• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Sebelum masuk pada pokok pembahasan hasil belajar, perlu kiranya terlebih dahulu memaparkan pengertian tentang belajar itu sendiri.

“Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”16

Menurut Slameto menyatakan bahwa:

Mengajar yang efektif merupakan mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Siswa berusaha memecahkan masalah termasuk pendapat bahwa bila seseorang memiliki motor skill atau mampu dalam menciptakan puisi atau suatu simfoni, maka dia telah menghasilkan masalah dan menemukan kesimpulan.17

Sedangkan menurut James O. Wittaker yang dikutip oleh Aunurrahman mengemukakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.18

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar guru harus terampil memilih metode mengajar sehingga

16 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), hlm. 2

17 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor., hlm. 92

18 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 35

15

tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana dengan baik, karena pemilihan metode disini tiada lain adalah guna meningkatkan daya serap siswa terhadap pelajaran yang diberikan.

Lebih luas lagi Subrata mendefenisikan belajar adalah “(1) membawa kepada perubahan, (2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkanya kecakapan baru, (3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja”.19 Dari beberapa defenisi di atas terlihat para ahli menggunakan istilah “perubahan” yang berarti setelah seseorang belajar akan mengalami perubahan.

Untuk lebih memperjelas Mardianto memberikan kesimpulan tentang pengertian belajar:

a. Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, sistematis, dengan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik maupun mental

b. Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan di dalam driri antara lain perubahan tingkah laku diharapkan kearah positif dan kedepan.

c. Belajar juga bertujuan untuk mengadakan perubahan sikap, dari sikap negatif menjadi positif, dari sikap tidak hormat menjadi hormat dan lain sebagainya.

d. Belajar juga bertujuan mengadakan perubahan kebiasaan dari kebiasaan buruk, menjadi kebiasaan baik. Kebiasaan buruk yang

19 Sumadi Surya Subrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 1995), hlm. 249.

16

dirubah tersebut untuk menjadi bekal hidup seseorang agar ia dapat membedakan mana yang dianggap baik di tengah-tengah masyarakat untuk dihindari dan mana pula yang harus dipelihara.

e. Belajar bertujuan mengadakan perubahan pengetahuan tentang berbagai bidang ilmu, misalnya tidak tahu membaca menjadi tahu membaca, tidak dapat menulis jadi dapat menulis. Tidak dapat berhitung menjadi tahu berhitung dan lain sebagainya.

f. Belajar dapat mengadakan perubahan dalam hal keterampilan, misalnya keterampilan bidang olah raga, bidang kesenian, bidang tekhnik dan sebagainya.20

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.

Prinsip-prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap peserta didik secara individual adalah sebagai berikut:21

a. Berdasar prasyarat yang diperlukan untuk belajar.

Dalam belajar peserta didik diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional.

20 Mardianto, Psikologi Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2012), hlm. 39-40.

21 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 27-28

17 b. Sesuai hakikat belajar.

Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang lain) sehingga mendapat pengertian yang diharapkan stimulus yang diberikan dapat menimbulkan respon yang diharapkan.

c. Sesuai materi atau bahan yang akan dipelajari.

Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur penyajian yang bisa ditangkap pengertiannya.

d. Syarat keberhasilan belajar

Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga peserta didik dapat belajar dengan tenang.

Beberapa teori belajar yang yang relevan dan dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan antara lain:22

Pertama, menurut teori belajar behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang akan memberikan pengalaman-pengalaman belajar. Teori ini menekankan pada apa yang dilihat yaitu tingkah laku.

Kedua, menurut teori belajar kognitif, belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. Teori ini menekankan pada gagasan bahwa bagian suatu situasi saling berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan.

22 Indah Kosmiyah, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 34-43

18

Ketiga, menurut teori belajar humanisme, proses belajar harus dimulai dan ditunjukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri peserta didik yang belajar secara optimal.

Keempat, menurut teori belajar sibernetik, belajar adalah mengolah informasi (pesan pembelajaran), proses belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.

Kelima, menurut teori belajar konstruktivism, belajar adalah menyusun pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaborasi, refleksi serta interpretasi.

Adapun teori belajar yang melatarbelakangi dalam penelitian ini terkait dengan penggunaan media pembelajaran adalah teori belajar behavioristik, dimana rangsangan dari luar/ lingkungan sekitar mempengaruhi terhadap proses memperoleh suatu pengetahuan.

Menurut Brunner yang dikutip oleh Sukiman menyatakan ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/ gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic).23

Uraian diatas memberikan petunjuk bahwa agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, peserta didik sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat di proses dengan berbagai indera.

Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan

23 Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran (Jogjakarta: Pedagogia, 2012), hlm. 30

19

mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan.

Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan diuraikan terlebih dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata „hasil‟ dan „belajar‟. Dalam KBBI hasil memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu yang diadakan oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan; buah.

Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.24

Secara umum Abdurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.menurutnya juga anak-anak yang berhasil dalam belajar merupakan berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.25

Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa setelah kegiatan proses belajar mengajar berdasarkan kriteria tertentu dalam pengukuran pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri.

Menurut Dimyati, Mudjiono “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengalaman dari puncak proses belajar.”26

24 Tim Penyusun Pusat Bahasa (Mendikbud), Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, Ed. 3, cet. 4, 2007), hlm. 408

25 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 38

26 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), hlm.

3-4

20

Kemudian menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar merupakan

“hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat-pra belajar.”27

“Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata pembentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilalukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya inpu secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan(raw materials) menjadi barang jadi (finished goods)”.28

Menurut Purwanto, “Hasil belajar adalah perubahan perlaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah prilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif, psikomotorik.”29

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.30 Hasil belajar merupakan salah satu indikator dari proses belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar.31 Salah

27 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran., hlm. 250-251

28 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hlm. 44

29 Purwanto, Evaluasi Hasil., hlm. 54

30 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 82.

31 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar (Semarang: IKIP Semarang Press, 2004), hlm. 4.

21

satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Dari beberapa teori di atas tentang pengertian hasil belajar, maka hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar (perubahan tingkah laku: kognitif, afektif dan psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran information search dan metode resitasi yang dibuktikan dengan hasil evaluasi berupa nilai.

Adapun menurut penulis hasil belajar pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas belajar atau sesuatu yang dihadapi dari usaha yang dilakukan.