• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Filsafat Sebagai Ilmu

BAB III FILSAFAT ILMU (HUKUM) PERTANAHAN

A. Pengertian Filsafat Sebagai Ilmu

ilmu yang berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah.

Intinya, filsafat ilmu adalah filsafat dengan pokok bahasan ilmu sebagai inti dari apa yang dipertanyakan mengenai kebenaran.

Masalahnya, mudah untuk mengingat dan menjelaskan apa definisi dari filsafat ilmu namun sulit untuk benar-benar memahami esensi apa yang dipelajari dalam filsafat ilmu.

Beberapa poin bahasan yang akan dieksplorasi dalam filsafat ilmu, poin-poin pokok bahasan tersebut adalah21:

1. Hakikat ilmu itu sendiri 2. Tujuan dari ilmu

3. Metode ilmu 4. Bagian-bagian ilmu 5. Jangkauan ilmu

6. Hubungan ilmu dengan masalah kehidupan atau filosofi yang lain seperti: nilai, etika, moral dan kesejahteraan manusia

Untuk memperdalam pemahaman terhadap filsafat ilmu tentu harus benar-benar paham apa yang dimaksud dengan filsafat.

Filsafat adalah pemikiran dan kajian menyeluruh terhadap suatu pemikiran, kepercayaan dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian ulang dan analisis konsep dasar untuk menciptakan kebenaran, pertimbangan dan kebijaksanaan yang lebih baik.

Filsafat secara harfiah berarti “mencintai kebijaksanaan”.

Itu artinya, filsafat juga memiliki arti mencintai mencari menuju

21 Lacey , 1996. A Dictionary of Philosophy, Edisi III London: Routledge

penemuan kebijaksanaan atau kearifan. Mencintai kearifan disini tentunya bermakna mencintainya dengan melakukan proses dalam arti pencarian kearifan sekaligus produknya.

Di dalam proses pencarian itu, yang dicari adalah kebenaran- kebenaran prinsip yang bersifat general. Prinsip yang bersifat general ini harus dapat dipakai untuk menjelaskan segala sesuatu kajian atas objek filsafat. Lebih jauh mengenai pengertian filsafat, dapat dikemukakan beberapa pendapat filosof dibawah ini:

Aristoteles (384-322 SM)

Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.

Plato (427-347 SM)

Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat.

Bertrand Russel (1967)

Filsafat adalah suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terbaru, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, secara kritis dalam artian: setelah segala sesuatunya diselidiki, masalah apa yang dapat ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan itu hingga kita menjadi sadar dari segala kekaburan dan kebingungan tersebut.

Beerling (1968)

Filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman.

Karl Popper (1971)

Kita semua mempunyai filsafat yang masih menjadi misteri dan tugas pokok utama dari filsafat adalah untuk menyelidiki berbagai filsafat itu secara kritis, dimana filsafat yang telah dianut sebelumnya itu tidak diselidiki secara kritis.

Immanuel Kant (1724-1804)

Immanuel Kant merumuskan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dan puncak segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat persoalan yaitu:

1. Metafisika, yaitu pertanyaan: Apa yang dapat kita ketahui?

2. Etika, Apa yang seharusnya dilakukan?

3. Agama, Sampai dimanakah harapan kita? hakikat manusia?

4. Anthropologi, Apa hakikat manusia?

Poedjawijatna

Poedjawijatna berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.

Notonagoro

Notonagoro berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah; yang disebut hakikat.

Driyarkara

Filsafat adalah refleksi yang mendalam tentang penyebab ‘di sana dan melakukan’, refleksi dari realitas (reality) jauh ke dalam ‘mengapa’

penghabisan itu.

Robert Ackerman

Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktik ilmiah secara aktual.

Lewis White Beck,

Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.

Cornelius Benjamin

Filsafat ilmu sebagai berikut. ”That philosophic discipline which isthe systematic study of the nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual disciplines.” Filsafat ilmu, menurut Benjamin, merupakan cabang dari filsafat yang secara sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya mengenai metode, konsep- konsep, dan pra anggapan-pra anggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual. Jadi, filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.

Michael V. Berry

Filsafat ilmu adalah penelaahan tentang logika interen dari teori- teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.

May Brodbeck

filsafat ilmu adalah analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu.

Peter Caws

Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau

tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan kesalahan.

Stephen R. Toulmin

Filsafat ilmu adalah unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra- anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika.

Jujun Suriasumantri

Filsafat ilmu sebagai bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang ingin menjawab tiga kelompok pertanyaan mengenai hakikat ilmu sebagai berikut. Kelompok pertanyaan Pertama antara lain sebagai berikut ini. Objek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud hakiki dari objek tersebut? Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangap manusia? Kelompok pertanyaan kedua:

Bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan Filsafat Imu agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang dimaksud dengan kebenaran ? Dan seterusnya.

Dan terakhir, kelompok pertanyaan ketiga: Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu? Bagaimana kaitan antara cara menggunakan ilmu dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Dan seterusnya.

Conny Semiawan

Filsafat ilmu pada dasarnya adalah ilmu yang berbicara tentang ilmu pengetahuan (science of sciences) yang kedudukannya di atas ilmu lainnya.

Dengan demikian filsafat menurut para ahli tersebut secara umum adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita- citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen dan percobaan tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, serta memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi itu. Seiring dengan bermunculannya filsuf, definisi mengenai filsafat ilmu juga semakin beragam, sehingga saat ini terdapat beberapa perbedaan dalam mendefinisikan filsafat ilmu.