• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN

Dalam dokumen ASKEB KELUARGA ILMIAH TN. R NEW (Halaman 43-47)

A. Pengkajian Keluarga

Berdasarkan hasil data bahwa pengkajian dilakukkan pada tanggal 20 April 2025 pukul 11.00 WIB bertempat di ruang tempat tinggal keluarga. Berdasarkan data identitas kepala keluarga Tn. R berusia 36 tahun sebagai kepala keluarga. Anggota keluarga Ny. S sebagai istri berusia 30 tahun dan An.E sebagai anak yang berusia 7 tahun, dan anak terkecil By. A usia 7 hari. Ny. S merupakan ibu dari An.E dan By.A dan saat ini ibu sedang dalam masa nifas 7 hari. Tn. R, Ny. S, An.E dan By.A tinggal satu rumah. Dalam genogram dilambangkan Ny. S dan Tn. R memiliki ikatan pernikahan dan An.E & By.A sebagai anak. Dalam genogram Tn. R dan An.E dilambangkan dengan kotak yang menandakan seorang laki-laki dan Ny. S dan By.A dilambangkan dengam bulat yang menandakan seorang perempuan. Sehingga berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta.

B. Tipe Keluarga

Berdasarkan data pengkajian terhadap keluarga Tn. R dimana amggota keluarga terdiri dari Suami yaitu Tn. R sebagai kepala keluarga, Ny. S sebagai istri, An. E dan By. A sebagai anak. Dalam satu rumah terdiri dari ayah, ibu dan anak. Bedasarkan teori tipe keluarga Tn. R adalah nuclear family (Keluarga Inti). Nuclear family yaitu Keluarga inti ialah keluarga kecil dalam satu rumah. Dalam keseharian, anggota keluarga inti ini hidup bersama serta saling melindungi. Mereka merupakan bapak, ibu, dan kanak- kanak. Sehingga berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

C. Tahap Keluarga

Berdasarkan data keluarga Tn. R tahap perkembangan keluarga Tn. R yaitu tahap IV (Keluarga dengan anak sekolah) hal ini karena anak pertama dari Tn. R berusia 7 tahun dan masuk ke dalam tahap IV. Berdasarkan teori Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah. Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Seehingga berdasarkan hal tersebut tidak.ada kesenjangn antara teori dan fakta.

Tugas perkembangan keluarga Tn. R diamana pembagian tugas dengan suami untuk mengasuh anak sudah bisa dilakukan dengan baik. Dimana ibu hanya sebagai ibu rumah

tangga dan suami bekerja sebagai petani sehingga ibu lebih banyak menghabiskan waktunya dengan anak di rumah dan anak cukup mendapatkan perhatian dari orangtua nya. Ibu juga mulai memperkenalkan anaknya untuk bersosialisasi dengan tetangga.

Berdasarkan teori tugas perkembangan dalam keluarga Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan keluarga di akhir tahap ini. Tugas perkembangan yaang dilakukan yaitu membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan. Seehingga berdasarkam hal tersebut tidak terdapat kesenjangan anatara teori dan fakta.

D. Riwayat Kebutuhan Sehari-hari

Berdasarkan data keluarga Tn. R, kebiasaan olahraga Tn. R, Ibu dan suami kadang- kadang berolahraga seperti jalan-jalan di lingkungan sekitar pada pagi hari.

Berdasarkan teori direkomendasikan untuk melakukan olahraga selama 150 menit dalam seminggu atau 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. U.S.

Department of Health and Human Services juga merekomendasikan untuk melakukan olahraga selama setidaknya 150 menit per minggu. Sehingga berdasarkan hal tersebut tidak terdapat kesenjangan anatara teori dan fakta.

E. Data lingkungan

Berdasarkan data yang telah dikaji pada keluarga Tn. R didapatkan rumah keluarga Tn.

R memiliki jendela yang bisa dibuka tutup, lantai dari keramik, dinding di cat, memiliki tempat sampah, sumber air berasal dari PAM, memiliki jamban jongkok. Sampah di bakar di lubang saat sudah penuh dan keluarga tidak memiliki kandang ternak.

Berdasarkan teori rumah sehat Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah, yaitu dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup. Berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

F. Struktur peran keluarga

Berdasarkan data pengkajian pada keluarga Tn. R didapatkan hasil bahwa peran Tn. R sebagai suami yaitu mencari nafkah, dimana Tn. R bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan

berdasarkan teori pembagian tugas yang seimbang dalam keluarga yaitu dengan pola pembagian kerja yang memposisikan laki-laki (suami) sebagai pencari nafkah keluarga dan memposisikan istri sebagai mitra kerjasama, termasuk dalam pengambilan keputusan keluarga. Posisi perempuan (istri) tetap sebagai penanggung jawab tugas- tugas rumah tangga secara khusus, akan tetapi dalam pekerjaan yang bersifat umum, suami akan melibatkan diri untuk melakukannya atau dan tidak jarang suami terlibat dalam pekerjaan rumah tangga, seperti membersihkan pekarangan rumah, membakar sampah, atau menimba air. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

G. Fungsi keluarga

Dalam fungsi perawatan keluarga yang telah dikaji dimana seluruh anggota keluarga telah memiliki JKN. Aanggota keluarga datang ke Puskesmas apabila sakit. Ibu merawat apabila ada anggota keluarga yang sakit. Berdasarkan teori Fungsi perawatan kesehatan mengkaji bagaimana keluarga menyiapkan kebutuhan makan, pakaian, tempat tinggal, dan merawat jika ada anggota keluarga yang sakit. Dikaji pengetahuan tentang hal yang berhubungan dengan penyakit yang diderita anggota keluarga.

Seehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta.

H. Perumusan prioritas masalah

Perumusan prioritas masalah berdasarkan data keluarga Tn. R didapatkan hasil bahwa masalah prioritas dalam keluarga berdasarkan seberapa besar masalah memengaruhi keluarga dan ibu. Berdasarkan teori perumusan prioritas masalah berdasarkan pada:

 Sifat masalah

Bobot yang lebih berat diberikan pada tidak atau kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.

 Kemungkinan masalah dapat diubah

Kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah jika ada tindakan.

 Potensi masalah bila dicegah

Sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat dikurangi atau dicegah.

 Menojolnya masalah,

Cara keluarga melihat dan menilai masalah tentang beratnya masalah serta mendesaknya masalah untuk diatasi. Skor yang tinggi diberikan pada keluarga

yang menyadari masalah dan merasa perlu untuk menangani segera suatu masalah. Seehingga berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

I. Rencana Tindakan dan Implementasi

Berdasarkan data pengkajian rencana tindakan dan implementasi yang dilakukan pada Ny. S didapatkan hasil bahwa rencana tindakan dan impelementasi yang dilakukan berdasarkan pada prioritas masalah yang terjadi dalam keluarga. Berdasarkan teori bila sudah diketahui masalah utama kesehatan serta penyebabnnya, maka disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang disusun.

Tindakan di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan dan perubahan yang terjadi kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan juga menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.

J. Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah tindakan. Evaluasi yang dilakukan pada keluarga Tn. R berdasarkan implemetasi masalah yang terjadi. Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan.

Suatu pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Sehingga adanya evaluasi menandakan tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta.

BAB V

Dalam dokumen ASKEB KELUARGA ILMIAH TN. R NEW (Halaman 43-47)

Dokumen terkait