• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemberdayaan masyarakat oleh kepala desa melalui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pemberdayaan masyarakat oleh kepala desa melalui"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Sosial (S.Sos) Fakultas Dakwah

Jurusan Pemberdayaan Masyarakat Islam Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Oleh : UMI FAIZA NIM : 082134004

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS DAKWAH

SEPTEMBER 2017

(2)
(3)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Sosial (S.Sos) Fakultas Dakwah

Jurusan Pemberdayaan Masyarakat Islam Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Oleh : UMI FAIZA NIM : 082134004

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS DAKWAH

SEPTEMBER 2017

(4)
(5)
(6)









































Artinya :

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah, sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Allah.(Ar-ra'du: 11 )1 *

* Tim pelaksana, Al-Qur’an Al-karim dan Terjemaah Bahasa Indonesia (Ayat Pojok) (Kudus:

Menara Kudus,2005),213

8 8 8 8

(7)

Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam skripsi ini penulis membahas strategi kepala Desa Banyuanyar tengah terhadap pemberdayaan masyarakat salah satunya melalui program karang taruna. Dalam pembuatan skripsi ini saya ingin mempersembahkan kepada seluruh pihak yang selalu memberikan motivasinya kepada saya, saya perssembahkan skripsi ini kepada :

1. Bapak (H.Syamsul Fajri) yang selalu memberikan motivasi dalam segala hal, memberikan nafkah pendidikan padaku hingga kuliah,tak pernah lelah memberikan hal yang saya butuhkan dari lahir hingga kuliah.

2. Ibuk (Hj.Fadilah) terima kasih tak terhingga ikhlas merawatku hingga aku kuliah dan tak pernah lelah memberikan kasih sayangnya.

3. Dr. Sofyan Hadi,S.Sos.I., M.Pd selaku dosen pembimbing, yang telah banyak membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar;

4. Almamaterku kampus IAIN Jember, yang telah memberi kesempatan dan memfasilitasi kepada penulis sehingga proposal ini bias terselesaikan dengan lancar;

5. Orang yang selalu ada untukku dan selalu kusemogakan (Abbas Holifin) terimakasih atas segala jasamu untukku, semoga kita selalu dalam satu naungan.

6. Sahabat dan teman-teman yang selalu ada di saat tertawa maupun sedih selalu kita lalui bersama, memberikan dukungan dan do’a atas terselesaikannya skirsi ini, sulbi, fitri, nenek, zizah, uun, farid, ulil, nabila, eli, mbak eka.

(8)

dalam hidupku.

9. Teman-teman kamar D yang juga banyak memberikan dukungan.

(9)

Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur penulis haturtkan keHadirat Allah SWT Yang Maha Esa dan Nabi Muhammabd SAW, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam skripsi ini penulis membahas strategi kepala Desa Banyuanyar Tengah terhadap pemberdayaan masyarakat salah satunya melalui program Karang Taruna.

Pembuatan skripsi ini penulis mendapatkan dukungan dari banyak pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih banyak kepada : 1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. Selaku Rektor IAIN Jember.

2. Dr.Ahidul Asror, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Jember.

3. M. Ali Makki, M.SI. Selaku Ketua jurusan Pemberdayaan masyarakat Islam

4. Dr. Sofyan Hadi. S. Sos.I, M. Pd, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing proses skripsi ini.

5. Kepala Desa Banyuanyar Tengah bapak Zamroni yang telah mengizinkan pelaksanaan penelitian ini.

6. Ketua Karang Taruna Desa Banyuanyar Tengah.

7. Anggota Karang Taruna yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

(10)

Semoga Allah SWT memerikan balasan kepada mereka atas segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis. Hanya ucapan terimakasih dan do’a tulus yang dapat penulis berikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca Amiin Ya Robbal ‘Alamiin.

Jember, 25 September 2017 Peneliti

UMI FAIZA 082134004

(11)

Tengah Melalui karang Taruna Periode 2016-2021

Pemberdayaan adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus atau yang diinginkan yang dilakukan individu atau kelompok,Karang Taruna Desa Banyuanyar tengah hidup kembali setelah lama mati suri setelah berganti Kepala Desa periode 2016-2021, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang Strategi Pemberdayaan Masyarakat oleh Kepala Desa Melalui Program Karang Taruna Desa Banyuanyar Tengah Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo periode 2015-2021.

Fokus masalah yang di teliti dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat kepala desa Banyuanyar Tengah melalui program karang taruna? 2) Bagaimana faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui program karang taruna?Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat apa saja yang dilakukan oleh kepala Desa Banyuanyar Tengah melalui program Karang Taruna.

2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam strategi pemberdayaan masyarakat program karang taruna di desa Banyuanyar Tengah.

Untuk mengidentifikasi permasalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, menganalisis pemberdayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa Banyuanyar Tengah melalui program karang taruna. Adapun Subyek Penelitian yang digunakan adalah teknik purposive, untuk teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis di lapangan model Miles dan Hubermas yaitu Reduksi data, Penyajian data, Kesimpulan.

Penelitian ini memperoleh kesimpulan, yaitu: 1) strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa Banyuanyar Tengah melalui karang Taruna menggunakan pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyongkongan, pemeliharaan dan strategi dakwah yang digunakan menggunakan metode yang berada dalam surat An-nahl ayat 125 yakni dengan bil hikmah, bil mauidhah hasanah, 2) Faktor pendukung dalam strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa yakni kemauan dari kepala desa yang awalnya ingin membentuk karangtaruna kembali dan Kepala Desa selalu memberikan dukungan kepada anggota karang taruna agar tetap semangat, Faktor penghambat dalam strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa yakni sikap angota karang taruna yang mayoritas masih labih karena usia mereka, jadi masih sering terjadi malas, perselisihan. Dukungan dari kecamatan tentang program karang taruna juga masih kurang dan selama ini belum pernah ada.

Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat

(12)

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 9

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN... 11

A. Penelitian Terdahulu ... 11

B. Kajian Teori ... 13

BAB III METODE PENELITIAN………... 36

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 36

B. Lokasi Penelitian ... 36

C. Subyek Penelitian ... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37

(13)

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 45

B. Penyajian Data dan Analisis... 52

C. Pembahasan Temuan ... 63

BAB V PENUTUP... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran-saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA.. ... 75

(14)

2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Peneliti ... 11 3.1 Analisis Data ... 41 4.1 Susunan Pengurus Karang Taruna “TUNAS MUDA MANDIRI” Desa

Banyuanyar Tengah Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo. ... 50 4.2 Kegiatan Karang Taruna Desa Banyuanyar Tengah ... 51

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan masyarakat (community development) sebagai sebuah perencanaan sosial perlu berlandaskan pada asas-asas. Asas-asas yang digunakan dalam pengembangan masyarakat adalah komunitas dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan serta membuka akses warga atas bantuan profesional, teknis, fasilitas, serta insentif lainnya agar meningkatkan partisipasi warga, pengembangan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat melalui keterlibatan warga masyarakat dan didasarkan kepada kekuatan yang dimiliki warga masyarakat.1

Desa Banyuanyar Tengah yang memiliki Kepala Desa baru di lantik sekitar September 2015 lalu yang bernama Zamroni,2 dan setelah di lantiknya kepala desa yang baru banyak perubahan yang di lakukan seperti renovasi kantor desa, pembangunan sanitasi, hiburan masyarakat melalui lomba-lomba, pembuatan taman, perbaikan jalan. Salah satu masyarakat banyuanyar tengah juga mengemukakan bahwa perubahan yang terjadi di Desa Banyuanyar Tengah sudah banyak terjadi dua tahun terakhir ini, karena mengaca dari kepala desa sebelumnnya tidak banyak perubahan dan pengembangan yang dilakukan oleh kepala desa sebelumnya seperti

1Ife Jim, Community Development,(Jakarta,Pustaka Pelajar, 2016),305

2Zamroni, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa 2015-2021(Banyuanyar Tengah, 2015),8

1

(16)

pembangunan sanitasi yang tidak ada perbaikan hingga mengakibatkan meluapnya air sungai ke jalan karena kurang tingginya sanitasi, namun sekarang sudah di bangun kembali dengan bergantinya kepala desa yang baru, jembatan kayu yang sebelumnya di perbaiki hanya menunggu keihlasan dari orang yang mau memperbaikinya dengan material apa adanya, sekarang sudah di perbaiki secara permanen yang bersaman dan sudah bisa di lewati oleh sepeda motor. 3

Pemberdayaan yang dilakukan oleh kepala Desa Banyuanyar Tengah bukan hanya melalui pembangunan dan infrastruktur saja, program-program desa sudah banyak di perbaharui oleh kepala desa yang baru salah satunya adalah program karang taruna merupakan Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial dengan melakukan kegiatan, karena menurut Pew Internet dan American Life Project, semua kegiatan itu berpengaruh.4yang diharapkan kepada karang taruna yakni seluruh kegiatan yang dilakukan membawa dampak positifbagi masyarakat.

Nama Karang Taruna hanya diperuntukkan bagi kepengurusan tingkat Desa/Kelurahan serta Unit/Sub Unit saja (tingkat RT/RW).

3Lilis, Wawancara, 20 Juni 2017

4Nicolas A dan Flower James H, Connected (Jakarta: Kompas Gramedia, 2010),227

(17)

Sedangkan kepengurusan tingkat Kecamatan sampai Nasional menggunakan sebutan Forum Komunikasi Karang Taruna (FKKT), hal tersebut diatur dalam Kepmensos No 11/HUK/1988. Krisis Moneter yang melanda bangsa ini tahun 1997 turut memberikan dampak bagi menurunnya dan bahkan terhentinya aktivitas sebagian besar Karang Taruna. Saat dilaksanakan Temu Karya Nasional (TKN) IV tahun 2001 di Medan, disepakatilah perubahan nama menjadi Karang Taruna Indonesia (KTI). Oleh karena masih banyaknya perbedaan persepsi tentang Karang Taruna maka pada TKN V 2005 yang diselenggarakan di Banten tanggal 10-12 April 2005, Namanya dikembalikan menjadi Karang Taruna.

Ketetapan ini kemudian diatur dalam Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.Dengan dikeluarkannya Permensos ini diharapkan tidak lagi terjadi perbedaan penafsiran tentang Karang Taruna, dalam arti bahwa pemahaman tentang Karang Taruna mengacu kepada Peraturan Menteri Sosial.

Karang taruna di Desa Banyuanyar Tengah mengalami kemajuan setelah berganti kepala desa, pada jabatan kepala desa 3 periode sebelumnya masyarakat tidak mengerti apa itu karang taruna dan siapa ketua karang taruna di Desa Banyuanyar Tengah, bukan hanya masyarakat yang tidak mengerti akan karang taruna, namun perangkat desa juga tidak mengerti pada awal kepemiminan kepala desa yang baru program karang taruna yang langsung direalisasikan adalah lomba agustusan berlanjut dengan program selanjutnya adalah program kampoeng heppi dari Djarum

(18)

76 dan program koin 66 yang masih akan di realisasikan. Kepala desa memiliki inisiatif untuk menghidupkan karang taruna kembali karena melihat realita yang ada di desa, anak muda yang setelah sekolah tidak memiliki kegiatan, banyaknya pengangguran sehingga kegiatan yang mereka lakukan hanya nongkrong saja serta ada juga yang sampai melakukan hal yang dilarang seperti minum minuman keras dan main trek- trekan sepeda motor di jalan, melihat hal itu Kepala Desa memiliki inisiatif untuk kembali mengaktifkan Program Karang Taruna melalui Strategi-strategi pemberdayaan untuk para pemuda seperti Lomba Agustusan, Voli, Sepak Bola bagi pemuda, agar pemuda Desa Banyuanyar Tengah tidak melakukan hal yang tidak diinginkan.5

Pemberdayaan yang dilakukan oleh karang taruna tidak lepas dari strategi yang dilakukan oleh kepala desa karena Kepala Desa Banyuanyar Tengah yang menghidupakan kembali Karang Taruna berasal dari keinginannya dari dulu ingin memberdayakan pemuda Desa Banyuanyar tengah serta respon positif dari masyarakat sudah terlihat bahwa masyarakat menerima kinerja kepala desa yang baru. Program karang taruna yang sudah membawa banyak dampak positif ini memberikan nilai baik kepala desa, seseorang kepala desa sangat berpengaruh di suatu desa karena merupakan sebuah panutan, salah satu tugas kepala desa adalah mengkoorddinasikan pembangunan desa secara partisipatif. Artinya seorang kepala desa harus melakukan strategi yang baik dalam

5 Zamroni, Wawancara, 20 Agustus 2017

(19)

pemberdayaan masyarakat desa agar terbentuk desa yang sejahtera dan partisispatif.



























































Artinya:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah 30)6

Ayat diatas menyatakan bahwa Allah SWT mengutus Khalifah ke bumi tidak lain untuk memperbaiki keadaan di bumi dan menebar kebaikan, apabila seorang Kepala Desa (Khalifah) berbuat baik kepada masyarakat dan sekitarnya, maka Allah SWT menjanjikan pahala baginya, sebaliknya apabila berbuat yang tidak baik maka Allah SWT menjanjikan neraka yang pedih baginya.

Berdasarkan pemaparan diatas oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang Strategi Pemberdayaan Masyarakat oleh Kepala Desa Melalui Program Karang Taruna Desa Banyunayar Tengah Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo periode 2015-2021.

6Tim pelaksana,Al-Qur’an Al-karim dan Terjemaah Bahasa Indonesia (Ayat Pojok) (Kudus:

Menara Kudus,2005), 37

(20)

B. Fokus Penelitian

Penelitian kualitatif disebut dengan istilah fokus penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui proses penelitian . fokus penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya, maka dapat dikemukkan fokus masalah dalam penelitian sebgai berikut:7

1. Bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat oleh kepala desa Banyuanyar Tengah melalui program karang taruna?

2. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui programkarang taruna?

C. Tujuan penelitian

Tujuan merupakan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap tindakan.Dengan demikian tujuan memegang peran yang sangat penting dan harus dirumuskan dengan jelas, tegas dan mendetail. Karena tujuan merupakan jawaban atas masalah yangakan diteliti.8Sehubungan dengan deskripsi diatas, maka peneliti memiliki tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi pemberdayaan masyarakatapa saja yang dilakukan oleh kepala Desa Banyuanyar Tengah melalui program Karang Taruna.

7 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember, 2017),45

8Moh. Kasiram, Metodologi Peneltian Kualitatif-Kuantitatif (Malang: UIN-Maliki Press, 2008), 51-52

(21)

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam strategi pemberdayaan masyarakat program karang taruna di desa Banyuanyar Tengah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan. Kegunaan penelitian harus realistis.9

Manfaat penelitian ini mengenai pemberdayaan masyarakat melalui program karang taruna, yaitu:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan keilmuan yang luasterutama dalam karya tulis ilmiah bagi civitas akademika dalam melakukan strategi pemberdayaan masyarakat.

2. Manfaat praktis a. Bagi Peneliti

1) Memenuhi salah satu syarat guna mamperoleh gelar sarjana pendidikan pada Dakwah di IAIN Jember.

2) Memberikan sebuah aktualisasi diri dalam mengembangkan keilmuan peneliti dibidang manajemen.

9 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember, 2017), 73.

(22)

3) Meningkatkan kreatifitas dan produktifitas dalam menuangkan ide atau gagasan-gagasan dalam bentuk tulisan atau karya ilmiyah yang berkaitan dengan fenomena sosial keagamaan yang terjadi.

b. Bagi Lembaga IAIN Jember

1) Memperkaya literatur atau referensi bagi peneliti selanjutnya yang relevan di Perpustakaan IAIN Jember.

2) Dapat menambah khanzana ilmiyah seluruh civitas IAIN Jember tentang Strategi pemberdayaan masyarakat.

c. Karang Taruna

Manfaat penelitian bagi karang taruna yaitu memberikan koreksi terhadap penerapan strategi pemberdayaan pemuda melalui karang taruna di Desa Banyuanyar Tengah ini sebagai suatu perbaikan untuk pemberdayaan karang taruna periode selanjutnya.

d. Bagi Pengembangan Ilmu Keagamaan

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat akademis agar menjadi solusi permasalahan atas problematika yang terjadi pada orang yang melakukan konversi agama.

2) Dapat memberikan kontribusi bagi instansi terkait dan dapat mengembangkan karang taruan untuk tahun selanjutnya.

3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian keagamaan, dan keislaman bahwa masih banyak budaya etnis

(23)

lain yang juga memeluk agama Islam sehingga terus melestarikan destinasi wisata yang ada.

E. Definisi istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian.Tujuannya agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.10Definisi istilah diuraikan agar tidak terjadi kerancuan maupun kesalah fahaman dalam memahami makna yang ada.

Adapun hal-hal yang perlu definisikan antara lain, yaitu:

1. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Strategi merupakan alat Pemberdayaan merupakan proses yang didesain untuk menciptakan kemajuan sosial yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, strategi pemberdayaan Masyarakat merupakan pedoman atau acuan yang dijadikan landasan pelaksanaan kegiatan, demi tercapainya tujuan-tujuan yang ditetapkan.

2. Karang taruna

karang taruna adalah wadah pengembangan generasi dan putusan yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat, khususnya generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas social

10 Ibid., 73

(24)

sederajat sampai tingkat nasional, bergerak terutama di bidang kesejahteraan sosial .

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk menjadi tolak ukur antara peneliti sebelumnya dan kembali diteliti berikut penelitian terdahulu yang peneliti temukan terdapat tiga sebagai berikut:

Tabel.2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Peneliti

NO NAMA JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN

1 Dekki Ummamur Rais

Pengaruh Pemberdayaan karang taruna di Desa kaliwining oleh Dinas Sosial jember terhadap tingkat

kesejahteraan anggota karang

taruna Desa

Kaliwining11

Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang di ambil oleh peneliti adalah objek yang di tuju sama yakni karang taruna.

Perbedaaan yang ada

pada kedua

penelitian ini adalah penelitin yang dilakukan oleh Dekki Ummar,ur Rais menggunakan metode penelitian kuantittif, sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

menggunakan

metode penelitia kualitatif

2 Sriami Retno wuri

Strategi

Pemberdayaan

Persamaan yang dimiliki oleh

Perbedaan dari kedua penelitian ini

11http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65015

11

(26)

pemuda melalui karang taruna di RW 02 Kelurahan Rogotrunan

kecamatan Lumajang kabupaten

lumajang Tahun 201512

kedua penelitian ini variabelnya.

adalah penelitian yang di lakukan oleh Wuri Retno Sriami lebih melihat pemberdayaan karang taruna pada pemuda saja, sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mengambil dari sudut pandang 3 Tri Nurhayati Peran karang

taruna Bukit Putra Mandiri dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat13

Persamaan antara kedud penelitian ini adalah sama- sama memakai karang taruna sebagai objek penelitian.

Perbedaan dari kedua penelitian ini adalah penelitian yang di lakukan oleh Tri Nurhayati, lebih mengambil sudut pandang peran karang taruna dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,

sedangkan Penelitian yang akan diteliti ini mengambil sudut pandang strategi yang di gunakan

12http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelC23AED660A569A71C139C1D4169789D4.pdf

13http://digilib.uinsuka.ac.id/15645/1/BAB%20I%2C%20IV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pd f

(27)

untuk

pemberbedayaan.

4 Ni wayan

Budiyani.2009

Efektifitas Program

penanggulangan pengangguran karang taruna

“eka taruna bhakti” Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota

Denpasar14

Perbedaan dari kedua penelitian

ini adalah

penelitian yang di lakukan oleh wayan budiaya ini melihat karang taruna dari sudut pandang

penanggulangan pengangguran sedangkan

penelitian yang akan di teliti oleh peneliti melihat daris sudut pandang strategi yang di lakukan untuk

pemberdayaan masyarakat.

Persamaan dari kedua penelitian ini adalah penelitian yang di lakukan oleh wayan budiaya inimengukur

bagaimana

keefektifan program karang taruan ditengah-tengah masyarakat

B. Kajian teori

Bagian ini membahas tentang teori yang dijadikan sebagai perspektif dalam penelitian. Pembahasan teori yang terkait dengan penelitian secara meluas dan mendalam akan semakin memperdalam

14http://ojs.unud.ac.id/index.php/input/article/view/3191

(28)

wawasan penelitian dalam mengkaji permasalahan yang hendak dipecahkan.

1. Strategi

Strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan seseorang atau organisasi sampai pada tujuan, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus atau yang diinginkan .Pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah strategi, sekarang telah banyak diterima, bahkan telah berkembang dalam berbagai literatur di dunia barat. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pembangunan Sosial di Kopenhagen Tahun 1992 juga telah memuatnya dalam berbagai kesepakatannya.Namun, upaya mewujudkannya dalam praktik pembangunan tidak selalu berjalan mulus.15

Kegiatan pemberdaan masyarakat adalah suatu kegiaan yang memiliki tujuan yang jelas dan harus dicapai, oleh sebab itu, setiap pelaksanaan pemberdayaan masyarakat perlu dilandasi dengan strategi kerja tertentu demi keberhasilannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.dalam pengertian sehar-hari, strategi sering diartikan sebagai langkah-langkah atau tindaan tertentu ang dilaksanakan demi tercapainya suatu tujuan atau penerimaan manfaat yang dikehendaki,

15http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195207251978031- ACE_SURYADI/frnsiskakorompisbab2.pdf.

(29)

oleh karena itu, pengertian strategi sering rancu dengan:

metode,teknik,atau taktik.16

Tentang hal ini, secara konseptual, strategi sering diartikan dengan beragam pendekatan, seperti:

a) Strategi sebagai suatu rencana

Sebagai suatu rencana, strategi merupakan pedoman atau acuan yang dijadikan landasan pelaksanaan kegiatan, demi tercapainya tujuan-tujuan yang ditetapkan. Dalam hubugan ini, rumusan strategi senantiasa memperhatikan kekuatandan kelemahaninternal serta peluang dan ancaman eksternal yang dilakukan oleh (oleh) pesaingnya.

b) Strategi sebagai kegiatan

Sebagai suatu kegiatan, strategi merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh setiap individu, organisasi, atau perusahaan untuk menenangkan pesaingnya. Sebagai sebuah kegiatan strategi akan menjadi sebuah hasil dimana suatu pemberdayaan akan membuahkan hasil.

c) Strategi sebagai suatu instrumen

Sebagai suatu instrumen, strategi merupakan alat yang digunakan oleh semua unsur pimpnan organisasi, terutama puncak, sebagai pedoman sekaligus alat pengendalian pelaksanaan kegiatan. Perlu

16Mardikanto Totok, Soebiato Poerwoko, Pengembangan masyarakat, (Bandung:Alfabeta,2017).167

(30)

digaris besar bahwa strategi dijadikan sebagai sebuah instrumen agar terdapat sebuah patokan dalam mengambil sebuah keputusan.

d) Strategi sebagai suatu sistem

Sebagai suatu sistem, strategi merupakan satu kesatuan rencana dan tindakan-tindakan yang komprhensif dan terpadu, yang diarahkan untuk menghadapi tantangan-tantangan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi juga membutuhkan masukan dari strategi lain agar kukuh dan terlaksana.

e) Strategi sebagai pola pikir

Sebagai pola pikir, strategi merupakan suatu tindakan yang dilandasi oleh wawasan yang luas tetang keadaan internal maupun eksternal untung rentang waktu yang tidak pendek, serta kemampuan pengambilan keputusan untuk memilih alternatif- alternatif terbaik yang dapat dilakukan dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada, yang dibarengi dengan upaya-upaya untuk “menutup”

kelemahan-kelemahan guna mengantisipasi atau meminimumkan ancaman-ancamannya.

Strategi pemberdayaan masyarakat, pada dasarnya mempunyai tiga arah, yaitu:

Pertama, pemikiran dan pemberdayaan masyarakat;

(31)

Kedua, pemantapan otonomi dan pendelegasian wewenang dan pengelolaan pembangunan yang mengembangan peran serta masyarakat.

Ketiga, modernisasi melalui penajaman arah perubahan struktur sosial ekonomi (termasuk didalamnya kesehatan), budaya dan politik yang bersumber pada partisipasi masyarakat.17

2. Strategi Pengembangan Masyarakat Desa

Strategi yang dipakai sangat ditentukan oleh tujuan apa yang hendak dicapai, serta kondisi yang tercipta. Strategi yang dipakai dalam memecahkan persoalan tertentu sudah pasti akan menjadi sangat berbeda dengan strategi yangditerapkan untuk memecahkan persoalan yang lain.18Pengembangan strategi sangat didasarkan atas asumsi- asumsi perencanaan yang rasional dan dibutuhkan bagi pemecahan masalah yang ada. Sungguh seorang juru lembaga dakwah bisa sangat fleksibel dalam memilih strategi, tapi pencapaian tujuan akan sangat ditentukan oleh efektif dan tepatnya perencanaan yang dibuat seorang juru dakwah setelah menentukan strategi apa yang hendak diterapkan tentu ia harus segera menurunkannya kepada kepada taktik-taktik yang mungkn bisa dijalankan dalam mencapai dalam mencapai tujuan, sekaligus mencegah segala potensi yang mungkin bisa menghambat tercapainya tujuan.19

17Ibid.,169

19Soebianto poerwoko, Mardikanti Totok. Pemberdayaan Dalam Perspektif Kebijakan Publik.

(Bandung :Alfabeta, 2017), 78

(32)

Pada bahasa yang sederhana, mendefinisikan metode atau strategi pengembangan masyarakat sebagai alat-alat petugas (juru dakwah) dalam bekerja untuk mempengaruhi masyarakat agar menjadi tertarik kemudian mempunyai pengalaman-pengalaman yang berhasil di dalam memecahkan masalah mereka melalui usaha mereka sendiri dengan menggunakan petunjuk dan sumber-sumber teknis yang ada.Sudah tentu agar metode yang dipilih bisa efektif dan efisien, maka, pertama, Terlebih dahulu para pengembang harus mengetahui metode apa yang tepat untuk digunakan. Kedua, mengetahui kapan menggunakannya.

Ketiga, efektif dalam mempergunakan masing-masing metode.20

Seorang juru dakwah atau pengembang masyarakat dalam menentukan menyelidiki metode mana yang dipandang dapat menghasilkan akibat yang diinginkan. Sebagai metode berguna untuk menarik perhatian, sebagian lagi bermanfaat untuk membuka alam pikiran masyarakat, dan menjadikan mereka penasaran. Sementara sebagian yang lain Basrowi dan Suwardi, dipergunakan untuk mendemonstrasikan cara-cara baru dalam mengerjakan sesuatu.

Sisanya yang lain dapat digunakan bila dianggap perlu, dalam penelitian ini menggunakan alat di atas sebagai pisau analis dilapangan . Namun tidak menutup kemungkinan yang juga terdapat teori lain yang digunakan di lapangan. berikut merupakan teori tambahan atau penyempurna karena dalam sebuah penelitian .

Penelitian ini juga menggunakan pisau analisis lain sebagai teori tambahan, jelas bahwa sukses tidaknya para juru dakwah (pengembang masyarakat) bergantung pada kemampuannya dalam menumbuhkan minat kepada sebagian orang dalam mengurangi hidup yang lebih baik. Pengalaman mengajarkan bahwa sukses bergantung

20Ibid.,79

(33)

pada efektifitas dan menggunakan suatu metode. Berikut akan dikemukakan secara singkat sejumlah metode atau strategi pengembangan masyarakat:21

a) Direct Contact

Metode kontak langsung ini dipandang sebagai yang paling banyak digunakan. Metode ini bersifat face to face. Hal ini paling penting yang harus diingat menggunakan metode ini adalah hal khusus apa yang hendak disampaikan kepada masyarakat. Metode ini dipandang dapat merangsang minat masyarakat terhadap masalah-masalah yan dihadapi oleh masyarakat dan menjadikan mereka berfikir bahwa hal yang amat baik kalau mereka sendiri yang memikirkan dan memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi.

b) Demonstrasi hasil

Berkaitan dengan hal ini, pada pengembang masyarakat atau kader dakwah harus memahami bahwa masyarakaat desa bekerja atas dasar pengalamannya dan pengalamannya itu biasanya terbatasnya pada cara-cara mengerjakan dan cara berpikir desanya.

Disinilah kader dakwah bertugas untuk mengubah cara bekerja dan berfikir masyarakat desa.

21Ibid,120

(34)

c) Demonstrasi proses

Demonstrasi proses merupakan metode atau proses yang memperlihatkan kepada yang lain bagaimana mengembangkan sesuatu yang mereka kerjakan sekarang atau mengajari mereka bagaimana menggunakan suatu alat baru. Demonstrasi hasil memberikan pengetahuan baru bahwa didalam sebuah masyarakat sangat dibutuhkan sesuatu yang baru agar berubahan yang terjadi benar-benar efiien.

d) Bekerja dengan pemimpin masyarakat

Bekerja sendiri tidak akan pernah bisa menyamai hasil yang dicapai lewat bekerja dengan orang banyak. Pada kenyatannya, kelompok masyarakat khususnya masyarakat pedesaaan mempunyai sejumlah pemimpin informal dan bila mereka memperoleh pengalaman dalam pengembangan masyarakatnya, maka pemimpin baru akan muncul dengan sendirimya.

e) Aksi kelompok

Metode ini pada satu tesisi sederhana, bahwa banyak masalah yang muncul di tengah-tengah masyarakat hanya bisa dipecahkan lewat usaha-usaha kelompok. Usaha dalam sebuah kelompok sangat d butuhkan dalam suatu masyaraka terlebih pada masyarakat desa yang identik dengan gotong royong, maka dari itu aksi yang dilakukan dalam sebuah kelompok dapat merubah suatukeadan.

(35)

f) Paksaan sosial

Metode ini dilakukan dengan cara-cara tertentu diciptakanlah suatu situasi yang terpaksa orang melakukan tindakan sesuai dengan yang dikehendaki oleh si juru dakwah (penngembang masyarakat ). Hasil metode ini menghendaki obyek mengerjakan sesuatu tindakan yang telah digariskan oleh komunikator, dengan memepergunakan tehnik-tehnik tertentu dimulai dari yang halus tak terasa sampai kepada yang sangat tegas dan bersifat instruktif. Diantaranya menggunakan metode

1. Peraturan 2. Perlombaan

3. Tekhnik propaganda.

Menurut Jim Ife (1995) ada 3 strategi yang diterapkan untuk pengembangan masyarakat yaitu:

a. Perencanaan dan kebijakan (policy and planning)

Mengembangkan perubahan struktur dan institusi sehingga memungkin masyarakat untuk mengakses berbagai sumber kehidupan untuk meningkatkan taraf kehidupan nya.

Perencanaan dan policy yang berpihak dapat dirancang untuk menyediakan sumber kehidupan yang cukup bagi masyarakat untuk mencapai keberdayaan. Mis policy membuka peluang kerja yang luas, UMR yang tinggi (poverty dan pengangguran).

(36)

b. Aksi sosial dan politik (sosial dan political action)

Diartikan agar sistem politik yang tetutup diubah sehingga memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam sispol. Adanya keterlibatan masyarakat secara politik membuka peluang dalam memporoleh kondisi keberdayaan yang diinginkan..

c. Peningkatan kesadaran dan pendidikan

Masyarakat kelompok masyarakat tertentu seringkali tidak menyadari penindasan yang terjadi pada dirinya. Kondisi ketertindasan diperparah dengan tidak adanya skill untuk bertahan hidup secara ekonomi dan sosial. Masalah ini peningkatan kesadaran dan pedidikan untuk diterapkan. Contoh : memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana struktur-struktur penindasan terjadi, memberi sarana dan skill agar mencapai perubahan secara efektif.22pelaksanaan pemberdayaan perlu dilakukan melalui berbagai pendekatan.

Menurut Suharto, penerapan pendekatan pemberdayaan dapat dilakukan melalui strategi kegiatan 5P yaitu : Pemungkinan, Penguatan, dan pemeliharaan yang diuraikan sebagai berikut:23

22Ife Jim, Community Development,(Jakarta,Pustaka Pelajar, 2016),308

23Suharto, Edi dkk.Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. (Bandung: Refika Aditama,2004),66

(37)

1. Pemungkinan

Pemungkinan merupakan suatu proses untuk menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal, yang dapat dilakukan melalui upaya pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan yang dimaksud harus mampu membebaskan masyarakat dari sekat-sekat kultural dan struktural yang menghambat.

2. Penguatan

Penguatan yaitu memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Pemberdayaan harus mampu menumbuhkembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang kemandirian mereka. Fungsi penguatan berkaitan dengan dengan pendidikan dan pelatihan guna memperkuat kapasitas masyarakat. Pendampingan berperan aktif sebagai agen yang memberi masukan positif dan direktif berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya serta bertukar gagasan dengan pengetahuan dan pengalaman masyarakat yang didampinginya.

Membangkitkan kesadaran masyarakat, menyampaikan informasi, melakukan konfrontasi,

(38)

menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat dan pemuda adalah beberapa tugas yang berkaitan dengan fungsi penguatan.

3. Perlindungan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, perlindungan berarti tempat berlindung atau perbuatan melindungi, misalnya memberikan perlindungan pada orang yang lemah. Perlindungan merupakan segala upaya yang ditujukan untuk memberikan rasa aman proses, cara, perbuatan tempat berlindung hal (perbuatan) memperlindungi, konvservasi, pemeliharaan, penjagaan misalnya memberikan pada orang yang lemah maupun korban yang dilakukan oleh pihak keluarga, lembaga sosial, kepolisian, pengadilan atau pihak lainnya baik sementara maupun berdasarkan penetapan pengadilan.

4. Penyongkongan

Penyongkongan adalah memberikan dukungan dan bimbingan agar masyarakat mampu menjalankan peranannya dan tugas-tugas kehidupanya. Pemberdayaan harus mampu menyongkong masyarakat agar tidak terjatuh dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan.

(39)

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat.

Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan keseimbangan yang memungkinan setiap orang memperoleh kesempatan berusaha.

3. Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan masyarakat (community development) sebagai sebuah perencaan sosial perlu berlandaskan pada asas-asas. Asas-asas yang digunakan dalam pengembangan masyarakat menurut teori Ife (1995) yaitu:

a. Komunitas dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan;

b. Mensinergikan strategi komperhensif pemerintah, pihak-pihak terkait (related parties) dan partisipasi warga;

c. Membuka akses warga atas bantuan profesional, teknis, fasilitas, serta insentif lainnya agar meningkatkan partisipasi warga;

d. Mengubah perilaku profesional agar lebih peka pada kebutuhan, perhatian, dan gagasan warga komunitas.24

Pengembangan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat melalui keterlibatan warga masyarakat

24Jim Ife, Community Development,(Jakarta,Pustaka Pelajar, 2016),485

(40)

dan didasarkan kepada kekuatan yang dimiliki warga masyarakat. Oleh karena itu menurut Jim Ife ada 22 (dua puluh dua) prinsip dalam pengembangan masyarakat beberapa prinsip yang mendasar yaitu:

1. Integrated Development

Kegiatan pengembangan masyarakat harus merupakan sebuah pembangunan yang terintegrasi, yang dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu sosial, ekonomi, politik, budaya, lingkungan, dan spiritual. Dengan kata lain, ketika kegiatan pengembangan masyarakat difokuskan pada satu aspek, maka kegiatan tersebut harus memperhatikan dan memperhitungkan keterkaitan dengan aspek lainnya.

2. Sustainability

Kegiatan pengembangan masyarakat harus memperhatikan keberlangsungan lingkungan, sehingga penggunaan bahan-bahan yang non-renewable harus diminimalisir. Hasil kegiatan pengembangan masyarakatpun tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan hidup manusia. Sustainability ini mengandung pengertian pula bahwa kegiatan pengembangan tidak hanya untuk kepentingan sesaat, namun harus memperhatikan sifat keberlanjutan dari kegiatan yang direncanakan.

3. Empowerment

Pemberdayaan merupakan tujuan dari pengembangan masyarakat. Pemberdayaan mengandung arti menyediakan sumber-

(41)

sumber, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan kepada warga masyarakat untuk meningkatkan kapasitasnya agar dapat menentukan masa depannya, dan dapat berpartisipasi dalam kehidpan masyarakat dan mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Termasuk di dalamnya menghilangkan berbagai hambatan yang akan menghalangi perkembangan masyarakat. Hal ini juga berarti bahwa pengembangan masyarakat menjadi proses belajar bagi masyarakat untuk meningkatkan dirinya, sehingga keghiatan pengembangan masyaakat dapat berkelanjutan.

4. Self-reliance

Kegiatan pengembangan masyarakat sedapat mungkin memanfaatkan berbagai sumber yang dimiliki oleh masyarakat daripada menggantungkan kepada dukungan dari luar. Adapun sumber yang berasal dari luar haruslah hanya sebagai pendukung saja. Dukungan dari luar sangat di butuhkan dalam sebuag pengembangan karena dukungan dari luar merupakan pembentukan suatu link suatu desa.

5. Organic Development

Kegiatan pengembangan merupakan proses yang kompleks dan dinamis. Selain itu, masyarakat sendiri mempunyai sifat organis. Oleh karena itu, untuk bisa berkembang membutuhkan lingkungan dan kondisi yang sesuai dengan keadaan masyarakat yang unik. Untuk itu percapatan perkembangan masyarakat hanya

(42)

bisa ditentukan oleh masyarakat itu sendiri, dalam pengertian ditentukan oleh kondisi dan situasi pada masyarakat.

6. The Integrity of Process

Pengembangan masyarakat tidak hanya mementingkan hasil, namun juga prosesnya itu sendiri. Proses di dalam pengembangan masyarakat akan melibatkan berbagai pihak, berbagai teknik, berbagai strategi, yang kesemuanya harus terintegrasi dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk belajar.

7. Co-operation

Pengembangan masyarakat lebih membutuhkan struktur yang kooperatif, mengingat proses pengembangan masyarakat dilakukan untuk dalam kondisi yang harmonis dan tanpa kekerasan. Kerjasama akan dapat lebih menguntungkan, karena dalam prosesnya terjadi saling melengkapi dan saling belajar.

Apabila pengembangan masyarakat tidak kooperatif maka akan bersifat kekerasan itu akan membawa dampat negatif abgi sebuah pemberdayaan.

8. Participation

Pengembangan masyarakat sedapat mungkin memaksimalkan partisipasi masyarakat, dengan tujuan agar setiap orang dapat terlibat secara aktif dalam aktivitas dan proses masyarakat. Partisipasi ini juga harus didasarkan kepada

(43)

kesanggupan masing-masing. Artinya bahwa setiap orang akan berpartisipasi dengan cara yang berbeda-beda. Dengan demikian perlu diperhatikan adanya upaya-upaya yang dapat menjamin partisipasi dari berbagai kelompok masyarakat.25

4. Kepemimpinan

a. Definisi Kepemimpinan

Mendefinisikan kepemimpinan adalah hubungan dimana satu orang (pemimpin) mempengaruhi pihak lain untuk bekerja secara sukarela, untuk melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh pemimpin tersebut dan atau oleh kelompok yang ada. 26Kepemimpinan terjadi apabila orang tertentu merangsang pihak lain untuk bekerja menuju ke arah pencapaian sasaran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berpendapat kepemimpinan adalah the process by which an agent induces a subordinate to behave in a desired manner. (Proses dimana seorang agen menyebabkan bawahan bertingkah laku menurut satu cara tertentu).

b. Karakteristik Pemimpin

Karakteristik pemimpin yang effektif diyakini banyak pihak bahwa organisasi masa depan menghadapi perubahan-perubahan yang akan mempengaruhi kehidupan organisasi. Apapungaya kepemimpinan yang akan dipilih, dalam kondisi seperti itu

25Jim Ife, Community Development,(Jakarta,Pustaka Pelajar, 2016),504

26Miftah, Toha. Perilaku Organisasi(Jakarta:CV Rajawali,1990),29

(44)

organisasi membutuhkan kepemimpinan yang efektif sehingga bisa mengantar organisasi mencapai tujuannya. Keefektifan kepemimpinan merupakan sesuatu yang sulitdiukur karena sifatnya yang multidimesional dan kualitatif. Sebagai bahan rujukan, Tannenbaum dan Schmidt (dalam Jauhari 2010) menyatakan bahwa suatu studi telah dilakukan terhadap 161 manajer yang merupakan peserta Program Pendidikan Manajemen pada Sekolah Bisnis Harvard untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang efektif. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan karakteristik pemimpin yang efektif, meliputi:

1. Mengembangkan, melatih, dan mengayomi bawahan, 2. Berkomunikasi secara efektif dengan bawahan,

3. Memberi informasi kepada bawahan mengenai apa yang diharapkan perusahaan dari mereka,

4. Menetapkan standar hasil kerja yang tinggi, 5. Mengenali bawahanbeserta kemampuannya,

6. Memberi peranan kepada para bawahan dalam prosespengambilan keputusan,

7. Selalu memberi informasi kepada bawahan mengenai kondisi perusahaan,

8. Waspada terhadap kondisi moral perusahaan dan selalu Berusaha untuk meningkatkannya,

(45)

9. Bersedia melakukan perubahan dalam melakukan sesuatu, 10. Menghargai prestasi bawahan.

Apabila melihat karakteristik pemimpin yang efektif tersebut, sekilas tampak bahwa keefektifan suatu kepemimpinan dapat tercapai jika seorang pemimpin mampu menjalin komunikasi yang baik dengan para bawahan, karena dipahami bahwa bersamasama para bawahan seorang pemimpin bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Permasalahannya, siapa yangpantas memberikan penilaian terhadap keefektifan kepemimpinan? Seorang pemimpin adalah centre of organization, penilaian terhadap seorang pemimpin mestinya dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekelilingnya yang selalu berinteraksi dan menjalankan aktivitas organisasi bersama- sama. Dalam hal ini para bawahanlah yang paling mengetahui roda sebuah kepemimpinan.27

5. Karang Taruna

Karang Taruna adalah sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial.

Karang Taruna sebagai modal sosial strategis untuk mewujudkan keserasian, keharmonisan, keselarasan dalam kerangka memperkuat kesetiakawanan

27Miftah Thoha.Perilaku Organisasi,(Jakarta, Penerbit CV.Rajawali 1990),56

(46)

sosial, kebersamaan, kejuangan, dan pengabdian terutama dibidang Kesejahteraan Sosial.28

Peran karang taruna adalah peran organisasi kepemudaan karang taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya pengembangan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya alam yang telah ada. Sebagai wadah generasi, karang taruna merupakan tempat diselenggarakanannya berbagai upaya atau kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan cipta, rasa, karsa dan karya generasi muda dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).29

6. Metode Dakwah Menurut Surah An-nahl Ayat 125

Metode dakwah sudah diatur dalam Al-Qur‟an dalam Surat An- Nahl ayat 125 .















































Artinya :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.(An-Nahl 125)30

28https://www.scribd.com/doc/145883046/Permensos-No-83-Tahun-2005-Tentang-Pedoman- Dasar-Karang-Taruna

29Sriami Retno Wurii..Strategi Pemberdayaan pemuda melalui karang taruna di RW 02 Kelurahan Rogotrunan kecamatan Lumajang kabupaten lumajang Tahun 2015. (Skripsi, 2015),28

30Sofyan Hadi, Ilmu Dakwah Dari Konsep Paradigma Hingga Metodologi, (Jember, CSS 2012),35

(47)

Tiga metode dakwah yang terkandung dalam ayat ini, yakni metode al-hikmah, metode al-maw‟idhah dan metode mujadalah.31 a. Metode al- hikmah

Tafsir al-Mishbah, Quraish Shihab menjelaskan hikmah antara lain berarti yang paling utama dari segala sesuatu, baik pengetahuan maupun perbuatan. Dia adalah pengetahuan atau tindakan yang bebas dari kesalahan atau kekeliruan. Hikmah juga berarti sebagai sesuatu yang bila digunakan/diperhatikan akan mendatangkan kemashlahatan dan kemudahan yang besar atau yang lebih besar, serta menghalangi terjadinya mudharat atau kesulitan yang besar atau yang lebih besar. Hanya saja menurut Quraish, hikmah sebagai metode dakwah lebih sesuai untuk cendekiawan yang berpengetahuan tinggi.

b. Metode al-Maw‟izah al-hasanah

Metode dakwah berbentuk nasehat ini ditemukan dalam al- Qur‟an dengan memakai kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada ide-ide yang dikehendakinya, seperti nasehat Luqman al-Hakim kepada anaknya. Tetapi nasehat al-Qur‟an itu menurut Quraish Shihab, tidak banyak manfaatnya jika tidak dibarengi dengan teladan dari penasehat itu sendiri.

Dalam hal ini Rasulullah saw. yang patut dijadikan panutan karena pada diri beliau telah terkumpul segala macam

(48)

keistimewaan sehingga orang-orang yang mendengar ajarannya dan sekaligus melihat penjelmaan ajaran itu pada diri beliau sehingga akhirnya terdorong untuk meyakini ajaran itu dan mencontoh pelaksanaannya.

Metode dakwah al-maw‟izhah al-hasanah merupakan cara berdakwah yang disenangi mendekatkan manusia kepadanya dan tidak menjerakan mereka memudahkan dan tidak menyulitkan.

Singkatnya, ia adalah suatu metode yang mengesankan obyek dakwah bahwa peranan juru dakwah adalah sebagai teman dekat yang menyayanginya, dan yang mencari segala hal yang bermanfaat baginya dan membahagiakannya.

c. Metode al-Mujàdalah

Firman Allah, “Dan bantahlah mereka dengan jalan yang baik,” berdialoglah dengan mereka dengan lembut, halus, dan sapaan yang sopan, Dalam melaksanakan dakwah dengan model diskusi ini seorang da‟i selain harus menguasai ajaran islam dengan baik juga harus mampu menahan diri dari sikap emosional dalam mengemukakan argumennya. Dia tidak boleh menyinggung perasaan dan keyakinan orang lain sebab akan merugikan da‟i sehingga usaha dakwah dapat mengalami kegagalan. Yang paling baik ialah bahwa seorang da‟i harus mampu bersikap lemah lembut dan menghargai pendapat orang lain diskusi sehingga tercipta suasana yang kondusif di medandiskusi.Ayat ke 125 dari

(49)

surat An-Nahl tersebut menggambarkan bahwa debat itu haruslah dalam rangka mengungkapkan kebenaran sebagai benar dan kebatilan sebagai batil di hadapan orang yang tetap „ngotot‟

dengan kebatilannya dan kuat penentangannya sekalipun telah jelas kebenaran di antara kebatilan seperti jelasnya matahari di siang bolong. Caranya dengan merobohkan argumen batil menyerang argumentasi batil, serta menelanjangi kebatilan tersebut dengan argumentasi benar secara mengakar dan tepat, lalu dibangunlah kebenaran atas dasar argumen atau dalil yang tepat tersebut inilah hakikat debat yang dikehendaki Allah Swt.

Teori diatas merupakan salah satu yang digunakan oleh Kepala Desa dalam mpemberdayaan masyarakat Desa Banyuanyar Tengah.

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis penelitian

Secara metodologis pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiyah (natural setting), disebut juga sebagai metode etnoraphi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul analisisnya lebih bersifat kualitatif.31

A. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang peneliti ambil adalah karang taruna di Desa Banyuanyar tengah kecamatan Banyuanyar kabupaten Probolinggo.

Desa Banyuanyar Tengah merupakan Desa yang terletak di tengah-tengah, diantara desa Banyuanyar Kidul dan Banyuanyar Lor dan merupakan jalan alternatif menuju leces.

Desa Banyuanyar Tengah digunakan sebagai jalan alternatifbagi kendaraan pribadi dan kendaraan besar menuju pabrik gula,karang taruna merupakan program dari Desa Banyuanyar Tengah, maka dari itu kantor dari karang taruna ini berada di dalam Kantor Desa Banyuanyar Tengah.Namun selama ini rapat yang dilaksanakan oleh Karang Taruna

31Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2014), 8.

(51)

B. Subyek Penelitian

Penentuan subyek penelitian di lapangan yaitu Purposive merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang ditelti.32 Penelitian ini awalnya memiliki satu informan Bapak Zamroni selaku Kepala Desa Banyuanar Tengah darinya kami memperoleh informan yang lain yaitu:

1. Nanang Kosim selaku Ketua Karang Taruna.

2. Nailul Amali anggota Karang Taruna 3. Lilis sebagai istri Sekretaris desa

4. Mohammad Rizal Anggota Karang Taruna 5. Wiwin Bidang Pemberdayaan Perempuan C. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik yang dilakukan sebagai berikut:

1. Observasi

Metode observasi merupakan pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh

32 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

(52)

alat indera.33Tahap awal sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi dengan mengamati lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan observasi terus terang atau tersamar, dimana peneliti berteus terang kepada sumber data bahwa sedang melakukan penelitian, tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak berterus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang dirahasiakan.34

2. Wawancara

Wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tak berstruktur, artinya peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap penumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akanditanyakan.35 Jhon W. Crewsell meringkas pengumpulan data kualitatif dengan wawancara tidak-terstruktur sebagai berikut:36

a. Melaksakan wawancara tidak-terstruktur dan terbuka sambil mencatat hal-hal penting

b. Melaksanakan wawancara semi terstruktur dan terbuka sambil merekam dengan menggunaklan audiotape, lalu mentranskipnya.

33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 126

34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), 228.

35Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, 233.

36 Jhon W. Creswell, Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (),272

(53)

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen.37Pada penelitian ini digunakan teknik dokumentasi. Dokumen digunakan sebagai alat bantu atau sebagai pelengkap penelitian ini, seperti: proposal, catatan khusus, surat kabar, majalah, foto-foto dan sebagainya. Adapun data yang ingin diperoleh peneliti dalam metode ini yaitu:

a) Latar belakang berdirinya karang taruna.

b) Foto-foto kegiatan karang taruna.

c) SK Karang Taruna Banyuanyar Tengah.

d) Data tentang kegiatan yang dilakukan oleh karang taruna.

e) Buku pedoman yang digunakan dalam kegiatan karang taruna Desa Banyuanyar Tengah.

f) Faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan kegiatan karang taruna Desa Banyuanyar Tengah.

g) Stuktur organisasi karang taruna Desa Banyuanyar Tengah.

h) AD-ART Karang Taruna Desa Banyuanyar Tengah D. Anallisis Data

Analisis data merupakan penguraian bagaimana prosedur analisis data yang hendak dilakukan sehingga memberikan gambaran bagaimana peneliti akan melakukan pengelolaan data seperti proses pelacakan, pengatura, dan

37 Basrowi dan Suwardi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), 158.

(54)

klarifikasi data yang akan dilakukan.38 Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh darihasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori , menjabarkan kedalam unit-unit, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.39

Penelitian kualitatif data yang diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus-menerus sampai datanya jenuh, dengan pengamatan terus-menerus umumnya adalah data kualitatif, sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada pola yang jelas.Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis.Seperti yang dinyatakan oleh Milesand Hubermas, bahwa “yang paling serius dan sulit dalam anaisis data kualitatif adalah, karena metode analisis belum dirumuskan dengan baik”. Selama penelitian teknik analisis data yang dilakukan peneliti yakni Analisis di lapangan model Miles dan Huberman.

Analisis Miles dan Huberman menggunakan tiga langkah yakni reduksi data, penyajian data, Kesimpulan.

38 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember, 2017),47

39 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2015), 89.

(55)

Tabel 3.1 Analisis Data

1. Reduksi Data, yakni berarti merangkum memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal penting yang ingin dicapai. Dengan demikian mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan selanjutnya.

2. Penyajian Data, merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan dalam teori ini, dimana penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya.

3. Kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan merupakan tahap awal yang masih bersifat sementara, jika sudah didukung dengan bukti-bukti yang valid maka dapat dikatakan kesimpulan yang kredibel.40

E. Keabsahan Data

Bagian ini memuat bagaimana usaha-usaha yang hendak dilakukan peneliti untuk memperoleh keabsahan data-data temuan di lapangan. Agar

40Ibid..247.

(56)

diperoleh temuan yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik keabsahan data seperti perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi secara lebih mendalam, triangulasi(menggukan beberapa sumber,metode,penelitian,teori).41

Triangulasi merupakan tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memafaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, Menurut sugiono, triangulasi dalam pengujian ini diartikan sebagai pengecekan dai berbagai sumber dengan berbagai cara lain, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi pengumpulan data dan waktu.42

Keabsahan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Jika pada sumber data penelit tidak menemukan informasi yang sesuai, maka peneliti melakukan pencarian data dengan sumber lain.43

F. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian kualitatif ini peneliti mengunakan penelitian fenomenologi.

Fenomenologi berasal dari bahasa Inggris Phaenomenon yang brarti tampak atau memperlihatkan dan Logos (Yunani) adalah ilmu atau ucapan. Dengan demikian fenomenologi dapat diartikan tentang gejala-gejala atau hal-hal

41 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember, 2017),47

42 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2015), 273.

43 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2015), 92.

Gambar

Tabel 3.1  Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi PNPM Mandiri-KP di Desa Prapag Kidul adalah dengan mengoptimalkan strategi pemungkinan, penguatan, perlindungan,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran kepala desa dalam pemberdayaan masyarakat dapat di lihat dari Pembinaan kehidupan masyarakat desa dilakukan oleh kepala

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi kepemimpinan Kepala Desa dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Bilato, Kecamatan Bilato,

Dari pengamatan yang di lakukan penulis pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan dana desa terkait penguatan potensi atau daya yang

Alokasi Dana Desa dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur‖ memperoleh hasil bahwa pengelolaan alokasi

bahwa peran karang taruna dalam hal program yang dibuat hanya Karang Taruna Desa Tewasen yang memiliki banyak program dan dalam hal tugas mereka sebagai patner

Azaz manfaat bersama disini lebih kearah kesepakatan keputusan yang di ambil Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kepala Desa dalam menjalin Kemitraan yaitu saling

Penulis menemukan temuan penting mengenai strategi pemberdayaan Masyarakat Desa yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bungo melalui program Gerakan Dusun