• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.9 Pengujian Hipotesis

5.1.9.1 Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi bertujuan untuk melihat sejauh mana seluruh variabel X (sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, pemanfaatan teknologi dan pengendalian intern) dapat mempengaruhi variabel Y (kualitas laporan keuagan) dengan melihat pada tabel R square. Adapun hasil koefisien determinasi pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 5.20 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,765a ,585 ,560 2,294

a. Predictors: (Constant), Pengendalian Intern, Sitem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Pemanfaatan Teknologi

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 25 (2021)

Hasil analisis data pada tabel 5.20 menunjukkan bahwa nilai R Square pada penelitian ini ialah sebesar 0,585. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, pemanfaatan teknologi dan pengendalian intern sebagai variabel independent memiliki hubungan sebesar 58,5% terhadap variabel dependent yaitu variabel kualitas laporan keuangan. Nilai

R Square ini juga mengindikasikan bahwa variabel sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, pemanfaatan teknologi dan pengendalian intern sebagai variabel independent secara bersama-sama (simultan) dapat mempengaruhi variabel dependent yaitu variabel kualitas laporan keuangan sebesar 0,585 atau 58,5%.

Sedangkan sisanya (100-58,5=41,5) 41,5% dapat dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

5.1.9.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji t (Uji Parsial) bertujuan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependennya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung masing-masing variabel bebas dengan nilai t tabel dengan peluang kesalahan 5%

(α = 0,05). Apabila nilai thitung ≥ ttabel, maka variabel bebasnya secara individu memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Begitu pun jika tingkat signifikannya, apabila lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima. Selain itu, uji ini dapat sekaligus digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing- masing variabel bebas tersebut mempengaruhi kualitas laporan keuangan, dengan melihat nilai t masing-masing variabel. Berdasarkan nilai t, maka dapat diketahui variabel bebas mana yang memiliki pengaruh paling dominan atau signifikan terhadap variabel terikat. Adapun hasil pengujiannya sebagai berikut:

Tabel 5.21 Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1,434 2,040 -,703 ,485

Sitem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

,367 ,119 ,333 3,076 ,003

Pemanfaatan Teknologi ,290 ,121 ,264 2,395 ,020

Pengendalian Intern ,386 ,099 ,388 3,895 ,000

a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 25 (2021)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 5.21 dapat menjelaskan bahwa:

1. Pengaruh variabel sistem informasi pengelolaan keuangan daerah (X1) terhadap variabel kualitas laporan keuangan (Y)

Berdasarkan tabel 5.21 menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel sistem informasi pengelolaan keuangan daerah sebesar 3,076 dan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Adapun kriteria variabel yang memiliki pengaruh signifikan yaitu ketika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan tingkat signifikansi lebih rendah dari 0,05. T tabel pada penelitian ialah sebesar 2,007. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (3,076 > 2,007) dan nilai signifikansi sebesar 0.003 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel sistem informasi pengelolaan keuangan daerah memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel kualitas laporan keuanga (Ha diterima dan Ho ditolak).

2. Pengaruh variabel pemanfaatan teknologi (X2) terhadap variabel kualitas laporan keuangan (Y)

Berdasarkan tabel 5.21 menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel pemanfaatan teknologi sebesar 2,395 dan tingkat signifikansi sebesar 0,020.

Adapun kriteria variabel yang memiliki pengaruh signifikan yaitu ketika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan tingkat signifikansi lebih rendah dari 0,05. T tabel pada penelitian ialah sebesar 2,007. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (2,395 > 2,007) dan nilai signifikansi sebesar 0.020 < 0,05.

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel kualitas laporan keuangan (Ha diterima dan Ho ditolak).

3. Pengaruh variabel pengendalian intern (X3) terhadap variabel kualitas laporan keuangan (Y)

Berdasarkan tabel 5.21 menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel pengendalian intern sebesar 3,895 dan tingkat signifikansi sebesar 0,00.

Adapun kriteria variabel yang memiliki pengaruh signifikan yaitu ketika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan tingkat signifikansi lebih rendah dari 0,05. T tabel pada penelitian ialah sebesar 2,007. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (3,895 > 2,007) dan nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05.

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel pengendalian intern memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel kualitas laporan keuangan (Ha diterima dan Ho ditolak).

4. Berdasarkan kolom standardized coefficients beta pada tabel 5.21 dapat ditemukan variabel yang paling berpengaruh dominan diantara variabel independent lainnya. Berdasarkan kolom standardized coefficients beta tersebut menunjukkan bahwa variabel sistem informasi pengelolaan keuangan daerah memiliki nilai sebesar 0,333, variabel pemanfaatan teknologi sebesar 0,264 dan variabel pengendalian intern sebesar 0,388.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengendalian intern merupakan variabel paling dominan yang memiliki pengaruh terhadap variabel kualitas laporan keuangan sebesar 38,8%.

5.1.9.3 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Apabila nilai Fhitung ≥ dari nilai Ftabel berarti variabel bebasnya secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Sebaliknya, apabila Fhitung < Ftabel, maka secara bersama-sama variabel bebasnya tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh variabel secara bersama-sama terhadap variabel terikat maka digunakan probabilitas atau peluang kesalahan 5% (α = 0,05). Jika probabilitas <α (0,05), maka hipotesis diterima.

Adapun hasil pengujiannya sebagai berikut:

Tabel 5.22 Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 370,534 3 123,511 23,471 ,000b

Residual 263,114 50 5,262

Total 633,648 53

a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan

b. Predictors: (Constant), Pengendalian Intern, Sitem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Pemanfaatan Teknologi

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 25 (2021)

Berdasarkan tabel 5.22 menunjukkan bahwa nilai F hitung seluruh variabel independent sebesar 23,471 dan tingkat signifikansi sebesar 0,00. Adapun kriteria dalam uji simultan ini ialah ketika seluruh variabel independent memiliki nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel dan tingkat signifikansi lebih rendah dari 0,05.

F tabel pada penelitian ini ialah sebesar 2,79. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung > F tabel (23,471 > 2,79) dan nilai signifikansi sebesar 0.00 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, pemanfaatan teknologi dan pengendalian intern secara simultan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel kualitas laporan keuangan.

Dokumen terkait