BAB
10
Studi kasus 1 :
Presiden Venezuela “CHAVES”
“Presiden Chavez memerintahkan penyelidikan kasus pembunuhan aktivis serikat buruh, dan menyerukan eksploitasi perusahaan-perusahaan (By Jorge Martín)
Saat berbicara pada acara pengambilan sumpah gubernur Aragua dari PSUV yang baru saja terpilih, yakni Rafael Isea, presiden Hugo Chávez memerintahkan investigasi penuh dalam kasus pembunuhan tiga pemimpin serikat buruh di negara bagian tersebut dan mengancam untuk menasionalisasi perusahan-perusahaan yang melanggar hak-hak buruh.
Dia menyatakan dengan tegas bahwa "tidak ada kejahatan yang bisa lolos dari hukuman, baik dalam kasus ini maupun kasus yang lain", dan menjelaskan bahwa pembunuhan para pemimpin serikat buruh, Richard Gallardo, Carlos Requena dan Luis Hernandez adalah tindakan sicariato, sebuah pembunuhan politik.
Terkait dengan pabrik susu Alpina milik perusahaan Kolumbia, Chavez mengatakan bahwa "sebuah perusahaan tertentu perlu diinvestigasi. Ini adalah perusahaan asing dimana para pekerja sedang bertarung melawan serangan-serangan dari perusahaan tersebut. Saya telah memerintahkan sebuah investigasi atas aksi-aksi yang telah dilakukan oleh perusahaan ini." Chavez menambahkan, "karena ada banyak perusahaan di belahan dunia lainnya yang telah menggunakan pembunuh bayaran untuk membunuh para pemimpin kaum tani dan kaum buruh, dan sekarang mereka ingin mempraktekkannya di sini. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi di Venezuela!
Dan kita harus berjuang keras melawannya."
Dengan merujuk pada penggunaan kekuatan kepolisian dalam memerangi aksi-aksi kaum buruh oleh mantan gubernur Aragua, Didalco Bolivar, Chavez berkata: "Isea, anda memiliki dukungan penuh dari saya untuk, secara radikal, mentransformasi kekuatan lembaga kepolisian dan aparat keamanan negara bagian Aragua."
Kemudian dalam pidato yang sama, Chavez menyebutkan konflik-konflik sosial dan ekonomi di Aragua, dan meminta informasi yang baru mengenai perjuangan kaum buruh Sanitarios Maracay. "Semua perusahaan dimana terdapat banyak masalah dengan para pekerja, dimana pekerja tidak dibayar upahnya, dimana para majikan mengeksploitasi buruh, atau dimana sebuah perusahaan menutup perusahaannya dan tidak membayar gaji para buruhnya, atau perusahaan tersebut memiliki banyak hutang dan tidak dapat membayar para buruhnya, dengan demikian, mereka harus dinasionalisasi, diambil alih." Dia lalu menambahkan bahwa "inilah yang dinamakan sosialisme, sebuah kepemilikan sosial atas alat-alat produksi."
Presiden Chavez juga menekankan bahwa dalam hal ini (pengambilalihan dan nasionalisasi perusahaan-perusahaan), "kelas pekerja memiliki peran kunci" dan membuat sebuah seruan kepada "para pekerja di Aragua dan kelas pekerja".
Ini bukan yang pertama kalinya Chavez menyerukan secara terang-terangan kepada kaum pekerja untuk mengambil alih pabrik-pabrik untuk dinasionalisasi. Namun di masa lalu, para pemimpin serikat buruh UNT (Serikat Buruh Nasional Venezuela) (karena mereka menentang kontrol buruh atau karena adanya sikap sektarian terhadap pemerintah) tidak menggunakan kesempatan ini untuk meluncurkan sebuah kampanye pendudukan pabrik yang serius dan perjuangan dalam skala nasional untuk kontrol buruh.
Hanya Front Revolusioner Pendudukan Pabrik (Freteco, www.controlobrero.org) satu- satunya organisasi di Venezuela yang telah merealisasikan seruan ini dalam praktek, tetapi dengan kekuatan yang masih terbatas. Dalam beberapa kasus, seperti perjuangan Sanitarios Maracay, di Aragua, kaum buruh telah melakukan pendudukan pabrik dan sudah mulai melakukan kegiatan produksi di bawah kontrol buruh. Tetapi kemudian Menteri Tenaga Kerja, Ramon Rivero (yang sudah dipecat), menolak untuk
menasionalisasi perusahaan tersebut dan menyabotase perjuangan para pekerja Sanitarios Maracay.
Sayap yang berbeda-beda di dalam kepemimpinan UNT juga memainkan peran yang menjijikkan di dalam perjuangan ini, beberapa secara terbuka mendukung kebijakan anti-mogok dari Ramon Rivero, dan yang lain (seperti Orlando Chirino) menentang ide nasionalisasi di bawah kontrol buruh dan bahkan mengusulkan bahwa kaum buruh harus bernegosiasi dengan para pemilik modal.
Perjuangan kaum buruh di Sanitarios Maracay meliputi masalah-masalah utama dalam revolusi Venezuela: sabotase dari birokrasi sayap kanan dalam kepemimpinan gerakan Bolivarian, aparatus negara kapitalis yang lama masih bercokol dan telah digunakan untuk melawan kaum buruh, dan tidak adanya sebuah kepemimpinan alternatif yang serius di dalam gerakan buruh.
Semua ini kontras dengan semangat perjuangan revolusioner dari rakyat pekerja Venezuela, yang mana pada pagi hari, Selasa, 2 Desember, mengorganisir pertemuan- pertemuan massa di pabrik-pabrik, mengadakan demonstrasi, memblokade jalan- jalan dan berhenti bekerja di Aragua, sebagai bagian dari hari protes atas pembunuhan tiga pemimpin serikat buruh.
Laporan-laporan awal mengenai aksi protes ini melaporkan keterlibatan para pekerja dari perusahaan-perusahan berikut: Produvisa, Cervecería Regional, Vasos Selva, Cativen, Remavenca, HV Envases, Industrias Iberia, Alconca, Plumrose, Titán, Diablitos Underwood, Pepsio-Cola, Toronocas, Venezolana de Riego, Serviquim, Sindicato de la Alcaldía del municipio Zamora, Nestlé, Vasos Dixie, Tupaca, Manpa Higiénico, Sanitarios Maracay, Mom, Aluminios Reynolds, Galletera Puig, Central El Palmar, Cebra, Inica. Demonstrasi dan pemblokadean jalan-jalan diadakan di Villa de Cura, Cagua dan Maracay, melumpuhkan seluruh negara bagian.
Satu-satunya cara untuk mengakhiri provokasi dan pembunuhan-pembunuhan yang reaksioner adalah dengan merebut kekuasaan politik dan ekonomi dari para bos, bankir dan tuan tanah. Ini adalah tugas kelas buruh Venezuela dan satu-satunya cara untuk menjamin kemenangan revolusi Bolivarian. (Sumber: Marxist)
TUGAS :
1. Mengapa Chaves mendukung kaum buruh ?
2. Apa maksud Chaves menasionalisasi perusahaan investor dari luar bagi Venezuela?
3. Berikan pendapat anda tentang Chaves, terkait dengan pemimpin dan kepemimpinan?
4. Buat perbandingan kepemimpinan Chaves dengan kepemimpinan Indonesia dalam hal issue kebangsaan?
5. Apakah Chaves tergolong pemimpin formal atau informal?
Studi kasus : 2
KEPEMIMPINAN SAM WALTON MENGEMBANGKAN WAL-MART
Contoh seorang manager yang berhasil ialah almarhum Sam Walton, pendiri toko serba ada Wal-Mart, yang dalam waktu 30 tahun mampu mengembangkan Wal-Mart menjadi lebih dari 1.700 toko serba ada di Amerika Serikat. Perkembangan Wal-Mart yang seperti jamur di musim hujan ini adalah merupakan hasil nyata dari jerih payah Sam Walton dalam merangkul “rekan kerjanya”, panggilan Sam terhadap pegawainya.
Konsep yang ditanamkan Sam Walton untuk pegawainya, mendorong mereka untuk menjadi pimpinan di bidangnya masing-masing. Mereka didorong untuk kreatif, berani mengambil inisiatif untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Sam memberikan kebebasan kepada pegawainya untuk mengambil keputusan sendiri, mencoba ide-ide baru asal tidak bertentangan dengan tujuan Wal-Mart, yakni memuaskan langganan dan menjual produknya semurah mungkin.
Manajer di setiap departemen diharapkan menganggap dan mengatur toko yang dia pimpin seperti miliknya sendiri. Mereka mendapat dukungan dan informasi yang mereka perlukan, dari laporan untung rugi perusahaan sampai inventarisasi.
Selain itu hampir semuanya akan kerja ikut andil dalam saham perusahaan, dari sopir truk sampai ke CEO perusahaan. Inilah yang menyebabkan suksesnyaWal-Mart.
Prinsip yang ia tanamkan pada semua pegawainya untuk menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing mampu membawa Wal-Mart menjadi toko serba ada terbesar di Amerika Serikat. Sam Walton tahu dan percaya akan potensi “rekan kerjanya” dan memberi kebebasan untuk melakukan tugasnya.
Selain itu, ikut andil dalam saham perusahaan menyebabkan bawahan ikut memiliki perusahaan, yang menyebabkan mereka termotivasi untuk bekerja keras demi suksesnya perusahaan mereka.
Kepercayaan, seseorang dapat menjadi pemimpin karena dia sudah ditakdirkan punya karisma, atau sudah ditakdirkan untuk menjadi pimpinan adalah hal yang perlu diubah.
Semua orang mampu menjadi pemimpin.
Tugas manager sebagai pemimpin yang baik ialah berani mengambil gagasan untuk mengubah keadaan menuju ke arah yang lebih baik, mengkomunikasikan ke kelompoknya, membantu membangkitkan kemampuan maksimal kelompoknya, dan mempercayai bahwa mereka dapat menjadi pemimpin di bidang mereka masing- masing.
TUGAS :
1. Berikan pendapat anda tentang kepemimpinan Sam Walton , terkait dengan pemimpin dan kepemimpinan?
2. Apa yang diberikan Sam Walton kepada karyawannya, sebagai modal sukses Wal- Mart?
3. Apa saja yang bisa anda ambil sebagai rujukan Sam Walton sebagai pemimpin ideal Wal-Mart?.
Studi kasus : 3
Belajar Kepada Kepemimpinan Ahmadinejad (Iran) dan Erdogan (Turki) Awal abad 21 telah terjadi sejarah baru yang sangat menarik dalam dunia kepemimpinan muslim. Pertama, pemilu tahun 2002 di Turki telah menjadi momentum bagi bangkitnya kembali partai yang berbasis Islam, Justice and Development Party (AKP) atau partai keadilan dan pembangunan yang berbasis Islam muncul sebagai pemenangnya. Partai AKP itu juga yang memunculkan pemimpin karismatik Recep Tayyip Erdogan yang kemudian menjadi perdana menteri Turki pada tanggal 14 maret 2003 sampai sekarang. PM Erdogan sebelumnya adalah walikota Istambul periode 1995-1999.
Kedua, kemenangan Mahmoud Ahmadinejad sebagai presiden Iran, mengalahkan colon presiden terkuat yang juga mantan presiden Iran periode sebelumnya, yaitu Akbar Hasyemi Rafsanjani yang didukung oleh koalesi pelangi dan aliansi trans-fraksi reformis konservatif. Dosen manajemen transportasi perkotaan di Universitas Sains dan Tehnologi Teheran ini juga mengalahkan calon kuat lainnya yaitu Dr. Mostafa Moin, yang didukung oleh kalangan reformis-liberalis, nasionalis sekuler, dan jaringan media masa yang kuat.
Gubernur propinsi Ardabil pada tahun 1994-1996 sekaligus walikota Teheran pada tahun 2003, dapat mengungguli kedua rivalnya pada pemilu putaran tahap dua tanggal 24 Juni 2005. Ahmadinejad mampu memperoleh 61% suara dari rakyat Iran. muncul sebagai pemenang padahal pada awal pencalonannya ia bukanlah kandidat yang diperhitungkan.
Erbakan dan Khomeini
Erdogan lahir dari partai keadilan dan pembangunan. Dengan kemenangan yang fantastik yaitu 34%. Kemenangan itu tidaklah lepas dari sosok besar Prof Necmettin Erbakan gurunya. Erbakan adalah arsitektur perusahaan mesin disel yang pada tahun 1970 berganti haluan mengarsiteki kebangkitan partai Islam pertama di Turki sejak sistem sekuleris-kemalis berlaku di Turki pasca runtuhnya Kilafah Usmaniyah.
Partai pertama yang kemudian muncul adalah National Order Party (NOP) pada tahun 1970. NOP dianggap melanggar konstitusi sekuler maka partai ini pernah berganti- ganti nama yaitu partai National Salvasion Party (1972-1981), Welfare Party (1983- 1998), Virtue Perty (1997-2001). Virtue Party pada tahun 2001 berubah menjadi dua yaitu Justice and Development Party (AKP) dan partai Sa’adah. AKP sebagai cerminan dari golongan muda-reformis, dan partai Sa’adah adalah wadah bagi kelompok tua reformis, tetapi partai Sa’adah gagal mencapai 10% suara pada pemilu 2002.
Erbakan yang pada awalnya sekitar tahun 1996 tidak mempermasalahkan demokrasi sekuleris Turki. pada tahun 1997 pada sebuah forum Erbakan mengkritik sekuler- kemalis, mungkin ia lupa atau sudah tidak tahan setelah berjuang sekitar 30 tahunan, tidak seorangpun boleh mengotak-atik sekuler yang dibangun Mustafa Kemal Ataturk apapun alasannya. Sehingga akibatnya, pemerintahannya diambil dijatuhkan pihak militer dan mahkamah konstitusi sebagai penjaga sekulerisme-kemalis dan Erbakan dilarang berpolitik selama-lamanya.
Pengalaman pahit Erbakan telah menjadi guru terbaik bagi Erdogan. Maka partai AKP sejak memenangi pemilu tahun 2002 telah menunjukkan komitmen dalam menghormati sekulerisme, misalnya Erdogan sampai sekarang tidak mempertentangkan larangan memakai jilbab dalam instansi pemerintah. Bahkan dengan itu istrinya tidak pernah ikut setiap pertemuan resmi negara sebab istrinya memakai jilbab, tidak itu saja Erdogan menghormati sekulerisme dengan memasukkan anaknya ke sekolah swasta karena ia juga memakai jilbab, dimana sekolah negeri di turki melarang muridnya memakai jilbab.
Sedangkan sejarah Republik Islam Iran tidak terlepas dari imam dan pemimpin spiritual Iran, Ruhullah Khomeini. Khomeini yang telah berjuang bersama seluruh rakyat Iran dalam revolusi Iran tahun 1979 mengulingkan rezim Syah Pahlevi. Dari pengasingannya selama 15 tahun sejak November 1964 ke berbagai negara, yang terakhir adalah ia diasingkan di Paris, Perancis. Sang iman telah mengobarkan semangat perjuangan rakyat Iran terhadap Monarki Syah. Khomeini berhasil menurunkan Velayate Faqih kepada mantan para muridnya selama di Qom, seperti Murthada Mutahhari, Ali Khameni, Mohammad Bahesti dan Hasyemi Rafsanjani.
Ketika revolusi Iran terjadi saat itu Ahmadinejad sebagai salah satu aktor kunci perjuangan dari kalangan mahasiswa. Ahmadinejad pada waktu itu sebagai komando lapangan dalam aksi-aksi penentangan terhadap Syah dan ketika Sadam Husein menginvansi Iran ia adalah pejuang yang ikut pergi ke medan laga. Ketika revolusi dan perang telah usai Ahmadinejad kembali ke kampus meneruskan studinya sampai ia mendapat gelar Phd dalam manajemen transportasi perkotaan.
Khomeini adalah Imam, Guru, sumber rujukan segala persoalan, pemberi kata putusan bagi rakyat Iran. Gagasan Khomeini menjadi pegangan, sumber inspirasi bagi Ahmadinejad, bahkan banyak orang mengatakan Ahmadinejad adalah replikasi dari sikap, kehidupan, semangat, karakter, dan jiwa kepemimpinan sang imam.
Persamaan Ahmadinejad dan Erdogan
Kedua pemimpin baik Ahmadinejad maupun Erdogan adalah pemimpin yang banyak memberi keteladanan. Banyak hal yang telah mereka contohkan kepada rakyat, dan hal-hal yang mungkin telah banyak dilupakan oleh para pemimpin lainnya. Kepada rakyat mereka tidak hanya berkata- berkata tapi contoh serta bukti yang nyata, bahwa pemimpin bukanlah sosok yang tidak bisa dijamah dan digapai oleh rakyatnya , tapi pemimpin adalah pelayan rakyat itu sendiri.
Keteladanan akan menimbulkan kesadaran dan mengerakkan seluruh potensi yang dimiliki rakyat. Keteladanan seorang pemimpin bagaikan oase ditengah padang pasir.
Keteladanan menjadi penghapus dahaga dalam perjalananan panjang bangsa, sebagai katalis yang dapat mempercepat kerja suatu reaksi, sehingga kerja-kerja pembangunan akan lebih cepat berputar. Pada hakekatnya rakyat dalam melakukan suatu hal tertentu akan lebih mudah apabila para pemimpinnya telah memberi contoh yang baik.
Keteladanan seorang pemimpin dapat menjadi inspirasi bagi rakyat untuk mengikutinya.
Keteladanan yang dapat diambil dari kedua pemimpin tersebut pertama adalah kerja keras, menurut (Muhsin Labib,2006) bahwa Ahmadinejad bekerja 12 jam. dan memberikan waktu 4 jam untuk melayani rakyatnya dan sampai rumah ia masih meneruskan pekerjaannya sampai pukul 12 malam. Kerja keras itu telah terlihat sejak ia menjadi walikota Teheran. Walaupun ia memakai jas murahan, sepatu usangnya dan
kemana-mana menggunakan mobil peugeout keluaran tahun 1973, tetapi semangatnya luar biasa, bahkan mengalahkan para pemimpin di negeri ini yang memakai jas yang mahal-mahal, kerjanya hanya berebut memperkaya diri.
Begitu juga dengan Erdogan, kerja kerasnya sangat terlihat apalagi dengan keadaan perpolitikan Turki yang sering tidak menentu. Pihak oposisi sewaktu-waktu dapat menjegal di tengah jalan, belum lagi para Jendral yang memiliki otoriter yang sangat kuat dalam sistem pemerintahan Turki, sewaktu-waktu dapat menjegalnya untuk turun.
Kerja keras Erdogan telah menjadikan ekonomi bangkit dari keterpurukan.
Pertumbuhan ekonomi sangat tinggi , inflasi turun drastis sampai 20%, menurunkan suku bunga hingga 40%, menaikkan nilai mata uang lira sampai 30%, menaikkan ekspor sampai 30% (Republika,6/4/2004) .
Kedua, kepedulian terhadap nasib rakyat misalnya, pada suatu kesempatan Ahmadinejad pernah menyatakan bahwa ia lebih senang menyapu jalanan Teheran dan pulang kerumah sambil merasakan apa yang dirasakan oleh semua rakyatnya, keputusan kontroversialnya adalah menjadikan rumah dinas sebagai museum publik dan ia sendiri memilih tinggal di rumah kontrakan yang sederhana di daerah Narmak di timur Teheran. Sama halnya, Erdogan sering menggunakan pakaian pekerja untuk mengecek apakah bantuan-bantuan yang ia salurkan sampai pada tangan yang berhak atau tidak.
Ketiga, keberhasilan menjadikan negara lebih rapi bersih dan teratur. contohnya kota Istambul yang dahulu dikenal dengan kota yang kotor, menjadi kota yang bersih dan indah. Hal ini karena program operasi bersih yang digalakkan Erdogan sukses dilakukan dengan menaikkan gaji pekerja kebersihan dan program penghijauan kota.
Kota Teheran yang terkenal macet setelah Ahmadinejad menjadi walikota Teheran menjadi sangat tertib, arus lalu lintas menjadi lancar dengan mencopot rambu lalu lintas diperempatan jalan dan menggantinya dengan jalur putar balik yang ternyata berfungsi efektif.
Perbedaan Ahmadinejad dan Erdogan
Hal yang membedakan dua pemimpin itu yang mencolok pertama adalah Ahmadinejad terkenal sebagai pemimpin yang berani, ia berani menantang hegemoni Amerika dan unieropa di Timur Tengah. Keberaniannya tetap meneruskan progam pengayaan uranium untuk damai walaupun dengan sikapnya, Iran harus menanggung embargo dari PBB, mengesankan bahwa Negara Iran ternyata dapat bertahan walaupun semua negara mengembargo bahkan pertumbuhan ekomoni sangat baik, banyak industri yang berkembang, kebutuhan makanan cukup, dan pendidikan maju sehingga mereka mampu mandiri ditengah terpaan embargo.
Sedangkan Erdogan cenderung menghindari konfrontasi, sejak awal menegaskan bahwa dirinya dan partai AKP tidak akan mengusik sekuleris-kemalis, kondisi ini membuat para Jendral di markas besar maupun di Nasional Security Council(NSC) menjadi baik dengannya. Erdogan menjadi berbeda dengan gurunya Erbakan. Sekilas langkah yang ditempuh oleh Erdogan kelihatan keluar dari ajaran Erbakan, tetapi dengan politik ini sedikit demi sedikit Erdogan berhasil mengamandemen konstitusi dengan kekuatan mayoritas parlemen, rencana terdekat yaitu menjadikan pemilihan presiden secara langsung. Terobosan ini karena gagalnya pemilihan presiden Turki karena boikot oposisi terhadap Abdulah Gul calon dari AKP, sehingga Erdogan akhirnya memutuskan untuk mengadakan pemilu yang dipercepat pada bulan Juli.
politik nonkontroversial meningkatkan citra AKP dan Erdogan dimata rakyat. Rakyat semakin percaya bahwa AKP dan Erdogan tidak hanya mengumbar janji tapi bukti TUGAS :
1. Bagaimana kepemimpinan Ahmadinejad jika merujuk pada teori kepemimpinan ? 2. Bagaimana Khomeini mempengaruhi kepemimpinan Ahmadinejad ?
3. Apa yang bisa anda berikan penjelasan terkait dengan gaya kepemimpinan Erdogan?
4. Bagaimana gaya kepemimpinan Erdogan dalam menyikapi sekularisme?
5. Bagaimana gaya kepemimpinan Ahmadinejad terhadap hegemoni Amerika dan embargonya?
6. Tindakan Ahmadinejad dengan uraniumnya membuat Amerika dan sekutunya marah, apa dampak positif dan negatif yang diterima negara Iran?
7. Apa hubungan Khomeini dengan Ahmadinejad ?
Studi kasus 4
Toyota Pemimpin Bisnis Otomotif di Indonesia
Penjualan Toyota sepanjang tahun 2008 membukukan hasil yang sangat luar biasa.
Total penjualan Toyota di tahun 2008 ini telah berhasil membukukan angka penjualan sebesar 212.150 unit, yang merupakan rekor penjualan tahunan tertinggi Toyota selama ini.
Pencapaian di tahun 2008 merupakan pencapaian terbaik Toyota dimana di masing- masing kelas, mulai dari kelas sedan, kelas MPV, SUV hingga kelas kendaraan komersil, penjualan Toyota meningkat tajam dibandingkan pada tahun 2007.
Di kelas sedan, yang dihuni oleh Vios, Corolla Altis, Camry dan Crown, total penjualan sedan Toyota mencapai 17.397 unit, meningkat sebesar 52,2% dibandingkan tahun 2007. Pada tahun 2008 pun Toyota juga berhasil menjadi pemimpin pasar di kelas sedan.
Sedangkan untuk kelas MPV dan medium SUV, dengan Avanza, Yaris, Innova dan Rush, Toyota berhasil membukukan angka penjualan di kelas ini sebanyak 80.112 unit dimana penjualan terbesar dicapai oleh Avanza sebesar 85.535 unit yang merupakan rekor penjualan tahunan Avanza sepanjang sejarah, diikuti oleh Kijang Innova.
Tak boleh dipandang sebelah mata, Toyota Yaris, kendaraan yang identik dengan anak muda ini setiap tahun nya terus mengalami peningkatan penjualan yang semakin mendapatkan tempat di hati konsumen di Indonesia.
Untuk kelas kendaraan komersial, yaitu Toyota Hilux dan Dyna, total penjualan sepanjang tahun 2008 sebanyak 19.923 unit, meningkat 119,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil ini juga merupakan pencapaian yang sangat signifikan, dimana tiap tahun produk kendaraan komersial Toyota semakin diminati sebagai mitra dagang yang mendukung bisnis para pengusaha di Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih kepada para konsumen yang tetap setia kepada Toyota.
Hasil tahun 2008 yang melampaui target merupakan hasil kerja keras seluruh pihak, kami pun akan semakin meningkatkan kerja keras kami untuk menghadapi tahun 2009 yang sangat menantang untuk tetap memberikan yang terbaik untuk semua pelanggan setia kami,” papar Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor.
Tugas :
1. Apa maksudnya Toyota sebagai pemimpin bisnis otomotif di Indonesia?
2. Apa hubungan Toyota dengan organisasi sebagai pemimpin dalam pembahasan diatas?
Studi Kasus. 5
Kepemimpinan LP3I Sebagai Pendidikan Penempatan Kerja
Bandar Lampung (Lampost): Untuk meningkatkan kompetensi lulusan, LP3I menerapkan pendidikan link and match. Konsep yang menyelaraskan antara pendidikan dan dunia kerja dimasukkan ke dalam satuan kurikulum yang diproses dengan melibatkan berbagai praktisi dari berbagai jenis perusahaan.
Menurut Corporate & Business Development Director LP3I, Aspizain Chaniago, S.Pd, M.Si., konsep tersebut bukan hanya berdasarkan teori, melainkan kurikulum dibuat berdasarkan realitas di lapangan. "Kami membuat konsep tersebut bekerja sama dengan para praktisi dari berbagai jenis perusahaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja," kata Aspizain didampingi Branch Manager LP3I Business College Bandar Lampung Endang Irawati, Selasa (3-7-2007).
Para praktisi tersebut menuangkan segala pengetahuannya yang dimiliki yang dibuat ke dalam Satuan Acuan Pendidikan (SAP). Jadi, yang tertuang dalam materi kurikulum yang diajarkan di LP3I, 70--80 persen adalah praktek dan sisanya baru belajar teori.
Fakta di lapangan membuktikan dengan pendekatan konsep tersebut, mempermudah lulusan LP3I untuk bersaing memperoleh posisi dalam dunia kerja.
Untuk meningkatkan kualitas anak didik, selain pembekalan keterampilan, LP3I juga menyuguhkan materi tambahan berupa peningkatan kualitas mental melalui program mentoring agama. Kemudian, anak didik juga dibekali dengan pengembangan kepribadian dengan pembentukan karakter. Diharapkan dengan modal tersebut, si anak didik setelah terjun ke dunia kerja, lebih mudah bersosialisasi, mempunyai gaya kerja yang unggul dan mudah beradaptasi dengan segala bentuk pekerjaan. Selain itu, para mahasiswa juga diberikan pemahaman soal gambaran umum perusahaan melalui on the job training ke berbagai mitra perusahaan LP3I.
Program ini ditujukan agar mahasiswa bisa membandingkan antara teori dan praktek.
Kemudian bisa mendapatkan pengetahuan bagaimana sebenarnya realitas kerja sesungguhnya. Sedangkan berkaitan dengan pengembangan, Coorparation dan Placement (C&P) LP3I memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berkesempatan