• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM

3.2 Tinjauan Lokasi dikota makassar sulawesi selatan

3.2.4 Potensi tapak

Lokasi tapak memiliki beberapa potensi yaitu dari segi aksesibilitas, bebas dari kebisingan & asap, lingkungan yang baik, utilitas, dan tempat peribadatan.

Berdasarkan perda rtrw kota makassar sub pkk pada pasal 20 pusat strategis untuk pusat pelayanan kesehatan yang di atur di RTRW Kota Makassar :

Gambar 3.6 : Peta Rencana Struktur Ruang Kota Makassar

Sumber : RTRW Kota Makassar Tahun 2015 – 2034

Sub PPK I ditetapkan pada Kawasan Daya yang meliputi : sebagian Kecamatan Tamalanrea dan sebagian Kecamatan Biringkanaya dengan fungsi sebagai pusat kegiatan perumahan kepadatan sedang, pusat kegiatan perumahan kepadatan tinggi, pusat pelayanan penelitian dan pendidikan tinggi, pusat kegiatan perdagangan dan jasa, kegiatan yang mendukung kegiatan bandar udara, pusat pelayanan olahraga, pusat pelayanan kesehatan, dan pusat kegiatan industri dan pergudangan;,

Gambar 3.7 : Kawasan daya, Kecematan tamanlanrea Kota Makassar

Sumber : RTRW Kota Makassar Tahun 2015 – 2034

Sub PPK VI ditetapkan pada Kawasan Losari yang mencakup Kecamatan Mariso, Kecamatan Ujung Pandang, dan Kecamatan Wajo dengan fungsi sebagai pusat kegiatan perumahan kepadatan sedang, pusat kegiatan perumahan kepadatan tinggi, pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat kegiatan pariwisata, pusat kegiatan sosial budaya, pusat pelayanan kesehatan, dan pusat kegiatan transportasi laut;

Sub PPK VIII ditetapkan pada Kawasan Mattoanging yang mencakup Kecamatan Mamajang, dan Kecamatan Makassar dengan fungsi sebagai pusat kegiatan perumahan kepadatan sedang, pusat kegiatan perumahan kepadatan tinggi, pusat pelayanan kesehatan, pusat kegiatan olahraga, dan pusat kegiatan perdagangan dan jasa;

Gambar 3.8 : Kawasan Losari Kecematan Mariso Kota Makassar

Sumber : RTRW Kota Makassar Tahun 2015 – 2034

Sub PPK VI ditetapkan pada Kawasan Losari yang mencakup Kecamatan Mariso, Kecamatan Ujung Pandang, dan Kecamatan Wajo dengan fungsi sebagai

tinggi, pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat kegiatan pariwisata, pusat kegiatan sosial budaya, pusat pelayanan kesehatan, dan pusat kegiatan transportasi laut;

Gambar 3.9: Peta Rumah Sakit Jantung Di Kota Makasar Sumber : RTRW Kota Makassar Tahun 2015 – 2034

Potensi tapak pada kawasan losari kecematan mariso sesuai rtrw kota Makassar 2015 – 2024, merupakan lokasi yang dipilih penulis untuk perencanaan rs jantung di kota Makassar.

3.3 Penerapan Konsep architecture biofilik pada rs jantung dikota Makassar Desain biofilik dikatakan memiliki banyak manfaat bagi penghuni bangunan dan lingkungan perkotaan melalui peningkatan koneksi ke alam. Untuk kota, banyak yang percaya pendukung terbesar dari konsep ini adalah kemampuannya untuk membuat kota lebih tahan terhadap tekanan lingkungan yang mungkin dihadapinya.

Manfaat bagi kesehatan elemen seperti suara alam, meningkatkan kesehatan mental 37% lebih cepat daripada kebisingan perkotaan tradisional setelah paparan stresor; studi yang sama menemukan bahwa ketika pasien operasi terkena aromaterapi, 45% menggunakan lebih sedikit morfin dan 56%

menggunakan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit secara keseluruhan. Studi oleh Kaitlyn Gillis dan Birgitta Gatersleben menemukan bahwa masuknya tanaman di lingkungan interior mengurangi stres dan meningkatkan toleransi rasa sakit; Penggunaan elemen air dan menggabungkan pemandangan alam juga dapat memulihkan mental penghuni.

3.3.1 Tata Ruang Bangunan

1. Bentuk Ruang Sirkulasi/ Jenis Jaringan

Bentuk ruang sirkulasi jenis jaringan adalah suatu kombinasi dari pola-pola linear, saff dan terpusat. Oleh karena kombinasi tersebut melahirkan jaringan yang dibentuk aturan urutan utama dalam sirkulasi tersebut agar tidak membingungkan.

Gambar.3. 10 Ilustrasi konfigurasi jaringan

Sumber : Metode Perancangan Arsitektur, Muhamad Ratodi St., M.Ke

2. Desain interior biofilik

Aspek kunci dari desain biofilik adalah membuatnya dapat diakses secara teratur oleh orang-orang di dalam ruangan, dan pengguna bangunan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan interior daripada dengan eksterior.

Gambar.3. 11 desain interior biofilik Sumber : www.googleimage.com

Aspek penting lainnya adalah menggunakan elemen yang lebih kecil untuk membuat pengaturan keseluruhan, daripada berfokus pada area kecil individu. Dinding dan kanvas alami adalah fitur yang sangat baik untuk jenis desain ini karena luas permukaannya yang besar menjadikannya fitur yang kuat di ruangan mana pun, sementara interaksinya dengan fitur seperti jendela dan furnitur di dekatnya mengikatnya ke habitat keseluruhan.

3. Desain Eksterior biofilik

prinsip desain biofilik, elemen seperti dinding dan atap hijau sangat ideal karena menggabungkan begitu banyak elemen biofilik dalam satu instalasi. Misalnya, atap hijau adalah cara terbaik untuk menciptakan ruang restoratif di area kecil seperti halaman atau atap, memberikan penghuni bangunan tempat di mana mereka dapat beristirahat secara fisik dan mental dari tekanan apa pun yang mungkin mereka hadapi.

Gambar.3. 12 eksterior desain biofilik Sumber : www.googleimage.com

Sementara dinding hidup dan atap hijau juga dapat digunakan pada bangunan baru, seorang arsitek dengan prinsip desain biofilik memiliki banyak kesempatan untuk mengeksplorasi tiga kategori desain dan bagaimana mereka dapat digabungkan untuk menciptakan ruang yang indah dan bermanfaat. Anda dapat melihat pemikiran seperti ini di banyak bangunan modern, seperti tempat kerja yang menggunakan kaca untuk meningkatkan jumlah cahaya alami, dan rumah sakit yang memiliki atrium besar untuk memberikan kesan ruang kosong pada area yang sangat sibuk.

BAB IV

ACUAN PERANCANGAN

4.1 Pemilihan Lokasi dan Tapak

Gambar 4. 1: Peta Kota Makassar

Sumber:https://jagad.id/peta-kota-makassar-sejarah-dan-letak-lokasi-geografis/

Kota Makassar terdiri dari 14 kecamatan dan 153 kelurahan. Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 199,26 km².Dalam menentukan lokasi perancangan bangunan Rumah sakit khusus Jantung mengacu pada peruntukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar tahun 2015-2034. Lokasi tapak memiliki beberapa potensi yaitu dari segi aksesibilitas, bebas dari kebisingan & asap, lingkungan yang baik, utilitas, dan tempat peribadatan. Pada pasal 20 pusat strategis untuk pusat pelayanan kesehatan yang di atur di RTRW Kota Makassar.

Tabel 4.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Makassar Tahun 2017

Kecamatan Luas (km2) Persentase

Mariso 1,82 1,04

Mamajang 2,25 1,28

Tamalate 20,21 11,50

Rappocini 9,23 5,25

Makassar 2,52 1,43

Ujung Pandang 2,63 1,50

Wajo 1,99 1,13

Bontoala 2,10 1,19

Ujung Tanah 4,40 2,50

Kep. Sangkarrang 1,54 0,88

Tallo 5,83 3,32

Panakkukang 17,05 9,70

Manggala 24,14 13,73

Biringkanaya 48,22 27,43

Tamalanrea 31,84 18,11

Kota Makassar 175,77 100,00

Sumber : BPS Kota Makassar, Kota Makassar Dalam Angka 2018

Kawasan Losari yang mencakup Kecamatan Mariso, Kecamatan Ujung Pandang, dan Kecamatan Wajo dengan fungsi sebagai pusat kegiatan perumahan kepadatan sedang, pusat kegiatan perumahan kepadatan tinggi, pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat kegiatan pariwisata, pusat kegiatan sosial budaya, pusat pelayanan kesehatan, dan pusat kegiatan transportasi laut, memiliki potensi site perencanaan rs khusus jantung di kota Makassar.

Gambar 4. 2: Kawasan Losari Kec.Mariso Kota Makassar

Sumber:Google Earth 2020

1. Kondisi Eksisting Lokasi

Gambar 4. 3: Kondisi Eksisting Tapak

Sumber: Google earth 2020

Gambaran Umum Kondisi Eksisting Lokasi Perencanaan Rumah Sakit Jantung:

a. Lokasi Merupakan Pusat Pelayanan Kesehatan, pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat kegiatan pariwisata Dan Pusat Kegiatan Transportasi Laut, Memiliki Potensi Site Perencanaan Rs Khusus Jantung Di Kota Makassar Di Kecamatan Mariso Kawasan Losari.

b. Luas Tapak 35.000 m2

c. Lingkungan disekitar tapak Lokasi Berada di JL. Metro Tj. Bunga yaitu di sebalah utara site terdapat Rumah sakit Siloam dan diberang jalan metro tanjung bunga terdapat (CPI) central point Indonesia . sebelah barat terdapat phinis point pusat perbelanjaan ,dan hotel the rinra makassar dan disisi selatan site terdapat kanal dan pemukiman penduduk kec.mariso.

d. Bentuk tapak dapat memungkinkan penggunaannya secara Maksimal e. Dilalui jalur trasportasi kota karena berada pada Jalan Metro Tanjung

Bunga ,Jalur ini adalah Angkutan Umum.

f. Dilalui oleh utilitas kota seperti, pembuangan roil kota, listrik, pdam dll.

g. Mempunyai arah view baik yaitu ke arah jalan utama dan lahan kosong pada sisi barat tapak dan utara.

4.2 Analisa Tapak 1. Analisis Iklim

a. Analisis Arah Matahari 1) Potensi

a) Cahaya matahari dapat dimamfaatkan sebagai alternatif pencahayaan alami pada bangunan rumah sakit.

b) Sinar cahaya matahari pagi baik untuk kesehatan sehingga mampu menunjang proses terpis lingkungan pada bangunan rumah sakit.

c) Dengan penentuan arah matahari dapat membantu menentukan arah kiblat pada bangunan.

d) Pememfaatan cahaya matahari sebagai alternative penyediaan suplei energi khususnya energi listrik melalui panel surya.

2) Analisis Hambatan

a) Sinar Matahari pagi pada sisi utara bagian tengah tapak sedikit terhalang karena berada tepat di samping Rs.

Siloam.

b) Sinar matahari sore pada bagian barat menyinari lansung ke tapak karena penyinaran matahari sore tidak terhalang oleh bangunan yang masih dalam lahan kosong .

3) Konsep

a) Dengan demikian, salah satu cara untuk memaksimalkan cahaya pagi dan penggunaan ventilasi dengan bukaan yang maksimal untuk mengatur intesitas cahaya yang masuk ke

b) Memanfaatkan cahaya matahari untuk menghemat penggunaan lampu di dalam bangunan.

c) Memanfaatkan vegetasi dan pepohonan untuk menghalau sinar matahari pada siang hari.

b. Analisis Arah Angin 1) Potensi

a) Arah hembusan angin dapat dimamfaatkan sebagai alternatif penghawaan alamai pada bangunan rumah sakit.

b) Dapat Membantu Mengatasi polusi udara pada lingkungan tapak

c) Memudahkan untuk menentukan arah bukaan pada bangunan.

2) Analisis Hambatan

a) Hembusan angin dari arah barat ke tapak dapat menimbulkan polusi udara karena pada sisi timur terdapat Jalan Metro Tj Bunga

3) Angin berpotensi membawa debu dan abu dari jalan ke dalam tapak karna aktifitas kendaraan di Jalan Metro Tj Bunga 4) Konsep

a) Dengan demikian, untuk mengatasi polusi udara dari arah Barat ke tapak, maka dilakukan penerapan vegetasi.

b) Bukaan yang baik seharusnya juga didesain dengan

musim hujan, misalnya dengan mengaplikasikan sirip-sirip pada bukaan ventilasi.

2. Analisis View

Gambar 4. 5 : Analisis View

Sumber: Analisis Penulis 2020

a. View keluar tapak 1) Potensi

a) Arah padangan keluar tapak berpotensi baik dipandang pada bagian sudut antara barat dan selatan karea masih terdapat lahan kosong dan pepohonan yang di pinggiran tapak.

b) Dengan adanya bangunan warga dan perkantoran pada bagian timur tapak di samping kanal dapat menunjang orientasi bangunan rumah sakit ketika mudah mengarahkan penglihatan pengguna melihat dari arah view ke luar ke dalam tapak.

2) Analisis Hambatan

a) Arah pandang terbatas pada tapak bagian utara karena terdapat

3) Konsep

a) Dengan demikian, untuk membuat arah pandang keluar tapak yang terhalang oleh bangunan di jadikan taman pada bagian tersebut.

b. View ke dalam tapak 1) Potensi

a) Arah pandang view dari luar kedalam berpotensi baik pada bagian Barat karena di laluinya akses kendaraan pada jalan metro tanjung bunga.

2) Analisis Hambatan

a) Arah pandang dari jalan jalan metro tanjung bunga pada tapak bagian barat terdapat bangunan perkantora dan rumah warga.

3) Konsep

a) Fasad bangunan dan penataan landscaping ditata sedemikian rupa supaya bisa menjadi view yang bagus jika dilihat dari luar maupun dalam site dari arah bagian barat yang lalui kendaraan pada jalan metro tanjung bunga.

3. Analisis Kebisingan

Gambar 4. 6: Analisis Kebisingan

Sumber: Analisis Penulis 2020

a. Potensi

1) Adanya pohon pada bagian yang membatasi tapak dengan jalan Metro Tanjung Bunga berguna untuk menetralisir kebisingan.

2) Jalan pada bagian barat tapak hanya terdapat Rumah sakit,hotel dan pusat perbelanjan sehingga berpotensi menimbulkan kebisingan.

b. Analisis Hambatan

1) Sumber kebisingan berpotensi tinggi pada sisi Barat tapak yaitu jalan raya Metro Tanjung Bunga, kebisingan tertinggi terjadi di pagi dan sore hari, disababkan karena aktifitas kendaraan umum maupun pribadi yang berangkat dan pulang kerja serta aktifitas umum.

c. Konsep

1) Dengan demikian, bangunan rumah sakit khusus Jantung ini nantinya akan diobside masuk kedalam untuk memberi sekat antara bangunan dan jalan Metro Tanjung Bunga, serta aplikasi vegetasi pembatas antara bangunan dan jalan Metro Tanjung Bunga.

2) Menetralisir kebisingan dengan menanam tanaman yang dapat mereduksi secara efektif yaitu tanaman yang mempunyai tajuk tebal dan daun yang rindang seperti tanaman Jati Emas, menanam Bambu Jepang dan China.

4. Analisis Sirkulasi

Gambar 4. 7 : Analisis Sirkulasi

Sumber: Analisis Penulis 2020

Analisis sirkulasi pada tapak dengan pemisahan jalur kendaraan mobil, motor serta sirkulasi pejalan kaki pada tapak akses masuk ke tapak terdapat pada bagian barat jalan raya Metro Tanjung Bunga

a. Potensi

1) Terdapat pedestrian untuk pejalan kaki yang membatasi tapak dengan jalan utama Metro Tanjung Bunga pada bagian utara dan barat sehingga mengurangi kepadatan akses masuk dan keluar tapak.

b. Analisis Hambatan

1) Sirkulasi keluar tapak terkendala oleh tingkat kemacetan yang tinggi pada jalan utama Metro Tanjung Bunga.

c. Konsep

1) Dengan demikian, Alur sirkulasi di dalam site menggunakan sistem jalur satu arah.

2) Sirkulasi kendaraan di dalam site terhubung dengan area parkir, entrance, dan exit.

3) Jalur sirkulasi di dalam site diberi petunjuk jalan agar pengunjung tidak bingung.

5. Analisis Topografi

Gambar 4. 8: Analisis Topografi

Sumber: Analisis Penulis 2020

a. Potensi

1) Kondisi kontur tapak yang relatif datar sehingga mendukung untuk perencanaan rumah sakit khusus Jantung ini.

b. Analisis Hambatan

1) Kondisi tapak yang dekat dengan kanal bagian timur tapak yang relatif tinggi mengantsipasi dapat menimbulkan air masuk kedalam tapak ketika banjir.

c. Konsep

1) Dengan demikian, kondisi tapak yang relative rendah maka lantai dasar bangunan ditinggikan bertujuan untuk menghindari luapan air ketika banjir.

2) Sangat diperlukan pengolahan tanah yang seefektif mungkin.

4.3 Analisa Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang

Analisis aktivitas dan kebutuhan ruang pada rumah sakit khusus jantung di Makassar, dikelompokkan berdasarkan sarana dan prasarana pelayanan masing- masing unit pelayanan yang ada pada rumah sakit khusus berdasarkan peraturan menteri kesehatan republik Indonesia No.

30/Permekes/2019 tentang klasifikasi Rumah Sakit Khusus Jantung dan Pembuluh Darah Kelas A :

a. Unit Pelayanan Medis

1) Rawat Jalan (Poli Jantung)

Tabel 4.2 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Rawat Jalan (Poli Jantung)

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04) 1 Ruang Administrasi Melayani pendaftaran pasien Publik

2 Ruang tunggu pengantar Menunggu Publik

3 Pemeriksaan fisik jantung Memeriksa fisik jantung Semi Privat

4 Teradmild Lari-lari kecil pada treadmild Semi Privat

5 Pemeriksaaan echocardiography Memeriksa echocardiography Semi Privat 6 Heiter monitoring Memonitor kesehatan jantung Semi Privat 7 Ergo cycle Bersepeda pada pada alat olah raga

ergo cycle Semi Privat

8 Color Doppler echocardiography 4D

Memeriksa warna pembulu dara

dalam 4D Semi Privat

9 Diagnostic vaskuler non invasive Mendiagnostik vaskuler dan non

vaskuler Semi Privat

10 Doppler vaskuler Memeriksa pembuluh vaskuler Semi Privat 11 Perawatan kardiography Intensif

dan non intensif

Merawat kardiograpgy intensuf dan

non intensif Semi Privat

12 Pelayanan kegawat daruratan jantung

Melayani kegawad daruratan

jantung Semi Privat

13 Angioplasti coroner Mengangioplasti coroner Semi Privat 14 Pelayanan pra bedah dan pasca

jantung Melayani pra dan pasca oprasi Semi Privat

15 Katerisasi jantung Mengkaterisasi jantung Semi Privat

16 Toilet umum Bab, bak, dll Servis

Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2019 2) Rawat Inap

Tabel 4.3 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Rawat Inap

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04) 1 Ruang pendaftaran Melayani pendaftaran pasien Publik 2 Ruang Stasi Perawat

(Nurse Station)

Melakukan perencanaan, pengorganisasian

asuhan dan pelayanan Semi Privat

3 R. Dokter Jaga Melakukan pemantauan terhadap pasien Semi Privat 5 Ruang Perawat Untuk beristirahat, bekerja, dll Semi Privat

6 WIP Beristirahat dalam proses pengobatan Privat

7 VIP Beristirahat dalam proses pengobatan Privat

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04) 9 Kelas 2 Beristirahat dalam proses pengobatan Privat 10 Kelas 3 Beristirahat dalam proses pengobatan Privat 11 Kelas asurasi kesehatan

dari pemerintahan Beristirahat dalam proses pengobatan Privat 12 Ruang kepala instalasi

rawat inap Beristirahat, bekerja, dll Privat

13 High Care Unit (HCU) Pelayanan keperawatan lebih intensif

dibandingkan ruang perawatan biasa. Privat 14 Dapur Kecil (\Pantry) Menyediakan makan dan minum Servis

15 KM/WC Bab, bak, dll Servis

Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2019 3) Gawat Darurat (UGD)

Tabel 4.4 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Gawat Darurat (UGD)

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04) A Ruang Penerimaan

1 Ruang Administrasi Kegiatan administrasi. Publik

2 Ruang Tunggu Keluarga/pengantar pasien menunggu. Publik 3 R. Rekam Medis, R Menyimpan informasi identitas pasien Publik 4 Ruang Triase Memilah tingkat kegawat daruratan Privat B Ruang Tindakan

1 R. Resusitasi Bedah Tindakan penyelamatan gawat darurat Privat 2 R. Resusitasi Non Bedah Tindakan penyelamatan gawat darurat Privat 3 R. Tindakan Bedah Melakukan tindakan bedah ringan Privat 4 R. Tindakan Non Bedah Melakukan tindakan non bedah. Privat 5 R.Dekontaminasi Membersihkan/ dekontaminasi pasien

setelah drop off dari ambulan Privat 6 R.Khusus / Isolasi Perawatan isolasi pasien Privat C Ruang Observasi

1 R. Observasi Melakukan observasi terhadap pasien Privat D Ruang Penunjang Medis Igd

1 Ruang Farmasi/ Obat Menyimpan obat. Privat

2 Ruang Linen Steril Penyimpanan bahan-bahan linen steril. Privat 3 Ruang Alat Medis Penyimpanan peralatan medik Privat 4 R. Dokter Konsulen Bekerja dan beristirahat Privat

5 R. Diskusi Diskusi petugas medik Privat

6 Ruang Pos Perawat (Nurse Station)

Melakukan perencanaan, dan pelayanan

keperawatan dokumentasi. Privat

7 Ruang Perawat Istirahat perawat Privat

Ruang Kepala IGD Melakukan manajemen instalasinya, Privat 8 Gudang Kotor Membuang kotoran bekas pelayanan Privat

9 Toilet umum Bab. Bak dll Servis

10 R. Gas Medis Menyimpan gas medis. Privat

11 R. Loker Menyimpan barang milik petugas. Privat

12 Pantri Istirahat dan makan petugas Servis

13 R. Parkir Troli Parkir troli selama tidak diperlukan Privat

4) Ruang Operasi

Tabel 4.5 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Operasi

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04) 1 Ruang pendaftaran Melayani pendaftaran pasien Publik

2 Receptionis Melayani administrasi pasien Publik

3 Ruang tunggu pengantar Menunggu Publik

4 Ruang transefer Dibaringkan di stretcher, Melepaskan

semua perhiasan Privat

5 Ruang tunggu pasien Menunggu Privat

6 Ruang persiapan pasien Mengganti pakaian pasien bedah dengan

pakaian khusus operasi Privat 7 Ruang induksi Mengukur tekana darah, Memasang infus. Privat 8 Ruang penyiapan

peralatan/instrument bedah

Menyipakan bahan-bahan yang akan

digunakan untuk pembedahan Privat 9 Ruang operasi/bedah Melukan kegiatan operasi Privat 10 Ruang Tindakan Kateterisasi

jantung Memeriksa kondisi jantung pasien Privat

10 Ruang pemulihan Beristirahat pasca operasi Privat

11 Ruang ganti pakaian Ganti pakaian Privat

12 Ruang dokter Bekerja dan beristirahat Privat

13 Ruang scrub station Mencuci tangan pasca operasi Privat 14 Ruang utilitas kotor Membuang kotoran bekas pelayanan Servis

15 Ruang linen Menyimpan peralatan operasi Servis

16 Ruang penyimpanan perlengkapan bedah

Menyimpan peralatan bedah yang telah di sterilkan

Privat

17 Janitor Menyimpan peralatan kebersihan Semi Privat

Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2019 5) Rawat Intensif (ICU)

Tabel 4.6 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Rawat Intensif (ICU)

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04) 1 Ruang untuk tempat tidur

pasien

Merawat pasien 24 jam yang dipantau

secara khusus dan terus menerus Privat

2 Ruang isolasi Merawat pasien intensif privat

3 Ruang dokter jaga Bekerja dan beristirahat Privat 4 Pos sentral perawat/stasi

perawat/nurse station

Perencanaan, pengorganisasian, dan

pelayanan keperawatan selama 24 jam. Publik

5 Ruang istrirahat petugas Istirahat Privat

6 Pantri Menyiapkan makanan dan minum Servis

7 Ruang kepala ICU Kerja dan istirahat Privat

8 Ruang pendaftaran ICU Melayani pendaftaran Publik

9 Parkir troli Memarkirkan troli Servis

10 Ruang ganti pakaian Ganti pakaian Privat

11 Ruang diskusi medis Berdiskusi Semi privat

12 Ruang tunggu keluarga Menunggu Public

13 Toilet Bab, bak, dll Servis

14 Ruang penyimpanan Menyimpan tabung-tabung gas cadangan Privat

Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2019

6) Rehabilitasi Medik

Tabel 4.7 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Rehabilitasi Medik

No

(01) Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keteranga n (04) 1 Loket Pendaftaran Pasien melakukan pendaftaran, Publik 2 Ruang Administrasi, melaksanakan kegiatan administrasi Publik 3 Ruang Tunggu Pasien &

Pengantar Pasien

Pasien & pengantar pasien menunggu

diberikannya pelayanan rumah sakit Publik 4 Ruang Pemeriksaan/ Penilaian

Dokter

Melakukan pemeriksaan & melakukan

konsultasi medis dengan Dokter Privat A Fisioterapi

1 Ruang Fisioterapi Aktif a.

Ruang Senam (Gymnasium)

Pasien melakukan kegiatan senam (misalnya senam stroke, senam jantung, senam pernafasan, dll.)

Publik

2 Ruang Hidroterapi (Dilengkapi ruang ganti pakaian, km/wc)

Berenang di kolam renang / bak rendam hidroterapi yang dilengkapi dengan fasilitas penghangat air.

Publik B Ruang Penunjang Rehabilitasi Medik Lainnya

1 Gudang Peralatan RM Menyimpan peralatan Servis

2 Ruang Kepala IRM bekerja dan kegiatan perencanaan. Privat

3 Ruang Petugas RM istirahat petugas IRM Privat

4 Dapur Kecil (Pantry) menyiapkan makanan dan minuman Servis

5 KM/WC Petugas/Pasien Bab, bak dll Servis

Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2019 b. Penunjang Medis

1) Laboratorium

Tabel 4.8 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Laboratorium

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04) 1 Ruang Administrasi Melaksanakan pendaftaran, Publik

2 Rekam Medis Menyimpan berkas. Publik

3 Ruang Tunggu Pasien & Pengantar

Pasien Pasien & pengantar pasien menunggu Publik

4 Laboratorium rontgent Mengecek organ dalam Privat

5 Laboratorium pengecakan darah Mengecek darah Privat 6 EKG (elektro Kardiography) Mengecek jantung Privat

7 Tes Funsi Ginjal Mengecek ginjal Privat

8 Tes Fungsi Hati Mengecek hati Privat

9 Gula darah Mengecek gula darah Privat

10 Ruang Cuci Peralatan mencucian alat bekas pakai. Privat 11 Ruang Diskusi dan Istirahat Personil. berdiskusi dan istirahat Privat 12 Ruang Kepala Laboratorium Bekerja dan beristirahat Privat 13 Gudang Regensia dan Bahan Habis

Pakai

Menyimpan regensia bersih dan

bahan habis pakai. Privat

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04)

16 Ruang Ganti/ Loker Mengganti pakaian Privat

17 Dapur Kecil (Pantry) Membuat makanan Servis

18 KM/WC Bab, bak, dll Servis

Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2019 2) Farmasi

Tabel 4.9 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Farmasi

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04) 1 Ruang Peracikan Obat Melaksanakan peracikan obat Privat 2 Depo Bahan Baku Obat Menyimpa bahan baku obat. Privat

3 Depo Obat Jadi Menyimpa obat jadi Privat

4 Gudang Perbekalan dan

Alat Kesehatan Menyimpa perbekalan dan alat kesehatan Privat

5 Depo Obat Khusus Menyimpan obat khusus Privat

6 Ruang Administrasi) Kegiatan administrasi Privat 7 Konter Apotik Utama Kegiatan penerimaan resep pasien dan

pengambilan obat Publik

8 Ruang Loker Petugas Tempat ganti pakaian Privat

9 Ruang Rapat/Diskusi Ruang tempat melaksanakan kegiatan

pertemuan dan diskusi farmasi. Semi privat 10 Ruang Arsip Dokumen &

Perpustakaan

Ruang menyimpan dokumen resep dan

buku-buku kefarmasian. Privat

11 Ruang Kepala Instalasi Farmasi

Ruang kerja dan istirahat kepala Instalasi

Farmasi. Privat

12 Ruang Staf Ruang kerja dan istirahat staf. Privat 13 Ruang Tunggu Menunggu menerima pelayanan dari konter

apotek. Publik

14 Dapur Kecil (Pantry) menyiapkan makanan dan minuman. Servis

15 KM/WC Bab, bak dll Servis

Sumber : Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2019.

3) Dapur Utama dan Gizi klinik

Tabel 4. 10 Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Dapur Utama Dan Gizi Klinik

No (01)

Jenis ruang (02)

Jenis Aktifitas (03)

Keterangan (04) 1 Penerimaan dan Penimbangan

Bahan Makanan

Kegiatan penerimaan dan

penimbangan bahan makanan. Privat 2 Ruang Penyimpanan Bahan

Makanan Basah

Menyimpan bahan makanan basah

kedalam lemari pendingin. Privat 3 Ruang Penyimpanan Bahan

Makanan Kering

Ruang tempat menyimpan bahan

makanan kering. Privat

4 Ruang/Area Persiapan Mempersiapkan bahan makanan Privat 5 Ruang Pengolahan dan

Penghangatan Makanan Mengolah bahan makanan. Privat

Dokumen terkait