BAB III TUGAS KHUSUS
3.1 Pengenalan pipa secara umum
Pipa adalah suatu batang silinder berongga yang dapat berfungsi untuk dilalui atau mengalirkan zat cair, uap, gas ataupun zat padat yang dapat dialirkan, yaitu berjenis serbuk/tepung. Instalasi pipa di kapal digunakan untuk mengalirkan fluida dari satu tanki/compartment ke tanki lain, atau dari satu tanki ke peralatan permesinan di kapal, atau mengalirkan fluida dari kapal keluar kapal atau sebaliknya. Selain itu terdapat instalasi pipa yang lain berfungsi mengalirkan gas non-cair seperti pipa gas buang, pipa sistem CO2, atau instalasi pipa yang mengalirkan udara dan uap bertekanan.
Menurut Hukum Pascal : Ketika tekanan pada bagian manapun suatu fluida yang tertutup berubah, maka setiap bagian fluida juga berubah dengan jumlah yang sama. Peraturan dan perhitungan instalasi pipa, terdapat pada Rules BKI volume III tahun 2016 tentang Machinery Instalation. Sistem pipa merupakan bagian utama suatu sistem yang menghubungkan titik dimana fluida disimpan ke titik pengeluaran semua pipa baik untuk memindahkan tenaga atau pemompaan harus dipertimbangkan secara teliti karena keamanan dari sebuah kapal akan tergantung pada susunan perpipaaan seperti hanya pada perlengkapan kapal lainnya.
3.2 Sistem Pendingin di Kapal
Sistem pendingin pada motor diesel, dilakukan dengan dua sistem, yaitu sistem pendinginan tertutup dan sistem pendinginan terbuka. Sistem pendinginan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kelelahan bahan, karena pemanasan berlebihan yang dapat mengakibatkan turunnya kinerja pada mesin itu. Tidak adanya perawatan terhadap air pendingin mesin induk dan pesawat bantu lainnya dapat
48
berakibat fatal dan serius. Guna menjaga lancarnya air yang keluar dari sistem pendingin, maka perlu dilakukan perhatian yang serius misalnya : bagian mesin yang didinginkan, pipa pendingin, pompa air laut, sea chest dan sebagainya.
Menurut Jusak Johan Handoyo (2016:85) dalam buku yang berjudul Motor diesel Penggerak Utama Kapal sistem pendingin mesin induk ada 2 (dua) macam yaitu:
a. Sistem pendinginan terbuka
Sistem pendinginan terbuka adalah sistem media air laut sebagai media pendinginnya setelah melakukan fungsi pendinginan, selanjutnya air laut tersebut langsung dibuang ke luar, umumnya media pendingin yang di pakai adalah air laut, sistem media terbuka ini mempunyi dampak negatif terhadap material yang bersentuhan langsung dengan air laut, akan mudah berkarat, kotor, penyempitan saluran pipa-pipa pendingin dan lainnya.
Air laut langsung digunakan dalam sistem mesin sebagai media pendingin untuk penyerapan panas. Pendingin air laut sistemnya hanya lewat untuk menyerap panas dan akan terbuang kembali ke laut maka dikatakan sistem pendinginan terbuka.
Keuntungan dari sistem pendingin air laut (sistem terbuka) yaitu lebih sederhana dan daya yang diperlukan untuk sirkulasi air lebih kecil dibandingkan dengan sistem pendinginan air tawar (tertutup).
Selain itu dapat menghemat pemakaian peralatan, karena pada sistem ini tidak memerlukan tangki air dan tidak memerlukan banyak pompa untuk mensirkulasikan air pendingin.
Sedangkan kerugian dari sistem pendinginan air laut ini adalah pada instalasi perpipaannya mudah sekali terjadi pengerakan (karat) karena air laut ini bersifat korosif serta air pendingin sangat terpengaruh dengan temperatur air laut.berikut merupakan komponen komponen sistem pendingin tebuka:
1. Sea chest
Sea chest termasuk Komponen pada Sistem Pendingin Mesin Induk Kapal yang utama. Sea chest adalah suatu perangkat yang berhubungan
49
dengan air laut yang menempel pada sisi dalam dari pelat kulit kapal yang berada dibawah permukaan air dipergunakan untuk mengalirkan air laut ke dalam kapal sehingga kebutuhan sistem air laut (Sea water system) dapat dipenuhi bawah air berdasarkan peraturan dari biro klasifikasi indonesia (BKI) 1996 vol. III sec 11.1 dinyatakan bahwa sekurang-kurangnya harus ada 2 sea chest karena dari sea chest inilah kebutuhan air laut dalam kapal dapat dipenuhi.
Jika kapal berlayar di perairan yang dangkal dan kemungkinan terjadinya kotoran, lumpur atau pasir yang teraduk- aduk karena gerakan kapal yang mungkin dapat masuk ke lubang sea chest dasar maka sea chest samping yang dipakai sedangkan sea chest bawah ditutup.
Gambar 3.1 Sea chest Sumber :Dokumentasi Penulis
2. Sea grating
Sea grating adalah saringan atau kisi-kisi yang dipasang pada sea chest untuk mencegah masuknya benda-benda yang tidak dikehendaki dari laut ke dalam sistem pipa dalam kapal. Jadi fungsi sea grating adalah menyaring air laut sebelum masuk
50
Gambar 3.2 Sea grating Sumber :Dokumentasi Penulis
3. Katup (valve)
Semua sistem perpipaan dalam kamar mesin selalu dilengkapi dengan valve yang berfungsi sebagai pintu untuk membuka dan menutup aliran air laut, sebagai pengaman pula bila suatu saat aliran air harus dipompa karena kebocoran, atau karena untuk pemadam kebakaran dan lain-lain.
Untuk ukuran valve harus disesuaikan dengan ukuran pipanya.
4. Saringan (Strainer)
Strainer adalah suatu alat berbentuk kotak atau silinder yang biasanya dipasang pada pipa ke mesin induk, pipa ke mesin bantu atau pada pipa by pass. Alat ini berfungsi sebagai jebakan kotoran dari laut, dalam strainer tersebut dipasang filter. Kotoran tersebut bila tidak tersaring dan diendapkan pada strainer akan masuk kedalam sistem air laut dalam kamar mesin dan lain-lain.
51
Gambar 3.3 Saringan (strainer) Sumber :foto dari google
5. Pompa
Pompa air laut berfungsi untuk menghisap, menyalurkan dan menekanair laut ke dalam sistem, selanjutnya disirkulasikan agar dapat melakukan pendinginan kebagian yang didinginkan. Pada umumnya dikapal menggunakan pompa air laut jenis sentrifugal atau vertical.
Gambar 3.4 pompa
Sumber : Dokumentasi Penulis Dari Kapal MV. Amarilis Indah
52 6. pipa by pass
Pipa by pass dipergunakan untuk saling menghubungkan antara sea chest yang satu dengan sea chest yang lain, dengan tujuan dapat membantu suplai air laut ke tempat tertentu dari satu sistem, bila salah satu sistem mengalami kesulitan atau hambatan dalam suplai air laut.
7. Cooler
Alat ini berfungsi mendinginkan sebagai media pendingin menyerap panas dari dalam mesin menggunakan air laut untuk mendinginkan media yang akan di dinginkan seperti air tawar dan minyak pelumas yang masuk kedalam pipa-pipa kecil untuk diserap panasnya.
Gambar 3.5 cooler Sumber : Dokumentasi Penulis
8. Pengukur suhu ( Thermometer )
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu air pendingin yang masuk dan keluar dari motor induk. Umumnya suhu air pendingin diukur dengan thermometer jenis – jenis air raksa gelas biasa yang dibungkus dengan plat logam untuk melindungi kaca agar tidak mudah pecah.
53
Gambar 3.6 Pengukur suhu Sumber : Dokumentasi google
b. Sistem pendinginan tertutup
Sistem pendingin tertutup adalah sebuah sistem dengan media pendinginnya menggunakan air tawar yang digunakan secara terus- menerus bersirkulasi untuk mendinginkan Motor/Mesin tersebut. Jadi sebelum dimasukan kembali ke dalam Motor/Mesin, air tawar pendingin tersebut dimasukan ke dalam alat pemindah panas yang disebut fresh water cooler untuk menurunkan media air tawar tersebut pada suhu antara 500C-600C. Sedangkan alat pemindah panas yang dipergunakan untuk menyerapnya panas air tawar adalah media air laut yang setelah mendinginkan air tawar langsung di buang ke laut.
Air tawar digunakan dalam rangkaian sistem tertutup untuk mendinginkan mesin yang ada di kamar mesin. Air tawar kembali dari cooler setelah pendinginan mesin yang selanjutnya didinginkan oleh air laut pada pendingin air laut.
Pada sistem pendingin tertutup ini air tawar yang telah mendinginkan mesin akan disirkulasikan secara terus menerus. Apabila media pendingin air tawar berkurang didalam sistem, maka akan ada penambahan secara gravity dari expansi tank yang berada dilantai atas, atau posisinya lebih tinggi dari mesin induk.
Pada waktu kapal sedang berlayar dan mesin induk sedang beroperasi maka air tawar ini dialirkan ke tiap-tiap cylinder dan keluar menuju cooler dengan suhu 600C- 700C, di fresh water cooler air tawar didinginkan ole air laut dan suhu turun sampai 500C-600C. Air tawar ini diisap lagi oleh pompa, seterusnya kembali lagi digunakan untuk mendinginkan mesin induk. Karena pendinginan air tawar terus menerus
54
bersirkulasi, maka dinamakan pendinginan tertutup, maka apabila motor induk sedang berjalan normal masinis yang bertugas harus melakuakn pengecekan pada expansi tank, sehingga bila ada sistem pendingin yang tidak normal (terjadi kebocoran) dapat segera diketahui.
Sistem pendinginan tertutup menggunakan dua media pendingin yang digunakan adalah air tawar dan air laut, Air tawar digunakan untuk mendinginkan bagian-bagian mesin sedangkan air laut untuk mendinginkan air tawar melewati pesawat cooler.
Setelah itu air laut langsung dibuang keluar kapal dan air tawar tersirkulasi secara terus menerus mendinginkan mesin secara merata.
komponen sistem pendingin tertutup
Komponen sistem pendingin tertutup sama dengan komponen sistem pendingin terbuka, Hanya yang membedakan pada komponen keduanya adalah komponen sistem pendingin terbuka menggunakan sea chest dan strainer(filter) sedangkan pada komponen sistem pendingin tertutup tidak.
3.3 Komponen Instalasi Pipa
Sistem instalasi pipa terdiri dari komponen-komponen yang mendukung proses pemindahan fluidanya. Komponen-komponen yang diperlukan dalam instalasi sistem pipa antara lain:
a. Pipa
Pipa adalah bagian utama dari sistem pipa yang berfungsi menyalurkan fluida. Pembagian kelas pipa diatur oleh Biro Klasifikasi Indonesia yang didasarkan pada tekanan dan temperatur kerjanya. Sistem pipa harus dilaksanakan sepraktis mungkin dengan bengkokan dan sambungan las atau brazing sedapat mungkin dengan flens atau sambungan yang dapat dilepas dan dipindahkan jika perlu semua pipa harus dilindung sedemikian rupa sehingga terhindar dari kerusakan mekanis dan harus ditumpu / dijepit sedemikian rupa untuk menghindari getaran.
55
Tabel 3.1 Standart Ukuran Schedule Pipa Baja Menurut Japan Interational Inside
Diameter (mm)
Nominal Size (inch)
Outside Diameter
(mm)
SGP Tebal (mm)
Schedule 40 (mm)
6 ¼ 10.5 2.0 2.4
10 3/8 17.3 2.3 3.2
15 ½ 21.7 2.8 3.7
20 ¾ 27.2 3.2 3.9
25 1 34.0 3.5 4.5
32 1 ¼ 42.7 3.5 4.9
40 1 ½ 48.6 3.8 5.1
50 2 60.5 4.2 5.5
65 2 ½ 76.3 4.2 7.0
80 3 89.1 4.5 7.6
100 4 114.3 4.5 8.6
125 5 139.8 5.0 9.5
150 6 165.2 5.8 11.0
200 8 216.3 6.6 12.7
250 10 267.4 6.9 -
300 12 318.5 7.9 -
350 14 355.6 7.9 -
400 16 406.4 - -
450 18 457.2 - -
500 20 508.0 - -
Sumber : google b. Valve
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Pemilihan jenis valve bergantung pada:
1. Jenis fluida yang mengalir 2. Jumlah aliran
56 3. Tujuan/fungsi valvenya
c. Valve valve gear
Pengatur katup (valve gear) adalah peralatan untuk mengontrol katup pada sistem pipa baik dari tempat itu (local control) maupun dari tempat yang jauh (remote control).
d. Flange (Flens)
Pipa sesuai dengan panjangnya dihubungkan dengan flens untuk pipa baja. Flens baja dibentuk dengan las bubut, ulir atau menambah pipa. Dimana kedua ujung pipa yang akan disambung dipasang flens kemudian diikat dengan baut (bolt).
Flens pipa dikelompokkan menurut besarnya tekanan yang disesuaikan dengan tekanan kerja maksimum ataupun diatasnya. Tetapi tekanan kerja maksimum pada uap, udara kompresi, udara/gas, air, minyak dan lain-lain, instalasi pipa disesuaikan dengan besarnya tekanan dan kondisi fluida.
3.4 Jenis Kerusakan Pipa
3.4.1 perbaaikan pipa overboar cooler di MV Amarilis Indah
Pada kapal amarilis tidak dimodif karena pipa induknya sudah dalam keadaan pecah. Pipa lama menggunakan material weldip yaitu pipa sambungan. Karena pipa dalam kondisi yang sudah riskan maka pihak galangan dan owner memutuskan bahwa pipa yang lama digantikan total dengan pipa baru.
Gambar 3.7 bentuk kerusakan pada pipa induk MV Amarilis Indah Sumber: dokumentasi penulis
57 a. Proses Pelepasan Pipa
Ketika pipa mau dibongkar maka yang pertama kali harus dilakukan adalah melihat kondisi mur baut yang terhubung langsung dengan pipa yang mau dibongkar tersebut. Kondisi yang umum terjadi di mur baut adalah korosi yang menyebabkan mur sangat sulit untuk dilepaskan menggunakan kunci.
Maka dari itu, untuk membuka mur tersebut biasanya para pekerja terlebih dahulu memanaskan mur menggunakan api blender. Jika mur masih sulit dilepaskan, maka mur akan langsung dipotong untuk mempersingkat waktu pekerjaan. Untuk mengeluarkan mur dari flangers maka mur harus dipukul- pukul menggunakan palu khusus hingga keluar. Ketika seluruh mur penghubung pipa sudah dibuka maka pipa lama bisa diangkat untuk selanjutnya dilakukan tahapan selanjutnya.
b. Proses Perbaikan Pipa
Gambar 3.8 layout pipa overboatd Sumber : penulis
58
Gambar 3.9 skate pipa over boat coller MV Amarilis Indah Sumber : penulis
Pada gambar pipa induk memiliki panjang 1000mm dengan diamer 6”
berhubungan langaung dengan pipa over boat cooler. Pada pipa overboat cooler dihubungkan dengan globe valve dengana kode 10K150. Panjang pipa over boat cooler dari pipa induk menuju ke lambung kapal memiliki panjang 700mm. pada kasus ini, kondisi pipa sudah dalam kondisi yang tidak bisa diperbaiki lagi maka dari itu pipa yang lama digantikan total dengan pipa baru.
Pipa baru dalam pemasangannya harus menyesuaikan lagi dengan kondisi peletakan pipa yang sudah dibongkar sebelumnya. Maka dari itu, penyetelan atau fit up baru pipa dilakukan langsung ditempat. Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan bentuk lubang baut flanders sambungan pipanya. Jika penyetelan tidak dilakukan pada mal yang lama tetap tidak akan sama karena typenya sudah berbeda.
59
Gambar 3.10 kondisi pipa setelah di ganti baru Sumber : penulis
3.4.2 perbaikan pipa udara pada kapal KMP. Niki Sae a. Jenis Kerusakan Pipa
pada kasus di kapal KMP Niki Sae ini, terdapat suatu permasalahan pada pipa udaranya. Permasalahannya yaitu lokasi atau peletakan dari pipa itu sendiri. Dari permasalahan tersebut, maka pihak owner kapal dan pihak galangan sepakat untuk memodifikasi pipa udara tersebut. Modifikasi ini dilakukan karena susahnya akses untuk mempebaiki pipa udara yag terdapat di kapal tersebut.
60
Gambar 3.11 Pipa Udara Sebelum di Modifikasi Sumber : dokumentasi penulis
Dari gambar diatas dapat kita lihat ada tangka dan tangga yang menghalani proses perbaikan pipa udara nantinya. Oleh karena itu KKM dan staff produksi (Bapak Darsono) memutuskan memodifikasi pipa tersebut dan memidahkannya ke tempat yang mudah di perbaiki apabila terjadi kerusakan lagi pada bagian tersebut.
b. Proses Pembongkaran Pipa
Proses pembongkaran pipa dilakukan setelah bagian-bagian batasan pipa yang ingin dibongkar sudah dimarking. Proses pengukuran dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui dimensi agar pipa yang dipotong nantinya sesuai dengan apa yang ada di SPK.
61
Gambar 3.12 Proses Pengukuran Sumber : dokumentasi penulis
Pemotongan pipa menggunakan gas blender dan dikombinasikan dengan alat bantu berupa chain block atau katrol. Hal ini dilakukan agar pipa yang sudah dopotong dua sisi tidak langsung jatuh. Pemotongan di lakukan supaya pipa pipa dapat dengan mudah diangakat keluar kapal. Selama proses pembongkaran ini tentunya dikontrol langsung oleh beberapa pihak khususnya koordinasi dengan pihak PMK atau K3.
Gambar 3.13 Proses Pemotongan Sumber : penulis
c. Proses Perbaikan Pipa 1. Alat dan Bahan
Berikut adalah alat dan bahan yang umum digunakan pada saat proses perbaikan atau reparasi khususnya pada pada pipa :
62 Alat
a. Blender Pemotong b. Kunci Kunci c. Mesin Las d. Palu Ketok e. Meteran f. Dll Bahan
a. Pipa 4” 3 Batang b. Flange 4”5k 16b Buah c. Elbow 4” 2 Buah
d. Mur Dan Baut 5/8x2 70 Buah e. Kawat Las (Weld 6013/E6013) f. Dll
2. Tahap Pengukuran
Pada tahap ini menyesuaikan dengan ukuran yang ada dikapal langsung.
Melihat bentuk modifikasinya yang kemudian disesuaikan dengan ukuran pipa baru yang nantinya akan dipotong sesuai kebutuhan, ketelitian pada tahapn pengukuran ini sangat diperhatikan agar pipa modifikasi nantinya sesuai dengan lokasinya.
63
Gambar 3.14 Layout pipa udar di MV Niki Sae Sumber : penulis
Gambar 3.15 skate pipa udara KMP Niki Sae Sumber : penulis
64 3. Tahap Fabrikasi
Berikut adalah beberapa tahapan fabrikasi untuk proses penyesuaian bentuk modifikasi pada pipa uadara kapal KMP Niki Sae.
a. Pemotongan pipa berbagai ukuran
Gambar 3.16 pemotongan pipa baru Sumber : penulis
Pada gambar tersebut selama pemotongan di lakukan di bengkel pipa arti proses pemotongan pipa tidak di lakukan di dalam kapal atau di dalam dock. Setiap kebutuhan pipa untuk modifikasi di potong harus sesuai dengan dimensi yang sudah di dapati sebelumnya.pipa yang di potong adalah pipa yang tebalnya 4”.
65 b. pemasangan elbow dan flange
Gambar 3.17 pemasangan elbow dan flange Sumber : penulis
Pada gambar diatas merupakan proses pemasangan elbow dan flange pada pipa yang sudah di potong sebelumnya. Proses pemasngan flange dan elbow di lakukan di bengkel pipa. Untuk pemasangan flange dan elbow ini di lakukan dengan metode pengelasan listrik. Karena yang di las adalah pipa maka pengelasan yang di lakukan hanya satu sisi.
66 4. Tahap pemasangan kembali
Gambar 3.18 proses pemasangan pipa di dalam kapal Sumber : penulis
Setelah pipa selesai di fabrikasi di bengkel pipa, selanjutnya pipa akan di bawa kekapal untuk di pasang kembali sesuai dengan lokasi modifikasinya. Sebelum di lakukannya pengelasan maka terlebih dahulu di lakukan proses fit up untuk menyesuaikan pipa modifikasi dengan penghubungnya.
67 5. Tahap pengelasan
Gambar 3.19 proses pengelasan Sumber : penulis
Setelah tahap fit up selesai dan kondisi sudah memungkinkan untuk dilakukan pengelasan, maka proses pengelasan bisa di laksanakan.proses pengelasan menggukan mesin las lisrik.
6. Opname pipa
Opname ini dilakuan setelah semuah pekerjaan pemasangan pipa selesai selain itu opnmae ini biasa nya di lakukan dengan cara pengukuran panjang pipa yang sudah di pasang.
68
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil selama kerja praktek (KP) di PT. Yasa Wahana Tirta Samudera adalah sebagai berikut:
1. Laporan kerja praktek (KP) ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan mengenai penggatian pipa Agar dalam repair kapal berikutnya produk yang dihasilkan jauh lebih baik dari yang sebelumnya
2. Reparasi kapal adalah proses perbaikan kapal yang harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu, baik dari segi usia kapal atau saat kapal rusak maupun kecelakaan.
3. Kapal yang masuk dock melakukan perawatan dan perbaikan seperti membersihkan lambung dari kerusakan, menguji ketebalan pelat, mengganti pelat, membersihkan dan memelihara jangkar, mengukur kelonggaran poros baling-baling, mengecat lambung di bawah garis air, dll.
4. Keuntungan yang didapat dari proses penggatian pipa adalah hasil repair yang didapat lebih maksimal dan berkualitas..
5. Perbaikan pipa adalah perbaikan proses yang harus dilakukan apabila dalam saluran pipa terjadi kerusakan maka harus diganti sesuai sefesikasi nya untuk menjamin keselamatan berlayar.
4.2 Manfaat dari kerja praktek
Manfaat dari kerja praktek yang saya peroleh selama 2 bulan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana sistem perusahaan memanajemen setiap devisinya 2. Mendapat pengalaman bagaimana seorang pengawas bagian kontruksi
bekerja
69
3. Menambah wawasan mengenai kontruksi dan semua komponen atau bagian kapal
4. Mendapatkan relasi
4.3 Saran
1. Dengan penulisan laporan kerja praktek (KP) ini penulis berharap nantinya laporan ini bisa dikembangkan dan dijadikan penelitian mahasiswa. Jika memungkinkan, dapat dijadikan topik tugas akhir.
2. Laporan kerja praktek (KP) ini dapat dijadikan referensi untuk mahasiswa atau peneliti agar dapat mengembangkan penelitian mengenai penggantian pipa/
reparasi pipa
3. Menentukan planning awal kerja praktek yang pasti sebelum sampai di perusahaan
4. Lebih meningkatkan inisiatif sendiri tanpa disuruh atau diperintah 5. Menjalin relasi yang bagus di perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Djaya, Indra Kusuma. 2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja. Jakarta : Direktorat Pembinaan Menengah Kejuruan
Hartono. 2009. Teknik Galangan Kapal. Semarang: Universitas Diponegoro
Sasongko, Broto. 1996. Teknik Reparasi Kapal. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November
70
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Hadir Kerja Praktek
Lampiran 2. Sertifikat Kerja Praktek
Lampiran 3. Daftar Nilai Kerja Praktek
Lampiran 4. Jobsheet Sistem Perpipaan