BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Pengujian Hipotesis
18 Shera Sagita 50 60
19 Tenti Wetri H. 80 80
20 Tri Sulastri 70 75
21 Vera Yunani 65 70
22 Viola Rosa L. 60 60
23 Yolan 50 60
24 Zesti Wulan Z. 60 70
Jumlah 1465 1590
Rata-rata 61,04 66,25
Adapun mean dari kelas Kontrol adalah:
Tabel 4.6
Perhitungan MeanPre testdanPost testSiswa Kelas Kontrol Frekuensi Pre test Post test
X Fx X Fx
50 4 200 1 50
55 3 165 - -
60 7 420 9 540
65 6 390 1 65
70 3 210 10 700
75 1 75 - -
80 1 80 2 160
Jumlah 24 24 1465 1590
MeanPre test: X = ∑Fx = 1465 = 61,04
N 24
MeanPost test: X = ∑Fx = 1590 = 66,25
N 24
1. HasilPre testdanPost testpada Kelas Eksperimen (VII.B) a. HasilPre test
Pre test ini dilakukan sebelum peneliti melakukan pembelajaran PAI dengan menggunakan metode Debat, untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Adapun hasil pre test yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
KemampuanPre testSiswa Kelas Eksperimen
No X X² x x²
1 50 2500 -5,83 33,9889
2 60 3600 4,17 17,3889
3 60 3600 4,17 17,3889
4 55 3025 -0,83 0,6889
5 40 1600 -15,83 250,5889
6 40 1600 -15,83 250,5889
7 55 3025 -0,83 0,6889
8 60 3600 4,17 17,3889
9 50 2500 -5,83 33,9889
10 55 3025 -0,83 0,6889
11 70 4900 14,17 200,7889
12 40 1600 -15,83 250,5889
13 75 5625 19,17 367,4889
14 50 2500 -5,83 33,9889
15 60 3600 4,17 17,3889
16 50 2500 -5,83 33,9889
17 60 3600 4,17 17,3889
18 75 5625 19,17 367,4889
19 45 2025 -10,83 117,2889
20 70 4900 14,17 200,7889
21 60 3600 4,17 17,3889
22 60 3600 4,17 17,3889
23 50 2500 -5,83 33,9889
24 50 2500 -5,83 33,9889
1340 77150 0,08 2333,33
Selanjutnya dimasukan ke dalam tabulasi frekuensi, dengan mean rata-rata 55,83. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
SD =ට∑௫ேమ= ටଶଷଷଷ,ଷଷଶସ =√97,22= 9,85
Selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:
Atas/Tinggi M + 1.SD = 55,83 + 9,85 = 65,71
Tengah/Sedang M – 1.SD = 55,83 – 9,85 = 45,98
Bawah/Rendah Tabel 4.8
Frekuensi NilaiPre TestSiswa
No NilaiPre Test Kategori Frekuensi Persentase
1 65,71 ke atas Atas/tinggi 4 16,67 %
2 45,99 – 65,70 Tengah/sedang 16 66,66 %
3 45,98 ke bawah Bawah/rendah 4 16,67 %
Jumlah 24 100%
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai siswa kelas IIIB pada saat pre test, terdapat 4 siswa di kelompok atas/tinggi (16,67%), 16 siswa di kelompok tengah/sedang (66,66%), dan 4 siswa di kelompok bawah/rendah (16,67%).
b. HasilPost test
Post test ini dilakukan setelah peneliti menggunakan metode Debate pada pembelajaran PKn. Adapun hasil post testyang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
KemampuanPost testSiswa Kelas Eksperimen
No X X² x x²
1 60 3600 -10,21 104,2441
2 75 5625 4,79 22,9441
3 70 4900 -0,21 0,0441
4 75 5625 4,79 22,9441
5 50 2500 -20,21 408,4441
6 70 4900 -0,21 0,0441
7 70 4900 -0,21 0,0441
8 75 5625 4,79 22,9441
9 70 4900 -0,21 0,0441
10 70 4900 -0,21 0,0441
11 80 6400 9,79 95,8441
12 60 3600 -10,21 104,2441
13 80 6400 9,79 95,8441
14 60 3600 -10,21 104,2441
15 75 5625 4,79 22,9441
16 70 4900 -0,21 0,0441
17 70 4900 -0,21 0,0441
18 80 6400 9,79 95,8441
19 60 3600 -10,21 104,2441
20 80 6400 9,79 95,8441
21 70 4900 -0,21 0,0441
22 75 5625 4,79 22,9441
23 70 4900 -0,21 0,0441
24 70 4900 -0,21 0,0441
1685 119625 -0,04 1323,96
Selanjutnya dibuat standar deviasinya dari mean sebesar 70,21.
Adapun perhitungannya sebagai berikut:
SD =ට∑௫ேమ= ටଵଷଶଷ,ଽଶସ =ඥ55,16= 7,43
Selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:
Atas/Tinggi M + 1.SD = 70,21 + 7,43 = 77,64
Tengah/Sedang M – 1.SD = 70,21 - 7,43 = 62,78
Bawah/Rendah Tabel 4.10
Frekuensi NilaiPost TestSiswa
No NilaiPre Test Kategori Frekuensi %
1 77,64 ke atas Atas/tinggi 3 12,5 %
2 62,79 – 77,63 Tengah/sedang 14 58,33 %
3 62,78 ke bawah Bawah/rendah 7 29,17 %
Jumlah 24 100%
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi post test pada kelas Eksperimen, terdapat 3 siswa di kelompok atas/tinggi (12,5%), 14 siswa di kelompok tengah/sedang (58,33%), dan 7 siswa di kelompok bawah/rendah (29,17%).
2. HasilPre testdanPost testpada Kelas Kontrol (VII.A) a. HasilPre test
Pre test pada kelas kontrol ini dilakukan sebagai bahan pembanding dengan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol,pre testdan post test dilakukan dengan menerapkankan metode ceramah yang biasa
dilakukan oleh guru. Adapun hasil dari pre test kelas kontrol sebagai berikut:
Tabel 4.11
KemampuanPre testSiswa Kelas Kontrol
No X X² x x²
1 65 4225 3,96 15,6816
2 65 4225 3,96 15,6816
3 60 3600 -1,04 1,0816
4 60 3600 -1,04 1,0816
5 70 4900 8,96 80,2816
6 55 3025 -6,04 36,4816
7 65 4225 3,96 15,6816
8 65 4225 3,96 15,6816
9 55 3025 -6,04 36,4816
10 70 4900 8,96 80,2816
11 50 2500 -11,04 121,8816
12 60 3600 -1,04 1,0816
13 65 4225 3,96 15,6816
14 50 2500 -11,04 121,8816
15 60 3600 -1,04 1,0816
16 60 3600 -1,04 1,0816
17 55 3025 -6,04 36,4816
18 50 2500 -11,04 121,8816
19 80 6400 18,96 359,4816
20 70 4900 8,96 80,2816
21 65 4225 3,96 15,6816
22 60 3600 -1,04 1,0816
23 50 2500 -11,04 121,8816
24 60 3600 -1,04 1,0816
1465 90725 0,04 1298,96
Selanjutnya dibuat standar deviasinya dari mean sebesar 61,04.
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
SD =ට∑௫ேమ= ටଵଶଽ଼,ଽଶସ =ඥ54,12= 7,35
Selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :
Atas/Tinggi M + 1.SD = 61,04 + 7,35 = 68,39
Tengah/Sedang M – 1.SD = 61,04 - 7,35 = 53,69
Bawah/Rendah Tabel 4.12
Frekuensi NilaiPre TestSiswa
No NilaiPre Test Kategori Frekuensi Persentase
1 68, 39 ke atas Atas/tinggi 4 16,67 %
2 53,40 – 68,38 Tengah/sedang 16 66,66 %
3 53,39 ke bawah Bawah/rendah 4 16, 67 %
Jumlah 24 100%
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai pre test pada kelas Kontrol, terdapat 4 siswa dikelompok atas/tinggi (16,67%), 16 siswa dikelompok tengah/sedang (66,66%), dan 4 siswa dikelompok bawah/rendah (16,67%).
b. HasilPost test
Post test ini dilakukan setelah pembelajaran dalam kelas dengan menerapkan metode ceramah yang biasa dipakai oleh guru. Adapun hasilpost testyang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
KemampuanPost testSiswa Kelas Kontrol
No X X² x x²
1 70 4900 3,75 14,0625
2 70 4900 3,75 14,0625
3 60 3600 -6,25 39,0625
4 60 3600 -6,25 39,0625
5 80 6400 13,75 189,0625
6 70 4900 3,75 14,0625
7 65 4225 -1,25 1,5625
8 70 4900 3,75 14,0625
9 70 4900 3,75 14,0625
10 70 4900 3,75 14,0625
11 60 3600 -6,25 39,0625
12 60 3600 -6,25 39,0625
13 70 4900 3,75 14,0625
14 50 2500 -16,25 264,0625
15 60 3600 -6,25 39,0625
16 60 3600 -6,25 39,0625
17 70 4900 3,75 14,0625
18 60 3600 -6,25 39,0625
19 80 6400 13,75 189,0625
20 75 5625 8,75 76,5625
21 70 4900 3,75 14,0625
22 60 3600 -6,25 39,0625
23 60 3600 -6,25 39,0625
24 70 4900 3,75 14,0625
1590 106550 0 1212,5
Selanjutnya dibuat standar deviasinya dari mean sebesar 66,25.
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
SD =ට∑௫ேమ= ටଵଶଵଶ,ହଶସ =ඥ50,52= 7,11
Selanjutnya menetapkan kelompok atas, tengah, dan bawah dengan memasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:
Atas/Tinggi M + 1.SD = 66,25 + 7,11 = 73,36
Tengah/Sedang M – 1.SD = 66,25 - 7,11 = 59,14
Bawah/Rendah Tabel 4.14
Frekuensi NilaiPost TestSiswa
No NilaiPre Test Kategori Frekuensi %
1 73,36 ke atas Atas/tinggi 3 12,5 %
2 59,15 – 73,35 Tengah/sedang 20 83,33 %
3 59,14 ke bawah Bawah/rendah 1 4,17 %
Jumlah 24 100%
Analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa post test pada kelas Kontrol, terdapat 3 siswa dikelompok atas/tinggi (12,5%), 20 siswa di kelompok tengah/sedang (83,33%), dan 1 siswa di kelompok bawah/rendah (4,17%).
D. Analisis Data
1. Uji Homogen Varians (Kuadrat dari Simpangan Baku)
Untuk menentukan rumus t-test, akan dipilih untuk pengajuan hipotesis, maka perlu diuji dulu varians kedua sampel homogen atau tidak.
Pengujian homogenitas varians digunakan uji F, sebagai berikut:
a. Mencari varians S12 yaitu simpangan baku nilai posttest kelas Eksperimen:
S12 = S1 x S1
= 7,43 x 7,43 = 55,20
b. Mencari varians S22yaitu simpangan baku nilaiposttestkelas Kontrol:
S22 = S2 x S2
= 7,11 x 7,11
= 50,55
F = Varians Terbesar Varians Terkecil
= 55,20 50,55
= 1,092
Harga Fhitung perlu dibandingkan dengan Ftabel, dengan dk pembilang (24-1) dan dk penyebut (24-1). Berdasarkan dk pembilang 23 dan dk penyebut 23, dengan taraf kesalahan 5%, maka harga Ftabel
adalah 2,04 (harga antara pembilang 20 dan 24). Karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel(1,092 > 2,04), maka artinya varians homogen.
2. Teknik Analisis Data
Adapun hasil penelitian yang telah penulis lakukan di SMP Negeri 26 Seluma, maka dimasukkan ke dalam tabel di bawah ini, dimana X1
adalah nilai posttest kelas eksperimen dan X2 adalah nilai posttest kelas kontrol.
Tabel 4.15
Perbedaan Metode Debat dan Ceramah terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMP Negeri 26 Seluma
X1 X2 x1 x2 XY
60 70 104,2441 14,0625 3960
75 70 22,9441 14,0625 5475
70 60 0,0441 39,0625 5320
75 60 22,9441 39,0625 5250
50 80 408,4441 189,0625 3400
70 70 0,0441 14,0625 5460
70 65 0,0441 1,5625 4900
75 70 22,9441 14,0625 5550
70 70 0,0441 14,0625 4970
70 70 0,0441 14,0625 5040
80 60 95,8441 39,0625 5840
60 60 104,2441 39,0625 3840
80 70 95,8441 14,0625 5760
60 50 104,2441 264,0625 3900
75 60 22,9441 39,0625 4500
70 60 0,0441 39,0625 5110
70 70 0,0441 14,0625 5180
80 60 95,8441 39,0625 6000
60 80 104,2441 189,0625 3900
80 75 95,8441 76,5625 5920
70 70 0,0441 14,0625 4480
75 60 22,9441 39,0625 5400
70 60 0,0441 39,0625 4760
70 70 0,0441 14,0625 4200
1685 1590 1323,96 1212,5 118115
Model analisis yang digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa yang menggunakan metode debat dengan metode ceramah pada
pembelajaran PAI di kelas VII SMP Negeri 26 Seluma dengan menggunakan rumusSeparated Varians, yaitu:
t = തభିതమ
ටೄభమభାೄమమమ
= ,ଶଵି,ଶହ ටఱబ,ఱమమర ାఱఱ,భలమర
= ଷ,ଽ
√ଶ,ଵହାଶ,ଶଽ଼
= ଷ,ଽ
√ଷ,ସଷ = ଷ,ଽ
ଵ,଼ହ = 2,14
Nilai t di atas selanjutnya dibandingkan dengan dk = N1+N2 - 2 = 24 + 24 - 2 = 46. Dengan dk = 46, dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5%, maka ttabel = 2,013. Dengan demikian, thitung< ttabel(2,14 > 2,013) yang berarti hipotesis nihil (Ha) dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang menggunakan metode Debat dengan metode Ceramah di kelas VII SMP Negeri 26 Seluma, sedangkan hipotesis kerja (Ha) ditolak.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi awal dari hasil wawancara dengan wali kelas, kepala sekolah dan siswa di kelas itu, diketahui terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran PAI kelas VII di SMP Negeri Seluma.
Peneliti menemukan hasil belajar PAI siswa yang belum maksimal dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), salah satunya dikarenakan oleh siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran PAI, dan
ada kecendrungan guru masih menggunakan metode ceramah dan kurangnya pemanfaatan alat peraga sehingga penjelasan guru masih bersifat abstrak dan siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran. Siswa juga pasif hanya mendengar penjelasan guru saja, mencatat dan menghafal dari apa yang dijelaskan guru dalam pembelajaran, serta ada beberapa siswa menjadi ribut sendiri, bahkan ada siswa yang mengganggu temannya yang sedang mendengar penjelasan guru. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan metode debat dan ceramah terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam di kelas VII SMP Negeri 26 Seluma.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap, serta mencapai tujuan instuksional.
Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal), yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis (misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor
eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: (1) Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, seperti kesehatan dan cacat tubuh, intelegensi, perhtian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan, dan kelelahan; (2) Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu, seperti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang budaya, model atau metode dalam pembelajaran, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran atau media pembelajaran dan tugas rumah, kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan mayarakat.
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik (hasil belajar) siswa.
Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra, siswa dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan, laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru, selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat. Debat dapat menjadi metode yang tepat untuk
mendorong pemikiran dan perenungan, terutama jika siswa diharapkan mampu membela pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri.
Metode debat diharapkan dapat menumbuhkan sikap apresiasi (menghargai) pendapat orang lain yang berbeda. Metode ini dapat mengaktifkan seluruh kelas karena siswa dibagi ke dalam dua kelompok pro dan kontra dan setiap anggota kelompok diminta untuk menyiapkan argumen untuk membela dan mempertahankan pendapat kelompoknya.
Langkah-langkah metode pembelajaran debat adalah sebagai berikut:
guru membagi menjadi dua kelompok peserta debat, yang satu pro dan yang lainnya kontra; guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok di atas; setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bias mengemukakan pendapatnya, sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis, sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi, guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap, dari data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang inguin dicapai.
Metode ceramah termasuk metode pembelajaran yang sangat klasik (lama), namun sampai saat ini masih digunakan guru atau instruktur dalam pembelajaran di kelas. Metode ceramah merupakan cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada
siswa, atau cara mengajar dengan menyampaikan informasi atau uraian tentang suatu po kok permasalahan secara lisan. Model konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
Dalam pembelajaran sejarah model konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan serta pembagian tugas dan latihan. Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya. Selama berlangsungnya ceramah, guru bisa menggunakan alat-alat pembantu seperti gambar-gambar bagan, agar uraiannya menjadi lebih jelas.
Tetapi metode utama dalam perhubungan guru dengan murid-murid adalah berbicara.
Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah, yaitu: (1) Persiapan, menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan pelajaran dan masalah atau pokok-pokok masalah, apakah yang akan dibahas dalam pelajaran itu;
membangkitkan bahan apersepsi pada siswa untuk membantu siswa memahami pelajaran yang akan disajikan. (2) Penyajian, pada tahap ini disajikan bahan yang berkenan dengan pokok-pokok masalah, perbandingan abstraksi, pada langkah ini bahan yang disampaikan atau disajikan dianalisis dan dibanding-bandingkan untuk melihat inter relasi dan menemukan akibat- akibatnya. (3) Generalisasi, pada saat ini unsur yang sama dan yang berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok- pokok masalah ceramah. (4) Aplikasi penggunaan, pada langkah ini,
kesimpulan atau konklusi yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.
Jenis penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian kuantitatif komparatif, dimana teknik ini digunakan untuk membandingkan persamaan atau perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka penelitian tertentu. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Hipotesis pada penelitian komparatif menggunakan hipotesis komparatif, yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif, pada rumusan ini variabelnya sama tapi populasi atau sampelnya yang berbeda. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun sampel dari penelitian ini, yaitu 24 siswa kelas VII.A (kelas kontrol) dan 24 siswa kelas VII.B (kelas eksperimen).
Hasil post test yang telah diperoleh kelas Eksperimen sebesar 70,21 dan kelas Kontrol yaitu 66,25, dapat dibuktikan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelas Eksperimen yang menggunakan metode debat dengan kelas Kontrol yang menggunakan metode ceramah pada pembelajaran PAI. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus t maka didapatkan hasil, thitung< ttabel(2,14 > 2,013) yang berarti hipotesis nihil (Ha) dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam
siswa yang menggunakan metode Debat dengan metode Ceramah di kelas VII SMP Negeri 26 Seluma, sedangkan hipotesis kerja (Ha) ditolak.
Lebih unggulnya hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan metode debat, karena sesuai dengan kelebihan metode ini, yaitu mempertajam hasil pembicaraan antara kedua kelompok; siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok; membangkitkan daya tarik siswa untuk turut bicara, turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat; apabila masalah perdebatan menarik, maka akan menarik motivasi siswa untuk ikut dalam perdebatan; dapat digunakan dalam kelompok besar.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil post test yang telah diperoleh kelas Eksperimen sebesar 70,21 dan kelas Kontrol yaitu 66,25, dapat dibuktikan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelas Eksperimen yang menggunakan metode debat dengan kelas Kontrol yang menggunakan metode ceramah pada pembelajaran PAI. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus t maka didapatkan hasil, thitung< ttabel(2,14 > 2,013) yang berarti hipotesis nihil (Ha) dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang menggunakan metode Debat dengan metode Ceramah di kelas VII SMP Negeri 26 Seluma, sedangkan hipotesis kerja (Ha) ditolak.
B. Saran-saran
Ada beberapa saran yang diajukan setelah dilakukan penelitian ini diantaranya:
1. Kepala Sekolah, motivasi dari kepala sekolah sangat diharapkan supaya dapat memberi inisiatif kepada guru, juga melengkapi sarana dan prasarana agar guru dapat menggunakan metode dan media pembelajaran dalam pembelajaran.
2. Guru, agar dapat menggunakan metode debat dan juga metode lainnya karena berdasarkan hasil penelitian mampu meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
74
3. Siswa, hendaknya mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan aktif dalam semua mata pelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat.
4. Peneliti, agar bisa melakukan penelitian dengan media pembelajaran yang lain dan hasil dari penelitian ini bisa dijadikan referensi untuk penelitian lanjutan.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2013.Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif).Bandung: Yrama Widya.
Departemen Agama RI. 2016.Al-Quran Bayan. Jakarta: Al-Quran Terkemuka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2013.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Gunawan, Heri. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: Alfabeta.
Gunawan, Heri. 2014.Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi.Bandung:
Alfabeta.
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hamalik, Oemar. 2013.Kuriulum dan Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.
Hartiny, Rosma Sam’s. 2010.Model Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Teras.
Jalaluddin. 2016. Pendidikan Islam: Pendekatan Sistem dan Proses. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Kunandar. 2013.Penilaian Auntentik.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Leo, Sutanto. 2013. Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis dan Desertasi. Jakarta:
Erlangga.
Mawardi, Imam. 2013. Karakteristik dan Implementasi Pembelajaran PAI di Sekolah Umum: Sebuah tinjauan dari Perorma dan Kompetensi Guru PAI.Jurnal Ilmu Tarbiyah "At-Tajdid", Vol. 2, No. 2(Juli 2013).
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Redaksi Sinar Grafika. 2014. Undang-Undang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.
Roestiyah. 2012.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta, 2003.
Solihatin, Etin. 2014.Strategi Pembelajaran PPKn.Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2014.Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2014.Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryosubroto. 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana.
Tim Pustaka Yustisia. 2013. Perundangan tentang Kurikulum Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2013.Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Umar, Bukhari. 2012. Hadis Tarbawi, Pendidikan dalam Perspektif Hadis.
Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, Hamzah B. 2012. Perencanaan Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.
Zubaedi. 2012.Filsafat Pendidikan Islam.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
U:}!;Op
'lnfunu am
"!11!
tre3u:>p
nin~~a::ig ( NIVI)
UIB['SJ
mut?~V lfll!l SUI
S!JPB.L
II iltl!qw1qw:>.f s-e5n.t •
UO I 10600t:
I<:\:0!861 d l
l\.
P<l"}'fTsos·s
'r.J[flues
!PV :
mul3N
.
..,.
{.
r
n!l!t!ru!qw.'.>0 :
l>"t:"iin
1.
ao
Z
£66 l IJ(
czzt
~961 : ri
IN
l"Pd"}~
'1J1!0!11!wJ::i11)l
rua:
l?W SN
:
!U"!
~\l:qtp u1;:i µ;i1 r{uuweu
~trt:.-\
l?.'\\S!~!feUI ~
t{l!.\subtrunw m~!fn
trnJ~!';J;)d
!'?(1im s Ut?!l!"f;mod unm~;:,
'I '!Sd!J'IS ye.ip
treunsn.Auod rraSaop Utli
!TI)flJq
l;11e,\
(llt{-(Ul!
U!l )!OH!~:Mlm:lm
uep trqQl?.IeSUOW
·oniunn;iw.
-~11!41.tJ!qUl;)W
'fl\JU?l
S11iinUJg
"t?AU!lSdW
lltnnUjl!lJeq;,s UIDfBO
"l!S}fllTIP tmp
!IHJHJ?.'l!
P '{TI.lun lllnq!J)
f-1!
mi)[ll fanm u~ mms
~!'l!lllaQ
.
-;
"!'led~a
¢-amq 1 : 0 !ID'! 0?: 61n{ID{~;){]
.
!P m n1d Bl0 1.!G
"
!sdp~s 1npnr i'l I\ T
·l?wn
9;: ps
JJQfaN ,n<\S
S'e!:>)I HA
m
t{l!Wll~;) miiitt:>Q
ieqao
~Jll'PJ.\
tm{l?~U:>J.~
i!m;..
\l.'1'\
wu1 S!S
1:q
llUJP~V
U'e~!pll:ld
nfepa
P.S"eH
U"Blll)~arl :
KOO lS9
rst :
Jtl.lllcl
~u1qw1qwaa uu .. rn s un~a! qui
!U p aJnJ AJ pt:'l:11111
JJ!
..
U!H
"'
~--'-~~--~~-'-- -~--·-'-~~"---'-"--~ ~~5
1HfoaN 't~ l?l)Jn\oS·~~-=-____::,~
... i.1A
"'ii?1f;\ -\p
rv(\' '
·'.i
•o\'cla~i "i:\i:iw·ru·aj· · \:Jp;o·c,:l~t a 5~R· · .. · ... F
ul?)'.i' Yxj'a() ..
'f~~~~\-0 .
"''(i\:i0~q·)
ad
~·.ot-
so-
-fl
•
s1w\!1~
I
t ·
IQ I O 'f • I )t•J -
L
~~\J)<i5
k.loe-nw
-L
"'5""')
1
'il I V C(}
';l?Wt:iJn
<JLoj=>
'tt?qap
;)'J'C·HI.
~:
llt;;i...,OL\JJl~;'4
\mp
\JY~J<fi\d)
\
Y·)IW\..11¢
-
\Yi\
\'1Gp
~d
~
I
C
<J,1~~
~ ''tJ
,J ~
"){\
1~nA
~
,vj-.ll~
--Jl.' -;-J
-·"1) (/\(,
.JP")N!
r§iJ
'~
...
··t r .. ··
..
pd
'·~vr w
IP~
11!1 illl!Glli!G
W::lcJ
... ... ...
...
...
''1l[n~U;Jfl
~t
· 1uJY»e
G1'Q)<Jl'
h/
.~-pl
Y-\~ ')
rj
I
LU\?)')
o-~t7t:rr\:>·0~·iP\v'Uda:
...
-1.i:in·\~·O'i:il·
!J !sd '1S [npnr
·r;~.:)6'i'·;Ci'\'5f
...~.;i:-
~·?J;j6J-·u:t
~~r~S~··?~rJia~·
})J~ ..·1 1i;\)'ff'J\;~\:>
~·e1·irii1
~5·0np· au···i..it1-0~C\.iq) >=t ·;,~·ao ··ar;c · .. q
I
l
k=
• tw V\lo11 'i? s
a\"iS
r.Ill\
) ·c1 1
A~p 'u \ )\ ~ \
·cwdv,
tJ
u
IO:>\
y
I I\)d
LH·of .J
~:Haq
11~'0~
d
O\~U,.\d'i Y'O'o.Nl
'.J.) ,':l) L.1
\Jp
I
"'I
<>"°1~.o
0\)\Joopa91~
cL.
_ I
l\''O\."u I
\.\\
G10~ 1
txJ;
-~...,
°?rtl' t\\? \
~-;,\II?'\)()<:\ 'oWI)\)::,\ -1 '<lht\(., '·1~'(.)~
.
VO'-O~C>\~ ..;..w_1c..::u:....:.1_..1:1_1u....;;1_-\!___._---'l-"lJ q 1J:J_u..;..1 u1--
'·----+-
uw.111s :>.J m q -- 1 w ---~tt!q"_d_~-
-iq_w_i_q_w_:>d__._____ _Ju_.1 i---~-u_~
_o_r. •_l:.:cc:H:....J-,.,-'-~.,.
_tn_ ..
=- r: ...
')'l\'1.)~ ,
r )l) 1JC'. 0
101 .u
L
- '/ 7) Ir) )1'11'\J;
. 1' ') ti I• IC
V~)j~;J)
l
< I
I
"'
").,
-"', :}' •-S
"I
v
1'"
;(
-
I"') 'l}~
~ loe·
lotu-!_ I
:,:1\.\jl~1 ,,
....,,,.;
> ,J 'l
c.l
l
"J
)"'4<:
·pd·
l~J
'"\~\l\)
~U.l H4 )l
\::J(J ,
h -;(;
[I/I 7lu!qtll!l[
IU<l<l
•· ·•·
··
••·
'n[O)t
°:JU::>R
~~ 1udV
~Io~........ ...... - -7·-······-
····-·,- :
n/}31Ilqm)Cf'lll'Jd -"·-
··-··-·-·--····
-··-·-··-·····--
:
Q\ '11l
s~~'P'-H').
1 RJ.HVX · · ISdUDIS NV!>NUIWIH l?V =trld\1) lc:1J V\)pJ ·
<,\Of -,,
~V\.~f\Q-
l 5~~ ~~~
GI~
o0\t'-
-Jor\J: ~\''\ 1
...,
.... ~ ~ \,,
.. ........
.....
··
•·····•
······
....
.. ·-·-··
····· 'rlJD.lf2u aa
'1'1\~fvw
-A'::tl1r)1_\.
1,,.\ IV(\)~~
'1
"'\'!1')'111~
~"'""'WCU '~
v""°'
J ~ \~la(\ 1~ '.1~~1 bu>r.>l~}'f) J
... ':7\11\
4<:\ ~
> 1!)~0}1V\
'.-"\
V#i)'.dJ
. '-\'1 ~
"'(W'\
\~ '(\
J
(I"'
"'~'""
""°'
'O_\. .. w I
<i1g1io
Goor
17ilOt~0J 'dl N
·-·-···
..
··-·r;i:~ ...
~;;-J-;;5--1~-v-
1"\)-1-
ro6
>W. -\'"'"\t
\A~ , r5~~J4li '111~a.i-x IA~"\'QG\Wv.l,
}1')~\'-\
~
\ !\,
v~.:>\"\;11 W -
;,1.Jw~)
"'"'\'W ~ ~
~ \'\k::\-U."'~
"~-.> ~
.... l;·~·n;a-;.·
..
1r··<l··~·r····1i~···r;1
·~~
~-~,·;·\5) ..
-·;Vt-;;~~~
- ··
···--·-···· ..
·
···
·,·~·a·
: \£\~~L ~·~v,- m-··- ~;.J~Y.r .. ·-.,-;, ·:r~·~· ···a-;;~;~ ;·vr
1·ij ·:i ·· ;j~~ ·:;;f cr .. ·a ;:,:;;·r~·u
1.1=
u~~
····;·~q·ap· .. ~~~~-~~
~~;,~aqJ·aJ·
1sd1JJ1s =
[npn]
·~3·oo·r5·q·)s·r : ~~-~·fi"'~'~\'..\i·
u,?·.;;
nfl.1lUJqm1qmad: / :;;j'~·nd'i?j'".\11"1 ~'l· Pd·:·· ... -
:
ISdnDIS NV9NIBWIH fl.J.lfVll
i
5}\' -\l9c\
Viv?
1
\~
i1..ld Vl'f"~
"'"'~l'V'll
"''4~
'1r-.r~ t\
V\,
'I
t )\I t\~jl.\1 ...,)~
"'"°'
l.U\l)j.
?)l·)~
.-,,,r..as
f.SJ
.J~d ' .. ~
,.
·)~
11f>,1
~
b)
Ol-1- JOf\UJlMC\
1:;)
~I
-,.Av v
IJ}
-~I'1J '1.
•• _,.(,.\,\
<. \
l\V\'
f"-t\
V"1
'f
,,,~wp j
5,:,
1v:rv\l
"'.\l\~-iiu
!
CQv\
!"'' ~ ,, ,, 0
\
P
1,.l~('lcf,O'd\pIAvp
/\ ' r.,)
.\I ~
"")
"n"J
'7P a..\. J
"1'
oe
.'"al\
w ~
"'~
4 \l<ll'lid
u~fv:;\
\1
-\)
' I
,,4\)lA l.t
I;\) v ~ ~
\
\\
Q\.lO(\
) ) ")~'-' ,, -v
a
'\)O'rl\\\
'1"
l~YVY\'I
)V\Y
"''
~voS v ~
;:."\/\' "' "!?'7 ,_,.1
;<l
I-.\ "'7 '""~
v'>
l~J o,
- 1~
'1~0(\"r? \ .l )IOl/\ 1 ~ ~ \..Ic:uvq.
. qlU}qm~d uues J~.led... " _
'
nilllfSuao
lo\..k,
lo fl
Na.'A}S 'n
1111
i">IJ\"\ b)a~ '\ u\?0f'~)3(\ L-it?i.u\7Sa:fUtitJ 11a .i~l 3po=rau} ·'5·i ·, ~, 4u1fia:._ ~"I' ·.oi .. d i ... ·s -·
Pd
-~
~IQ.ft
-J-;;i~·5 ··\~V .
blo.~ HClLUatiO
N
\Q
1 '() Y1 VJ
!"·
"(; .
\r
"' /Tj ~
·VJ
f11,,J
'1j~
1
"-~ '1-11
.,-I~(/
I"'
)f
J J~"'..J.JJ'/.( ,.., .nl~
-'yJ/
11\l
~"'7?1t1J
1
"
" l.J,i S
-11-;y
tM;Jc/
1,_J,~H14d
I~)
1 ~
'
\')~
I
- u~~~G\W~ '\VJ~ ~~N'f'cl
\~\flt
'11 -
. ::l.a1
\ v
\A 'It?
5
\YI\) I
6 '
3 14W .)<>:;
-
I S
~ \J
~ ')
l.\
u '()
~ \~
\"'
~"'&OJ~
t
~~10~ -.
Gv
\llJ>O~'a ')
I'\')),
'd\ ))(\
v ""'
w ~
o.l(\
v.>
!\-\ ~
11"
u "'~~
\('O.l~
"1
'C'~a~
,_
-.?""'~~J.al)
->YJ~~
~'?IO\A\
I
Jli\)ikvJ~
"''l(J~
v101'1~HY - /\
~,i,a~
G1 0
oe
Ja<l,O'\"~ W't1)\ ~ l\Wll\' ~ioCoul?\
19>\i:,Vl\ 1r ~101
O____ u\71b.:_q__"P~6 ~
~
\\
t.,_
u~'\~1,. -
._i_C"t\_ __
"<J_~-"-~
_m_as_~---'-L
-
au,llw•qm-'.:r[_ .l"~
".1
li.131
\
<J
e fu)
rt ~o
\~b'1
d
~
... · 7~
:~~
;·VJ
~"~v:t.)
'·~~
~11-11.ll"qtt Ill J/foJJJ
;:d
·
\,\·O'fl
~-:i()((tii'K:i
·:.:·!,'.
t;
···11n"f.c->u
\4\o;J;,~ r;\)ad···~•
..
O f\;
;~q··1·,
;:;tr··
a ..
·;·~~~ia1···-··:;'~'·1s~·5 -···-····
..
···-··~~,~~
-i'11
:
= .· \a1-~"1
··~·~5oi~q\5' ..
.1!'.~'1\'V\)1. ' ... --
---·····-···--·········--·- . . 1sdJJ)fS tnPnf
'11/1 :tuT-qm:rqmad •• \ : .)Q \?
..-~Am;·?~<\'S1<.
_, _ _._ /t.-i'.?\\\.l\:J\\\Jo\\'\'Pd'\" v·q~·a"a?i\i'\i ... l
.............................. ,~\J"P"~
ISd1lDJS
NV9NIOKJ9 fi.LlMI
'c1\
"ID
)(I ';)
u:ri-i""j·t;~·;.:;·-~rh";5···,\f\-·5;.;~-:-,~ -~
-;;~,-:;~~w'l·
--·-·-· .. ·
··-·-·-···
..
··\-.\
rG=
1£\03
L
N'f'°>VCN\/ \
~va n
tr~~
~\lY'I
~fl~
C.Uv11
\)"»J--of
~)a~~iJ
~ 1J0
v~\?<\~
01-l?l'!'~ " \l
o C\\.t)-ad
)C>\)O~ 1\:1.)
~ v ::>~
-
\.).rt;))'~
l.) '(lj
"r
"'ra
l\
w ~ \l~nrnl. apo:ta\ \\
u
l \.1
r
\.?\Jl~\ill
a a~
">A-a
l.l)
u
.laW~
V\tWT\'1)
}lj\
~"' 1<'l;.
"\1
\\~V
"'f\,~l)a6 ~
c
r.o,.,'I.)
o
:it
\J\:1
Y\?
'.
!/
'.l\1l\
'O.
~f
't\
M\,l(n ~
. 'cll\t'
->\Ul--v.rvr ~~~
l'\tQ
"~
;7.J
~f
'f\1'\\~0~
~ ')~
(o\\Y)
\o\l'-'"""3
···············
·-·······
- .._
•n~uaa
+ooe
(~'J
<;.{~~~ CCi-i
£ ~'
{,\"d.JN ~ \}
·-·-···-·1~ _ -
1~\.\\J'd\\\j~~ ~,. ra '"\ .- 1
ti---,r;
"\O\))n)oS
-,e "5\;\~\?. ··-- ii\' ;:oraj~s·-·, ~·t;w·l·~}\,- w·~·fir· ·.; - , 1~t"t~N
-·~·'O'~'l\I'o1:
\ re
\Jf
"'">!1f i?pn
\1'\
J\·
Lt.?.
1I
~
'\?
'~v,;,\
1 ihi
:->
\ttluri
7"
/;. ..... ....
..... ..........
.......
'n[ll')flu ag
...
\
·v.1···
··j·~~·~~···:
\\3~~···i~\?\1V\1~\:·"·.~·~
··0~·a5···~\?\~,·~·~i5W
"~O)\'~'~·u~~
=
uG\:;
· ..
-~·~·ao···-~pO~~\~""\;~\;'pa·<\1:fO :
JSdµ>tS mpn]
·-··-···~·soo\sq\5\
:
f<J''C Eofc,r
rc-~1 ~
I
~<'91
'dIN •t tt••• ••••••-•-•t ltt• •••_.•••r••H•• •• •e • ...
.
L -~~
'"
'"'\'.)\1\)\J
\\)l<
n\'\
·e.l(\
~1,J
S001£0966TBO~
Pd