PENDAPATAN 24. NET REVENUES AND COST OF REVENUES
Beban pokok
Pendapatan bersih/ pendapatan/ Laba kotor/
Net revenues Cost of revenues Gross profit
Rp'Juta/ Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million Rp'Million
Perangkat keras 3.242.996 3.069.006 173.990 Hardware
Jasa dan sewa 449.880 316.079 133.801 Services and rental
Perangkat lunak 524.485 471.376 53.109 Software
Jumlah 4.217.361 3.856.461 360.900 Total
2017
Beban pokok
Pendapatan bersih/ pendapatan/ Laba kotor/
Net revenues Cost of revenues Gross profit
Rp'Juta/ Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million Rp'Million
Perangkat keras 3.615.932 3.420.155 195.777 Hardware
Jasa dan sewa 427.137 330.846 96.291 Services and rental
Perangkat lunak 610.827 535.550 75.277 Software
Jumlah 4.653.896 4.286.551 367.345 Total
2016
Pada tahun 2017 dan 2016 tidak terdapat pendapatan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
In 2017 and 2016, there are no revenues to individual customers amounting to more than 10% of total revenues.
Rincian pemasok yang melebihi 10% dari jumlah
pendapatan adalah sebagai berikut: The details of purchases from individual suppliers representing more than 10% of the total revenues are as follows:
% dari jumlah Pembelian/ pendapatan bersih/
Purchases % to total net revenues Rp'Juta/
Rp'Million
Asus Technology Pte. Ltd. 1.056.641 25,05 Asus Technology Pte. Ltd.
PT Hewlett-Packard Indonesia 873.654 20,72 PT Hewlett-Packard Indonesia
Jumlah 1.930.295 45,77 Total
2017
% dari jumlah Pembelian/ pendapatan bersih/
Purchases % to total net revenues Rp'Juta/
Rp'Million
Asus Global Pte. Ltd. 1.692.762 36,37 Asus Global Pte. Ltd.
PT Hewlett-Packard Indonesia 946.873 20,35 PT Hewlett-Packard Indonesia PT Lenovo Indonesia 622.879 13,38 PT Lenovo Indonesia
Jumlah 3.262.514 70,10 Total
2016
25. BEBAN USAHA 25. OPERATING EXPENSES
2017 2016
Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million
Gaji dan kesejahteraan karyawan 133.681 127.660 Salaries and employees welfare
Jamsostek 9.611 8.380 Social welfare fund
Penyusutan (Catatan 11) 6.707 6.294 Depreciation (Note 11)
Perjalanan dinas 5.979 6.524 Business trip
Asuransi 4.993 5.338 Insurance
Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses on
nilai piutang usaha (Catatan 6) 3.479 8.222 trade accounts receivable (Note 6)
Pemasaran 3.425 3.838 Marketing expenses
Sewa 2.654 3.071 Rental
Honorarium tenaga ahli 2.221 1.835 Professional fees
Telepon dan teleks 2.334 2.483 Telephone and telex
Beban bank 1.285 1.537 Bank charges
Seminar dan pelatihan 631 520 Seminars and training
Lain-lain 11.545 10.203 Others
Jumlah 188.545 185.905 Total
26. BEBAN KEUANGAN 26. FINANCE COSTS
Merupakan beban bunga atas liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi.
Represents interest expense on financial liabilities that are not classified as at fair value through profit or loss.
27. PAJAK PENGHASILAN 27. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak terdiri dari: Tax expense (benefit) consists of the following:
2017 2016
Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million
Pajak kini Current tax
Entitas anak 45.859 42.855 Subsidiaries
Surat ketetapan pajak Tax assessment letter
Entitas anak (24.760) (13.353) Subsidiaries
Jumlah pajak kini 21.099 29.502 Total current tax
Pajak tangguhan Deferred tax
Perusahaan - 5.046 The Company
Entitas anak (2.348) (1.430) Subsidiaries
Jumlah pajak tangguhan (2.348) 3.616 Total deferred tax
Jumlah 18.751 33.118 Total
Pajak Kini Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan rugi fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between profit before tax per consolidated statements of comprehensive income and fiscal loss is as follows:
2017 2016
Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million
Laba sebelum pajak menurut Profit before tax per consolidated
laporan laba rugi komprehensif statements of comprehensive
konsolidasian 175.151 160.599 income
Laba sebelum pajak entitas anak (177.925) (169.435) Profit before tax of subsidiaries Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan (2.774) (8.836) Profit (loss) before tax of the Company
Perbedaan temporer: Temporary differences:
Amortisasi dan rugi penurunan Amortization and loss on impairment
nilai aset tak berwujud - (25.232) of intangible assets
Jumlah - (25.232) Total
Perbedaan yang tidak dapat Non deductible expenses
diperhitungkan menurut fiskal: (non taxable income):
Penghasilan bunga yang Interest income subjected
dikenakan pajak final (822) (1.152) to final tax
Bagian laba bersih entitas asosiasi (1.712) (3.007) Equity in net earnings of associates
Lain-lain - 71 Others
Jumlah (2.534) (4.088) Total
Rugi fiskal Perusahaan (5.308) (38.156) Fiscal loss of the Company
Akumulasi rugi fiskal (setelah Accumulated fiscal loss (after adjustment
disesuaikan dengan SKP) - (51.859) resulting from Tax Decision Letter)
Rugi fiskal setelah penyesuaian (5.308) (90.015) Fiscal loss after adjustment Pajak penghasilan Perusahaan Nihil/Nil Nihil/Nil Current tax of the Company
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan sampai dengan
tahun 2015 tidak dimanfaatkan. The accumulated fiscal loss of the Company up to 2015 are not compensated.
Taksiran Tagihan Pajak Estimated Claims for Tax Refund Taksiran tagihan pajak Grup adalah sebagai
berikut: The Group’s estimated claims for tax refund are
as follows:
30 Juni/ 31 Desember/
June 30, December 31,
2017 2016
Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million
Pajak penghasilan Income tax
Tahun berjalan 56.591 57.036 Current year
Tahun sebelumnya 56.919 48.960 Previous years
Jumlah 113.510 105.996 Total
Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Income Tax Assessment Letter Pada tahun 2017, Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
mengabulkan keberatan SMI atas lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2015 sebesar Rp 73.719 juta dibandingkan Rp 48.960 juta yang sebelumnya telah dicatat dalam laporan keuangan SMI sebagai taksiran pajak. SMI menerima pengembalian pajak tersebut pada Mei 2017.
In 2017, Directorate General of Tax (”DGT”) approved SMI’s objection for an overpayment of corporate income tax for 2015 amounting to Rp 73,719 million, instead of Rp 48,960 million that was prevously recorded in SMI’s financial statements as claim for icome tax. SMI received the refund in May 2017.
Pada tahun 2016, DJP mengabulkan keberatan SMI atas lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2014 sebesar Rp 28.996 juta dibandingkan Rp 15.643 juta yang sebelumnya telah dicatat dalam laporan keuangan SMI sebagai taksiran pajak. SMI menerima pengembalian pajak tersebut pada Mei 2016.
In 2016, Directorate General of Tax (”DGT”) approved SMI’s objection for an overpayment of corporate income tax for 2014 amounting to Rp 28,996 million, instead of Rp 15,643 million that was prevously recorded in SMI’s financial statements as claim for icome tax. SMI received the refund in May 2016.
Atas sebagian Surat Ketetapan Pajak yang diterima, Grup juga mengajukan keberatan sebagai berikut:
The Group filed objection letters on certain Tax Decision Letters as follows:
a. Pada tahun 2013, DJP mengabulkan sebagian keberatan SMI atas lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp 1.341 juta dibandingkan Rp 9.073 juta yang sebelumnya telah dicatat dalam laporan keuangan SMI. SMI menerima pengembalian pajak tersebut pada bulan Agustus 2013. Pada bulan September 2013, SMI mengajukan banding atas surat ketetapan pajak tersebut.
Pada Oktober 2016, DJP mengabulkan sebagian banding yang diajukan SMI sebesar Rp 3.241 juta. Pada Januari 2017, SMI melakukan pengajuan permohonan Peninjauan Kembali (PK). Sampai dengan penerbitan laporan keuangan konsolidasian, hasil permohonan PK belum diputuskan.
a. In 2013, the DGT partially approved SMI’s objection for an overpayment of 2010 corporate income tax of Rp 1,341 million, instead of the Rp 9,073 million that was previously recorded in SMI’s financial statements. SMI received the refund in August 2013. In September 2013, SMI filed an appeal. On October 2016, DGT partially approved SMI’s appeal amounting to Rp 3,241 million. On January 2017, SMI submit the Judicial Review (PK). As of the issuance date of the consolidated financial statements, the appeal has not been decided.
b. Pada bulan Juni 2013, SMI menerima beberapa surat ketetapan pajak yang menyatakan kekurangan pembayaran pajak pertambahan nilai tahun 2010 sebesar Rp 14.713 juta. SMI melunasi kekurangan pembayaran tersebut pada bulan Agustus 2013 untuk tujuan banding ke pengadilan pajak pada bulan September 2013. Pada tahun 2016, DJP mengabulkan sebagian banding yang diajukan SMI.
Berdasarkan Joint Venture and Shareholders Agreement (“JVA”), Perusahaan akan menanggung semua beban pajak untuk tahun pajak sebelum tahun 2010. Pada Januari 2017, SMI melakukan pengajuan permohonan Peninjauan Kembali (PK). Sampai dengan penerbitan laporan keuangan konsolidasian, hasil permohonan PK belum diputuskan.
b. In June 2013, SMI received several tax assessment letters confirming underpayment of 2010 value added tax amounting to Rp 14,713 million. SMI paid the underpayment in August 2013 for the purpose of filing the appeal to the tax court in September 2013. In 2016, DGT partially approved the appeal of SMI. Based on Joint Venture and Shareholders Agreement (“JVA”), the Company will bear any tax expenses for the fiscal year prior to year 2010. On January 2017, SMI submit the Judicial Review (PK). As of the issuance date of the consolidated financial statements, the appeal has not been decided.
c. Pada tanggal 27 Maret 2009, MII menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak dari DJP yang menyatakan bahwa MII lebih bayar sebesar Rp 16.398 juta atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2007, kurang bayar Pajak Penghasilan (PPh) 21 dan 23 tahun 2007 masing-masing sebesar Rp 223 juta dan Rp 124 juta. MII telah mengajukan surat keberatan ke DJP pada bulan Juni 2009. Pada bulan Desember 2009, DJP menolak keberatan lebih bayar atas Pajak
c. On March 27, 2009, MII received several Tax Decision Letters from the DGT declaring MII’s overpayment of 2007 corporate income tax of Rp 16,398 million, and underpayment of 2007 Income Tax Article 21 and Article 23 of Rp 223 million and Rp 124 million, respectively. MII has filed objection letters to the DGT in June 2009. In December 2009, the DGT rejected MII’s objection on overpayment of corporate
Penghasilan Badan dan kurang bayar PPh Pasal 21 tersebut. Atas hasil tersebut, MII mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 8 Maret 2010. Berdasarkan keputusan Pengadilan Pajak tanggal 9 April 2012, Pengadilan Pajak menolak permohonan banding MII. Atas hasil tersebut, MII mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung pada tanggal 5 Juli 2012.
Pada tahun 2015, DJP menolak keberatan kurang bayar pajak MII PPh 26 tahun 2007.
Untuk permasalahan lainnya sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada keputusan dari Mahkamah Agung.
income tax and the underpayment of Income Tax Article 21. As a result, MII filed an appeal to the Tax Court on March 8, 2010. Based on the decision of the Tax Court dated April 9, 2012, the Tax Court rejected MII’s appeal. On these results, MII filed a Judicial Review (PK) to the Supreme Court on July 5, 2012. In 2015, DGT rejected MII’s objection on the underpayment of income tax article 26 for year 2007. For other outgoing appeals, up to the issuance date of the consolidated financial statements, no response has been received from the Supreme Court.
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Rincian aset bersih pajak tangguhan Grup adalah
sebagai berikut: The details of the net deferred tax assets of the
Group are as follows:
30 Juni/ 31 Desember/
June 30, December 31,
2017 2016
Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Perusahaan 511 511 The Company
Entitas anak Subsidiaries
Imbalan pasca kerja 21.732 19.737 Post-employment benefits
Depreciation of property and
Penyusutan aset tetap (128) (90) equipment
Selisih translasi - (391) Translation adjustment
Jumlah 22.115 19.767 Total
Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan adalah
sebagai berikut: The details of the Company’s deferred tax
assets are as follows:
Dibebankan Dikreditkan Dibebankan
(dikreditkan) ke ke penghasilan (dikreditkan) ke laporan laba rugi/ komprehensif lain/ laporan laba rugi/
Charged Credited Charged
31 Desember/ (credited) to to other 31 Desember/ (credited) to 30 Juni/
December 31, profit or loss comprehensive December 31, profit or loss June 30,
2015 for the year income 2016 for the year 2017
Rp'Juta/ Rp'Juta/ Rp'Juta/ Rp'Juta/ Rp'Juta/ Rp'Juta/
Rp'Million Rp'Million Rp'Million Rp'Million Rp'Million Rp'Million
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities):
Imbalan pasca kerja 385 191 16 592 - 592 Post-employment benefits
Depreciation of property and
Penyusutan aset tetap (62) (19) - (81) - (81) equipment
Amortisasi dan rugi penurunan Amortization and loss on
nilai aset tak berwujud 5,046 (5,046) - - - - impairment of intangible assets
Aset Pajak Tangguhan - Bersih 5,369 (4,874) 16 511 - 511 Deferred Tax Assets - Net
Manajemen berpendapat bahwa akumulasi rugi fiskal Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2016 tidak dapat dimanfaatkan di masa mendatang sehingga manajemen tidak mengakui aset pajak tangguhan terkait dengan rugi fiskal tersebut.
Management believes that the accumulated fiscal loss up to December 31, 2016 cannot be compensated in the future, accordingly no deferred tax asset related to fiscal losses are recognized.
Perseroan Terbuka yang memenuhi syarat-syarat tertentu berhak memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku. Untuk tahun fiskal 2017 dan 2016, Perusahaan memenuhi syarat-syarat tersebut dan telah menerapkan tarif pajak yang lebih rendah.
Publicly listed entities which comply with certain requirements are entitled to a 5% tax rate reduction from the applicable tax rates. For the fiscal year 2017 and 2016, the Company complied with these requirements and have therefore applied the lower tax rates.