BAB III METODE PENELITIAN
C. Pembahasan Temuan
kegiatan yang diberikan oleh pihak kecamatan atau kabupaten tentang Karang Taruna.
Strategi sebagai kegiatan sebagai suatu kegiatan, strategi merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh setiap individu, organisasi, atau perusahaan untuk menenangkan pesaingnya.84Berdasaran teori diatas cocok dengan hasil dilapangan bahwapemungkinan yang akan dilakukan berupa kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya kerajinan asbak, banjari dan band, pembaharuan lapangan, pengadaan alat olahraga serta kegiatankegiatan yang telah dilaksanaan oleh arang Taruna Desa Banyuanyar tengah. Kegiatan tersebut memiliki alasana mengapa di rencanakan akan dilaksanakan pembuatan kerajinan diperuntukkan kepada anggota Karang Taruna agar memiliki skil yang nantinya akan menghasilkan uang, untuk banjarian sebagai kegiatan keagamaan dan juga dakwah dengan musik karena saat ini sudah banyak dilakukan di masyarakat.
Penguatan yaitu memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.85Berdasarkan penggalian data dan interpretasi data, bahwa penguatan merupakan salah satu strategi yang dibutuhkan dalam pemberdayaan pemuda, penguatan merupakan memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
84Mardikanto Totok, Soebiato Poerwoko,Pengembangan masyarakat, (Bandung:Alfabeta,2017).167
85Suharto, Edi dkk.Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. (Bandung: Refika Aditama,2004),66
Pemberdayaan harus mampu menumbuhkembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang kemandirian mereka.
Direct Contact metode kontak langsung ini dipandang sebagai yang paling banyak digunakan. Metode ini bersifat face to face. Hal ini paling penting yang harus diingat menggunakan metode ini adalah hal khusus apa yang hendak disampaikan kepada masyarakat. Metode ini dipandang dapat merangsang minat masyarakat terhdapa masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan menjadikan mereka berfikir bahwa hal yang amat baik kalau mereka sendiri yang memikirkan dan memecahkan masalah- masalah yang mereka hadapi.86 Berdasarkan teori tersebut cocok dengan data yang didapatkan di lapangan, bahwa Anggota Karang Taruna selalu ketika rapat atau ketika bertemu dimana saja diingatkan agar selalu mengikuti pertemuan, dalam pertemuan tersebut bukan hanya membahas tentang agenda namun juga arahan agar meraka menjadi insan yang lebih baik. Melalui penguatan ini pengurus dan kepala Desa mau untuk mengikuti setiap kegiatan contohnya rapat, agustusan, kampoeng heppi, istighasah, Kerja bhakti di TPU.
Penguatan ini menghasilkan perkembangan Karang Taruna membaik dari dengan adanya kegiatan yang sudah berjalan sampai saat ini, perkembangan ini berasal dari penguatan dari seluruh pihak.
Perlindungan adalahsegala upaya yang ditujukan untuk memberikan rasa
86Soebianto poerwoko, Mardikanti Totok. Pemberdayaan Dalam Perspektif Kebijakan Publik.(Jakarta)120
aman proses, cara, perbuatan tempat berlindung.87Berdasarkan penggalian data dan interpretasi data, bahwa perlindungan juga sangat dibutuhkan untuk masyarakat kususnya anggota Karang Taruna.perlindungan khusus untuk para pemuda Karang Taruna sangat dibutuhkan karena pemuda adalah penerus bangsa kalau tidak ada pemuda siapa yang akan meneruskan memimpin,perlindungan yang dilakukan oleh Kepala Desa yakni melalui cukup diperhatikan, diingatkan dan diarahkan. Melalui sentuhan mereka akan mengerti dengan sendirinya, dengan memberikan kegiatan mereka akan merasa menjadi bagian dari desa dan diakui.
Karang Taruna sudah memiliki payung hukum pemerintah berikutlandasan hukum yang dimiliki Karang Taruna adalah Keputusan Menteri Sosial RI No. 77/HUK/KEP/l/2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Karang Taruna, Ketetapan MPR No.II/MPR/1983 tentang GBHN yang menempatkan Karang Taruna sebagai wadah Pembinaan Generasi Muda, serta Keputusan Menteri Sosial RI No.
77/HUK/KEP/l/2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.88
Berdasarkan penggalian data dan interpretasi data yang diperoleh peneliti, bahwa pengyongkongan yang dilakukan Kepala Desa mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh anggota Karang Taruna. Kepala Desa dan Ketua Karang Taruna selalu memberikan dukungan agar mereka selalu kompak dan kuat, dengan adanya dukungan dari Kepala Desa dan masyarakat sekitar, mampu menambah semangat dan memotivasi untuk
87https://kbbi.web.id/,12 Juli 2017
88https://www.slideshare.net/kartarperkab/pedoman-dasar-karang-taruna
mempersembahkan karyanya yang terbaik seperti pada kegiatan Kampoeng Heppi dari Djarum 76 kemarin seluruh anggota kompak hingga penutupan hal itu tidak tertinggal dari pengawasan Kepala Desa. Sudah terbukti dengan hasil yang didapat selama ini adalah efek pemberian dukungan dari semua pihak khususnya dukungan dari Kepala Desa yang memiliki inisiatif untuk menghidupkan kembali Kembali Karang Taruna yang sempat mati suri, karena Kepala Desa menganggap Karang Taruna merupakan tentara baginya.
Berdasarkan penggalian data dan interpretasi data yang diperoleh peneliti,pengembangan masyarakat menjadi proses belajar bagi masyarakat untuk meningkatkan dirinya, sehingga keghiatan pengembangan masyaakat dapat berkelanjutan dengan dilakukan pemeliharaan.89 Pemeliharaan juga merupakan hal yang sangat penting bagi Karang Taruna agar tetap utuh, pemeliharaan dilakukan Yang dilakukan oleh Kepala Desa dan anggota Karang Taruna melalui kegiatan pengembangan untuk anggota Karang Taruna agar terus berkembang.
Seperti halnya memeliharaan tanaman, kita harus mengerti kapan kita harus memberikan air untuk menyiramnya.Sama dengan Karang Taruna, kapan seorang Kepala Desa memberikan bimbingan dan masukan agar mereka berkembang. Masyarakat ikut memelihara karang Taruna yakni dengan ikut membantu kegiatan Karang Taruna seperti Kegiatan Kerja Bhakti di TPU.
89Jim Ife, Community Development,(Jakarta,Pustaka Pelajar, 2016),485
Strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan seseorang atau organisasi sampai pada tujuan,90 pencapaian yang yang diraih oleh Kepala desa Melalui Karang taruna diantaranya, menghidupkan kembali Karang Taruna berangkat dari keinginan sebelum menjadi Kepala Desa, karena kepala Desa menganggap bahwa Karang Taruna disini dianggap sebagai tentara, apabila ada bahaya mereka akan menghalangi dan membantu desa, perangkat Desa saja tidak cukup untuk melindungi Desa dengan hal ini banyak apresiasi positif dari masyarakat mengenai kembali terbentuk program karang taruna oleh Kepala Desa.
Mulai awal terbentuknya Karang Taruna sudah melakukan kegiatan yakni lomba agustusan dan hiburan masyarakat pada Agustuis 2016, kerjasama dengan Djarum 76 (Kampoeng Heppi), Kerja Bhakti TPU 4 Dusun, Lomba Agustusan Agustus 2017 dan Istighasah. Keberhasilan yang dicapai oleh program Karang Taruna yakni dapat memberikan kegiatan yang positif bagi masyarakat Banyuanyar Tengah khususnya pemuda Banyuanyar Tengah, memberikan rasa tenang bagi seluruh masyarakat tidak ada kegiatan yang menganggu masyarakat lagi seperti trek-trekan sepeda motor, minum-minuman keras, nongkrong tidak jelas.
Penemuan dilapangan yang menjadi sumbangsih pemikiran adalah interaksi langsung yang dilakukan oleh Kepala Desa Banyuanyar Tengah untuk memecahkan masalah seperti memanggil langsung pemuda yang bermasalah, yang seharusnya di tangani oleh ketua Karang Taruna terlebih
90https://kbbi.web.id/,12 Juli 2017
dahulu namun disini langsung ditangani oleh Kepala Desa Banyuanyar Tengah dengan ineraksi langsung.
2. Faktor pendukung dan penghambat a. Faktor pendukung
Adapun faktor pendukung di bagi menjadi dua yakni faktor pendukung internal dan faktor pendukung eksternal. Faktor pendukung berasal dari pihak karang taruna sendiri serta dari masyarakat Banyuanyar Tengah, seluruh anggota karang taruna saling melengkapi satu sama lain saling mendukung dan saling menegur apabila ada salah seorang anggota keluar batas, antar anggota saling bahu membahu apabila ada kegiatan. Kepala Desa Banyuanyar Tengah juga selalu memberikan dukungan dalam setiap langkah Karang Taruna maupun itu pertemuan atau kegiatan, masyarakat setempat juga memberikan dukungan untuk Karang Taruna karena pada periode sebelumnya program Karang Taruna tidak berjalan itu yang menjadi nilai positif bagi Karang Taruna periode 2016-2021.
Faktor ekternal dari Karang Taruna Desa Banyuanyar Tengah dari dukungan saat ini masih memiliki 1 dukungan saja yakni dari perusahaan rokok Djarum 76. Dukungan juga ada dari luar Desa yakni dukungan dari perusahaan rokok 76 yang melalukan kerjasama dengan Desa Banyuanyar Tengah sejak 2016 lalu, dan akan kembali menjalin kerjasama dengan bentuk kegiatan Kampoeng Heppi yang berisi lomba-lomba masyarakat, untuk tahun ini akan dilaksanakan pada
bulan agustus yang bersamaan dengan momentmemperingati HUT RI ke-72.
b. Faktor penghambat
Faktor penghambat akan selalu terjadi dalam sebuah organisasi terlebih organisasi yang baru beridiri, itu merupakan bagian dari cobaan seberapa kuat organisasi tersebut, tidak begitu banyak hambatan yang terjadi pada Karang Taruna Desa Banyuanyar Tengah yang berasal dari dalam karang Taruna, Kepala DesaBanyuanyar Tengah menyatakan bahwa untuk pengembangan karang taruna di Desa Banyuanyar Tengah untuk saat ini belum ada kendala yang fatal seperti perbedaan pendapat dan malas ketika kumpulan yang di karenakan masih labil dan terkendalan tugas sekolah, kendala yang dihadapi hanya ketika ada perbedaan pendapat antar anggota namun itu dapat teratasi.
Faktor penghambat akan selalu terjadi dalam sebuah organisasi terlebih organisasi yang baru beridiri, faktor dari luar karang taruna yang menghambat dalam pemberdayaan Karang Taruna salah satunya kurangnya antusias dan dukungan dari pihak pemerintah Kecamatan maupun Kabupaten, karena apabila ada dukungan dari pemerintah mengalir maka pemberdayaan Karang Taruna akan semakin membaik, apabila pemuda tidak lagi melakukan hal yang buruk maka masa depan bangsa Indonesia akan membaik.Kurangnya kerjasama atau sponsor yang mau bekerjasama dengan karang taruna sudah melakukan
kerjasana dengan satu perusahaan rokok Djarum 76, dalam hal ini masih akan disikapi lagi oleh Kepala Desa dan Ketua Karang Taruna yang akan meluaskan jaringan Karang taruna Desa Banyuanyar Tengah.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Banyuanyar Tengah dengan judul “ Pemberdayaan Masyarakat Oleh Kepala Desa Banyuanyar Tengah melalui Krang Taruna Desa Banyuanyar Tengah Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo periode 2016- 2021“, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi pemberdayaan masyarakat kepala Desa
Strategi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan olehKepala Desa BanyuanyarTengah terlihat semenjak awal menjabat, langsung di bentuk ketua karang taruna beserta anggotanya.Kepala Desa sejak dulu ingin menghidupkan kembali Karang Taruna Desa Banyuanyar Tengah yang sempat mati suri. Strategi yang digunakan oleh Kepala Desa Banyuanyar Tengah dalam pemberdayaan Karang Taruna yakni dengan pemungkinanan, penguatan, perlindungan, penyongkongan, pemeliharaan.
Strategi yang dilakukan oleh Kepala Desa Banyuanyar Tengah berupa kegiatan belum semua terlaksanaada yang masih berupa rencana seperti banjari, kerajinan tangan, pengadaan alat olahraga, Dalam sebuah strategi pemberdayaan perlu diadakan sebuah evaluasi yang nantinya akan dijadikan bahan acuan kekurangan strategi yang digunakan agar terus berjalan program Karang Taruna dan tidak fakum kembali.
71
2. Dalam strategi pemberdayaan pada karang taruna ini terdapat faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi karang taruna:
a. FaktorPendukung
a. Kepala Desa dan Ketua Karang Taruna yang selalu memberikan semangat kepada seluruh anggota agar tetap kompak.
b. Kemauan atau peran aktif anggota Karang Taruna yang membuat Karang Taruna berdaya kembali.
c. Dukungan dari masyarakat Banyuanyar Tengah juga ikut berperan aktif dalam kegiatan arng Taruna.
d. Dukungan dari Djarum 76 yang memberikan sumbangsih kegiatan Kampoeng Heppi
b. Faktor Penghambat
a. Sikap anggota Karang Taruna yang mayoritas masih labil yang mengakibatkan kurang kompak.
b. Semangat yang terkadang turun.
c. Dukungan dari pihak kecamatan atau dari pihak kabupaten yang tidak ada kegiatan khusus untuk program Karang taruna.
d. Masih membutuhkan kerjasama dengan banyak perusahaan.
B. Saran
Dari keseluruhan pembahasan dan hal-hal yang telah dianalisis diatas, maka terdapat saran-saran yang dapat diterima demi perbaikan kedepannya.
Saran-saran tersebut ditujukan kepada:
1. Kepala Desa
Sebagai Kepala desa Banyuanyar Tengah, agar memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dan kegiatan yang direncanakan oleh program karang taruna, diharapkan sebagai Kepala Desa memberikan suatu pemikiran yang inovatif agar perkembangan karang taruna di Desa Banyuanayar Tengah dapat membawa perubahan bagi seluruh masyarakat.
2. Ketua Karang Taruna
Memiliki jabatan sebagai ketua karang taruna diharapkan, Ketua selalu mengontrol apa saja yang dibutuhkan anggota dan selalu memberikan support dan kegiatan positif agar tidak terjadi hal yang negative dalam kehidupan anggota karang taruna.
3. Anggota Karang Taruna
Seluruh anggota karang taruna diharapkan selalu melakukan koordinasi dengan ketua karang taruna atau Kepala Desa apabila ada suatu masalah, agar tidak terjadi sesuatu yang fatal yang mengakibatkan tidak kompaknya seluruh anggota, dalam kegiatan juga diharapkan selalu melakukan kooedinasi dengan pimpinannya agar kegiatan tetap berjalan dengan lancar.
4. Masyarakat Banyuanyar Tengah
Diharapkan seluruh masyarakat Banyuanyar Tengah mendukung Karang Taruna ini di karenakan akan menyelamatkan pemuda- pemuda di desa yang biasanya hanya duduk saja tidak ada kegiatan lebih baik baik mengikuti kegiatan karang taruna, apabila masyarakat terus mendukung kegiatan karang taruna mereka akan merasa bangga telah diberi dukungan.
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi dan Suwardi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif . Jakarta: PT Rineka Cipta.
Creswell, Jhon W. 2013. Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jim Ife,Frank Tesoriero.2016. Community development.Jakarta:Pustaka Pelajar Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Peneltian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN-
Maliki Press.
Mungin, Burhan. 2007. Metode Penelitian Kualitatif; Akulturasi Metodologi ke Arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Manchendrawati Nanih, Safei Ahmad Bagus.2001, Pengembangan Masyarakat Islam. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Mardikanti Totok.Soebianto poerwoko. 2017.Pemberdayaan Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung :Alfabeta
M.Dahlan Al Barry,Pius A Partanto. 2001. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya : ARKOLA SURABAYA
Tim Penyusun. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Jember Thoha, Miftah. (1990). Perilaku Organisasi. Jakarta. Penerbit CV. Rajawali.
Hartono, Yudi, Abdul Rozaqi, dan Saiful Huda Shodiq. 2002. Agama dan Relasi Sosial; Menggali Kearifan Dialog. Yogyakarta: Lkis Yogyakarta.
Hadi Sofyan, 2012. Ilmu Dakwah Dari Konsep Paradigma Hingga Metodologi, Jember: CCS
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharto, Edi dkk. 2004. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat.
Bandung: Refika Aditama
Winardi, J. (2001). Motivasi & Pemotivasi dalam Manajemen. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.
Yusuf A. Muri. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenamedia Group.
Rais Ummamur Dekki. 2015. Pengaruh Pemberdayaan karang taruna di Desa kaliwining oleh Dinas Sosial jember terhadap tingkat kesejahteraan anggota karang taruna Desa Kaliwining.Skripsi ; UIN SUKA.
Wuri Retno Sriami.2015.Strategi Pemberdayaan pemuda melalui karang taruna di RW 02 Kelurahan Rogotrunan kecamatan Lumajang kabupaten lumajang Tahun 2015. Skripsi ; UNEJ
Nurhayati Tri.2009.Peran karang taruna Bukit Putra Mandiri dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Skripsi;UDAYANA
Budiani Wayan Ni. 2015,Efektifitas Program penanggulangan pengangguran karang taruna “eka taruna bhakti” Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar. Skripsi ; UDAYANA
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195207251978 031-ACE_SURYADI/frnsiskakorompisbab2.pdf. (18Mei ,08:50)
http://digilib.uinsuka.ac.id/15645/1/BAB%20I%2C%20IV%2C%20DAFTAR%2 0PUSTAKA.pdf(09 Mei, 14:30)
http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D41 69789D4.pdf(02 Mei, 19:10)
http://ojs.unud.ac.id/index.php/input/article/view/3191 (09, Mei,12:30)
https://www.google.com/search?q=pemberdarut+jim+ifeyaan+masyarakat+menu
&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-
b#q=pemberdayaan+masyarakat+menurut+jime+ife(05 Juni,14:20) http://www.proquest.com(15 Juni,08:33)
https://www.scribd.com/doc/145883046/Permensos-No-83-Tahun-2005-Tentang- Pedoman-Dasar-Karang-Taruna (06 Mei,04:30)
https://www.slideshare.net/kartarperkab/pedoman-dasar-karang-taruna
Lomba panjat pinang 25 Agustus 2016 Lomba Karaoke Kampoeng Heppi 76
JJS (HUT RI) 27 Agustus 2017 Umbul2 Kampoeng Heppi 76 Depan balai desa 01 Agustus 2017
Wawancara Anggota Karang taruna 29 JUNI 2017 Ketua Karang Taruna 29 JUNI 2017
Wawancara Kepala Desa 03 Juli 2017 Wawancara Ibu Sekdes 23 Juni 2017
Malam puncak 27 Agustus 2017 Taman dari djarum 76 kampoeng heppi
Gelas souvenir kampoeng Heppi 20 Juni 2017 Jalannya JJS 27 Agustus 2017
masyarakat oleh kepala Desa Melalui Program Karang Taruna Desa Banyuanyar Tengah Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo Periode 2017- 2021.
an
Masyarakat
2.
a. Faktor pendukung
b. Faktor penghamba t
c. Perlindungan d. Penyongkongan e. Pemeliharaan
a.
1. External 2. Internal
b.
1. External 2. Internal
a. Kepala Desa Banyuanyar Tengah b. Anggota
Karang Taruna c. Ketua
Karang Taruna 3. Dokumentasi
2. Metode penentuan informan purposive sampling 3. Metode
Pengumpulan data:
a. Observasi b. Wawancara c. dokumentasi 4. Analisis data 5. Keabsahan data:
Triangulasi Sumber
masyarakat kepala desa Banyuanyar Tengah melalui program karang taruna?
2. Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pemberdayaanmasyara kat melalui program karang taruna?