Di bagian pembahasan ini diungkapkan proses analisis terhadap temuan penelitian pada BAB II berdasarkan perspektif atau kerangka teoritik.
4. BAB IV PENUTUP
42 Ibid hal, 151
Di bagian BAB ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang didapatkan sesuai dengan teori yang digunakan dan berisi saran dan peneliti untuk orang yang akan meneliti tema yang sama, untuk mendapatkan kekurangan dan kelebihannya sebagai pedoman peneliti selanjutnya.
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Majelis Preman Sekarbela
Majelis At-Tawwabun atau lebih dikenal dengan Majelis Preman berdiri pada tahun 2010 dan nama pendirinya Habib Zet Hadi El-Habsyi, sebelumnya nama Majelis ini adalah Al-Iqro’. Sebelum Majelis preman terbentuk ada beberapa Majelis, Majelis utama dan Majlis ibu-ibu.
Seiring berjalannya waktu melihat remaja-remaja yang kelakuannya sangat mengganggu ketentraman masyarakat, sehingga Anggota dari Majelis mulai bergerak untuk mengajak remaja-remaja bergabung dalam lingkungan Majelis.
Sehingga pada tahun 2014 terbentuklah Majelis preman dan nama Majelis berubah menjadi At-Tawwabun yang artinya orang-orang yang bertaubat, sampai saat ini kegiatan Majelis preman masih aktif dan selalu menjadi Majlis kebanggaan gubuk Mamben Sekarbela.43
2. Visi Misi dan Tujuan Majelis Preman Sekarbela
Majelis Preman Sekarbela sebagai Majelis remaja masjid yang pertama berdiri di lingkungan Sekarbela Gubuk Mamben, tentunya mempunyai Visi misi dan tujuan yang berguna baik untuk remaja yang tergabung didalamnya maupun untuk masyarakat sekitar. Oleh karena itu Ustadz Fahmi selaku ketua Majelis Preman mengatakan bahwa perlu disusun garis besar perjuangan dalam rangka memberikan arahan dan
43 Uustadz Fahmi, wawancara Sekarbela Gubuk Mamben, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 10 November 2022
bimbingan maupun memberikan kemajuan bagi Majelis Preman di Sekarbela dengan mempertimbangkan berbagai hal, seperti kondisi objektif yang dihadapi sehingga misi Majelis Preman dapat diwujudkan dengan baik secara bertahap, berencana, terpadu dan terus menerus.
Adapaun Visi dari Majelis Preman ini yaitu mewujudkan peran remaja Sekarbela sebagai penerus perjuangan di masyarakat serta memiliki kepedulian terhadap kegiatan keagamaan dan kepemudaan dalam pemberdayaan umat. Menjadikan Majelis Preman sebagai wadah silaturahmi dan mengembangkan sebagai wadah silaturahmi dan mengembangkan kreatifitas serta sebagai wadah pemberdayaan para remaja yang beriman, berilmu dan berakhlak mulia.44
Tujuan didirikannya Majelis preman adalah untuk membantu membentuk pribadi muslim yang berakhlakul karimah, agar trjalin ukhwah islamiyah yang baik antar remaja dan masyarakat, meningkatkan kualitas dan kantitas sumber daya manusia yang mempunyai nilai-nilai keagamaan dan berbudi pekerti yang baik, serta menciptakan remaja yang mempunyai kemampuan seimbang antara iman dan takwa.45
3. Letak Geografis
Kecamatan Sekarbela terdiri atas 36 lingkungan dan 240 Rukun Tetangga (RT). Dalam rangka menjalankan roda pemerintahan guna melayani kepentingan masyarakat, ketersediaan aparat kelurahan
44Dokumen data-data Majelis Preman Sekarbela
45 Ibid
sangatlah penting46 Pada tahun 2017 jumlah aparat kelurahan seluruhnya tercatat sebanyak 333 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan.
Kegiatan perekonomian di Kecamatan Sekarbela didukung oleh tersedianya berbagai sarana ekonomi, antara lain 1 (satu) pasar umum, 1.629 toko/kios dan 1 lembaga keuangan.47
Jumlah Penduduk Kecamatan Sekarbela
Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
1.jempong baru 7710 8197 15907
2.tanjang karang 4907 4660 9567
3.karang pule 7976 7823 15799
4.tanjung karang permai
4399 4307 8706
5.kekalik jaya 9561 10449 20010
Jumlah 34553 35436 69989
Kecamatan Sekarbela memiliki luas wilayah 10.319 km2, terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu Jempong Baru, Tanjung Karang, Karang Pule, Tanjung Karang Permai, dan Kekalik Jaya, dimana kesemuanya berstatus definitif.
Kecamatan Sekarbela dibatasi oleh Selat Lombok di sebelah barat wilayahnya, Kecamatan Mataram di sebelah timur, Kecamatan Labuapi di sebelah selatan, dan Kali Ancar (yang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Ampenan) mengalir di sepanjang utara wilayah Kecamatan Sekarbela. Topografi wilayah Kecamatan Sekarbela merupakan dataran rendah.48
46 Arsip Profile Kecamatan Sekarbela Kota Mataram NTB, hlm 1
47 Ibid
48 ibid
Gambar 2.1 Wilayah Kecamatan Sekarbela
B. Keadaan Remaja di Sekarbela
Peneliti mendapatkan bahwa remaja yang berada di Sekarbela, mengelompokkan dirinya dalam pergaulan dengan berbagai macam latar belakang yang berbeda dan tidak terikat oleh norma-norma serta nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat serta nilai-nilai agama.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Sekarbela Gubuk Mamben, tentunya yang lebih utama diterapkan adalah norma agama, Penanaman norma agama dalam kehidupan remaja yang butuh bimbingan dan kurangnya pengetahuan tentang agama tentunya akan memberikan pengaruh yang baik. Peran pembimbing dalam menanamkan norma-norma kehidupan bagi remaja di Sekarbela Gubuk Mamben yang membutuhkan bimbingan
adalah untuk mencapai tujuan yang penting yang diantaranya adalah remaja yang dapat lebih memaknai kehidupan, menjalani kehidupannya sesuai dengan aturan-atuaran yang ada baik dari segi agama, maupun masyarakat dan Negara.49
Norma berlaku dalam lingkungan masyarakat dengan aturan tidak tertulis. Masyarakat secara sadar mematuhi norma tersebut. Karena norma merupakan aturan tak tertulis banyak orang yang belum mentaati norma dan aturan, seperti yang terjadi di Sekarbela Gubuk Mamben banyak para remaja yang tidak mentaati norma-norma salah satunya adalah melanggar norma agama dan tidak bersikap sopan kepada yang lebih tua.50
Remaja biasanya mempunyai wilayah tongkrongan tertentu dan biasanya berada di tempar-tempat keramaian seperti: warung, pinggiran market kecil dan besar, serta tempat-tempat hiburan dan mereka mempunyai kecenderungan untuk tidak melakukan tindakan kriminal dan berprilaku menyimpang seperti memaksa, mencuri dan tidak terlepas dari penggunaan narkotika dan penggunaan zat adiktif lainnya. mereka tidak mempunyai pekerjaan yang tetap atau pengangguran dan itu salah satu faktor penyebab diantara mereka yang melakukan perilaku mencuri. Tetapi, ada pula yang bekerja sambilan sebagai calo mobil atau temer, tukang parkir, supir serepan dan pengamen. Disini terlihat bahwa pada umumnya mereka terlihat mempunyai kemampuan yang cukup dalam bekerja dan rata-rata mereka
49 Observasi, Sekarbela Gubuk Mamben, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 21 Agustus 2022
50 Observasi, Sekarbela Gubuk Mamben, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 29 agustus 2022
hanya tamatan SD yang hanya mengandalkan kemampuan fisik dan keberanian dalam mendapatkan uang.
Perilaku mencuri pada remaja sudah menjadi hal yang memprihatinkan dan dampaknya juga terasa pada masyarakat luas, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sering kita setiap hari jumpai berita di media massa mengenai kenakalan remaja, salah satunya adalah perilaku mencuri. Perilaku mencuri juga dialami oleh para remaja di Sekarbela Gubuk Mamben. Berdasarkan keterangan sementara masyarakat, keterangan ini dari salah satu warga di Sekarbela Gubuk Mamben, serta pengamatan penulis di Sekarbela Gubuk Mamben, terdapat 3 kasus.
Salah satu warga bernama Hari sebagai informan yang kehilangan dua ekor ayam Beliau mengatakan
“sekitar awal januari tahun 2020, dua malam berturut-turut saya kemalingan (kehilangan) dua ekor ayam, dan saya sempat melihat pelakunya anak-anak tanggung (remaja). Tapi sayang pelaku berhasil lolos”.51
Pernyataan kehilangan juga dialami oleh Bapak Yadi, beliau menyatakan
“dulu saya pernah kehilangan tabung gas dan beberapa telor ayam”.Dan beberapa keterangan tersebut terungkap dan terbukti yang melakukannya adalah remaja dan salah satu remaja mencuri tabung gas dan telor ayam dikarenakan karna pelakunya tidak mempunyai uang untuk membeli rokok. Hal tersebut diperkuat oleh keterangan yang di dapat dari Bapak Zaid Zuriatno selaku RT yang memperlihatkan dokumentasi kejadian dan beliau menyatakan
“kebetulan kasus-kasus yang terjadi kenakalan remaja yang dilaporkan oleh warga yang dianggap meresahkan masyarakat (mabuk-mabukkan di sekitar pos ronda Sekarbela Gubuk Mamben tanggal 27 januari 2020) yang dilakukan oleh 5 remaja di Sekarbela Gubuk Mamben dan
51 Muhammad Hari, Wawancara, Sekarbela Gubuk Mamben, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 2 september 2022
2 remaja dari luar Sekarbela Gubuk Mamben. Dan kasus itu diselesaikan dikantor desa/balai desa. Semuanya diperingatkan dengan surat pernyataan dan menulis semua kelakuan yang pernah mereka perbuat, diantaranya pernah melakukan pencurian.”52
Peneliti juga mengadakan wawancara yang sejalan dengan apa yang dikatakan oleh bapak Hari, dengan salah satu remaja yang bernama Dedi mengatakan:
“ya memang benar saya melakukan pencurian dengan teman-teman saya. Awalnya saya tidak pernah mencuri, tapi saya terpaksa melakukannya karna saya tidak punya uang untuk membeli rokok dan uang jajan saya tidak cukup untuk membeli rokok. Saya tidak mungkin minta kepada orang tua saya, karna orang tua sya melarang saya untuk merokok. Untuk itu saya tepengaruh oleh teman-teman saya yang mencuri ayam, telur dan tong gas.”
Masalah pencurian yang dilakukan oleh remaja Sekarbela Gubuk Mamben seakan tidak putus dari generasi ke generasi. Generasi satu sudah sembuh, muncul lagi sekelompok generasi remaja yang mencuri lagi, hal ini yang menjadi permasalahan di Sekarbela Gubuk Mamben. Pernyataan tersebut diungkap oleh Bapak Zaid Zuriatno selaku bapak RT di Sekarbela Gubuk Mamben. Adapun yang dilakukan oleh remaja Sekarbela Gubuk Mamben pasti ada penyebabnya, alasan ataupun pendukungnya, sehingga mereka yakin melakukannya. Selain itu ada faktor tertentu yang membuat mereka melakukan sesuatu tindakan. Begitu pula tindakan atau perilaku mencuri dilakukan oleh para remaja Sekarbela Gubuk Mamben tidak muncul dengan sendirinya pasti ada faktor penyebab mereka melakukan tersebut.53
Dalam beroperasi, setiap preman mempunyai area tertentu yang biasa mereka gunakan untuk berkumpul dan beroperasi, seperti perumahan, pasar,
52 Zaid Zuriatno, Wawancara, Sekarbela Gubuk Mamben Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, 11 juni 2022
53 Observasi, Sekarbela Gubuk Mamben Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 11 juni 2022
ataupun tempat hiburan. Mereka sekarang menempati wilayah tersebut secara konsisten, tempat tongkrongan mereka berbeda-beda. Walau demikian remaja yang ada di daerah Sekarbela masih ada yang memiliki tempat operasi di pasar, sedangkan perkumpulan mereka adalah di pertokoan atau Alfamart.
Untuk kepentingan yang tidak berkaitan dengan operasional, seperti hanya untuk berkumpul, remaja lain yang tidak termasuk dalam kelompok diperbolehkan walaupun mereka lebih senang untuk berkumpul ditempat yang sama.54 Dari segi usia, pada dasarnya preman yang beroperasi didaerah ini sangat berpariasi dari 15-30 tahun. Mereka yang lebih tua tidak terlalu menonjolkan keberadaannya Sedangkan yang lebih muda, karena sifat konfrontatifnya yang sangat transparan, lebih sering terdeteksi oleh masyarakat melalui tingkah laku mereka yang berlawanan dengan norma- norma masyarakat seperti minum-minuman yang beralkohol ataupun penyalahgunaan narkotika atau zat adiktif lainnya.
Jika dilihat dari latar belakang keluarga, remaja di Sekarbela cukup bervariasi ada yang dari keluarga pedagang, penjahit, buruh, kantoran, bahkan ada yang dari keluarga taat beribadah. Tetapi umumnya secara ekonomi mereka berasal dari kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Selain faktor ekonomi keluarga yang tidak mencukupi, ada beberapa persoalan keluarga yang juga menyebabkan mereka memilih untuk hidup secara bebas, seperti pendidikan orang tua yang terlalu keras dan kasar, kehidupan orang tua yang tidak memperdulikan anak-anaknya, kehidupan orang tua yang tidak
54 Observasi, Sekarbela Gubuk Mamben, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, 10 juli 2022
harmonis dan orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan pribadi sehingga anak-anak mereka terbengkalai. Kenyataan-kenyataan seperti inilah yang membuat mereka tidak betah dirumah dan memilih untuk kabur dari rumah dan tinggal dengan kawan-kawannya serta untuk mempertahankan kehidupan, mereka memilih untuk menjadi preman.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, rata-rata remaja di Sekarbela tengah mengenyam pendidikan, namun tidak sedikit dari mereka juga ada yang memtuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya. Pendidikan mereka bervariasi ada yang hanya tamatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).55
Pengenalan sasaran dakwah lebih ditekankan kepada komunitas yang terjerumus dalam kegiatan hal negatif, seperti minum-minuman keras, narkoba, dan lain-lain. Berikut pengkondisian data sasaran dakwah yang di dapatkan dilapangan, dengan total jumlah sasaran 155 orang.
Berdasarkan tingkat jenis kelamin perempuan berjumlah 24 orang.
Berdasarkan tingkat usia anak-anak berjumlah 8 0rang, remaja 106 orang, dan dewasa 41 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan yang tidak sekolah berjumlah 13 orang, SD/MI/sederajat 21 orang, SLTA/Mts/sederajat 39 orang, SLTA/SMA/sederajat 69 orang, dan perguruan tinggi 13 orang. Dan berdasarkan tingkat usia yang mampu berjumlah 32 orang, sedang berjumlah 46 orang, dan yang kurang mampu berjumlah 77 orang.
55 Observasi, Sekarbela Gubuk Mamben Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 5 juni 2022
Bila di lihat dari penjelasan diatas, hal ini berkaitan dengan asas sosiologis, yaitu asas yang berbicara tentang masalah yang berkaitan dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. Jadi dalam mengadakan kegiatan dakwahnya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi baik da’i atau mad’unya agar dakwah tersebut dapat berjalalan tepat pada sasaran.
C. Eksistensi Majelis Preman Dalam Mengatasi Dekandensi Remaja Generasi Milenial di Sekarbela
Remaja di Sekarbela yang banyak mengalami dekadensi moral dan telah merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar. Seiring berjalannya waktu karena melihat remaja yang kelakuannya sangat mengganggu ketentraman masyarakat seperti ada remaja yang mencuri dan mabuk- mabukkan, sehingga didirikanlah majelis ini dan nama pendirinya Habib Zet Hadi El-Habsyi. Majelis preman didirikan pada tahun 2010, majelis ini Sebagai tempat/wadah untuk memperbaiki diri dan menimba ilmu bagi remaja yang kurang pengetahuan tentang agama islam. Dan pada tahun 2014 nama Majelis preman berubah menjadi Majelis At-Tawwabun (orang-orang yang bertaubat). Walaupun nama majelis sudah diubah, majelis ini lebih dikenal dengan Majelis Preman.
Eksistensi didalam kehidupan masyarakat majelis preman mempunyai andil dan keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama remaja di sekarbela. Majelis preman merupakan wadah bagi remaja untuk menimba ilmu agama. Eksistensi majelis preman dalam kehidupan remaja telah banyak membawa manfaat dan perubahan yang cukup baik.
Di sekarbela dalam mengatasi ternjadinya kemerosatan moral ini dengan cara melakukan pendekatan dengan memberi bimbingan nasihat- nasihat yang baik, mengajak mereka untuk bergabung pada majelis ini itupun tanpa memaksa mereka. dan melakukan pendekatan dengan mengadakan kegiatan Majelis taklim atau pengajian, masyarakat atau terutama remaja yang butuh akan pendidikan agama banyak yang ikut bergabung. Majelis ini bukan hanya didirikan untu remaja yang butuh bimbingan tapi juga untuk masyarakat yang ingin memperbaiki diri dengan ikut bergabung untuk menimba ilmu agama.
Berbagai kegiatan majelis preman yang dilakukan merupakan proses pendidikan yang mengarah kepada nilai-nilai agama sehingga ilmu yang didapat bisa diterapkan disalam kehidupan sehari-sehari. Majelis preman adalah wadah pembentukan jiwa kpribadian yang agamis yang berfungsi sebagai pengarah dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat islam.
Adapun gambaran Majelis preman atau Majelis At-tawwabun dalam berdakwah di Sekarbela yaitu:
1. Sebagai media membina dan mengembangkan ilmu agama serta keyakinan agama
Secara umum eksistensi majelis preman di sekarbela di didirikan pada tahun 2010, yang didirikan oleh Habib Zet Hadi El-Habsyi, sebelum majelis preman terbentuk ada beberapa majelis, Majelis ulama dan Majelis ibu-ibu. Seiringnya berjalannya waktu melihat remaja yang kelakuannya mengganggu masyarakat, sehinggga anggota dari
majelis bergerak untuk saling mengajak remaja-remaja bergabung dalam lingkungan majelis. Sejalan dengan hal tersebut, hasil wawancara dengan salah satu informan ketua Majelis preman mengatakan:
“Majelis ini berdiri pada tahun 2010, sebelum berdiri majelis ini banyak sekali remaja-remaja yang melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat seperti mencuri dan mabuk-mabukkan. Dan banyaknya remaja-remaja yang kurang akan pendidikan agama sehingga, berdirilah majelis ini. Untuk mengajak mereka yang ingin bertaubat dan mendekat diri pada Allah.”
Peneliti juga mewawancarai salah satu remaja yang ikut bergabung dalam majelis preman mengatakan:
“Alhamdulillah lewat perantara mejelis ini saya menemukan hidayah saya, lewat perantara adanya mejelis ini saya bisa lebih mendekatkan diri pada-Nya. Terutama saya bisa berhenti mengambil hak yang bukan milik saya.”
Peneliti melakukan wawancara dengan Dani salah satu pengurus Majelis mengatakan:
“kita bersyukur dengan adanya majelis preman atau majelis At- Tawwabun ini sangat bermanfaat untuk saya sendiri, disini saya pribadi banyak belajar dan majelis ini tentunya bermanfaat juga untuk masyarakat terutama remaja yang kurang akan pendidikan agama.”56
Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu remaja bernama Abdul juga mengatakan:
“Alhamdulillah dengan berdirinya majelis preman ini saya bersyukur sekali akhirnya bisa mendekatkan diri lebih dekat dengan sang pencipta, disini saya juga banya belajar dan lebih tau lagi tentang ilmu agama. Selain tempat untuk belajar agama juga
56 Dani, wawancara, Sekarbela Gubuk Mamben Kota Mataram NTB 31 Januari 2023
sebagai tempat silaturahmi antar sesame masyarakat ataupun anggota majelis. Dulu yang ikut di majelis ini sekitar tiga atau empat orang namun, karena kita saling mengajak akhirnya banyak yang ikut bergabung untuk memperbaiki diri dan menimba llmu.”
Peneliti juga mengadakan wawancara dengan salah satu masyarakat yang bernama bapak Hari mengatakan.
“Setelah adanya Majelis preman ini, remaja yang mengalami kerosotan moral mengalami perubahan yang cukup baik. Terutama untuk saya sendiri, dengan adanya majelis ini saya banyak belajar terutama tentang ilmu agama. Selain untuk menimba ilmu agama, bisa juga sebagai wadah untuk menjalin silaturahmi.”57
2. Sebagai ruang silaturahmi antar remaja
Komunikasi merupakan salah satu agar terbentuknya interaksi antara individu-individu para remaja. dengan adanya komunikasi tersebut sikap dan perasaansuatu kelompok manusia atau perorang dapat diketahui oleh kelompok-kelompok lain atau orang-orang lain.
Peneliti melakukan wawancara dengan salah remaja mengatakan:
“Majelis ini bukan hanya menjadi wadah tempat memperbaiki diri atau menimba ilmu, tapi sebagai wadah menjalin silaturahmi. Alhamdulillah dimajelis ini saya banyak mendapatkan sahabat-sahabat yang begitu luar biasa bagi saya, yang membimbing saya hingga saya menjadi pribadi yang cukup baik.”
3. Sebagai wadah/tempat menimba ilmu
Majelis preman adalah majelis yang dibuatkan untuk orang-orang yang mau memperbaiki dirinya dan belajar ilmu agama. Majelis ini bukan hanya untuk remaja-remaja yang mengalami kenakalan remaja tapi juga untuk orang-orang yang mau bergabung untuk belajar mendekatkan diri
57 Hari , wawancara, Sekarbela Gubuk Mamben Kota Mataram NTB
pada Allah. Peneliti mewawancarai salah satu masyarakat bapak Hari mengatakan:
“saya senang dengan adanya majelis ini, perubahan pada remaja semakin mengalami kemajuan yang cukup baik. Majelis ini juga berguna untuk saya pribadi, karna di Majelis ini saya banyak belajar tentang agama.”
D. Strategi Dakwah Yang Dilakukan Majelis preman Sekarbela
Strategi dakwah yang dilakukan oleh majelis preman , yakni mereka menerapkan cara berdakwah seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Saw yaitu berdakwah dengan penuh kelembutan dan tanpa ada unsur paksaan. Dakwah yang dilakukan oleh majelis preman ini tidak ada unsur pemaksaan. Dakwah yang diakukan oleh Majelis preman ini termask strategi dakwah sentimental.
Dalam proses bimbingan tentunya Ustadz fahmi selaku ketua Majelis memberikan bimbingan dengan dengan proses perlahan tanpa memaksa mereka untuk langsung berubah. Setelah proses bimbingan para remaja Sekarbela mengalami perubahan yang cukup baik.58
Dakwah yang dilakukan oleh majelis preman Sekarbela ialah:
1. Pendekatan dengan logika
Untuk menarik perhatian mereka yang masih sukar untuk membuang kebiasaan lamanya sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Muhammad Wahyudi sebagai pengurus Majelis Preman yang mengatakan :
58 Observasi, Sekarbela Gubuk Mamben Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 10 November 2022
“disini kita telah melakukan pendekatan logika dengan cara berbaur secara langsung dengan mereka dan menyampaikan dakwah sesuai dengan permasalahan yang sedang mereka hadapi dan tentu dengan cara lemah lembut dan tiada unsur paksaan, sehingga mereka bisa menerimanya dengan baik”59
Dari hasil wawancara tersebut peneliti memperoleh data bahwa cara untuk melakukanya yaitu dengan menunjukkan mereka tata cara berbicara yang lembut dan sopan, tidak dengan nada tinggi atau dengan kata kasar. Hal itu tidaklah mudah, perlu banyak waktu untuk mewujudkannya, berbaur dengan mereka dalam satu tempat berbincang sambil mendengarkan keluh kesah mereka agar mereka bisa nyaman menerima kita tidak sedikit dari mereka yang masih tidak mau, namun ini sudah menjadi tujuan untuk berdakwah, menolong saudara-saudara yang masih belum menemukan hidayah mereka.60 Dalam berbaur dengan mereka tentunya timbal balik pembicaraan yang terjadi, mendengarkan sambil memberi pemahaman dengan selogika mungkin agar mereka mampu meresapi dengan akal pikiran bersih mereka. Banyak juga dari mereka yang sudah ada pengetahuan tentang agama, tetapi mereka tidak ada dukungan dan teman untuk merubah hidup mereka. Oleh karena itu mereka terbantu dengan adanya majelis preman ini.
2. Tanpa Paksaan
Untuk pendekatan selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara dengan Ustadz Fahmi selaku ketua Majelis Preaman di Sekarbela beliau mengatakan:
59Muhammad Wahyudi, wawancara, Sekarbela Gubuk Mamben Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 22 desember 2022
60 Observasi, Sekarbela Gubuk Mamben Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 15 juni 2022