BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
2.2 Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dari (Santo, Kimbay, and Werang 2018) yang berjudul
“Pengaruh Dukungan Orang Tua Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SD Yppk Maria Fatimah Merauke”. Hasil penelitian tersebut memberikan informasi dan gambaran bahwa Dukungan orang tua dan motivasi belajar siswa berpengaruh positif serta signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh nilai R 2 = 0,0874 nilai sig. =0,000. Artinya, pada tingkat αlpha (α) = 0,005, prestasi belajar bahasa indonesia siswa SD YPPK Maria Fatimah Merauke dapat dijelaskan oleh faktor dukungan orang tua sebesar 87,4%. Sisanya sebesar 12,6% dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak dikaji didalam penelitian ini. Sedangkan, Motivasi Belajar yang diindifikasikan oleh nilai R 2 = 0,0872 dengan nilai sig.
=0,000. Artinya, pada tingkat αlpha (α) = 0,005, prestasi belajar bahasa indonesia siswa SD YPPK Maria Fatimah Merauke dapat dijelaskan oleh faktor motivasi belajar sebesar 87,2%. Sisanya sebesar 12,8%
dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak dikaji didalam penelitian ini.
2. Penelitian (Sartika and Kurniawati 2016) yang berjudul “Pengaruh Dukungan Orang Tua Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ips Siswa Kelas V SD Segugus Kartini Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif serta signifikan antara dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ips siswa kelas V SD Segugus Kartini Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Hal ini didukung dengan nilai T hitung = 3,012 dengan P = 0,003, T tabel = 1,984, maka T hitung > T tabel dan P T tabel dan P < 0,05. Ada pengaruh dukungan orang tua dan motivasi siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS, yang ditunjukkan dengan F hitung = 23,031 dengan P = 0,000, F tabel = 3,087, dimana F hitung > F tabel, P < 0,05. Jadi dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh yang pengaruh positif dan signifikan dukungan orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS
3. Penelitian Fauza Norhidayah (2015) yang berjudul Pengaruh Penggunaan Handphone dan Keterlibatan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar siswa di MTsN 4 Tabalong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa di MTsN 4 Tabalong memiliki prestasi akademik yang baik dengan jumlah subyek 62 orang (77,5%) dan yang berada di kategori baik sekali sebanyak 18 orang (22,5%). Pada tingkat penggunaan handphone untuk kategori tinggi 14 orang(17,5%), pada kategori Sedang 65 orang (81,25%) dan pada kategori rendah sebanyak 1 orang (1,25%). Sedangkan untuk tingkat keterlibatan orang tua
mayoritas siswa berada di kategori sedang dengan jumlah subyek 73 orang (91,25%) dan kategori tinggi sebanyak 7 orang (8,75%). Analisis data menunjukkan nilai sig = 0,970 atau Sig> 0,05 artinya bahwa penggunaan handphone dan keterlibatan orang tua tidak memiliki penguruh yang signifikan terhadap prestasi belajar.
4. Penelitian (Nikmah 2015) yang berjudul Dampak Penggunaan Intesitas Handphone Terhadap Prestasi Siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh handphone pada siswa pencapaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling dan direct pengamatan terhadap objek yang diteliti, populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 10Surabaya. Mengingat populasi dalam penelitian ini cukup besar, penulis mengambil sampel siswa kelas 7 yang terdiri dari 10 orang perwakilan dari masing-masing kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telepon menurunkan prestasi belajar siswa. Anak laki-laki dan anak perempuan perlu membatasi penggunaan ponsel. Pengawasan orang tua saat di rumah, dan guru jika sekolah juga perlu dilakukan agar prestasi siswa tidak kurangi lagi
2.3 Kerangka Berpikir
Handphone merupakan ciptaan dari bentuk perkembangan teknologi yang sangat pesat. Di era modern saat ini, handphone mengalami kemajuan dan perkembangan sesuai dengan kebutuhan manusia. Dengan adanya handphone yang semakin canggih saat ini membuat manusia tidak dapat terlepas dari handphone. Namun pemanfaatan handphone yang tidak bijak akan berdampak
buruk bagi penggunanya khususnya siswa. Karena di dalam handphone terdapat berbagai macam aplikasi hiburan yang dapat menyita perhatiannya dan menyebabkan proses belajarnya menjadi berkurang.
Siswa yang tumbuh dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang tekun dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, maka akan tumbuh sikap disiplin belajar dalam diri siswa. Orang tua dituntut untuk mampu memberikan pendidikan kepada anaknya terutama pendidikan agama Islam. Perhatian orang tua memiliki manfaat yang dapat mengarahkan dan menanamkan nilai-nilai agama serta memunculkan ketertarikan dalam diri anak. Jika orang tua memberikan perhatian, bimbingan, pengetahuan tentang agama, dan memberi teladan kepada anaknya khususnya dalam hal belajar, maka anak akan memiliki minat belajar yang baik.
Namun jika anak kurang mendapat bimbingan, perhatian, dan pendidikan agama dari orang tuanya, maka minat belajar siswa menjadi kurang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar anak adalah faktor eksternal yaitu faktor media komunikasi, dukungan orang tua dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan institusi. Dari sini dapat dilihat bahwa media komunikasi seperti handphone, dan dukungan orang tua memiliki peran penting dalam mempengaruhi proses belajar siswa. Jika handphone digunakan dengan baik dan orang tua memberikan dukungan serta pengawasan yang baik terhadap siswa, maka prsoses belajar siswa pun akan baik. Namun jika handphone digunakan untuk sesuatu yang tidak baik dan berlebihan serta tidak adanya pengawasan dan kurangnya perhatian dari orang tua, maka proses belajar siswa pun kurang baik.
1
Proses Belajar 2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan diatas maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian adalah :
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
a. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan intesitas handphone terhadap hasil belajar mata pelajaran gambar teknik
b. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara dukungan orang tua terhadap hasil belajar mata pelajaran gambar teknik
c. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan intesitas handphone dan dukungan orang tua terhadap hasil belajar gambar teknik
3 2 Penggunaan
Intesitas Handphone
Dukungan Orang Tua
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta PAB 1 Helvetia tepat nya beralamat di Jalan Veteran, Tanjung Gusta. Kecamatan Sunggal. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada semester I (Ganjil) pada tahun ajaran 2023/2024.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya,” menurut Sugiyono (2013:117). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah kelas X pada Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMK PAB 1 Helvetia Tahun Ajaran 2023/2024 berjumlah 31 siswa, terdiri dari 1 kelas yaitu kelas XI Teknik Pemesinan 1 berjumlah 31 siswa.
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek atau wakil yang diteliti.
Dimana penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel, yakni mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 2013:174). Di dalam penelitian ini, jumlah populasi adalah 31 siswa maka jumlah populasi tersebut diambil sebagai sampel.
36
Maka penelitian ini disebut penelitian populasi, yakni menggunakan keseluruhan dari anggota populasi untuk melihat keseluruhan lika-liku yang ada dalam populasi (Arikunnto 2013).
3.3 Desain Penelitian
Metode penelitian pendidikan adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan- permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) atau penilaian dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan juga sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah menemui kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, 37
terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Margono menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang lebih banyak menggunakan logika hipotesis verivikasi yang dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis kemudian melakukan pengujian di lapangan dan kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris.
Sedangkan menurut Sudyaharjo, riset kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang terstruktur ketat, pengumpulan data secara sistematis terkontrol dan tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara empiris.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Metode Penelitian Kuantitatif adalah suatu bentuk metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh Penggunaan Handphone dan Dukungan Orang Tua terhadap Proses Belajar Gambar Teknik Mesin. Penelitian ini diawali dengan mengkaji teori-teori dan pengetahuan yang sudah ada sehingga muncul sebab permasalahan.
Permasalahan tersebut diuji untuk mengetahui penerimaan atau penolakannya berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Adapun data yang diperoleh dari lapangan dalam bentuk skor penggunaan handphone, skor dukungan orang tua
dan proses belajar Gambar Teknik Mesin dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif.
3.4 Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang menyimpang, maka perlu dijelaskan defenisi operasional yang berkenaan dengan judul penelitian ini antara lain :
1. Penggunaan Intesitas Handpone (X1) penggunaan sebuah alat yang berukuran mini, baik frekuensi dan lamanya dalam memakai alat tersebut untuk membantu seseorang melakukan proses komunikasi tatap muka yang dilengkapi dengan banyak aplikasi penunjang proses komunikasi yang dapat mempengaruhi aspek psikologis, sosial dan keuangan.
2. Dukungan Orang Tua (X2) wujud sikap rasa sayang yang diberikan kepada anaknya dengan memberikan, perhatian, teguran dan pengarahan serta hukuman bila seseorang berbuat salah, demi kebaikan dan kebutuhan anak tersebut. Yang meliputi aspek Reliable alliance (Hubungan yang dapat diandalkan), Guidance (Bimbingan), Reassurance of worth (Adanya Pengakuan), Attachment (Kedekatan emosional), Social integration (Integrasi sosial), dan Social integration (Integrasi sosial).
3. Hasil Belajar Gambar Teknik (Y) proses belajar gambar teknik yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan proses belajar gambar teknik dengan nilai yang diperoleh pada saat melakukan proses belajar mengajar.
Adapun perumusan masalah yang hanya berfokus pada ranah kognitif dalam membuat pengujian test soal.
3.5 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Instrumen Penelitian
Menurut (Arikunnto 2013) bahwa “instrumen adalah alat yang digunakan atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih muda dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Instrumen pada penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti untuk mengukur variabel-variabel yang hendak diukur.
Pada angket menggunakan skala Likert dengan 4 alternatif jawaban yang tersedia, dimana jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk menyatakan positif diberi bobot sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1, sebaliknya untuk pernyataan negatif, Sangat Setuju = 1, Setuju (S) = 2, Tidak Setuju (TS) = 3, Sangat Tidak Setuju (STS) = 4.
Tabel 3.1
Skor Penilaian Pernyataan
No Pilihan Pernyataan
Positif Negatif
1 Sangat setuju 4 1
2 Setuju 3 2
3 Tidak setuju 2 3
4 Sangat Tidak Setuju 1 4
1. Penggunaan Handphone
Instrumen ini bertujuan untuk mengungkap dan mendapatkan data tentang motivasi ekstrinsik. penyusunan angket penggunaan handpone siswa dengan memperhatikan indicator. Angket penggunaan handpone siswa dengan memperhatikan aspek 1). psikologis, 2). sosial, 3). keuangan.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Penggunaan Handphone
No Aspek Indikator No. Item
Jumlah
Positif Negatif
1 Psikologis Durasi Pemakaian Handphone
Akses Untuk
Handphone
Motivasi Pemakaian Handpone
4,6,7,18,28,29 5,11
12,26 16,19
14 14,24
2 Sosial Komunikasi
dengan keluarga
Komunikasi dengan orang lain
1,2,13,27
3,15,21,22 10 20,23
3 Keuangan Pembelian pulsa
Penyisihan uang saku
8,25 6
9,17 10,30
Jumlah 30
2. Dukungan Orang Tua
Instrumen ini bertujuan untuk mengungkap dan mendapatkan data tentang dukungan orang tua. penyusunan angket dukungan orang tua dengan memperhatikan indicator. Angket dukungan orang tua dengan memperhatikan aspek 1) Relliable alliance, 2) Reassurance Of Worth, 3)
Attachment 4), Guidance, 5) Social integration, dan 6) Oppurtunity for nurtrance.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Dukungan Orang Tua
No Aspek Indikator No. Item
Jumlah
Positif Negatif
1 relliable alliance (hubungan yang dapat diandalkan)
Bantuan Nyata
1,2,3,4,5,6 7,8,9 9
2 Reassurance Of
Worth (adanya pengakuan)
Penghargaan terhadap kemampuan
Penghargaan terhadap kualitas
10,11 12,13 3
3 Attachment (kedekatan emosional)
Ekspresi cinta dan
kasih sayang 14,15,16 - 6
4 Guidance
(bimbingan) Nasehat
Informasi 17,18,19 - 3
5 Social integration (integrasi sosial)
Dukungan terhadap
proses belajar 20,21,22 - 3
6 Oppurtunity for nurtrance (kesempatan untuk
mengasuh)
Perasaan
dibutuhkan orang
lain 23,24,25 - 3
Jumlah 25
3. Proses Belajar pada mata pelajaran Gambar Teknik
Untuk mengumpulkan data proses belajar mata pelajaran menggambar teknik, digunakan teknik tes, yaitu dengan ujian tes hasil belajar menggambar teknik siswa kelas X Program Keahlian teknik Pemesinan pada mata pelajaran gambar teknik. Pengambilan data tes ini di lakukan
dengan memberikan soal pilihan berganda kepada siswa. Adapun kisi-kisi untuk tes proses belajar mata pelajaran gambar teknik dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.3 Kisi-kisi uji tes proses belajar mata pelajaran gambar teknik
Kompetensi Indikator Aspek dan nomor butir Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.4 Mengklasifikasikan
huruf, angka, dan 3.4.1.Menjelaskan etiket pada gambar huruf, angka dan
Teknik etiket gambar
Teknik
3.4.2.Mengidentifi kasi standar huruf
dan angka 13,1
3.4.3.Menjelaskan penulisan huruf dan angka tegak 3.4.4.Menjelaskan penulisan huruf
1,2,3, 4,5,6, 7,8,9, 10,11, 21,22,
12,2 0,25, 26,2 7
4,15 ,16, 17,1 8,19,23,
28,30 30
dan angka miring 29 24
3.4.5.Menjelaskan ukuran huruf Standar
3.4.6.Menganalisi s kepala gambar (etiket)
Jumlah 30
3.5.2 Uji Coba instrumen Penelitian
Suatu instrumen penelitian dikatakan handal apabila memenuhi syarat tingkat dari uji validitas dan reliabilitas. Jika instrumen bisa mencapai
syarat tingkat dalam validitas dan reabilitas, maka instrumen dipakai uji validitas dan reabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian validitas instrumen dengan pengujian validitas isi (content validity).
Validitas isi dilakukan dengan cara menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dari kajian teoritis yang mendalam. Pengamatan untuk sarana khususnya alat dilihat juga apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak.
Validitas Isi sebuah kemandirian belajar dalam penelitian ini dilihat dari ketetapan angket yang sesuai dengan indikator yang ada.
Langkah selanjutnya adalah diuji cobakan kemudian dianalisis, analisis butir-butir (item) pertanyaan atau pernyataan dapat dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total. Dalam penelitian ini, digunakan uji korelasi product moment, dengan rumus:
� 𝑥� − (x)(�)
�𝑥� =
√� x 2 − (x 2) � � 2 − (� 2)
Arikunto 2010 hal : 213)
Keterangan :
Rxy : Korelasi
N : banyaknya sampel X : Skor dari item x Y : Skor dari item y
Harga rxy selanjutnya dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rxy > r tabel, maka item soal yang diuji bersifat valid.
b. Uji Reabilitas
Cronbach Alpha dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrument skala Likert atau item- itemnya dalm bentuk esai (Husaini Usman dan Purnomo Setiady 2006). Untuk menghitung reliabilitas, dapat digunakan rumus berikut ini : r
11=
[
k−1k]
−[
1−∑σt2σb2]
(Arikunto 2010: hal 239) Keterangan :
R11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
k = jumlah item
∑
σb2 = Jumlah varian butir σt2 = Varian total3.5.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data di lapangan, dipergunakan teknik pengumpulan data yaitu:
a. Angket (Kuisioner)
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Peneliti memberikan angket langsung kepada siswa sesuai dengan jumlah
responden yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jenis angket yang digunakan yaitu angket tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan oleh peneliti.
b. Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nilai rata-rata raport yang sesuai dengan sampel yang diambil.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah semua data dikumpulkan, maka data yang diperoleh akan ditabulasi dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian dan selanjutnya akan dianalisis secara statistic. Hal ini dimaksudkan agar kesimpulan yang diperoleh dari pengujian hipotesis penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif, analisis terhadap uji persyaratan, dan analisis inferensial.
3.6.1 Analisis Deskriptif
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah statistic deskriptif. Statistic deskriptif merupakan statitik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sesuai dengan fakta tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Data dideskripsikan dengan mencari harga rata-rata, simpangan baku, atau standar deviasi.
a. menentukan harga rata-rata (Mi) (Sudjana 2005, hal 70)
�̅ = ∑ 𝑓� 𝑥�
𝑓�
b. simpangan baku atau standar deviasi (Sd) (Sudjana 2005, hal 93) s2=(xi−x)2
n−1
Untuk menentukan tingkat kecendrungan setiap variabel digunakan tolak ukur rata-rata skor ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) dengan cara :
Keterangan :
Mi = Rata-rata ideal Si = Simpangan baku ideal
xi = Nilai x ke i
x = Nilai rata-rata data n = Jumlah data
Berdasarkan Mi dan SDi maka skor setiap variabel penelitian dikelompokkan menjadi emapt kategori, yaitu :
≥ Mi + 1,5 SDi = Tinggi Mi s/d Mi + 1,5 SDi = Cukup Mi + 1,5 SDi s/d Mi = Kurang
≤ Mi – 1,5 SDi = Rendah
3.6.2 Uji Persyaratan Analisis
Analisis data dimulai dengan uji persyaratan yang bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian telah menjadi sebaran normal serta untuk mengetahui apakah data variabel sudah linier. Sejalan dengan itu maka dilakukan uji normalitas dan linieritasnya.
1. Uji normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, baik vaiabel dependen maupun independen, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas menggunakan Chi Kuadrat, yaitu dengan rumus sebagai berikut :
�
X2 = ∑
�=1
(𝑂� − 𝐸�)2 𝐸�
(Sudjana 2002 :273) Keterangan :
X2 : Koefisien Chi Kuadrat 𝑂� : Frekuensi yang di obeservasi Ei : Frekunesi yang diharapkan
Apabila Chi kuadrat yang diperoleh melalui hitungan lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel dengan taraf signifikan 5 % pada derajat kebebasan jumlah interval dikurangi satu (K – 1) maka dari data variabel tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya jika harga chi kuadrat tabel maka data tersebut berdistribusi tidak normal. Kriteria pengujian ini dapat dinyatakan sebagai berikut : Ho ditolak jika : Chi hitung (0,05 (k – 1))> chi tabel (0,05 (k – 1)) Ho diterima jika : chi hitung (0,05 ( k – 1))< chi tabel (0,05) (k -1 ).
2. Uji linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah pengaruh antara variabel X1 terhadap Y dan pengaruh X2 terhadap Y juga bersifat linier atau tidak. Pengujian linieritas menggunakan Uji F. apabila F hitung < F tabel dan dk = k – 2
berbanding n – k, yang berarti bahwa pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut bersifat linier. Harga – harga yang dicari dalm uji kelinieran regresi ini terdapat pada tabel di bawah ini (Sudjana 2005 : 332)
Tabel 3.5 Daftar Analisis Varians Untuk Kelinieran Regresi Sumber
Varians dk JK RJK F
Total N ��2 ��2 -
Regresi (a) 1 (Yi)2/n (Yi)2/n
�
2�𝑒g= JK (b/a)�
𝑟𝑒�2 =(F�−F̂�)𝑛−2 2�
2𝑟𝑒g�
2𝑟𝑒�
Regresi (b/a) 1 JKreg=JK(b/a) Residu n – 2 JKres=(�� −
�̂� 2 )
Tuna Cocok k – 2 JK(TC) �2 𝑇𝐶= 𝐽� (𝑇𝐶)�−2
�2𝑒= 𝐽� (𝐸)𝑛−2
�
2𝑇𝐶�
2𝑒Kekeliruan n- k JK (E)
Rumus yang digunakan untuk menghitung linieritas adalah :
𝐹� = �𝐽� (𝑇𝐶)
�𝐽� (𝐸)
Dalam hal ini regresi dinyatakan berarti apabila Fo > Ft dan dinyatakan linier apabila Fo < Ft pada taraf signifikan 5 %.
Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui apakah data variabel sudah linier, dilakukan analisis regresi. Uji linieritas dahulu dicari persamaan regresi sederhana yaitu :
�̂ = a+bX a
=
𝑛 �� F�−( ��)( F�)�
( F�)( �2)−( ��)( �� F�)
b 𝑛 � 2−( ��)2
(Sudjana 2005 :335) Keterangan :
�̂ : Variabel Terikat a : Bilangan Konstan
b : Bilangan regresi Y dan X X : Variabel bebas
3. Pengujian Hipotesis
Setelah diperoleh uji hasil persyaratan analisis maka langkah selanjutnya adalah menganlisis data dengan menggunakan:
a. Analisis Koefisien Jenjang Nihil Dipergunakan Untuk Mengetahui Koefisien Korelasi Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Dilakukan Menggunakan Rumus Korelasi Product Moment
𝑛 �2−( ��)2
=
��
r
xy=
X Y
∑
¿¿
¿¿ X2
∑
¿¿ Y2
∑
¿¿ N
∑
Y2−¿X2−¿ ¿ N
∑
¿¿
∑
¿ ¿N
∑
XY−¿¿
Arikunto 2010 hal : 213)
Dengan kriteria pengujian hipotesis diterima apabila r lebih besar dari rt
pada taraf signifikan 5%.
b. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda
Untuk mencari harga koefisien korelasi diguakan rumus yang dikemukan oleh (Sudjana 2002)
� = �0 + �1�1 + �2�2
Keterangan :
Y : Proses Belajar X1 : Penggunaan Handphone
�0
�1, �2
: Konstanta
: Koefisian Regresi
X2 : Dukungan Orang Tua
Untuk menguji keberartian regresi digunakan rumus :
F =𝐽�(�)/(�−�−1)𝐽� (𝑟𝑒g)/� (Sudjana 2002: hal 64)
Analisis regresi dinyatakan berarti apabila Fo > F tabel pada taraf signifikan 5%. Selanjutnya untuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus:
2 𝐽� (𝑟𝑒g)
F2 (Sudjana 2002 : hal 74)
Untuk mengambil kesimpulan terhadap harga koefisien korelasi R maka terlebih dahulu diadakan uji keberartian regresi dengan mengunakan rumus :
F =(1− �2)/(�−�−1)�2/� (Sudjana 2002: hal 75)
Koefisien korelasi dinyatakan berarti bila Fo > Ft pada taraf signifikan 5%.
c. Analisis korelasi parsial dan uji keberartian parsial antara variabel- variabel penelitian.
Analisis korelasi parsial antara variabel-variabel penelitian dilakukan untuk menentukan koefisien korelasi murni antar variabel bebas dan variabel terikat.
Rumus korelasi parsial yaitu : R =