahui tentang mean?
SP1 : Mean adalah kata lain dari nilai rata-rata atau bisa disebut dengan satu jenis rata-rata yang didapatkan dari membagi hasil penjumlahan sekumpulan angka dengan banyak angkanya
P2 : Apakah yang dimaksud dengan rata-rata, atau rata-rata itu apaan sih?
SP2 : Tidak tahu kak
P3 : Apakah anda bisa memberikan contoh dari rata-rata?
SP3 : Belum bisa kak
Transkrip 2.6 Petikan Wawancara SP dengan Peneliti terkait Aspek yang dapat diidentifikasi dalam menentukan mean
Berdasarkan transkrip di atas, secara tidak langsung SP dapat mengidentifikasi adanya modus tetapi menggunakan bahasa yang sederhana yaitu “titik-titik yang paling tinggi”. SP juga belum dapat memberikan alasan secara jelas atau rinci mengapa SP dapat menentukan mean dengan hanya melihat dari modus, SP menjawab jika hal tersebut
P6 : Bagaimana cara anda menjawab pertanyaan, jika jumlah siswa kelas VIII A dan kelas VIII B berbeda tanpa kamu melakukan perhitungan, maka perkirakan apakah nilai mean kelas VIII A dan kelas VIII B juga berbeda?
SP6 : Itu karena nilai banyaknya siswa di Gambar 1 dan Gambar 2 ini berbeda kak, karenakan nilai ulangan matematika kelas VIII A kan berebeda, grafiknya berbeda dengan nilai ulangan matematika kelas VIII B
P7 : Apakah ada aspek lain yang anda pertimbangkan dalam menentukan mean, selain dari yang anda jelaskan?
SP7 : Dari banyaknya data juga, misalnya seperti grafik yang tinggi berarti itu yang lebih banyak
P8 : Apakah maksud anda grafiknya yang tinggi atau titiknya yang tinggi?
SP8 : Titik-titiknya yang tinggi
P9 : Apa maksudnya titik yang tinggi itu lebih banyak, sebagaimana yang anda katakana sebelumnya?
SP9 : Nilai meannya kak, kan di Gambar 1 terdapat nilai 75 yang titiknya paling tinggi sedangkan di Gambar 2 terdapat nilai 80 yang titiknya paling tinggi. Tapi dari kedua nilai itu yang punya titik paling tinggi adalah nilai 75 yang ada pada Gambar 1. Berarti nilai mean Gambar 1 lebih tinggi dari Gambar 2.
P10 : Kenapa anda bisa berpikir seperti itu?
SP10 : Tidak tahu kak, kan Cuma liat dari gambar. Cuma menebak- nebak kak.
hanya ditebak-tebak karena dilihat dari gambar yang ada pada soal.
Selain itu, SP dapat menginterpretasikan hasil pengerjaannya dengan membuat kesimpulan menggunakan argumentasi sederhana yang dibuktikan dengan hasil tes pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.4 Hasil Tes Penalaran Statistis Siswa Perempuan (SP)
SP dapat menarik kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, dari hasil perhitungan tersebut SP mengetahui bahwa jawaban yang diberikan sebelumnya dengan hanya melihat titik yang paling tinggi dari satu nilai pada masing-masing data ternyata kurang tepat. Awalnya SP berpendapat jika mean kelas VIII A lebih tinggi dibandingkan kelas VIII B. Tetapi setelah dilakukannya perhitungan, ternyata mean kelas VIII A lebih rendah dibandingkan kelas VIII B, dari beberapa penjelasan sebelumnya, berikut ini adalah hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti:
Kode Hasil Jawaban Tertulis
Kode Wawancara
A1 Mampu memahami
makna soal
B1 Mengetahui makna soal serta informasi- informasi yang terdapat dalam soal, seperti frekuensi A2 Dapat menuliskan
informasi yang terdapat pada soal
B2 Mampu memberikan definisi tentang mean tapi masih kurang tepat
A3 Dapat menentukan langkah penyelesaian
B3 Dapat
mengidentifikasi Triangulasi
yang tepat dan melakukan perhitungan dengan benar
modus dari data
A4 Dapat membuat
kesimpulan menggunakan
argumentasi sederhana berdasarkan hasil perhitungan
B4 Dapat menghitung mean dengan benar
dan mampu
menjelaskan proses perhitungannya
Tabel 2.6 Hasil Analisis Data Pada Subyek Laki-laki Level
Penalaran
Karakteristik Indikator Kode
Idiosikratik Siswa mengetahui beberapa istilah atau simbol dalam ststistika tetapi siswa belum memahami secara benar tentang istilah atau simbol yang diketahui tersebut,
sehingga dalam
penggunaannya bisa saja istilah atau simbol tersebut tertukar.
Siswa tahu tentang mean/pernah mendengar istilah tentang mean, tetapi tidak dapat memberikan definisi tentang mean dan tidak dapat menentukan mean
Siswa tahu apa yang ditanyakan dalam soal, tetapi tidak dapat menuliskan informasi yang diketahui tersebut dalam soal.
Verbal Siswa secara verbal sudah mengetahui beberapa konsep dalam statistika. Tetapi siswa masih belum dapat mengaplikasikan konsep secara benar.
Siswa dapat memberikan definisi mean, namun masih kurang tepat.
Siswa dapat menuliskan informasi yang terdapat dalam soal, misalnya informasi yang diketahui dan yang ditanyakan
A1, A2 B1, B2
Transisional Siswa sudah mampu mengidentifikasi satu atau dua aspek dalam proses statistis, tetapi tidak dapat menggabungkan secara praktis konsep-konsep tersebut dalam menemukan jawaban.
Siswa dapat
mendefinisikan mean dengan tepat.
Siswa dapat menghitung mean, tetapi belum sepenuhnya benar.
Siswa mampu
mengidentifikasi konsep atau konteks tertentu dalam menentukan mean, misalnya siswa dapat mengidentifikasi modus tetapi tidak tahu keterkaitan modus tersebut dengan mean.
B3, A4 Verifikasi
Kesimpulan Hasil Analisis Dapat Dilihat Pada Tabel 2.6
Level Penalaran
Karakteristik Indikator Kode
Prosedural Siswa dapat
mengidentifikasi suatu konsep atau proses statistika dengan benar, namun memiliki kemampuan yang terbatas untuk memahami atau mengintegrasikannya secara penuh.
Siswa dapat
mendefinisikan mean disertai dengan contoh.
Siswa dapat menghitung mean dengan benar.
Siswa mampu
menginterpretasikan konsep atau proses dalam menentukan mean, namun masih terbatas, seperti: mengetahui keterkaitan antara modus dan median untuk menentukan mean.
A3&B4
Pengintegrasian Proses
Memiliki pemahaman yang lengkap dari proses, keterkaitan aturan dan penggunaan statistik
Siswa dapat memberikan definisi mean dengan kalimatnya sendiri atau mendefinisikan mean menurut
pandangan/pendapatnya sendiri dan dapat memberikan contoh
serta dapat
mengeksplorasikan contoh tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat menghitung mean dengan benar, dan dapat
menginterpretasikan hasil pengerjaannya dengan melibatkan berbagai aspek
Siswa mampu
mengidentifikasi
berbagai aspek dalam menentukan mean dan mampu menjelaskan hubungan dari berbagai aspek tersebut dengan bahasanya sendiri.
Misalnya siswa mampu melihat hubungan antara median, modus, ataupun distribusi data dalam menentukan mean dan mampu menjelaskan hubungan dari konsep- konsep tersebut dengan bahasa atau kata-katanya sendiri
Tidak ada