• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Hipotesis

Dalam dokumen hasil penelitian - SIMAKIP (Halaman 37-44)

Untuk menguji hipotesis digunakan uji nonparametrik dengan rumus Wilcoxon Signed Rank dengan menggunakan SPSS. Uji Wilcoxon digunakan

untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari dua hipotesis yaitu hipotesis mayor dan beberapa hipotesis minor. Hipotesis mayor yang diuji berbunyi “Layanan bimbingan kelompok dengan model pembelajaran life skill dapat meningkatkan perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA”. Hipotesis minor yang diajukan adalah: 1) terdapat perbedaan skor rata-rata pada perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok eksperimen sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diberikan layanan bimbingan kelompok dengan model pembelajaran life skill, dimana skor rata-rata posttest lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pretest, 2) terdapat perbedaan skor rata-rata pada perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok kontrol (pretest) dan setelah (posttest) diberikan layanan bimbingan kelompok tanpa model pembelajaran life skill, dimana skor rata-rata posttest dan pretest tidak mengalami peningkatan secara signifikan, dan 3) terdapat perbedaan skor rata-rata pada perilaku prososial antara mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok eksperimen yang diberikan layanan bimbingan kelompok dengan model pembelajaran life skill, dengan mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok kontrol yang diberikan layanan bimbingan kelompok tanpa model pembelajaran life skill. Dimana skor rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol.

Adapun kriteria keputusan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Terima H0 dan tolak H1 apabila probabilitas (sig 1-tailed) ≥ alpha (α = 0,05) dan 2) Tolak H0 dan terima H1 apabila probabilitas (sig 1-tailed) ≤ alpha (α = 0,05).

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ialah “Terdapat perbedaan skor rata-rata pada perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok eksperimen sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diberikan layanan bimbingan kelompok dengan model pembelajaran life skill, dimana skor rata-rata posttest lebih tinggi secara signifikan dibandingkan pretest”.

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan teknik analisis statistik Wicoxon’s Signed Ranks Test melalui program komputer SPSS versi 16.00, terangkum pada Tabel 15 berikut ini.

Tabel 15: Hasil analisis Wicoxon’s Signed Ranks Test Perbedaan Perilaku Prososial pada Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen.

Pretest - Posttest

Zhitung 2.807

Signifikansi Peningkatan Perilaku

.0025 Prososial One Tailed

Berdasarkan Tabel 15 di atas, terlihat bahwa angka probabilitas Asmyp.

Sig.(1-tailed) perilaku prososial kelompok eksperimen sebesar 0,05, atau probabilitas sama dengan alpha 0,05 (0,0025 ≤ 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak . Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu ”terdapat peningkatan yang signifikan pada

perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok eksperimen sebelum dan setelah mendapat layanan bimbingan kelompok dengan model pembelajaran life skill." Maka terdapat peningkatan yang signifikan pada perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok kontrol sebelum dan setelah mendapat bimbingan kelompok dengan model pembelajaran life skill, yaitu dengan skor rata-ratapretest89 berada pada

kategori rendah dan skor rata-rata posttest meningkat menjadi 124 berada pada kategori tinggi.

Selanjutnya untuk melihat tentang arah perbedaan tersebut, apakah pretest atau posttest yang lebih tinggi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 16: Arah Perbedaaan Pretest dan Posttest Perilaku Prososial Kelompok Eksperimen.

Perilaku Prososial N Rata-rata Jumlah Jenjang Jenjang

Perilaku prososial Jenjang dengan 0a .00 .00 mahasiswa BK FKIP tanda Negatif

UHAMKA setelah Jenjang dengan 10b 5.50 55.00 sebelum diberikan layanan tanda Positif

bimbingan kelompok Jenjang dengan dengan model pembelajaran tanda sama 0c life skil

Berdasarkan Tabel 16 nilai 10b berarti bahwa dari 10 responden kelompok eksperimen yang dilibatkan dalam perhitungan, sebanyak 10 orang mahasiswa BK FKIP UHAMKA mengalami peningkatan dari pretest ke posttest, semua anggota kelompok mengalami peningkatan dari pretest ke

posttest. Hasil tersebut di atas dapat diartikan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan model pembelajaran life skill maka peningkatan yang terjadi antara pretest dan posttest kelompok eksperimen signifikan.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Pada hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah “Terdapat perbedaan skor rata-rata pada perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok kontrol (pretest) dan setelah (posttest) diberikan layanan bimbingan kelompok tanpa model pembelajaran life skill, dimana skor rata-rata posttest dan pretest tidak mengalami peningkatan secara signifikan”.

Hipotesis kedua penelitian ini juga diuji menggunakan analisis ststistik dengan teknik Wicoxon’s Signed Ranks Test dengan program SPSS versi 16.00. Analisis ini dipilih karena teknik ini menggunakan data yang berpasangan dengan dua sampel yang berhubungan. Adapun hasil perhitungan terangkum pada tabel berikut ini.

Tabel 17: Hasil analisis Wilcoxon Signed Rank Test Perbedaan Perilaku Prososial antara Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol.

Pretest - Posttest

Zhitung 2.572

Signifikansi Peningkatan

.005 Perilaku Prososial One Tailed

Berdasarkan Tabel 17 menunjukkan nilai Asymp. Sig. sebesar 0.005.

Hasil tersebut ditemukan bahwa nilai Asymp. Sig. hasil perhitungan lebih

besar daripada nilai Asymp. Sig. pada tabel kritis (0,005 ≤0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak. Maka hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat ditolak, yaitu ”terdapat perbedaan yang signifikan pada perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok kontrol sebelum dan setelah mendapat layanan bimbingan kelompok tanpa model pembelajaran life skill." Akan tetapi terdapat peningkatan yang kurang signifikan pada perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok kontrol sebelum dan setelah mendapat bimbingan kelompok tanpa model pembelajaranlife skill, yaitu dengan skor rata-rata pretest 88 berada pada kategori rendah dan skor rata- rata posttest 94, tetap berada pada kategori rendah.

Selanjutnya untuk melihat tentang arah perbedaan tersebut, apakah pretest atau posttest yang lebih tinggi, dapat dilihat berdasarkan pada tabel berikut.

Tabel 18: Arah Perbedaaan Pretest Dan Posttest Perilaku Prososial Kelompok Kontrol

Perilaku Prososial N Mean Rank Sum of Ranks

Perilaku prososial Jenjang dengan 1a 1.00 1.00 mahasiswa BK tanda Negatif

FKIP UHAMKA Jenjang dengan 8b 5.50 44.00 setelah – sebelum tanda Positif

diberikan layanan Jenjang dengan bimbingan kelompok tanda sama

tanpa model 1c

pembelajaran life skill

BerdasarkanTabel 18 di atas, nilai 8b pada perilaku prososial berarti bahwa dari 10 orang mahasiswa BK FKIP UHAMKA di kelompok kontrol,

sebagian mahasiswa BK FKIP UHAMKA mengalami peningkatan dari pretest ke posttest. Pada bagian deskripsi data terlihat bahwa mean pretest dan posttest menunjukkan peningkatan, demikian juga dengan skor minimum dan skor maksimum. Namun peningkatan tersebut terbukti kurang signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Selain itu sebaran angka yang diperoleh pada kelompok kontrol tidak merata, dalam arti ada yang mengalami peningkatan dan ada yang tetap perolehannya.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Untuk menguji hipotesis ketiga ini digunakan teknik Kolmogorov Smirnov 2 Independent Sampels, yang menyatakan “Terdapat perbedaan skor rata-rata pada perilaku prososial antara mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok eksperimen yang diberikan layanan bimbingan kelompok dengan model pembelajaran life skill, dengan mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok kontrol yang diberikan layanan bimbingan kelompok tanpa model pembelajaran life skill. Dimana skor rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol”. Berdasarkan hal tersebut didapatkan hasil pengujian seperti terangkum pada tabel di bawah ini.

Tabel 19: Hasil Analisis Kolmogorov-Smirnov 2 Independent Samples Posttest Perilaku Prososial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Postest Perilaku Prososial

Zhitung 2.236

Signifikansi Peningkatan Perilaku

.000 Prososial (1-tailed)

Berdasarkan Tabel 19 di atas, dapat terlihat bahwa pada kolom Asymp.Sig. (1-tailed)/ signifikan untuk uji satu sisi adalah 0.000, atau probabilitas di atas 0.05 (0.000 ≤ 0.05). Maka H0 ditolak, ini berarti bahwa terdapat peningkatan yang signifikan perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok eksperimen dengan skor rata-rata posttest 124 (berada pada kategori tinggi), dengan mahasiswa BK FKIP UHAMKA kelompok kontrol dengan skor rata-rata posttest 94 (berada pada kategori rendah).

Uraian di atas menunjukkan bahwa “Layanan bimbingan kelompok dengan model pembelajaran life skill lebih efektif dalam meningkatkan perilaku prososial mahasiswa BK FKIP UHAMKA”.

Dalam dokumen hasil penelitian - SIMAKIP (Halaman 37-44)

Dokumen terkait