• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA

Dalam dokumen LAPORAN PENELITIAN - Unissula (Halaman 104-128)

GUA LAWA BAB 6

VI-2 6.2.1 Kelompok Wisatawan/ Pengunjung

Kelompok ini dibedakan menjadi pengunjung individu dan pengunjung rombongan. Alur pergerakan pengunjung adalah sebagai berikut:

6.2.2 Kelompok Peneliti

Merupakan pengunjung yang secara khusus melakukan kegiatan tentang segala sesuatu terkait dengan obyek wisata, seperti penelitian budidaya pertanian, penelitian potensi alam dan lain-lain.

6.2.3 Kelompok Pengelola

Merupakan kelompok yang bersifat semi publik. Kelompok ini terdiri dari para pegawai yang bekerja pada kawasan wisata seperti penjaga loket, penjaga parkir, staf keamanan dan lain- lain. Alur pergerakan pengelola adalah sebagai berikut:

6.2.4 Kelompok Bisnis

Adalah individu maupun kelompok yang melakukan transaksi perdagangan di kawasan Wisata. Alur pergerakannya adalah sebagai berikut:

6.2.5 Kelompok Masyarakat Setempat

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam rangka mendukung kegiatan di Wisata Gua Lawa adalah melakukan kegiatan budidaya Nanas maupun tanaman hortikultura seperti profesi kesehariannya. Selain itu untuk usaha sampingan, masyarakat melayani wisatawan yang berkunjung dengan meyediakan suvenir dan tempat peristirahatan seperti home stay dan hotel.

Datang Persiapan Bekerja Tutup Pulang

Datang Melihat - lihat Aktivitas wisata Pulang

Datang Perijinan/

administrasi Aktivitas penelitian Pulang

Datang Pengemasan dan

Pengangkutan Pulang

Transaksi

VI-3 Dari pola pergerakan/ kegiatan yang dilakukan oleh kelompok–kelompok pelaku diatas, maka dalam kawasan wisata aktivitas yang terjadi dan direncanakan diakomodasi di kawasan Wisata Gua Lawa ini adalah sebagai berikut:

a. Aktivitas utama

Adalah aktivitas yang dilakukan pengunjung dan banyak terjadi di dalam kawasan perencanaan sebagai kawasan wisata. Aktivitas wisata yang terjadi di Kawasan perencanaan adalah menikmati panorama alam dan kawasan Gua Lawa, makan minum, jalan- jalan, duduk-duduk, menikmati fasilitas penunjang, melihat aktivitas dan pemandangan Gua Lawa, ikut dalam kegitan pertanian, outbound.

b. Aktivitas Penunjang

Adalah segala sarana dan prasarana yang mendukung berlangsungnya kegiatan dan aktivitas utama. Selain itu yang termasuk juga dalam aktivitas penunjang adalah perdagangan informal, yaitu Pedagang Kaki Lima (PKL) dan memarkir kendaraan.

c. Aktivitas Pelayanan (servis)

Adalah semua hal yang bersifat melayani pelaku yang melibatkan dalam aktivitas utama maupun penunjang dalam hal service.

Aktivitas yang ada di dalamnya adalah beribadah, ke toilet / WC umum.

6.3 PENGEMBANGAN ZONA WISATA GUA LAWA 1. Zona Main Entrance

Diperuntukan sebagai pintu gerbang utama ketika kita memasuki wisata Gua Lawa, yang dilengkapi dengan halaman parkir yang luas. Sebagai pintu gerbang kawasan wisata Gua Lawa, maka pengembangan pada zona ini sangat penting untuk memberikan kesan yang menarik bagi para pengunjung.

VI-4 Desain yang unik dan menarik akan membuat para wisatawan penasaran untuk berkunjung ke wisata Gua Lawa ketika melewati Desa Siwarak.

Perlengkapan seperti parkiran diperlukan demi menampung kendaraan para wisatawan. Dalam pengembangannya, maka pada zona ini di arahkan untuk :

a. Pembangunan pintu gerbang yang lebih menarik, misalnya pada pintu gerbang selamat datang terdapat patung Lawa (Kelelawar) yang menandakan bahwa wisata ini adalah wisata Gua Lawa.

b. Jalur pejalan kaki dan kendaraan di pisahkan, agar para pejalan kaki merasa nyaman dan aman ketika hendak memasuki kawasan wisata.

c. Parkir yang luas dan teratur di atur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kegiatan perekonomian seperti warung yang menjual soufenir, dll.

Gambar 6.1

Contoh Main Entrance Yang Menarik dan Mempunyai Ciri Keunikan Tersendiri dan Memberikan Kenyamanan Bagi Pejalan Kaki

2. Zona Public Service

Yaitu pusat pelayanan yang menyediakan segala pelayanan yang berhubungan dengan kegiatan yang ada di kawasan wisata Gua Lawa.

Pelayanan pemesanan tiket dan segala keperluan dapat di peroleh di Publik Service. Dalam pengembangannya, maka beberapa hal yang harus di perhatikan pada zona ini, di antaranya yaitu :

VI-5 a. Pelayanan service seperti pemesanan tiket yang tidak banyak aturan, misalnya pemesanan tiket di fokuskan pada zona ini untuk semua fasilitas atraksi yang ada di dalam kawasan. Jadi dalam pengembangannya, para wisatawan tidak harus membeli tiket lagi di dalam awasan wisata untuk menikmati atraksi yang di tawarkan di dalam kawasan Gua Lawa.

b. Pengembangan warung-warung dan kios yang menyediakan soufenir oleh masyarakat sekitar.

c. Pusat oleh-oleh dan kerajinan tangan.

3. Zona Information Center

Merupakan pusat informasi tentang wahana yang ditawarkan di kawasan wisata Gua Lawa. Pada Zona ini, kita akan mendapatkan gambaran umum tentang foto lokasi yang ada di dalam kawasan wisata sebelum memasuki lokasi wisata. Informasi Center menjadi sangat penting bagi para wisatawan untuk menentukan lokasi mana yang hendak mereka tuju demi kepentingan berwisata. Beberapa pengembangan yang perlu di zona ini yaitu :

a. Informasi tentang wisata yang ditawarkan di kawasan Gua Lawa, misalnya informasi peta Lokasi Zona-Zona yang menarik di dalam Kawasan Wisata,

b. Pada Zona ini, pentingnya seorang pemandu wisata yang mengetahui semua kegiatan di Gua Lawa. Hal ini penting untuk membimbing para wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke wisata ini.

c. Paket-paket wisata yang terintegrasi dengan wisata Gua Lawa perlu di sampaikan juga di sini.

d. Penjelasan singkat tentang Gua Lawa dan pilihan penawaran paket wisata tiap zona.

e. Foto-foto atau Poster-poster tiap Zona perlu di pajang di Zona ini, agar wisatawan bisa melihat gambaran kasar terhadap wisata Gua Lawa.

VI-6 Gambar 6.2

Contoh Ruangan/Zona Information Center Yang Baik Dan Nyaman

4. Zona Manageman Office

Managemen Office merupakan kantor pengelola yang disediakan khusus bagi para pengelola kawasan wisata. Dari kantor inilah para pengelolamengontrolsemua aktifitas dan kegiatan yang ada di kawasan wisata Gua Lawa.

Dalam pengembangannya, pada Zona Managemen Office perlu:

a. Adanya jaringan komunikasi yang menyambungkan antara Kantor pengelola dengan semua Zona yang ada di dalam kawasan wisata Gua Lawa. Hal ini diperlukan agar para pengelola dapat dengan mudah memantau kegiatan yang ada di dalam kawasan wisata Gua Lawa.

b. Pada zona ini juga perlu adanya pembangunan ruangan P3K demi penolongan pertama bagi wisatawan yang mengalami cedera

c. Di zona ini juga perlu pengembangan basecamb Pokdarwis Setempat.

Sehingga para Pokdarwis dapat membantu wisatawan yang membutuhkan panduan dll.

5. Zona Atraction Park

Atraction Park merupakan zona yang di khususkan bagi kegiatan- kegiatan yang berupa pertunjukan, baik pertunjukan seni, dan budaya.

Pada zona ini, para wisatawan dapat menikmati berbagai pertunjukan

VI-7 seperti tari tradisional, pertunjukan musik dan drama. Beberapa pengembangan yang dapat di tawarkan pada zona ini yaitu :

a. Penyediaan sarana panggung pertunjukan yang luas dan terbuka b. Kerja sama kelompok budaya Desa Siwarak dengan pihak pengelola

untuk melakukan berbagai pertunjukan dan pelatihan budaya

c. Jaringan listrik yang memadai untuk atraksi pencahayaan panggung

Gambar 6.3

Contoh Panggung Yang Dapat Dikembangkan di Zona Atraksion Park

6. Zona Mini Zoo

Merupakan pusat penangkaran binatang dalam skala kecil. Pada lokasi ini, para wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan berbagai binatang yang ada di dalam Mini Zoo. Dalam pengembangannya maka pada zona ini perlu :

a. Menambahkan beberapa jenis binatang yang lucu dan bersahabat dengan wisatawan

b. Memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berinteraksi dengan berbagai jenis binatang yang ada di mini zoo, dengan cara mengenalkan jenis binatang dan kelebihannya, dan memberika kesempatan kepada wisatawan untuk sekedar memberi makan kepada para binatang

VI-8 Gambar 6.4

Contoh Kegiatan Pembelajaran Yang Dilakukan di Zona Mini Zoo

7. Zona Atractive Fun Park

Pada zona ini, wisatawan akan disuguhkan dengan berbagai permainan yang menarik. Pusat bermain anak seperti seluncuran, ayunan, dll. Pada zona ini, akan di desain sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan suasana yang menyenangkan, penuh keceriaan serta kita dapat merasakan kekompakan dalam bermain, bersama teman maupun keluarga.

Dalam pengembangannya, maka beberapa atraksi yang dapat di kembangkan pada zona ini yaitu out bond, taman bermain seluncuran, extreme-zip-line-adventure, dll

VI-9 Gambar 6.5

Contoh Atraksi Yang Dapat Dikembangkan Pada Zona Atractive Fun Park

8. Zona Rest & Picnik Area

Pada zona ini, tema yang tepat dalam pengembangannya yaitu “Back To Nature” atau Kembali Ke Alam. Bagi para wisatawan yang merasa kelelahan dan ingin istrahat seraya melepas lelah, di kawasan wisata Gua Lawa ini telah disediakan zona khusus untuk tempat beristirahat dan tempat menikmati kesejukan alam sekitar. Pada zona Rest & Picnik Area akan di desain sedemikian rupa khusus sebagai tempat piknik dan istrahat yang memberikan kesan sejuk dan nyaman.

Dalam pengembangannya, maka pada zona ini akan di kembangkan : a. Tempat istrahat seperti bangku duduk, atau gazebo

b. Pada zona ini, para PKL juga bisa berjualan minuman atau makanan ringan

Gambar 6.6

Contoh Atraksi Yang Dapat di Kembangkan Pada Zona Rest & Picnik Area

VI-10

9. Zona Outbound & Camp Ground

Pada zona ini, para wisatawan akan di uji ketangkasannya di ketinggian.

Outbound dapat menjadi pilihan dalam menguji nyali para wisatawan di ketinggian, akan di tawarkan pada zona ini. Sedangkan untuk camp ground nya sendiri ada konsep khusus yang dikembangkan pada zona ini. Berikut adalah contoh pengembangan atraksi yang dapat dilakukan pada zona ini :

Gambar 6.7

Contoh Atraksi Yang Dapat Di Kembangkan Pada Zona Outbound & Camp Ground

10. Zona Agrowisata

Sebagai tempat wisata yang berada di dataran tinggi hampir semua macam tanaman pertanian dapat tumbuh disini. Oleh karena itu, demi melengkapi kepuasan para wisatawan, maka pada Zona Agrowisata, telah disiapkan berbagai tanaman dan buah-buahan yang bisa di nikmati oleh para wisatawan. Selain itu, para wisatawan juga dapat belajar cara

VI-11 berkebun yang baik dan benar. Beberapa pengembangan pada zona ini yaitu :

a. Membuka akses khusus bagi para wisatawan untuk menikmati perkebunan nanas

b. Keterlibatan petani dan pengelola dalam memberikan pegetahuan agro kepada para wisatawan

c. Vegetasi yang dominan sebagai vegetasi holtikultural dapat di kembangkan pada zona ini, dengan memperbanyak jenis tanamannya.

d. Memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk mengikuti/belajar pada musim panen tanam dan panen.

11. Zona Forrest Resto & Meeting Room

Pada kawasan wisata Gua Lawa akan disediakan pula restoran dan ruangan meeting. Pada zona ini, akan di dirancang sedemikian rupa,

12. Zona Forrest Resto & Meeting Room

Pada kawasan wisata Gua Lawa akan disediakan pula restoran dan ruangan meeting. Pada zona ini, akan di dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan kesan yang nyaman dalam suasana meeting sekaligus menikmati berbagai hidangan khas Desa Siwarak, maupun Purbalingga.

Beberapa pengembangan yang dapat dilakukan pada zona ini yaitu : a. Penyediaan ruang rapat terbuka dan menyatu dengan alam. Dengan

kata lain, ruang rapat yang tidak menggunakan dinding.

b. Resto menyediakan makanan khas Desa Siwarak dan Kabupaten Purbalingga

c. Resto dapat juga di bangun di atas pohon dengan konsep Resto In Tree

VI-12 Gambar 6.8

Contoh Pengembangan Yang Dapat Dilakukan Pada Zona Forrest Resto & Meeting Room

13. Zona Villa & Cottage

Layaknya wisata yang berada di perbukitan dataran tinggi, maka akan lebih unik apabila dilengkapi dengan Villa atau tempat beristirahat yang berada di atas pohon. Hal ini adalah salah satu langkah dalam menciptakan penginapan sederhada, mewah dan ramah lingkungan.

Berhubungan dengan hal ini, maka wisata Gua Lawa menyediakan zona khusus yang di sebut dengan Zona Villa & Cottage, yaitu zona penginapan atau pondok-pondok tempat peristirahatan yang letaknya di atas pepohonan yang rimbun. Sehingga dalam pembuatannya, tidak harus menebang pohon tersebut. Konsep ini di kenal dengan sebutan

“Rumah Pohon”

Berikut adalah beberapa contoh gambar yang dapat dikembangkan pada zona ini :

VI-13 Gambar 6.9

Beberapa contoh villa Rumah Pohon yang dapat di kembangkan pada zona Zona Villa & Cottage

14. Zona Thematic Park

Merupakan Zona khusus yang disediakan dengan tema yang beragam.

Taman tematik di sini disesuaikan dengan keadaan yang ada di Purbalingga, ataupun sesuai dengan tema wisata tersebut (Lawa/kelelawar).

15. Zona Gua Warna

Sebagai objek utama dalam wisata Gua Lawa, maka tema dalam menampilkan atraksi dalam gua haruslah lebih menarik dibandingkan dengan wisata pendukung yang ada di sekitar Gua Lawa. Berbagai atraksi lampu telah menghiasi gelapnya gua dari dalam. Oleh karena itu, Gua Warna dimaksudkan agar memberikan nuansa yang berbeda dari

VI-14 sebelumnya, tampilan atraksi-atraksi serta konsep-konsep yang lebih menonjol pada permainan fariasi lampu dapat menghiasi dinding-dinding gua.

Gambar 6.10

Contoh Pengembangan Atraksi Lampu Pada Dinding Gua

Untuk lebih jelasnya, makas terlampir pemetaan Zonasi beserta contoh atraksi pengembangannya. (peta terlampir)

6.4 RENCANA ATRAKSI GUA LAWA

Rencana atraksi in door Gua Lawa yaitu rencana yang berhubungan dengan penempatan atraksi-atraksi dalam gua seperti pencahayaan (lighting).

Rencana atraksi Gua Lawa dikemas dalam peta terlampir yang selanjutnya agar lebih di pahami.(peta terlampir)

6.5 RENCANA STRATEGI PEMASARAN WISATA 6.5.1 Pemasaran

Salah satu kunci sukses pengelolaan Obyek Wisata Goa Lawa adalah kegiatan pemasaran. Strategi/kegiatan pemasaran ini secara garis besar mengenai empat hal yaitu Product (produk), Promotion (promosi), Place (tempat) dan Price (harga). Keempat hal tersebut

VI-15 biasa dikenal dengan marketing mix. Strategi pemasaran adalah merangkai marketing mix tersebut menjadi program-program pemasaran.

Selama ini sebenarnya sudah ada program pemasaran yang disusun oleh pengelola Obyek Wisata Goa Lawa.Meskipun program- program tersebut belum bersifat komprehensif dan matang. Program- program tersebut lebih bersifat insidental, yaitu hanya untuk saat-saat tertentu khususnya menghadapi hari-hari besar dan hari-hari libur, misalnya pada saat lebaran. Program marketing mixdari segi produk kurang begitu dipentingkan oleh manajemen/pengelola Obyek Wisata Goa Lawa. Hal ini bisa dilihat dari penanganan obyek wisata yang terlihat kurangserius. Produk wisata sebenarnya sama dengan produk barang atau jasa lain, perlu kreatifitas dan inovasi terus menerus. Jika tidak maka orang cenderung cepat bosan dan meninggalkan produk tersebut.

Tidak adanya perubahan yang signifikan menjadikan pengunjung enggan untuk kembali lagike obyek wisata Goa Lawa. Kurangoptimalnya penanganan ini dikarenakan kurangnya dana yang disediakan, dan juga kualitas sumberdaya manusia sertaperhatian pemerintah daerah masih kurang. Hal ini juga disebabkan oleh tingkat pendapatan yang relatif sangat kecil, sehingga terlihat adanya kemunduran Obyek Wisata Goa Lawa. Pengucuran dana dan perhatian dari pemerintah akan besar apabila obyek ini mempunyai peranan yang penting, sedangkan agar mempunyai peranan yang penting (kontribusi besar) untuk saat ini memerlukan dana dan perhatian pemerintah yang besar. Inilah salah satu dilema yang dihadapi Obyek Wisata Goa Lawa.

Dalam aspek place (tempat/lokasi obyek) pengelola tidak bisa berbuat banyak/mengubahnya. Langkah yang bisa dilakukan adalah mempermudah pencapaian lokasi obyek wisata. Dalam hal ini pemerintah daerah menyediakan fasilitas transportasi baik jalan maupun kendaraan yang memadai. Saat ini kedua hal tersebut sebenarnya sudah cukup baik namun masih perlu ditingkatkan lagi, terutama di bidang moda transportasi.

Aspek selanjutnya adalah price (harga). Dalam hal ini adalah faktor harga karcis. Harga karcis sudah tergolong murah dibandingkan

VI-16 dengan obyek wisata yang ada di Kabupaten Purbalingga,hal ini tidak menjadi kendala yang cukup berarti. Selain itu juga harga souvenir dan makanan di usahakan agar murah dibandingkan dengan di obyek lain yang ada Kabupaten Purbalingga. Hal ini merupakan salah satu cara untuk menarik pengunjung agar tertarik mengunjungi obyek wisata Goa Lawa. Dengan keunggulan ini diharapkan pengunjung dari semua kalangan bisa melakukan kegiatan pariwisata di Obyek Wisata Goa Lawa.

Dari aspek pemasaran secara umum pengelola obyek Wisata Goa Lawa harus lebih mengedepankan promosi dan produk. Kedua hal tersebut selama ini kurang begitu intensif. Berbagai terobosan dan inovasi diperlukan agar program pemasaran ini bisa berjalan dengan baik. Kerjasama dengan pihak ketiga (Perusahaan Daerah yang terdiri dari orang-orang profesional) adalah merupkan salah satu solusi yang bisa dilakukan. Kerjasamaini disamping mampu menekan biaya juga akan lebih efektif, karena mereka adalah merupakan orang - orang yang profesional di bidang pemasaran.

Program pemasaran yang dilakukan pengelola Obyek Wisata Goa Lawaselama ini, seperti perbaikan obyek, promosi, pengiklanan, pembuatan paket wisata masih belum optimal. Oleh karena itu perlu langkah-langkah optimalisasi dalam rangka strategi pemasaran antara lain :

a. Peningkatan dan Perbaikan Kondisi Obyek Wisata

Kondisi obyek wisata merupakan faktor yang sangat penting.

Selama ini kurang berkembangnya Obyek Wisata Goa Lawa lebih disebabkan oleh kondisi obyek yang kurang bagus.

Berbagai atraksi yang ada bukannya bertambah baik tapi malah mengalami kemunduran. Berkurangnya atraksi wisata ini membuat pengunjung jenuh dan malas untuk datang ke Obyek Wisata Goa lawa. Oleh karena itu langkah pertama yang dilakukan adalah membenahi obyek wisata. Pembenahan ini antara lain adalah menciptakan berbagai atraksi-atraksi yang memikat dan menarik. Selain pembenahan atraksi juga perlu ditambah dengan atraksiatraksi baru. Salah satunya adalah atraksi agrowisata. Produk ini bisa mengajak masyarakat di sekitar Obyek Wisata Goa Lawa, disamping menambah atraksi Obyek

VI-17 Wisata Goa Lawa, juga baik untuk perekonomian masyarakat.

Konsep-konsep itu sudah ada dan cukup baik dan perlu untuk dilaksanakan.

Kesulitan untuk melakukan ini adalah dana yang diperlukan cukup besar. Disebabkan kondisi obyek wisata yang cukup memprihatinkan, memang harus dilakukan pembenahan agar eksistensi obyek ini dapat dipertahankan. Apalagi potensi pasar wisata akan semakin besar dimasa depan

b. Membentuk Jaringan Antar Obyek Pariwisata

Pengembangan paket wisata Kabupaten Purbalingga dengan cara membentuk jaringan antar obyek pariwisata. Paket-paket yang telah di tawarkan oleh pokdarwis setempat tersebut sudah cukup baik, namun selama ini belum terlaksana dengan baik.

Hal ini dikarenakan manajemen pengelola obyek wisata ini belum optimal. Dibantu dengan semakinmudahnya transportasi dan komunikasi maka paket ini bisa ditambah secara lebih luas.

Bentuk-bentuk jaringan ini disamping perlu kerjasama dengan para pengelola obyek wisata juga perlu bekerjasamadengan biro jasa pelayanan dan wisata. Tanpa kerjasama dengan swasta akan sulit tercapai. Jika memungkinkan bisa dibuat jalan tembus yang menghubungkan berbagai obyek wisata yang ada. Tentu saja ini perlu dipertimbangkan masak-masak mengingat investasinya sangat besar.

c. Menciptakan Obyek Wisata Goa Lawa Sebagai Tempat Pelatihan dan Pendidikan.

Lembaga-lembaga pendidikan maupun perusahaan swasta banyak berkembangdi daerah Purbalingga. Biasanya perusahaan- perusahaan sering melakukan pelatihan ataupun penyegaran bagi karyawannya dalam bentuk kegiatan diluar atau biasa disebut Out Bound.Ini merupakan pangsa pasar yang potensial bagi obyek wisata Goa Lawa.Potensi yang lain adalah kalangan remaja dan mahasiswa. Jumlah potensi pasar ini cukup besar, apalagi jika bisa bekerjasama dengan beberapa Universitas dan sekolah-

VI-18 sekolah di Purbalingga. Agar dapat meraih market share ini, pengelola Goa Lawaperlu menyediakan semacam laboratorium alam. Goa Lawa merupakan salah satu laboratorium alam yang cukup unik, karena Goa Lawaadalah fenomena alam yang menarik. Pengelola hanya perlu menyediakan bahan-bahan tentang fenomena alam ini. Laboratorium lain adalah berbagai jenis pepohonan yang ada. Bermacam-macam pohon bisa ditanam dan diberi berbagai keterangan merupakan salah satu bentuk laboratorium alam.

Dengan ini berarti Goa Lawa juga berfungsi ebagai sarana pendidikan selain sebagai obyek wisata.

d. Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Untuk Wisata Alam dan Petualangan.

Lingkungan alam sekitar yang masih asri ini bisa didayagunakan/dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan guna menarik wisatawan yang sekarang semakin cenderung menyukai wisata alam dan petualangan. Potensi pasar wisata ini adalah generasi muda, pelajar dan mahasiswa. Apalagi disekitar obyek ada base camp pendakian gunung Slamet yaitu Blambangan . dengan begitu dapat dibuat berbagai acara seperti lomba lintas alam, telusur bukit dan sebagainya. Selain itu, wisata- wisata alam yang berpotensial di Sekitar Gua Lawa adalah Bukit Njelir dan Bukit Kelirsebagai wisata petualang para pendaki pemula, wisata agro nanas bagi yang menyukai pertanian, dan wisata curuk SilintangProduk wisata petualangan seperti ini bisa melakukan kerjasama dengan pihak swasta. Berbagai peringatan hari libur nasional merupakan momen yang bisa digunakan untuk melaksanakan hal ini.

e. Mengembangkan Wisata Agro dan Budaya.

Pariwisata modern tidak semata hanya mengembangkan obyek wisata yang ada, tapi mendayagunakan seluruh potensi masyarakat yang ada. Kesuksesan suatu obyek akan lebih mudah diraih jika masyarakat sekitar mendukung obyek wisata

VI-19 tersebut. Dalam era global, eksistensi budaya lokal tidak akan terkikis tapi sebaliknya. Inilah yang disebut dengan global paradoks, bahwa komunikasi dan informasi yang menjadikan dunia seakan sebuah desa (global village), disisi lain menimbulkan sentiment kedaerahan/etnis/nasionalisme dalam wawasan global. Agar keberadaan budaya lokal ini tetap terpelihara, salah satu caranya dengan mengembangkan wisata budaya, sebagai contoh adalah Desa Siwarak yang mempunyai kebudayaan Tek-Tek dapat ditampilkan di setiap kegiatan Atraksi budaya di dalam wisata Gua Lawa.

Wisata Agro yang akan dikembangkan adalah wisata Agro nanas.

Hal ini karena di Desa Siwarak sendiri, perkebunan nanas sangat banyak dan terintegrasi dengan wisata Gua Lawa.

6.6 RENCANA ORGANISASI

Adapun Struktur Organisasi Pengelola Obyek Wisata Alam Goa Lawaadalah sebagai berikut :

a. Dishubpar Kabupaten Purbalingga, tugasnya memberi pengawasan dan memberi bimbingan terhadap pengelola yang di bentuk oleh Dishubpar

b. Koordinator, tugasnya mengkordinir

c. Sekretaris, tugasnya adalah penyelenggaraan pengelolaan rumah tangga, sarana dan perlengkapan, kearsipan, pengkoordinasian program kerja,pelaporan serta pelaksanan evaluasi dan pengendalian.

d. Bendahara, tugasnya yaitu penyelenggaraan administrasi keuangan, melaksanakan pengelolaan anggaran, melaksanakan pembukuan perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan, melaksanakan evaluasi, menyusun laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan keuangan.

e. Seksi Kebersihan, bertanggungjawab sepenuhnya atas penataan taman dan kebersihan taman.Seksi keamanan, tugasnya yaitu sebagai petugas keamanan yang menjagakeamanan dan ketertiban di dalam lingkungan obyek.

Dalam dokumen LAPORAN PENELITIAN - Unissula (Halaman 104-128)

Dokumen terkait