BAB II KAJIAN PUSTAKA
E. Penelitian Relevan
Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi, antara lain:
1. Dalam penelitian Panji Nurhasan Siregar yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan Pembiayaan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Pt. Bank Syariah Mandiri”. Program studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.
Adapun hasil penelitiannya adalah Pengaruh pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Return On Asset (ROA). Tingkat pengembalian modal tersebut dapat mengukur tingkat profitabilitas suatu Bank dengan metode Return On Asset (ROA) dengan cara keuntungan/laba ditambah dengan modal yang dimiliki dan dibagi 67 100%. Jika pembiayaan Mudharabah menurun dan pembiayaan Musyarakah mengalami kenaikan maka akan berpengaruh terhadap tingkat Return On Asset (ROA) Bank. Tingkat profitabilitas yang rendah mengidentifikasikan bahwa kemampuan manajemen menghasilkan laba belum maksimal. Return On Asset (ROA) yang tinggi dapat menunjukkan kinerja keuangan yang baik.
Sebaliknya jika Return On Asset (ROA) yang dicapai rendah, maka mengindikasi kurang maksimalnya kinerja keuangan dalam menghasilkan laba. Apabila profitabilitas yang rendah terus dibiarkan akan berdampak pada rendahnya citra Bank dimata masyarakat menjadi menurun. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diketahui dari uji simultan (Uji F) didapat nilai fhitung sebesar (39.090) > Ftabel (3.16) dengan tingkat signifikan 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah Mandiri. Dan pada tabel R Square menunjukkan bahwa pembiayaan Mudharabah dan
Pembiayaan Musyarakah berpengaruh sebesar 57,8% terhadap Return On Asset (ROA) sedangkan sisanya 43,2% dipengaruhi oleh variabel atau faktor lainnya.
2. Skripsi oleh Muhammad dalam penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank Umum Syariah”. Hasil dari penelitian ini ialah Terdapat pengaruh pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Return On Asset (ROA). Persamaan penelitian dilakukan oleh Muhammad dengan penelitian yang di teliti oleh penenliti yaitu sama-sama menggunakan metode analisis kuantitatif. Perbedaan penelitian ini terletak pada subjeknya dimana penelitian yang dilakukan oleh Muhammad tentang Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank Umum Syariah sedangkan penelitian yang saya teliti berfokus pada pengaruh pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakan tehadap profitabilitas bank Muamalat Indonesia.21
3. Dalam penelitian Muhammad Rizal Aditya yang berjudul
“Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah”. Hasil dari penelitian ini adalah pada variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terdapat tingkat profitabilitas pada Bank Umum Syariah periode 2010- 2014. Hal tersebut dibuktikan dengan koefisien regresi sebesar 0,000000000003136 dan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 5%, dimana t hitung sebesar 5,506 dan t tabel sebesar 1,701 (5,506> 1,701). Selain itu, nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05.
Koefisien regresi menunjukan nilai sebesar 0,000000000003136 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 poin pembiayaan
21Noris, “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah & Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Syariah Mandiri di Indonesia”, Tesis UIN STS Jambi, (2018), hlm. 124.
mudharabah akan mengakibatkan profitabilitas naik sebesar 0,000000000003136. Koefisien determinasi menunjukan nilai sebesar 0,52 yang berarti bahwa sebesar 52% variabel profitabilitas dapat dijelaskan oleh variabel pembiayaan mudharabah, sedangkan sisanya sebesar 48% dijelaskan oleh faktor lain. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rizal Aditya dengan penelitian yang dilakukakn oleh peneliti yaitu sama-sama menggunakan variabel pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah akan tetapi memiliki perbedaan yaitu dalam menghitung profitabilitas penelitian yang dilakukakan oleh Muhammad Rizal Aditya menggunakan indikator ROE (Return On Equiditi) sedangkang dalam penenlitian ini dalam menghitung profitabilitas menggunakan indikator ROA (Return On Asset).22
4. Skripsi Lufika Afridani yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”. Hasil dari penelitian ini yaitu, pada pembiayaan Musyarakah berpengaruh signifikan terhadap ROA periode 2015- 2017 yang dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari pada alpa (Sig.) (0,002) < (α) 0,05. Bukan hanya itu pada pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE periode 2015-2017. Dan berdasarkan hasil koefisien determinasi adjusted (Adjusted R-Square) adalah sebesar 16,3%, sedangkan sisanya 83,7% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Sedangkan adjusted (Adjusted R-Square) untuk ROE adalah 0,003 maka dalam penelitian ini tidak bisa dihitung koefisien determinasinya karena tidak terdapat pengaruh.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Lufika Afridani dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama menggunakan metode kuantitatif akan tetapi dalam hal ini terdapat juga perbedaan di keduanya yaitu di dalam penelitian yang
22Muhammad Rizal Aditya,“Pengaruh Pembiayaan Mudharabah &
Pembiayaan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2010-2014”, Jurnal Profita, Edisi 4, 2016, hlm. 58.
dilakukan oleh Lufika Afridani menggunakan satu variabel dan objek yang digunakan berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.23
5. Dalam penelitian yang diteliti oleh Dedeh Rahmawati yang berjudul “Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Inflansi terhadap Profitabilitas Bank Syariah”. Hasil dari penelitian ini adalah pada uji (F) menunjukan bahwa secara bersama-sama antar variabel pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas ROA (Return On Asset). Selanjutnya pada uji t menunjukan variabel yang berpengaruh terhadap profitabilitas ROA (Return On Asset) pada penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Rahmawati ini adalah pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh terhadap profitabilitas ROA (Return On Asset). Sedangkan pada nilai Adjusted R-square yang menunjukan bahwa kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 45,4695%. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Rahmawati dengan penenlitian yang digunakan oleh peneliti yaitu sama-sama menggunakan indikator ROA (Return On Asset) dalam menghitung profitabilitas. Sedangkan perbedaan di antara penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Rahmawati dengan penelitih yaitu terletak pada jumlah variabel yang di uji dan juga pada subjek yang di uji oleh peneliti.24
23Lufika Afridani, “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia” (Skripsi: 2018), hlm. 68.
24Dedeh Rahmawati, “Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Inflansi Terhadap Profitabilitas Bank Syariah” (Skripsi:
2017), hlm. 110.
H1 H2 F.Kerangka Berpikir
Gambar: 2.1 Kerangka Berpikir Pembiayaan
Mudharabah (X1) Pembiayaan Musyarakah (X2)
Pembiayaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Penelitian ini dijadikan sebagai variabel independen yang di asumsikan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Return On Asset (ROA) pada Bank Muamalat Indonesia periode 2018- 2021.
G.Hipotesis Penelitian
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis harus dibuktikan melalui data yang terkumpul.
Pengujian pada hipotesis akan ditarik kesimpulan apakah untuk menolak atau menerima hipotesis. Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah hipotesis alternatif yang disingkat Ha dan hipotesis nol yang disingkat Ho, yang mana Ha cendrung dinyatakan dalam kalimat positif, sedangkan Ho dinyatakan dalam kalimat negatif. 25 H1: Diduga terdapat pengaruh antara pembiayaan mudharabah
terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Muamalat Indonesia.
H2: Diduga terdapat pengaruh antara pembiayaan musyarakah terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Muamalat Indonesia.
25Pradinya Paramita, “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah & Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas (ROA) di Bank Syariah Mandiri Area Jambi Periode 2015-2020”, (Skiripsi: UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021), hlm. 29.
ROA Return On Asset (Y)
H3: Diduga terdapat pengaruh antara pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah secara simultan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Muamalat Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN A.Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam kategori pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatugejala.26
Kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan- penemuan statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu didalam kehidupan manusia yang dinamakan dengan variabel. Dalam pendekatan kuantitatif hakikat hubungan antara variabel-variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif.27
Penelitian kuantitatif adalah data-data yang hadir atau dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh dari lapangan, atau dapat disebut juga data-data kualitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh dengan mengubah nilai-nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif.28 Dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dikarenakan data yang digunakan adalah data yang berupa angka-angka yang berasal darilaporan keuangan dan nantinya akan diolah menggunakan alat analisis statistik untuk mendapatkan jawaban atas hipotesis yang diajukan.
26V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015), hlm. 49-50.
27Ibid; hlm. 39.
28Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Depok: Rajawali Pers, 2017), hlm. 110.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini yakni menggunkan pendekatan asosiatif-kausal yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk meneliti hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel yang lainnya, serta menguji dan menggunakan kebenaran suatu masalah atau pengetahuan. Sesuai dengan penelitian ini maka dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembiayaan mudharabah dan pembiyaan musyarakah terhadap profitabilitas dalam perbankan syariah.
B.Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa Inggris yaitu “population”
yang berarti jumlah penduduk. Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.29
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian wilayah generalisasi yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.30 Populasi yang digunkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan Bank Muamalat Indonesia yang berkaitan dengan pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakeristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.31 Bila hasil
29Burhan Bungin. Metologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), hlm. 101.
30Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Depok: Rajawali Pers, 2017), hlm. 135.
31Iqbal Hasan, Pokok-pokok Metodologi Penelitian & Aplikasinya, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 58.
penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan data sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2018-2021 yang dipilih menggunkan tehnik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang berkaitan dengan pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah.
Adapun kriteria dalam Purposive Samplingadalah sebagai berikut:
a. Laporan bulanan tahun 2018 – 2021 Bank Muamalat Indonesia b. Laporan bulanan terdapat di link resmi bank Muamalat
Indonesia ataupun di link remsi OJK.
Adapun data yang diolah berdasarkan kriteria Purposive Samplingyaitu:
Tabel 3.1
Kriteria Purposive Sampling
No. Kriteria Jumlah
1. Laporan bulanan tahun 2018-2021 Bank
Muamalat Indonesia 48
2.
Lamporan bulanan yang tidak terdapat di link resmi bank Muamalat Indonesia
ataupun di link remsi OJK.
9 Total data yang diolah 39 C.Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan dari bulan maret sampai dengan bulan april (selama 2 bulan), dengan mengambil data bulanan pada Bank Muamalat Indonesia.
D.Sumber Data
Sumber data diperoleh melalui data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari laporan keuangan bulanan pada Bank Muamalat Indonesia priode 2018-2021 yang dipublikasikan dalam situs resmi Bank Muamalat Indonesia.
E.Metode Penelitian
Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. Dalam penenlitian ini penulis memfokuskan variabel dependen yaitu indikator ROA (Return On Asset).
Variabel Indevenden difokuskan pada pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Penelitian ini merupakan penelitian analisis pengaruh, karena tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara dua variabel.
F. Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber dan berbagai cara, dalam penelitian ini menggunkan data sekuder, dan tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunkan metode dokumentasi. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mengumpulkan semua informasi mengenai obyek penelitian.32 Dokumentasi yang dimaksud adalah laporan keuangan publikasi bulanan PT. Bank MuamalatIndonesia tahun 2018 sampai dengan tahun 2021. Dalam melaksanakan penelitian, data dan informasi diperoleh dari laporan keuangan bulanan (annual report) tahun 2018- 2021 yang telah dipublikasikan oleh perusahaan sector perbankan dalam situs resminya serta studi kepustakaan.
32Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Depok: Rajawali Pers, 2017), hlm. 137.
G.Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data merupakan jenis data yang menerangkan tentang analisis yang dipakai terhadap variabel-variabel yang digunakan agar tetap terus mengarahkan penelitian terhadap tujuan atau permasalahan yang dicoba untuk diselesaikan dan dicapai. Jenis tehnik analisis data yang digunakan disini adalah analisis regresi linier berganda dari variabel-variabel yang dikumpulkan dan kemudian dikalkulasikan akan menghasilkan data deskriptif kuantitatif dan selanjutnya data-data tersebut diolah melalui IBM SPSS Statistics.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskripsi merupakan suatu analisis yang membahas tentang cara mengumpulkan, peringkasan, penyajian data sehingga diperoleh informasi yang lebih mudah dipahami.
Informasi yang didapatkan yaitu diperoleh dengan statistika deskriptif antara lain pemusatan data (mean, median, modus), penyebaran data (range, simpangan rata-rata, varians, dan simpangan baku), kecendrungan suatu gugus data, ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).33
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi model yang digunakan. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji Normalitas, uji Multikolonieritas, uji Heteroskedestisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dalam penelitian, baik independen maupun dependen berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan analisis grafik dan analisis statistik Shapiro wilk yang dimana jumlah sample yang digunakan kurang dai 50 sampel.
Asumsi yang digunakan dalam analisis grafik adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal
33Muchson, Statistik Deskriptif, (Guepedia), hlm. 06.
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.34 b. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak kosntan untuk semua nilai variabel bebas, dimana uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau satu pengamatan lainnya. Untuk mendeteksinya lihat dari titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angaka 0 pada sumbu Y pada grafik Scatterplot.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel bebas. Uji Multikolinieritas dengan SPSS 26.00 ditunjukkan lewat tabel Coefficient, yaitu pada kolom tolerance dan kolom VIF ( Variance Inflated Factors), tolerance adalah indicator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bias dijelaskan oleh variabel bebas.
Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi kolerasi jika nilai tolerance lebih dari 10% (Tolerance >0,01) dan memiliki nilai VIF kurang dari 10 (VIF < 10). Cara umum untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan melihat adanya nilai R2 yang tinggi dalam model tetapi tingkat signifikan yang sangat kecil dari hasil regresi tersebut dan cenderung banyak yang tidak signifikan. Selain itu untuk menguji gejala multikolinieritas dengan melihat nilai korelasi antara variabel eksogen diatas 0,8, maka terdapat gejala multikolinieritas
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokolerasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan linier antara error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (data time series). Untuk meneteksi
34Muhammad Rizal Aditya,“Pengaruh Pembiayaan Mudharabah &
Pembiayaan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2010-2014”, Jurnal Profita, Edisi 4, 2016, hlm. 30.
ada atau tidaknya Autokolerasi dalam suatu model penelitian dapat menggunakan uji Durbin Waston. Nilai Durbin Waston yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai Ttabel.
Pada α =5%, hasil perbandingan akan menghasilkan kesimpulan seperti kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai Durbin waston (DW) dibawah -2 sampai +2 berarti akan Autokolerasi positif.
b. Jika nilai Durbin Waston (DW) diantara -2 sampai +2 berarti tidak terdapat Autokolerasi.
c. Jika nilai Durbin Waston (DW) diatas +2 berarti terdapat Autokolerasi negatif.
3. Regresi Linier Berganda
Pada dasarnya regresi linier berganda dibuat untuk mengembangkan suatu metode penelitian jika ditemukan penggunaan variabel yang tidak hanya terdiri dari satu variabel terkait (Y) dan satu variabel bebas (X) yang dimana hal ini berlaku pada regresi linier sederhana saja. Regresi linier berganda menggunkan lebih dari dua variabel tersebut khususnya pada variabel bebas terhadap variabel terkait.35 Alat bantu yang digunakan untuk mengelolah data ke dalam regresi linier berganda adalah IBM SPSS Statistic, dengan persamaan sebagai berikut:
Y = α + β1.X1 + β2.X2 + e Keterangan :
Y = Profitabilitas (ROA) α = Konstanta
β1 = Koefisien mudharabah β2 = Koefisien musyarakah X1 = Pembiayaan mudharabah X2 = Pembiayaan musyarakah
e = Error terms (variabel diluar model tetapi tidak ikut berpengaruh terhadap variabel terkait).
35 Reka Silvia Maylinda, “Pengaruh Islamicity Perfomance Index Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia”, (Skripsi, Lampung: UIN Raden Intan Lampung), hlm. 61.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis diciptakan agar dapat dilihat dan dianalisis bagaimana pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, yang mana hal tersebut dapat dilihat berdasarkan tata cara uji hipotesis dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji ini melihat kepada variabel independen (Y) yang mana dalam hal ini adalah kinerja keuangan (ROA) untuk melihat seberapa jauh pengaruhnya terhadap variabel bebas yang digunakan, dengan batasan nilai yaitu 0 dan 1. Jika nilai koefisien determinasi mendekati 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen (X) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Y) semakin terbatas. Akan tetapi jika nilai R2 semakin mendekati 1 berarti variabel-variabel independen (X) memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
b. Uji Parsial
Uji parsial merupakan suatu uji yang dapat digunakan untuk melihat nilai koefisien (β) jika koefisien bernilai positif, maka ada pengaruh positif sedangkan jika nilai koefisien bernilai negative maka ada pengaruh hubungan negatif antara variabel independen dengan variabel dependen.36 Kriteria yang digunakan dalam uji parsial adalah:
1) Jika nilai Sig <0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima.
2) Jika nilai Sig >0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak.
c. Uji Signifikan Simultan (uji F)
Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk menguji secara Bersama-sama ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan menggunakan Uji F. Pedoman yang digunakan apabila protabilitas signifikansi > 0.05, maka tidak ada pengaruh signifikan atau
36 Erlina Nanda Sasmita, “Analisis Pengaruh Islamicity Performance Index, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting”, Skripsi, Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Fakultas Ekonomi, Jurusan Perbankan Syariah, hlm. 63.
Ho diterima dan Ha ditolak dan apabila protabilitas signifikan
< 0.05, maka ada pengaruh signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian
Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT. Bank Muamalat Indonesia
Bank umum syariah PT Bank Muamalat menjalankan pelayanan bisnisnya menjadi Bank Syariah pertama di Indonesia di tanggal 1 November tahun 1991 Masehi atau 24 Rabiul Akhir 1412 H, atas pendiriannya Bank Muamalat dipelopori Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang lalu mendapatkan dukungan dari pemerintah Republik Indonesia. Sesudah resmi beroperasi di tanggal 1 Mei tahun 1992 atau bertepatan dengan tanggal 27 syawal 1412 H, sehingga Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi serta mengeluarkan produk keuangan syariah misalnya Dana Pensiun Keuangan Muamalat, Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), serta multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) dengan seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Tidak cukup itu saja produk lain bank yaitu Shar-e diluncurkan juga di tahun 2011 menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) menjadi Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip yang pertama di Indonesia serta layanan e-channel mirip internet banking, mobile banking, ATM dan cash management. Seluruh produk akan menjadi pionir produk syariah di Indonesia sertasebagai tonggak sejarah krusial pada industry perbankan syariah.
Pada saat tanggal 27 Oktober tahun 1994, PT. Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai Bank Devisa serta sudah terdaftar di perusahaan public yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya tepat di tahun 2003 PT. Bank Muamalat Indonesia optimis melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu selama lima kali serta merupakan lembaga perbankan yang pertama di Indonesia yang telah mengeluarkan Sukuk Subordinasi
Mudharabah. Sehingga aksi korporasi akan semakin menegaskan posisi PT. Bank Muamalat Indonesia di industry perbankan.
Seiring dengan berkembang kapasitas bank semakin diakui, PT. Bank Muamalat Indonesia semakin menambah jaringan kantor cabang yang ada tersebar di Indonesia, akan tetapi juga di luar negeri. Tepat pada tahun 2009, bank memperoleh izin dalam membuka kantor cabang diluar negeri seperti, Kuala Lumpur dan Malaysia serta menjadi bank pertama di Indonesia yang satu- satunya mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Pada saat ini PT. Bank Muamalat Indonesia sudah mempunyai 240 kantor termasuk salah 1 kantor cabang di Malaysia. Sehingga dalam operasionalnya bank telah didukung jaringan layanan yang luas berupa 568 ATM Muamalat tersebar di Indonesia serta 1 unit ATM yang berada di Malaysia, terhubung dengan 120.000 ATM Bersama, 77.000 ATM Prima, dan 51 unit Mobil Kas Keliling.
Bank Muamalat Indonesia telah melakukan rebranding di logo bank supaya meningkatkan awareness terhadap image Bank Syariah Islam, dengan modern dan professional. Bahkan bank terus mewejudkan segala bentuk pencapaian dan prestasi yang sudah di akui, Adapun secara nasional ataupun internasional.
Dalam memberikan layanan yang terbaik Bank Muamalat Indonesia beroperasi Bersama beberapa entitas anaknya yakni Al- Ijarah Indonesia Finance yang akan memberikan layanan pembiayaan syariah, DPLK Muamalat akan memberikan layanan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan Batulmaal Muamalat akan memberikan layanan dalam menyalurkan dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS).
PT. Bank Muamalat Indonesia tidak pernah berhenti dalam berkembang guna menjadi entitas semakin baik serta mendapatkan pertumbuhan jangka panjang. Strategi bisnis telah terara, BMI akan terus berkembang agar mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia With Strong Regional Presence”.
2. Visi dan Misi PT. Bank Muamalat Indonesia