• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik yang

dipergunakan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas metode:30

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi penelitian yang sedang dilakukan.

Observasi dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data-data kongkret di tempat penelitian. Observasi digunakan dalam melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan untuk dijawab oleh para responden. Dalam hal ini, jumlah maupun kualifikasi para responden ditentukan berdasarkan dengan metode penelitian sampel.

Cara pengumpulan data ini dipilih dengan harapan bahwa penelitian, melalui jawaban responden mampu memperoleh informasi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji dan mempunyai derajat yang tinggi. Jumlah pertanyaan yang ada diambil dari masing-masing item yang diperoleh dari masing-masing indikator variabel, baik indikator independen maupun variabel dependen.

Angket diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar lebih efektif dan efisien menjangkau jumlah sampel dan mudah

30 Ejourrnal uinsamata,ac.id diakses 10 Oktober 2018.

memberikan penjelasan berkenaan dengan pengisian angket tersebut.

Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor 1-5, Jawaban responden berupa pilihan 5 (lima) alternatif yang ada yaitu:

Tabel 3.1 Skala Likert ALTERNATIF JAWABAN

JAWABAN SKOR

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3. Wawancara

Dalam wawancara penelitian akan memcatat opini dan hal lain yang berkaitan dengan penelitian yang ada didalam perusahaan. Dengan demikian ada banyak informasi yang akan didapat dari hasil wawancara tersebut. Dalam melakukan penelitian ini akan dilakukan dengan wawancara langsung (Direct Interview).

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku- buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya.31 Dokumen

31 Suharsimi Arikunto, op. Cit, h.149

ini digunakan untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan dan bukti.

H. Teknik Analisi Data

Analisis data dilakukan dengan cara analisis kuantitatif dengan menggunakan metode Smart PLS.2.0M3. Partial Least Square (PLS) adalah suatu metode yang berbasis regresi yang dikenalkan oleh Herman O.A Word untuk menciptakan dan pembagunan model dan metode untuk ilmu-ilmu sosial dengan pendekatan yang berorientasi pada prediksi.PLS memiliki asumsi data penelitian bebas distribusi (Distriburion- Free), artinya data penelitian tidak mengacuh pada salah satu distribusi tertentu (misalnya distribusi normal). PLS merupakan pengembangan metode alternatif dari Structural Equation Modeling (SEM) yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hubungan diantara variabel yang kompleksitas namun ukuran sampel datanya yang kompleks datanya kecil (30 sampai 100), mengingat SEM memiliki ukuran sampel data minimal 100.

PLS digunakan untuk mengetahui kompleksitas hubungan suatu konstrak dan konstrak yang lain, serta hubungan suatu konstrak dan indikator- indikatornya. PLS didefinisikan oleh dua persamaan, yaitu inner model dan outer model. Inner model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak dan konstrak yang lain, sedangkan outer model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak dan indikator-indikatornya. Konstrak terbagi menjadi dua yaitu konstrak eksogen dan konstrak endogen. Konstrak endogen merupakan konstrak penyebab, konstrak yang tidak dipengaruhi oleh konstrak

lainya. Konstrak eksogen memberikan efek kepada konstrak lainnya, sedangkan konstrak endogen merupakan konstrak yang dijelaskan oleh konstrak eksogen. Konstrak endogen adalah efek dari konstrak eksoogen. PLS dapat bekerja untuk model hubungan konstrak dan indikator-indikatornya yang bersifat reflektif dan formatif, dengan SEM hanya bekerja pada model hubungan yang bersifat reflektif saja.32

32 Imam Ghozali, Hengky Latan, Partial Least Squares, Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan program Smart Pls 3.0 untuk penelitian empiris, (Semarang: 2015), h.17-18.

45 BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Bank Muamalat

1. Sejarah Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”) memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi‟us Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.

Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produkproduk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia.

Selain itu produk Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit

Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta layanan e- channel seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah.

Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank dengan percaya diri melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi korporasi tersebut semakin menegaskan posisi Bank Muamalat Indonesia di peta industri perbankan Indonesia.

Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin melebarkan sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya di seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank pertama di Indonesia serta satu-satunya yang mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 325 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank juga

didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).

Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin meningkatkan awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami, Modern dan Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara nasional maupun internasional. Hingga saat ini, Bank beroperasi bersama beberapa entitas anaknya dalam memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF) yang memberikan layanan pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang memberikan layanan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan Baitulmaal Muamalat yang memberikan layanan untuk menyalurkan dana Zakat, Infakdan Sedekah (ZIS).

Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”.

2. Visi dan Misi Bank Muamalat

1) Visi Bank Muamalat Cabang makassar

Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regional.

2) Misi Bank Muamalat Cabang makassar

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah kerangka dasar yang mempersatukan fungsi-fungsi suatu perusahaan yang mengakibatkan timbulnya hubungan- hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi atau tugas masing- masing. Selain itu struktur organisasi juga merupakan gambaran tentang pembagian bidang kegiatan dan pendegelasian tugas dan wewenang.

Tujuan dari struktur organisasi perusahaan adalah untuk mempermudah pembentukan dan penetapan orang-orang dan personil-personil dari suatu perusahaan, selain itu juga untuk memperjelas bidangbidang dari tiap personil sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dan tercipta keseluruhan yang baik dalam lingkungan kerja suatu perusahaan.

Untuk menggerakkan organisasi tersebut dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam suatu organisasi tersebut, dimana masingmasing personil diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai jabatannya. Pembentukan struktur organisasi perusahaan harus dibuat bagan atau skema agar pimpinan perusahaan dapat mengetahui siapa saja akan melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab serta wewenang yang ada pada struktur organisasi pada perusahaan tertentu.

Berikut struktur organisasi pada PT. Bank Muamalat Makassar.

Gambar 4.1 Struktur organisasi

Berikut ini akan di jelaskan secara singkat mengenai tugas setiap bagian pada PT. Kantor Cabang Makassar.

1. Branch Manager Mengawasi

Mengkordinasi, melindungi, dan bertanggung jawab atas seluruh kinerja karyawan dan kondisi secara keseluruhan terhadap operasional perkembangan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk KCP Kisaran.

2. Branch Operational Manager

a. Mensupervisi, mengkoordinir dan memonitor terhadap bidang operasional kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan Mobile Branch dalam rangka menjamin pelaksanaan operasional yang telah berjalan sesuai dengan kebijaksanaan, pedoman dan prosedur yang berlaku.

b. Mensupervisi, mengkoordinir dan secara langsung terhadap Appearance dan layanan kepada nasabah di kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan Mobile Branch dalam rangka Servics Excellent.

c. Sebagai Customer Identification Officer dengan tugas mengkoordinir dan memonitoring tidak lanjut atas prinsip pengenalan nasabah (Know Your Customer) dan anti pencucian Uang (APU-PPT) sesuai dengan kententuan, kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku.

d. Melakukan pengawasan dan pengadilan atas biaya-biaya operasional dalam rangka menjamin realisasi pengeluaran biaya tersebut sesuai dengan ketentuan dan anggaran yang digariskan perusahaan

e. Melakukan koordinasi bersama Region Operasional Manager dalam pengajuan mjutasi dan rekrutmen karyawan agar menjamin

terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang handal dan sesuai dengan Capacity Planning yang ditentukan kantor pusat

f. Memonitoring dan menjaga kondisi likuiditas kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan Mobile Branch untuk menjamin ketersedian dan yang dibutuhkan secara efesien dan efektif sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh kantor pusat.

g. Melaksanakan fungsi control, tidak lanjut action dan eskalasi yang efektif terhadap standarisasi layanan yang terdiri dari process, people, product, service, dan system.

h. Dalam menjalankan tugasnya senantisa menggunakan checklist yang telah disiapkan.

i. Meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan dilingkungan operasional dan memberikan pengarahan, pembinaan, dan pengawasan untuk mencapai kinerja lebih baik dan suasana kerja yang menyenangkan.

j. Bertanggung jawab mengembangkan pengetahuan mengenai perbankan syariah dan produk-produknya kepada seluruh sub 41 ordinate dengan mengajukan pelaksanaan dan pelatihan training kepada Learning Management kantor pusat.

k. Memonitor persedian barang cetak dan alat tulis kantor untuk kelancaran operasional bank.

l. Melakukan Approval terhadap seluruh kegiatan operasional perbankan di kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan Mobile Branch.

m. Menyiapkan seluruh dokumen transaksi pembukuan untuk pemeriksaan Internal Control.

n. Membuat intruksi operasi dan intruksi internal yang mengatur seluruh aspek teknis operasional perbankan di seluruh kantor layanan di bawah supervisinya.

o. Mengevaluasi dan memberikan penilaian secara regular atas Performance Management System kepada Subordinate.

3. Sub Branch Manager

Memonitor dan mensurvei pencapaian Financing dan Funding masing-masing RM sehingga mencapai target, menjaga kolektibilitas pembiayaan agar tidak terjadi NPF.

4. Sub Branch Operasional Supervisor

Memiliki aktivitas utama dalam mengawasi dan memeriksa kegiatannya operasional pada suatu cabang yang harus dipertanggung jawabkan kepada Branch Operasional Manager.

5. Relationship Marketing Funding

a. Tugas umunya adalah melaksanakan aktivitas marketing atau pemasaran pada umumnya sesuai dengan tingkat kebutuhan calon

nasabah dalam memasarkan produk dan jasa bank serta memberi pengawasan dan pelayanan nasabah (account manager).

b. Tugas hariannya adalah melaksanakan sosialisasi terhadap calon nasabah potensial, melakukan pemeliharaan nasabah, memberikan pelayanan prima kepada nasabah utama, memasarkan produk dan jasa pelayanan Bank Muamalat Indonesia dan melakukan seluruh aktivitas- aktivitas promosi atau sosialisasi produk.

c. Tugas mingguannya adalah perencanaan sosialisasi calon nasabah baru, maintance nasabah-nasabah deposan dan dana pihak ketiga lainnya dan bertanggungjawab atas pelaporan pecapaian dana pihak ketiga.

d. Tugas khususnya adalah bertanggungjawab terhadap pencapaian target funding.

6. Relationship Manager Financing

a. Tugas umumnya adalah melaksanakan aktivitas pemasaran pada umumnya sesuai dengan tingkat kebutuhan calon nasabah dalam memasarkan produk dan jasa bank berikut pengawasan dan pelayanan nasabah (account manager).

b. Tugas hariannya adalah pengumpulan data potensial daerah dan potensial pasar, melakukan inisiasi pembiayaan, melakukan 43 sosialisasi pembiayaan terhadap calon nasabah potensial,

menyiapkan usulan pembiayaan dan seluruh aspek di dalamnya dan memberikan rekomendasi pembiayaan kepada cabang.

c. Tugas bulanannya adalah perencanaan sosialisasi nasabah baru, maintance nasabah-nasabah pembiayaan dan bertanggung jawab atas pelaporan pencapaian target pembiayaan.

d. Tugas khususnya adalah bertanggung jawab terhadap pencapaian target financing.

7. Branch Collector Hybrid

a. Tugas hariannya adalah proses droping seluruh segmentasi, menerima, menyimpan dan mengeluarkan file pembiayaan dan dokumentasi dari loan document dan safe keeping, memperbaharui file pembiayaan dari loan document dan safe keeping recorder, penanggungjawab dokumen pembiayaan cabang, pembantu tugas harian saksi legal sebagai sekretaris.

b. Tugas bulanannya adalah membuat laporan realisasi droping, membuat laporan loan document dan safe keeping, membuat laporan dan reminder sertifikat jatuh tempo, membuat laporan nominatif pembiayaan, membuat dan mengirim LPBU (SIK) ke Bank Indonesia.

8. Back Office

a. Membuat proofsheet bulanan atas SSL yang dikelolah oleh kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan Mobile Branch.

b. Mengelolah transaksi Standing Intruction (SI) termasuk di dalamnya mengadministrasikan dokumen secara rapi dan sekuensial serta membukukan transaksi tersebut dengan benar sesuai dokumen pendukung berdasarkan kententuan dan prosedur yang berlaku.

c. Mengelolah dan mengadministrasikan stock buku cek/BG.

d. Mengelolah seluruh aktivitas transaksi kliring yang meliputi pengelolaan transaksi dan untuk memastikan dalam aplikasi SKNBI, pembukuan transaksi dan untuk memastikan semua kegiatan tersebut dapat berjalan secara efektif dan efesien serta tepat waktu.

e. Sebagai tugas kliring BMI di BI, oleh karenanya wajib mengelola atau memastikan seluruh peyerahaan dan pengembalian warkatwarkat kliring ke Bank Indonesia telah dijalankan rutin setiap hari secara efektif, efesien dan mengelolah laporan Daftar Hitam Nasional (DHN). Mengelolah dokumentasi transaksi kliring termasuk didalamnya file-file (kliring, sundries) dan tiket-tiket reversing secara benar dan rapi.

f. Membuat SPT pajak bulanan dan tahunan atas seluruh beban pajak dan mengirimkan ke kantor pajak setempat termasuk pembayaran pajaknya.

g. Mengadministrasikan dokemen secara rapi serta membukukan transkasi tersebut dengan benar sesuai dokumen pendukung berdasarkan ketentuan dan proses yang berlaku.

h. Sebagai PIC ATM, mengelolah dan memastikan ATM Bank Muamalat berfungsi dengan baik dan seluruh kegiatan operasional pendukungnya dijalankan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.

i. Membantu Branch Operational Manager dalam mengelolah dan memastikan CCTV dan alaram berfungsi dengan baik dan seluruh kegiatan operasional pendukungnya dijalankan dengan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.

j. Mengelolah transaksi pembukuan nisbah khusus (special nisbah) termasuk di dalamnya mengadministrasikan dokumen serta membukukan dengan benar sesuai dokumen pendukung transaksi tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.

k. Menggantikan sementara petugas Frontliner yang berhalangan hadir di kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan Mobile Branch.

9. Customer Service

a. Mengenalkan dan menawarkan produk-produk Bank Muamalat kepada nasabah dengan baik dan benar.

b. Memastikan seluruh kewajiban dan hak nasabah atas produk Bank Muamalat yang dipilih, telah diketahui dan dipahami oleh nasabah dengan baik dan benar.

c. Mengelolah dan mengadministrasikan seluruh aktivitas pembukuan oleh rekening nasabah secara efektif dan efisien.

d. Mengelolah dan mengadministrasikan seluruh aktivitas penutupan rekening oleh nasabah secara efektif dan efisien.

e. Mengelolah dan mengadministrasikan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan management kartu ATM dengan baik dan benar, sesuai dengan fungsinya.

f. Mengelolah dan mengadministrasikan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan penerimaan BPIH oleh nasabah Calon Haji termasuk pelimpahannya, dengan baik dan benar.

g. Memastikan seluruh aktivitas atau transaksi yang ditangani telah di proses melalui aplikasi-aplikasi pembukuan yang sesuai dengan baik dan benar.

h. Mengelolah dokumentasi transaksi yang ditangani dengan baik dan benar.

i. Memastikan transaksi-transaksi yang menjadi tanggung jawabnya telah di proses dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

j. Menerima hingga menyelesaikan (baik secara mandiri maupun melalui koordinasi dengan unit kerja lainnya) atas seluruh keluhan atau pengaduan nasabah dengan baik dan benar.

10. Teller

a. Melayani penyetoran dan pembayaran tunai sehubungan transaksi.

b. Melakukan pembayaran dan penerimaan yang berhubugan dengan pembayaran biaya bank, biaya personalia dan umum melalui counter bank.

c. Menyusun daftar penerimaan dan pengeluaran uang tunai dan melakukan pencocokan saldo dengan fisik uang dan saldo pada neraca harian.

d. Melakukan penutupan asuransi apabila terjadi overnight limit juga melakukan pencatatan cash in transit.

e. Melakukan penyetoran kelebihan kas ke BI dan penarikan kas dari BI bila terjadi kekurangan kas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Analisi data

Metode anakisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis yang diperoleh dari Analisis Pembiayaan Murabahah Dan Pembiayaan Model Konvensional Pada Bank Muamalat Kota Makassar dan diolah dengan menggunakan model Smart PLS 2.0.

a) Deskripsi Hasil Penelitian 1) Pembiayaan Murabahah (β)

Tabel 4.1 Pembiayaan Murabahah n

o indikator

Pernyataan responden

5 4 3 2 1

1

X1(Modal) 5 31 6 2 -

2

X2(Kapasitas) 11 29 4 - - 3

X3(Karakter) 8 33 3 - -

Kesimpulan :

X1 = Untuk indikator (Modal) yang memiliki kategori setuju sebanyak 31 responden atau 70,45%. Indikator ini mampu memengaruhi variabel pembiayaan murabahah.

X2 = Untuk indikator (Kapasitas) yang memiliki kategori setuju sebanyak 29 responden atau 65,90%. Indikator ini mampu memengaruhi variabel pembiayaan murabahah.

X3 = Untuk indikator (Karakter) yang memiliki kategori setuju sebanyak 33 responden atau 75%. Indikator ini mampu memengaruhi variabel pembiayaan murabahah.

2) Pembiayaan Konvensional (γ)

Tabel 4.2 Pembiayaan konvensional n

o indikator

Pernyataan responden

5 4 3 2 1

1

X4(Kredit) 14 28 2 - -

2

X5(Resiko pasar) 23 18 3 - - 3

X6(Bunga) 24 19 1 - -

Kesimpulan :

X4 = Untuk indikator (Kredit) yang memiliki kategori setuju sebanyak 28 responden atau 63,63%. Indikator ini mampu memengaruhi variabel pembiayaan Konvensional.

X5 = Untuk indikator (Resiko pasar) yang memiliki kategori setuju sebanyak 18 responden atau 40,90%. Indikator ini mampu memengaruhi variabel pembiayaan Konvensional.

X6 = Untuk indikator (Modal) yang memiliki kategori setuju sebanyak 19 responden atau 43,18%. Indikator ini mampu memengaruhi variabel pembiayaan Konvensional.

3) Muamalat (ϑ)

Tabel 4.3 Muamalat n

o indikator

Pernyataan responden

5 4 3 2 1

1

Y1(Produksi) 23 20 1 - -

2

Y2(Nasabah) 20 23 1 - -

3

Y3(Kepercayaan) 29 14 1 - -

Kesimpulan :

Y1 = Untuk indikator (Modal) yang memiliki kategori setuju sebanyak 20 responden atau 45,45%. Indikator ini mampu memengaruhi variabel Muamalat.

Y2 = Untuk indikator (Modal) yang memiliki kategori setuju sebanyak 23 responden atau 52,27%. Indikator ini mampu memengaruhi variabel Muamalat.

Y3 = Untuk indikator (Modal) yang memiliki kategori setuju sebanyak 14 responden atau 31,81%. Indikator ini mampu memengaruhi variabel Muamalat.

b) Uji Validasi Dan Realibility

Diperoleh nilai validasi dan realibility digunakan composite realibility dengan nilai diatas 0,70 (>0,70) pembiayaan murabahah 0,65 > 0,70 jadi data tersebut realibility untuk nilai validasi digunakan Cronbach Alpha dengan nilai (0,05) digunakan 0,21 > 0,05 sangat valid. Pembiayaan konvensional 0,71 > 0,70 jadi data tersebut realibility. Untuk nilai validasi digunakan Cronback Alpha dengan nilai (0,05) digunakan 0,42 > 0,05 sangat valid. Muamalat 0,61 < 0,70 jadi data tersebut reliability. Untuk nilai validasi digunakan Cronback Alpha dengan (0,05) digunakan 0,08 > 0,05 sangat valid.

c) Uji Model Specification

 Measurement Modal Specification

 Manifest variabel Scores (Original)

 Struktural Model Specification 1) Measurement Model Specification

Measurement modal specification adalah pengukuran mean (rata2) haasil idification yang terdiri dari X1 sampai dengan X3. Untuk variabel Pembiayaan Murabahah, X4 sampai dengan X6 untuk variabel pembiayaan konvensional adalah terlihat dari olah data menunjukkan pada variabel pembiayaan murabahah adalah X1 rata2>4. X2 rata2>4,X3>4. Pada variabel pembiayaan konvensional X4rata2>4, X5rata2>4,X6rata2>4. Pada variabel Muamalat adalah Y1rata2>4,Y2rata2>4,Y3rata2>4.

2) Manifest Variabel Score

 Pembiayaan Murabahah (β)

 Pembiayaan Konvensional (γ)

 Muamalat (ϑ)

Manifest di variabel pembiayaan murabahah telah diukur dari (X1 sampai X3) dan vaariabel pembiayaan konvensional telah diukur dari (X4 sampai X6) serta variabel Muamalat telah diukur dari (Y1 sampai Y3)

3) Model Specification adalah sebagai berikut :

H2 H1

H3

Gambar 4.2 Model specification

Ini adalah struktur (path model) model jalur pengaruh variabel (n) terhadap variabel (γ), variabel (γ) terhadap variabel (ϑ) dan variabel (n) terhadap variabel (ϑ). Partial Lear Square untuk diketahui kriteria quality,dapat dilihat dari :

Pembiayaan Murabahah(n)

Pembiayaan Konvensional(γ)

Muamalat(ϑ)

 Overview

 Redudancy

 Cronbachs Alpha

 Laten Variable Crrelations

 R Square

 AVE

 Communality

 Total Effects

 Composite Reliability

Struktur Model Specification Hasil olah data diperoleh melalui : Smart Partial Least Square (Smart-PLS M3)

Tabel 4.4 Overview

AVE Composite Reliability

R Square Cronbachs Alpha Communality Redundancy

MUAMALAT 0.588362 0.810715 0.259362 0.655463 0.588361 0.126466 PEMBIAYAAN

KONVENSIONAL

0.604724 0.820562 0.099131 0.671032 0.604724 0.060763

PEMBIAYAAN MURABAHAH

0.513615 0.734327 0.487356 0.513615

Tabel 4.5 Redundancy

redundancy

MUAMALAT 0.126466

PEMBIAYAANKONVENSIONAL 0.060763 PEMBIAYAAN MURABAHAH

Tabel 4.6 Chronbachs Alpha

Cronbachs Alpha

MUAMALAT 0.655463

PEMBIAYAAN KONVENSIONAL 0.671032 PEMBIAYAAN MURABAHAH 0.487356

Tabel 4.7 Latent Variabel Corelations

MUAMALAT PEMBIAYAAN KONVENSIONAL

PEMBIAYAAN MURABAHAH MUAMALAT 1.000.000

PEMBIAYAAN KONVENSIONAL

0.466376 1.000.000

PEMBIAYAAN MURABAHAH

0.341020 0.314852 1.000.000

Tabel 4.8 Square

R Square

MUAMALAT 0.259362

PEMBIAYAAN KONVENSIONAL 0.099131 PEMBIAYAAN MURABAHAH

Dokumen terkait