• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Pembahasan

Menurut Bovee (dalam Sundayana, 2013:6), media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk pesan pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media maket sebagai sarana untuk menjelaskan materi ajar yang akan diajarkan kepada murid. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, media maket adalah bentuk tiruan baik itu rumah, gedung, kapal, pesawat terbang, dan benda lainnya yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi dan skala kecil dan biasanya terbuat dari bahan kayu, styrofoam, kertas, tanah liat, dan media lainnya. Sementara itu, Sudjana dan Rivai (dalam Prastowo, 2010:227) mengungkapkan bahwa model maket adalah tiruan tiga dimensi dari beberapa benda nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dalam wujud aslinya.

Adapun jenis maket yang digunakan oleh peneliti adalah maket model padat.

Dimana, maket model padat merupakan jenis model yang memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek. Dalam hal ini, murid dapat mengamati bagian-bagian denah dari berbagai sisi karena bentuknya yang dibuat tiga dimensi.

Menurut Prastowo (2010:227), salah satu kebaikan dari media maket adalah bahwa pembelajaran akan lebih menarik bagi murid dengan adanya media maket tersebut. Bentuknya yang dibuat dalam tiga dimensi menyerupai denah, dengan warna yang terang membuat murid merasa senang untuk belajar. Dengan demikian, murid menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan murid lebih memahami materi tentang denah. Selain itu, media maket juga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran, khususnya pada materi denah.

Media maket merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar murid, khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia konsep denah. Dengan digunakannya media maket dalam pembelajaran bahasa Indonesia, murid merasa senang untuk mengikuti pelajaran, dan murid dapat memahami materi pelajaran dengan baik, serta daya serap murid terhadap materi pelajaran dapat dicapai secara maksimal. Adapun hasil belajar murid terteliti dengan menggunakan media maket dapat dibagi menjadi dua yaitu, hasil analisis deskriptif dan hasil analisis inferensial. Kedua hasil tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Hasil Analisis Deskriptif a) Hasil Belajar

Dari hasil belajar murid terteliti sebelum dan sesudah digunakan media maket diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia murid pada konsep denah setelah menggunakan media maket. Hasil ini dapat dilihat pada skor rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas

V SD Negeri No.71 Mario dengan pretest yaitu, 38,75 yang berada pada kategori sangat rendah. Adapun untuk kentuntasan hasil belajarnya sebelum digunakan media maket, dari 20 orang murid, terdapat 16 orang murid yang berada pada kategori tidak tuntas dengan persentase 80 %, dan 4 orang murid yang berada pada kategori tuntas dengan persentase 20 %, sedangkan skor rata-rata pada posttest yaitu, 78 yang berada pada kategori tinggi. Adapun untuk kentuntasan hasil belajarnya setelah digunakan media maket , dari 20 orang murid, terdapat 6 orang murid yang berada pada kategori tidak tuntas dengan persentase 30 %, dan 14 orang murid yang berada pada kategori tuntas dengan persentase 70 %,

Berdasarkan analisis hasil belajar bahasa Indonesia murid yang dijadikan sampel penelitian sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, murid yang berada pada kategori sangat rendah setelah diberikan perlakuan lebih sedikit dibanding dari kategori sangat rendah sebelum diberikan perlakuan. Hal ini disebabkan dengan pengetahuan murid terhadap materi yang diajarkan yaitu konsep denah sudah lebih dipahami.

b) Hasil Respon Murid

Respon murid berada pada kategori tinggi dengan persentase jawaban terbanyak yaitu 80 % untuk soal nomor 15 yang berupa pernyataan negatif dengan jawaban terbanyak tidak setuju, yaitu “Media maket adalah media yang tidak menarik”. Dengan demikian, sekitar 80 % murid tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Artinya, murid memberikan respon positif terhadap penggunaan media maket.

2. Hasil Analisis Inferensial

Berdasarkan hasil uji-t dengan menggunakan software SPSS jenis sampel berpasangan atau sampel berhubungan (Paired Sample t Test), diperoleh t hitung sebesar 11,582 dengan db 19. Adapun t tabelnya sebesar 2,898 pada taraf signifikansi 1 % atau 2,093 pada taraf signifikansi 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, yang berarti ditolak dan diterima. Berarti media maket berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia konsep denah pada murid kelas V SD Negeri No.71 Mario.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil belajar murid terteliti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan untuk jawaban pertanyaan dari rumusan masalah yaitu, “media maket berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia konsep denah pada murid kelas V SD Negeri No.71 Mario Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar.

Hal ini dapat dilihat pada skor rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia kelas V SD Negeri No.71 Mario dengan pretest yaitu, 38,75 yang berada pada kategori sangat rendah. Adapun untuk ketuntasan belajarnya sebelum menggunakan media maket, dari 20 orang murid, terdapat 16 orang murid yang berada pada kategori tidak tuntas dengan presentase 80%, dan 4 orang murid yang berada pada kategori tuntas dengan presentase 20%,sedangkan skor rata-rata posttest yaitu, 78 yang berada pada kategori tinggi. Adapun untuk ketuntasan hasil belajarnya setelah digunakan media maket, dari 20 orang murid, terdapat 6 orang murid yang berada pada kategori tidak tuntas dengan presentase 30% dan 14 orang murid yang berada pada kategori tuntas dengan presentase 70%. Hal ini disebabkan dengan pengetahuan murid terhadap materi yang diajarkan yaitu konsep denah sudah lebih dipahami.

62

Dokumen terkait