• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Analisis Data

3.6 Teknik Analisis Data

3. Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas sebaliknya jika varian berbeda maka disebut heterokedastisitas. Ada tidaknya heterokedastisidas dapat diketahui dengan melalui grafik scatterplot antar nilai prediksi variable independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heterkedastisitas adalah:

a. Jika pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heterokedastisitas.

b. Jika ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode ke t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem auto korelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Salah satu cara mengidentifikasinya adalah dengan melihat nilai Durbin Watson (D-W).

3.6.2 Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sumber : (Sugiyono, 2019).

Dimana :

Y : Purchase Decision

a : Nilai Konstanta Y bila X1, X2, = 0 X1 : Brand Image

X2 : Word Of Mouth X3 : Celebrity Endorser

Metode regresi merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linier yang tidak biasa yang terbaik (best linier unbias estimate). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan uji asumsi klasik.

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini merupakan untuk membuat keputusan sementara untuk melakukan penyanggahan dan pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai bahan untuk menetapakan kesimpulan tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya. Adapun pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Uji t (Uji Parsial)

Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel kepemimpinan dan variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja Pegawai digunakan uji t dengan rumus:

Jika nilai t dengan probabilitas korelasi yakni Sig-2 tailed < taraf signifikan (α) sebesar 0,05 maka HO diterima.

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3

t = r√n − 2

√1 − r2

Sumber : (Sugiyono 2019) Dimana :

t : nilai t hitung r : koefisien korelasi n : jumlah sampel

Jika nilai t dengan probabilitas korelasi yakni Sig-2 tailed < taraf signifikan (α) sebesar 0,05 maka HO diterima.

Sedangkan jika nilai t dengan probabilitas t dengan korelasi yakni Sig-2 tailed>

taraf signifikan (α) sebesar 0,05 maka HO ditolak.

Hipotesis

Ho : rs = 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Ho : rs ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Gambar 3.1 :Kriteria Pengujian Hipotesis t

2. Uji F (Uji Simultan)

Untuk mengetahui signifikan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara serempak digunakan uji F dengan rumus :

Sumber :(Sugiyono, 2019) Dimana:

𝑅2 = Koefisien Korelasi Ganda n = Jumlah Variabel

F = 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang selanjutnya dibandingkan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Ketentuan:

Bila 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan - 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< - 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho ditolak karena adanya korelasi yang signifikan anatara variabel 𝑋1 dan 𝑋2 dengan Y.

Bila 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan - 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≥ 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho diterima karena tidak adanya korelasi yang signifikan antara variabel 𝑋1 dan 𝑋2 terhadap Y.

Gambar 3.2 :Kriteria Pengujian Hipotesis F 3.6.4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengatur seberapa jauh dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi berada

Fh = R²/k

(1 − R2) − (n − k − 1)

diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memebrikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen. Data dalam penelitian ini aka diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS 24.0). hipotesis dalam penelitian ini dipengaruhi oleh nilai signifikan koefisien variabel yang bersangkutan setelah dilakukan pengujian.

(Sugiyono, 2019) Dimana:

D : Koefisien determinasi R : Nilai Korelasi Berganda 100 % : Persentase Kontribusi

D = R2 x 100%

55 4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengola data angket dalam bentuk data yang terdiri dari 8 pernyataan untuk variabel Purchase Decision (Y), 8 pernyataan untuk Brand Image (X1), 10 pernyataan untuk Word Of Mouth (X2), dan 8 pernyataan untuk Celebrity Endorser (X3). Angket yang disebarkan ini diberikan kepada 100 orang responden Pengguna Produk Skintific di Kota Medan sebagai sampel penelitian dengan menggunakan skala likert berbentuk tabel ceklis.

4.1.2 Identitas Responden

4.1.2.1. Identitas Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1.

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki Laki 5 5 %

2 Perempuan 95 95 %

TOTAL 100 100 %

Sumber : Data Diolah 2022

Dari tabel 4.1 diatas bisa dilihat bahwa persentase responden terdiri dari 5 (5 %) orang laki-laki dan perempuan sebanyak 95 (95%) orang. Bisa di Tarik kesimpulan bahwa yang menjadi mayoritas responden adalah perempuan pada Pengguna Produk Skintific di Kota Medan

4.1.2.2. Identitas Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2.

Pendidikan Responden

No Umur Jumlah Persentase

1 SMA 48 48 %

2 D3 20 20 %

3 S1 32 32 %

4 S2 0 0 %

TOTAL 100 100 %

Sumber : Data Diolah 2022

Dari tabel 4.2 diatas bisa dilihat bahwa reponden terdiri dari Karyawan yang tamatan SMA sebanyak 48 orang (48%), tamatan D3 sebanyak 20 orang (20%), dan tamatan S1 sebanyak 32 orang (32%). Dengan demikian yang menjadi mayoritas responden adalah yang tamatan Strata 1 pada Pengguna Produk Skintific di Kota Medan .

4.1.2.3. Identitas Berdasarkan Umur

Tabel 4.3 Umur Responden

No Umur Jumlah Persentase

1 18 - 30 Tahun 67 67 %

2 31 – 40 Tahun 33 33 %

3 41 – 50 Tahun 0 0 %

3 51 – 60 Tahun 0 0 %

TOTAL 100 100 %

Sumber : Data Diolah 2022

Dari tabel 4.3 diatas bisa dilihat bahwa reponden terdiri dari Karyawan yang berumur 18-30 tahun sebanyak 67 orang (67%), berumur 31 - 40 tahun sebanyak 33 orang (33 %), berumur 41-50 tahun yaitu sebanyak 0 orang (0 %).

berumur 51-60 tahun yaitu sebanyak 0 orang (0%). Dengan demikian yang menjadi mayoritas responden adalah yang berumur rentang waktu 18 sampai 30 tahun pada Pengguna Produk Skintific di Kota Medan

4.1.2.4. Identitas Berdasarkan Lama Menggunakan Tabel 4.4.

Lama Menggunakan Responden

No Lama Menggunakan Jumlah Persentase

1 < 1 Tahun 88 88 %

2 > 1 Tahun 12 12 %

TOTAL 49 100 %

Sumber : Data Diolah 2022

Dari tabel 4.3 diatas bisa dilihat bahwa reponden terdiri dari yang lama menggunakan < 1 tahun sebanyak 88 orang (88 %), dan lama menggunakan > 1 tahun yaitu sebanyak 12 orang (12 %). Dengan demikian yang menjadi mayoritas responden adalah konsumen lama menggunakan kurang dari 1 tahun pada Pengguna Produk Skintific di Kota Medan .

4.1.3.Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.3.1 Variabel Purchase Decision (Y)

Berdasarkan penyebaran angket kepada Pengguna Produk Skintific di Kota Medan diperoleh nilai-nilai frekuensi jawaban responden tentang variabel Purchase Decision sebagai berikut :

Tabel 4.5

Skor Angket Untuk Variabel Purchase Decision (Y)

No Jawaban Purchase Decision (Y)

Pert SS S KS TS STS JUMLAH

F % F % F % F % F % F %

1 62 62.00 19 19 14 14.00 4 4 1 1.00 100 100 2 52 52.00 33 33 12 12.00 2 2 1 1.00 100 100 3 47 47.00 31 31 18 18.00 2 2 2 2.00 100 100 4 58 58.00 24 24 15 15.00 2 2 1 1.00 100 100 5 45 45.00 31 31 18 18.00 5 5 1 1.00 100 100 6 52 52.00 23 23 20 20.00 4 4 1 1.00 100 100 7 37 37.00 40 40 15 15.00 7 7 1 1.00 100 100 8 35 35.00 33 33 26 26.00 5 5 1 1.00 100 100 Data Penelitian Diolah (2023)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan mengenai pernyataan dari variabel Purchase Decision adalah:

1. Jawaban responden Saya melakukan pembelian Produk Skintific karena produknya sangat bagus, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 62 orang (62,00%).

2. Jawaban responden Saya melakukan pembelian Produk Skintific karena produknya di gemari oleh masyarakat, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 52 orang (52,00%).

3. Jawaban responden Saya membeli Produk Skintific karena Produk Skintific yang sudah ternama, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 47 orang (47,00%).

4. Jawaban responden Saya membeli Produk Skintific karena merek yang sudah diakui oleh masyarakat, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 58 orang (58,00%).

5. Jawaban responden Saya membeli Produk Skintific ketika saya mendapatkan gajian, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 45 orang (45,00%).

6. Jawaban responden Saya dapat membeli Produk Skintific karena banyak toko yang menjual Produk Skintific, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 52 orang (52,00%).

7. Jawaban responden Saya membeli Produk Skintific dengan jumlah yang saya inginkan, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 40 orang (40,00%).

8. Jawaban responden Saya membeli Produk Skintific selalu dengan uang tunai, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 35 orang (35,00%).

4.1.3.2 Variabel Brand Image (X1)

Berdasarkan penyebaran angket kepada Pengguna Produk Skintific di Kota Medan diperoleh nilai-nilai frekuensi jawaban responden tentang variabel Brand Image sebagai berikut :

Tabel 4.6. Skor Angket Untuk Variabel Brand Image (X1)

No Jawaban Brand Image (X1)

Pert SS S KS TS STS JUMLAH

F % F % F % F % F % F %

1 44 44.00 42 42 8 8 3 3.00 3 3.00 100 100 2 37 37.00 44 44 14 14 2 2.00 3 3.00 100 100 3 42 42.00 39 39 13 13 2 2.00 4 4.00 100 100 4 41 41.00 40 40 13 13 2 2.00 4 4.00 100 100 5 43 43.00 40 40 10 10 4 4.00 3 3.00 100 100 6 52 52.00 32 32 11 11 1 1.00 4 4.00 100 100 7 45 45.00 36 36 11 11 3 3.00 5 5.00 100 100 8 42 42.00 43 43 10 10 2 2.00 3 3.00 100 100 Data Penelitian Diolah (2023)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan mengenai pernyataan dari variabel Brand Image adalah:

1. Jawaban responden Kualitas Produk Skintific diakui terbaik, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 44 orang (44,00%).

2. Jawaban responden Produk Skintific sudah diakui memiliki kualitas yang terbaik yang dipercaya oleh masyarakat, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 44 orang (44,00%).

3. Jawaban responden Merek Produk Skintific sangat dipercaya oleh masyarakat, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 42 orang (42,00%).

4. Jawaban responden Produk Skintific sangat dipercaya karena kualitas yang hebat sesuai dengan era saat ini, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 41 orang (41,00%).

5. Jawaban responden Produk Skintific cocok digunakan semua kalangan, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 43 orang (43,00%).

6. Jawaban responden Produk Skintific banyak memiliki manfaat untuk kecantikan setiap orang, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 52 orang (52,00%).

7. Jawaban responden Produk Skintific mempunyai beberapa macam pilihan untuk segala perawatan wajah, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 45 orang (45,00%).

8. Jawaban responden Produk Skintific sangat mudah dan efisien, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 43 orang (43,00%).

4.1.3.3 Variabel Word Of Mouth (X2)

Berdasarkan penyebaran angket kepada Pengguna Produk Skintific di Kota Medan diperoleh nilai-nilai frekuensi jawaban responden tentang variabel Word Of Mouth sebagai berikut :

Tabel 4.7

Skor Angket Untuk Variabel Word Of Mouth (X2)

No Jawaban Word Of Mouth (X2)

Pert SS S KS TS STS Jumlah

F % F % F % F % F % F %

1 50 50.00 29 29.00 16 16 0 0 5 5.00 100 100 2 51 51.00 28 28.00 16 16 0 0 5 5.00 100 100 3 57 57.00 21 21.00 17 17 0 0 5 5.00 100 100 4 50 50.00 24 24.00 19 19 1 1 6 6.00 100 100 5 48 48.00 25 25.00 23 23 0 0 4 4.00 100 100 6 42 42.00 32 32.00 20 20 1 1 5 5.00 100 100 7 40 40.00 31 31.00 18 18 6 6 5 5.00 100 100 8 45 45.00 29 29.00 19 19 3 3 4 4.00 100 100 9 44 44.00 29 29.00 20 20 1 1 6 6.00 100 100 10 39 39.00 34 34.00 19 19 4 4 4 4.00 100 100 Data Penelitian Diolah (2023)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan mengenai pernyataan dari variabel Word Of Mouth Kerja adalah:

1. Jawaban responden Saya sering mendapat informasi Produk Skintific dari teman, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 50 orang (50,00%).

2. Jawaban responden Saya sering mendengarkan teman teman membicarakan Produk Skintific, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 51 orang (51,00%).

3. Jawaban responden Produk Skintific sering menjadi topik pembicaraan dengan kawan, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 57 orang (57,00%).

4. Jawaban responden Saya mendengar orang lain yang menceritakan kepuasannya setelah membeli Produk Skintific, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 50 orang (50,00%).

5. Jawaban responden Saya mengetahui keunggulan Produk Skintific memiliiki keunggulan berbeda dengan Produk Skintific yang lain dari teman teman, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 48 orang (48,00%).

6. Jawaban responden Saya diberikan rekomendasi teman-teman ketika saya ingin membeli Produk Skintific, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 42 orang (42,00%).

7. Jawaban responden Saya mendengar keunggulan Produk Skintific dari teman teman setiap harinya, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 40 orang (40,00%).

8. Jawaban responden Saya mengerti dan memahami Produk Skintific dengan baik dari evaluasi teman teman yang pernah membeli, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 45 orang (45,00%).

9. Jawaban responden Saya memberikan rekomendasi kepada teman teman ketika ingin membeli Produk Skintific, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 44 orang (44,00%).

10. Jawaban responden Saya tertarik merekomendasikan Produk Skintific yang unggul kepada orang lain, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 39 orang (39,00%).

4.1.3.4 Variabel Celebrity Endorser (X3)

Berdasarkan penyebaran angket kepada Pengguna Produk Skintific di Kota Medan diperoleh nilai-nilai frekuensi jawaban responden tentang variabel Celebrity Endorser sebagai berikut :

Tabel 4.8

Skor Angket Untuk Variabel Celebrity Endorser (X3)

No Jawaban Celebrity Endorser (X3)

Pert SS S KS TS STS JUMLAH

F % F % F % F % F % F %

1 49 49.00 37 37.00 7 7.00 4 4.00 3 3.00 100 100 2 50 50.00 29 29.00 12 12.00 3 3.00 6 6.00 100 100 3 65 65.00 22 22.00 7 7.00 2 2.00 4 4.00 100 100 4 43 43.00 33 33.00 15 15.00 5 5.00 4 4.00 100 100 5 45 45.00 32 32.00 13 13.00 5 5.00 5 5.00 100 100 6 49 49.00 31 31.00 13 13.00 3 3.00 4 4.00 100 100 7 44 44.00 22 22.00 21 21.00 10 10.00 3 3.00 100 100 8 54 54.00 20 20.00 19 19.00 4 4.00 3 3.00 100 100 Data Penelitian Diolah (2023)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan mengenai pernyataan dari variabel Celebrity Endorser adalah:

1. Jawaban responden Celebrity endorser dapat dipercaya sebagai pendukung produk, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 49 orang (49,00%).

2. Jawaban responden Produk Skintific tidak salah menggunakan celebrity endorser karena saat ini banyak yang senang dengan para artis, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 50 orang (50,00%).

3. Jawaban responden Para Artis memiliki nama yang baik sehingga Produk Skintific bisa laris dipasaran, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 65 orang (65,00%).

4. Jawaban responden Nama Artis yang sudah sangat terkenal, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 43 orang (43,00%).

5. Jawaban responden Kalangan artis membuat masyarakat lebih tertarik memakai produk Produk Skintific, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 45 orang (45,00%).

6. Jawaban responden Kalangan masyarakat yang begitu mengidolai artis tentunya membuat Produk Skintific yakin produknya bisa laku, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 49 orang (49,00%).

7. Jawaban responden Iklan yang ditampilkan Produk Skintific sangat sederhana dan menarik bagi konsumen, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 44 orang (44,00%).

8. Jawaban responden Saya menggunakan produk Produk Skintific karena banyak artis sebagai celebrity endorser nya, mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 54 orang (54,00%).

Untuk menguji apakah instrument yang diukur cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas:

c. Uji Validitas

Menguji validitas berarti menguji sejauh mana ketepatan atau kebenenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika instrumen valid/benar hasil pengukuranpun kemungkinan akan benar (Juliandi et al., 2018).

Tabel 4.9 Uji Validitas

1. Nilai validitas untuk variabel Purchase Decision lebih besar dari nilai r tabel yakni 0,1966 maka semua indikator pada variabel Purchase Decision dinyatakan valid.

2. Nilai validitas Brand Image lebih besar dari nilai r tabel 0,1966 maka semua indikator pada variabel Brand Image dinyatakan valid.

Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Purchase Decision

Y1 0.790 0,1966 Valid

Y2 0.851 0,1966 Valid

Y3 0.718 0,1966 Valid

Y4 0.796 0,1966 Valid

Y5 0.726 0,1966 Valid

Y6 0.840 0,1966 Valid

Y7 0.835 0,1966 Valid

Y8 0.612 0,1966 Valid

Brand Image

X1.1 0.842 0,1966 Valid

X1.2 0.864 0,1966 Valid

X1.3 0.876 0,1966 Vald

X1.4 0.843 0,1966 Valid

X1.5 0.861 0,1966 Valid

X1.6 0.872 0,1966 Valid

X1.7 0.798 0,1966 Valid

X1.8 0.767 0,1966 Valid

Word Of Mouth

X2.1 0.813 0,1966 Valid

X2.2 0.821 0,1966 Valid

X2.3 0.798 0,1966 Valid

X2.4 0.878 0,1966 Valid

X2.5 0.876 0,1966 Valid

X2.6 0.873 0,1966 Valid

X2.7 0.790 0,1966 Valid

X2.8 0.865 0,1966 Valid

X2.9 0.824 0,1966 Valid

X2.10 0.714 0,1966 Valid

Celebrity Endorser

X3.1 0.774 0,1966 Valid

X3.2 0.829 0,1966 Valid

X3.3 0.713 0,1966 Valid

X3.4 0.824 0,1966 Valid

X3.5 0.827 0,1966 Valid

X3.6 0.769 0,1966 Valid

X3.7 0.701 0,1966 Valid

X3.8 0.684 0,1966 Valid

3. Nilai validitas Word Of Mouth lebih besar dari nilai r tabel 0,1966 maka semua indikator pada variabel Word Of Mouth dinyatakan valid.

4. Nilai validitas Celebrity Endorser lebih besar dari nilai r tabel 0,1966maka semua indikator pada variabel Celebrity Endorser dinyatakan valid.

5. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan bila terdapat kesamaan data waktu yang berbeda. Instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2019). Dalam menetapkan butir item pertanyaan dalam kategori reliable menurut (Juliandi et al., 2018).

Tabel 4.10 Hasil Uji Realibilitas

No Variabel Nilai Alpha Status

1 Purchase Decision 0,901 Realibilitas Baik

2 Brand Image 0,940 Realibilitas Baik

3 Word Of Mouth 0,948 Realibilitas Baik 4 Celebrity Endorser 0,899 Realibilitas Baik

1. Purchase Decision memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,901 > 0,600 maka variabel Purchase Decision adalah reliabel

2. Brand Image memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,940 > 0,600 maka variabel Brand Image adalah reliabel

3. Word Of Mouth memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,948 > 0,600 maka variabel Word Of Mouth adalah reliabel.

4. Celebrity Endorser memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,899 > 0,600 maka variabel Celebrity Endorser adalah reliable

4.1.4 Uji Asumsi 4.1.4.1. Uji Normalitas a. Uji Normalitas P. Plot

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. (Juliandi et al., 2018). Data yang berdistribusi normal tersebut dapat dilihat melalui grafik p-plot. Menurut Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Kriteria pengujiannya adalah :

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak megikuti garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

Gambar. 4.1 Uji Normalitas P Plot

Berdasarkan dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti garis diagonal.Uji normalitas ini yang dilakukan dengan menggunakan p- plot diatas, dapat dinyatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan sudah memenuhi asumsi normalitas

b. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Selain itu, kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data dapat dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Dengan cara dilihat pada nilai Sig. (signifikansi). (Priyatno, 2014)

1. Jika signifikansi < 0,05, kesimpulannya data tidak berdistribusi normal.

2. Jika signifikansi > 0,05, maka dapat berdistribusi normal.

Tabel 4.11

Uji Smirnov Kolgomorov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation

4.24571965 Most Extreme

Differences

Absolute .067

Positive .040

Negative -.067

Test Statistic .067

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data di olah SPSS 24

Dari hasil pengolahan data pada tabel diatas, diperoleh besarnya nilai signifikan kolgomorov smirnov adalah 0,200. Sehingga disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya

lebih dari dari 0,05 (karena Asymp. Sig . ( 2 - tailed ) 0,200 > 0,05 dengan demikian secara keseluruhan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antara variable independent. Cara yang digunakan untuk menilai adalah melihat factor inflasi varian (VIF/ variance inflasi factor), yang tidak melebihi 4 atau 5 (Juliandi et al., 2018).

Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai Faktor Inflasi Varian (VIF) dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Bila VIF > 10, maka terdapat multikolinieritas.

2. Bila VIF < 10, berarti tidak dapat multikolinieritas.

3. Bila Tolerance > 0,1, maka tidak terjadi multikolinieritas.

4. Bila Tolerance < 0,1, maka terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

Brand Image (X1) .644 1.553

Word Of Mouth (X2) .681 1.469

Celebrity Endorser (X3) .817 1.224 a. Dependent Variable: Purchase Decision (Y)

Sumber : Data di olah SPSS 24

Berdasarkan dari tabel diatas, hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa nilai VIF dan nilai Tolerance untuk masing-masing variable adalah sebagai berikut :

1. Nilai tolerance Brand Image sebesar 0,644 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,553

< 10, maka variable Brand Image dinyatakan bebas dari multikolinieritas.

2. Nilai tolerance Word Of Mouth sebesar 0,681 > 0,10 dan nilai VIF 1,469 <

10, maka variabel Word Of Mouth dinyatakan bebas dari multikolinieritas.

3. Nilai tolerance Celebrity Endorser 0,817 > 0,10 dan nilai VIF 1,224 < 10, maka variable Celebrity Endorser dinyatakan bebas dari multikolinieritas.

4.1.4.3. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedasitas ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamatan yang lain.

Jika varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedasitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedasitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas.

Deteksi heterokedasitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan menggunakan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SPRESID (nilai residualnya) (Juliandi et al., 2018).

Dasar kriteria dalam uji heterokedasitas ini adalah sebagai berikut :

1. Jika ada pola tertentu, titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heterokedasitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas.

Gambar. 4.2 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur dan tidak membentuk pola. Hal tersebut dapat dilihat pada titik-titik atau plot yang menyebar. Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.1.4.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode ke t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi.

Tabel 4.13 Hasil Uji Autokeralasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .669a .447 .430 4.31155 1.779

a. Predictors: (Constant), Celebrity Endorser (X3), Word Of Mouth (X2), Brand Image (X1)

b. Dependent Variable: Purchase Decision (Y) Sumber : Data di olah SPSS 24

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai durbin watson (D- W) sebesar 1,779 diantara -2 sampai +2 (-2 < 1,779 < + 2). Maka dapat disimpulkan bahwa dari angka durbin watson (D-W) tersebut tidak terjadi autokorelasi.

4.1.5. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi bertujuan untuk memprediksi nilai suatu variable terikat akibat pengaruh dari variable bebas (Juliandi et al., 2014). Berikut ini adalah hasil pengolahan data regresi linier berganda :

Tabel 4.14

Hasil Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.558 2.768

Brand Image (X1) .216 .083 .247

Word Of Mouth (X2) .176 .059 .273

Celebrity Endorser (X3) .290 .073 .332

a. Dependent Variable: Purchase Decision (Y) Sumber : Data di olah SPSS 24

Dari tabel diatas diketahui nilai regresi linear bergandanya sebagai berikut 1. Konstanta = 9.558

2. Brand Image = 0,216 3. Word Of Mouth = 0,176 4. Celebrity Endorser = 0,290

Hasil tersebut dimasukkan kedalam persamaan regresi linier berganda sehingga diketahui persamaan berikut :

Y = 9.558 + 0,216 X1 + 0,176 X2 + 0,290 X3 Dimana keterangannya adalah :

1. Konstanta sebesar 9.558 dengan arah hubungan positif menunjukkan bahwa apabila nilai variabel independen dianggap konstan yaitu Brand Image , Word Of Mouth dan Celebrity Endorser maka nilai Purchase Decision akan meningkat sebesar 9.558.

2. Brand Image sebesar 0,216 dengan arah pengaruh positif menunjukkan bahwa apabila Brand Image mengalami kenaikan maka akan diikuti oleh kenaikan Purchase Decision sebesar 0,216 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

3. Word Of Mouth sebesar 0,176 dengan arah pengaruh positif menunjukkan bahwa apabila Word Of Mouth mengalami peningkatan maka akan diikuti oleh peningkatan Purchase Decision sebesar 0,176 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

4. Celebrity Endorser sebesar 0,290 dengan arah pengaruh positif menunjukkan bahwa apabila Celebrity Endorser mengalami kenaikkan maka akan diikuti oleh kenaikkan Purchase Decision sebesar 0,290 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

4.1.6. Pengujian Hipotesis

4.1.6.1. Uji Signifikan Parsial (Uji –t)

Uji t yang digunakan dalam analisis ini digunakan untuk menilai kapasitas masing-masing variable independen. (Sugiyono, 2019) Penjelasan lain dari uji t adalah untuk menguji apakah variabel independen (X) memiliki hubungan yang signifikan atau tidak signifikan, baik sebagian maupun independen, terhadap variable dependen (Y) dengan tingkat signifikasi dalam penelitian ini menggunakan alpha 5% atau 0,05.

Dokumen terkait