• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebuah alamat IP terdiri dari 4 kelompok angka yang setiap kelompoknya terdiri dari 1 hingga 3 digit angka.Contoh IP Address : 8.8.8.8 untuk kelas A, 128.1.1.1 untuk kelas B, dan 192.168.1.1 kelas C

Fungsi IP Address

Sebagai Identitas Diri Suatu Perangkat

Sesuai dengan pengertiannya, IP Address dapat berfungsi sebagai identitas diri dari suatu perangkat. IP Address ini dapat menyimpan data penting seperti lokasi atau bahkan tempat tinggal kamu saat ini. Oleh karena itu, kamu harus lebih berhati-hati ketika menggunakan WiFi di tempat umum dan juga hindari link atau tautan dengan alamat URL yang tidak jelas karena ada berbagai oknum nakal yang memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil data dari IP Address tersebut dan menggunakannya untuk hal yang buruk.

Sebagai Alat Identifikasi Host atau Interface

Ketika suatu perangkat membuat sebuah permintaan untuk masuk ke dalam website, server website tersebut akan terlebih dahulu melihat data diri dari perangkat yang kamu gunakan. Server akan mencoba mengidentifikasi host (perangkat komputer yang terhubung dengan jaringan internet) dan melihat apakah IP Address tersebut diperbolehkan untuk mengunjungi website yang diajukan.Sama halnya seperti IP Address pada perangkat, website juga memiliki IP Address sendiri sehingga seluruh website yang ada dalam internet perlu menjaga keamanan data mereka dari para hacker.

Cara Kerja IP Address

Singkatnya, ketika kamu memasukkan URL atau situs yang ingin dikunjungi melalui browser, permintaan URL tersebut akan dikirim ke ISP (Internet Service Protocol) dalam berupa segment yang kemudian diubah menjadi datagram. Kemudian, datagram tersebut akan dikirim ke server website hingga akhirnya IP Address yang mengajukan permintaan URL tersebut akan diperbolehkan dan halaman website akan muncul pada browser.

Jenis – jenis IP Address

Ada beberapa aspek yang dapat membagi IP Addres dalam beberapa kategori. Berdasarkan luas cakupannya IP Address dibagi menjadi dua jenis, yaitu IP Adress Public dan IP Adress Privat. Cakupan yang dimaksud adalah seberapa luas cakupan penggunaan IP Adress tersebut dalam sebuah jaringan.

IP Address Publik

Jenis IP Address publik ini dapat menghubunkan kamu dengan jaringan internet secara global. IP Address publik ini memiliki cakupan yang sangat luas dan bisa digunakan oleh segala perangkat yang dipergunakan untuk umum. Pengguna IP Address publik dapat mengakses internet karena jenis IP Address ini bisa menghubungkan perangkat ke jaringan internet. Kamu bisa mendapatkan IP Address melalui provider atau ISP (Internet Service Provider) yang digunakan.

IP Address Privat

Jenis IP Address kedua, ada IP Address Privat yang dapat digunakan hanya untuk jaringan lokal. IP Address Privat biasanya digunakan untuk sistem jaringan lokal (LAN) seperti yang digunakan di perkantoran, hotel, dan lain-lain.Pada setiap jaringan lokal, tiap perangkat yang tetap mempunyai alamat IP Address Privat tersendiri. IP Address memungkinkan setiap perangkat dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam aktivitas lingkup lokal.

IP Address Dinamis

IP Address dinamis bisa berubah secara tiba-tiba. Hal ini bisa terjadi pada IP Address dinamis karena jumlah IP Address yang kian menipis, maka penggunaannya pun bisa bergantian. Jenis IP Address dinamis biasanya digunakan oleh umum.Penyedia layanan internet (internet protocol address) atau provider yang bertanggung jawab untuk mengatur alokasi pemberian alamat IP Address ke pelanggannya. Maka dari itu, IP Address dinamins memiliki fungsi IP Address yang dapat berubah sewaktu-waktu.

IP Address Statis

IP Address statis ini berbeda dengan IP Address dinamis karena IP Address statis tidak akan berubah-ubah.

Penggunaan IP Address melakukan pemesana khusus terhadap alamat IP kepada ISP dengan membayar sejumlah biaya.IP Address Statis biasanya digunakan oleh penyedia server, web hosting, ataupun lembaga penting yang sangat bergantung pada layanannya.ISP akan memberikan alamat IP Statis kepada pelanggan yang melakukan reservasi dan memastikan alamat IP tidak akan berubah.

Shared IP

Shared IP merupakan jenis alamat IP yang digunakan oleh beberapa domain/situs dalam satu server yang sama. Alamat IP jenis ini biasanya dipakai pada layanan shared hosting.

Dedicated IP

Jika Shared IP digunakan bersama-sama oleh beberapa domain dalam satu server, berbeda halnya dengan Dedicated IP. Jenis alamat IP Dedicated hanya digunakan oleh satu domain.Alamat IP jenis ini hanya dimiliki oleh satu domain/situs saja. Dengan menggunakan Dedicated IP, reputasi domain pengguna tidak terpengaruhi oleh domain lainnya. Dedicated IP umumnya digunakan oleh pengguna cloud VPS hosting dan pengguna dedicated hosting.

Versi IP Address

IPv4

IPv4 adalah alamat IP yang paling umum digunakan, dengan panjang 32-bit dan empat bagian (oktet) yang dipisahkanoleh titik. Nilai setiap oktet berkisar dari 0 – 255. Kepanjangan IPv4 yaitu Internet Protocol version 4.Dengan kemungkinan ini, bisa disimpulkan bahwa saat ini ada sekitar 4,3 miliar alamat IPv4 yang berbeda di seluruh dunia.

Contoh IPv4 adalah seperti berikut:

169.89.131.246

192.0. 2.146

01.102.103.104

Karena merupakan yang paling banyak digunakan, saat ini hampir semua sistem pasti bisa menangani routing IPv4 tanpa masalah. Selain itu, alamat IPv4 mendukung mayoritas topologi jaringan karena prefiksnya yang sederhana.

Data dalam address packet IPv4 juga dienkripsi dengan baik untuk memastikan komunikasi yang aman antar jaringan.

IPv6

IPv6 adalah versi IP address yang lebih baru dari IPv4, dimaksudkan untuk menggantikan IPv4 karena variasi IPv4 yang kini mulai terbatas.Kalau IPv4 memiliki panjang 32 bit, panjang IPv6 mencapai 128 bit. Artinya, ada sekitar 340 undecillion (angka di belakang digit pertamanya ada 66!) alamat IPv6 yang berbeda.IPv6 ditulis dalam rangkaian digit heksadesimal 16 bit dan huruf, dipisahkan oleh titik dua. Jadi, pada jenis IP address ini, Anda akan menjumpai huruf dari A sampai F.

Berikut adalah contoh IPv6:

2001:3FFE:9D38:FE75:A95A:1C48:50DF:6AB8

2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334

2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF

Dengan IPv6, routing akan menjadi lebih efisien karena memungkinkan penyedia layanan internet meminimalkan ukuran tabel routing. IPv6 juga menggunakan Internet Protocol Security (IPsec), jadi Anda tidak perlu cemas dengan autentikasi, kerahasiaan, dan integritas data.Terlebih lagi, IPv6 tidak memiliki IP checksum sehingga pemrosesan packet menjadi lebih efisien, dan mendukung multicast. Hasilnya, transmisi data pun bisa dikirim ke beberapa tujuan sekaligus sehingga akan menghemat bandwidth jaringan.

Pengalamatan IP v4

IP address versi 4 merupakan sebuahsistem pengalamatan jaringan yangdigunakan didalam protokol jaringan TCP/IPyang menggunakan protokol IP versi 4.Panjang alamat dalam IPv4 adalah 32-bit danprinsip kerjannya adalah paket-paket dataygn dimuat dalam alamat IP dari komputer pengirim data kepada alamat IP padakomputer yang akan dituju (reciever), lalupaket data tersebut selanjutya akan dikirimkedalam jaringan. Paket data kemudia dikirimdari router ke router berdasarkan alamat IPmenuju alamat IP/komputer yang akan dituju.

Format Penulisan IP AddressIP address terdiri dari bilangan biner32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet.Bentuk IP address dapat dituliskan sebagaiberikut :xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxxJadi IP address ini mempunyai range dari00000000.00000000.00000000.00000000sampai 11111111.11111111.11111111.11111111.Notasi IP address dengan bilangan binerseperti ini susah untuk digunakan, sehinggasering ditulis dalam 4 bilangan desimal yangmasing-masing dipisahkan oleh 4 buah titikyang lebih dikenal dengan ―notasi desimalbertitik”. Setiap bilangan desimal merupakannilai dari satu oktet IP address.

Gambar Format Penulisan Pengalamatan Berbasis IPv4 Kelas – kelas IP Address

IPv4 terdiri dari 32 bit bilangan biner yang terbagi dalam 4 oktet masing-masing octet terdiri dari 8 bit (1 byte).

Setiap byte dituliskan dalam bilangan desimal antara 0 – 255 (282-1) untuk mempermudah dan menyederhanakan penulisan. Ilustrasi alamat IPv4 ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Alamat IPv4 dibagi dalam 5 jenis kelas, yakni A, B, C, D dan E. Hanya kelas A, B, danC yang digunakan secara umum sedangkan kelas D digunakan untuk multicasting dan kelas Edigunakan untuk sains dan penelitian.

Pembagian kelas IPv4 ditunjukkan pada Tabel berikut ini.

Kelas Format Range Alamat Jumlah Host

A N.H.H.H 1.0.0.0 – 126.0.0.0 224 – 2

B N.N.H.H 128.1.0.0 – 192.254.0.0 216 – 2

C N.N.N.H 192.0.1.0 – 223.255.254.0 28 – 2

D - 224.0.0.0 – 239.255.255.255

E - 240.0.0.0 – 254.255.255.255

Keterangan :

N = Network : Alamat Jaringan H = Host : Alamat Host

Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID) Bit Pertama : 0

Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet) Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet) Oktet pertama : 0 - 127

Range IP address : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx (o dan 127 dicadangkan) Jumlah Network : 126

Jumlah IP address : 16.777.214

IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat banyak. cara membaca IP address kelas A misalnya113.46.5.6 ialah : Network ID :113, Host ID = 46.5.6

Gambar Penulisan IP Kelas A

Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126jaringan, dan 16,777,214 host tiapjaringannya.

Alamatdengan oktet awal 127tidak diizinkan, karena digunakan untukmekanisme Interprocess Communication(IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Gambar Format IP Kelas A

Gambar Nilai Minimum Dan Maksimum IP Kelas A

Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID) 2 bit pertama : 10

Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet) Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet) Oktet pertama : 128 - 191

Range IP address : 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx Jumlah Network : 16.384

Jumlah IP address : 65.534

Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit selanjutnya, networkIPkelas B dapat menampung sekitar 65000 host.

Gambar 3.6 Penulisan IP Kelas B

Gambar 3.7 Format IP Kelas B

Gambar 3.8 Nilai Minimum Dan Maksimum IP Kelas B

Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID) 3 bit pertama : 110

Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet) Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet) Oktet pertama : 192 - 223

Range IP address : 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx Jumlah Network : 2.097.152

Jumlah IP address : 254

Host ID adalah 8 bit terakhir, dengan IP kelas C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang masing-masing memiliki 256 IP addressTiga bit pertama IP address kelas C selalu berisi 111 dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.

Gambar 3.9 Penulisan IP Kelas C

Kelas C biasanya digunakan untuk jaringanLocal Area Jaringan atau LAN. Biasanya initerdapat dalam Warnet- Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikanangka 110 sehingga bit awal IP tersebutmulai dari (192 – 223).

Gambar 3.10 Format IP Kelas C

Gambar Nilai Minimum Dan Maksimum IP Kelas C

Kelas D

Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm 4 Bit pertama : 1110

Bit multicast : 28 bit Byte Inisial : 224-247

Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast

Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.

Kelas E

Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr 4 bit pertama : 1111

Bit cadangan : 28 bit Byte inisial : 248-255

Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental.

B. Subnetting

Subnetting adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa sub jaringan.Beberapa bit dari bagian Host ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagianNetID. Cara ini menciptakan sejumlah NetID tambahan dan mengurangi jumlahmaksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut. Gambar di bawah adalah contohsebuah jaringan dengan IP Address 172.16.0.0.

Gambar : Satu jaringan dengan IP Address 172.16.0.0

Gambar diatas menunjukkan bahwa jaringan tersebut hanya memiliki satu IPjaringan yaitu 172.16.0.0 (Kelas B). Jadi untuk HostID akan menggunakan NetIDsebagai acuan pembagian IP Address dalam jaringan tersebut.

Dengan Subnetting,sebuah alamat jaringan tunggal ini dapat dipecah menjadi banyak sub jaringan (subnetwork, atau disingkat dengan subnet). Gambar di bawah adalah contoh sebuahjaringan yang dipecah menjadi beberapa sub jaringan.

Gambar : Sebuah jaringan dipecah menjadi 3 subnetmelalui subnetting

Untuk Hirarki dari subnetting yang dapat dijelaskan adalah dapat diterangkanmelalui gambar dibawah ini.

Gambar : Hirarki Subnet Address

Jumlah bit yang dipinjam ini dapat bervariasi yang ditentukan oleh nilai subnet mask. Sebagai contoh, NetID kelas B yaitu 172.16.0.0, subnetting dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut

Gambar : Bit-bit yang dipinjam dari HostIDuntuk membuat alamat subnet Dua alasan utama melakukan subnetting:

Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatasoleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network denganjumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada)yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkanpercuma sekitar 10 ribuan IP address.

Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device,mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akanmemperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengannetwork ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga.

Physicalnetwork memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium networkharus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanyadisegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dariClass C address.

Pengertian Subnet Mask

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacukepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID,menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai

sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan networkidentifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan,adalah sebagai berikut:

Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.

Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuahsubnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itusubnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupunsubnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet)harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Aturan - aturan Dalam Membuat Subnet mask

Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, octet pertama dari subnetpasti 255.

Angka maximal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakanseluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Ya, pastilahnggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah hostID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakanuntuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan adaruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.

Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yangmungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalahkemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 9 bit.

Representasi Subnet Mask

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni:

Desimal Bertitik

Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotteddecimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian networkidentifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimalbertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik,subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan didalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke alam beberapa subnet. Tabel di bawah inimenyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik.Formatnya adalah:

Kelas Format Subnet Mask (Biner) Subnet Mask (Desimal)

A N.H.H.H 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0

B N.N.H.H 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0

C N.N.N.H 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

Tabel Format Pada Notasi Desima Bertitik

Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi olehadministrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting).Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telahdibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yangdigunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier yangtelah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0)yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier. Network identifier yangtelah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkandengan menggunakan notasi sebagai berikut:

Panjang Prefiks (Prefix Length)

Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yangberdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untukmerepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikannetwork identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefixseperti tercantum di dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengansebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang didefinisikan di dalam RFC1519. Formatnya adalah sebagai berikut:

Kelas Format Subnet Mask (Biner) Subnet Mask

(Desimal) Prefix

Length

A N.H.H.H 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8

B N.N.H.H 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16

C N.N.N.H 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnetmask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan networkidentifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harusmenggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang samapula.

Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dankedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IPyang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.

Menentukan alamat Network Identifier

Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakansebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasimatematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (ANDcomparison). Di dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkanakan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salahsatunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jikakedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yangdiperbandingkan bernilai 0.Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison denganmenggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal denganoperasi bitwise logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnetmask itulah yang disebut dengan network identifier.

Tabel Pembuatan Subnet

 Subnetting Alamat IP kelas A

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan networkidentifier kelas A.

E. Glosarium

Dokumen terkait