PEDAHULUN
Latar BelakangMasalah
1Ayuni Latifah, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Perkumpulan Mekarsari, Kelurahan Kendari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang (Semarang: Skripsi 2019) h.1. Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di Desa Watang Soreang. Dari pernyataan di atas, Kecamatan Watang Sorang merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang tidak menerima bantuan dari dinas komersial karena data menunjukkan hanya 15 kecamatan yang menerima bantuan tersebut.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, untuk membantu pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Tujuan Penelitin
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat dan mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Desa Watang Soreang Kotapraja Parepare.
Kegunaan Penelitian
- Secara Teoritis
- Secara Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Penelitian Relevan
Penelitian ini melihat pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 10Nurul Rohmah, “Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Lembaga Inkubator Bisnis Baznas” (Skripsi: Program Studi Manajemen Dakwah, Jakarta, 2017), hal.77. Penelitian ini juga membahas tentang pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Tinjauan Teoritis
- Teori Pemberdayaan
- Teori Masyarakat
- Teori Pemberdayaan Masyarakat
Penelitian ini sama-sama membahas tentang pemberdayaan masyarakat melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). partisipatif), memberdayakan (empowerment) dan berkesinambungan (sustainability). Meningkatkan kemandirian, penggabungan dan kewirausahaan usaha mikro, kecil dan menengah untuk bekerja atas inisiatif sendiri. 37Irwan Rasang, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), (Mataram: Skripsi Universitas, program studi Ilmu Pemerintahan, 2020), hal.34.
Tinjauan Koseptual
- Pemberdayaan Masyarakat
- UMKM
- Pengembangan UMKM
Pada usaha mikro, kecil dan menengah masih menggunakan sektor rumah tangga, peralatan yang digunakan masih sangat sederhana atau bisa dikatakan manual. Oleh karena itu melalui program pemerintah yang ditujukan untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah dengan strategi penguatan, perlindungan, pemberdayaan. Strategi penguatan merupakan strategi yang bertujuan untuk memperkuat operasional bisnis sektor UMKM agar eksistensinya dapat selalu eksis dan bertahan di tengah perkembangan zaman.
Strategi proteksi merupakan strategi yang bertujuan untuk melindungi operasional UMKM agar hambatan dalam operasionalnya dapat diminimalisir. Strategi pemberdayaan merupakan strategi pelaksanaan upaya pemberdayaan sumber daya yang menunjang keberadaan sektor UMKM. 38 Hafizh Mujahid Pattisahusiwa, Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dinas Koperasi Kota Makassar, (Skripsi: Jurusan Administrasi Negara, Makassar 2021), h.
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
- Gambar Umum Penelitian
- Fokus Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Sekunder
- Uji Keabsahan Data
- Derajat Kepercayaan (Credibility)
- Kebergantungan (Depenbility)
- Kepastian (Comfirmability)
- Triangulasi
- Teknik Analisis Data
- Reduksi Data
- Penyajian Data
- Kesimpulan dan Verifikasi
Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Desa Watang Soreang Kota Parepare. Pengembangan internal pengusaha UKM di Desa Watang Soreang terdiri dari. Keterbatasan modal menjadi kendala utama dalam pengembangan usaha UMKM di desa Watang Soreang.
HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN
Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di
Perbedaan penelitian ini terletak pada fokus penelitian dimana penelitian ini akan mengkaji pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanggul Cempae Kelurahan Watang Soreang Kota Parepare. Namun penelitian sebelumnya hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UMKM. 9Ayuni Latifah, “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Perkumpulan Mekarsari Kelurahan Gunungpati Kota Semarang” (Skripsi: Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Semarang, 2019), hal.118. Perbedaan penelitian ini terletak pada fokus penelitian dimana penelitian ini akan mengkaji Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Cempae Kelurahan Watang Soreang Kota Parepare. Namun penelitian sebelumnya hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UMKM.
Usaha mikro, kecil, dan menengah adalah usaha produktif yang mempunyai perseorangan dan/atau badan usaha perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Pengembangan perusahaan daerah yang berorientasi pada potensi dan berorientasi pasar sesuai kompetensi usaha mikro kecil dan menengah serta meningkatkan daya saing usaha mikro kecil dan menengah. 31Annisaq Ulfa Siregar, Analisis Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Setelah Memperoleh Pembiayaan Mudharabah, (Banda Aceh: Karya S1, Program Studi Ekonomi Islam 2018), hal.36-38.
42Data primer digunakan peneliti untuk melakukan wawancara langsung pada pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Desa Watang Soreang Kota Parepare. Teknik observasi ini dilakukan dengan observasi dan registrasi secara langsung, yaitu peneliti mengamati objek yang akan diteliti secara sistematik baik dari segi gejala, fenomena atau objek yang akan diteliti44 yang menjadi objek observasinya, yang mengarah pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di desa Watang. Malam harinya kota Parepare. Selain itu juga digunakan untuk mencari data terkait pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Cara ini dapat menjadi penguat atas informasi yang diperoleh sebelumnya mengenai proses pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha mikro, kecil, dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh undang-undang no. 20 Tahun 2008. Dalam hal ini pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui fasilitas pihak eksternal dan potensi internal pengusaha UMKM di Desa Watang Soreang sangat diperlukan.
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah belum semuanya diterima, namun rata-rata pengusaha di desa Watang Soreang menggunakan modal sendiri untuk membangun usahanya. Dalam penguatan UMKM di desa Watang Soreang perlu adanya motivasi dan manfaat dari berbagai peluang dan fasilitas yang diberikan oleh pihak (stakeholder lain) karena tidak demikian. Keberadaan kelompok/koperasi ini dapat membantu pengusaha UMKM di desa Watang Soreang untuk berkembang dengan baik.
Jenis usahanya adalah pengusaha mikro, kecil, dan menengah di Kecamatan Watang Soreang yang rata-rata sudah berdiri sekitar 3-5 tahun dan ada pula yang sudah berdiri hampir 20 tahun. Tingkat Modal Usaha, permodalan sangat penting bagi para pelaku usaha yang ingin usahanya berkembang, sehingga Dinas harus memfasilitasi akses permodalan dalam mengembangkan UMKM, seperti kemudahan akses permodalan. Karena dengan adanya pasar bebas semakin banyak pesaing, tidak hanya dari luar, tapi juga dari dalam, oleh karena itu para pelaku UMKM harus melakukan inovasi.
Namun fasilitas yang diberikan belum tepat sasaran, melalui sosialisasi dan pendampingan, fasilitas yang diberikan adalah pengembangan perekonomian masyarakat desa Watang Soreang yaitu pendampingan para pelaku UMKM untuk memperoleh ilmu yang diberikan pada saat sosialisasi. Selain itu, diketahui bahwa mereka yang menerima bantuan fasilitas tersebut bukanlah pengusaha yang tinggal di Desa Watang Soreang. Selain itu, bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh pengusaha UMKM di desa Watang Soreang yaitu membeli barang di toko yang harga barangnya lebih murah kemudian dijual kembali dilakukan oleh Ibu. Hj.
Dari pernyataan di atas diketahui bahwa ada sebagian pengusaha UMKM yang lebih memilih membeli barang dengan harga lebih murah karena percaya dengan membeli barang dengan karakter lebih murah maka akan mendapatkan keuntungan lebih.
Faktor Penghambat dan Penunjang Pemberdayaan Masyarakat Melaluai
Sehingga para pengusaha kesulitan dalam mengembangkan usahanya karena tidak adanya dukungan pemerintah dan permodalan pemerintah, hal ini membuat para pelaku UMKM yang berada di desa Watang Soreang semakin sulit untuk berkembang. Iklim dunia usaha belum sepenuhnya kondusif Kebijakan pemerintah untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) meskipun terus disempurnakan dari tahun ke tahun, namun dirasa belum sepenuhnya kondusif. Perubahan yang sistemik ini akan berdampak pada UKM berupa peraturan baru yang diberlakukan terhadap UKM.
Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki maka akan menurunkan daya saing usaha kecil dan menengah. Agar fungsi Pemerintahan Desa Watang Soreang dapat berjalan dengan baik maka pihaknya melakukan pengembangan sumber daya manusia dengan mencari anggota yang berkualitas dan inovatif. Terbukanya akses pembiayaan perbankan dan pengurangan kredit usaha masyarakat telah mendorong tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan para pelaku UMKM khususnya para pengusaha makanan cepat saji, dengan adanya bantuan dari pemerintah akan memudahkan para pengusaha UMKM dengan mendirikan lokasi-lokasi tertentu untuk usaha seperti makanan cepat saji, dan pengunjung akan lebih mudah dalam mencari lokasi dari usaha tersebut. perusahaan yang mereka dirikan. Jalan bagus dan taman bernama Anjungan terletak di Cempae, Desa Watang Soreang, dimana banyak pelaku UMKM yang mendirikan usahanya. 1. Pengembangan UMKM yang diketahui terjadi di Desa Watang Soreang, yaitu dengan memberikan akses sumber permodalan kepada UMKM, memberikan bimbingan dan pelatihan, serta menyediakan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan oleh pemerintah koperasi.
Melihat potensi UMKM yang ada di Desa Watang Soreang, disarankan kepada pemerintah Badan Usaha Milik Negara/Daerah untuk memberikan solusi atas permasalahan dan kendala yang dihadapi para pelaku UMKM serta melatih kembali dan memfasilitasi aktivitas para pelaku UMKM agar dapat terus bertahan dan berkembang. Supriyanto, Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai Salah Satu Upaya Pengentasan Kemiskinan, Yogyakarta: Jurnal Ekonomi & Pendidikan 2006. Rohmah, Nurul, “Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Lembaga Inkubator Baznas”, Sarjana Tesis: Program Studi Manajemen Dakwah, Jakarta, 2017.
PENUTUP
Saran
Bagi para pengusaha UMKM diharapkan dapat memahami pentingnya manajemen dalam suatu usaha dan juga memunculkan ide-ide baru untuk mengembangkan usahanya sehingga usaha tersebut dapat menarik perhatian dan minat konsumen untuk membelinya, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang merata. penghasilan lebih tinggi dalam satu hari. Ife, Jim, “Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi”, Yogyakarta: Perpustakaan Mahasiswa 2016 Kasrian, Moh, Metode Penelitian Kualitatif Cet.II, UIN Maliki Press, 2010. Putra, Taranggana Gani, “Peran Pemerintah Daerah dan Partisipasi pelaku usaha dalam pengembangan UMKM manik-manik kaca di Kabupaten Jombang”, Jombang: jurnal, Program Studi Administrasi Negara, 2015.
Iryana & Risky Kawasati, “Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif, Perguruan Tinggi Islam Negeri Sorong. Latifah, Ayuni, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Perkumpulan Mekarsari, Kelurahan Kendari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Semarang: Skripsi 2019. Rahmawati, Nur Ardita, Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Museum Misi Muntilan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, 2017.
Rasang, Irwan, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Mataram: Skripsi, Program Studi Ilmu Pemerintahan, 2020. Tejokusumo, Bambang, Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Semarang: Naskah Sarjana, Pendidikan Dasar Konsentrasi Pendidikan Program Studi Ilmu Sosial Tahun 2014 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGARA PAREPARE FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH Jl.