• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Teori Pengawasan dan Pengawasan dalam Islam

5. Pengawasan Dalam Islam

Istilah pengawasan sudah dikenal sejak zaman Rasulullah saw.

Sebagai amirul mukminin Rasulullah saw aktif mengawasi pegawai dan mendengarkan informasi tentang aspek kinerja dari pemerintahannya, beliau selalu mengaudit pengeluaran dan pendapatan negara dari para petugas yang mengumpulkan zakat. Pada masa Rasulullah saw akitifitas hisbah atau disebut pengawasan dari pemerintah terhadap pelanggaran yang terjadi pada masyarakat yang tidak sesuai dengan syariat Islam sudah mulai diterapkan.

Ketika itu kasus hisbah diselesaikan oleh Rasulullah saw sendiri, dan adakalanya eksekusi hukumnya diserahkan kepada para sahabat .

Melihat dari sejarah hidup Rasulullah saw melakukan pengawasan yang benar benar menyatu dalam kehidupan. Jika ada seseorang yang

35 Muchsan, Sistem Pengawasan Intern Pada Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, (Yogyakarta:Liberty, 1992) , h. 38-39

melakukan kesalahan, maka pada saat itu juga Rasulullah akan menegurnya sehingga tidak ada kesalahan yang didiamkan oleh Rasulullah saw saat itu.

Rasulullah pernah melihat ada orang yang wudhunya kurang baik ia langsung ditegur saat itu juga. Ketika ada seorang sahabat yang shalatnya kurang baik, Rasulullah SAW mengatakan “shalatlah anda karena sesungguhnya anda adalah orang yang belum melaksanakan shalat”. Itulah cara-cara Rasulullah melakukan pengawasan kepada sahabat-sahabat beliau.

Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Quran surat Qaaf ayat 16 dan 17

















































Artinya: 16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,

17. (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.36

Pengawasan dalam hukum syariah terbagi menjadi dua bagian yaitu, pertama; kontrol yang berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan kepada Allah Swt. Seseorang yang yakin bahwa Allah pasti mengawasi hambanya maka ia akan bertindak hati-hati. Seperti dalam QS. Al- mujadalah:7:

36 Depatermen Agama RI. Al-Qur’an dan terjemahannya. (Bandung: J-ART). h. 519.

































































































Artinya: Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya.

dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 37

Ini merupakan kontrol dan pengawasan yang paling efektif dalam pandangan Islam.

Kedua; pengawasan juga akan efektif jika sistem pengawasan dilakukan diluar diri sendiri. Sistem pengawasan itu dapat terdiri dari mekanisme pengawasan dari pemimpin yang berkaitan dengan penyelesaian tugas yang telah didelegasikan, kesesuaian antara penyelesaian tugas dan perancangan tugas.38

Para ahli sejarah pada umumnya menyatakan bahwa Rasulullah SAW mendirikan sebuah pemerintahan ditandai dengan lahirnya piagam Madinah.

Piagam yang menjadi konstitusi pertama yang mengatur sebuah Negara dan

37 Moh. Rifai, Terjemahan/tafsir Al-quranul Karim, (Semarang: Wicaksana, 1993), h. 202.

38 Didin Hafidhuddin, Hendri Tanjung. Manejemen Syariat dalam Praktek, (Jakarta: Gema

Insani Press 2016). h. 156-157.

pemerintahan. Piagam yang berisi 47 pasal ini memuat peraturan-peraturan hubungan antar komunitas dalam masyarakat Madinah yang majemuk.39

Tujuan pengawasan dalam islam atau pemeriksaan dalam syariah adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh satu lembaga keuangan syariah tidak bertentangan dengan ketentuan syariah. Pencapaian tujuan ini membutuhkan pelaksanaan dan kesesuaian seluruh kegiatan perusahaan dengan hukum syariah yang menjadi keharusan.

Laporan pengawasan dalam Islam harus dipublikasikan dalam laporan tahunan perusahaan atau lembaga keuangan islam. Publikasi fatwa, peraturan dan pedoman dewan pengurus syariah. Disarankan bahwa lembaga keuangan mempublikasikan fatwa, aturan dan pedoman yang dikeluarkan oleh Dewan Pengawas Syariah selama atau dalam tahun itu. 40

Aspek-aspek pengawasan syariah atau dalam pandangan Islam adalah pemeriksaan atas kesesuaian, atau kepatuhan suatu lembaga keuangan dalam seluruh aktifitasnya dengan syariat Islam. Pemeriksaan termasuk kontrak, perjanjian, kebijakan, produk, transaksi, akte perjanjian asosiasi, laporan keuangan, laporan khusus, surat interen dan lain-lain. Dewan pengawas syariah harus melengkapi dan membuka akses kepada seluruh catatan, transaksi, dan informasi,dari semua sumber termasuk nasehat professional lembaga keislaman.

39 Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah,Konteksualisasi Doktrin Politik Islam. (PrenadaMedia Group, 2007), h. 33.

40 Vanudin, Muhamad Faiz ,Pengaruh gaya kepemimpinan Islam terhadap Kinerja Pengurus di Pondok Pesantren Putra Ad-Dainuriyah 2 Semarang. Jurnal thesis, IAIN Walisongo, 2011, h. 21

6. Prinsip-prinsip Pengawasan dalam Islam Prinsip-prinsip pengawasan dalam Islam:

1. Tawashaubil haqqi (saling menasehati atas dasar kebenaran dan norma yang jelas).

2. Tawashaubis shabri (saling menasehati atas dasar kesabaran)

3. Tawashaubil marhamah (saling menasehati atas dasar kasih sayang)41

D. Teori Hisbah

1. Pengertian Hisbah

Hisbah adalah salah satu instrumen pengawasan yang dikenalkan oleh Islam, untuk lebih menjamin berjalannya mekanisme kegiatan pemerintahan islam secara sempurna dan peran pemerintah sangatlah penting. Hisbah merupakan lembaga yang berfungsi untuk memerintahkan kebaikan sehingga menjadi kebiasaan umum.

Secara etimologi, Hisbah merupakan kata masdar dari kata kerja hasiba-yahsibu yang berarti menghitung atau mengira. Hisbah juga beararti upah atau balasan dan pahala yang diharapkan dari Allah SWT. Di samping itu hisbah juga berarti pengaturan yang baik. Secara terminology Al-Mawardi dan Ibn Taimiyah mendefinisikan hisbah juga sebagai lembaga yang berwewenang untuk mengakkan amar ma’ruf nahi munkar yang bukan termasuk wewenang umara’ (penguasa)42.

41 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 1998), h. 105

42 Hafas Furqon, Hisbah Intuisi Pengawas Pasar dalam Sistem Ekonomi Islam, (Malanag: PT ikhtiar baru Van Houve, 2004), h. 167

Dewan Pengawas Syariah adalah sekelompok orang yang ahli syariah yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia, yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan perusahaan agar sesuai dengan prinsip syariah.

Fungsi utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha lembaga keuangan syariah agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia). Lembaga ini merupakan lembaga yang menaungi Hisbah di Indonesia.

2. Tujuan Hisbah

Adapun tujuan utama Hisbah adalah sebagai berikut:

a. Menjaga agama Allah dengan memastikan bahwa agama Allah dijalankan oleh masyarakat dan dengan menjaga agar tidak menyelewengkan agama Allah tersebut.

b. Menciptakan lingkungan sosial yang condong pada kebajikan dengan terus-menerus mendukung standarisasi moral yang tinggi dan tidak mentoleransikan tindakan amoral.

c. Menyiapkan manusia agar condong kebajikan yang berkaitan pada kegiatannya dan berusaha untuk berguna bagi lingkungan sosialnya.

d. Mengembangkan dan menyiapkan standar sosial yang tepat agar tidak terjadi kejahatan.

e. Menjaga agar azab Allah tidak turun pada masyarakat43.

43 Hidayatina, Peluang dan Kendala Penetapan tugas Wilayah AL-HISBAH Sebagai Pengawas Pasar di Provinsi Aceh, Jurnal Ilmiah Syariah, vol 16, Nomor 2, Juli 2017, h.164

E. Teori Keuangan Negara

1. Pengertian Keuangan Negara

Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat menjadi hak milik Negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.44

Dengan pendekatan yang luas, dengan tujuan terdapat perumusan definisi keuangan Negara secara cermat dan teliti untuk mencegah terjadinya multi interpretasi dalam segi pelaksanaan anggaran, agar tidak terjadi kerugian Negara sebagai akibat kelemahan dalam perumusan Undang-Undang, dan memperjelas proses penegakkan hukum apabila terjadi mal administrasi dalam pengelolaan keuangan Negara .

2. Sumber dan Jenis Keuangan Negara

Keuangan Negara bersumber dari berbagai penerimaan dan sumber, seluruh keuangan Negara diperhitungkan dengan cermat, hati-hati, dan akuntabel sehingga seluruh pendapatan dapat dialokasikan menjadi anggaran yang jelas dalam penggunaannya. Sumber keuangan Negara dapat bersumber dari pendapatan seperti pajak dan beban jasa. Bantuan lainnya dapat bersumber dari bantuan dari unit pemerintahan seperti federal dan donasi dari pihak lain yang diterima oleh pemerintah. Pendapatan selanjutnya bisa berasal dari beberapa jenis antara lain sebagai beriku:45

1. Pajak

44 Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara 45 Sahya Anggar, Administrasi Keuangan Negara.(Bandung: pustaka setia, Cet 1, 2016), h.147

2. Retribusi

3. Keuntungan dari perusahaan Negara

4. Denda-denda dari perampasan yang dilakukan oleh pemerintah 5. Sumbangan masyarakat untuk jasa-jasa yang diberikan oleh

pemerintah, misalnya pembayaran biaya-biaya perizinan (lisensi), toll atau pungutan sumbangan di jalan raya tertentu

6. Pencetakan uang kertas 7. Hasil dari undian Negara 8. Pinjaman

9. Hadiah

Secara umum dapat dikatakan bahwa pengelolaan keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukandan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban. Dalam keuangan negara juga telah diatur secara jelas hubungan kewenangan dalam pengelolaan keuangan negara.

Presiden berkedudukan sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara. Kekuasaan tersebut dibantu oleh Menteri Keuangan, menteri/pimpinan lembaga dan bank sentral. 46

Keuangan daerah merupakan bagian dari keuangan Negara. Pada pengertian Keuangan Negara dalam UU No. 17 Tahun 2003, maka pengertian Keuangan Daerah dapat didefinisikan yaitu Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang, serta

46 Telly Sumbu, Hubungan Pemerintah Pusat dengan PemerintahDaerah dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negaradan Daerah, Jurnal Hukum Vol 17 Nomor 4, 17 Oktober 2010, h.

13

segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik daerah berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

Dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006, pengelolaan keuangan daerah merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan Daerah yang kebersumber dari keuangan Negara47. Pendekatan yang dipergunakan untuk merumuskan definisi stipulatif keuangan negara adalah dari sisi objek, subjek, dan tujuan.

Mengenai keuangan Desa atau disebut juga Dana Desa telah dibahas dalam Peraturan Bupati Mukomuko Nomor 1 tahun 2020 Tentng Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun anggaran 2020 pada pasal 1.

3. Konsep Keuangan Negara dalam Islam

Kajian yang membahas tentang keuangan Negara dalam Islam ini tidak terlepas dari Al-Qur’an, dan Sunnah Nabi, praktik yang dikembangkan oleh al-Khulafa’ al-Rasyidun, dan pemerintahan Islam sepanjang sejarah.

Konsep keuangan ini merupakan kajian yang tidak asing dalam Islam, terutama setelah Nabi Muhammad SAW beserta pegikutnya menetap di Madinah.

Keuangan Negara dalam Islam ini merupakan bagian terpenting dalam sistem pemerintahan Islam, karena ini menyangkut tentang anggaran pendapatan dan belanja Negara48.

47 Ritno H. Rondonuwu, Jantje J. Tinangon, Novi Budiarso, Analisis Efisiensi Dan Efektifitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Minahasa,Jurnal riset Akutansi Vol 3, Nomor 4, 2013, h. 23

48 Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam…, h. 317.

4. Pengeluaran dan Belanja Negara dalam Islam

Prinsip utama dalam pengeluaran dan belanja Negara adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan menolongnya dari kesusahan hidup serta untuk kepentingan Negara sendiri. Tercapainya kesejahteraan masyarakat merupakan langkah awal yang signifikan menuju kesejahteraan Negara Islam.

Hal ini diawali dengan cukupnya materi pada suatu sisi dan meningkatkan kehidupan spiritual masyarakat pada sisi lain. Dari sini terlihat letak keunikan kesejahteraan dalam Islam yang mengutamakan kesejahteraan material duniawi, namun tidak melupakan dimensi spiritual rohaniah. Keduanya sama- sama dipentingkan dan diperhatikan dalam Islam. Dalam kerangka inilah pula pendapatan, pengeluaran, dan belanja Negara Islam berjalan sepanjang sejarah dan mesti dikembangkan pada masa sekarang dan yang akan datang49.

Mengenai pembelanjaan dan pengeluaran Negara, sebagaimana dijalankan dalam Sejarah Pemerintahan Islam, harus mempertimbangkan kebutuhan dan Negara serta warga negaranya, yaitu:

1. Untuk orang-orang fakir miskin.

2. Untuk meningkatkan profesionalisme tentara dalam rangka pertahanan dan keamanan Negara.

3. Untuk meningkatkan supremasi hukum.

4. Untuk membiayai sektor pendidikan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang bertakwa dan berilmu pengetahuan yang luas.

5. Untuk membayar gaji pegawai dan pejabat Negara.

49 Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam…, h. 333.

6. Untuk pengembangan infrastruktur dan sarana/prasarana fisik.

7. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, mewujudkan kesejahteraan umum, dan pemerataan pendapatan dan kekayaan50.

50 Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam…, h. 335.

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil Inspektorat Kabupaten Mukomuko

1. Gambaran Umum Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko

Dasar hukum pembentukan Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko di dasari oleh Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu. Dengan Undang-undang ini dibentuklah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan yaitu Kabupaten Mukomuko, Seluma, dan Kaur. Terbentuknya Kabupaten- kabupaten ini masing-masing menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Provinsi, Kabupaten/Kota51.

Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah dan merupakan Perpanjangan Tangan dari Bupati yang melaksanakan fungsinya sebagai penyelenggara Pemerintahan Kabupaten Mukomuko, pada tahun 2019 didukung dengan jumlah pegawai sebanyak 41 orang terdiri atas PNS sebanyak 38 orang, CPNS sebanyak 2 orang dan Tenaga Kerja Kontrak 1 Orang

51 Undang-unndang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Mukomuko,Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur.

Tabel. 2

Jumlah PNS,CPNS dan Tenaga Kerja Kontrak Inspektorat Kabupaten Mukomuko Tahun 2019

NO URAIAN JUMLAH

1 Pegawai Negeri Sipil 38

2 Calon Pegawai Negeri Sipil 2

3 Tenaga kerja kontrak 1

Jumlah 41

Sumber: LAKIP Daerah Mukomuko2019

Jumlah Pegawai Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko berdasarkan Tingkat Pendidikan pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 3

Pegawai Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2019

NO URAIAN JUMLAH

1 SMA 2

2 STRATA I 34

3 STRATA II 5

Jumlah 41

Sumber: LAKIP Daerah Mukomuko2019

Jumlah Pegawai Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko Berdasarkan Tingkat Golongan pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 4

Pegawai Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko Berdasarkan Tingkat Golongan Tahun 2019

NO GOLONGAN Status

Kepegawaian

Jml %

PNS CPNS

1 GOLONGAN I - - - 0

2 GOLONGAN II 2 - 2 4,87

3 GOLONGAN III 29 2 31 75,60

4 GOLONGAN IV 8 - 8 19,51

Jumlah 41 - 41 100,00

Sumber: LAKIP Daerah Mukomuko2019

2. Alamat

Kantor Inspektorat beralamat di Jalan Imam Bonjol komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Mukomuko Kelurahan Bandar Ratu Kabupaten Mukomuko. Telepon (0737) 71248 Fax.(0737) 71248 Kode Pos 38365Email : inspektorat@mukomukokab.go.id.

3. Ruang Lingkup Inspektorat Kabupaten Mukomuko

Inspektorat Kabupaten Mukomuko dibentuk berdasarkan peraturan Bupati Mukomuko Nomor 43 Tahun 2018 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata kerja Inspektorat Kabupaten Mukomuko. Inspektorat Kabupaten Mukomuko merupakan unsur pelaksanaan urusan pemerintahan pengawasan Interen Daerah dibidang Aparatur, pembangunan, dan administrasi keuangan, serta partisipasi kemitraaan dan instansi atau organisasi pemerintahan daerah lain dalam proses pengawasan dan pembinaan aparatur, pembangunan dan administrasi keuangan. Maka

program kerja dan ruang lingkup Inspektorat Kabupaten Mukomuko adalah sebagai berikut52:

a. Pengadaan peralatan gedung kantor atau perkantoran b. Penyusunan Laporan Kinerja dan Perjanjian Kinerja

Review pengelolaan anggaran serta penyaluran dan penggunaan dana desa

c. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala

d. Penanganan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah e. Koordinasi pengawasan secara komperenshif

f. Justifikasi serah terima belanja modal seluruh Organisasi Pemerintah Daerah ke Bupati Mukomuko

g. Inventarisasi temuan pengawasan dan Laporan Hasil Pengawasan h. Monitoring dan Evaluasi aksi pencegahan korupsi

i. Pelatihan teknis pengawasan

j. Penyusuan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan k. Penyusunan program kerja pengawasan tahunan l. Unit pengendalian dan penanganan gratifikasi m. Unit kasus penanganan pengaduan masyarakat n. Penyusunan Renstra.

4. Tugas Inspektorat Pembantu Wilayah

Inspektorat pembantu wilayah mepunyai tugas salah satunya sebagai berikut:

52 https://inspektoratmukomukokab.go.id. diakses pada tanggal 26 februari 2021

a. Melaksanakan pengusulan program pengawasan pada objek pemeriksaan Inspektur pembantu wilayah.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan terhadap Dana pengalokasian keuangan dilingkup Kabupaten Mukomuko.

c. Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah.

Inspektorat sebagai Unit Pengawasan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dilakukan secara efisien dan efektif untuk meningkatkan kapasitas Daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang yang berlaku. Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi dilakukan oleh menteri untuk pengawasan umum,dan Kepala Lembaga Pemerintahan untuk pengawasan teknis. Sedangkan di lingkup Kabupaten atau Kota, dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintahan pusat untuk pengawasan umum dan teknis 53.

5. Dasar Hukum

Adapun dasar hukum yang melandasi Tugas pokok dan Fungsi Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko sebagai berikut:

1. Peraturan Bupati Mukomuko Nomor 10 Tahun 2016, Tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Inspektorat Kabupaten Mukomuko.

53 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

2. Peraturan Daerah Kabupaten Mukomuko Nomor 3 tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka panjang Daerah Kabupaten Mukomuko Tahun 2005 sampai dengan 2025.

3. Peraturan Daerah Kabupaten Mukomuko Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Jangka Menengah Daerah, Kabupaten Mukomuko Tahun 2016 sampai dengan 2021.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2020 Tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa, mengatur Pengawasan oleh APIP.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah

6. Struktur Organisasi Ispektorat Daerah Kabupaten Mukomuko

KETUA

Ny. SUKIMAN

WAKIL KETUA

1. Ny. WAHYUANA 2. Ny. BUSTAM EFENDI

SEKRETARIS BENDAHARA

1. Ny. DESI TRISNAWATI 2. Ny. ZULHAJRIZAL

Ny. ABDUH DIPONEGORO

BIDANG EKONOMI KETUA : Ny. RAMDANI

ANGGOTA :

1. Ny. SUPARDI 2. Ny. ANDI MEDISA 3. Ny. AKIRA 4. Ny. DAMRI 5. Ny. FIRDAUS 6. Ny. MERI ARIANTI 7. Ny. RENA ELVIRA 8. Ny. NIA OCTAVENI 9. Ny. YULIA HASTUTI

BIDANG PENDIDIKAN BIDANG SOSIAL BUDAYA

KETUA : Ny. APRIANSYAH

ANGGOTA :

1. Ny. AMIRUDDIN 2. Ny. ABU BASAR 3. Ny. MISTO 4. Ny. SYAFRIL 5. Ny. EDI KUSNANTO 6. Ny. YUAKSEN 7. Ny. NENENG ASWITA 8. Ny. EKA PURNAMA SYARI

KETUA : Ny. ERIYADI

ANGGOTA :

1. Ny. ONA VEBTA RESTU 2. Ny. DWI SUSIYANTI 3. Ny. MASRITA

4. Ny. EMELYA NOVIANTI 5. Ny. WILLY WAROCA 6. Ny. DITA IKA AGUSTIN 7. Ny. NARLENA HARTATI

8. Ny. FARDA WASNI

B. Profil Desa Tanjung Harapan 1. Luas dan Batas Wilayah

Desa Tanjung Harapan merupakan desa yang terletak di Kecamatan Mukomuko selatan yang sekarang di ganti menjadi Kecamatan Ipuh, berada di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Negara Indonesia. Mempunyai luas wilayah 15.401,00 Ha. Dengan batas wilayah sebgai berikut:

a) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Manunggal Jaya b) Sebelah selatan berbtasan dengan Desa Pasar Ipuh

c) Sebelah timur berbatasan dengan Desa Medan Jaya/Pulai Payung d) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Medan

2. Kependudukan

Berdasarkan data yang ada di Desa Tanjung Harapan jumlah penduduk pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel. 5

NO JENIS KELAMIN JUMLAH

1 Laki-laki 387

2 Perempuan 491

Jumlah 878

Sumber: profil Desa tahun 2020 3. Sosial dan Ekonomi

Penduduk di Desa Tanjung Harapan sebagian besar merupakan penduduk pribumi yakni warga asli dari daerah setempat dengan menggunakan mata pencarian sebagai buruh tani seperti petani sawah dan perkebunan sawit, dan sebagian juga ada yang bermata pencarian sebagai nelayan atau sering disebut pribumi sebagai mukek. Sumber daya alam yang dihasilkan seperti sawit,beras atau padi, dan sumber daya hasil laut dan unggas seperti ayam dan

itik. Bertani dan mukek merupakan pekerjaan pokok bagi sebagian masyarakat di Desa Tanjung Harapan, sebagian kecil masyarakatnya juga ada yang berkelut di bidang pemerintahan, pendidikan, dan ada yang berkelut di bidang perdagangan.

Tabel. 6

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH

1 Karyawan 17 Orang

2 Pegawai Negeri Sipil 5 Orang

3 TNI/POLRI 3 Orang

4 Pegawai Swasta 36 Orang

5 Pedagang 7 Orang

6 Tani 60 Orang

7 Nelayan 138 Orang

Sumber: profil Desa tahun 2020 4. Pendidikan

Tingkat pendidikan di Desa Tanjung Harapan bisa dikatakan sudah lumayan maju, hal ini ditunjukan dengan anak-anak dari sebagian besar keluarga sudah memiliki kesadaran sendiri untuk melanjutkan pendidikan dengan bersekolah wajib 12 tahun bermula dari Taman Kanak-kanak (TK), SD,SMP,SMA, dan bahkan tak sedikit yang melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi di berbagai kota. Untuk sarana penunjang pendidikan yang tersedia di wilayah Desa Tanjung Harapan yaitu terdapat 1 buah TK atau Paud, 1 buah Sekolah Dasar (SD). Pendidikan merupakan jalan yang harus ditempuh dalam mengupayakan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas serta berintegritas, yang bertujuan untuk mengimbangi dan memenuhi tuntutan yang kian berkembang.

Tabel 3

NO Tingkat Pendidikan Jumlah

1 TK 36 Orang

2 SD 48 Orang

3 SMP/sederajat 37 Orang

4 SMA/sederajat 23 Orang

5 Akademi/sederajat 3 Orang

6 S1 5 Orang

7 S2 0 Orang

Sumber: profil Desa tahun 2020 5. Layanan Kesehatan

Hambatan yang terdapat dalam proses pelayanan kesehatan yang terdapat dilingkungan desa Tanjung Harapan adalah kurangnya alat dan tenaga medis yang disediakan oleh pihak pengelola desa, padahal banyak anak-anak dari desa ini yang melanjutkan pendidikan di dunia kesehatan contohnya seperti lulusan Bidan, pelayanan yang disedikan oleh pihak desa hanya ada Bidan desa tetapi dari segi alat dan prasarananya kurang memadai. Itulah sebabnya banyak yang tidak menggunakan pelayanan kesehatan yang ada di Desa Tanjung Harapan ini.

6. Agama

Penduduk di Desa Tanjung Harapan mayoritas beragama Islam, hal ini dibuktikan dengan adanya 1 Masjid yang berdiri megah dan 1 Mushallah yang lumayan megah serta pendirian tempat mengaji atau yang sering disebut TPA atau TPQ sebagai sarana bagi anak-anak warga setempat untuk belajar mengaji. Tetapi, ada beberapa kepala keluarga yang menganut agama Kristen tetapi itu tidak mempengaruhi masyakat muslim dalam beribadah.

Dokumen terkait