• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

H. Pengertian Retribusi Terminal

I. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah Pasal 1 angka 18 Pendapatan asli daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Menurut Bastian (2001:15) bahwa penerimaan pendapatan asli daerah adalah akumulasi dari pos penerimaan pajak yang berisi pajak daerah dan pos

23

retribusi daerah, pos penerimaan non pajak yang berisi hasil perusahaan milik daerah, pos penerimaan investasi serta pengelolaan sumber daya alam.

Berdasarkan Undang-undang nomor 33 tahun 2011 pendapatan asli daerah merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.

Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. menurut undang-undang nomor 33 tahun 2004 pasal 79 disebutkan bahwa pendapatan asli daerah terdiri dari: 1) hasil pajak daerah; 2) hasil retribusi daerah; 3) hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan milik daerah yang dipisahkan; 4) lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai sumber utama pendapatan daerah yang dapat dipergunakan oleh daerah dalam rnelaksanakan pemerintahan dan pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhannya guna memperkecil ketergantungan dalam mendapatkan dana dan pemerintah tingkat atas (subsidi).

Dengan demikian usaha peningkatan pendapatan asli daerah seharusnya dilihat dari perspektif yang Iebih luas tidak hanya ditinjau dan segi daerah masing-masing tetapi daham kaitannya dengan kesatuan perekonomian Indonesia.

Pendapatan asli daerah itu sendiri, dianggap sebagai alternatif untuk memperoleh tambahan dana yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengeluaran yang ditentukan oleh daerah sendiri khususnya keperluan rutin. Oleh karena itu peningkatan pendapatan tersebut merupakan hal yang dikehendaki setiap daerah.

J. Pendapatan Daerah

Menurut Halim (2002:64) pendapatan daerah adalah semua penerimaan daerah dalam bentuk peningkatan aktiva atau penurunan utang dalam berbagai sumber dalam periode tahun anggaran bersangkutan.

Sementara Siahaan (2005:8) mengatakan ciri-ciri yang menyertai Pajak itu sendiri dapat diikhtisarkan seperti berikut:1) pajak dipungut oleh Negara, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah; 2) pembayaran pajak harus masuk kepada kas Negara; 3) dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontra prestasi individu oleh pemerintah; 4) penyelenggaraan pemerintah secara umum merupakan manifestasi kontra prestasi dari Negara kepada para pembayar pajak; 5) pajak dipungut karena adanya suatu keadaan,kejadian dan perbuatan yang menurut peraturan perundang-undangan pajak dikenakan pajak.

a. Pajak Daerah

Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pengertian Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

25

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Dengan demikian pajak daerah adalah iuran wajib pajak kepada daerah untuk membiayai pembangunan daerah. Pajak Daerah ditetapkan dengan undang- undang pelaksanaannya untuk di daerah dan diatur lebih lanjut peraturan daerah.

b. Retribusi Daerah

Retribusi menurut Undang-undang nomor 28 tahun 2009 adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Pengertian retribusi secara umum adalah pembayaran- pembayaran kepada Negara yang dilakukan oleh mereka yang menggunakan jasa-jasa Negara.

c. Dana Perimbangan.

Dana perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari APBN yaitu:1) dana Bagi Hasil (DBH) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dibagi hasilkan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu; 2) dana Alokasi Umum (DAU) bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah yang dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah melalui penerapan formula yang memepertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah; 3) dana Alokasi Khusus (DAK) dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatan-kegiatan khusus didaerah tertentu yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian

Dalam menentukan penelitian, terlebih dahulu diketahui jenis penelitian yang digunakan untuk mengetahui gambaran yang jelas di dalam penelitian serta memahami makna yang sebenarnya dari jenis penelitian tersebut, sehingga memudahkan untuk melakukan langkah selanjutnya dalam proses analisis data.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.

Menurut Furchan (1992:21) diskriptif merupakan sebuah indikator bagi norma-norma dan nilai-nilai kelompok serta kekuatan sosial lainnya yang menyebabkan prilaku manusia itu sendiri. Sedangkan metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yakni ucapan, tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek itu sendiri).

Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diteliti dengan rasional dan akurat.

B. Kerangka Konsep

Menurut Nawawi (1995:43) kerangka konsep dirumuskan sebagai perkiraan teoritis yang akan dicapai setelah dianalisis secara seksama berdasarkan persepsi yang dimiliki.

27

Dari uraian teoritis diatas, maka dapat kita kembangkan bahwa kerangka konsep dapat di gambarkan dalam sebuah sebuah model teoritis seperti:

Gambar 3.1: Kerangka Konsep Peraturan Daerah

KabPPPPPopupaten Labuhanbatu Nomor 35

Tahun 2011 Tentang Retribusi Terminal

Tujuan Peraturan Daerah KaTujubupaten Labuhanbatu

Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Retribusi Terminal, untuk menyesuaikan dengan

keadaan yang ditetapkan pemerintah bagi masyarakat

dan dapat membantu meningkatkan pendapatan asli

daerah di Labuhanbatu dan untuk mewujudkan daerah

yang sejahtera

Pemerintah Daerah Upanyanya adalah untuk membuat kebijakan Peraturan

Daerah tersebut tentang Retribusi Terminal

Dinas DPerhubungan, Komunikasi dan Informatika MaMsyarakat

Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu

Nomor 35 tahun 2011 tentang Retribusi Terminal

Tujuan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Retribusi Terminal, untuk menyesuaikan keadaan

yang ditetapkan pemerintah bagi masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dan untuk mewujudkan

daerah yang sejahtera di labuhanbatu

Pemerintah Daerah upayanya adalah untuk membuat kebijakan peraturan daerah tersebut tentang

retribusi terminal

Dinas perhubungan Komunikasi dan Informatika Masyarakat

C. Defenisi Konsep

Nawawi (1995:43) mengemukakan konsep adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.

Defenisi konsep merupakan penjabaran tentang konsep-konsep yang telah dikelompokkan ke dalam variabel agar lebih terarah.

a. Kebijakan adalah serangkaian pilihan yang mempunyai hubungan satu sama lain, termasuk keputusan untuk berbuat atau tidak berbuat.

b. Kebijakan Publik adalah keputusan atau aksi bersama yang dibuat oleh pemilik wewenang (pemerintah) berorientasi pada kepentingan publik dengan pertimbangan secara matang seusai prosedur-prosedur yang ada terlebih dahulu, baik buruknya dampak yang ditimbulkan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

c. Implementasi adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk melaksanakan sesuatu kebijakan secara efektif. Implementasi ini merupakan pelaksanaan aneka ragam program yang dimaksudkan dalam sesuatu kebijakan. Ini adalah satu aspek proses kebijakan yang amat sulit untuk menentukan hasil dari kebijakan tertentu.

d. Implementasi kebijakan merupakan suatu proses yang dinamis, dimana pelaksana kebijakan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri

29

e. Implementasi kebijakan publik adalah proses untuk memberlakukan baik berbentuk undang-undang, peraturan keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

f. Retribusi terminal adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan parkir untuk kendaraan penumpang umum, tempat kegiatan usaha, fasilitas lainnya di lingkungan terminal yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah. Atau dapat dikatakan Pungutan Retribusi atas jasa pelayanan yang disediakan oleh terminal.

g. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Kategorisasi

Kategorisasi adalah salah satu tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, institusi, atau kriteria tertentu.

Kategorisasi menunjukkan bagaimana caranya mengukur suatu variabel penelitian sehingga diketahui dengan jelas apa yang menjadi kategori penelitian pendukung untuk analisa dan variabel tersebut.

Kategorisasi dalam penelitian ini adalah:

a. Adanya prosedur-prosedur yang dilakukan b. Adanya program yang dilaksanakan

c. Adanya unsur pelaksana dalam implementasi kebijakan publik

d. Adanya tujuan yang ingin dicapai dalam implementasi kebijakan publik

E. Narasumber

Menurut Creswell (2011:4) penelitian kualitatif merupakan metode- metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang olehsejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosialatau kemanusiaan.

Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya – upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur,mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, danmenafsirkan makna data.

Adapun narasumber dari penelitian ini, peneliti menggunakan narasumber yang terdiri dari:

a. Satu orang dari pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi:

1) Kepala Dinas : Tuahta Ramajaya Saragih ApM.si 2) Kepala Bidang Perhubugan Darat : Aminah SH

b. Satu orang dari pihak Terminal:

1) Kepala Terminal : Rustam Effendi A.md c. Tiga orangpengguna fasilitas terminal:

1) Supir Angkutan Kota : Fuad Harahap 2) Supir Angkuta Kota : Erik

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Metode Interview (wawancara), yaitu proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi– informasi atau keterangan-keterangan.

31

Tanpa wawancara penelitian akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan bertanya langsung kepada responden. Metode ini merupakan teknik yang baik untuk menggali informasi disamping sekaligus berfungsi memberi penerangan kepada masyarakat.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder merupakan pengumpulan data yang dilakukan melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data-data primer, yang dilakukan dengan instrumen studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data menggunakan berbagai literatur seperti buku, karya ilmiah dan yang berkenaan dengan penelitian ini.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Bungin (2012:196) analisis data merupakan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti melalui perangkat metodologi tertentu.

Sebelum dianalisis pertama-tama dicari data awalnya, yang mana data awal tersebut harus benar-benar lengkap kemudian data tersebut ditelaah dan dicerna. Setelah itu dicari data tambahan terkait data awal sebelumnya.

Selanjutnya ditabulasikan supaya mudah mengelolahnya dan menganalisisnya kemudian dapat diinterprestasikan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif.

Teknik analisa data kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan

dan serta menafsirkannya ke dalam analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian.

H. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Labuhanbatu yang terletak di Jalan H. Adam Malik, Kota Rantauprapat.

I. Tinjauan Ringkas Objek Penelitian 1. Letak dan Lokasi Penelitian

Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Rantau Prapat.

Rantau Prapat dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatera. Pada mulanya luas kabupaten ini adalah 9.223,18 km², sedangkan jumlah penduduknya sebanyak 1.431.605 jiwa pada tahun 2007. Dibentuknya Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka luas kabupaten ini menjadi 2.562,01 km² dan penduduknya sebanyak 857.692 jiwa pada tahun 2008. Batas wilayah : Utara : Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka

Selatan : Kabupaten Labuhanbatu Selatan Barat : Kabupaten Padang Lawas Utara Timur : Provinsi Riau

2. Gambaran Umum Terminal Terpadu Padang Bulan di Rantauprapat Terminal Terpadu Padang Bulan adalah Terminal yang dimiliki Kabupaten Labuhanbatu, yang terletak di Jalan H. Adam Malik Rantauprapat. Terminal selesai dibangun pada tahun 1997 dan mulai dioperasikan pada tahun 1999.

Terminal ini digagas oleh Bupati Labuhanbatu Abdul Manan,SH (1984-1989) dan

33

dilanjutkan oleh Bapak H. Banua Ispensyah Rambe (1994-1999), dengan total anggaran 3,3 Milyar yang berasal dari APBD Kabupaten Labuhanbatu. Terminal Terpadu Padang Bulan terletak dikawasan jalan lintas sumatera yang dapat mempermudah fungsinya dalam penarikan retribusi terminal serta pengawasan terhadap angkutan umum dalam bentuk pengamanan transprtasi umum.

3. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Perhubungan sebagaimana urusan pemerintah yang diotonomkan berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan peraturan pemerintah nomor 84 tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka sebagai tindak lanjut pemerintah Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2001 membentuk Dinas Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu yang diatur dalam peraturan daerah Kabupaten Labuhanbatu nomor 04 tahun 2001 tentang pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas- dinas Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Seiring dengan perkembangan, pemerintah menerbitkan peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dengan diterbitkannya Peraturan Daerah nomor 35 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Dalam peraturan daerah nomor 35 tahun 2008 tersebut Dinas Perhubungan dirubah menjadi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Labuhanbatu, dengan demikian urusan perhubungan, komunikasi dan informatika menjadi satu lembaga.

4. Visi dan Misi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Labuhanbatu

a. Visi

Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karena itu visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Adapun Visi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Labuhanbatu adalah :Mewujudkan penyelenggaraan transportasi, komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien yang didukung SDM transportasi, komunikasi dan informatika yang berkompeten guna mendukung perwujudan Perubahan Labuhanbatu Mandiri 2015 Menuju Labuhanbatu sejahtera 2020 di bidang transportasi, komunikasi dan informatika serta dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah.

b. Misi

Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat

35

terlaksana dan berhasil dengan baik. Adapun Misi dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Labuhan Batu adalah :

1) Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

2) Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi

3) Meningkatkan peran dan pengawasan Dinas Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu terhadap transportasi

I. Sasaran

1. Terwujudnya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)

2. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Labuhanbatu 3. Terwujudnya peningkatan peran dan pengawasan Dinas Perhubungan

Kabupaten Labuhan batu terhadap transportasi J. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada satu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara satu dengan yang lain da bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Menurut peraturan daerah nomor 35 tahun 2008 tentang perubahan organisasi dan tata kerja Dinas-Dinas daerah Kabupaten Labuhanbatu, dijelaskan bahwa Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika merupakan salah satu unsur pelaksana pemerintah Kabupaten, dimana dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada KepalaDaerah melalui Sekretaris Daerah yang tugas pokoknya melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta urusan

pemerintahan lain yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi.

Dalam menjalankan tugas pokoknya, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Perumusan kebijakan tehnis dibidang perhubungan darat, laut dan sungai, udara, informatika dan komunikasi lingkup Kabupaten;

2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum dibidangperhubungan, Komunikasi dan Informatika;

3) Pengawasan, memonitoring dan pembinaan secara administrasi dan teknis operasional pelaksanaan tugas bidang-bidang di lingkungan dinas;

4) Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas perhubungan 5) Penyelenggaraan urusan ketatausahaan dinas;

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.

37

SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2017

Gambar 3.2 Sumber: Dinas Perhubungan, komunikasi dan informatika Kepala Dinas

Sekertaris Dinas

Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Program

Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala Bidang Perhubungan Udara

Dan Informatika Kepala Bidang

Perhungan Laut dan Sungai Kepala Bidang

Perhubungan Darat

Sesi Manajemen Lalulintas

Sesi Angkutan dan Trayek

Sesi Keselamatan dan Ketertiban Lalu

Lintas

Sesi Pelabuhan Sesi Bandar Udara

Sesi Lalulintas Angkutan Laut dan

Sungai

Sesi Informatika

Sesi Tekonologi Informasi Kelompok jabatan fungsional

Sesi Penunjang Keselamatan

Pelayaran Kepala Bidang Sarana

dan Prasarana

Sesi Perbengkelan

Sesi Teknik Pengujian

Sesi Terminal dan Perparkiran

Tabel 3.1 Jenis Pelayanan dan besarnya tarif

No. Objek Tarif retribusi Keterangan

1. Bus antar kota/ pendesaan a. Bus umum

b. Mobil penumpang umum

Rp. 1000 Rp. 1000

Sekali masuk Sekali masuk 2. Bus antar kota dalam provinsi

(AKDP)

Rp. 1500 Sekali masuk

3. Bus antar kota antar provinsi (AKAP)

Rp. 1500 Sekali masuk

4. Angkutan sewa/ pariwisata Rp. 1000 Sekali masuk

5. Taxi Rp. 1000 Sekali masuk

6. Kendaraan pengantar pada terminal tipe A

a. Mobil penumpang b. Sepeda motor c. Pejalan kaki

Rp. 1000 Rp. 500 Rp. 500

Sekali masuk Sekali masuk Sekali masuk 9. Toiletatau sarana kebersihan

umum a. Mandi b. Toliet

Rp. 1000 Rp. 2000

Sekali masuk Sekali masuk

Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu No 38 Tahun 2011

39

Adapun tugas pokok dan fungsi tiap – tiap jabatan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas Tugas Pokok :

Melaksanakan wewenang otonomi daerah dalam bidang perhubungan, komunikasi dan informatika.

Fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis dibidang perhubungan darat, laut, sungai, udara, informatika dan komunikasi lingkup Kabupaten;

2) Pemberian perizinan danpelaksanaan pelayanan umum dibidangperhubungan, informatika dan komunikasi;

3) Pengawasanan dan pembinaan secara administrasi dan teknisoperasional pelaksanaan tugas bidang –bidang dilingkungan dinas;

4) Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis dinas Perhubungan, 5) Komunikasi, dan Informatika;

6) Penyelenggaraan urusan ketatausahaan dinas;

7) Melaksanakan tugas – tugas lain yang diperintahkan atasan.

2. Sekertaris Tugas Pokok :

Melaksanakan sebagian tugas dinas dalam urusan umum, kepegawaian, keuangan serta mengoordinasikan administrasi kegiatan, pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dilingkungan dinas.

Fungsi :

1) Menyelenggarakan dan melakukan pelayanan tata usaha danrumah tangga dinas;

2) Melaksanakan rencana anggaran belanja dinas;

3) Menyelenggarakan urusan keuangan dinas;

4) Mempersiapkan naskah rancangan Peraturan serta Kebijakandalam pelaksanaan yang berhubungan dengan tugas pokok dinas;

5) Mengelola pelaksanaan administrasi kepegawaian, umum, dan surat

6) menyurat, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, danpengelolaan data statistik;

7) Memimpin dan mengoordinasikan kegiatan di Sekretariat dinas;

8) Mengoordinasikan administrasi kegiatan bidang pada dinas;

9) Menghimpun dan mengoordinasikan penyusunan program 10) Melaksanakan tugas – tugas lain yang diperintahkan atasan.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tugas Pokok :

Melaksanakan sebagian tugas sekretariat dibidang ketatausahaan,kepegawaian, perlengkapan, dan rumah tangga dilingkungan dinas.

Rincian Tugas:

1) Menyelenggarakan administrasi surat menyurat termasuk penanganan arsip di lingkungan dinas.

2) Melakukan pengendalian pelaksanaan tata naskah dinas di lingkungan dinas.

3) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

4) Menyelenggarakan ketertiban, keamanan, kebersihan dan keindahan di lingkungan dinas.

41

5) Menyelenggarakan, mengoordinasikan penerimaan tamu,keprotokolan dan penyediaan fasilitas rapat – rapat dinas serta upacara kantor.

6) Melaksanakan rencana pengadaan, penyimpanan, pendistribusianpenggunaan, perawatan, inventarisasi dan usul penghapusan barang atau asset dinas.

7) Melaksanakan tugas – tugas lain yang diperintahkan atasan.

4. Sub Bagian Program Tugas Pokok :

Melaksanakan sebagian tugas sekretariat dibidang penyusunanrencana kerja dan rencana anggaran dilingkungan dinas.

Rincian Tugas :

1) Mengoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana strategis dinas.

2) Menyusun jadwal rencana kegiatan tahunan dinas.

3) Mengoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana kerja tahunan dinas.

4) Mengoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan rencana kerja anggaran dinas.

5) Mengoordinasikan dan mempersiapkan penyusunan laporanakuntabilitas kinerja dinas.

6) Mengoordinasikan dan melaksanakan monitoring, evaluasi, danpelaporan kegiatan di lingkungan dinas.

7) Mengumpulkan, mengolah, serta mempersiapkan data sebagai bahan informasi.

8) Mengoordinasikan dengan setiap Bidang untuk persiapanpelaksanaan kegiatan.

9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.

5. Sub Bagian Keuangan Tugas Pokok :

Melaksanakan sebagian tugas sekretariat dibidang pengelolaankeuangan meliputi pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pembendaharaan di lingkungan dinas.

Rincian Tugas :

1) Menghimpun dan mengolah data serta informasi dalam rangka penatausahaan keuangan.

2) Meneliti dan menelaah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)dan anggaran kas dalam rangka penatausahaan keuangan Anggaran dinas.

3) Melakukan pembinaan pengelolaan administrasi keuangan meliputipenerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pembukuan.

4) Melakukan, mengoordinasikan dan menyusun kebijakan laporankeuangan meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan.

5) Meneliti dan menguji kelengkapan surat permintaan pembayarandan surat pertanggung jawaban dalam rangka penerbitan Surat Pertintah Membayar (SPM).

6) Menyiapkan dan mengaministrasikan Surat Pertintah Membayar (SPM).

7) Melakukan verifikasi, meneliti dan menguji setiap dokumen atau buktiserta surat pertanggung jawaban bendahara pengeluaran.

Dokumen terkait