BAB IV. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.3. Kependudukan
4.3.7. Penduduk Berdasarkan Suku
Adapun komposisi penduduk Kelurahan Tegal Sari Mandala II, berdasarkan suku dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8
Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku
No Suku Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Melayu Batak Toba Cina Jawa Mandailing Padang Karo Nias Aceh Dairi
2535 7347 70 2220 6140 731 106 205 230 166
12,48 37,23 0,35 11,25 31,12 3,70 0,53 1,03 1,16 0,84
Total 19.730 100,00
Sumber : Data Kantor Kelurahan Tegal Sari Mandala II 2008
Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa penduduk di Kelurahan Tegal Sari Mandala II mayoritas suku Batak Toba (37,23%), kemudian di ikuti suku Mandailing (31,12%), Melayu (12,48%), Jawa (11,25%) dan suku-suku lainnya hanya sebahagian kecil.
Fasilitas/Prasarana.
Berikut ini disajikan data mengenai fasilitas/prasarana yang ada di Kelurahan Tegal Sari Mandala II.
Tabel 9
Fasilitas di Kelurahan Tegal Sari Mandala II
No Fasilitas Frekuensi 1. Fasilitas Kesehatan
a) Apotik b) Posyandu c) Toko Obat
d) Tempat Praktek Dokter
2 15
1 7 2. Fasilitas Pendidikan
a) TK b) SD
4 7 3. Fasilitas Agama
a) Mesjid b) Mushola c) Gereja
9 6 13
Total 84
Sumber : Data Kantor Kelurahan Tegal Sari Mandala II 2008
Organisasi Sosial Budaya
Organisasi sosial budaya yang ada di Kelurahan Tegl Sari Mandala II, di samping organisasi pemerintahan adalah :
1. Organisasi PKK.
2. Organisasi Pemuda.
3. Organisasi Karang Taruna.
4. Majelis Taklim.
5. Organisasi LPM.
6. Kelompok Gotong Royong.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan di Kelurahan Tegal Sari Mandala II adalah kegiatan gotong royong yang biasa dilakukan setiap hari Jumat dan setiap hari Minggu. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama, baik masyarakat, kepala lingkungan, ibu-ibu PKK, Organisasi pemuda dan lain-lain. Tujuan dari kegiatan gotong-royong ini adalah untuk mencegah penyakit Demam Berdarah, mencegah terjadinya banjir, dan memupuk silaturahmi antar masyarakat.
Struktur Pemerintahan dan Kepemimpinan.
Dalam organisasi pemerintahan, Kelurahan Tegal Sari Mandala II dipimpin oleh seorang lurah dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh seorang sekretaris lurah dan lima orang yang membaahi seksi-seksi pemerintahan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 berikut :
Gambar 2 : Struktur Pemerintahan Kelurahan Tegal Sari Mandala LURAH
Budi Indra Utama, S.Sos
Sekretaris M. Zebua, SH
Kaur Pemerintahan
Anlayli Kaur Umum
Farida Hanum R. Kaur Kesra Kaur Keuangan
Isnayanto Kaur EKBANG Zufri
Kepling 01
Yasril Kepling 02
Ngadimun Kepling 03
Hendra Kepling 04
Rusdianto Kepling 05
Rudi S. Kepling 06
Henry P.M Kepling 07
Darwin Lbs Kepling 08 Timbul
SHM
Kepling 09 Ir. Uwan Ardiansyah
Kepling 10
Sutyo S. Kepling 11
Kamaluddin Kepling 12 Syahrun Irwan, Srg.
Kepling 13
Romy Lbs. Kepling 14 Jhony Manik
Kepling 15 H. DTM
Fadly
Program Beras Untuk Keluarga Miskin.
Program Raskin di Kelurahan Tegal Sari Mandala II sudah berjalan sejak tahun 2002 hingga sekarang. Program ini merupakan penyempurnaan dari Operasi Pasar Khusus (OPK) beras yang dimulai pada tahun 1998. Sejak tahun 2002, seiring berubahnya status Bulog dari Lembaga Pemerintahan Non-Departemen (LPND) menjadi Perusahaan Umum (Perum) Bulog, program OPK beras mengalami penyempurnaan dan berubah menjadi program Raskin.
Program ini berjalan di Kelurahan Tegsal Sari Mandala II tepatnya pada bulan Mei 2004 dengan ketentuan mendistribusikan pangan pokok beras atau lebih tepatnya menjual beras murah dengan harga Rp.1600,00 kepada keluarga miskin. Keluarga miskin ini adalah keluarga prasejahtera dan sejahtera I menurut data dari Badan Pusat Staristik (BPS) pada tahun 2008, kemudian dipilih lagi berdasarkan jumlah kepala keluarga yang telah ditetapkan SK Walikota. Data yang dipilih ditandatangani oleh kepala kelurahan dan disahkan oleh camat setempat dan ini setiap tahunnya ditinjau kembali.
Setiap bulannya, keluarga miskin yang namanya tercantum sebagai penerima manfaat program Raskin di Kelurahan Tegal Sari Mandala II memperoleh subsidi beras berjumlah 15 kg/ KK di tempat penyaluran (titik distribusi ) yaitu kantor kelurahan Tegal Sari Mandala II. Dalam pelaksanaannya pendistribusian beras Raskin dalam setahun terjadi 12 kali pendistribusian. Dalam arti setiap bulan selama setahun Raskin didistribusikan di kelurahan ini.
Informasi tentang adanya penyaluran Raskin diperoleh penerima manfaat dari kepala lingkungan mereka masing-masing. Kepala lingkungan menyampaikan informasi kepada penerima manfaat sekaligus memberi kartu tanda penerima Raskin sebagai bukti yang ditunjukkan di kantor kelurahan bahwa pemegang kartu berhak membeli Raskin.
Adapun penanggung-jawab program Raskin di Kelurahan Tegal Sari Mandala II adalah kepala kelurahan. Berdasarkan SK Walikota Medan Nomor 511.1/ 942K/ 2003 tentang pembentukan Tim Pelaksana Penyaluran Raskin maka kepala kelurahan bertugas :
1. Bertanggung jawab atas pendistribusian Raskin dari titik distribusi sampai kepada sasaran penerima manfaat sesuai dengan alokasi yang ditetapkan.
2. Bekerja sama dalam hal penyaluran Raskin dengan LSM maupun instansi sosial di kelurahan masing-masing.
3. Mencatat penerima nama-nama penerima Raskin sesuai dengan formulir yang telah disiapkan Ka-sub Dolog.
4. Mendistribusikan Kartu Tanda Bukti Raskin kepada penerima Raskin kepada penerima manfaat.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah data-data terkumpul, selanjutnya adalah menganalisa data. Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat yang menjadi sasaran penerima manfaat program Raskin di Lingkungan X Kelurahan Tegal Sari Mandala II yaitu dengan menyebarkan kuisioner dan wawancara kepada 35 orang responden.
Analisa data merupakan pengolahan data hasil pengumpulan kuisioner, observasi dan wawancara. Analisa data dilakukan melalui penyajian data hasil pengumpulan kuisioner tersebut dalam bentuk table tunggal kemudian digabung dengan data hasil wawancara dan observasi. Analisa data ini adalah menyangkut respon masyarakat terhadap program Raskin di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai.
5.1. Karakteristik Identitas Responden.
Sebelum menganalisa data, sebaiknya perlu diketahui gambaran responden secara umum.
Tabel 11
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Umur
No Umur Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
29-39 40-49
> 49
4 17 14
11,42 48,57 40.00
Total 35 100
Sumber : Hasil Kuisioner 2009
Berdasakan pada Tabel 11 diketahui bahwa responden seluruhnya berjumlah 35 orang. Responden didominasi yang berusia 40-49 tahun yaitu sebanyak 17 orang (48,57%). Jumlah ini hampir berimbang dengan responden yang berusia lebi dari 49 tahun yaitu sebanyak 14 orang (40 %) dan responden yang berusia 29-39 tahun sebanyak 4 orang (11,42%).
Tingkat umur tersebut, apabila dikaitkan dengan program Raskin maka tingkat umur ini menggambarkan status responden sebagai kepala keluarga dalam suatu keluarga. Selain itu tingkat umur juga akan mempengaruhi pada jenis pekerjaan yang mungkin dilakukan oleh seseorang dan juga lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada penghasilan seseorang.
Tabel 12
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1.
2.
Laki-laki Perempuan
24 11
69,57 31,42
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Tabel 12 menunjukkan bahwa responden pria sebanyak 24 orang (69,57%) dan responden wanita sebanyak 11 orang (31,42%). Berdasarkan jumlah keseluruhan responden terdaftar sebagai kepala keluarga yang berhak menerima program Raskin di Lingkungan x Kelurahan Tegal Sari Mandala II adalah 35 orang. Perempuan yang
sebanyak 11 orang ini merupakan mereka yang sudah janda atau mereka yang sudah bercerai, jadi tidak memiliki kepala keluarga.
Tabel 13
Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
No Agama Frekuensi Persentase
1.
2.
Kristen Protestan Islam
2 33
5,71 94,28
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Tabel 13 menunjukkan bahwa responden beragama Islam merupakan responden terbanyak yaitu berjumlah 33 orang (94,28%) dan yang beragama Kristen Protestan sebanyak 2 orang (5,71%).
Hal ini dapat dipahami karena kedua agama ini merupakan agama yang penganutnya banyak di Kelurahan Tegal Sari Mandala II. Pemeluk agama Islam di Kelurahan Tegal Sari Mandala II sebanyak 56,37 % dan agama Kristen Protestan sebanyak 26,55 % sedangkan agama lainnya yaitu Kristen Katolik dan Budha yang pada umumnya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga mereka tidak termasuk penerima pogram. Walaupun demikian menurut responden perbedaan agama ini tidak menjadi suatu permasalahan dalam berinteraksi di masyarakat, kerukunan hidup antar umat beragama di kelurahan ini sudah baik.
Tabel 14
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
SD SMTP SMTA
13 9 13
37,14 25,71 37,14
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan SD dan SMTA sama yaitu 13 orang ( 37,14%) kemudian diikuti tingkat pendidikan SMTP sebanyak 9 orang ( 25,71%).
Responden pada umumnya masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan responden rendahnya pendidikan disebabkan orang tua mereka tidak mampu untuk menyekolahkan mereka lagi sehingga mereka haus berhenti sekolah, selain itu ada juga yang disebabkan karena pernikahan dini. Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh responden sangatlah mempengaruhi jenis pekerjaan yang akan mereka pilih, yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan keluarga responden karena besarnya penghasilan yang diperoleh. Dari tabel 5.5 dapat diketahui karakteristik responden berdasarkan pekerjaannnya.
Tabel 15
Karakteristik Responden Berdasarkan Suku
No Suku Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Simalungun Tapsel Padang Jawa Melayu Karo Aceh
1 7 5 17
3 1 1
2,85 20 14,28 48,57 8,57 2,85 2,85
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa suku terbanyak pada responden adalah Suku Jawa yaitu berjumlah 17 orang (48,57 %), kemudian Suku Tapsel sebanyak 7 orang (20%), dan suku-suku lainnya yaitu Suku Padang 5 orang (14,28%), Suku Melayu 3 orang, Suku Simalungun, Suku Karo, dan Suku Aceh sama-sama 1 orang (2,85%). Adanya variasi suku, disebabkan karena pada dasarnya di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, sejak dahulu sudah terdapat berbagai macam suku-suku yang berbeda, walaupun demikian di kelurahan ini tidak pernah terjadi perselisihan antar suku.
Tabel 16
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga No Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persentase
1.
2.
1-4 Orang 5-7 Orang
26 9
74,28 25,71
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Dari tabel 16 menjelaskan jumlah anggota keluarga responden, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki jumlah anggota keluarga 1-4 orang merupakan jumlah terbanyak yaitu 26 orang (74,28%), kemudian responden yang mempunyai jumlah anggota keluarga 5-7 orang sebanyak 9 orang (25,71%), dan untuk responden yang memiliki anggota keluarga lebih dari 7 orang tidak ada.
Jumlah keluarga merupakan tanggungan dalam keluarga yang artinya, jumlah anggota keluarga mempengaruhi biaya pengeluaran keluarga baik untuk kebutuhan pangan, sandang, papan kesehatan maupun pendidikan. Semakin banyak tanggungan suatu keluarga maka semakin besar jumlah pengeluaran keluarga tersebut.
Tabel 17
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pembantu Rumah Tangga Sopir
Wiraswasta/Dagang Pengemudi Becak Jamu Gendong Buruh
Kuli bangunan
7 5 9 8 1 1 4
20,00 14,28 25,71 22,85 2,85 2,85 11,42
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Dari tabel 17 memperlihatkan pekerjaan responden didominasi sebagai wiraswasta/dagang yaitu sebanyak 9 orang (25,71%), kemudian sebagai pengemudi becak 8 orang (22,85%), sebagai pembantu rumah tangga sebanyak 7 orang (20%),sopir 5 orang (14,28%), kuli bangunan 4 orang (11,42%), jamu gendong 1 orang (2,85%), dan buruh 1 orang (2,85%).
Berdasarkan jenis pekerjaan yang dipilih oleh responden dapat diketahui bahwa pada umumnya responden merupakan keluarga yang tergolong miskin karena jenis-jenis pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang memiliki penghasilan rendah, berdasarkan hasil wawancara peneliti penghasilan yang mereka peroleh berkisar Rp.250.000- Rp.500.000,- per bulan. Ini merupakan jumlah yang sangat kecil bila dihubungkan dengan jumlah anggota keluarga responden. Penghasilan ini sangat tidak mencukupi untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari seperti pangan, sandang, papan dan juga untuk biaya lainnya seperti sekolah anak-anak mereka.
Tabel 18
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan Perbulan No Penghasilan Perbulan Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
< Rp. 250.000
Rp. 260.000- Rp.500.000 Rp. 500.000- Rp. 750.000
26 5 4
74,28 14,28 11,42
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Penghasilan responden juga merupakan salah satu kriteria pemilihan penerima manfaat program Raskin karena dari penghasilan tersebut dapat diukur kemampuan responden dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik itu sandang, pangan maupun papan. Berdasarkan tabel 18 penghasilan responden terbanyak yaitu lebih kecil dari Rp.
250.000 sebulan dengan jumlah 26 orang (74,28%),responden yang berpenghasilan Rp.260.000-Rp.500.000 sebulan dengan jumlah 5 orang (14,28%), dan yang berpenghasilan perbulannya Rp.500.000-Rp.750.000 ada 4 orang (11,42%). Apabila dikaitkan dengan penghasilan yang diterima maka respoden merupakan keluarga yang tergolong miskin. Hal ini mendukung responden untuk terdaftar sebagai penerima Raskin.
5.2. Respon Masyarakat Terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin.
5.2.1. Persepsi.
Dalam mengukur respon perlu ada pengetahuan karena jika pengetahuan /persepsi tentang sesuatu hal itu tidak ada maka respon tidak akan muncul. Persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penerimaan. Persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukan suatu pencatatan yang benar.
Jawaban responden dari kuesioner yang telah disebar oleh peneliti tentang pengetahuan mengenai program Raskin adalah mengetahui. Semua responden menyatakan bahwa mereka mengetahui tentang berjalannya program Raskin. Dari hasil kuesioner tersebut bisa dikatakan bahwa mereka mempunyai persepsi yang positif tentang program Raskin.
Tabel 19
Distribusi Responden Tentang Program Raskin
No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1.
2.
Mengetahui
Kurang Mengetahui
8 27
22,85 77,14
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Dari Tabel 19 menunjukkan bahwa responden yang mengetahui apa itu program Raskin sebanyak 8 orang (22,85%), sedangkan responden yang kurang mengetahui apa itu program Raskin sebanyak 27 orang (77,14%). Mengetahui artinya bahwa responden tahu dan paham mengenai program Raskin dan bisa dibuktikan. Sementara kurang mengetahui maksudnya bahwa responden tahu tapi hanya sedikit dan sulit untuk dijelaskan kepada orang lain.
Rendahnya pengetahuan responden mengenai apa itu program Raskin disebabkan kurangnya sosialisasi dari pihak pelaksana Raskin. Berdasarkan Petunjuk Tekhnis (juknis) Raskin tahun 2008, sosialisasi Raskin itu sangat perlu dilaksanakan agar masyarakat terutama penerima Raskin tidak buta mengenai program tersebut. Pada umumnya masyarakat penerima Raskin hanya mengetahui bahwa program tersebut diadakan di Kelurahan, tetapi mereka kurang mengetahui tentang Raskin itu sendiri.
Tabel 20
Distribusi Responden Tentang Manfaat Dan Tujuan Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1.
2.
Mengetahui
Kurang Mengetahui
15 20
42,85 57,15
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Hasil dari tabel 20 menunjukkan bahwa responden yang kurang mengetahui manfaat dan tujuan program Raskin sebanyak 20 orang (57,15%), sedangkan yang
mengetahui sebanyak 15 orang (42,85%). Sama halnya seperti pada Tabel 20 responden kurang mengetahui manfaat dan tujuan Raskin disebabkan kurangnya sosialisasi.
Program Raskin adalah program nasional yang bertujuan membantu rumah tangga miskin dalam memenuhi kecukupan kebutuhan pangan dan mengurangi beban finansial melalui penyediaan beras bersubsidi. Selain itu tujuan Raskin juga memberikan bantuan pangan/beras kepada keluarga miskin dalam rangka mengatasi masalah kekurangan gizi makro masyarakat guna memenuhi kebutuhan pangan pokoknya sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan ditingkat rumah tangga melalui penjualan beras pada tingkat harga bersubsidi dengan jumlah yang telah ditentukan. Berikut hasi wawancara dengan salah satu responden penerima Raskin di Lingkungan X, Ibu Suwarni :
“kalau menurut saya, tujuan Raskin adalah untuk membantu rakyat yang kurang mampu, agar masyarakat tidak terlalu terbebani…”
Berikut tabel 21 yang akan menjelaskan tentang pemahaman respoden tentang manfaat Program Raskin.
Tabel 21
Distribusi Responden Tentang Manfaat Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
Memahami
Kurang Memahami Tidak Memahami
6 29
-
17,14 82,86
-
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Pemahaman responden terhadap Raskin perlu dikaji dan diketahui untuk mengetahui respon dari penerima Raskin apakah itu positif atau negatif. Tabel 21 menunjukkan bahwa responden yang memahami manfaat dari program Raskin sebanyak 29 orang (82,86%),selanjutnya yang kurang memahami manfaat Program raskin sebanyak 6 orang (17,14%). Minimnya pemahaman responden terhadap manfaat program Raskin karena kurang sosialisasi dan responden kurang peka terhadap program pemerintah pada umumnya dan program Raskin pada khususnya dan hal ini membuat mereka hanya menginginkan hasil dari program sementara mereka kurang mengerti tentang program Raskin itu sendiri. Hal tersebut merupakan bukti bahwa persepsi responden terhadap program Raskin adalah persepsi negatif.
Tabel 22
Distribusi Responden Tentang Pengadaan Raskin Di Kelurahan No Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1.
2.
Mengetahui
Kurang Mengetahui
23 12
65,71 34,28
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Tabel 22 menerangkan bahwa responden yang mengetahui sejak tahun berapa di Kelurahan Tegal Sari Mandala II diadakan penyaluran Raskin adalah sebanyak 23 orang (65,71%) dan yang kurang mengetahui sebanyak 12 orang (34,28%). Jawaban responden tersebut merupakan persepsi positif. Program Raskin dilaksanakan di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Tahun 2004 tepatnya pada Bulan Januari. Berikut hasil wawancara
peneliti dengan responden, Bapak Sutio selaku penerima manfaat dan juga sebagai Kepala Lingkungan di Lingkungan X :
“…Program Raskin di kelurahan ini sudah dilakukan sejak tahun 2004 dan hingga sekarang, yang dilakukan penyaluran setiap bulannya..”
Berikut Tabel 23 yang akan menjelaskan tentang sumber informasi program Raskin kepada responden.
Tabel 23
Distribusi Responden Tentang Sumber Informasi Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Kelurahan Kepling Koran Televisi
1 27
6 1
2,85 77,14 17,14 2,85
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Dapat dilihat bahwa responden lebih banyak mengetahui tentang adanya program Raskin dari Kepala Lingkungan yaitu sebanyak 27 orang (77,14%), yang memperoleh informasi program ini dari Koran sebanyak 6 orang (17,14%), perolehan informasi dari Kelurahan 1 orang (2,85) dan perolehan informasi dari Televisi sebanyak 1 orang (2,85%).
Hal ini berarti bahwa pemerintah telah mensosialisasikan Program Raskin dengan baik. Sosialisasi program ini dikatakan baik, terlihat dari informasi program yang dapat diperoleh masyarakat dengan mudah dari media elektronika dan media cetak.
yang bertugas untuk menyampaikan informasi kepada penerima program tentang adanya penjualan beras Raskin di kantor Kelurahan. Reponden tidak banyak yang mengetahui adanya informasi dari televise karena responden ada yang tidak memiliki televisi dan yang memiliki televisi jarang menonton televisi karena mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing yang pada umumnya bekerja diluar rumah mereka masing-masing.
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Sutio sebagai penerima Raskin dan juga sebagai kepala lingkungan X :
“Ketika ada penjualan beras raskin di kelurahan, Pak Lurah menugaskan Kepala Lingkungan untuk memberikan informasi kepada keluarga miskin, yaitu keluarga yang yang memiliki kriteria sebagai penerima Raskin untuk membeli beras di kelurahan. Keluarga miskin ini ada yang sudah tahu dan ada yang belum tahu, dan yang belum tau tersebut harus di beri tahu”
Peran serta dari Kepala Lingkungan sebagai pelaksana program sangatlah penting dalam penjualan beras Raskin, sebab dari merekalah salah satunya sumber informasi adanya penjualan beras Raskin.
Tabel 24
Distribusi Responden Tentang Informasi Tim Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1.
2.
Mengetahui
Kurang Mengetahui
12 23
34,28 65,71
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Dari Tabel 24 menunjukkan bahwa responden yang mengetahui adanya informasi Raskin dari Tim Program Raskin yaitu sebanyak 12 orang (34,28%), dan yang kurang
mengetahui sebanyak 23 orang (65,71%). Sosialisasi program Raskin bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai program Raskin kepada RTM sasaran penerima manfaat, masyarakat, dan pelaksana program di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Sosialisasi program Raskin dilakukan oleh Tim Program Raskin Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan secara berjenjang dan dapat mengikut sertakan pihak lain bilamana diperlukan. Banyaknya responden yang kurang tahu tentang adanya Tim Program Raskin untuk menginformasikan penyaluran Raskin di Kelurahan Tegal Sari Mandala II karena mereka selalu sibuk dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Dalam penelitian ini perlu juga diketahui berapa harga Raskin yang dibebankan kepada responden. Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti, semua responden menjawab bahwa harga Raskin yang dibebankan kepada masyarakat adalah Rp. 1600,00- . Hal ini sesuai dengan juknis Raskin tahun 2008.
Tabel 25
Distribusi Responden Tentang Tahun Menerima Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
9 12 14
25,72 34,28 40,00
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Tabel 25 menunjukkan bahwa responden yang menerima program Raskin Tahun 2009 adalah sebanyak 14 orang(40%), jumlah ini hampir berimbang dengan responden yang menerima program ini pada tahun 2008 yaitu 12 orang (34,28%), dan untuk
responden yang menerima Raskin sejak tahun 2007 sebanyak 9 orang (25,72%).
Program Raskin dijalankan di Kelurahan Tegal Sari Mandala II sejak bulan Mei 2002, yang pada tahun tersebut terjadi pendistribusian beras Raskin setiap bulannya. Program ini merupakan kelanjutan program Operasi Pasar Khusus beras yang dimulai sejak tahun 1998.
Nama-nama keluarga miskin yang menerima program Raskin setiap tahun direvisi kembali sesuai dengan kriteria kondisi terbaru keluarga miskin tersebut. Dari Tabel diatas diketahui bahwa penerima Raskin setiap tahun tidak sama, hal ini terlihat dari jawaban responden tentang tahun menerima Raskin yang tidak menunjukkan adanya penerima Raskin tahun 2002.
Berikut hasil wawancara dengan pelaksana program yaitu Bapak Sutio : “Setiap tahun yang berhak menerima beras raskin di cek ulang,
pengecekan ini dilakukan dengan melihat setiap keluarga satu per satu, kalo si A udah maju sedikit, saya bilang saja dicoret namanya dan diganti dengan yang lain yang lebih miskin,dan jika misalnya ada yang meninggal atau pindah tapi tidak jelas,yang seperti juga saya bilang diganti”
Tugas untuk merevisi kembali nma-nama yang berhak menerima program Raskin dibebankan kepada kepala lingkungan masing-masing lingkungan karena mereka yang mengenal warganya secara jelas. Setelah direvisi ulang, data ini dirembukkan dengan kepala kelurahan kemudian data usulan penerima Raskin ini dikirim ke kecamatan untuk disahkan oleh kepala kecamatan. Berdasarkan keterangan dari salah satu pelaksana program, bahwa kepala lingkungan merupakan orang yang paling berperan dalam menentukan nama-nama penerima program ini, dan tidak ada campur tangan dari orang lain. Hal ini didasarkan bahwa kepala lingkunganlah yang dianggap paling mengetahui
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner tentang jumlah beras yang disalurkan, seluruh responden menjawab bahwa Raskin disalurkan maksimal 15 kg/ kk. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti kepala lingkungan X Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Bapak Sutio sebagai berikut :
“Program Raskin ini merupakan program penjualan beras kepada keluarga miskin sebanyak 15 Kg per Kepala Keluarga dengan harga Rp.1600,00 per kilogram”.
Berikut Tabel jawaban responden tentang jumlah beras Raskin dalam memenuhi kebutuhan beras keluarga.
Tabel 26
Distribusi Responden Tentang Jumlah Beras Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1.
2.
Kurang Memenuhi Tidak Memenuhi
33 2
94,28 5,71
Total 35 100,00
Sumber : Hasil Kuesioner 2009
Tabel 26 menunjukkan bahwa 33 reponden (94%) mengatakan bahwa jumlah beras Raskin kurang memenuhi kebutuhan beras warga miskin, 2 responden (5,71%) mengatakan bahwa jumlah terebut tidak memenuhi kebutuhan beras mereka. Jawaban responden ini dipengaruhi oleh banyak atau sedikitnya jumlah anggota keluarga