• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterangan :

k = jumlah variabel independent

n = jumlah responden atau sampel penelitian

data diatas menjelaskan bahwa k = 2 (X1 Motivasi, X2 Kompensasi), dan n = 50, maka akan menghasilkan angka (2 ; 50-2) = (2 ; 48) angka ini akan dijadikan acuan untuk mengetahui nilai F tabel pada distribusi nilai F tabel statistik. Diketahui bahwa nilai F tabel sebesar 3,19. Karena nilai F hitung 25.386 > 3,19 maka akan ditarik kesimpulan dan menyatakan bahwa variabel bebas X1 dan X2 (secara simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

kata lain bertujuan pemberian kompensasi bagi pegawai yang berprestasi akan mendorong mereka agar bekerja lebih baik lagi. sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Nurcahyani (2016) mengungkapkan bahwa adanya hubungan yang kuat diantara motivasi kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan, dengan hasil uji t mengungkapkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut tidak sama dengan hasil yang diteliti oleh peneliti melalui uji t yang mendapatkan hasil bahwa Kompensasi terhadap Kinerja memiliki nilai signifikasinya sebesar 0,678 yang berarti variabel dengan mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05. Jika memiliki nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka akan terjadi H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kompensasi tidak akan berpengaruh terhadap Kinerja. Dijelaskan oleh Mangkunegara (2017:67) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang adalah motivasi. Motivasi terbentuk atas sikap (attitude) seorang pegawai mampu menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi berarti kondisi yang menggerakan diri pegawai yang cakap untuk mampu mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). sikap mental adalah kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk selalu berusaha agar mendapatkan prestasi kerja secara optimal. Sikap seorang pegawai wajib memiliki sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi). Artinya, seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, berpaham padaa tujuan utama dan target kerja yang nantinya akan dicapai, mampu dimanfaatkan, dan terciptanya situasi kerja.

2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja

Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis pertama (H1) yang mendapatkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap Kinerja diterima, ditinjau dari nilai signifikansinya sebesar 0,0000 lebih kecil dari α (5% atau 0,05) dan nilai koefisien regresi sebesar 0,774. Hasil penelitian tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Egi saputro, Ahmad darda (2019) yang menjelaskan bahwa Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja. Begitu juga dengan penelitian yang diteliti oleh Mundakir, Zainuri (2018) bahwa Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja. Hal demikian lalu dikemukakan oleh Mangkunegara (2017:67) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang adalah motivasi. Motivasi terbuat dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menjalankan situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kegiatan yang dapat menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). sikap mental adalah kondisi mental yang mendorong diri pegawai agar berusaha mendapatkan prestasi kerja secara optimal.

Sikap seorang pegawai harus memiliki sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi). Artinya, seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, paham dengan tujuan utama dan target kerja yang akan diraih, mampu memanfataatkan situasi, dan menciptakan situasi kerja. Motivasi kerja adalah kegiatan yang berguna untuk mendorong seseorang untuk melaksanakan pekerjaan.

Jika karyawan mempunyai dorongan dari luar dirinya (misalnya dari pihak perusahaan), maka karyawan akan melakukan dorongan sesuatu dengan baik. Adapun peneliti lain seperti tanto wijaya,fransisca adreani menjelaskan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sama dengan penelitian tersebut Emi yuningsih (2020) mengungkapkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan. Hal-hal yang perlu

dilihat dalam memberikan motivasi, memberikan motivasi harus mengacu pada orang.

Memberikan motivasi adalah untuk orang atau pegawai secara pribadi dan tidak untuk pimpinan sendiri. Seorang pimpinan harus selalu mendidik seorang bawahan sebagai bawahan, bukan menjadi diri sendiri yang sedang memiliki kesadaran tinggi untuk melaksanakan pekerjaan yang baik. oleh karena itu, motivasi dapat mendorong pegawai untuk berssikap dan berbuat sesuai dengan apa yang diinginkan pimpinan.

Motivasi di dalam penelitian ini diteliti dengan kebutuhan fisiologis, Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan hubungan sosial, Kebutuhan pengakuan, dan Kebutuhan Aktualisasi diri sehingga dalam hal ini menjelaskan bahwa Motivasi yang dimiliki oleh pegawai dapat membuat kinerja yang dikerjakan akan menjadi lebih baik.

3. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis kedua (H2) yang menjelaskan bahwa Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja ditolak, ditinjau dari nilai signifikansinya sebesar 0,678 lebih dari α (5% atau 0,05) dan nilai koefisien regresi sebesar -0,069. Hasil dari penelitian sangat sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Egi saputro, Ahmad darda (2019) yang menjelaskan di dalam penelitiannya bahwa Kompensasi tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja. Begitu pula dengan hasil penelitian yang diteliti oleh Mundakir, Zainuri (2018) bahwa Kompensasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja. Beda halnya dengan hasil penelitian yang diteliti oleh tanto wijaya, fransisca andreani mengungkapkan bahwa dari hasil analisis diketahui bahwa kompensasi memiliki pengaruh sebesar (0,238) (sig 0,008) yang mengungkapkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Peneliti Ni made nurcahyani (2016) menjelaskan hal yang sama yaitu bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal tersebut diperkuat dengan ungkapan oleh Tohardi (2002) yang dikutip Edy Sutrisno (2017:153), mengungkapkan bahwa ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi kompensasi sebagai berikut : Produktivitas, Pemberian kompensasi melihat besarnya produktivitas yang diberikan oleh karyawan kepada pihak perusahaan. Untuk itu semakin tinggi tingkat output, maka semakin besar pula kompensasi yang diterima oleh karyawan. Kemampuan untuk membayar, Secara logis ukuran pemberian kompensasi tergantung kepada kemampuan perusahaan untuk membayar kompensasi karyawan. Karena sangat mustahil perusahaan dapat membayar kompensasi di atas kemampuan yang ada.

Fungsi dan tujuan yang dijelaskan oleh samsuddin (2006) yang dikutip Sinambela (2017:225) menjelaskan fungsi pemberian kompensasi adalah untuk SDM secara efisien atau dengan hal lain bertujuan memberikan kompensasi bagi pegawai yang selalu berprestasi akan mendorong mereka untuk bekerja dengan baik lagi.

Penggunaan SDM secara lebih efisien dan efektif, Dengan pemberian kompensasi kepada pegawai membuat implikasi bahwa pegawai akan menggunakan tenaga pegawai tersebut dengan seefisien dan seefektif mungkin. Tujuan Kompensasi menurut pendapat Notoadmojo (1992) yang dikutip oleh Edy Sutrisno (2017:188- 189), yaitu : mampu menghargai prestasi kerja untuk Menjamin keadilan, Mempertahankan karyawan, Memperoleh karyawan yang bermutu, Pengendalian biaya, Memenuhi segala peraturan-peraturan.

Kompensasi adalah hak yang didapatkan oleh pegawai setelah melaksanakan pekerjaannya. Memang kelihatannya aneh jika kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja, tapi kenyataannya seperti ini setelah dilakukan penelitian dan mendapatkan hasilnya bahwa Kompensasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.

4. Pengaruh Motivasi dan Kompensasi secara simultan terhadap Kinerja Hasil dari pengujian hipotesis ketiga (H3) yang mengungkapkan bahwa Motivasi dan Kompensasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja diterima, dilihat dari nilai menunjukan bahwa k = 2 (X1 Motivasi, X2 Kompensasi), dan n = 50, maka mendapatkan angka (2 ; 50-2) = (2 ; 48) angka ini kemudian menjadi acuan untuk mengetahui nilai F tabel pada distribusi nilai F tabel statistik. Diketahui bahwa nilai F tabel sebesar 3,19. Karena nilai F hitung 25.386 > 3,19 maka peneliti mendapatakan hasil kesimpulan bahwa variabel bebas X1 dan X2 (secara simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Egi saputro, Ahmad darda (2019) yang menjelaskan bahwa Motivasi dan Kompensasi berpengaruh positif terhadap Kinerja. Begitu juga dengan penelitian yang diteliti oleh Mundakir, Zainuri (2018) bahwa Motivasi dan Kompensasi berpengaruh terhadap Kinerja.

Peneliti Tanto wijaya, Fransisca menjelaskan bahwa motivasi dan kompensasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, sama dengan penelitian yang diungkapkan oleh Ni Made nurcahyani mengungkapkan bahwa motivasi dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sama dengan penelitian tersebut, Emi yuningsih (2020) mengungkapkan bahwa motivasi dan kompensasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Motivasi adalah sebuah proses yang dimiliki oleh seseorang untuk menunjukan kekuatan, arah dan ketekunan untuk memenuhi kebutuhannya. Motivasi harus dimiliki oleh setiap pegawai agar dapat menunjukan bahwa pegawai dapat melaksanakan pekerjaannya dengan penuh semangat dan tanggung jawab, sehingga mampu menjadikan sebuah alat yang dapat digunakan oleh pemimpin, agar pegawai mampu meningkatkan kinerja pegawai.

Kompensasi adalah hak yang dimiliki oleh pegawai meskipun pegawai belum bisa melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan benar. Kompensasi pun tidak selalu mempengaruhi terhadap kinerja pegawai, bisa saja pegawai malah semakin malas dan terlena jika memperoleh kompensasi yang besar guna untuk meningkatkan kinerjanya. Akan tetapi jika bersama-sama diberikan motivasi maka kinerja yang akan dihasilkan oleh pegawai akan selalu dilihat oleh pimpinan, maka pegawai akan melaksanakan pekerjanaannya dengan baik, maka pimpinan dapat menasihatinya serta memberikan motivasi agar melaksanakan kinerja dengan giat lagi.

90

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dokumen terkait