• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian motivasi

Dalam dokumen NEGERI KATON KABUPATEN PESAWARAN (Halaman 52-57)

BAB II LANDASAN TEORI

1. Pengertian motivasi

Berikut ini diuraikan aspek-aspek manajemen program layanan bimbingan dan konseling, yaitu :

a. Perencanaan Program dan Pengaturan Waktu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

b. Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah c. Pelaksanaan Program Kegiatan Bimbingan dan Konseling d. Mekanisme Kerja Pengadministrasian Kegiatan Bimbingan dan

Konseling

B. Motivasi Belajar

dorongan kekuatan yang mengarahkan individu mencapai tujuan yang memenuhi kebutuhan.54

Lawler mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi penyebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang dilakukan secara sadar, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa dalam keadaan terpaksa seseorang mugkin saja melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Kegiatan yang didorong oleh sesuatu yang tidak disuka merupakan yang kegiatan yang terpaksa dilakukan cenderung berlangsung tidak efektif dan tidak efisien. 55 Motivasi juga dapat dinilai sebagai suatu daya dorong (driving force) yang menyebabkan orang dapat berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan. Hal ini dijelaskan oleh Chauhan bahwa motivasi menunjuk pada gejala yang melibatkan dorongan perbuatan terhadap tujuan tertentu.56

Para pakar sosial berpendapat bahwa ada dua komponen utama untuk menganalisis motivasi sebagai dasar tingkah laku individu, yaitu: a.

Komponen internal, merupakan dorongan yang berdasarkan kebutuhan atau motif b. Komponen tujuan yang ingin dicapai. Husein Umar mengemukakan motivasi dapat dikatagorikan menjadi dua kolampok,

54 Robert M.W.Traves, Essentials of Learning The New Cognitive Learning for Students of Education, (New York: Macmilan, Co, Inc, 2006), h. 423

55 Edward E. Lawner, Motivation in Work Organizations, (San Fransisco: Jose-Bass, 2004), h. 1

56S.S. Chauhan, Advanced Education Psyichology, (New Delhi: Vikkas PH, Ltd, 1998), h.

67

yaitu teoori kepuasan (Content Theory) dan teori proses (Process Theory).57

Teori kepuasan, memusatkan perhatian faktor-faktor di dalam individu yang mendorong, mengarahkan, mempertahankan dan menghentikan prilaku.58 Teori proses lebih menekankan agar individu melakukan sesuatu, misalnya teori jenjang kebutuhan dari maslow.59 Menurut maslow, yang dikutip oleh bimo walgito “motivasi sangat terkait dengan kebutuhan manusia, tingkatan kebutuhan dari yang terendah sampai kebutuhan yang paling tinggi, yaitu; 1) Fisiologis (The Physiological needs) 2) Rasa aman (The Safety needs) 3) Sosialisasi dan kasih sayang (The Belongingness and love needs) 4) Penghargaan (The esteem needs) 5) Aktualisasi diri (The self-actualization).60

Teori kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan atau pemenuhan berbagai kebutuhan yang dikembangkan oleh maslow.

Berdasarkan kebutuhan yang terkenal dalam operasionalnya dipaparkan motif-motif individu dalam bebagai tingkatan. Bila kebutuhan individu pada tingkatan yang paling rendah terpenuhi, maka kebutuhan-kebutuhan lain pada tingkatan yang lebih tinggi segera timbul. Kebutuhan individu dimulai dari kebutuhan biologis yang dibawa sejak lahir dengan kebutuhan psikologis yang kompleks.

57 Husen Umar, Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 37

58 Gibson, Organisasi (ter- Nunuk Ardiani), (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), h. 186

59 Husen Umar, Op.cit., h. 38

60 Bimo Walgito, Op.cit., h. 257

Suatu motif akan menguasai tingkah laku seseoarang bila motif yang berada di bawahnya sudah terpenuhi. Tingkah laku manusia mula- mula dikuasai oleh motif yang paling rendah, yaitu motif psikologis seperti lapar, haus dan sebagainya. Setelah motif dasar terpenuhi, motif di atasnya mulai menguasai sampai motif yang paling tinggi, yaitu motif aktualisasi diri. Kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak dapat berfungsi lagi sebagai motivator, misanya udara untuk bernapas. Menurut prayitno, kata motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan yang menggerakan seseorang untuk bertingkah laku.61 Sedang menurut maslow, motivasi adalah energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh feeling dan dahului oleh tanggapan terhadap tujuan. Motivasi ini mengandung tiga elemen penting, yaitu; a) Motivasi mengawali perubahan energi pada setiap individu, karena menyangkut perubahan energi manusia, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik. b) Motivasi ditandai oleh rasa/feeling, atau afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi ada hubungannya dengan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

c) Motivasi akan terangsang karena adanya tujuan. Motivasi merupakan respon dari tujuan, tujuan ini menyangkut kebutuhan.

Motivasi sangat penting dalam belajar, maanusia tudak akan belajar kecuali kalau dia merasakan adanya masalah yang akhirnya mendorong dirinya untuk memecahkan masalah tersebut. 62 Teori pendekatan kepuasan tidak hanya menekankan agar individu melakukan

61 Prayitno, Op.cit., h. 155

62 Muhammad Utsman Najati, Al-hadisun wa ‘ilmun-Nafs (terj- Wawan Joenaidi S), (Jakarta: Mustakim, 2003), h. 217

sesuatu, tetapi bagaimana individu termotivasi, misalnya teori motif berprestasi (achievement motive) dari Mc Clelland. Teori pendekatan ini menekankan pada faktor-faktor yang dapat meningkatkan suatu tindakan yang dilakukan atau yang dapat mengurangi suatu tindakan.63

Mc Celland yang dikutip oleh Gibson mengajukan teori kebutuhan motivasi yang dipelajari yang erat hubungannya dengan konsep belajar, yaitu; (1) Kebutuhan berprestasi (2) Kebutuhan berafiliasi (3) Kebutuhan berkusa.64 Mc Clelland juga menunjukan ciri-ciri orang yang bermotif tinggi, yaitu; (a) Menyenangi situasi yang menuntut tanggung jawab pribadi untuk menyelesaikan masalah (b) Cenderung mengambil resiko yang moderat (c) Mengharapkan kebaikan nyata dari perbuatannya.65 Selanjutnya menurut Muhibbin bahwa “Motivasi adalah keadaan internal organisme (baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu). Dalam pengertian ini motivasi memberikan energi untuk bertingkah laku secara terarah”.66

Berdasarkan teori dikemukakan di atas, ada tiga fungsi motivasi, yaitu; 1) Mendorong manusia untuk melakukan suatu aktifitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan 2) Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai 3) Menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

63 Moh Surya, Psikologi Konseling, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2003), h. 102

64Gibson, Op.cit., h. 200

65Ibid., h. 111

66Muhhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 136

Dalam dokumen NEGERI KATON KABUPATEN PESAWARAN (Halaman 52-57)

Dokumen terkait