Penjelasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan di atas akan didukung dengan studi kasus antara pemimpin dan kepemimpinannya. Artinya kepemimpinan terjadi dalam interaksi antara pemimpin dan pengikutnya dalam situasi tertentu.
Analisis Teori Pemimpin Terhadap Kepemimpinan
Teori Situasi: Teori ini menyatakan bahwa pemimpin muncul dalam situasi yang berbeda untuk beradaptasi dengan kebutuhan dan lingkungan yang berbeda. Perbedaan antara pengembangan kepemimpinan dan pengembangan pemimpin tidak boleh membiarkan salah satu dari keduanya dianggap lebih penting.
BAGAIMANA ORGANISASI SEBAGAI PEMIMPIN
Tipe-Tipe Organisatoris
Karena kurangnya pengetahuan tentang alasan seseorang menjadi pemimpin yang kharismatik, seringkali dikatakan hanya pemimpin tersebut yang mempunyai kesaktian (supernatural power). Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin demokratis paling cocok untuk organisasi modern.
Model – model organisator
Dengan demikian, model kepemimpinan yang dikemukakan oleh Likert pada hakikatnya merupakan pengembangan dari model yang dikembangkan oleh Ohio University, yaitu dari sudut pandang struktur inisiasi dan pertimbangan. Menurut model kepemimpinan ini, ada tiga variabel utama yang cenderung menentukan apakah suatu situasi menguntungkan bagi pemimpin atau tidak.
Syarat-Syarat Organisator
Berdasarkan penelitiannya ditemukan 5 (lima) praktik dasar pemimpin yang memiliki kualitas kepemimpinan unggul yaitu; Sedangkan kaitannya dengan kualitas kepemimpinan manajer, Burwash (1996) menyatakan bahwa kunci kualitas kepemimpinan yang unggul adalah kepemimpinan.
PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL
Pengantar
Pemimpin Formal
Seorang pemimpin formal harus menyadari bahwa ia akan menghadapi berbagai permasalahan yang pada akhirnya akan mengakibatkan perubahan internal dan eksternal yang akan dihadapinya. Bagi manajer formal seperti ini, sangat perlu dilakukan antisipasi dengan terus melakukan penyesuaian dan pendekatan yang tepat terhadap segala perubahan yang terjadi secara internal dan eksternal. Diagram berikut menjelaskan lima area perubahan formal yang juga sering terjadi pada pemimpin informal, yaitu.
Pesatnya perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi serta teknik informasi berarti bahwa setiap manajer formal harus mampu mengimbangi tingkat peningkatan dan adaptasi terhadap ilmu pengetahuan, informasi dan teknik yang perlu dilakukan. Perubahan isu pada masa lalu tentu sangat berbeda dengan perubahan isu pada masa kini. Dahulu para manajer formal mengalami kesulitan yang besar dalam memenuhi berbagai kebutuhan dengan cepat terutama dalam hal sumber daya manusia, koordinasi dan teknis pelaksanaannya, karena pertumbuhan kemajuan yang masih rendah dan sangat berbeda dengan permasalahan saat ini yang mana pengkondisian berbagai kebutuhan dapat dilakukan. dilakukan dengan cepat seperti. sumber daya manusia di masa lalu Tingkat kualitas jenjang pendidikan menjadi tolok ukur terpenting, namun yang menjadi persoalan saat ini adalah kompetensi menguasai pekerjaan untuk memenangkan persaingan memasuki dunia kerja.
Misalnya, proses perubahan di negara-negara maju tidak bisa dibandingkan dengan perubahan yang terjadi di negara-negara berkembang. Itulah sebabnya para pemimpin sering melakukan kesalahan dalam proses ini, sehingga memaksa mereka untuk beradaptasi di tempat yang belum memungkinkan terjadinya perubahan. pada perubahan yang ada, seperti di bidang lain.
Pemimpin Informal
Untuk memberikan pemahaman yang lebih spesifik, perlu diberikan perbandingan antara pemimpin formal dan informal sebagai berikut. Jika melakukan kesalahan maka akan mendapat sanksi berupa kurang patuhnya sebagai pemimpin, dengan kata lain tidak lagi diakui sebagai pemimpin.
KLASIFIKASI & PROSES BERPIKIR PEMIMPIN
Klasifikasi Pemimpin
Dalam pembahasannya, proses berpikir normal bagi para manajer sangat penting untuk beradaptasi dengan tindakan yang akan dilakukan, terutama yang berkaitan dengan berbagai jenis dan bidang. Bagi seorang pemimpin yang dituntut untuk mampu memimpin rapat, konferensi, seminar dan berbagai pertemuan penting, maka ia harus ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang didasari oleh pola pikir yang wajar. Artinya seorang pemimpin harus mampu menyeimbangkan kebutuhan berdasarkan kepemimpinannya, karena pemimpin yang harus memimpin dalam suatu seminar harus ingat jika ia tidak dapat mengaktualisasikan pemikirannya, seperti dalam seminar yang membutuhkan reaksi keras dari penonton agar berpikir normal. yang sudah diupdate, kemungkinan besar hasilnya tidak akan maksimal.
Agar seorang pemimpin dapat berpikir normal, ia harus mampu menetapkan kebenaran dan menahan emosi dalam kerangka berpikir reflektif diri. Secara naluriah kita sering menolak hal-hal yang berlebihan dan tidak wajar, namun tanpa kita sadari kita cenderung terbawa oleh emosi yang mengalihkan kita dari proses berpikir normal. Pemimpin yang mampu berpikir normal juga dapat diidentikkan dengan pemimpin ideal, dan pemimpin ideal cenderung mampu bersikap optimal terhadap orang-orang yang dipimpinnya serta mampu mencapai tujuan yang diharapkan kelompoknya.
Perbandingan Antara Pemimpin Dan Bukan Pemimpin
DEFINISI & FAKTOR-FAKTOR KEPEMIMPINAN
Pengertian Kepemimpinan
Hal ini seharusnya tidak membingungkan karena pada dasarnya kita dapat menarik makna bahwa rata-rata bergerak dalam satu arah tertentu.
Determinan Kepemimpinan
Misalnya, jika bahaya mengancam suatu kelompok dan kelompok tersebut berubah menjadi massa yang mulai bertindak mandiri, maka tindakannya sulit diprediksi karena tersebar. Bayangkan dalam suatu perusahaan tanpa adanya ikatan yang kuat antara seorang manajer dengan bawahannya, tidak ada pengawasan yang melindunginya, setiap bawahan akan mengambil tindakannya masing-masing, dan pada akhirnya target yang menjadi harapan perusahaan sulit tercapai. Dan yang paling berbahaya adalah jika karyawan tersebut akhirnya menyatukan dirinya sebagai bagian tersendiri dalam organisasi, tinggal menunggu situasi yang tepat, sesuatu yang sebenarnya tidak diharapkan oleh perusahaan untuk terjadi, menyimpulkan bahwa orang, situasi dan perusahaan harus menjadi manajernya. serikat.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemimpinan
Agar seorang pemimpin dapat efektif, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain: dalam diri setiap orang terdapat sifat-sifat pribadi yang menjadikannya sukses dan/atau sifat-sifat pribadi yang menghalanginya untuk sukses. William Henry (1940) menemukan pola kepribadian definitif ketika mempelajari lebih dari 100 pemimpin bisnis yang mencapai kesuksesan, dan Hendry menemukan ciri-cirinya sebagai berikut. Dari ketiga ciri yang disebutkan di atas, Chiselli berpendapat bahwa kemampuan melakukan pengawasan dan kecerdasan merupakan aspek utama keberhasilan seorang manajer.
Label yang dibuat sebagai guru, direktur, presiden, ketua kelompok, profesor adalah dalam rangka peran kepemimpinan kelompok. Dari label-label tersebut kita dapat memahami arah dan langkah-langkah yang harus diambil oleh seorang pemimpin dan pemimpin mana yang salah. Harapan kualifikasi yang mendarah daging yang pada akhirnya menjadi budaya kerja atau budaya perusahaan yang berorientasi pada hasil.
Faktor tempat dan situasi adalah ketepatan pemimpin dan pola kepemimpinannya pada tempat dan waktu yang tepat.
DASAR PERTIMBANGAN KEPEMIMPINAN
Pengantar
Dapat dipercaya artinya dapat diandalkan karena mampu menjaga kepercayaan dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Hakikat fathonah berarti kecerdasan yang dibangun dari ketaqwaan kepada Tuhan, yang aktualisasinya terletak pada etos kerja dan kinerja pemimpin yang berkomitmen terhadap keunggulan.
Teori Kepemimpinan
Ditinjau dari teori kepemimpinan, teori kepemimpinan pada dasarnya berupaya menjelaskan dua hal, yaitu faktor-faktor yang menyebabkan munculnya kepemimpinan dan sifat dasar kepemimpinan. Namun teori kepemimpinan cukup menarik karena teori banyak membantu dalam mendefinisikan dan menetapkan permasalahan penelitian. Dari penelusuran literatur kepemimpinan, teori kepemimpinan sangat dipengaruhi oleh penelitian Galton (1879) mengenai latar belakang orang-orang terkemuka yang berusaha menjelaskan kepemimpinan berdasarkan warisan.
Beberapa pendapat tersebut jika dipertimbangkan dapat dikategorikan sebagai teori kepemimpinan dari perspektif 'personal-situasi'. Teori ini mengembangkan peran kepemimpinan dengan menggunakan tiga variabel dasar yaitu; tindakan, interaksi, dan perasaan. Teori kepemimpinan berikutnya adalah teori humanistik dengan pionirnya Argryris, Blake dan Mouton, Rensis Likert dan Douglas McGregor.
Selain teori-teori kepemimpinan yang telah dikemukakan, perkembangan yang akhir-akhir ini mendapat perhatian dari para ahli dan praktisi adalah dua pola dasar interaksi antara pemimpin dan pengikut, yaitu kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional.
Pertimbangan Kepemimpinan
Kedua pola kepemimpinan ini didasarkan pada pendapat ilmuwan politik James McGregor Burns (1978) dalam bukunya yang berjudul “Leadership”. Selain itu, Bass (1985) meneliti dan mempelajari lebih lanjut kedua pola kepemimpinan tersebut dan kemudian secara resmi menerbitkannya sebagai teori, beserta model dan pengukurannya. Kabar baik yang perlu Anda ketahui adalah setiap orang mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin – jika mereka mau.
Masing-masing dari kita adalah pemimpin karena kita dapat memulai, mempengaruhi, dan mengambil tanggung jawab untuk menjadikan segalanya lebih baik. Saat Anda menyarankan sesuatu di tempat kerja atau berkata "Saya bisa membantu Anda dengan hal itu", sebenarnya Anda sedang memimpin, meski hanya sesaat. Tujuan Anda adalah menjadi pemimpin yang lebih baik lagi, menjadi pemimpin terbaik dalam konteks Anda.
GAYA KEPEMIMPINAN
Selain itu, jika dilihat dari orientasi pemimpin, ada dua gaya kepemimpinan yang digunakan, yaitu gaya musyawarah dan gaya struktur, atau dikenal juga dengan orientasi pegawai dan orientasi tugas. Banyak hasil penelitian profesional yang menunjukkan bahwa peningkatan kinerja karyawan dan kepuasan kerja mereka dapat dilakukan jika kepatuhan menjadi gaya manajemen yang dominan. Fiedler mengembangkan model pengecualian dari ketiga gaya kepemimpinan di atas, yaitu model kepemimpinan kontingensi.
Model ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling tepat bergantung pada situasi di mana pemimpin tersebut bekerja. Konsepsi kepemimpinan situasional ini memberikan para pemimpin pemahaman tentang hubungan antara gaya kepemimpinan yang efektif dan tingkat kematangan para pengikutnya. Menurut Hersey dan Blanchard (dalam Ludlow dan Panton dll.), masing-masing gaya kepemimpinan ini hanya memadai dalam situasi yang tepat - meskipun diakui bahwa setiap orang memiliki gaya pilihannya sendiri dan seringkali sulit untuk mengubahnya bahkan jika diperlukan. . .
Selain itu, gaya manajemen suportif akan berhasil jika karyawan memahami teknik-teknik yang diperlukan dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Anda.
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
Sifat Kepemimpinan
Kepemimpinan Efektif
TUGAS KEPEMIMPINAN
STUDI KASUS
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Beberapa aktivis Muhammadiyah menilai langkah Amien Rais tidak sesuai dengan budaya atau tradisi Muhammadiyah yang sudah mengakar kuat sejak masa K.H. Perbuatan Amien Rais yang membuat sedih sejumlah tokoh Muhammadiyah itu sebenarnya didasari pemahaman mendasar bahwa Mohammadiyah adalah gerakan dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Faktanya, keengganan sebagian pemimpin Muhammadi menerima atau mengikuti langkah Amien Rais tidak lepas dari kuatnya dominasi rezim Orde Baru dalam melakukan kontrol di segala bidang.
Jika menilik sejarah Muhammadiyah sejak awal berdirinya, langkah politik Amien Rais sebenarnya bukan hal baru dalam tradisi Muhammadiyah. Sementara terkait vokalisme Amien Rais dalam mengkritik pemerintah, K.H. Barangkali mereka yang berpikir secara formal di Muhammadiyah akan menganggap uraian Amien Rais di luar konteks Muhammadiyah.
Amien Rais lahir dan besar di keluarga Muhammadiyah yang sangat memperhatikan pendidikan dan ketaatan beragama. Sebagai anak yang tumbuh di lingkungan Muhammadiyah, Amien Rais mengenyam pendidikan formal di lingkungan sekolah Muhammadiyah. Mungkin agar tidak mengecewakan ibunya, Amien Rais pun kuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
RIWAYAT HIDUP PENULIS