• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Pembahasan temuan

51

seorang ustadz/ustadzah seperti Daktun artinya tidak hanya menuntun tetapi juga mengarahkan, memberi contoh bacaan yang benar dan menegur bacaan yang salah. Untuk mempermudah proses belajar mengajar di TPQ Darul Hidayah kelas dibagi menjadi beberapa jenjang sesuai dengan tingkat pengetahuan santri terhadap ilmu Al-Qur’an.

Pada pembahasan temuan ini diungkapkan tentang keterampilan membaca Al-Qur’an dengan fasih di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember. Adapun dalam meningkatkan Keterampilan membaca Al-Qur’an dengan fasih tersebut ada beberapa komponen yang diterapkan di Pondok Pesantren Darul Hidayah diantaranya keterampilan membaca huruf hijaiyyah sesuai dengan makhorijul huruf, shifatul huruf dan tajwid yang dikemas dengan metode tartili yang sudah disesuaikan dengan kondisi santri/santriwati di Pondok Pesantren Darul Hidayah.

Respon santri cukup bagus boleh dikatakan keterampilan membaca Al- Qur’an sudah berhasil, karena keterampilan membaca huruf hijaiyah dengan fasih di Pondok Pesantren Darul Hidayah menjadi prioritas utama dan terutama pada materi pelajaran tartili jilid 1 dan jilid 11 akan tetapi bukan berarati keterampilan yang lainnya dinafikan.

Keterampilan membaca Al-Qur’an dengan fasih adalah merupakan keterampilan santri yang sangat diharapkan oleh TPQ Darul Hidayah, para pengurus dan ustadz/ustadzah berupaya agar santri mampu untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an dengan fasih tersebut.

Disamping itu keterampilan membaca Al-Qur’an dengan tajwid seperti

53

bacaan panjang pendek dan tebal tipisnya suatu bacaan Al-Qur’an diharapkan pula untuk dikuasai oleh seluruh santri sebab santri tidak hanya cukup dengan membaca Al-Qur’an dengan lancer akan tetapi harus bisa membaca Al-Qur’an dengan tajwid secara baik dan benar.

Hasil interview dengan kepala TPQ Darul Hidayah menyatakan bahwa keberhasilan suatu program, terutama program pengajaran tidak lepas dari pemilihan metode yang tepat dan penggunaan metode itu sendiri. Banyak sekali metode pengajaran oleh para ahli pendidikan Islam, yang semuanya itu bertujuan untuk memberian pengajaran terhadap anak-anak dalam membaca Al-Qur’an. Diantaranya metode Tartili, dan metode ini yang diterapkan di TPQ Darul Hidayah, karena metode ini lebih menekankan pada pendekatan keterampilan membaca cepat dan tepat, baik pada makhorijul hurufnya dan bacaan tajwidnya.

Demikian juga hasil wawancara dengan ustadzah Evi Muhazatun Ni’mah bahwa yang dimaksud keterampilan membaca Al-Qur’an dengan fasih adalah pemahaman santri pada bacaan yang dibacanya. Karena membaca merupakan kunci pertama dalam pelajaran Al-Qur’an pada anak.

Dan untuk menguasai membaca Al-Qur’an dengan fasih maka ada beberapa komponen yang harus dikuasai oleh para santri diantaranya santri harus menguasi tempat keluarnya huruf-huruf, sifat-sifat huruf, dan tajwidnya.

Kalau santri sudah bisa menguasi tiga komponen tersebut maka santri bisa trampil dalam membaca Al-Qur’an dengan fasih.

Selanjutnya hasil wawancara dengan salah satu santri TPQ Darul Hidayah, bahwa untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih maka cara belajar Al-Qur’an yang pertama wajib diketahui oleh santri adalah dapat membaca huruf hijaiyyah dan dapat melafalkan dengan terang dan jelas sehingga dengan ini kami bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih. Di samping itudi perlukan ketekunan dan selalu belajar supaya jelas dan terangdalam melafalkan huruf demi huruf dengan fasih dan benar.

Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti pada hari senin 20 November 2017, peneliti melihat suasana cukup baik dan sedikit ramai dengan lantunan ayaat-ayat al-qur’an yang diajarkan oleh ustadzah Neli Zakiyah. Dengan telaten memberikan contoh cara membaca dan melafalkan makhorijul huruf dengan fasih dan benar serta sesekali menguji santri yang dianggap bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Terlihat semangat yang terpancar di wajah ustadzah sampai-sampai suaranya serak karena seringnya mencontohkan cara membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar begitu juga semangat yang terpancar di wajah santri-santri sehingga suasana TPQ Darul Hidayah jadi hidup.

Hal demikian sangat sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan dalam metode tartili. Dimana tujuan pembelajaran merupakan penggambaran tentang perubahan-perubahan yang diharapkan dari siswa.

Robert F. Merger menjelaskan bahwa tujuan merupakan deskripsi pola-pola prilaku atau performance yang diinginkan dapat didemonstrasikan siswa, Agar rumusan tujuan menggambarkan totalitas keinginan dan kepentingan

55

pembelajaran, maka diperlukan standar operasional yaitu: Menyatakan perilaku yang akan dicapai, Membatasi kondisi perubahan perilaku yang diinginkan, dan Menyatakan kreteria perubahan perilaku dalam arti menggambarkan standar perilaku minimal yang dapat diterima sebagai hal yang dicapai.10

2. Pelaksanaan Metode Tartili dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur’an di Pondok Pesantren Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember Tahun Pelajaran 2017/2018

TPQ Darul Hidayah, pendidikan dan model pengajarannya tampak jelas yaitu menitik beratkan pada pendekatan keterampilan proses membaca secara cepat dan tepat, tidak hanya fasih tetapi juga secara tartil, sehingga diharapkan hasil pengajaran yang efektif tahan lama dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi kemampuan peserta didik. Disamping itu demi lebih efektif dan efisiennya pembelajaran di TPQ Darul Hidayah tenaga pengajarnya sudah membekali diri dengan pengetahuan terkait dengan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh seorang ustadz/ustadzah seperti Daktun artinya tidak boleh menuntun teapi hanya mengarahkan, memberi contoh bacaan yang benar dan menegur bacaan yang salah. Untuk mempermudah proses belajar mengajar di TPQ Darul Hidayah kelas dibagi menjadi beberapa jenjang sesuai dengan tingkat pengetahuan santri terhadap ilmu Al-Qur’an.

10https://www.google.co.id/url?q=https://pembelajaranalquran.wordperss.com/2009/08/26 analisis-pembelajaran-al-quran-metode-tartili

Pada pembahasan temuan ini diungkapkan tentang keterampilan membaca Al-Qur’an dengan tartil di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember. Adapun dalam meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an dengan tartil tersebut ada beberapa komponen yang diterapkan di TPQ Darul Hidayah yaitu al maddu wal qashru dan al waqfu wal ibtida’ yang dikemas dalam metode tartili yang sudah disesuaikan dengan kondisi santri/santriwati di TPQ Darul Hidayah. Respon santri cukup bagus boleh dikatakan keterampilan membaca Al-Quran dengan tartil sudah berhasil, karena walaupun bukan prioritas utama tetapi juga merupakan keterampilan yang sangat diperhatikan dan harus dikuasi oleh semua santri di TPQ tersebut.

Keterampilan membaca Al-Qur’an dengan tartil merupakan keterampilan santri yang sangat diharapkan oleh TPQ Darul Hidayah, para pengurus dan ustadz/ustadzah berupaya agar santri mampu untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an dengan tartil tersebut.

Disamping itu keterampilan membaca Al-Qur’an dengan benar dari segi al maddu wal qashru dan al waqfu wal ibtida’ diharapkan pula untuk dikuasi oleh seluruh santri sebab santri tidak hanya cukup dengan membaca Al- Qur’an dengan lancer akan tetapi harus bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Al-Qur’an adalah hiasan bagi suara, maka suara yang bagus akan menembus hati setiap pendengarnya. Hal ini juga di jelaskan dalam Al- Quran bahwa dalam membaca Al-Qur’an di anjurkan dibaca dangan tartil

57

dan perlahan-lahan supaya jelas dan enak didegar. Begitu komentar Imam Rofi’I saat peneliti menginterview keterampilan membaca Al-Qur’an dengan tartil.

3. Evaluasi Metode Tartili dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur’an di Pondok Pesantren Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember Tahun Pelajaran 2017/2018

Evaluasi yang dilaksanakan oleh ustadz sesuai dengan kelasnya masing– masing yaitujilid 1 pengenalan harokat fathah “a”,kasroh “i” dan dhommah “u”.Kemudian di jilid 2 mulai dikenalkan huruf sambung dan huruf yang dibaca panjang (mad thabi’i).

Evaluasi selanjutnya ustadzah menilai sejauh mana santri mampu dalam pelafalan bacaan dengan fasih dan tartil sesuai dengan makhorijul huruf dan sifatul huruf dengan tanpa memberi tahu tentang hukum tajwidnya.

Manfaat yang diperoleh dari Evaluasi harian dan tingkat yakni:

1) Bagi siswa

Siswa dapat mengetahui sejauh mana dia telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.

2) Bagi guru:

a. Guru akan mengetahui siswa-siswa mana yang sudah menguasai bahan pelajarannya.

b. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa.

c. Guru akan mengetahui apakah metode yang diberikan sudah tepat atau belum.

3) Bagi sekolah:

a. Dengan evaluasi dapat diketahui kondisi belajar yang dilangsungkan di sekolah.

b. Informasi guru tentang tepat tidaknya kurikulum sekolah dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan dating.

c. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standart atau belum. Pemenuhan standart akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh.11

11Pengertian, Tujuan, Fungsi Dan Manfaat Evaluasi Hasil Belajar, Abdul Azis, http://semuailmiah.blogspot.com/2012/09

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian di TPQ Darul Hidayah dan pembahasan mengenai Implementasi metode tartili dalam meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an diperolehkesimpulan sebagai berikut:

“Keberhasilan suatu program, terutama pengajaran dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari pemilihan metode dan menggunakan metode itu sendiri. Banyak sekali metode pengajaran oleh pendidikan Islam, karena dengan metode ini kemudian banyak berdiri lembaga lembaga pendidikan pengajaran Al-Qur’an seperti TPA, TPQ yang semuanya itu bertujuan untuk memberikan pengajaran terhadap anak-anak dalam membaca Al-Qur’an.

Diantaranya metode Tartili, dan metode ini ditetapkan di TPQ Darul Hidayah , karena metode ini lebih menekankan pendekatan kepada anak yang sesuai dengan psikologi anak.

Adapun kesimpulan dari penelitian tentang Implementasi Metode Tartili dalam meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an di TPQ Darul Hidayah Keseler Wuluhan Jember yaitu:

1. Perencanaan metode tartili dalam meningkatkan keterampilan membaca Al- Qur’an di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember yaitu: a)Guru mempersiapkan materi yang akan diberikan dalam pembelajaran b) Mempersiapkan perangkat pembelajaran

58

2. Pelaksanaan metode tartili dalam meningkatkan keterampilan membaca Al- Qur’an di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember yaitu a) menyesuaikan dengan kemampuan santri-santri yang telah dibagi dalam setiap jilid, b) diawali dengan menggunakan metode klasikal yang diawali dengan guru membaca terlebih dahulu kemudian dilanjut dengan murid secara bersama-sama, c) dilanjutkan dengan metode sorogan individu sampai memahami tajwid dari setiap halaman yang dibaca.

3. Evaluasi metode tartili dalam meningkatkan keterampilan membaca Al- Qur’an di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember yaitu: a)Evaluasi Harian, b)Evaluasi Tingkat

B. Saran

Setelah mengetahui bagaimana implementasi metode tartili diterapkan di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember maka peneliti ajukan saran saran sebagai berikut:

1. Ustadz dan Ustadzah harus mempunyai ketrampilan membaca Al- Qur’an yang baik dan benar;

2. Pengurus atau pengelola harus memperhatikan sarana dan prasarana TPQ Darul Hidayah harus ditingkatkan para santri harus belajar dengan baik;

3. Wali santri hendaknya ikut andil dalam proses pendidikan anaknya seperti ikut menyumbang kebutuhan sarana dan prasarana maupun memberi motifasi pada anak agar dapat rajin belajar;

60

4. Santri hendaknya lebih rajin dalam belajar Al-Qur’an sebab yang menentukan keberhasilan seseorang dalam trampil baca Al-Quran bukan hanya ditentukan oleh metode tartili saja tetapi juga dari kemauan dan kerajinan para santri itu sendiri;

Ahmad, Dadang. Analisis Baca Tulis Al-Qur’an, dalam http://www.stainurulhidayah.ac.id/artikel-2-analisis-metode-baca-tulis-al- quran--oleh-dadang-ahmad-sujatnika.htmldi akses tanggal 25 Januari 2018 Bungin, Burhan (Ed). 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif (Aktualisasi

Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hadi, Sutrisno, 1973. Metode risearch 1. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

IAIN. 2016. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jember: IAIN.

Jalaludin, Al-Imam. 1505. Jamiul Ahadist. Assuyuti

Kasiram. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-kuantitatif. Malang: UIN Maliki Press.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 2011. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Narbuko, Cholid. Ahmadi, Abu. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Patty, F. dkk. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Usaha Nasional.

Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-metode Penelitian. Jogjakarta: AR- RUZZ MEDIA.

Riduwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

CV.Alfabeta.

Riduwan. 2014. Metode & Tehnik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:

ALFABETA.

Saleh, Abdullah Abdurrahman. 1994. Teori-teori Pendidikan berdasarkan Al- Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujatnika, dadang ahmad. Analisis metode baca tulis al-quran.

www.stainurulhidayah.ac.id

61

62

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

https://www.google.co.id/url?q=https://pembelajaranalquran.wordperss.com/2009 /08/26analisis-pembelajaran-al-quran-metode-tartili

MATRIK PENELITIAN

JUDUL VARIABEL SUB

VAREABEL INDIKATOR SUMBERDATA METODE PENELITIAN FOKUS MASALH Implement

asi metode tartili dalam meningkat kan keterampil an

membaca Al-quran di Pondok Pesantren Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember

a. Metode Tartili

b. Keterampil an

membaca Al-quran

-

1. Perncanaan Metode tartili membaca al- quran 2. Pelaksanaan

Metode tartili membaca al- quran 3. Evaluasi

Metode tartili membaca al- Qur’an

a. Pengertian metode tartili

b. Prinsip-prinsip metode tartili c. Metode

penyampaiyan tartili

a. Lancar

b. Sesusai dengan makhorijul huruf c. Sesuai dengan

tajwid

a. Lancar b. Jelas

c. Sesuai dengan tajwid

d. Sesuai dengan metode tartili

1. Informan : a. Ketua yayasan b. Kepala

pondok c. Uztadz d. Santri

2. Dokumentasi

3. Kepustakaan

1. Pendekatan : Kualitatfi deskriptif 2. Tehnik

pengumpulan data : a. Opservasi b. Interview c. Documenter 3. Analisis data :

a. Reduksi data b. Penyajian data c. Penarikan

kesimpulan 4. Keapsahan data :

a. Triangulasi sumber

1. Pokok masalah

Bagaimana Implementasi metode tartili dalam

meningkatkan keterampilan membaca Al-quran di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember ?

2. Sub Pokok masalah

a. Bagaimana perencanaan metode tartili dalam meningkatkan

keterampilan membaca Al-Qur’an di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember ?

b. Bagaimana pelaksanaan metode tartili dalam meningkatkan

keterampilan membaca Al-Qur’an di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember ?

c. Bagaimana evaluasi metode tartili dalam meningkatkan

keterampilan membaca Al-Qur’an di TPQ Darul Hidayah Kesilir Wuluhan Jember ?

Dokumen terkait