• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2. Pengertian Pendidikan

Menurut KKBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau

5 Raden Ahmad Muhajir Ansori, Op.cit., h. 17

6 Tri Sukitman, ‘’Internalisasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran (Upaya Menciptakan Sumber Daya Manusia Yang Berkarakter)”, Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Vol. 2, No. 2, 2016, h. 86-87.

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan7. Sedangkan Pengertian Pendidikan secara etimologi berasal dari kata “didik” yang berarti “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan”. Yang berarti, pendidikan dalam pengertian yang digunakan di sini adalah sebuah proses atau sebuah aktifitas yang langsung menghasilkan perubahan yang diinginkan dalam perilaku manusia.

Sedangkan secara terminologis ( ishthilaban) ada beberapa definisi tentang Pendidikan sebagai berikut :

a. Dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa8:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

b. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota

7 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online].

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pendidikan

8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1, Pasal 1, ayat 1, op,cit

masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi- tingginya9.

c. Menurut H. Horne pengertian pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia10.

d. Menurut al-Ghazali, pendidikan yang benar merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pendidikan juga dapat menghantarkan manusia untuk menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pendidikan juga sarana menebar keutamaan11.

e. Sedangkan Menurut M. Ngalim Purwanto mendefinisikan pendidikan sebagai “segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak- anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.” Atau lebih jelas lagi, pendidikan ialah suatu upaya yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak-anak, agar mereka dapat bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan masyarakat.

Jadi, Pendidikan merupakan sebuah keharusan, Education is a necessity of life. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan merupakan kebutuhan

9 Siti Shafa Marwah, dkk., ‘’Relevansi Konsep Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara Dengan Pendidikan Islam’’, TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education, Vol. 5, No. 1, 2018 h.17

10 Saini, ‘’Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Di Sdn 1 Pemangkih Seberang Kecamatan Labuan Amas Utara Tahun Ajaran 2018/2019’’, Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial, Vol. 5 No. 2, 2019, h. 1

11 Syahraini Tambak, ‘’Pemikiran Pendidikan Al-Ghazali’’, Jurnal Al-hikmah, Vol. 8, No.

1, 2011, h. 75

pokok manusia. Dapat dipastikan, jika seseorang tidak mendapatkan pendidikan maka ia tidak akan dapat mengembangkan fitrahnya sesuai semestinya.

Pendidikan bisa diartikan secara luas dan sempit. Dalam pengertian luas, pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan pengalaman belajar seseorang. Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya.

Pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sepanjang hidup (lifelong) sejak lahir (bahkan sejak awal hidup dalam kandungan) hingga mati. Selain itu, dalam pengertian luas, tempat berlangsungnya pendidikan tidak terbatas dalam satu jenis lingkungan hidup tertentu dalam bentuk sekolah, tetapi berlangsung dalam segala bentuk lingkungan hidup manusia. Dan juga dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran kepada peserta didik (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan peserta didik tersebut. Di samping tidak ada batas waktu dan tempat, pendidikan juga tidak terbatas dalam bentuk kegiatannya.12

Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang bertujuan. Tujuan dari proses pendidikan terbentuknya manusia yang utuh, memerhatikan aspek jasmani dan rohani, aspek individu dan sosial, aspek kognitif,

12 Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 45-46

afektif, maupun psikomotorik. Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan itu erat kaitannya dengan masalah yang dihadapi dalam kehidupan manusia.

Dalam pengertian sempit, pendidikan adalah sekolah atau persekolahan.

Pendidikan tidak berlangsung seumur hidup, tetapi berlangsung dalam waktu yang terbatas dan tidak berlangsung di mana pun dalam lingkungan hidup, tetapi di tempat tertentu yang telah direkayasa untuk khusus berlangsungnya pendidikan. Dalam pengertian sempit, bentuk pendidikan adalah terstruktur. Selain itu, bentuk-bentuk kegiatan pendidikan berorientasi pada isi pendidikan yang terprogram dalam sebuah kurikulum.

Jadi, cara pandang sempit ini membatasi proses pendidikan berdasarkan waktu atau masa pendidikan, lingkungan pendidikan maupun bentuk pendidikan13.

Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik, baik yang berkenaan dengan segi intelektual, sosial afektif, maupun fisik motorik.

Proses yang diinginkan dalam usaha kependidikan adalah proses yang terarah dan bertujuan yaitu mengarahkan peserta didik (manusia) kepada titik optimal kemampuannya.

13 Redja Mudyahardjo, ibid, h. 49-50

Dari definisi-definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan adalah proses segala usaha untuk mendidik, membimbing, membina, membentuk dan mengembangkan potensi manusia melalui pemberian berbagai ilmu pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup agar menjadi manusia yang berpotensi dan berakhlak mulia untuk keberlangsungan hidup dan berkehidupan dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dokumen terkait