• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Pemberdayaan

Dalam dokumen pemberdayaan masyarakat melalui badan usaha (Halaman 30-39)

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

B. Kajian Teori

1. Pengertian Pemberdayaan

Dalam pengertian yang diberikan terhadap pemberdayaan, jelas dinyatakan bahwa pemberdayaan adalah proses pemberian dan atau optimasi daya (yang dimiliki dan atau dapat dimanfaatkan), baik daya dalam pengertian “kemampuan dan keberanian” maupun daya dalam arti

“kekuasaan atau posisi-tawar”.1

Totok Mardikanto, dkk yang mengutip dari pendapat Fear and Schawarzweller yang mengungkapkan bahwa pemberdayaan dipahami sebagai:

“ a process in which increasingly more member of given area or environment make and implement socially responsible decision, where the probable consequence of which is an increase in the life chance of some people without a decrease (whithout deteriorating) in the life chace of others.”2

Menurut definisinya, pemberdayaan diartikan sebagai upaya memberikan daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada

1 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat(Bandung : Alfabeta, 2017), 13.

2 Ibid., 26.

masyarakat.3 Istilah pemberdayaan, juga dapat diartikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh individu, kelompok dan masayrakat luas agar mereka memiliki kemamuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi keinginan- keinginannya, termasuk aksesbilitasnya terhadap sumberdaya yang terkait dengan pekerjaanya, aktivitas sosialnya, dll.4

Karena itu World Bank mengartikan pemberdayaan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan kepada kelompok masyarakat (miskin) untuk mampu dan berani memilih (choice) sesuatu (konsep, metode, produk, tindakan, dll.) yang terbaik bagi, pribadi, keluarga, dan masyarakatnya.5

Sejalan dengan itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat (miskin, marjinal, terpinggirkan) untuk menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya, pilihan-pilihannya, berpartisipasi, bernegosiasi, mempengaruhi dan mengelola kelembagaan masyarakatnya secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan kehidupannya.6

Dalam pengertian tersebut, pemberdayaan masyarakat mengandung arti perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan setiap individu dan masyarakat baik antara lain dalam arti:7

a. Perbaikan ekonomi, terutama kecukupan pangan;

3 Ibid., 26.

4 Ibid., 28.

5 Ibid., 28.

6 Ibid., 28.

7 Ibid., 28.

b. Perbaikan kesejahteraan sosial (pendidikan dan kesehatan);

c. Kemerdekaan dari segala jenis penindasan;

d. Terjaminnya keamanan;

e. Terjaminnya hak asasi manusia yang bebas dari rasa takut dan kekhawatiran.

2. Pengertian Masyarakat

Masyarakat ialah kelompok manusia yang tetap cukup lama hidup dan bekerja bersama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir mengenai dirinya sebagai kesatuan sosial, yang mempunyai batas-batas tertentu.8

Menurut Maclver dan Page yang dikutip oleh Soerjono Soekamto mengatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat.

Masyarakat merupakan jalinan sosial dan selalu berubah.9

Menurut Ralp Linton yang dikutip oleh soerjono soekamto menyatakan bahwa masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.10

8 Agus Ahmad Safei, Sosiologi Masyarakat Islam (Bandung: Gerbang Masyarakat Baru Press, 2001), 5.

9 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo, 2012), 22.

10 Ibid., 22.

Sedangkan menurut Selo soemardjan yang dikutip oleh soerjono soekamto menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.11

Pada dasarnya masyarakat mencakup beberapa unsur di bawah ini:12

a. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama.

b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.

c. Mereka sadar bahwa mereka adalah satu kesatuan.

d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

3. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Matew yang dikutip oleh Totok Mardikanto menyatakan bahwa prinsip adalah suatu pernyataan tentang kebijakan yang dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan kegiatan secara berkonsisten.13

Bertolak dari pemahaman pemberdayaan sebagai salah satu sistem pendidikan, maka pemberdayaan memiliki prinsip-prinsip:14

a. Mengerjakan, artinya kegiatan pemberdayaan harus sebanyak mungkin melibatkan masyarakat untuk mengerjakan/menerapkan sesuatu.

b. Akibat, artinya kegiatan pemberdayaan harus memberikan akibat atau pengaruh yang baik atau bermanfaat, karena perasaan senang /puas

11 Ibid., 22.

12 Ibid., 22.

13Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat, 105.

14Ibid., 105.

atau tidak senang/kecewa akan mempengaruhi semangatnya untuk mengikuti kegiatan belajar atau pemberdayaan di masa mendatang.

c. Asosiasi, artinya setiap kegiatan pemberdayaan harus dikaitkan dengan kegiatan lainnya, sebab setiap orang cenderung untuk mengaitkan/menghubungkan kegiatan dengan kegiatan/peristiwa yang lainnya.

Sedangkan menurut Dahama dan Bhatnagar yang dikutip oleh Totok Mardikanto mengungkapkan bahwa prinsip-prinsip pemberdayaan yang lain yang mencakup:15

a. Minat dan Kebutuhan, artinya pemberdayaan akan efektif jika selalu mengacu pada minat dan kebutuhan masyarakat.

b. Organisasi masyarakat bawah, artinya pemberdayaan akan efektif jika mampu melibatkan/menyentuh organisasi masyarakat bawah, sejak dari setiap keluarga/kekerabatan.

c. Keragaman budaya, artinya pemberdayaan harus memperhatikan adanya keberadaan budaya. Perencanaan pemberdayaan harus selalu disesuaikan dengan budaya local yang beragam.

d. Perubahan budaya, artinya setiap kegiatan pemberdayaan akan mengakibatkan perubahan budaya .kegiatan pemberdayaan harus dilaksanakan dengan bijak dan hati-hati agar perubahan yang terjadi tidak menimbulkan kejutan-kejutan budaya.

15Ibid., 105.

e. Kerjasama dan partisipasi, artinya pemberdayaanakan efektif jika mampu menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerja sama dalam melaksanakanprogram-program pemberdayaan yang telah dirancang.

f. Demokrasi dalam penerapan ilmu, artinya dalam pemberdayaan harus selalu memberikan kesempatan kepada masyarakatnya untuk menawar setiap ilmu alternatif yang ingin di terapkan

g. Belajar sambil bekerja, artinya dalam kegiatan pemberdayaan harus diupayakan agar masyarakat dapat belajar sambil bekerja atau belajar dari pengalaman tentang segala sesuatu yang ia kerjakan.

h. Penggunaan metode yang sesuai, artinya pemberdayaan harus dilakukan dengan penerapan metode yang selalu disesuakan dengan kondisi (lingkungan fisik, kemampuan ekonomi, dan nilai sosial budaya) sasarannya.

i. Kepemimpinan, artinya penyuluh tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang hanya bertujuan untuk kepentingan/kepuasan sendiri, dan harus mampu mengembangkan kepemimpinan.

j. Spesialis dan terlatih, artinya penyuluh harus benar-benar pribadi yang telah memperoleh latihan kusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh.

k. Segenap keluarga, artinya penyuluh harus memperhatikan keluarga sebagai salah satu dari unit sosial.

l. Kepuasan, artinya pemberdayaan harus mampu mewujudkan tercapainya kepuasan.

Menurut Jim Ife, untuk mencapai keswadayaan para pekerja masyarakat dan kelompok masyarakatperlu mempelajari kemungkinan- kemungkinan mengembangkan dan menggunakan sumber daya lokal mereka secara kreatif ketimbang hal-hal yang diperoleh dari luar.16

4. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan merupakan implikasi dari strategi pembangunan yang berbasis pada masyrakat (people center development). Terkait dengan hal ini, pembangunan, apapun pengertian yang diberikan terhadapnya, selalu merujuk pada upaya perbaikan, terutama perbaikan pada mutu hidup manusia, baik secara fisik, mental, ekonomi, maupun sosial budayanya. 17

Tujuan pemberdayaan meliputi berbagai upaya perbaikan sebagai berikut:18

a. Perbaikan pendidikan (better education)

Pemberdayaan harus dirancang sebagai suatu bentuk pendidikan yang lebih baik. Perbaikan pendidikan yang dilakukan melalui pemberdayaan, tidak terbatas pada: perbaikan materi, perbaikan metoda, perbaikan yang menyangkut tempat dan waktu, serta hubungan fasilitator dan penerima manfaat, tetapi yang lebih

16 Jim Ife dan Frank Tesoriero, Community Development (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 256.

17 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat, 109.

18 Ibid., 112.

penting adalah perbaikan pendidikan yang mampu menumbuhkan semangat belajar seumur hidup.

b. Perbaikan aksesbilitas (better accessibility)

Dengan tumbuh dan berkembangnya semangat belajar seumur hidup, diharapkan akan memperbaiki aksesbilitasnya, utamanya tentang aksesbilitas dengan sumber informasi/inovasi, sumber pembiyayaan, penyedia produk dan peralatan, lembaga pemasaran.

c. Perbaikan tindakan (better action)

Dengan berbekal pada perbaikan pendidikan dan perbaikan aksesbilitas dengan beragam sumberdaya yang lebih baik, diharapkan akan terjadi tindakan-tindakan yang semakin lebih baik.

d. Perbaikan kelembagaan (better institution)

Dengan perbaikan tindakan yang dilakukan, diharapkan akan memperbaiki kelembagaan termasuk pengembangan jejaring kemitraan usaha.

e. Perbaikan usaha (better business)

Perbaikan pendidikan (semangat belajar), perbaikan aksesbilitas, kegiatan, dan perbaikan kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan.

f. Perbaikan pendapatan (better income)

Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan, diharapkan akan dapat memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan masyarakat.

g. Perbaikan lingkungan (better environment)

Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan (fisik dan sosial), karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.

h. Perbaikan kehidupan (better living)

Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.

i. Perbaikan masyarakat (better community)

Keadaan kehidupan yang lebih baik, yang didukung oleh lingkungan (fisik dan sosial) yang lebih baik, diharapkan akan terwujud kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.

5. Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)

Dalam dokumen pemberdayaan masyarakat melalui badan usaha (Halaman 30-39)

Dokumen terkait