• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Dalam dokumen skripsi (Halaman 66-73)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN

B. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Perberdayaan merupakan upaya-upaya yang dilakukan masyarakat dalam memberdayakan atau meningkatkan suatu usaha tertentu. Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yag merangkum nilai-nilai sosial.

Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan sumberdaya manusia, pencipta peluang usaha yang sesuai dengan keinginan masyakat berdasarkan potensi yang ada.

Mengingat peran strategis UMKM maka perlu adanya pemberdayaan UMKM agar mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

Dalam UU No.20/2008 tentang UMKM. Di jelaskan bahwa pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan masyarakat secara sinergis dalam bentul penumbuhn iklim dan pembangunan usaha terhadap UMKM sehingga tumbuh berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

Pemberdayaan UMKM diselenggarakan sebagai kesatuan dan pembangunan perekonomian nasional untuk mewujudkan kemakmuran rakyat. Dengan dilandasi asas kekeluargaan, upaya pemberdayaan UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, keberlanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional untuk kesejahteraan seluruh rakyat indonesia.

Dengan diadakanya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maka ini sangat membantu para pengusaha dalam mengembangkan usahanya adapun hasil wawancara dengan ibu Rahwa Wati pemilik usaha Rumah Makan 22 Mama Dia, menyatakan bahwa:

“saya mendirikan usaha saya sudah 4 tahun lamanya. Kalo untuk awal mulanya ya saya membuka usaha saya ini dengan modal sendiri dek, saya tidak pernah melakukan pinjaman di koperasi atau dalam bentuk pinjaman lainnya. Kalo untuk mendapatkan bantuan tidak pernah dek tapi ada juga sebagaian pengusaha mendapatkan bantuan dalam bentuk barang”56

56 Rahmah Wati, Pengusaha Rumah Makan 22 Mama Dia, wanwancara di Watang Soreang tanggal 2 Juli 2022.

Hal ini juga sejalan dengan hasil wawancara dengan ibu Sarina Pemilik usaha Rumah Makan Cahya Sumur Jodoh yang bediri kurang lebih 5 tahun menyatakan bahwa:

“ kalo untuk bantuan segi modal atau barang dari pemerintah saya belum pernah mendapatkan dek, selama 5 tahun usaha saja bejalan tapi ada juga yang saya dapat pengusaha yang seperti saya mendapatkan bantuan seperti lemari untuk berjulan”57

Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahawa untuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah belum semua mendapatkan melainkan rata-rata pegusaha yang berada di Kelurahan Watang Soreang ini menggunakan modal sendiria dalam mebangun suatu usahanya. Dalam hal ini pengusaha yang di beri kempatan mendapatkan bantuan berupa barang tersebut merupakan pengusaha yang bisa dibilang menetap di lokasi tersebut dia hanya menggunkan lokasi tersebut hanya di pagi hari saja setelah itu bepindah di lokasi lain seperti membuka usahnya di pasar central lakessi yang jaraknya tidak terlalu jauh dari keluarahan wataang soreang.

Dalam rangka pemberdayaan UMKM, keterlibatan stakeholder sangat menentukan keberhasilannya. Berikut diberikan pola alternatif hubungan antara peran masig-masing stakeholder UMKM yang diharapkan mampu memberikan sumbangan yang signifikan bagi kemajuan UMKM.

1. UMKM, sebagai pelaku memegang peran atau bisa dikatan kunci dalam rangka pemberdayaan mereka sendiri. Dalam memberdayakan UMKM di Kelurahan Watang Soreang perlu diberikan motivasi dan manfaat dari berbagai peluang dan fasilitas yang diberikan oleh pihak (stakeholder yang lain) karena tanpa

57 Sarina, Pengusaha Rumah Makan Cahya Sumur Jodoh, wawancara di Watang Soreang tanggal 2 juli 2022

partisipasi UMKM secara individu maupun kelompok akan berakibat gagalnya usaha pemberdayaan yang dilakukan. Namun demikian perlu disadari bahwa untuk setiap program pemberdayaan harus berangkat pada pemenuhan kebutuhanny, meski kadang untuk menentukan kebutuhan tersebut membutuhkan pendampingan pula.

2. Kelompok/Koperasi, beragamnya jenis usaha dan skala usaha memang memerlukan beragam perlakuan yang berbeda. Untuk itu, perlu dilihat masalah demi masalah, apakah ada masalah yang perlu penanganan secara kelompok atau dilakukan secara individu. Masalah permodalan mislanya akan lebih mudah penangannya dengan sistem kelompok karena dapat mengurangi resiko dan mudah dalam pembinaanya. Kalau kelompok usaha mikro kemudian menjadi lebih besar dan tradministrasi dengan baik, maka kemudian dapat di kembangkan menjadi koperasi. Dengan adanya kelompok/koperasi ini bisa membantu para pengusaha UMKM yang berada di Kelurahan Watang Soreang dapat berkembang dengan baik.

3. BDS (Bussines Development Services), ini berperan sebagai konsultan pengembang usaha dalam berbagai aspek, seperti aspek manajeme, produksi, pasar dan pemasaran bahkan sampai fasilitas dalam menghubungkan UMKM ke lembaga keuangan baik bank maupun non bank. Idealnya jasa layanan yang diberikan BDS harus banyak UMKM yang mampu menanggung atas jasa yang diterima.

4. Asosiasi Usaha, dapat membantu UMKM dalam berbagai aspek melalui anggotanya terutama dalam hal ini kaitannya dengan pasar akan memperkuat

posisi tawaar dalam perdagangan, baik dalam harga maupun sistim pembayaran dan menciptakan persaingan usaha yang sehat.

Pemberdayaan dalam konteks masyarakat memiliki tujuan yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat. Adapun jenis usahanya yaitu para pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah di kelurahan Watang Soreang yang rata-rata berdiri kurang lebih 3-5 tahun dan ada juga sudah hampir 20 tahun yang lalu. Dengan adanya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ini akan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Pembangunan masyarakat diarahkan pada program dan kegiatan membangun pedesaan atau kelurahan secara menyeluruh menyangkut bidang ekonomi. Adapun beberapa strategi pemberdayaan yang di lakukan untuk memberdayakan UMKM di Kelurahan Watang Soreang yaitu:

1. Pengadaan pelatihan maupun diklat mengenai bagaimana pemasaran melalui digital. Pemasaran melalui digital meupun online saat ini pesat perkembangannya oleh karena itu para pelaku UMKM harus menerima pelatihan berupa pembekalan ilmu mengenal pemasaran melalui digital tersebut secara mendalam dengan tujuan untuk memudahkan para pelaku UMKM memasarkan produknya karena minat para konsumen yaitu berbelanja secara online menurut mereka yang beraktivitas padat itu sangat membantu mareka untuk membeli sesuatu

2. Tingkat Permodalan Usaha, permodalan sangatlah penting bagi para pelaku usaha yang ingin usahanya semakin besar oleh karena itu Dinas harus memfasilititasi akses permodalan dalam pengembangan UMKM seperti memfasilitasi untuk

bekerjasama dengan lembaga keuangan untuk perbankan karena sampai saat ini masih banyak UMKM yang menjalankan usahanya dengan uang pribadi

3. Tingkat pelatihan mebuat produksi yang lebih inovasi dengan meningkatkan produksi yang lebih inovasi maka akan semakin kita bisa bersaing dengan orang- orang dari luar ataupun dari dalam. Karena dengan adanya pasar bebas maka semakin banyak pesaing tidak hanya dari luar dari dalam pun makin banyak maka dari itu para pelaku UMKM harus memberikan inovasi.

4. Kembangkan minat usaha mengitkuti bazar seperti yang sudah di ketahui bahwa pelaksanaan program pemberdayaan yang sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM yaitu dengan bazar bagi para pelaku usaha memberi tahu kepada banyak konsumen bahwa produk yang dimiliki sangat bagus dan dapat bersaing dengan produk luar maka dari itu diharapkan para pelaku usaha memiliki minat untuk mengikuti bazar.

Selaian dari upaya pemberdayaan yang dilakukan masyarakat adapula bantuan sarana yang diberikan pemerintah setempat untuk menunjang upaya pemberdayaan tersebut. Akan tetapi sarana yang diberikan itu belum tepat sasaran, melalaui sosialisi dan bantuan sarana yang diberikan merupakan pengembangan ekonomi masyarakat yang berada di Kelurahan Watang Soreang yaitu memfasilitasi para pelaku UMKM untuk menapatkan pengetahuan yang diberikan pada saat melakukan sosialisasi.

Dari hasil wawancara dengan ibu Rahma Wati, salah satu pemilik usaha Rumah Makan 22 Mama Dia yang ada Watang Soreang mengatakan bahwa:

“dalam pemberdayaan UMKM seharusnya pemerintah adil dan transparansi dalam hal memberikan bantuan kepada para pengusaha agar tidak terjadi kesalah pahaman antar pengusaha”58

Dari pernyataan di atas di ketahui bahwa ada beberapa pengusaha yang tidak mendapatkan bantuan sarana dari pemerintah sehingga menimbulkan kesalah paham antar pengusaha karena merasa bahwa bantuan sarana itu tidak adail di bagikan.

Selaian itu di ketahui bahwa yang mendapatkan bantuan sarana tersebut bukanlah pengusaha yang menetap di Kelurahan Watang Soreang.

Selain itu adapun bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh pengusaha UMKM yang berada di Kelurahan Watang Soreang, yaitu dengan membeli barang dari toko yang lebih murah barangnya lalu menjualnya kembali ini dilakukan oleh Ibu Hj. Herlina:

“saya selalu mebali barang untuk tokoh saya di tekoh yang lebih murah harga jual barangnya dek lalu saya menjualnya kembali dengan lebih dari harga yang saya daptkan sebelumnya ini bertujuan untk saya mendapatkan keuntungan”59

Pernyataan di atasn di ketahui bahwa ada beberapa pengusaha UMKM yang lebih memilih untum membeli barang di tokoh yang lebih murah harganya karena mereka menggap dengan membeli barang di tokoh yang lebih murah akan lebih mendapatkan keuntungan. Pemberdayaan usaha disini mengungkapka tentang bagaimana individu atau kelompok mengembangkan suatu jenis usahanya menjadi lebih baik lagi. Karena tentunya dengan semakin membaiknya pemberdayaan usaha yang dilakukan bisa menjadi salah satu faktor penguatan perekonomian dan tentunya kesejahteraan dalam meningkatkan pemadapatan masyarakat.

58 Rahmah Wati, Pengusaha Rumah Makan 22 Mama Dia, wawancara, di Watang Soreang tanggal 2 juli 2022

59 Helina, Pengusaha Tokoh Baru Mandiri, wawancara di Watang Soreang, tanggal 2 Juli 2022

C. Faktor Penghambat dan Penunjang Pemberdayaan Masyarakat Melaluai

Dalam dokumen skripsi (Halaman 66-73)

Dokumen terkait