• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Temuan

Dalam dokumen digilib.iain-jember.ac.id (Halaman 87-97)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Pembahasan Temuan

memberikan teknik-tekniknya dan peserta didik mengembangkannya bersama kelompoknya.

Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.

Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penetuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. Namun, perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Majid, 2011: 15).

Sebelum pelaksanaan seorang guru harus mempersiapkan perencanaan diantara sebuah RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus. Yang didalamnya berisi dari desain pembelajaran yang dibuat yaitu penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan .

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau dua lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus (Sri ,2012 :8).

Perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning kelas VII, sudah dilaksanakan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran berlangsung dikelas. Guru dalam menentukan tujuan pembelajaran menggunakan metode tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tercantum

didalam materi yang akan diajarkan, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan dalam merumuskan tugas atau proyek yang diselesaikan seorang guru hanya memberikan arahan hal-hal yang harus dilaksanakan dan peserta didik berkreasi sesuai kemampuan dan kerjasama antar sesama didalam masing-masing kelompoknya.

2. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning kelas VII di SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning kelas VII, terdiri dari tiga tahapan yakni pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup. Dalam pendahuluan serorang guru mengawali dengan berdoa bersama-sama dan membagi kelompok, kegiatan inti seorang guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang digunakan yakni metode Project Based learning, dalam kegiatan penutup seorang guru merefleksi hasil kerja siswa dan memberikan penilaian sesuai pekerjaan atau hasil yang telah diselesaikannya.

Proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning kelas VII, diawali dengan seorang guru memberikan sebuah wawasan materi yang akan di pelajari, sehingga seorang peserta didik akan tergambar dalam fikiran dan berpikir akan hal tersebut. Guru atau pendidik memberikan sebuah penentuan proyek atau tugas yang harus dikerjakan, serta menentukan

waktu terakhir untuk menyelesaikan tugas tersebut. Metode proyek berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep “learning by doing”, yaitu proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan peserta didik tentang cara melakukan sesuatu dan cara mencapai tujuan.

Pembelajaran di kelas seorang guru berpedoman pada RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) dan buku pedoman guru, di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran dikelas.

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning, Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang dikembangkan oleh The George Educational Foundation (dalam Sugiyono, 2016:216) adalah sebagai berikut:

a. Dimulai dengan pertanyaan yang esensial yaitu pertanyaanyang dapat mengeksplorasi pengetahuan awal peserta didik dan memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktifitas.

b. Mendesain rencana proyek yaitu perencanaan proyek yang dilakukan secara kolaboratif antar guru dan peserta didik, dalam menentukan aturan main pengerjaan proyek .pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk menentukan judul proyek yang sesuai dengan materi dan permasalahannya.

c. Membuat jadwal yaitu tahap ketika guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.

d. Memonitor peserta didik dan memantau perkembangan proyek, guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktifitas peserta didik selama penyelesaian proyek.

e. Menilai hasil yaitu penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar dan tujuan belajar

f. Mengevaluasi pengalaman yaitu guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktifitas dan hasil akhir proyek yang sudah dijalankan.

Pada akhir proses pembelajaran guru dan peserta didik melakukan proses evaluasi baik secara individu maupun kelompok.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning dalam penerapannya dikelas tidak sedetail sesuai tahapan-tahapan yang tercantum pada teori jika diterapkan pada mata pelajaran IPA dan mata pelajaran yang lainnya.

Yakni seorang guru mengawali dengan memberikan wawasan tentang materi yang akan diajarkan dengan memberikan pertanyaan yang sangat mendasar untuk memberikan rangsangan terhadap peserta didik, selanjutnya membentuk kelompok sesuai jumlah peserta didik yang terdapat didalamnya, menyusun kekegiatan proyek atau tugas yang harus dilaksanakan dan terakhir diselesaikan, misalnya dengan membuat video simulasi Sholat jumat berjamaah, dengan mempraktekan sholat jumat dengan membagi dan memberikan tugas masing-masing siswa yang harus dilaksanakan, seperti menjadi Bilal, Khatib, Imam, dan ma’mum setelah menyelesaikan tugas tersebut tahap terakhir seorang guru mengevaluasi

proses dan hasil proyek atau tugas yang telah dilaksanakan oleh peserta didik.

3. Evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning kelas VII di SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018.

Evaluasi pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning menggunakan penilaian proses dan penilaian hasil kerja siswa yang didalamnya sudah mencakup tiga ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik dalam sebuah pembelajaran yang sudah dilaksanakannya.dalam penilaian proses seorang guru mengevaluasi peserta didik ketika pembelajaran berlangsung menilai bagaimana peserta didik dalam menyelesaikan tugasnya dari aspek afektif yakni sikap peserta didik dalam menyelesaikan tugasnya sikap kerjasama , tanggung jawab dll,pada aspek kognitif bagaimana peserta didik memahami pada proyek atau tugas yang dilaksanakannnya dan pada aspek psikomotorik bagaiman kreasi seorang peserta didik dalam penyelesaan tugas tersebut. Dan pada akhir pembelajaran dilaksanakan evaluasi berupa tes tulis atupun penilaian hasil dari tugas yang telah diselesaikannya.

Pada evaluasi pendidikan terdapat dua macam evaluasi yang harus dilaksanakan yaitu Evaluasi formatif ialah evaluasi yang dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu

dilaksanakan pada setiap kali satuan program pembelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik “telah terbentuk”, sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pembelajaran selesai diberikan (berakhir), dengan kata lain evaluasi yang dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran selesai diajarkan. Adapun tujuan utama dari evaluasi sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik, setelah mereka menempuh program pengajaran dalam janga waktu tertentu .(Sudjijono, 2011: 23).

Ketika pelaksanaan evaluasi pembelajaran didalamnya terdapat aspek-aspek yang harus dicapai yang sesuai dengan klasifikasi tujuan pembelajaran, yakni aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Aspek afektif berkaitan dengan sikap, perasaan, emosi, nilai-nilai, interest, aspirasi dan penyesuaian perasaan sosial. Tingkatan pertama, penerimaan (receiving), sebagai tingkatan paling rendah yang berhubungan dengan dengan suatu keadaan sadar, kemauan untuk menerima, perhatian terpilih.

Tingkatan kedua, merespon (responding), berkaitan dengan penerimaan untuk menanggapi kepada peran serta aktif dalam kegiatan tertentu.

Tingkatan ketiga, menilai dan menghargai (valuing), berkaitan dengan penerimaan terhadap nilai tertentu. Tingkatan keempat, pengorganisasian (organization), merupakan penerimaan individu terhadap bermacam- macam nilai yang berbeda-beda dari sesuatu sistem nilai tertentu yang

sifatnya lebih tinggi. Tingkatan kelima, pengkarakterisasian dari nilai atau kelompok nilai (characterization by value complex), merupakan tingkatan domain afektif tertinggi. Tingkatan ini merupakan kemampuan individu yang memiliki sistem nilai untuk menyelaraskan perilaku individu sesuai dengan sistem nilai tertentu seperti bersikap objektif (Sahlan, 2013: 22).

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning menurut tujuan pembelajaran pada aspek afektif sudah mencapai tingkatan yang kelima yakni pengkarakterisasian dari nilai atau kelompok nilai.yakni seorang peserta didik menjadi individu yang memiliki sikap sesuai dengan nilai sistem tertentu melalui kerja sama antar teman dalam menyelesaikan tugas dan dapat memahami dan mengaplikasikannya.

Pada klasifikasi tujuan pembelajaran yang kedua yaitu aspek kognitif Aspek kogniitif menitik beratkan pada proses intelektual peserta didik. Dengan kata lain, aspek kognitif ini mencakup semua tujuan yang bersangkutan dengan proses intelektual peserta didik Bloom mengemukakan jenjang-jenjang tujuan kognitif, mulai dari tingkatan sederhana sampai ke tingkatan yang paling kompleks sebagai berikut.Tingkatan pertama, pengetahuan (knowledge), Tingkatan kedua, pemahaman (comprehension), Tingkatan ketiga, penerapan (aplication), Tingkatan keempat, analisis (analysis), Tingkatan kelima, sitesis (synthesis), Tingkatan keenam, evaluasi (evaluation) (Sahlan, 2013: 20).

Pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning menurut tujuan pembelajaran pada aspek kognitif sudah mencapai tingkatan evaluasi sebagai tingkatan tertinggi yang berhubungan dengan kemampuan menguraikan perilaku dimana penilaian diadakan terhadap bahan atau metode yang digunakan. Misalnya menilai karya yang dihasilkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dapat melaksanakan tugasnya.

Pada aspek yang ketiga yang harus ada dalam sebuah evaluasi adalah Aspek psikomotorik. Aspek psikomotorik ini berhubungan dengan keterampilan (skill) dalam melakukan sesuatu yang bersifat umum, manual dan motorik, misalnya bermain biola, mengetik dan sejenisnya. Dengan kata lain, kecakapan yang menunjuk pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol jasmaniah. Kecakapan-kecakapan fisik dapat berupa pola-pola gerakan atau keterapilan. Domain ini mempunyai tingkatan sebagai berikut. Tingkatan pertama, persepsi(perception), Tingkatan kedua, kesiapan (set), Tingkatan ketiga, mekanisme (mechanism), Tingkatan keempat, respon terbimbing (guided respon), Tingkatan kelima, respon yang kompleks (complext overt response), Tingkatan keenam, penyesuaian (adaptation), Tingkatan ketujuh, penciptaan (origination (Sahlan, 2013: 23).

Pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning menurut tujuan

pembelajaran pada aspek psikomotorik sudah mencapai tingkatan ketujuh penciptaan (origination), sebagai tingkatan tertinggi dalam aspek psikomotorik yang menunjukkan penciptaan sesuatu jadi pembelajaran dengan metode Project Based Learning diharapkan seorang siswa dapat menghasilkan sesuatu dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi dan tugas yang disampaikan oleh guru. Misalnya pembuatan video simulasi sholat jumat dan keterampilan sejenisnya.

Jadi pada pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning seorang guru dapat melaksanakan evaluasi dengan menggunakan evaluasi formatif dan sumatif didalamnya mencakup dari ketiga klasifikasi tujuan pembelajaran yang di harapkan, yakni dari aspek afektif, kognitif, maupun psikomotorik. Aspek afektif sudah mencapai tingkatan yang kelima yakni pengkarakterisasian dari nilai atau kelompok nilai, pada aspek kognitif sudah mencapai tingkatan evaluasi. Adapun pada aspek psikomotorik sudah mencapai tingkatan ketujuh penciptaan(origination).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan Metode Project Based Learning Kelas VII SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018 dapat disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning kelas VII SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018, guru membuat sebuah perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran dalam merumuskan tugas atau proyek yang harus diselesaikan seorang guru berkolaborasi dengan siswa dan guru hanya memberikan arahan hal-hal yang harus dilaksanakan atau teknik-teknik dalam pembelajaran dan peserta didik berkreasi sesuai kemampuan dan kerjasama antar sesama kelompoknya.

2. Proses Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning kelas VII SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018 dalam penerapannya di kelas melalui beberapa langkah-langkah (1) seorang guru memberikan pertanyaan yang sangat mendasar untuk memberikan rangsangan terhadap peserta didik,(2) membentuk kelompok sesuai jumlah peserta didik yang terdapat didalamnya,3) menyusun kegiatan proyek atau

tugas yang harus dilaksanakan dan terakhir diselesaikan,(4) mengevaluasi proses dan hasil proyek atau tugas yang telah dilaksanakan oleh peserta didik.

3. Evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menggunakan metode Project Based Learning kelas VII SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018 seorang guru menggunakan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif didalamnya mencakup dari ketiga klasifikasi tujuan pembelajaran yang diharapkan, yakni dari aspek afektif, kognitif, maupun psikomotorik.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan di atas dan berpijak pada hal-hal yang telah diteliti, seorang peneliti ingin memberikan saran. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kepala SMP Negeri 07 Jember

Hendaknya kepala sekolah sebagai manajer sekolah, agar senantiasa memfasilitasi guru dalam mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran yang sesuai kemampuan dan kebutuhan peserta didik dengan memberikan sebuah pelatihan-pelatihan agar terwujud pembelajaran yang efektif.

2. Guru PAI dan Budi pekerti SMP Negeri 07 Jember

a. Hendaknya Guru menerapkan metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

b. Hendaknya guru selalu memberikan inovasi-inovasi dalam pembelajaran agar terwujud pembelajaran yang menyenangkan dan dapat diterima oleh peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Zulaichah . Perencanaan Pembelajaran PAI 2008 .Jember: Madania Center Press.

Ai Sri Nurhayati. 2012. Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi TIK.

Jakarta: Pustikom.

Amarullah. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian Elektronik Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar”. Malang. Universitas Negeri Malang.

Aqib. Zainal dkk. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif.

Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Arifin. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara .

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamzah B. Uno. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Juni Priansa, Donni. 2017. Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran . Bandung: Pustaka Setia.

Kasiram. 2008. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: UIN Maliki Press.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

. 2014. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung : Rosdakarya.

Margono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2010 . Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya.

Muhaimin, dkk. 2012. Paradigma Pendidikan Islam (upaya mengefektifakan Pendidikan Agama Islamdi sekolah). Bandung :PT.Remaja Rosdakarya .

Mujib, Abdul dkk. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana.

Nata, Abuddin. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Rohmah, Nailatul. 2009 Upaya Peningkatan Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran PBL ( Project Based Learning ) Materi pokok Sistem pernapas pada manusia siswa kelas VIII MTS N Model Kebumen. Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga.

Sahlan. 2013. Evaluasi Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik . Jember: STAIN Jember Press.

Shihab, M. Quraish .2004. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al- Quran . Jakarta :Lentera Hati.

Suci, Anike. 2014. Penerapan Metode Proyek Guna Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran PAI. Jakarta . Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar . Bandung: Sinar Baru.

Sudijono,Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Rajawali Pers.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT .Bumi Aksara.

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rodaskarya.

Tim penyusun. 2012. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional & Peraturan Pemerintah RI Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Serta Wajib Belajar. Bandung: Citra Umbara.

Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta : Rajawali.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional..

Wina, Sanjaya. 2013. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group.

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII DENGAN METODE

PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 07 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII dengan metode pembelajaran Project Based learnin

1. Perencanaan Pembelajaran

Pendididikan Agama islam kelas VII dengan metode Pembelajaran

Berbasis Proyek.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pendididikan Agama islam kelas VII dengan metode Pembelajaran

Berbasis Proyek.

3. Evaluasi Pembelajaran

Pendididikan Agama islam kelas VII dengan metode Pembelajaran

Berbasis Proyek.

1) Merancang Rencana pelaksanaan pembelajaran

1) Pertanyaan 2) Mendasar 3) Mendesain

rencana proyek 4) Membuat

jadwal 5) Monitoring 6) Menilai hasil 7) Mengevaluas

i pengalaman 1) Ranah

Afektif 2) Ranah

Kognitif 3) Ranah

Psikomotorik

Subjek penelitian : siswa kelas VII SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018 Informan:

1. Kepala sekolah 2. Guru

mata pelajaran 3. sSiswa

1. Pendekatan:

penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif kualitatif 2. Teknik

pengumpula n data:

a. Wawancara b. Observasi c. Dokumenta

si

3. Keabsahan data:

Triangulasi sumber.

Triangulasi teknik.

Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII

dengan metode

pembelajaran Project Based Learning di SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018?

Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII

dengan metode

pembelajaran Project Based Learning di SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018?

Bagaimanakah evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII

dengan metode

pembelajaran Project Based Learning di SMP Negeri 07 Jember tahun pelajaran 2017/2018?

Seorang peserta didik menjadi seorang Bilal dalam pebuatan Video simulasi Praktek Sholat Jumat Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan Metode Project Based Learning

Seorang peserta didik menjadi seorang Bilal adzan dan Khatib di atas mimbar dalam pebuatan Video simulasi Praktek Sholat Jumat Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan

Metode Project Based Learning

Seorang peserta didik menjadi Ma’mum mendengarkan Khatib dalam pebuatan Video simulasi Praktek Sholat Jumat Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan Metode Project

Based Learning

Hasil Tugas dalam Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan Metode Project Based Learning

SMP NEGERI 7 JEMBER

Rencana Lapangan

Basket In Door

KETERANGAN :

A. R. Kepala Sekolah B. R. Wakil Kepala C. R. Guru D. R. Tata Usaha E. R. Musik F. R. Lab. Bahasa G. Ruang Kelas H. R. Laboratorium

IPA Fis I. Musholla J. Ruang Aula K. Ruang UKS L. Koperasi Siswa M. R. OSIS N. R. KOMITE O. R. BK

P. R. Perpustakaan Q. Kamar Mandi/WC

Siswa R. Parkir

S. Lapangan Voly T. Lapangan Basket

Out door (Rencana Lap.Basket In door)

U. Kamar Mandi/WC Guru

V. Dapur Sekolah W. Pos Satpam X. Kantin Siswa

Negeri 07 jember?

3. Bagaimanakah proses pembelajaran PAI kelas VII di SMP Negeri 07 Jember ?

4. Apakah dalam kegiatan belajar mengajar PAI dengan metode Project Based Learning merumuskan perencanaan pembelajaran?

5. Apakah yang melatarbelakangi seorang guru memilih metode Project Based learning dalm menyampaikan materi ?

6. Apakah dalam perumusan tujuan menyesuaikan KI/KD materi yang akan disampaikan?

7. Bagaimanakah merumuskan tujuan pembelajaran PAI dengan Project Based Learning?

8. Bagaimanakah penentuan materi yang tepat dengan menggunakan metode Project Based Learning?

9. Bagaimanakah merumuskan project yang harus dilaksanakan oleh seorang siswa?

10. Apakah pedoman Seorang guru PAI dalam melaksanakan sebuah pembelajaran PAI dengan metode Apakah pedoman Seorang guru PAI dalam melaksanakan sebuah pembelajaran ?

11. Bagaimanakah proses pembelajaran PAI dengan metode Project Based Learning berlangsung di kelas VII?

12. Bagaimanakah langkah-langkah yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran PAI dengan metode Project Based Learning?

13. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran PAI dengan metode Project Based Learning?

14. Apakah Indikator penilaian pembelajaran PAI dengan metode Project Based Learning?

15. Apakah penilaian pembelajaran PAI dengan metode Project Based Learning mencakup tiga ranah /aspek (Kognitif,Afektif ,Psikomotorik)?

16. Bagaimakah bentuk dan teknik penilaian pembelajaran PAI dengan metode Project Based Learning dari ketiga aspek (Kognitif,Afektif ,Psikomotorik)?

Pedoman observasi

1. Keadaan guru PAI di SMP Negeri 7 Jember.

2. Keadaan siswa di SMP Negeri 7 Jember.

3. Kegiatan proses belajar mengajar dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learninng.

4. Data lain yang mendukung yang dapat diperoleh melalui teknik observasi.

Pedoman Dokumentasi

1. Sejarah lembaga SMP Negeri 07 Jember 2. Visi dan misi lembaga SMP Negeri 07 Jember 3. Struktur sekolah lembaga SMP Negeri 07 Jember

4. Data pendidik dan peserta didik lembaga SMP Negeri 07 Jember 5. Rencana pelaksanaan pembelajaran guru PAI

6. Dokumentasi yang berhubungan proses Pendidikan Agama Islam kelas VII dengan metode Project Based Learnig SMP 07 Jember.

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap Materi Pokok : Shalat Jum’at

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (9 x 40 menit) A. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR:

B. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik dapat:

1. menunjukkan tata cara salat Jumat.

2. melaksanakan salat Jumat sebagai implementasi dari pemahaman surah al-Jumu’ah

NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI 1 1.6 Menunaikan shalat Jumat

sebagai implementasi dari pemahaman surah al- Jumu’ah /62: 9

1. menunjukkan tata cara salat Jumat.

2. melaksanakan salat Jumat sebagai implementasi dari pemahaman surah al- Jumu’ah /62: 9.

3. menjelaskan pengertian salat Jumat.

4. menjelaskan hukum dasar salat Jumat 2 3.10 Memahami ketentuan salat

Jumat

5. menjelaskan syarat mendirikan salat Jumat.

6. menerangkan perbuatan sunnah yang terkait dengan Salat Jumat

7. menerangkan beberapa halangan melaksanakan Salat Jumat.

3 4.11 Mempraktikkan salat Jumat

8. menunjukkan contoh pelaksanaan Salat Jumat

9. mempraktikkan Salat Jumat

7. menerangkan beberapa halangan melaksanakan Salat Jumat.

8. menunjukkan contoh pelaksanaan Salat Jumat 9. mempraktikkan Salat Jumat

C. MATERI PEMBELAJARAN:

1. Tayangan/model/ilustrasi tata cara salat Jumat.

2. Kegiatan pelaksanaan salat Jumat sebagai implementasi dari pemahaman surah al-Jumu’ah /62: 9.

3. pengertian salat Jumat.

4. hukum dasar salat Jumat 5. syarat mendirikan salat Jumat.

6. perbuatan sunnah yang terkait dengan Salat Jumat 7. beberapa halangan melaksanakan Salat Jumat.

8. contoh pelaksanaan Salat Jumat 9. praktik Salat Jumat

D. METODE PEMBELAJARAN:

1. Pendekatan Scientific 2. Project based learning

3. Metode diskusi, drill, dan demontrasi E. SUMBER BELAJAR

1. Kitab al-Qur’anul Karim dan terjemahnya, Depag RI 2. Buku teks siswa PAI SMP Kelas VII

3. Buku lain yang memadai.

F. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Media

a. Video Pembelajaran

Dalam dokumen digilib.iain-jember.ac.id (Halaman 87-97)

Dokumen terkait