• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Terkait

BAB II LANDASAN TEORI

G. Penelitian Terkait

Untuk pengguna yang telah diverifikasi dan populer diizinkan untuk mengunggah video berdurasi hingga 60 menit dengan ukuran file hingga 5,4

GB. Pada fitur IGTV akan langsung memulai video, setelah diluncurkan.

yang memiliki latar belakang daerah yang sama.31 Persamaan dengan penelitian di atas adalah sama-sama menggunkaan kajian sosiolingustik pada media sosial Instagram. Perbedaannya pada penelitian di atas adalah Kajian Sosiolinguistik Campur Kode Netizen dalam Komentar Instagram “Persib Official, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang pilihan bahasa dalam akun Bengkulu Info di media sosial Instagram.

2. Penelitian terkait pada jurnal yang dibuat oleh Nesi Jumaida dan Fathur Rokhman (2020) yang berjudul “Pilihan Bahasa Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang” dengan hasil penelitian yakni, wujud pilihan bahasa yang digunakan oleh mahasiswa meliputi; variasi tunggal bahasa, alih kode, dan campur kode. faktor yang mempengaruhi pilihan bahasa meliputi; situasi, topik pembicaraan, partisipan, dan dungsi intraksi. dari faktor yang melatar belakangi di tas faktor partisipan dan situasi yang paling banyak berpengaruh.32 Persamaan penelitian di atas adalah sama-sama berkaitan dengan pilihan bahasa, yaitu alih kode, campur kode, dan tunggal kode. Perbedaannya pada penelitian di atas adalah penelitian ini tidak hanya meneliti tentang wujud dan faktor yang mempengaruhi pilihan bahasa, tetapi juga mengenai fungsi pilihan bahasa itu sendiri, serta objek penelitiannya juga berbeda yakni, penelitian di atas menggunakan objek penelitiannya mahasiswa jurusan bahasa

31 Ika Setiawan, R. Ika Mustika, Restu Bias Primandhika, “Campur Kode dalam Komentar Instagram Persib Official,” Parole, Vol 4, No. 1 (2021).

32Nesi Jumaida dan Fathur Rokhman, “Pilihan Bahasa Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang,” Jurnal Sastra Indonesia, Vol 9, No. 3 (2020).

dan sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang, sedangkan pada penelitian ini menggunakan takarir pada akun Bengkulu Info di media sosial Instagram.

3. Penelitian terkait pada jurnal yang dibuat oleh Nanik Setyawati, Eva Ardiana Indrariani, Siswanto, dan Latif Anshori Kurniawan (2020) yang berjudul

“Strategi Komunikasi Dalam Bahasa Iklan Instagram Ikilho Company Indonesia”. Dengan hasil penelitian sebagai Berikut. Berdasarkan hasil penelitian strategi komunikasi dalam bahasa iklan Instagram Ikilho Company Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut. Wujud pilihan variasi tunggal bahasa ditemukan dalam tuturan iklan Instagram Ikilho Company Indonesia, yang terjadi ketika pada sebuah peristiwa tutur tersebut menggunakan satu bahasa saja dan tidak diselipi oleh bahasa daerah lain ataupun dialek. Selain itu, terdapat pula wujud alih kode dan campur kode dalam Iklan Instagram. Wujud alih kode dapat terjadi ketika dalam sebuah tuturan ada perubahan bahasa. Wujud campur kode terjadi ketika dalam sebuah tuturan diselipi oleh bahasa ataupun dialek dari bahasa daerah lain. Pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam iklan instagram dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain ialah;

(1) situasi tutur dan (2) penutur.33 Persamaan dengan penelitian di atas adalah sama-sama menggunkaan kajian sosiolingustik pada media sosial Instagram.

Perbedaannya pada penelitian di atas adalah strategi komunikasi dalam bahasa

33Nanik Setyawati, Eva Ardiana Indrariani, Siswanto, dan Latif Anshori Kurniawan, “Strategi Komunikasi Dalam Bahasa Iklan Instagram Ikilho Company Indonesia,” Sasindo: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 8 No. 2 (2020).

iklan Instagram Ikilho Company Indonesia, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang pilihan bahasa dalam akun Bengkulu Info di media sosial Instagram.

4. Penelitian terkait pada jurnal yang dibuat oleh Dyah Ayu Resita Dewi, Dwi Rohman Soleh, Dhika Puspitasari (2019) yang berjudul “Alih Kode Dan Campur Kode Pada Iklan Di Akun Instagram Carubanid”. Dengan hasil penelitian sebagai berikut. Alih kode pada iklan di akun Instagram Carubanid ini terdiri dari 33 data yang terbagi menjadi 29 data alih kode dari bahasa Inggris kebahasa Indonesia, 2 data alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, 1 data alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, dan 1 data alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Sedangkan campur kode pada iklan di akun Instagram Carubanid ini terdiri dari 50 data yang terbagi menjadi 42 data campur kode bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris, 5 data campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, dan 3 data campur kode bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Data-data tersebut diperoleh dari 52 iklan di akun Instagram Carubanid. Faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode pada iklan di akun Instagram Carubanid ada 4 yaitu, karakter bisnis dari pembuat iklan, teknis penulisan terpengaruh oleh bahasa lisan, kurangnya penguasaan bahasa yang akan digunakan, dan adanya bahasa serapan.34 Persamaan dengan penelitian di atas adalah sama-sama menggunkaan kajian sosiolingustik dengan sumber pada media sosial Instagram. Sedangkan perbedaannya adalah pada

34Dyah Ayu Resita Dewi, Dwi Rohman Soleh, Dhika Puspitasari, “Alih Kode Dan Campur Kode Pada Iklan Di Akun Instagram Carubanid,” Widyabastra, Vol.7 No. 2 (2019).

penelitian di atas mengkaji tentang alih kode dan campur kode pada iklan di akun Instagram Carubanid, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang pilihan bahasa pada takarir akun Bengkulu Info di media sosial Intagram.

5. Penelitian terkait pada jurnal yang dibuat Fitria Ningrum (2019) yang berjudul

“Alih Kode dan Campur Kode Dalam Postingan Di Akun Instagram Yowessorry”. Dengan hasil penelitian ini alih kode dan campur kode yang terdapat pada postingan akun Instagram Yowessorry di media sosial Instagram sebagai berikut. Alih kode terdiri dari alih kode ekstern dan alih kode intern.

Campur kode bentuk penyisipan unsur yang berwujud kata, frasa, pengulangan kata, ungkapan atau idiom, dan campur kode yang berwujud klausa. Sedangkan fungsi alih kode dan campur kode pada postingan akun Yowessorry yakni untuk mengakrabkan dan menegaskan.35

6. Penelitian terkait pada jurnal yang dibuat oleh Ixsir Eliya dan Ida Zulaeha (2017) yang berjudul “Pola Komunikasi Politik Ganjar Pranowo dalam Perspektif Sosiolinguistik di Media Sosial Instagram”. Dengan hasil penelitian yaitu pola komunikasi politik Ganjar Pranowo menggunakan pola vertical berdasarkan hubungan partisipan. Ganjar Pranowo, sebagai Gubernur Jawa Tengah pada saat berkomunikasi kepada masyarakat meletakan dirinya sebagai abdi masyarakat. Ganjar mengatakan bahwasannya masyarakat merupakan tuan

35 Fitria Ningrum, “Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Postingan Di Akun Instagram Yowessorry,” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, Vol 8, No. 2 (2019).

yang harus dilayani dan diayomi.36 Persamaan dengan penelitian di atas adalah sama-sama menggunkaan kajian sosiolingustik dengan objek takarir pada media sosial Instagram. Perbedaannya pada penelitian di atas adalah mengkaji Pola Komunikasi Politik Ganjar Pranowo dalam Perspektif Sosiolinguistik di Media Sosial Instagram, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang pilihan bahasa dalam akun Bengkulu Info di media sosial Instagram.

7. Penelitian terkait pada jurnal yang dibuat oleh Ixsir Eliya dan Ida Zulaeha (2017) yang berjudul “Model Komunikasi Politik Ridwan Kamil Di Media Sosial Instagram”. Dengan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, wujud pilihan bahasa dalam komunikasi politik yang dilakukan Ridwan Kamil dalam Instagram berupa 1) tunggal kode yang meliputi bahasa Indonesia ragam formal, bahasa Inggris, dan bahasa Sunda; 2) alih kode yang meliputi alih bahasa, alih register, dan alih ragam; dan 3) campur kode yang meliputi penyisipan kata, frasa, klausa, kata dan frasa, serta kata da idiom. Kedua, pola pilihan bahasa dalam komunikasi politik yang dilakukan Ridwan Kamil dalam Instagram diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan hubungan antarpartisipan dan situasi yang melingkupi. Pola pilihan bahasa kode tutur Ridwan Kamil dibagi menjadi dua bagian, yaitu pola komunikasi vertikal dan pola komunikasi horizontal sesuai hubungan paertisipan. Pada pilihan bahasa kode tutur Ridwan Kamil berdasar

36Ixsir Eliya dan Ida Zulaeha, “Pola Komunikasi Politik Ganjar Pranowo dalam Perspektif Sosiolingustik di Media Sosial Instagram, Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Vol 6, No.3 (2017).

situasi dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu pola komunikasi formal dan pola komunikasi informal. Ketiga, fungsi pilihan bahasa dalam komunikasi politik yang dilakukan Ridwan Kamil dalam Instagram dalam penelitian ini dikatagorikan menjadi empat fungsi besar, yaitu personal, pendidikan, kemasyarakatan, serta kebudayaan.37 Persamaan penelitian di atas adalah sama- sama berkaitan dengan pilihan bahasa, yaitu alih kode, campur kode, dan tunggal kode di media sosial Instagram. Perbedaannya terdapat pada objek penelitiannya, penelitian di atas menggunakan objek penelitiannya model komunikasi politik Ridwan Kamil, sedangkan pada penelitian ini menggunakan takarir pada akun Bengkulu Info dengan sumber yang sama yaitu media sosial Instagram.

Dokumen terkait