Bab V Penutup
4. Kecepatan (V) dan Waktu Tempuh (TT)
4.1 Analisa Teknik Lalu Lintas .1 Analisa Lalu Lintas Eksisting
4.2.2 Manfaat
4.2.2.1 Penghematan Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Pada bagian ini dipaparkan perbandingan biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan pada kondisi eksisting dan pasca peningkatan.
Analisa menunjukkan bahwa terjadi penurunan biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan setelah dilakukan peningkatan ruas jalan Sekapuk – Ujungpangkah Kabupaten Gresik yakni pada kondisi eksisting total biaya biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan adalah sebesar Rp80.082, sementara pasca peningkatan total biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan adalah sebesar Rp70.280. Besarnya penurunan biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan adalah Rp9.802, dan prosentase penurunan biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan adalah sebesar 7%. Untuk selanjutnya dilakukan Analisa penghematan biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan per tahun, maka sebagai contoh dapat dilihat perhitungan pada tahun 2020 sebagai berikut.
a. Biaya Operasi Kendaraan
Adapun penjabaran biaya operasi dan pemeliharaan untuk masing- masing komponen yang digunakan pada model tersebut diatas di jabarkan sebagai berikut:
- Bahan Bakar
Pada komponen ini digunakan persamaan 3.1.. Sebagai contoh perhitungan maka dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini.
Konsumsi Bahan Bakar = basic fuel (1 ± (kk + kl + kr)) di mana :
bf = konsumsi bahan bakar dasar dalam (liter/1000 km), kk = koreksi akibat kelandaian,
kl = koreksi akibat kondisi lalu lintas,
kr = koreksi akibat kekasaran jalan (roughness).
Basic fuel (Bf) untuk setiap golongan kendaraan sebagai berikut:
Bf Kend Gol. I = 0,0284 V2 - 3,0644 V + 141,68 Bf Kend Gol. IIA = 2.26533 * Basic fuel Gol. I Bf Kend Gol. IIB = 2.90805 * Basic fuel Gol. I dimana:
V = kecepatan kendaraan (km/jam)
Kend Gol I = sedan, jeep, pick up, bus kecil, truk (3/4), dan bus sedang, Kend Gol IIA = truk besar dan bus besar, dengan 2 gandar, sedangkan Kend Gol IIB = truk besar dan bus besar dengan 3 gandar atau lebih. V = Kecepatan kendaraan (km/jam)
• Perhitungan Basic Fuel
Bf Kend Gol. I = 0,0284 (40)2 - 3,0644 (40) + 141,68 = 64,54 Bf Kend Gol. IIA = 2.26533 * 64,54 = 146,21
Bf Kend Gol. IIB = 2.90805 * 64,54 = 187,70
• Penentuan Faktor Koreksi
- Koreksi lalu lintas (Kl) dipilih 0,5 mengingat vc ratio ketentuan 0 ≤ v/c < 0,6, hasil perhitungan vc ratio pada penelitian ini adalah 0,23.
- Koreksi Kelandaian Positif (kk) dipilih 0,4, mengingat ketentuan 0%
≤ g < 5%, sementara standart perencanaan jalan kolektor primer sesuai dengan Keputusann Menteri Pekerjaan Umum No. 19 (2011) adalah 3% sebagaimana terlampir.
- Koreksi Kelandaian Negatif (kk) dipilih -0,158, mengingat ketentuan -5% ≤ g < 0%, sementara standart perencanaan jalan kolektor primer sesuai dengan Keputusann Menteri Pekerjaan Umum No. 19 (2011) adalah -3% sebagaimana terlampir.
- Koreksi kekasaran (Kr) dipilih 0,085 pada eksisting mengingat ketentuan < 3 m/km sementara hasil perhitungan menunjukkan 2 m/km. Pada peningkatan dipilih 0,035 mengingat ketentuan > 3 m/km sementara hasil perhitungan menunjukkan 6,74 m/km.
- Perhitungan total faktor koreksi
Eksisting = (1 ± ((-0,158 )+ 0,5 + 0,085) = 1,38
• Konsumsi Bahan Bakar
Pada perhitungan konsumsi bahan bakar digunakan persamaan 3…
sebagai contoh perhitungan dapat dilihat pada uraian dibawah ini.
Golongan I = 64,54 x 1,38 = 88,88
• Biaya Bahan Bakar
Pada perhitungan biaya bahan bakar terlebih dahulu dilakukan identifikasi indikator terkait sebagai berikut.
Konsumsi bahan bakar dalam ltr/ 1000 km per golongan = (88,88/
1000) (Untuk Golongan I) x 8,9 (Panjang jalan dalam km) x 8.600 (Harga Bahan Bakar Per Liter) = Rp. 6.802,65/ Kendaraan.
No Ruas
Panjang VCR
V Harga Basic Fuel Faktor Koreksi
(Ltr/1000km) (Rp/Kendaraan)
(km) (km/jam) BBM/ltr
Gol I Gol II Gol III Lalu Lintas
Kelandaian (+)
Kelandaian
(-) Kekasaran Total
Gol I Gol II Gol III Gol I Gol II Gol III
Basic Fuel (1 ± kk + kl + kr) Konsumsi bahan
bakar/1000*Panjang*Harga BBM 1 Eksisting 8,9 0,40 40 8.600 64,54 146,21 187,70 0,05 0,4 0,158 0,085 1,38 88,88 201,34 258,46 6.802,65 15.410,25 19.782,45 2 Peningkatan 8,9 0,23 60 8.600 60,06 136,05 174,65 0,05 0,4 0,158 0,035 1,33 79,69 180,53 231,76 6.099,80 13.818,07 17.738,53 Sumber : Hasil Analisa (2019
- Pelumas
Berdasarkan studi literatur, dengan kriteria kemudahan dalam mengimplementasikan model, maka dipilih spesifikasi model yangdikembangkan dalam GENMERRI, yaitu model yang dipakai oleh BinaMarga untuk studi kelayakan jalan. Model ini memperhatikan pengaruhdari kecepatan perjalanan dan kekasaran permukaan jalan (roughness) terhadap konsumsi minyak pelumas. Berikut merupakan contoh perhitungan biaya operasi kendaraan untuk komponen pelumas.
✓ Identifikasi Indikator
- Panjang Jalan = 8,9 Km (eksisting dan perencanaan)
- Faktor Koreksi diambil 1,50 untuk eksisting mengingat kekasaran 2m/
km < 3m/ km, sedangkan pada perencanaan diambil 1,00 mengingat kekasaran 6,7 m/ km > 3m/ km.
- Kecepatan eksisting adalah 40 km/ jam sedangkan kecepatan rencana adalah 60-80 km/ jam.
- Konsumsi dasar untuk kondisi eksisting adalah sesuai dengan kecepatan 40 km untuk golongan kendaraan I, II A, dan IIIB berturut – turut adalah 0,0027, 0,0054, dan 0,0043. Sementara untuk kondisi eksisting adalah sesuai dengan kecepatan 40 km untuk golongan kendaraan I, II A, dan IIIB berturut – turut adalah 0,0029, 0,0055, dan 0,0044.
✓ Perhitungan Biaya Minyak Pelumas
Setelah dilakukan identifikasi indikator terkait maka selanjutnya adalah dilakukan perhitungan biaya minyak dan pelumas, sebagai contoh dapat dilihat pada uraian dibawah ini.
Biaya Minyak Pelumas Golongan I
= 8,9 x 1,5 x 44.000 (www.pertamina.com) x 0,0027
= Rp1.586,00
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 10 Komponen Pelumas
Harga Pelumas Rp 44.000
No Ruas Panjang
(km)
Korek- si
V (km/jam)
Biaya Minyak Pelumas Konsumsi
Dasar Gol I Konsumsi
Dasar Gol IIA Konsumsi
Dasar Gol IIB
1 Eksisting 8,9 1,5 40 0,0027 Rp 1.586 0,0054 Rp 3.172 0,0043 Rp 2.526
2 Peningkatan 8,9 1 60 0,0029 Rp 1.136 0,0055 Rp 2.154 0,0044 Rp 1.723
Sumber : Hasil Analisa (2019) - Ban
Untuk biaya operasi kendaraan komponen ban terlebih dahulu dilakukan penentuan indikator terkait diantaranya adalah sebagai berikut.
✓ Identifikasi Indikator
- Panjang Jalan = 8,9 Km (eksisting dan perencanaan)
- Kecepatan kendaraan eksisting 40 km/ jam, sementara pada perencanaan direncanakan 60-80 km/ jam.
- Pemakaian ban per 1.000 km untuk masing – masing golongan, sebagai contoh pada golongan I.
= 0,0008848 V – 0.0045333
= 0,0008848 (40) – 0.0045333
= 0,0308587
✓ Perhitungan Biaya Ban
Setelah dilakukan identifikasi indikator terkait maka selanjutnya adalah dilakukan perhitungan biaya minyak dan pelumas, sebagai contoh dapat dilihat pada uraian dibawah ini.
Biaya ban untuk kendaraan golongan I
= 0,0308587x (8,9/ 1000) x 250.000 (Pertamina (2019)) x 2
= Rp 137,32
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 11 Komponen Ban
Harga ban Gol I Gol IIA Gol IIB
*250.000 *600.000 *900.000
No Ruas Panjang
(km)
V (km/jam)
Y Biaya Ban (Rp)
Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
1 Eksisting 8,9 40 0,0308587 0,042957 0,056279 216,07 1.445,42 2.799,81 2 Peningkatan 8,9 60 0,0485547 0,067669 0,087385 137,32 917,57 1.803,17 Sumber : * Pertamina (2019)
Hasil Analisa (2019) a. Perawatan
Pada perawatan kendaraan terbagi menjadi dua yakni biaya suku cadang dan upah mekanik, untuk lebih jelas dapat dilihat pada uraian dibawah ini.
- Suku Cadang
Sebelum dilakukan perhitungan maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi indikator terkait sebagai berikut.
- Panjang Jalan = 8,9 Km (eksisting dan perencanaan)
- Kecepatan kendaraan eksisting 40 km/ jam, sementara pada perencanaan direncanakan 60-80 km/ jam.
- Biaya penyusutan kendaraan setiap 1000 km, sebagai contoh pada golongan I.
= 0.0000064 V + 0.0005567
= 0.0000064 (40) + 0.0005567
= 0,0008127
Untuk selanjutnya dilakukan perhitungan biaya suku cadang per masing – masing golongan kendaraan, sebagai contoh dapat dilihat perhitungan biaya suku cadang pada kendaraan golongan I kondisi eksisting sebagai berikut.
Biaya suku cadang = 0,0008127 x (8,9/1000) x 10.000.000 ( = Rp. 72,33
Untuk lebih lengkap mengenai biaya suku cadang kendaraan per masing – masing golongan, maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 12 Biaya Suku Cadang
Suku Cadang Gol I Gol IIA Gol IIB
*10.000.000 *100.000.000 *130.000.000
No Ruas Panjang
(km)
V (km/jam)
Y Biaya Suku Cadang (Rp)
Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
1 Eksisting 8,9 40 0,0008127 0,0034171 0,002304 83,72 3.632,18 3.107,70 2 Peningkatan 8,9 60 0,0009407 0,0040811 0,002686 72,33 3.041,22 2.665,73 Perhitungan biaya suku cadang = Y * (Panjang Jalan/1000)*Nilai kendaraan terdepresiasi
Sumber : *Dispenda Jawa Timur (2019) Hasil Analisa (2019)
- Upah Mekanik
Sebelum dilakukan perhitungan maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi indikator terkait sebagai berikut.
- Panjang Jalan = 8,9 Km (eksisting dan perencanaan)
- Kecepatan kendaraan eksisting 40 km/ jam, sementara pada perencanaan direncanakan 60-80 km/ jam.
- Biaya penyusutan kendaraan setiap 1000 km, sebagai contoh pada golongan I.
Y = 0,00362 V + 0,36267
Y = 0.0000064 (40) + 0.0005567 Y = 0,50747
Untuk selanjutnya dilakukan perhitungan biaya suku cadang per masing – masing golongan kendaraan, sebagai contoh dapat dilihat perhitungan biaya suku cadang pada kendaraan golongan I kondisi eksisting sebagai berikut.
Biaya upah mekanik = 0,50747 x (8,9/1000) x 10.000 (Upah mekanik) = Rp. 45,16
Untuk lebih lengkap mengenai biaya upah mekanik kendaraan per masing – masing golongan, maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 13 Upah Mekanik
No Ruas Panjang
(km)
V (km/jam)
Y Biaya Mekanik (Rp)
Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
1 Eksisting 8,9 40 0,50747 2,90173 1,8164 51,61 299,39 188,56 2 Peningkatan 8,9 60 0,57987 3,36393 2,1186 45,16 258,25 161,66 Perhitungan biaya tenaga kerja = Y * (Panjang Jalan/1000)*Upah mekanik
Sumber : Hasil Analisa (2019)
b. Nilai Penyusutan Akibat Pemakaian (Depreciation)
Sebelum dilakukan perhitungan maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi indikator terkait sebagai berikut.
- Panjang Jalan = 8,9 Km (eksisting dan perencanaan)
- Kecepatan kendaraan eksisting 40 km/ jam, sementara pada perencanaan direncanakan 60-80 km/ jam.
- Biaya penyusutan kendaraan setiap 1000 km, sebagai contoh pada golongan I.
Y = 1/ (2,5 V + 125) Y = 1/ ((2,5 x 40) + 125) Y = 0,0044444
Untuk selanjutnya dilakukan perhitungan biaya suku cadang per masing – masing golongan kendaraan, sebagai contoh dapat dilihat perhitungan biaya terdepresiasi pada kendaraan golongan I kondisi eksisting sebagai berikut.
Biaya upah mekanik = 0,0044444x (8,9/1000) x 20.000.000 (Harga kendaraan baru menurut Dispenda Jawa Timur (2019)
= Rp. 197,78
Untuk lebih lengkap mengenai biaya upah mekanik kendaraan per masing – masing golongan, maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 14 Biaya Kendaraan Terdepresiasi Nilai Kendaraan Terdepresiasi
Gol I Gol IIA Gol IIB
*10.000.000 *100.000.000 *130.000.000
No Ruas Panjang
(km)
V (km/jam)
Y Biaya Depresiasi (Rp)
Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
1 Eksisting 8,9 40 0,00444 0,00123 0,00185 197,78
549,38
1.071,30 2 Peningkatan 8,9 60 0,00363 0,00101 0,00151
161,82
449,49
876,52 Perhitungan biaya depresiasi = Y * (Panjang Jalan/1000)*Nilai kendaraan terdepresiasi * 0,5
Sumber : *Dispenda Jawa Timur (2019) Hasil Analisa (2019)
c. Asuransi Kendaraan
Sebelum dilakukan perhitungan maka terlebih dahulu dilakukan identifikasi indikator terkait sebagai berikut.
- Panjang Jalan = 8,9 Km (eksisting dan perencanaan)
- Kecepatan kendaraan eksisting 40 km/ jam, sementara pada perencanaan direncanakan 60-80 km/ jam.
- Biaya penyusutan kendaraan setiap 1000 km, sebagai contoh pada golongan I.
Y = 38/(500 V) Y = 38/(500 x 40) Y = 0,00190
Y adalah biaya asuransi kendaraan per 1.000 km
Untuk selanjutnya dilakukan perhitungan biaya suku cadang per masing – masing golongan kendaraan, sebagai contoh dapat dilihat perhitungan biaya terdepresiasi pada kendaraan golongan I kondisi eksisting sebagai berikut.
Biaya asuransi kendaraan = 0,00190 x (8,9/1000) x 20.000.000 (Harga kendaraan baru menurut
https://info.dipendajatim.go.id (2019)) = 338,20
Untuk lebih lengkap mengenai biaya upah mekanik kendaraan per masing – masing golongan, maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 15 Biaya Asuransi Kendaraan
Nilai kendaraan Gol I Gol IIA Gol IIB
*20.000.000 *250.000.000 *350.000.000
No Ruas Panjang
(km)
V (km/jam)
Y Biaya Asuransi (Rp)
Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB 1 Eksisting 8,9 40 0,00190 0,0000583 0,000890
338,20
129,79
2.771,05 2 Peningkatan 8,9 60 0,00127 0,0000389 0,000593
225,47
86,53
1.847,37 Perhitungan Biaya Asuransi = Y * (Panjang Jalan/1000)*Nilai kendaraan baru
Sumber : *Dispenda Jawa Timur (2019) Hasil Analisa (2019)
d. Bunga Modal
Pada tahap ini dilakukan perhitungan bunga modal per masing – masing golongan kendaraan, sebagai contoh dapat dilihat perhitungan biaya terdepresiasi pada kendaraan golongan I kondisi eksisting sebagai berikut.
Bunga Modal = (0,22% x Harga kendaraan baru) x (Panjang Jalan/ 1000) = (0,22% x 20.000.000) x (8,9/ 1000)
= 391,60
Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 16 Bunga Modal
No Ruas Panjang
(km)
Bunga Modal (Rp) Gol I Gol IIA Gol IIB 1 Eksisting
8,9
391,60
4.895,00
6.853,00 2 Peningkatan
8,9
391,60
4.895,00
6.853,00 Harga kendaraan baru Gol I *20.000.000 Harga kendaraan baru Gol IIA *250.000.000 Harga kendaraan baru Gol IIB *350.000.000 Perhitungan bunga modal = (0,22% * Harga Kendaraan Baru ) * (Panjang Jalan/1000)
Sumber : *Dispenda Jawa Timur (2019) Hasil Analisa (2019)
e. Rekapitulasi Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Pada bahasan ini akan dipaparkan data rekapitulasi biaya operasional kendaraan untuk masing – masing golongan kendaraan sebagai berikut.
Tabel 4. 17 Rekapitulasi Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Komponen Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Golongan Kendaraan Total Biaya
I IIA III B
Eksisting
Bahan Bakar Rp6.803 Rp15.410 Rp19.782 Rp41.995
Pelumas Rp1.586 Rp3.172 Rp2.526 Rp7.284
Ban Rp 216 Rp 1.445 Rp 2.800 Rp4.461
Pemeliharaan
a. Suku Cadang Rp 84 Rp3.632 Rp 3.108 Rp6.824
b. Upah Mekanik Rp 52 Rp 299 Rp189
Rp 540 Kendaraan Terdepresiasi Rp198 Rp549 Rp1.071
Rp1.818 Bunga Modal Rp 4.895 Rp4.895 Rp 6.853 Rp14.643 Asuransi Kendaraan Rp 338 Rp130 Rp 2.771
Rp3.239 Total Biaya Rp14.074 Rp28.373 Rp37.634 Rp 80.082
Pasca Peningkatan
Bahan Bakar Rp6.100 Rp13.818 Rp17.739 Rp37.656
Pelumas Rp1.136 Rp2.154 Rp1.723 Rp5.012
Ban Rp 137 Rp 918 Rp 1.803 Rp2.858
Pemeliharaan
a. Suku Cadang Rp 72 Rp 3.041 Rp 2.666 Rp5.779
b. Upah Mekanik Rp 45 Rp 258 Rp162 Rp 465
Kendaraan Terdepresiasi Rp162 Rp 449 Rp 877 Rp1.488 Bunga Modal Rp 3.920 Rp4.895 Rp 6.853 Rp12.140 Asuransi Kendaraan Rp 225 Rp 87 Rp1.847 Rp2.159 Total Biaya Rp8.366 Rp26.780 Rp35.135 Rp70.280 Sumber : Hasil Analisa (2019)
Untuk lebih lengkap maka dapat dilihat hasil perhitungan keseluruhan pada tabel dibawah ini.
a. Eksisting
Jumlah BOK per hari untuk MC = 11.088,89 (Vol. Kendaraan per hari) x 9.579,93 (BOK rata – rata/ km)
= Rp. 106.230.739,84/ hari Jumlah Nilai BOK per tahun untuk MC = Rp. 106.230.739,84 x 365
= 38.774.220.040,87
Untuk tahap selanjutnya adalah dilakukan penjumlahan Nilai BOK per tahun untuk masing - masing jenis kendaraan (dengan menggunakan formula yang sama seperti tersebut diatas), sebagai contoh dapat dilihat seperti dibawah ini.
Jumlah Nilai BOK per tahun = MC + LV + HV
=Rp.38.774.220.040,87 + Rp. 6.445.941.968,67 + Rp. 11.144.442.547,95
= Rp. 56.364.604.557,50/ tahun b. Pasca Peningkatan
Jumlah BOK per hari untuk MC = 11.088,89 (Vol. Kendaraan per hari) x 8.374,63 (BOK rata – rata/ km)
= Rp. 92.865.304,23 / hari Jumlah Nilai BOK per tahun untuk MC = Rp. 92.865.304,23 x 365 = 33.895.836.043,94/ tahun
Untuk tahap selanjutnya adalah dilakukan penjumlahan Nilai BOK per tahun untuk masing - masing jenis kendaraan (dengan menggunakan formula yang sama seperti tersebut diatas), sebagai contoh dapat dilihat seperti dibawah ini.
Jumlah Nilai BOK per tahun = MC + LV + HV
=Rp.33.895.836.043,94+ Rp. 6.084.028.151,43 + Rp. 10.404.403.982,71
= 50.384.268.178,07
Untuk lebih lengkap dapat dilihat hasil perhitungan nilai biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan per tahun baik eksisting maupun pasca peningkatan sebagai berikut.
Tabel 4. 18 Nilai Biaya Operasi dan Pemeliharaan Kendaraan Per Tahun
Item MC LV HV Total
Eksisting BOK
rata2/km (Rp.)
9.579,93 28.382,33 37.643,08
Jarak tempuh (asumsi) (km)
8,9 8,9 8,9
Vol. lalu lintas LHR (kend.)
11.088,89 622,22 811,11
Jumlah BOK/hari (Rp)
106.230.739,84 17.660.114,98 30.532.719,31 Jumlah
Nilai BOK per tahun (Rp)
38.774.220.040,87 6.445.941.968,67 11.144.442.547,95 56.364.604.557,50 Pasca Peningkatan
Item MC LV HV Total
BOK rata2/km (Rp.)
8.374,63 26.788,77 35.143,42
Jarak tempuh (asumsi) (km)
8,9 8,9 8,9
Vol. lalu lintas LHR (kend.)
11.089 622,22 811,11
Jumlah BOK/hari (Rp)
92.865.304,23 16.668.570,28 28.505.216,39
Jumlah Nilai BOK per tahun (Rp)
33.895.836.043,94 6.084.028.151,43 10.404.403.982,71 50.384.268.178,07
Sumber : Hasil Analisa (2019)
Untuk selanjutnya dilakukan perhitungan penghematan nilai nilai biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan per tahun yang merupakan hasil pengurangan nilai biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan per tahun tanpa
peningkatan jalan dan dengan peningkatan jalan, sebagai contoh dapat dilihat pada perhitungan tahun 2020 sebagai berikut.
Penghematan nilai biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan tahun 2020 : Rp. 57.012.797.510 – Rp. 50.963.687.262 = Rp. 6.049.110.247,79
Untuk lebih hasil peramalan perhitungan penghematan nilai biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan selama 30 tahun, maka dapat dilihat pada tabel 4.17 sebagai berikut.
Tabel 4. 19 Penghematan Nilai Biaya Operasi dan Pemeliharaan Kendaraan Per Tahun
Tahun
Tanpa Peningkatan kelas jalan (Rp)
Peningkatan kelas jalan 2/2UD
(Rp)
Penghematan (Rp)
2019 56.364.604.557,50 50.384.268.178,07 5.980.336.379,43 2020 57.012.797.510 50.963.687.262 6.049.110.247,79 2021 57.702.652.360 51.580.347.878 6.122.304.481,79 2022 58.400.854.453 52.204.470.087 6.196.384.366,02 2023 59.072.464.280 52.804.821.493 6.267.642.786,23 2024 59.751.797.619 53.412.076.940 6.339.720.678,27 2025 60.438.943.291 54.026.315.825 6.412.627.466,07 2026 61.133.991.139 54.647.618.457 6.486.372.681,93 2027 61.837.032.037 55.276.066.070 6.560.965.967,77 2028 62.548.157.906 55.911.740.829 6.636.417.076,40 2029 63.267.461.722 56.554.725.849 6.712.735.872,78 2030 63.995.037.531 57.205.105.196 6.789.932.335,32 2031 64.730.980.463 57.862.963.906 6.868.016.557,17 2032 65.475.386.738 58.528.387.991 6.946.998.747,58 2033 66.228.353.686 59.201.464.453 7.026.889.233,18 2034 66.989.979.753 59.882.281.294 7.107.698.459,36 2035 67.760.364.520 60.570.927.529 7.189.436.991,64 2036 68.539.608.712 61.267.493.195 7.272.115.517,04 2037 69.327.814.213 61.972.069.367 7.355.744.845,49 2038 70.125.084.076 62.684.748.165 7.440.335.911,21 2039 70.931.522.543 63.405.622.769 7.525.899.774,19 2040 71.747.235.052 64.134.787.431 7.612.447.621,60 2041 72.572.328.255 64.872.337.486 7.699.990.769,24 2042 73.406.910.030 65.618.369.367 7.788.540.663,09 2043 74.251.089.496 66.372.980.615 7.878.108.880,72 2044 75.104.977.025 67.136.269.892 7.968.707.132,84 2045 75.968.684.261 67.908.336.996 8.060.347.264,87 Sumber : Hasil Analisa (2019)
Tahun
Tanpa Peningkatan kelas jalan (Rp)
Peningkatan kelas jalan 2/2UD
(Rp)
Penghematan (Rp) 2046 76.842.324.130 68.689.282.871 8.153.041.258,42 2047 77.726.010.857 69.479.209.624 8.246.801.232,89 2048 78.619.859.982 70.278.220.535 8.341.639.447,07 2049 79.523.988.372 71.086.420.071 8.437.568.300,71 Sumber : Hasil Analisa (2019)
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa dengan dilakukan peningkatan ruas jalan Sekapuk – Ujungpangkah Kabupaten Gresik, maka dapat menghemat nilai biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan per tahun.