• Tidak ada hasil yang ditemukan

1

4.1.1 menjelaskan konsep pengembangan silabus

4.1.2 mendiskusikan prinsip-prinsip pengembangan silabus 4.1.3 mengkritisi komponen-komponen silabus

4.1.4 mempraktikan pengembangan silabus

URAIAN MATERI

A. Pemahaman Konsep

Istilah silabus merujuk pada garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran. Ia digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum. Pada tataran praktis di sini, silabus diartikan sebagai rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan- permasalahan sebagai berikut.

1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar).

2. Materi Pokok/Pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi.

3. Kegiatan Pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan sumbersumber belajar.

2 4. Indikator apa saja yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian KD dan KI.

5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.

6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.

7. Sumber Belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.

B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus

Adapun prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah:

1. Ilmiah. Mengingat silabus berisikan garis-garis besar materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik, maka materi pembelajaran dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertangung-jawabkan dan memenuhi kebenaran ilmiah.

2. Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

3. Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten. Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. Memadai. Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.

6. Aktual dan kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.

3

8. Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

C. Komponen Silabus dan Langkah-Langkah Pengembangannya

Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen: 1) identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan), 2) identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas, 3) Kompetensi Inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran, 4) Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; (5) tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A); 6) materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir- butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; 7) Kegiatan Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; 8) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; 9) Alokasi Waktu, dan 10) Sumber Belajar.

Adapun langkah-langkah pengembangannya adalah:

1. Mengisi identitas silabus 2. Menuliskan kompetensi inti 3. Menuliskan kompetensi dasar

4. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran 5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran 6. Merumuskan indikator

7. Penilaian

8. Menentukan alokasi waktu 9. Menentukan sumber belajar

Contoh format silabus. Dengan memperhatikan komponen dan langkah-langkah pengembangan silabus di atas, berikut ini adalah contohnya.

4 Contoh Format 1: Horizontal

Tabel 38 SILABUS

Nama Sekolah : ...

Mata Pelajaran : ...

Kelas/Semester : ...

Kompetensi Inti : ...

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran

Kegikatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Contoh Format 2: Vertikal

SILABUS

Nama Sekolah : ...

Mata Pelajaran : ...

Kelas / semester : ...

1. Kompetensi Inti : ...

2. Kompetensi Dasar : ...

3. Materi Pokok/Pembelajaran : ...

4. Kegiatan Pembelajaran : ...

5. Indikator : ...

6. Penilaian : ...

7. Alokasi Waktu : ...

8. Sumber Belajar : ...

5

4.2.1 menjelaskan konsep pengembangan RPP

4.2.2 mendiskusikan prinsip-prinsip pengembangan RPP 4.2.3 mengkritisi komponen-komponen RPP

4.2.4 mempraktikan pengembangan RPP

URAIAN MATERI

A. Pemahaman Konsep

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih, dikembangkan berdasarkan silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran dan penilaian peserta didik dalam mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap guru di setiap satuan pendidikan wajib menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar. Penyusunan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai dan perlu diperbarui sesuai perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

Penyusunan RPP harus menerapkan prinsip-prinsip pedagogis secara tertulis untuk direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang efektif dalam mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. RPP disusun agar proses pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh masing-masing guru atau kelompok guru mata pelajaran tertentu yang difasilitasi dan disupervisi oleh kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah, atau melalui MGMP antar sekolah atau antar