• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Pengujian Hipotesis

Pengujian statistik digunakan untuk mengetahui apakah model penelitian yang digunakan sudah bagus atau belum secara statistik. Terdapat beberapa pengujian dalam uji hipotesis diantaranya adalah uji T statistik, uji F statistik, dan uji koefisien determinasi (R2). Model yang digunakan dalam estimasi ini adalah Generalized Least Square (GLS). Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan software Eviews, maka hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4. 1. Hasil Perhitungan Estimasi Data Panel terhadap Keseluruhan Periode Penelitian (2011-2017)

Indikator Model 1 Model 2

AHH_L MYS_L TPAK_L AHH_P MYS_P TPAK_P

Coefficient 0.308828 0.430205 -0.005579 0.190769 0.437589 0.000218

Coefficient (Konstanta) -13.38839 -6.313379

Prob. T (Sig) 0.0000 0.0000 0.0084 0.0000 0.0000 0.8310

Prob. F (Sig) 0.0000 0.0000

Adj. R2 0.993 0.994

Individual Effect _babel 0.114840 _babel 0.171505

_bali -0.925601 _bali -0.313698

_banten -0.217678 _banten -0.109091

_bengkulu -0.265093 _bengkulu -0.415073

_diy -2.571562 _diy -1.746609

_gorontalo 0.813253 _gorontalo -0.028280

_jabar -1.097396 _jabar -0.697993

_jakarta -0.630688 _jakarta -0.227377

_jambi -0.240649 _jambi 0.172452

_jateng -1.313036 _jateng -0.713486

_jatim -0.032803 _jatim 0.246628

_kalbar 0.006442 _kalbar 0.156463

_kalsel 0.477416 _kalsel 0.291757

_kalteng -0.024219 _kalteng -0.052742

74

Indikator Model 1 Model 2

_kaltim -0.446698 _kaltim 0.096667

_kepri 0.292235 _kepri 0.082826

_lampung -0.161407 _lampung -0.203371

_maluku 0.133260 _maluku -0.511768

_malut -0.181621 _malut -0.362867

_ntb -1.038036 _ntb 0.810448

_ntt 0.514069 _ntt 0.023033

_papbar 1.286513 _papbar 1.732931

_papua 2.224861 _papua 2.110375

_riau 0.339478 _riau 0.407543

_sulbar 1.645683 _sulbar 0.928101

_sulsel -0.016604 _sulsel -0.054376

_sulteng 0.604650 _sulteng 0.177946

_sultengg -0.648407 _sultengg -0.458049

_sulut -0.854462 _sulut -1.034397

_sumbar -0.032676 _sumbar -0.362387

_sumsel 0.232946 _sumsel 0.143854

_sumut -0.063082 _sumut -0.260967

Sumber: Hasil Pengolahan Data

( )

Dimana:

PDRB : Produk Domestik Bruto per Kapita AHH_L : Angka Harapan Hidup Laki-laki MYS_L : Rata-rata Lama Sekolah Laki-laki

TPAK_L : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Laki-laki

ε : error term

( )

Dimana:

PDRB : Produk Domestik Bruto per Kapita AHH_P : Angka Harapan Hidup Perempuan MYS_P : Rata-rata Lama Sekolah Perempuan

TPAK_P : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

ε : error term

75 Berdasarkan persamaan regresi (1) diatas dapat dilihat pada kolom coefficient (C) sebesar -13.38839 sedangkan pada persamaan regresi (2) memiliki angka coefficient (C) adalah -6.313379 bahwasanya nilai variabel PDRB per kapita ketika tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.

Variabel angka harapan hidup laki-laki memiliki arah hubungan positif terhadap PDRB per kapita dengan nilai C sebesar 0.308828. Variabel angka harapan hidup perempuan memiliki arah hubungan yang positif terhadap PDRB dengan nilai C sebesar 0.190769.

Lalu, variabel rata-rata lama sekolah laki-laki memiliki arah hubungan positif terhadap PDRB dengan nilai C sebesar 0.430205. Variabel rata-rata lama sekolah perempuan memiliki arah hubungan yang positif terhadap PDRB per kapita dengan nilai C sebesar 0.437589.

Variabel bebas lainnya yaitu tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki memiliki arah hubungan yang negatif terhadap PDRB per kapita dengan nilai C sebesar -0.005579. sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan memiliki arah hubungan yang positf terhadap PDRB per kapita dengan nilai C sebesar 0.000218.

Nilai probabilitas variabel angka harapan hidup laki-laki sebesar 0.0000, nilai tersebut berada di bawah α = 0,05. Dimana hal ini mengartikan bahwa variabel angka harapan hidup laki-laki berpengaruh positif signifikan terhadap PDRB per kapita. Arah hubungan yang positif antara variabel angka harapan hidup laki-laki terhadap PDRB mengartikan bahwa setiap peningkatan yang terjadi pada nilai angka harapan hidup laki-laki akan memberikan dampak kenaikan pada PDRB per kapita.

Variabel angka harapan hidup perempuan memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0000, nilai tersebut berada di bawah α = 0,05. Dimana hal ini mengartikan bahwa variabel angka harapan hidup perempuan berpengaruh positif signifikan terhadap PDRB per kapita. Arah hubungan yang positif antara variabel angka harapan hidup perempuan terhadap PDRB mengartikan bahwa setiap peningkatan yang terjadi pada nilai angka harapan hidup perempuan akan memberikan dampak kenaikan pada PDRB per kapita.

76 Variabel rata-rata lama sekolah laki-laki memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0000, nilai tersebut berada di bawah α = 0,05. Dimana hal ini mengartikan bahwa variabel rata-rata lama sekolah laki-laki berpengaruh positif signifikan terhadap PDRB per kapita. Arah hubungan yang positif antara variabel rata-rata lama sekolah laki-laki terhadap PDRB per kapita mengartikan bahwa setiap peningkatan yang terjadi pada nilai rata-rata lama sekolah laki-laki akan memberikan dampak kenaikan pada PDRB per kapita.

Variabel rata-rata lama sekolah perempuan memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0000, nilai tersebut berada di bawah α = 0,05. Dimana hal ini mengartikan bahwa variabel rata-rata lama sekolah perempuan berpengaruh positif signifikan terhadap PDRB per kapita. Arah hubungan yang positif antara variabel rata-rata lama sekolah perempuan terhadap PDRB per kapita mengartikan bahwa setiap peningkatan yang terjadi pada nilai rata-rata lama sekolah perempuan akan memberikan dampak kenaikan pada PDRB per kapita.

Variabel tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0084, nilai tersebut masih berada di bawah α = 0,05.

Dimana hal ini mengartikan bahwa variabel tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PDRB per kapita. Koefisien tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki yang bernilai negatif mengandung arti bahwa rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki akan meningkatkan PDRB per kapita.

Variabel tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan memiliki nilai probabilitas sebesar 0.8310, nilai ini berada di atas α = 0,05. Dimana hal ini mengartikan bahwa variabel tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan tidak signifikan terhadap PDRB per kapita. Oleh karena itu, setiap perubahan pada variabel tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan merubah angka namun tidak terlalu signifikan seperti variabel tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki.

77 a. Uji T Statistik

Uji ini merupakan untuk bertujuan mengetahui apakah variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. Untuk uji t statistik dapat dilakukan dengan cara Quick Look, yaitu dengan melihat nilai probabilitas dan derajat kepercayaan yang ditentukan dalam penelitian ini. Bila nilai probabilitas < derajat kepercayaan yang ditentukan maka suatu variabel dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya, dan sebalikna apabila nilai probabilitas > derajat kepercayaan yang ditentukan maka suatu variabel dapat dikatakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya. Dalam penelitian ini digunakan derajat kepercayaan sebesar 95 persen (α = 5 %). Uji t-statistik dapat juga membuktikan hipotesis yang telah dibuat. Adapun hipotesisnya sebagai berikut:

1) H0: Tidak ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011- 2017

H1: Ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017 2) H0: Tidak ada pengaruh Angka Harapan Hidup perempuan secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011- 2017

H1: Ada pengaruh Angka Harapan Hidup perempuan secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017 3) H0: Tidak ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah laki-laki secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011- 2017

H1: Ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah laki-laki secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

78 4) H0: Tidak ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah perempuan secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011- 2017

H1: Ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah perempuan secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017 5) H0: Tidak ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki

secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

H1: Ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki

secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

6) H0: Tidak ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

perempuan secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

H1: Ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan

secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

Tabel 4. 2. Uji t-statistik

Indikator Model 1 Model 2

AHH_L MYS_L TPAK_L AHH_P MYS_P TPAK_P

Coefficient 0.308828 0.430205 -0.005579 0.190769 0.437589 0.000218 Prob. T (Sig) 0.0000 0.0000 0.0084 0.0000 0.0000 0.8310

Sumber: Hasil Pengolahan Data

1) Angka Harapan Hidup ( AHH) Laki-laki dan Perempuan

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas angka harapan hidup (AHH) laki-laki sebesar 0,0000 < 0,05. Sehingga H0 ditolak, yang

79 kemudian berarti angka harapan hidup (AHH) laki-laki memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Angka harapan hidup (AHH) laki-laki memiliki pengaruh positif terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0.308828 persen terhadap PDRB di Indonesia yang berarti setiap kenaikan angka harapan hidup (AHH) laki-laki sebesar 1 persen akan meningkatkan PDRB per kapita 0.308828 persen dengan asumsi ceteris paribus.

Sedangkan variabel angka harapan hidup (AHH) perempuan dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000 > 0,05. Sehingga H1 ditolak, hal ini menunjukkan bahwa angka harapan hidup (AHH) perempuan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia.

Sedangkan dilain hal, angka harapan hidup (AHH) perempuan memiliki pengaruh positif terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0.190769 persen terhadap PDRB per kapita di Indonesia yang berarti setiap kenaikan angka harapan hidup (AHH) perempuan sebesar 1 persen akan meningkatkan PDRB per kapita di Indonesia sebesar 0.190769 persen dengan asumsi ceteris paribus.

2) Rata-rata Lama Sekolah (MYS) Laki-laki dan Perempuan

Variabel rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki memiliki pengaruh positif terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Dilihat dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai probabilitas rata-rata lama sekolah (MYS) laki- laki sebesar 0,0000 < 0,05 sehingga H0 ditolak, dapat disimpulkan bahwa variabel rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Sedangkan nilai koefisiennya sebesar 0.430205 yang artinya jika rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki naik sebesar 1 persen maka PDRB di Indonesia akan naik sebesar 0.430205 persen dengan asumsi ceteris paribus.

80 Lalu, variabel rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0000 < 0,05 sehingga H0 ditolak, dapat dikatakan bahwa variabel rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia.

Sedangkan dengan rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan nilai koefisiennya sebesar 1,696703 yang artinya jika rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan sebesar 1 persen maka PDRB di Indonesia akan naik sebesar 1,696703 persen dengan asumsi ceteris paribus.

3) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki dan Perempuan

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai probabilitas dari variabel tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki sebesar 0,0084 < 0,05.

Sehingga H0 ditolak, yang dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Namun, nilai koefisien variabel tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki -0.005579 yang artinya memiliki pengaruh negatif terhadap PDRB per kapita di Indonesia yang dapat diartikan jika tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki- laki naik sebesar 1 persen maka PDRB per kapita di Indonesia akan turun sebesar -0,005579 persen dengan asumsi ceteris paribus.

Sedangkan, dengan variabel tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,8310 > 0,05.

Sehingga H1 ditolak. Namun, variabel tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) memiliki pengaruh positif terhadap PDRB per kapita di Indonesia dengan nilai koefisiennya sebesar 0,000218 persen yang dapat diartikan jika tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan naik sebesar 1 persen maka PDRB per kapita di Indonesia akan naik sebesar 0,000218 persen dengan asumsi ceteris paribus.

81 a. Uji F Statistik

Dalam uji F statistik diperlihatkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini, pengujian secara bersama-sama dilakukan untuk mengetahui apakah variabel angka harapan hidup (AHH) laki-laki dan perempuan, rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki dan perempuan, serta tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki dan perempuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia.

Untuk mengetahui apakah pengujian variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihar dari nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitas dari F statistik < 0,05 maka dapat diartikan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai probabilitas dari F statistik > 0,05 maka dapat diartikan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Berikut adalah hipotesis uji f- statistik:

H0: Tidak ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki dan perempuan, Rata-Rata Lama Sekolah laki-laki dan perempuan, dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki dan perempuan secara simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

H1: Ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki dan perempuan, Rata- Rata Lama Sekolah laki-laki dan perempuan, dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki dan perempuan secara simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

Tabel 4. 3. Uji f-statistik

82

Indikator Model 1 Model 2

AHH_L MYS_L TPAK_L AHH_P MYS_P TPAK_P

Prob. F (Sig) 0.0000 0.0000

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dilihat dari tabel 4.5, pada model 1 bahwa nilai probabilitas 0,000000

< 0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel angka harapan hidup (AHH) laki-laki, rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki, serta tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel PDRB per kapita di Indonesia. Sedangkan pada model 2, nilai probabilitas 0,000000 < 0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel angka harapan hidup (AHH) perempuan, rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan, serta tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel PDRB per kapita di Indonesia

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependennya.

Untuk melihat proporsi variasi dapat dilihat pada nilai Adjusted R-Square pada hasil regresi:

Tabel 4. 4. Uji Koefisien Determinan (R2)

Indikator Model 1 Model 2

AHH_L MYS_L TPAK_L AHH_P MYS_P TPAK_P

Adj. R2 0.9936 0.9946

Sumber Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan dalam tabel 4.1 dapat dilihat model 1 bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,9936. Hal ini berarti bahwa 99,36 persen dari variasi PDRB per kapita di Indonesia

83 mampu dijelaskan oleh angka harapan hidup (AHH) laki-laki, rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki, serta tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki. Sedangkan, 0.64 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

Namun dilihat model 2, bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,9946. Hal ini berarti bahwa 99,46 persen dari variasi PDRB per kapita di Indonesia mampu dijelaskan oleh angka harapan hidup (AHH) perempuan, rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan, serta tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan. Sedangkan, 0.54 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

Dokumen terkait