• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MEMOTIVASI UMKM DI DESA PEMATANG TEBIH KECAMATAN UJUNGBATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MEMOTIVASI UMKM DI DESA PEMATANG TEBIH KECAMATAN UJUNGBATU "

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MEMOTIVASI UMKM DI DESA PEMATANG TEBIH KECAMATAN UJUNGBATU

KABUPATEN ROKAN HULU

SKRIPSI

Oleh :

LISA WAHYUNI NIM : 11970523475

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023

(2)

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MEMOTIVASI UMKM DI DESA PEMATANG TEBIH KECAMATAN UJUNGBATU

KABUPATEN ROKAN HULU

SKRIPSI

Diajukan Sebagal Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Oral Comprehensive Stara 1 pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Oleh :

LISA WAHYUNI NIM : 11970523475

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MEMOTIVASI UMKM DI DESA PEMATANG TEBIH KECAMATAN UJUNGBATU

KABUPATEN ROKAN HULU Oleh:

LISA WAHYUNI NIM. 11970523475

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Pemerintah Desa Dalam Memotivasi UMKM di Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokan hulu serta faktor-faktor penghambat pemerintah desa dalam menjalankan perannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian yuridis sosiologis.

Teknik pengumpulan data yang di gunakakan yaitu wawancara obseservasi dan dokumentasi. Peneliti menggunakan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu No 8 Tahun 2017 Tentang Pemberdayaan UMKM sebagai indikator penelitian.

Dengan indicator penelitian Pemerintah Desa sebagai Fasilitator, Motivator dan Katalisator. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa peran pemerintah desa sebagai fasilitator belum terlaksana dengan baik. Dikarenakan peran tersebut sebagian tidak bersifat umum. Contohnya pelatihan/pendidikan yang diadakan itu hanya untuk yang menjahit saja. Sementara untuk UMKM yang di bidang lain itu belum ada. Pemerintah desa sebagai motivator juga dapat dikatakan belum terlaksana dengan baik dikarenakan hanya pelaku UMKM yang menjahit dan Gabungan kelompok tani (Gapoktan) saja yang merasakan motivasi tersebut. Sementara peran pemerintah sebagai katalisator dapat diaktakan sudah berjalan dengan baik. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu Modal, sumber daya manusia, masyarakat yang masih takut untuk mencoba dan malas mencari wawasan serta sarana dan prasarana.

Kata Kunci: Peran, Pemerintah Desa, Motivasi, UMKM

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil Alamin, puji syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga menjadi sumber kekuatan utama bagi penulis untuk menuliskan huruf demi huruf dalam penelitian skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa dituturkan kepada junjungan alam, Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menarik umat muslim keluar dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang.

Alhamdulillah, peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Peran Pemerintah Desa Dalam Memotivasi UMKM Di Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu” sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sosial (Sos) pada jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Dalam penulisan dan penyusunan penelitian skripsi ini, tentunya penulis memiliki keterbatasan ilmu dan pengetahuan, sehingga penulis dengan lapang dada dan hati yang terbuka lebar menerima berbagai masukan, kritik, dukungan dan bantuan akan penelitian ini di masa depan. Pada kesempatan ini juga, penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada orang-orang yang peneliti hormati dan sayangi. Terkhusus kepada Ayahanda Andrianto dan Ibunda Marni, serta adikku tercinta Ade Indriani yang menjadi alasan penulis menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan ini. Terima kasih kepada ibu

(8)

iii

dan ayah untuk setiap untaian doa dalam sholat hingga tetes keringat yang tercurahkan demi membiayai kuliah penulis hingga dapat menyelesaikan pendidikan S1 ini. Tidak ada kata yang dapat penulis ucapkan selain terima kasih dan rasa syukur. Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Bapak Prof. Dr.

Khairunnas Rajab, M.Ag.

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Ibu Dr. Hj. Mahyarni, SE, MM

3. WD I Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Bapak Dr. Kamaruddin, S.Sos, M.Si

4. WD II Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Bapak Dr. Mahmuzar, SH, M.Hum

5. WD III Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Ibu DR. Hj. Julina, SE, M.Si

6. Ketua Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Bapak Dr.

Khairunsyah Purba, S.Sos, M.Si

7. Sekretaris jurusan Administrasi Negara Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Bapak Mashuri, MA.

8. Ibu Ikhwani Ratna, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dengan memberikan saran, masukan serta bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

(9)

iv

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu. Terima kasih atas ilmu yang Bapak dan Ibu berikan, semoga menjadi bekal bagi penulis dan menjadi ladang pahala bagi Bapak dan Ibu sekalian.

10. Karyawan dan Karyawati Dosen Fakultas Ekonomi dan ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah membantu dan memberikan pelayanan kepada penulis dalam urusan administrasi di Kampus.

11. Kepada Bapak Kepala Desa Pematang tebih Kecamatan Ujungbatu serta selurus staf dan para informan penelitian yang telah memberikan izin untuk peneliti melakukan penelitian serta kesediaannya meluangkan waktu untuk penelitian ini.

12. Kepada teman-teman kelasku tercinta ANA E angkatan 2019, terima kasih atas kebersamaannya dan dukungannya untuk penulis selama masa perkuliahan ini.

13. Dan semua pihak yang sudah membantu dan mendukung penulis namun tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga penelitian skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca, akademisi maupun praktisi dan dapat dijadikan khazanah keilmuan. Aamiin.

Pekanbaru, 20 Februari 2023 Penulis,

LISA WAHYUNI NIM. 11970523475

(10)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBA ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.5 Sistematika Penulisan... 10

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peran ... 11

2.2 Pemerintah Desa... 13

2.3 Peran Pemerintah Desa ... 17

2.4 Teori Motivasi ... 19

2.4.1 Fungsi Motivasi ... 20

2.4.2 Jenis-jenis Motivasi ... 21

2.5 Usaha Mikro Kecil dan Menengah ... 21

2.5.1 Jenis-jenis UMKM ... 22

2.5.2 Kriteria UMKM... 23

2.5.3 Manfaat UMKM ... 24

2.5.4 Kelebihan dan Kelemahan UMKM... 24

2.6 Pandangan Islam Tentang UMKM ... 26

2.7 Penelitian Terdahulu ... 28

2.8 Defenisi Konsep ... 30

2.9 Konsep Operasional ... 31

3.10 Kerangka Berpikir ... 32

(11)

vi BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.2 Pendekatan Penelitian ... 33

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 33

3.3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.3.2 Sumber Data ... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5 Informan Penelitian ... 36

3.6 Metode Analisa Data ... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Sejarah Desa Pematang Tebih ... 38

4.2 Demografi ... 41

4.3 Demografis ... 41

4.4 Kondisi Ekonomi ... 44

4.5 Kondisi Pemerintahan Desa ... 47

4.6 Masalah Desa ... 48

4.7 Potensi Desa ... 54

4.8 Visi dan Misi ... 55

4.9 Struktur Organisasi... 59

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 60

5.1.1 Peran Pemerintah Desa Sebagai Fasilitator ... 62

5.1.2 Peran Pemerintah Desa Sebagai Motivator ... 68

5.1.3 Peran Pemerintah Desa Sebagai Katalisator ... 72

5.2 Faktor Penghambat Pemerintah Desa dalam Memotivasi UMKM ... 74

5.2.1 Modal ... 75

5.2.2 Sumber Daya Manusia ... 76

5.2.3 Masyarakat Yang Masih Takut Untuk Mencoba dan Malas Mencari Wawasan ... 76

5.2.4 Sarana dan Prasarana ... 77

(12)

vii BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ... 78 6.2 Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah UMKM Pada Tahun 2018-2021 ... 5

Tabel 1.2 Klasifikasi UMKM Pada Tahun 2018-2021 ... 6

Tabel 1.3 Jumlah UMKM berdasarkan Jenis dari tahun 2018-2021 ... 7

Tabel 2.7 Penelitian Terdahulu... 28

Tabel 2.9 Konsep Operasional ... 31

Tabel 3.5 Informan Penelitian ... 36

Tabel 4.1 Nama Pejabat Kepala Desa tahun 2001-2023 ... 40

Tabel 4.3 Data Penduduk Desa Pematang Tebih ... 42

Tabel 4.3.1 Jenjang Pendidikan masyarakat Desa Pematang Tebih ... 42

Tabel 4.3.2 Lembaga Pendidikan di Desa Pematang Tebih ... 42

Tabel 4.3.3 Tempat Ibadah yang ada di Desa Pematang Tebih ... 43

(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.0 Kerangka Berpikir ... 32 Gambar 4.5 Struktur Organisasi ... 59

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sudah banyak perkembangan di zaman sekarang ini. Tak luput dari itu perkembangan didunia usaha juga semakin meningkat. Perkembangan ini didasarkan pada kemajuan yang terjadi di seluruh indonesia bahkan dunia.

Perkembangan dari masa kemasa memberikan perubahan, tujuan dari adanya perkembangan adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang mana dari kondisi kehidupan sebelumnya menjadi kehidupan lebih baik, lebih maju dan sejahtera, salah satunya yaitu perkembangan dalam dunia usaha. Dari peningkatan perkembangan dalam dunia usaha maka akan dapat memberikan dampak pertumbuhan dan meningkatkan perekonomian. Perekonomian merupakan suatu hal yang sulit untuk dilepaskan dari aktivitas manusia, seiring perubahan zaman, maka kebutuhan manusia akan terus mengalami pertumbuhan dan peningkatan dan kita terus tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan tersebut. Oleh karena itu pemerintah desa berperan dalam pengembangan usaha di daerahnya.

Kedaulatan desa dalam mengatur sendiri urusan pemerintahan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur dan mengendalikan urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat atas prakarsa masyarakat, hak asal usul dan/atau hak tradisional memiliki batas-batas wilayah yang dimiliki dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Bowono, 2019).

(16)

Dengan adanya undang-undang mengenai desa ini telah membuka pikiran masyarakat dan menggerakkan masyarakat di desa agar lebih cepat tanggap dalam membangun desanya. Pemerintah desa selaku pemimpin di desa juga sebagai pengurus dalam pembangunan di desa tentu mempunyai tanggung jawab untuk melakukan perubahan di desanya.

Desa pematang tebih sendiri ialah desa yang letaknya berada di satu Kecamatan yaitu Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu, yang terdiri dari 5 Dusun yaitu Dusun Suka Makmur, Dusun Suka Maju, Dusun Suka Karya, Dusun Damai II, dan Dusun Bukit Raya.

Desa pematang tebih ini termasuk desa yang sedang berkembang. Desa berkembang sebuah desa di mana orang memiliki ekonomi, sosial dan sumber daya lingkungan yang baik, namun belum mampu dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan kualitas hidup yang layak dan mampu mengatasi kemiskinan (Raharjo, n.d.)

Dalam perkembangan tersebut pemerintah desa juga harus berperan aktif, salah satu peran desa yaitu pengembangan ekonomi di desanya dengan cara memotivasi UMKM untuk mencapai standar hidup yang layak, dapat menghasilkan pekerjaan sendiri, membuka lapangan pekerjaan dan dapat mengurangi pengangguran.

Dalam upaya mengembangkan ekonomi di desa sebenarnya sudah lama diterapkan pemerintah dengan bermacam strategi perencanaan. Akan tetapi kenyataannya belum dapat menghasilkan hasil yang maksimal atau memuaskan sesuai yang di kehendaki. Ada berbagai alasan menjadi penyebabnya, misalnya

(17)

3

sulitnya dalam proses pemasaran, kurangnya permodalan, struktur organisasi dalam pembagian kerja yang tidak standar, kualitas manajemen yang buruk, sumber daya manusia yang terbatas, banyak orang tanpa laporan keuangan, aspek hukum yang lemah, kualitas teknis yang masih rendah (Kencana, Hilya, 2019).

Maka dari itu diharapkan kepada pemerintah desa untuk mampu menumbuh dan menggerakkan roda perekonomian di pedesaan melalui UMKM.

Pemerintah desa bertanggung jawab secara langsung dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya, mempertahankan standar hidup yang layak bagi masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas UMKM di daerahnya.

Menurut Partomo (2004) dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UMKM mempunyai peran yang penting, dikarenakan sebagian besar penduduk di Indonesia masih berpendidikan rendah dan dalam kehidupan sehari-haripun mereka hidup di kegiatan usaha baik di sektor modern maupun tradisional, namun dalam pengelolaannya masih belum memiliki standar yang baik.

UU Nomor 20 Tahun 2008 menjelaskan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan usaha produktif yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha lainnya yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana yang diatur dalam undang-undang. Perusahaan kecil yang dimiliki dan dioperasikan oleh beberapa orang dengan jumlah aset dan pendapatan tertentu.

UU Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 8 dan 10 serta Perda Rokan Hulu Nomor 8 Tahun 2017 Pasal 1 ayat 11 dan 13 juga menyatakan:

1. Pemberdayaan adalah upaya sinergis yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam bentuk perubahan

(18)

iklim dan pengembangan usaha untuk memungkinkan UMKM tumbuh menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

2. Pengembangan adalah upaya yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan UMKM melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan, dan bantuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan UMKM.

Berdasarkan uraian tersebut pemerintah pusat maupun daerah mempunyai peran dan tanggung jawab langsung dalam memodali, memberikan jaminan, memberikan fasilitas, pengembangan dan peningkatan masyarakat sebagai pelaku UMKM.

Pemerintah daerah/desa berperan dalam UMKM salah satunya sebagai fasilitator, yaitu berperan mengembangkan usaha masyarakat serta memfasilitasinya, berdasarkan Pasal 16 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2008 berbunyi sebagai berikut:

1. Pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi di bidang-bidang berikut:

a. Pemasaran

b. Sumber daya manusia dan c. Desain dan teknologi d. Produksi dan pengolahan

Kemudian juga dijelaskan dalam Peraturan Daerah Rokan Hulu Nomor 8 Tahun 2017 Pasal 1 ayat 14 dan 15 tentang penjaminan dan pembiayaan untuk para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya. Dalam Peraturan Daerah

(19)

5

tersebut menyebutkan bahwa pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat melalui Bank, dan lembaga keuangan bukan Bank, untuk mengembangkan dan memperkuat permodalan UMKM dan juga memberikan jaminan pinjaman kepada UMKM oleh lembaga penjamin kredit sebagai dukungan untuk memperbesar kesempatan dalam memperoleh pinjaman dalam rangka memperkuat permodalan.

Tabel 1.1 Jumlah UMKM Pada Tahun 2018-2021

No Jenis Usaha 2018 2019 2020 2021

1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah

47 55 40 65

Sumber :Kasi Pemerintahan Desa Pematang Tebih

Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan UMKM dari

tahun 2018-2021 mengalami kemajuan dan penurunan. Kemajuan dan penurunan tersebut bersifat dinamis dan berubah-ubah. Dapat dilihat dari pertumbuhan UMKM Tahun 2018 ke 2019 mengalami kenaikan, walaupun angka kenaikan tidak banyak tetapi ini juga mempengaruhi kepada ekonomi penduduknya. Dan berikutnya di tahun 2020 mengalami penurunan pada jumlah UMKM yang sebelumnya 55 menjadi 40 pelaku UMKM, yang mana sama-sama kita ketahui Indonesia juga termasuk negara yang terkena virus Covid-19. Tanpa disadari UMKM juga ikut merasakan dampaknya, banyak UMKM yang tutup atau gulung tikar pada masa pandemi ini. Kemudian pada tahun 2021 Pertumbuhan UMKM sudah berangsur pulih dan mengalami kemajuan dari jumlah sebelumnya. Para pelaku UMKM sudah mulai bangkit dari keterpurukan yang disebabkan Covid-19, banyak dari masyarakat yang membuka usaha sendiri dikarenakan pada saat itu tidak bisa kemana-mana dan dalam bekerja pun diterapkan Work from Home (Bekerja dari rumah). Banyak dari mereka yang mempunyai ide bagaimana

(20)

caranya walaupun dirumah saja tetapi tetap memiliki penghasilan. Ditambah pada saat itu pemerintah juga memberikan program bantuan untuk para pelaku UMKM agar bisa mengembangkan kembali usahanya. Jadi jumlah pelaku UMKM dari tahun 2018-2021 adalah 207 UMKM.

Peneliti juga sudah melakukan observasi dan wawancara dengan Kepala Desa Pematang Tebih pada Rabu, 28 September 2022. Dalam wawancara tersebut peneliti mendapatkan apa saja jenis UMKM yang ada di Desa Pematang Tebih tersebut. Diantaranya: dagang barang harian dan pedagang along-along, pangkas rambut, pedagang baju dan celana, pedagang kaki lima, pedagang di pasar, usaha laundry, depot air minum, rumah makan, pedagang kue dan sarapan pagi, penjual ice cream, jasa pencucian kendaraan bermotor, bengkel dan sparepart kendaraan bermotor, penjahit pakaian, toko bangunan, konter pulsa, usaha bidang perkebunan, kelompok tani dan masih banyak lagi lainnya (Selamat, 2022).

Berdasarkan dari penjabaran diatas peneliti mengelompokkan UMKM berdasarkan jenisnya yaitu :

Tabel 1.2 Klasifikai UMKM Pada Tahun 2018-2021 N

o Tahu

n

Jenis Usaha

Jumla Kuliner Toko h

harian

Fashion Jasa dan layanan

Agrobisni s

Lainny a 1 2018 Penjual

gorengan, sarapan pagi, rumah makan, penjual kopi dan gorengan

Dagang barang harian atau toko kelontong

,

Pedagang baju dan celana di pasar

Penjahit, bengkel, apotek,

Perkebuna n dan pertanian

47

2 2019 Mie ayam, bakso,

Toko harian

dan

Onlinesho p,

pedagang

Penjahit, bengkel, salon,

Kebun sawit, kebun

Toko banguna

n

55

(21)

7

sarapan pagi,soto dan gorengan, rumah makan, nasi uduk, pedagang kue keliling, bofet

minimark et

baju dan celana

pangkas rambut

karet, kebun jeruk

3 2020 Sate, bakso bakar, nasi uduk, penjual ice cream, penjual buah, angkringa n, sarapan pagi

Toko harian

dan minimark

et

Pedagang baju dan celana, tas, sepatu, onlinesho p,

aksesoris

Penjahit, laundry, pangkas rambut, cucian kendraan bermotorapote

k, Bengkel las, perabot,

Kebun sawit, kebun karet, kebun jeruk, kebun kelengken

g. Jambu

Toko banguna

n

40

4 2021 Miso, sarapan pagi, rumah makan, penjual kopi dan gorengan, makanan online

Toko harian

dan minimark

et

Pedagang baju dan celana, tas, sepatu, onlinesho p,

aksesoris

Penjahit, salon, laundry, pangkas rambut, cucian kendraan bermotor, konter hp Bengkel las,

perabot,

Kebun sawit, kebun karet, kebun jeruk, kebun kelengken

g, tanaman

dan sayuran

Toko banguna

n

65

Sumber : Kasi Pemerintahan Pematang Tebih

Tabel 1.3 Jumlah UMKM berdasarkan Jenis dari Tahun 2018-2021

No Jenis Usaha Jumlah

1 Kuliner 40

2 Toko kelontong 53

3 Fashion 24

4 Jasa dan layanan 44

(22)

5 Agrobisnis 42

6 Lainnya 4

Total 207

Sunber : Data Olahan Peneliti

Tabel diatas menjelaskan jenis UMKM pada tahun 2018-2021 yang mana para pelaku UMKM ada yang sudah mempunyai usaha dari tahun 2018 kemudian bertahan hingga saat ini, ada juga para pelaku UMKM yang mempunyai usaha kemudian sudah tidak berusaha lagi serta ada juga para palaku UMKM yang mempunyai usaha, kemudian tutup atau tidak berusaha kemudian mencoba membuka usaha kembali.

Maka berdasarkan latar belakang diatas ditemukan adanya masalah yang dapat dikaji, oleh karena itu peneliti tertarik mengangkat judul mengenai “Peran Pemerintah Desa Dalam Memotivasi UMKM Di Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Peran pemerintah desa dalam memotivasi UMKM di desa pematang tebih?

2. Apa saja faktor penghambat pemerintah desa dalam memotivasi UMKM desa pematang tebih?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalis peran pemerintah desa dalam memotivasi UMKM di desa pematang tebih

2. Untuk menganalis apa saja faktor penghambat pemerintah desa dalam memotivasi UMKM desa pematang tebih

(23)

9

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian ini, penulis berharap dapat memperoleh beberapa manfaat.

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan gambaran dan wawasan serta memberikan manfaat bagi pembaca mengenai Peran Pemerintah Desa Dalam Memotivasi UMKM Di Desa Pematang tebih Kecmatan ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan daya pikir dan penerapan keilmuan yang telah dipelajari di perguruan tinggi, dan menambah wawasan peneliti sebelum terjun dan berkontribusi bagi masyarakat.

b. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, gambaran dan wawasan serta memberikan manfaat bagi pembaca mengenai Peran Pemerintah Desa Dalam Memotivasi UMKM Di Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujungbtau.

c. Bagi pihak Pemerintah Desa penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap Peran Pemerintah Desa Dalam Memotivasi UMKM Di Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujungbatu.

(24)

1.4 Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan

Bab ini merupakan awal dari latar belakang, rumusan, tujuan, manfaat penelitian, dan sistem penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori atau proses yang berlangsung dan mendasari penelitian sehingga akan mendukung penelitian yang akan dilakukan.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan lokasi dan waktu survei, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum

BAB V : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan hingga saat ini.

BAB V : Penutup

Bab ini menjelaskan kesimpulan dan hasil yang diperlukan, serta saran.

(25)

11 BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Peran

Secara etimologi peran diartikan sebagai seseorang yang melakukan tindakan yang dimana tindakan tersebut diharapkan oleh masyarakat lain.

Maksudnya setiap tindakan yang dilakukan oleh individu itu memiliki arti penting untuk sebagian orang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia peran adalah perilaku seorang pemain yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baik dan mengarahkannya ke dalam sebuah peristiwa.

Menurut Merton dalam Raho (2007) peran diartikan sebagai pola perilaku yang diharapkan masyarakat dari seseorang yang berada pada posisi tertentu, dalam hal ini juga merujuk pada hubungan berdasarkan peran seseorang dengan status sosial tertentu, misalnya seseorang yang mempunyai peran sebagai guru, dokter, pilot, perawat yang diharapkan orang tersebut mampu menjalankan peran di lingkungannya.

Soekanto juga mengatakan peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Peran adalah suatu pekerjaan yang dilakukan seseorang berdasarkan status yang disandang. Seseorang telah menjalankan perannya apabila ia telah menjalankan statusnya di masyarakat (Soekanto, 2009).

Menurut Berry (2009) Peran adalah seperangkat harapan yang ditempatkan pada seseorang atau kelompok dalam posisi sosial tertentu. Harapan ini bisa datang dari masyarakat atau dari orang-orang yang sedang menduduki posisi

(26)

tersebut. Apabila seseorang telah memenuhi hak dan kewajiban dalam kedudukan/jabatannya, maka dia telah menjalankan perannya. Peran dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Peran dan status adalah dua aspek yang mendasari setiap aktivitas atau peran yang diciptakan sesuai dengan peluang yang ditawarkan masyarakat kepadanya (Sondang, 2012).

Menurut Rivai menyebutkan peran adalah sebuah perilaku yang diatur dan diharapkan oleh seseorang dalam posisi tertentu. Pendapat lain menyebutkan peran adalah sebuah kumpulan perilaku yang dihubungkan dengan jabatan atau kedudukannya di masyarakat (Rivai, 2004).

Jadi dapat disimpulkan bahwa peran adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan perubahan yang diinginkan oleh masyarakat berdasarkan kedudukan atau status orang atau kelompok orang tersebut.

Peran mencakup tiga hal: (Soejono, 2002a)

a. Peran mencakup norma tentang posisi atau tempat individu dalam masyarakat.

Peran dalam pengertian ini mencakup seperangkat aturan yang memandu seseorang dalam kehidupan sosial masyarakat.

b. Peran dalam konsep ini adalah apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat sebagai suatu organisasi.

c. Peran juga dapat digambarkan sebagai perilaku individu yang penting bagi tatanan masyarakat.

Jenis peran : (Soejono, 2002b)

a. Peran normatif adalah peran yang dimainkan oleh individu atau lembaga berdasarkan seperangkat norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.

(27)

13

b. Peran yang ideal harus dilakukan oleh individu atau lembaga berdasarkan nilai- nilai mereka atau sesuai dengan posisinya dalam sistem sosial.

c. Peranan faktual adalah seseorang harus memainkan peran berdasarkan apa yang sebenarnya terjadi di dunia nyata dalam kehidupan sosialnya.

2.2 Pemerintah Desa

Sebagaimana yang dimaksud dalam UU No 6 Tahun 2014 pemerintah desa adalah pelaksana tugas pemerintahan dan kepentingan sosial dalam sistem pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah desa atau kepala desa disebut juga perangkat desa adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa.

Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainnya, dan perangkat desa lainnya terdiri dari sekretaris desa, pelaksana teknis lapangan, dan unsur kewilayahan (Nurcholis, 2011a).

a.Unsur Pimpinan, yaitu kepala desa

Kepala desa adalah unsur pemerintahan desa dan dipilih melalui pemungutan suara langsung oleh warga untuk masa jabatan 6 (enam) tahun.

Kepala desa haruslah orang asli negara kesatuan Republik Indonesia dan memenuhi syarat-syarat menjadi kepala desa menurut ketentuan peraturan perundang-undangan tentang tata cara pemilihan kepala desa.

Dalam menjalankan tugasnya wewenang kepala desa yaitu: (Nurcholis, 2011b)

1. Memandu pelaksanaan pemerintah desa dalam menjalankan kebijakannya bersama BPD;

2. Menyerahkan rancangan peraturan desa;

(28)

3. Membantu kehidupan masyarakat desa;

4. Membantu perekonomian desa;

5. Koordinasi partisipatif pembangunan desa;

6. Mewakili desa baik di dalam maupun di luar pengadilan dan mengangkat pengacara untuk mewakili desa sesuai dengan undang-undang;

7. Untuk menjalankan kekuasaan lain sebagaimana ditentukan oleh hukum.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, kepala desa mempunyai kewajiban sebagai berikut: (Nurcholis, 2011c)

1. Berlandaskan kepada pancasila, UUD serta menjaga dan memelihara keutuhan NKRI;

2. Mewujudkan rakyat yang sejahtera;

3. Membina masyarakat yang tertib dan tentram;

4. Melaksankaan kehidupan yang sama di depan publik;

5. Menjalankan tata pemerintahan desa yang bersih dari KKN;

6. Mengadakan kerjasama yang baik antar sesama rekan dalam pemerintahan desa;

7. Menghormati dan menegakkan seluruh hukum dan Undang-undang;

8. Menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik;

9. Menjalankan urusan yang menjadi tanggung jawab desa;

10. Meluruskan kesenjangan antar masyarakat di desa.

b. Unsur Pembantu kepala desa, yaitu:

1. Sekretaris desa sebagai pegawai atau unsur jasa disebut sekretaris dasa.

Sekretaris desa yang bukan PNS sebelum diundangkannya undang-undang

(29)

15

tersebut. Pada tanggal 32 Desember 2004, diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara berjenjang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Unsur pelaksana teknis lapangan, yaitu unsur pembantu kepala desa yang menangani masalah teknis di luar dinas, seperti pengairan, penjangkauan, dll.

3. Unsur lokal atau kewilayahan adalah pembantu kepala desa di wilayah kerjanya, seperti kepala desa (kadus).

Oleh karena itu kepala desa yang merupakan pemimpin tertinggi berhak dan berkewajiban untuk mengatur dan mengurus desanya sendiri, sehingga wajib bagi kepala desa dan perangkat desa untuk dapat menggerakkan masyarakat dalam membangun desanya.

UU No. 6 Tahun 2014 menyatakan bahwa tujuan dibentuknya Tata Desa adalah penjelasan Pasal 18(7) dan 18(B)(2) UUD 1945, yang berbunyi: (Raharjo, 2021a)

a. Mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat indonesia dan menciptakan kepastian hukum serta kejelasan status dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia;

b. Dapat memajukan budaya masyarakat desa, melestarikan adat istiadat dan tradisi yang ada;

c. Membangun pengelolaan desa yang profesional, bertanggung jawab, efisien dan efektif;

d. Meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat desa untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat;

(30)

e. Mampu meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan dan membantu dalam memecahkan masalah pembangunan nasional;

f. Subjek pembangunan terletak di masyarakat desa

Menurut Adji dalam buku Pokok-pokok dan Sistem Pemerintahan Desa, Berdasarkan perkembangannya, desa dibagi menjadi empat kelompok: desa adat, desa swadaya, desa swadaya: (Raharjo, 2021b)

a. Desa Tradisional

Desa tradisional adalah jenis desa yang masyarakatnya merupakan suku terasing dan bergantung pada alam. Desa ini biasanya terletak di wilayah pelosok terdalam, jauh dari keramaian dan warganya pun lebih tertutup.

b. Desa Swadaya

Desa swadaya sama seperti desa tradisional mereka masih banyak memiliki kekurangan dan keterbatasan, misalnya penduduk yang masih jarang, hidup sehari-hari masih terikat oleh adat, masyarakatnya hidup dengan sangat sederhana serta tingkat pendidikan yang masih lemah.

Lokasi yang jauh dari perkotaan, kurangnya sarana seperti jalan raya sehingga membuat aktivitas sosialnya masih terbatas, Produksi desa sangat rendah, kurang dari 50 juta setahun.

c. Desa Swakarya

Desa swakarya merupakan desa yang berkembang pesat dibandingkan dengan desa swadaya. Desa memiliki adat yang masih ada namun tidak lagi mengikat, mulai beradaptasi dengan teknologi, dan minimnya akses untuk mendukung kegiatan ekonomi karena letak desa yang tidak terlalu jauh dari pusat ekonomi atau kota, memiliki ciri-ciri seperti pembangunan,

(31)

17

pencahariannya sudah mulai beragam, tingkat pendidikannya sudah mulai membaik sudah ada yang SD dan ada yang beberapa Sekolah menengah, sarana dan prasarana sudah mulai ada walaupun belum lengkap, dan desa juga memiliki transportasi seperti jalan, menciptakan pergerakan ekonomi dan sosial, dan produksi desa masih antara 50 juta sampai 100 juta per tahun.

d. Desa Swasembada

Yang paling maju dari tiga desa sebelumnya. Desa swasembada merupakan desa yang mandiri dan biasanya ditemukan di dekat kota atau dekat dengan ibukota kecamatan. Kehidupan di desa ini sangat maju dan dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Tingkat pendidikan pada tingkat 60% bahkan sudah ada yang tamat perguruan tinggi, mata pencarian penduduk sebagaian besar disektor jasa dan perdagangan, fasilitas sarana dan prasarana mulai lengkap dan membaik, penghasilan desa tinggi diatas 100 juta per tahun.

2.3 Peran Pemerintah Desa 1. Teori Peran Pemerintah

Pemerintah mempunyai peran serta fungsi dalam menjalankan roda pemerintahan agar tercapainya pemerintahan yang baik efektif dan efesien.

Adapun peran pemerintah yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu :

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo (2000) adapaun peran pemerintah desa dalam pembangunan yaitu sebagai fasilitator, motivator dan mobilisator.

(32)

a. Motivator

Pemerintah desa berperan dalam memotivasi yaitu memberikan dorongan, semangat dan pengaruh kepada para pelaku UMKM untuk menumbuhkan dan mengembangkan usahanya.

b. Fasilitator

Pemerintah desa berperan dalam menyediakan fasilitas baik sarana dan prsarana maupun berupa modal usaha.

c. Mobilisator

Pemerintah desa berperan dalam mengarahkan dan menggerakkan para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Gede Diva mengatakan peran pemerintah yang efektif dan optimal dalam pengembangan UMKM diwujudkan sebagai fasilitator, regulator dan katalisator (Diva, 2009).

a. Pemerintah desa sebagai Fasilitator

Pemerintah desa berperan dalam membantu UMKM mencapai tujuan pengembangan usahanya. Sebagai fasilitator desa harus berperan aktif baik dalam menyediakan fasilitas maupun mengidentifikasi masalah yang dihadapi UMKM serta mencarikan solusi yang tepat.

b. Pemerintah desa sebagai Regulator

Pemerintah desa harus dapat membantu meringankan kepentingan UMKM untuk mengembangkan usahanya dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan guna mempermudah UMKM.

c. Pemerintah desa sebagai Katalisator

Peran dari pemerintah desa disini adalah mempercepat proses berkembangnya UMKM.

(33)

19

Sementara menurut Perda Kabupaten Rokan Hulu Nomor 8 Tahun 2017 peran pemerintah desa yaitu :

a. Fasilitator

Fasilitator adalah tindakan pemerintah desa dalam penyediaan fasilitas dalam bidang pendampingan melalui pelatihan dan pendanaan modal guna mendukung proses berkembangnya UMKM.

b. Motivator

Pemerintah desa sebagai pendorong dan memberikan semangat kepada para pelaku UMKM agar dapat berkembang dan suatu masa bisa menjadi usaha yang membangkitkan perekonomian.

c. Katalisator

Katalisator adalah zat proses berkembangnya umkm. Disini Peran dari pemerintah desa adalah mempercepat proses berkembangnya UMKM.

2.4 Teori Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti dorongan.

Siagian dalam Yulianto menjelaskan motivasi sebagai dorongan kemampuan berupa keahlian, tenaga keterampilan dan waktu untuk melakukan berbagai kegiatan dan tugas yang dibebankan pada diri sendiri guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Yulianto, 2012)

Motivasi berasal dari kata “motif”. Itu berasal dari orang atau individu yang melakukan tindakan atau melakukan sesuatu. Motivasi tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diartikan dengan perilaku berupa stimulus atau dorongan untuk munculnya perilaku tertentu (Uno, 2008)

(34)

Sedangkan Menurut Fillmore H. Standford, buku Mangkunegara menyatakan: “motivation as an energizing condition of the organism that services to direct that organism toward the goal of a certain class”. (Motivasi sebagai

kondisi yang mendorong orang menuju suatu tujuan) (Fillmore H, 2017)

Menurut Herzberg dalam buku Kewirausahaan & UMKM motivasi merupakan gaya yang berupa dorongan dari dalam diri manusia yang memiliki sifat intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsik yaitu itu datang dari dalam, sedangkan apa yang datang dari luar diri seesorang disebut ekstrinsik (Nurmansyah, Alhempi, 2021a)

2.4.1 Fungsi Motivasi

Sukmadinata dan Nana Syaodih menyatakan motivasi memiliki 2 fungsi : (Nana Syaodih, 2011)

a. Mengarahkan (directional function)

Dalam mengarahkan aktivitas, motivasi ini membantu menggerakkan orang menuju atau menjauh dari tujuan yang ingin dicapai atau diinginkan, jika tujuan diinginkan maka motivasi berfungsi untuk mendekatkannya. Sebaliknya jika sasaran tidak di inginkan maka fungsi motivasi berfungsi untuk menjauhkannya. Dalam hal ini pemerintah desa berperan untuk mengarahkan para pelaku UMKM agar dapat bangkit dan mengembangkan usahanya.

b. Mengaktifkan dan meningkatkan (activating and energizing)

Suatu kegiatan yang tidak bermotif apabila dilakukan tidak dengan sungguh-sungguh. Sebaliknya suatu kegitan akan bermotif bila

(35)

21

dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam hal ini pemerintah desa berperan untuk mengaktifkan dan meningkatkan semangat pelaku usaha agar bisa mengembangkan usahanya.

2.4.2 Jenis-jenis Motivasi

Menurut Herzberg terdapat dua jenis motivasi : (Nurmansyah, Alhempi, 2021a)

a. Motivasi intrinsik. Motivasi ini biasanya muncul karena memiliki tujuan yang ingin dicapai. Dan berasal dari dalam diri orang tersebut.

b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul atau timbul dari luar diri orang tersebut. Dalam hal ini pemerintah desa menjadi motivasi ekstrinsik untuk para pelaku UMKM, misalnya pemerintah desa memberikan reward kepada pelaku UMKM sebagai pelaku UMKM terbaik ditahun itu atau melakukan survei atau sosialisasi secara langsung ke lokasi Pelaku UMKM untuk memotivasi pelaku UMKM.

2.5 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

Menurut Perda Rokan Hulu Nomor 8/2017, tentang Pemberdayaan UMKM PP Nomor 17 (2013), tentang pelaksanaan UU Nomor 20/2008:

pemerintah daerah, sesuai dengan mandatnya, bertanggung jawab menyelenggarakan pemberdayaan UMKM di daerah.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah usaha produktif yang dimiliki oleh orang perseorangan dan/atau badan usaha tunggal yang memenuhi kriteria usaha kecil yang diatur dalam undang-undang. UMKM sektor perekonomian nasional yang menjadi tulang punggung perekonomian dan menyangkut hidup

(36)

orang banyak dan terbukti bisa melewati krisis ekonomi yang pernah terjadi diseluruh bagian dunia termasuk indonesia. UMKM juga merupakan kelompok entitas ekonomi terbesar dalam perekonomian indonesia dan terbukti penting dalam mengamankan perekonomian.

Seiring dengan berkembangnya UMKM ini termasuk kelompok usaha yang mempunyai potensi yang paling tinggi. Disamping UMKM ini terbukti dapat mengendalikan diri dari berbagai macam krisis ekonomi yang terjadi.

Ada beberapa kalsifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yaitu: (Jafissa Tomi, 2020)

1. UMKM yang dijadikan sebagai mata pencaharian, yaitu kesempatan bekerja untuk mencari nafkah, biasa disebut dengan sektor informal.

2. Misalnya pedagang kaki lima yang berjualan di dalam dan sekitar pasar.

3. Usaha Mikro adalah UMKM yang bekerja seperti pengrajin tetapi belum memiliki jiwa wirausaha.

4. UMKM usaha kecil yang dinamis yang memiliki jiwa atau semangat wirausaha dan sudah terbuka untuk pekerjaan subkontrak dan ekspor.

5. Fast moving company adalah UMKM yang memiliki jiwa kewirausahaan dan melakukan perubahan menjadi perusahaan besar (UB )

2.5.1 Jenis-jenis UMKM

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008 Usaha Mikro Kecil dan Menengah dibagi menjadi tiga jenis, seperti namanya: Usaha Mikro dan Usaha Kecil dan Menengah (REDAKSI, 2022).

(37)

23

1. Usaha Mikro

Usaha mikro adalah usaha produktif yang dimiliki oleh orang perseorangan dan/atau badan perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro yang ditetapkan dengan undang-undang.

Contoh usahanya: Usaha kuliner rumahan atau warung makan, usaha toko kelontong, pangkas rambut, pedagang kaki lima, pedagang kue.

2. Usaha Kecil

Usaha kecil pada hakekatnya adalah usaha ekonomi produktif perorangan, bukan merupakan anak perusahaan atau bagian langsung atau tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Sesuai dengan Bagian 6 ayat 2 UU. 20 tahun 2008.

Contoh usahanya : Minimarket, jasa cuci motor dan mobil, bengkel motor, bisnis catering.

3. Usaha Menengah

Usaha menengah adalah usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha baik langsung maupun tidak langsung bersama-sama dengan usaha kecil atau menengah atau usaha besar menurut undang- undang.

Contoh usahanya : Bengkel atau penjualan Spare Part kendaraan, toko bangunan, perkebunan dan pertanian.

2.5.2 Kriteria UMKM

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 6 kriteria UMKM sebagai berikut:

(38)

1. Kriteria Usaha Mikro adalah:

a. Kekayaan bersih tidak lebih dari Rp50.000.000,00 (50 juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan untuk keperluan usaha.

b. Memiliki omzet tahunan sampai dengan Rp300.000.000,00 (300 juta Rupiah);

2. Kriteria Usaha Kecil adalah:

a. Memiliki kekayaan bersih Rp50.000.000,00 (50 juta rupiah) sampai dengan Rp500.000.000,00 (500 juta rupiah) atau lebih, tidak termasuk tanah dan bangunan untuk keperluan usaha; atau

b. Omset tahunan melebihi Rp300.000.000,00 (300 juta rupiah) sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (2,5 miliar rupiah);

3. Kriteria Usaha Menengah adalah:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (500 juta rupiah) sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (10 miliar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan untuk keperluan usaha, atau b. Omset tahunan melebihi Rp2.500.000.000,00 (2,05 miliar rupiah)

dengan jumlah paling banyak Rp50.000.000.000,00 (50 miliar rupiah);

2.5.3 Manfaat UMKM

Selain UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi. Beberapa manfaat UMKM di bawah ini :

1. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dapat memberikan pelayanan ekonomi yang menyeluruh kepada masyarakatnya,

(39)

25

meningkatkan pemerataan, meningkatkan pendapatan dan menjamin stabilitas nasional.

2. Walaupun sudah beberapa kali di terjang kritis moneter pada tahun 1998 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) tetap bertahan.

3. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) juga sangat membantu pemerintah dalam masalah pekerjaan dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru, melalui unit-unit usaha yang tenaga kerjanya berasal dari masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan serta dapat membantu pendapatan rumah tangga untuk mengurangi pengangguran.

4. UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dapat berkembang pesat dibandingkan dengan usaha besar, sehingga usaha mikro kecil dan menengah ini memerlukan perhatian khusus dan dukungan informasi yang akurat, memastikan terjadinya kerjasama bisnis secara langsung dengan perusahaan dan distributor bisnis lainnya.

2.5.4 Kelebihan dan Kelemahan UMKM

Menurut Stefanovic dkk dalam buku Kewirausahaan dan UMKM menyatakan kelebihan dan kekurangan dari UMKM adalah: (Stefanovic, n.d.)

Kelebihan UMKM :

1. Fleksibel. Semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin cepat UMKM dapat merespon kebutuhan pelanggan. UKM dapat merespon secara efektif semua perubahan lingkungan yang relevan.

2. Semangat kewirausahaan. UMKM tumbuh dan berkembang pesat karena jiwa kewirausahaan dan kemandirian pengusaha individu yang tinggi.

(40)

3. Kompetisi. Sumber daya manusia yang terbatas dan permodalan yang rendah, membuat para pelaku UMKM berpikir bagaimana caranya agar mereka bisa mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

4. Inovasi. UMKM relatif lebih mudah untuk melakukan koordinasi dengan karyawan dikarenakan mereka tidak memilki struktur dan prosedur yang harus dilewati.

Kelemahan UMKM :

1. Waktu yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan. UMKM biasanya mengalami kesulitan mengakses pasar besar. Maka mereka memerlukan strategi yang kuat dalam hal investasi pemasaran, mengembangkan jaringan distribusi untuk mendukung riset dan membangun kapasitas produksi.

2. Anggaran terbatas. Perusahaan yang ingin mengembangkan diri pasti mereka terkendala dengan modal, inilah menjadi salah satu faktor penghambat para pelaku UMKM untuk memperluas usahanya.

3. Kurangnya staf yang berkualitas. Biasanya usaha kecil tidak memiliki banyak Ahli. Hal ini karena keterbatasan anggaran yang menyebabkan perusahaan tidak dapat mempekerjakan spesialis. dan para pekerja UMKM hanya dilatih dengan cara kekeluargaan, sehingga perusahaan sulit mencari orang yang tepat untuk mengembangkan usahanya.

(Nurmansyah, Alhempi, 2021b)

2.6 Pandangan Islam Terhadap UMKM

Dalam islam mencari rezeki sangat diwajibkan, salah satunya yaitu dengan melakukan usaha atau berbisnis dan hal tersebut halal dalam Islam. Sejarah

(41)

27

menyebutkan bahwa Nabi Muhammad pernah menjadi pedagang atau pengusaha.

Beliau berdagang dengan pamannya yang bernama Abu Thalib dan juga terdapat banyak sekali sahabat-sahabat nabi yang juga mereka sebagai pedagang atau wirausaha. Artinya bahwa pada zaman kekhalifahan pun berwirausaha ini sudah ada. Allah Menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. tentu saja menjalankan peran ini membutuhkan usaha dan tenaga. Upaya tersebutlah yang telah Allah titipkan kepada kita dengan cara kita berwirausaha.

Dalam ekonomi islam UMKM (Usaha Kecil dan Menengah) adalah suatu bentuk usaha dimana manusia itu sendiri harus bekerja keras. Upaya tersebut tentunya dalam hal mengelola apa yang telah Tuhan titipkan kepada manusia dimuka bumi ini. Dan pada zaman sekarang ini usaha tersebut disebut sebagai berbisnis atau berwirausaha.

Firman Allah SWT dalam Surat At-Taubah (14) ayat 105 menjelaskan:



































Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikan- Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.\

Surah menjelaskan kepada kita bahwa Allah adalah swt. Dan Rasulullah memerintahkan kita untuk bekerja atau berusaha, dan setiap pekerjaan yang kita lakukan dilihat oleh Allah dan Rasul-Nya dan kita bertanggung jawab dari apa yang telah kita perbuat atau kerjakan.

(42)

2.7 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.7 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian Persamaan dan Perbedaan Penelitan 1 Vina Susana

2020

Peran pemerintah desa dalam pelayanan administrasi bagi

masyarakat Gampong Lancot Kecamatan Kuta Cot Glie Kab. Aceh Besar

Pemerintah desa berkomitmen untuk melayani

masyarakatnya, salah satunya dengan meningkatkan

kualitas pelayanan pemerintahan dengan menyediakan sarana dan prasarana umum untuk memenuhi kebutuhan

pengendalian

penduduk. Selain itu, pemerintah

memberikan

informasi dan mengarahkan

masyarakat untuk memenuhi

persyaratan

administratif. Peran pemerintah adalah sebagai penggerak, fasilitator dan regulator.

Persamaan di antara kedua penelitian ini adalah meneliti subjek yang sama.

Perbedaannya terletak pada Objek. Jika pada penelitian yang peneliti lakukan itu membahas

tentang UMKM

sedangkan pada peneltian terdahalu membahas tentang Administrsi.

2 Wiwi Yuliasri 2021

Peran Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Perpustakaan Desa di Desa Sialang Kayu Batu

Kecamatan Bunut Pelalawan

Pada umumnya pemerintah desa sudah berperan dalam pengelolaan perspustakaan di desanya. Hal tersebut dalpat dilihat dari pemberian falitas- fasilitas penunjang seperti sarana dan prasarana, akses internet dan lainnya.

Persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama fokus terhadap peran pemerintah desa

Perbedaannya terletak pada pembahasan. Jika Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji peran desa dalam memotivasi UMKM.

sedangakan pada penelitian terdahulu lebih kepada peran

(43)

29

pemerintah desa dalam pengelolaan

perpustakaan 3 Utami

Maulidya Ningsih 2020

Peran pemerintah desa Tunas baru di Kecamatan Sekernan dalam pengembangan UKM

Peran pemerintah desa Tunas Baru dalam

pengembangan UKM dinilai minim dari segi program dan kebijakan yang dibuatnya. Pasalnya, program yang dilaksanakan selama ini hanya sebatas peningkatan

infrastruktur desa, termasuk rehabilitasi dan pembangunan seluruh gedung SD, TK, dan TPQ desa seperti balai desa dan balai desa.

Persamaan kedua penelitian ini yaitu subjek dan objek yang sama

Perbedaan terletak pada apa yang dibahas. Jika penelitian yang peneliti membahas tentang motivasi apa yang dilakukan pemerintah desa untuk UMKM sedangkan penelitian terdahulu membahas

tentang peran

pemerintah dalam mengembangkan UKM

4 Hamami Cahya Prastika

2016

Peran Pemerintah Daerah dan Partisipasi Pelaku (UMKM) dalam Upaya Pengembangan Kerajinan Kulit di Provinsi Magetan

Dalam Menjalankan perannya pemerintah daerah memakai tiga indikator yaitu pemerintah sebagai fasilitator,

memberikan fasilitas kepada para pelaku

UMKM dalam

menjalankan

usahanya Regulator menjalankan

usahanya sesuai dengan peraturan yang ada dan Katalisator

pemerintah

membantu pengrajin untuk memproduksi dan pengolahan serta menambahkan modal melalui kerjasama yang dilakukan

Penelitian ini sama- sama mengkaji objek dan subjek yang sama.

Perbedaannya jika peneliti membahas tentang motivasi UMKM sedangkan penelitian terdahulu lebih ke partisipasi pelaku UMKM dan upaya

pengembangannya

(44)

dengan BUMN.

5 Devi Chandra Narwana, Muhammadiah, dan Muhajirah Hasanuddin dalam Jurnal Administrasi Publik 2017

Peran Pemerintah Dalam Pembinaan Usaha Kecil Menengah Di Kabupaten Enrekang

Pemerintah

Enrekang telah bertindak sebagai promotor, regulator dan katalisator.

Namun dalam

menjalankan

perannya tesebut pemerintah masih perlu untuk lebih meningkatkan lagi pembinaan kepada para pelaku usaha.

Persamaan nya sama- sama meneliti subjek dan objek yang sama Perbedaannya jika pada penelitian yang peneliti buat tentang motivasi apa yang diberikan pemerintah desa sedangkan penelitian terdahulu tentang pembinaan UMKMnya.

2.8 Defenisi Konsep

Peneliti memberikan definisi konsep agar penelitian ini jelas dan terarah.

Adapun defenisi konsep tersebut adalah:

1. Peran adalah kompleks harapan manusia tentang bagaimana seorang individu harus bersikap dan berperilaku dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosial.

2. Pemerintah desa atau kepala desa atau yang disebut perangkat desa adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa. Perangkat desa terdiri dari perangkat desa dan perangkat desa lainnya, dan perangkat desa lainnya terdiri dari perangkat desa, praktisi teknologi lapangan, dan perangkat masyarakat.

3. Motivasi adalah tenaga dan waktu keahlian atau keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab kita dan untuk melaksanakan tugas kita guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

(45)

31

4. Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan sektor perekonomian nasional yang paling strategis, yang menyejahterakan hajat hidup orang banyak dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Bisnis rata-rata mandiri dan dioperasikan oleh individu atau perusahaan.

2.9 Konsep Operasional

Untuk memudahkan peneliti dalam penelitian ini, peneliti merumuskan beberapa konsep operasional maka terdapatlah indikator dan sub indikator berikut:

Tabel 2.9 Konsep Operasional Konsep Indokator Sub Indikator

Peran Pemerintah Desa Dalam Memotivasi UMKM Di Desa Pematang Tebih Kecamatan ujungbatu

Fasilitator  Melakukan pendidikan dan pelatihan UMKM melalui pengembangan sumber daya manusia dan permodalan serta penyediaan sarana dan prasarana.

 Membantu pemerintah daerah dalam proses melaksanakan pendataan UMKM.

Motivator  Menyerap dan menyalurkan aspirasi UMKM.

 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk munumbuh kembangkan UMKM serta pemberian reward.

Katalisator  Mengembangkan kerjasama antar pelaku UMKM serta badan usaha lainnya.

Sumber: Perda Rohul No. 8 Tahun 2017

(46)

3.10 Kerangka Berpikir

Gambar 3.0 Kerangka Berpikir

(Sumber: Olahan Peneliti, 2022)

Peran Pemerintah Desa Dalam Memotivasi UMKM Di Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu

Perda Rokan Hulu No. 8 Tahun 2017

Tentang UMKM

Fasilitator Katalisator

Peran Pemerintah Desa Dalam Memotivasi UMKM Di Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujungbatu

Motivator

(47)

33 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Penelitian dilakukan mulai 28 September sampai dengan selesai.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu pendekatan penelitian langsung oleh peneliti sendiri. Metode penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif kualitatif dan pendekatannya adalah yuridis sosiologis yaitu pendekatan penelitian lapangan langsung oleh peneliti sendiri. Pendekatan sosiologis ini mengidentifikasi dan mengkonsepsikan hukum sebagai institusi sosial yang rill dan fungsional dalam sistem kehidupan yang nyata (Ningsih, 2020). Pendekatan yuridis sosiologis menekankan pada penelitian yang bertujuan untuk memperoleh wawasan secara empiris dengan langsung pada objeknya.

Sosiologis bersifat empiris artinya sosiologis didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak spekulatif (Tjipto, 2008)

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud memberikan data yang teliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya (Sayuti, 2012)

3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif berdasarkan pendekatan kualitatif yang menggambarkan keadaan benda, orang, lembaga,

(48)

komunitas, dll dengan menggambarkan secara langsung fenomena yang terjadi di dalam objek penelitian.

3.3.2 Sumber Data a. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama.

Data ini tidak tersedia dalam format atau format file apa pun. Data ini harus dikumpulkan melalui informan atau responden, yaitu seseorang yang dijadikan subjek penelitian atau sebagai sarana untuk memperoleh informasi atau data. (Narimawati, 2008)

Adapaun data Primer dalam penelitian ini adalah:

1. Kepala Desa Pematang Tebih 2. Sekretaris Desa

3. Kasi Pemerintahan

4. Pelaku Usaha Mikro Kecil dan menengah 5. Masyarakat

6. Staf Keuangan Bumdes b. Data Sekunder

Data sekunder Sumber data yang tidak diberikan langsung kepada peneliti. Data ini bisa berupa dokumen, file, dan sebagainya. Data sekunder dimaksudkan untuk mendukung kebutuhan data primer. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari buku referensi atau dokumen. Data lain berupa dokumen jurnal, artikel, dll (Sugiyono, 2008) Adapaun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

(49)

35

1. Riset kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan mengkaji buku referensi, laporan, jurnal, dan media pendukung lainnya yang relevan dengan topik penelitian.

2. Dokumen adalah catatan peristiwa masa lalu dan dapat berupa teks atau gambar yang digunakan untuk mengabadikan data selama penelitian.

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2004 tentang Desa.

5. Peraturan daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 8 Tahun 2017

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Soehartono teknik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data sebaik-baiknya dan diolah serta dianalaisa sesuai dengan kerangka metode penelitan (Soehartono, 2008).

Adapun teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adalah:

a. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara dua orang di mana informasi dan ide dipertukarkan melalui tanya jawab sehingga makna dapat dibangun tentang topik tertentu.

b. Observasi

Pengamatan adalah seni mengamati. Pengamatan dilakukan Langsung pada objek yang diteliti. Metode pengumpulan data observasional ini digunakan saat menyelidiki perilaku manusia, proses kerja, fenomena

(50)

alam, dan apakah jumlah responden yang diamati terlalu banyak.

Pengamatan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa menemukan data yang muncul pada subjek penelitian yang berupa peran pemerintah desa, yang berkaitan tentang apa yang dilakukannya untuk memotivasi UMKM seperti pemberian modal, pemberian fasilitas, pelaku UMKM, bagaimana UMKM di desa tersebut dan lainnya

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi berupa buku, arsip, dokumen, bagan, foto dan laporan yang dapat mendukung penelitian. Umumnya berupa data statistik, agenda kegiatan, keputusan atau kebijakan produk, sejarah dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Layanan.

3.5 Informan Penelitian

Menurut Sugiyono, mengidentifikasi sampel informan melalui penelitian kualitatif akan membantu mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Adanya informan akan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian.

Adapun informan penelitian ini adalah:

Tabel 3.5 Informan Penelitian

No Pekerjaan Jumlah

1 Kepala desa (bapak selamat) 1

2 Sekretaris desa (ibu fitriayeni, SE) 1

3 Kasi pemerintahan (bapak jufri taher) 1

4 Staf keuangan desa (ibu tia) 1

5 Petani (Soman) 1

6 onlineshop (Nia) 1

7 Penjahit (Aisyah) 1

8 Pedagang harian (ibu marni ) 1

9 Masyarakat (Salma) 1

10 Masyarakat (Yusnimar) 1

Total 10

( Sumber: Data Olahan, 2022)

(51)

37

3.6 Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Setelah mendapatkan data yang diinginkan, dikelompokkan, deskripsikan menurut tipe dan jenis data, disajikan dengan uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Penyajian data dianalisis secara deskriptif berdasarkan data yang terkumpul dari seluruh informan. Dengan kata lain menjelaskan dan menggambarkan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan serta menganalisis permasalahan yang diangkat. Miles dan Huberman menunjukkan langkah-langkah yang harus diambil saat menganalisis data (Hubermen, 1992).

a. Reduksi data adalah proses meringkas, memilih yang paling penting, memfokuskan pada yang penting dan membuang yang tidak perlu untuk menarik kesimpulan akhir.

b. Penyajian data adalah penyajian terstruktur dari sekumpulan informasi yang darinya dapat ditarik kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks dreskriptif berupa uraian singkat, foto, dan catatan lapangan.

c. Kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan atas hasilpenelitian.

(52)

38 BAB IV GAMBARAN UMUM

4.1 Sejarah Desa Pematang Tebih

Pada awalnya Desa Pematang tebih adalah berasal dari salah satu Dusun di Desa Sukadamai Kecamatan Tandun, pada saat itu Desa Sukadamai terdiri dari 4 Dusun antara lain : Dusun Damai I, Dusun Sukadamai II, Dusun Petakur dan Durian Sebatang.

Dusun Sukadamai II Pada saat itu Kepala Dusunnya adalah Aslami Pane, Daerah yang sangat luas tersebut dibagi 4 RW yaitu RW Sukamaju, RW Damai II, RW Bukit Raya dan RW Sukakarya. Dusun Sukadamai II yang begitu luas dengan jumlah penduduk yang padat, sudah selayaknya menjadi sebuah Desa.

Maka pada hari Sabtu tanggal 05 Februari 2000 di masjid Al-Istiqomah Dusun Sukadamai II dilaksanakan rapat pembentukan panitia persiapan Pemekaran Desa yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dengan hasil keputusannya adalah:

Ketua : MUKHTAR.MS

Sekretaris : M. KADIR

Bendahara : FAIZAL YUSSA

Nama Desa : PEMATANG TEBIH

Sejak tanggal 05 Februari 2000 Panitia Persiapan Pemekaran Desa Pematang Tebih bekerja melengkapi dan menyusun segala persyaratan pemekaran Desa Sukadamai dilaksanakan Rapat Pemilihan Pejabat Sementara Kepala Desa Persiapan Pemekaran Desa Pematang Tebih, Sekretaris Desa, 4 Kepala Dusun dan 4 Kaur Desa. Adapun hasil keputusan rapat tersebut adalah :

(53)

39

Kepala Desa : MUKHTAR.MS Sekretaris : M. KADIR

Kaur Umum : ERMA SYAHRONI Kaur Pemerintahan : NARISON

Kaur Pembangunan : FITRIAYENI Kepala Dusun :

Dusun Sukamaju : JURIADI Dusun Damai II : SABDI. S Dusun Bukit Raya : M.RAUL Dusun Suka Karya : MUSBAR

Untuk sementara waktu Pjs Kepala Desa Persiapan Pemekaran Desa Pematang Tebih meminjam Rumah Dinas Kepala Sekolah SDN 004 Ujungbatu sebagai kantor desa. Hasil kerja keras Pjs Kepala Desa Persiapan Pemekaran Desa Pematang Tebih terbukti dengan dilantiknya Pjs Kepala Desa Pematang tebih pada hari Kamis tanggal 28 Juni 2001 di Gedung Intan Podi Aula Kantor Camat Tandun (Sekarang Ujungbatu) bersamaan juga dengan Desa Ujungabtu Timur.

Seiring dengan waktu yang berjalan maka pada tanggal 19 Desember 2003 dilaksanakanlah Rapat Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Defenitif Pada tanggal 25 Mei 2004 dilantiklah Kepala Desa Kepala Desa Defenitif Pematang Tebih yaitu JURAIDI dengan sekretaris desanya SABDI. Sampai tanggal 25 Mei 2009 untuk yang kedua kalinya JURAIDI dipercaya menjabat sebagai Kepala Desa dan tanggal 2 Januari 2010 Sekretaris Desanya digantikan oleh FITRIAYENI, S.E. Pada tahun 2009 Dusun bertambah menjadi 5 Dusun

(54)

diantaranya IV Sukakarya, Dusun V Sukamakmur dan sampai tanggal 25 Mei 2015 masa jabatan kepala desa JURAIDI habis. Sehubungan dengan adanya peraturan yang mengatur tentang Pemilihan Kepala Desa secara serentak maka tidak dapat dilaksankan pemilihan kepala desa di Desa Pematang tebih walaupun masa jabatan kepala desa telah habis sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa BAB V bagian ketiga Pemilihan Kepala Desa Pasal 31 Sehingga dari tanggal 29 Mei 2015 sampai tanggal 7 Januari 2016 JURAIDI dipilih kembali menjadi Pjs Kepala Desa Pematang Tebih.

Mengikuti Undang-Undang Desa pasal 40 Ayat 4 maka Pjs Kepala Desa berasal dari PNS lingkungan Kabupaten atau Kecamatan. Sehingga sejak tanggal 07 Januari 2016 PjsKepala Desa Pematang tebih dipercayakan kepada EL BIZRI, S.STP.MSi yang mana beliau juga camat Ujungbatu. Dan pada tanggal 10 Februari 2017 dipilih kepala Desa Depenitif periode 2017-2023 dipercayakan kepada SELAMAT.

Demikian kelanjutan perkembangan Sejarah Desa Pematang tebih.

Adapun Pejabat Kepala Desa Pematang tebih mulai berdiri sampai sekarang sbb:

Tabel 4.1 Nama Pejabat Kepala Desa tahun 2001-2023

No Tahun Pjs Kepala Desa Sekretaris Desa

1 2001-2004 Mukhtar. MS M.Kadir

2 2004-2009 Juraidi Sabdi.S

3 2010-2015 Juraidi Fitriayeni,SE

4 2015-2016 El Bizri Fitriayeni,SE

5 2017-2023 Selamat Fitriayeni,SE

(55)

41

4.2 Demografi

a) Batas Wilayah Desa

Letak geografi Desa Pematang Tebih, terletak di antara:

Sebelah Utara : Desa sungai kunig, Kec. Rambah Samo Sebelah Selatan : Desa Sukadamai, Kec. Ujungabatu Sebelah Barat : Desa Lubuk Betung, Kec. Rokan IV Koto Sebelah Timur : Desa Ngaso dan Desa Sangkir Indah b) Luas Wilayah Desa

1. Pemukiman : 1.527 ha

2. Pertanian/Perkebunan : 1.511 ha 3. Kebun Kas Desa : 2 ha

4. Perkantoran : 0.25 ha

5. Sekolah : 0.75 ha

6. Jalan : 80 ha

7. Lapangan bola kaki & voly : 2 ha

8. Pustu : 400 M2

9. Koperasi Unit Desa : ha 10. Lahan persipaan sarana lainnya : ha c) Orbitasi / jarak dari Pemerintahan Desa

1. Jarak ke ibuk kota kecamatan terdekat : 3 Km 2. Jarak Ibu Kota Kabupaten : 30 Km 3. Jarak Ibu Kota Provinsi : 145 Km

4.3 Demografis

a. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data komposisi penduduk menurut umur, ternyata jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan.

Referensi

Dokumen terkait

Data digital atau analog akan melewati sebuah alat yang disebut dengan encoder yang digunakan untuk melakukan penyandian sehingga menghasilkan sinyal digital..

Hasil yang diperoleh dari penelitian dengan menggunakan program Ansys Workbench adalah data berupa lendutan yang terjadi pada balok anak, beban ultimate dan tegangan

belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah.Bila bullying berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi self-esteem siswa,

Pada setiap penampilannya, Tari Angguk biasanya dimainkan dengan durasi waktu sekitar 3-7 jam. Tapi dalam situasi tertentu, tarian ini bias juga dikemas dalam paket

 Waktu operasi dapat menjadi lebih lama jika cucian menumpuk di satu sisi atau penyaluran atau pengosongan air dalam kondisi yang tidak baik. Tidak dapat

Sudjijo (1996) menyatakan bahwa besarnya unsur hara yang diserapkan tanaman bergantung pada pupuk yang diberikan, dimana hara yang diserap oleh tanaman akan

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Clow and Baack (2012) yang menyatakan bahwa brand equity merupakan seperangkat karakteristik yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Surakarta