• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penatausahaan Keuangan Daerah…

Dalam dokumen Nellitawati - BUKU AJAR MANAJEMEN KEUANGAN (Halaman 138-142)

BAB 12 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH

B. Penatausahaan Keuangan Daerah…

c. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan

d. Menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran atas pengeluaran pembiayaan tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

nistratif, Bendahara penerimaan pada SKPD wajib mempertanggung jawab- kan secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Selanjutnya PPKD se- laku BUD melakukan verifikasi, evaluasi dananalisis atas laporan pertanggung- jawaban bendahara penerimaan pada SKPD.

2. Penatausahaan Pengeluaran

Kepala SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD menyusun rancangan anggaran kas SKPD. Rancangan anggaran kas SKPD tersebut disampaikan ke- pada PPKD selaku BUD bersamaan dengan rancangan DPA-SKPD. Pembaha- san rancangan anggaran kas SKPD dilaksanakan bersamaan dengan pembaha- san DPA-SKPD. Setelah DPA-SKPD ditetapkan, PPKD selaku BUD menyu- sun anggaran kas pemerintah daerah guna mengatur ketersediaan dana yang cu- kup untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah disahkan. Anggaran kas tersebut memuat perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang digunakan guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.

a. Penyediaan Dana

Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manajemen kas menerbitkan Surat Penyediaan Dana (SPD). SPD atau dokumen lain yang di- persamakan dengan SPD merupakan dasar pengeluaran kas atas beban APBD. Permintaan pembayaran hanya dapat dilaksanakan, jika SPD telah di- terbitkan.

b. Permintaan Pembayaran

Berdasarkan SPD, bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran

melalui Pejabat Pengelola Keuangan SKPD (PPK-SKPD). Ada 4 jenis SPP yaitu:

1) Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP).

2) Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang Persediaan (SPPGU) 3) Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPP TU) 4) Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS).

Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-UP dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPKSKPD dalam rangka pengisian uang perse- diaan. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-GU dilakukan untuk mempe- roleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran mela- lui PPK-SKPD dalam rangka mengganti uang persediaan. Sedangkan pe- nerbitan dan pengajuan dokumen SPP-TU dilakukan oleh bendahara penge- luaran untuk memperoleh persetujuan dari pengguna anggaran/kuasa peng- guna anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka tambahan uang persediaan.

Pengajuan dokumen SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU tersebut digunakan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran SKPD yang harus dipertanggungja- wabkan. Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-LS untuk pembayaran gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan dilakukan oleh bendahara pengeluaran guna memperoleh persetu- juan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD.

Prosedur pengajuan dan penerbitan SPM-LS dimulai dengan penyiapan dokumen SPP-LS untuk pengadaan barang dan jasa oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk disampaikan kepada bendahara pengeluaran dalam rangka pengajuan permintaan pembayaran. Selanjutnya, Bendahara pengeluaran mengajukan SPP-LS kepada pengguna anggaran setelah ditanda- tangani oleh PPTK guna memperoleh persetujuan pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPKSKPD. Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran meneliti kelengkapan dokumen SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan

SPP-LS yang diajukan oleh bendahara pengeluaran sebelum menerbitkan Su- rat Perintah Pembayaran (SPP).

c. Perintah Membayar

Setelah meneliti SPP, pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran ha- rus menyatakan apakan dokumen SPP telah lengkap dan sah. Dalam hal do- kumen SPP dinyatakan lengkap dan sah, pengguna anggaran/kuasa penggu- na anggaran menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). Penerbitan SPM paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya dokumen SPP. Jika dokumen SPP dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak sah,pengguna angga- ran/kuasa pengguna anggaran menolak menerbitkan SPM. Penolakan pener- bitan SPM paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya penga- juan SPP. SPM yang telah diterbitkan diajukan kepada kuasa BUD untuk penerbitan SP2D. Setelah tahun anggaran berakhir, pengguna angga- ran/kuasa pengguna anggaran dilarang menerbitkan SPM yang membebani- tahun anggaran berkenaan.

d. Pencairan Dana

Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran agar pengeluaran yang diaju- kan tidak melampaui pagu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Jika dokumen SPM dinyatakan lengkap, ku- asa BUD menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Penerbitan SP2D paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM. Jika dokumen SPM dinyatakan tidak lengkap, kuasa BUD menolak menerbitkan SP2D. Penolakan penerbitan SP2D paling lama 1 (satu) hari ker- ja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPM. Kuasa BUD menyerahkan

SP2D yang diterbitkan untuk keperluan uang persediaan/ganti uang perse- diaan/tambahan uang persediaan kepada pengguna anggaran/ kuasa peng- gunaanggaran. Sedangkan untuk pembayaran langsung, Kuasa BUD menye- rahkan SP2D yang diterbitkan kepada pihak ketiga.

e. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana

Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggung jawabkan penggunaan uang persediaan/ganti uang persediaan/tambah uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Hal ini dilaksanakan dengan menutup Buku Kas Umum setiap bulan dengan sepengetahuan dan persetujuan penggunaanggaran/ kua- sa pengguna anggaran. Selanjutnya Bendahara Pengeluaran menyusun lapo- ran pertanggungjawaban penggunaan uang persediaan. Dalam hal laporan pertanggungjawaban telah sesuai, pengguna anggaran menerbitkan surat pen- gesahan laporan pertanggungjawaban. Untuk tertib laporan pertanggungja- waban pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban pengeluaran dana bulan Desember disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember.

Disamping pertanggungjawaban secara administratif, Bendahara Pen- geluaran pada SKPD juga wajib mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya dengan menyampai- kan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10bulan berikutnya. Penyampaian pertanggungjawaban tersebut dilaksanakan setelah diterbitkan surat pengesahan pertanggungja- waban pengeluaran oleh pengguna anggaran /kuasa pengguna anggaran.

Dalam dokumen Nellitawati - BUKU AJAR MANAJEMEN KEUANGAN (Halaman 138-142)