• Tidak ada hasil yang ditemukan

profil penalaran statistis siswa - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "profil penalaran statistis siswa - etheses UIN Mataram"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yang diajukan oleh peneliti adalah untuk menggambarkan profil berpikir statistis siswa dalam kesimpulan. Soal tes penalaran statistik diberikan kepada dua kelas, yaitu Kelas VIII A dengan 23 siswa laki-laki dan Kelas VIII B dengan 24 siswa perempuan. Kemampuan memberikan definisi mean disertai dengan contoh merupakan salah satu indikator berpikir statistik pada tataran prosedural.

Berdasarkan hasil analisis peneliti pada Tabel 2.5 disimpulkan bahwa penalaran statistik siswa laki-laki berada pada tataran prosedural. Kemampuan siswa laki-laki dalam memberikan definisi mean disertai dengan contoh merupakan kemampuan penalaran statistik tingkat prosedural. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tingkat penalaran statistik siswa laki-laki berada pada tingkat penalaran prosedural.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penalaran statistik siswa laki-laki dan perempuan berada pada level yang berbeda. Dari hasil analisis dan pembahasan, disimpulkan bahwa penalaran statistik siswa laki-laki berada pada tataran penalaran prosedural.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

  • Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Kemiripan antara penelitian yang sedang dilakukan Febrilia dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti meneliti penalaran statistik berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Garfield tentang tahapan perkembangan penalaran statistik. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nisa et al., ditemukan bahwa kemampuan penalaran statistik siswa kelas XII. kelas di SMA Negeri 11 Palembang dalam kategori baik. Kesamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Nisa, dkk dengan yang akan peneliti lakukan adalah sama-sama meneliti penalaran statistik pada mahasiswa.

Selanjutnya tujuan penelitian, tujuan penelitian yang diajukan oleh peneliti adalah untuk mendeskripsikan profil penalaran statistik siswa dalam memecahkan masalah statistik berdasarkan perbedaan gender. Sementara itu, tujuan penelitian yang dilakukan oleh Nisa, dkk. untuk mengetahui bagaimana gambaran penalaran statistik siswa pada materi penyajian data histogram melalui pembelajaran PMRI dideskripsikan secara kuantitatif dan kualitatif. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Nurdin dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama mempelajari penalaran statistik pada siswa, namun berbeda pada variabel yang digunakan, peneliti memilih untuk menggunakan variabel gender sedangkan.

Tujuan penelitian selanjutnya, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir statistik siswa dalam memecahkan masalah statistik berdasarkan perbedaan gender. Sedangkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh Nurdin adalah untuk mengetahui hubungan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan kemampuan penalaran statistik dan untuk mendeskripsikan profil penalaran statistik berdasarkan komunikasi matematis siswa.

Kerangka Teori

  • Penalaran Statistis
  • Gender
  • Materi Ukuran Pemusatan Data

Menurut Garfield dalam Yusuf, penalaran statistik adalah cara bernalar (berpikir) menggunakan ide-ide statistik dalam memahami informasi statistik. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa inferensi statistik adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan ide-ide statistik dalam mengumpulkan, mengolah, mereduksi, menyimpulkan, dan menyajikan data dalam membentuk suatu kesimpulan. 26 Iyam Maryati, “Meningkatkan Keterampilan Penalaran Statistik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Kontekstual”, Mosharafa, Vol.

Oleh karena itu, dalam penalaran statistik, siswa diminta untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan hubungan antara variabel dan menentukan apakah regresi linier sederhana merupakan prosedur dan model yang sesuai untuk data. Dalam mengembangkan penalaran statistik, siswa diharapkan memiliki pemahaman tentang proses dan ide stokastik dibandingkan dengan perhitungan instruksional dan prosedural.30. Sehingga peneliti dapat mengidentifikasi tingkat penalaran statistik siswa, sesuai dengan indikator karakteristik masing-masing tingkat.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis penalaran statistik siswa berdasarkan teori penalaran statistik yang dikemukakan oleh Garfield sesuai Tabel 1.1. Sehingga nantinya peneliti dapat melihat seperti apa profil penalaran statistik pada setiap kategori subjek penelitian.

Tabel  1.1  digunakan  oleh  peneliti  untuk  menganalisis  penalaran  statistis  siswa
Tabel 1.1 digunakan oleh peneliti untuk menganalisis penalaran statistis siswa

Metode Penelitian

  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data

Alasan peneliti memilih menggunakan pendekatan ini karena data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data deskriptif berupa kata-kata yang ditulis atau diucapkan oleh orang-orang yang diamati. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan siswa kelas VIII B MTs Al-Madaniyah. Data yang dikumpulkan berupa hasil tes penalaran statistik siswa dan hasil wawancara antara peneliti dan siswa yang didokumentasikan dengan menggunakan alat perekam.

Sedangkan pemilihan subjek dalam penelitian ini didasarkan pada teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan/pertimbangan tertentu 43. Pertimbangan yang dimaksud oleh peneliti antara lain; (1) hasil tes penalaran statistik paling tinggi dibanding yang lain, (2) pandai berkomunikasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena peneliti berperan dalam menentukan fokus penelitian, menentukan lokasi penelitian, memilih topik penelitian, menganalisis dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian, dibantu oleh orang lain. instrumen yaitu tes penalaran statistik dan wawancara. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara yaitu pemberian tes, wawancara dan dokumentasi.

Wawancara ini dapat dilakukan pada jam sekolah atau di luar jam tersebut dan tidak dibatasi waktu, maksudnya wawancara dianggap selesai jika data yang peneliti inginkan sudah didapatkan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari nilai tes dan wawancara direduksi berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu peneliti perlu memilah atau meringkas data-data penting atau dapat membantu dalam penelitiannya, sehingga perlu dilakukan analisis reduksi data.

Dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan data dalam bentuk teks karena merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana hasil penelitiannya berupa naratif atau teks. Data yang disajikan berupa data penalaran statistik siswa berdasarkan hasil tes dan data penalaran statistik siswa berdasarkan hasil wawancara. Karena data yang akan peneliti sajikan berupa gambaran tentang subjek yang menjadi bahan penelitiannya, maka besar kemungkinan peneliti akan membuat kesimpulan berupa teori atau hipotesis dalam penelitian ini. .

Triangulasi menurut Moleong adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan selain data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data. teknik pengumpulan data dan sumber data. Dalam penelitian ini jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik/metode karena peneliti dalam penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu tes dan wawancara. Jika data yang diperoleh sama maka data tersebut valid, tetapi jika data yang diperoleh berbeda dari kedua metode tersebut.

Gambar 1.2  Alur Pengumpulan Data
Gambar 1.2 Alur Pengumpulan Data

Sistematika Pembahasan

  • Paparan Data Temuan
  • Pembahasan

Kemampuan subjek laki-laki untuk mengenali atau menggunakan aspek lain dalam interpretasi tanggapan mereka merupakan indikasi dari penalaran statistik tingkat transisi. Siswa mampu memahami masalah yang terdapat dalam soal, menuliskan data yang diketahui, menentukan langkah yang tepat untuk menyelesaikannya dan menghitung dengan benar. Hal ini juga diperkuat dengan hasil tes, dimana siswa dapat menentukan dengan benar rata-rata dari setiap potongan informasi.

Kemampuan siswa laki-laki dalam mengidentifikasi aspek atau proses tertentu dalam menentukan rata-rata merupakan salah satu kemampuan yang ada pada tingkat transisi. Dengan demikian, tidak salah jika siswa laki-laki dikatakan memiliki penalaran statistik pada level yang berada di antara level transisi dan level prosedural. Siswa perempuan dapat mengidentifikasi suatu kondisi sedangkan siswa laki-laki tidak dapat mengidentifikasi suatu kondisi pada data.

Siswa dapat memahami makna atau persoalan yang terkandung dalam soal, menuliskan informasi yang terkandung dalam soal, menentukan langkah penyelesaian yang tepat, dan menghitung rata-rata setiap potongan informasi dengan benar. Siswa juga dapat memberikan pengertian maksud disertai dengan contoh dan dapat menggunakan konteks KKM (Kriteria Kesempurnaan Minimal) untuk membuat argumentasi sederhana dalam penalaran.

Tabel 2.3 Level Penalaran Statistis Pada Kelas VIII A
Tabel 2.3 Level Penalaran Statistis Pada Kelas VIII A

Gambar

Gambar 1.2  Alur Pengumpulan Data, 32.
Tabel  1.1  digunakan  oleh  peneliti  untuk  menganalisis  penalaran  statistis  siswa
Gambar 1.2  Alur Pengumpulan Data
Gambar 1.3  Alur Analisis Data
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis deskripsi kesalahan siswa dalam mengerjakan soal penalaran matematis siswa, menganalisis deskripsi self-efficacy matematis

Siswa laki-laki melakukan kesalahan ketika membuat pemodelan dikarenakan kurang memahami soal, sedangkan siswa perempuan kurang teliti ketika menyederhanakan model dan

Penalaran adaptif siswa laki-laki dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi bangun ruang kubus dan balok adalah sebagai berikut: penalaran adaptif siswa A sangat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal tes penalaran logis matematis siswa yang memiliki resiliensi matematis tinggi mampu memenuhi semua indikator

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki mempunyai kecenderungan menjawab soal dengan detail dan memberikan informasi secara jelas, siswa

Hasil dari data-data di atas menunjukkan bahwa siswa laki-laki lebih cepat dalam memahami masalah dari pada siswa perempuan, tetapi siswa perempuan lebih

Hasil persentase tes kemampuan penalaran matematis siswa perempuan lebih besar dari persentase siswa laki-laki, hal ini diperkuat berdasarkan hasil wawancara, 07

Dalam penyampaian pembahasan tata cara sholat jenazah agar dapat memudahkan para siswa dalam memahami dan bisa memperkatikkannya dengan benar, diperlukanlah metode yang paling tepat, di