BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Pengujian Keserempakan Kontak
Hal ini dikarenakan hasil pengujian tahanan kontak yang didapatkan sudah memenuhi standar yang telah ditentukan. Semakin kecil nilai tahanan kontak yang dihasilkan maka semakin kecil pula rugi-rugi yang ditimbulkan.
48
c. Memutar sesaat swicth start sehingga PMT close (masuk).
d. Menunggu hasil pengujian selesai.
e. Mencatat hasil pengujian (close).
5. Untuk pengujian open :
a. Memposisikan swicth pemilih ke posisi ’O’.
b. Menekan tombol ready sampai display terbaca / lampu merah menyala.
c. Memutar sesaat swicth start sehingga PMT open (buka).
d. Menunggu hasil pengujian selesai.
e. Mencatat hasil pengujian (open).
6. Pengujian selesai.
Gambar 4.6. Rangkaian pengujian keserempakan PMT
Batasan nilai selisih waktu keserempakan berdasarkan standar SK DIR 114 yaitu Δt ≤ 10 ms atau nilai standar pabrikan.
Adapun hasil dari pengujian keserempakan PMT 150 kV pada bay line Jeneponto – PLTB 1:
Table 4.3. Hasil Pengujian Keserempakan Kontak PMT 150 kV Bay Line Jeneponto-PLTB 1
Pengukuran Standar Hasil Pengukuran (ms) Fase R Fase S Fase T Kondisi Terbuka
(Open)
Δt ≤ 10 ms (Buku Pedoman Pemeliharaan
PMT)
34 ms 34 ms 35,5 ms Kondisi Tertutup
(Close) 75,6 ms 70,5 ms 74,5 ms
Δt Open = waktu tertinggi – waktu terendah = 35,5 ms – 34 ms
= 1,5 ms
Δt Close = waktu tertinggi – waktu terendah = 75,6 ms – 70,5 ms
= 5,1 ms
Dari hasil pengujian keserempakan kontak pada bay line Jeneponto – PLTB 1, diperoleh hasil perhitungan delta time atau selisih waktu pada saat PMT open yaitu sebesar 1,5 ms dan pada saat PMT close sebesar 5,1 ms.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai delta time pada saat PMT open dan close dibawah dari 10 ms, artinya nilai yang didapatkan
50
sudah memenuhi standar batasan nilai selisih waktu yaitu Δt ≤ 10 ms atau nilai standar pabrikan. Sehingga PMT tersebut dapat melakukan trip sesuai dengan kinerja keserempakan yang normal. Apabila nilai delta time yang diperoleh diatas 10 ms maka untuk kerja keserempakan PMT kurang dapat diandalkan.
Apabila terdapat nilai yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan, perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya yaitu pemeriksaan tegangan kerja, pemeriksaan koil, pemeriksaan auxillary contact / kontaktor, penggantian part mekanik yang rusak, pemeriksaan roda penggerak dan perbaikan mekanik penggerak. Perbedaan selisih yang terlalu lama mengakibatkan ada lonjakan arus maupun tegangan pada fase lainnya yang akan menyebabkan rusaknya peralatan lain yang terhubung dengan PMT tersebut, maka perlu diadakan perbaikan dan dilakukan pengujian ulang pada PMT tersebut. Namun apabila nilai yang diperoleh tetap melebihi standar yang telah ditentukan maka perlu dipertimbangan untuk menggantinya dengan PMT yang baru.
51 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pada Pemutus Tenaga 150 kV bay line Jeneponto – PLTB 1 di Gardu Induk Jeneponto, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Nilai minimal tahanan isolasi pada tegangan 150 kV adalah 150 MΩ.
Adapun hasil pengujian tahanan isolasi PMT 150 kV pada bay line Jeneponto – PLTB 1 baik pada fase R, S, dan T sudah memenuhi standar yang telah ditentukan, nilai yang diperoleh diatas 150 MΩ (berdasarkan Buku Pedoman Pemeliharaan PMT), artinya kondisi isolasi masih dalam keadaan baik dan aman.
b. Hasil pengujian Tahanan Kontak PMT 150 kV pada bay line Jeneponto – PLTB 1 baik pada fase R, S, dan T sudah memenuhi standar yang telah ditentukan yaitu dibawah dari 100 µΩ (berdasarkan Buku Pedoman Pemeliharaan PMT), artinya alat kontak pemutus tenaga yang terpasang masih dalam kondisi baik dan aman.
c. Pada pengujian keserempakan, Delta time atau selisih waktu yang diperoleh pada saat open dan close pemutus tenaga pada bay line Jeneponto – PLTB 1 sudah memenuhi batasan nilai selisih waktu keserempakan yaitu ≤ 10 ms (berdasarkan Buku Pedoman Pemeliharaan PMT), artinya pada pemutus tenaga tersebut dapat melaksanakan atau
52
melakukan trip sesuai dengan kinerja keserempakan yang normal atau masih dapat diandalkan.
B. SARAN
a. Walaupun PMT masih mampu melindungi peralatan dari adanya hubung singkat, akan tetapi kegagalan perlindungan bisa saja terjadi, maka dari itu perlu adanya perawatan atau pemeliharaan secara rutin terhadap PMT, agar peralatan dan komponen-komponen bisa bertahan lebih lama dan kinerjanya lebih baik sesuai dengan fungsinya.
b. Agar hasil pengujian memperoleh hasil yang diharapkan maka sebelum melakukan pengujian baiknya membersihkan permukaan terminal, klem- klem, dan juga isolator dari kotoran atau karatan yang menempel.
51
DAFTAR PUSTAKA
Aribowo, D. (2019). Analisis Hasil Uji PMT 150kV Pada Gardu Induk Cilegon Baru BAY KS 1. JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional), 5(1.1), 59- 65.
Ariyanto, E., & Agus Supardi, S. T. (2019). Analisis Hasil Pengujian Tahanan Isolasi dan Keserempakan Pemutus Tenaga 150 KV Bay Palur 1 dan Palur 2 Gardu Induk Gondangrejo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
IKA Pengujian Tahanan Kontak PMT No: APDP/IKA/GI/0006-3:2015, PT PLN (Persero).
Nuryanto.; Imani, Rizaldi Lukman.; Suprijadi, Sugeng.; dan Siswanto, Agus.
2018. Analisis Hasil Over Houl Pemutus Tenaga (PMT) 70 KV Pada Bay Arjawinangun 2 Di PT PLN Persero APP Cirebon GI Kadipaten. Malang:
Universitas Widyagama Malang.
Pranomo, Irwan. 2019. Analisis Pengujian Pemutus Tenaga Bay Gondangrejo 2 Dalam Pemeliharaan Dua Tahunan Di Gardu Induk Palur. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(PERSERO), D. P. (2014). Himpunan Buku Pedoman Pemeliharaan Peralatan Primer Gardu Induk. Jakarta: PT PLN (PERSERO).
SKDIR 0520-2.K/DIR/2014, 2014, Buku Pedoman Pemeliharaan Pemutus Tenaga No dokumen: PDM /PGI/07:2014, PT PLN (Persero), Jakarta, Indonesia.
SKDIR No. 0309.K/DIR/2013, 2013, Buku Pedoman Pemeliharaan Pemutus Tenaga, PT PLN (Persero), Jakarta, Indonesia
Susanto, A., Kurnianto, R., & Rajagukguk, M. Analisa Kelayakan Pemutus Tenaga (Pmt) 150 Kv Berdasarkan Hasil Uji Tahanan Isolasi, Tahanan Kontak, dan Keserempakan Kontak Di Gardu Induk Singkawang. Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura, 2(1).
Widiyanto Nugroho, D. A. (2019). Pengujian Tahanan Isolasi Pada Pemeliharaan Pemutus Tenaga Gas SF 6 Bay Purworejo Gardu Induk 150 kV Bantul. Universitas Diponegoro.
52
Gambar 1. Bay Penghantar 150 kV PLTB 1
53
Gambar 2. PMT 150 kV PLTB 1
54
55
Gambar 4. Pengujian PMT 150 kV
56
Gambar 5. Pengujian PMT 150 kV
57
Gambar 6. Name Plate PMT 150 kV Line PLTB 1
Lokasi* : GI JENEPONTO Type * : 3AP1F1 Thn Operasi* : 2018
Bay* : LINE PLTB #1 Mknk Pgrk* : SPRING CHARGE No. Seri* : 2017/20151
Teg. Nom* : 150 kV Media Pmdm* : SF6 Tanggal* : 07-10-2021
No Peralatan yang diperiksa
1. Pentanahan (Grounding)*
a. Kawat Pentanahan tidak baik baik tidak baik baik
b. Terminal Pentanahan tidak baik baik tidak baik baik
2 Lemari / Box Kontrol*
a. Baut-baut wiring kontrol dan proteksi longgar kencang longgar kencang
b. Kebersihan kotor bersih kotor bersih
c. Heater abnormal normal abnormal normal
d. Sumber tegangan AC/DC abnormal normal abnormal normal
e. Lubang Binatang ada tidak ada ada tidak ada
3 Bodi & Isolator*
a. Kebersihan kotor bersih kotor bersih
b. Bagian bodi yang lecet, berkarat tidak ada ada tidak ada ada
c. Badan bushing yang retak tidak ada ada tidak ada ada
d. Mekanik penggerak kotor bersih kotor bersih
4 Mekanik Penggerak*
a. Mekanik Penggerak abnormal normal abnormal normal
b. Mur Baut longgar kencang longgar kencang
c. Pelumasan pada roda gigi dan pegas transmisi tidak baik baik tidak baik baik
d. Pengungkit / lengan penggerak abnormal normal abnormal normal
5 Minyak (Khusus jenis LOC)*
a. Level Minyak abnormal normal abnormal normal
b. Kondisi Minyak (warna) abnormal normal abnormal normal
c. Kebocoran / rembes ada tidak ada ada tidak ada
6 Percobaan ON / OFF PMT*
a. Posisi ON abnormal normal abnormal normal
b. Posisi OFF abnormal normal abnormal normal
c. Indikasi Posisi ON / OFF abnormal normal abnormal normal
7 Catatan** :
Pelaksana Ttd Mengetahui Mengetahui
1. MUH. AFDHAL FAUZAN 2. A. NUR APRIANI J 3. SUHAELI 4.
*WAJIB DIISI, **WAJIB, JIKA ADA KENDALA PENGUJIAN BERI KETERANGAN PADA CATATAN
(RIZKY ALAM) (SUPARDIN)
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Spv. Har Jar & GI Manajer
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN SULAWESI
UNIT PELAKSANA TRANSMISI MAKASSAR UNIT LAYANAN TRANSMISI DAN GARDU INDUK JENEPONTO UNIT LAYANAN TRANSMISI DAN GARDU INDUK JENEPONTO
No. Dokumen :
Tanggal :
Halaman : 2
Revisi No. : 00
ULTG* : JENEPONTO Merk* : SIEMENS Thn Buat* : 2017
Lokasi GI* : JENEPONTO Type* : 3AP1F1 Thn Operasi* : 2018
Bay* : LINE PLTB #1 Mknk Pgrk* : SPRING CHARGE No. Seri (R/S/T)* : 2017/20151
Teg.Nom* : 150 kV Media Pmdm* : SF6 Tanggal* : 07-10-2021
R S T R S T R S T
A F H
1 TAHANAN ISOLASI*
a. Atas - Bawah (MΩ) PMTOFF 2000 5000 1800
b. Atas - Tanah (MΩ) PMTOFF 2000 1500 1200
c. Bawah - Tanah (MΩ) PMTOFF 200000 200000 200000
d. Fasa - Tanah(MΩ) PMT ON
2 TAHANAN KONTAK* PMT ON
a. 100 (μΩ) 52 36 23
b. 200 (μΩ) 53 22 7
3 TAHANAN PENTANAHAN*
a. Terminal Pentanahan 0.5 0.5 0.5
4
a. Waktu Buka (millisecond) 34 34 35.5
b. Waktu Tutup (millisecond) 75.6 70.5 74.5
5
a. Waktu Buka (millisecond)
b. Waktu Tutup (millisecond)
6
a. Tahanan Coil TP-1 (Ω)
b. Tahanan Coil TP-2 (Ω)
c. Tegangan Minimum Coil TP-1 (volt)
d. Tegangan Minimum Coil TP-2 (volt)
LEMBAR HASIL PEMELIHARAAN PENGUJIAN / PENGUKURAN PMT 150 & 70 KV
NO TINDAKAN
1 KV / 1 MΩ
R ≤ 120 % nilai pabrikan atau Nilai Pengujian FAT
R ≤ 1 Ω (kondisi pentanahan terlepas dari struktur)
Δt < 10 ms T ≤ 110 % standar Pabrikan
Δt < 10 ms T ≤ 110 % standar Pabrikan
KESIMPULAN
TITIK UKUR ACUAN HASIL SEBELUMNYA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
KESEREMPAKAN*
WAKTU KERJA KONTAK*
TRIPPING COIL*
B C D E G
Revisi No. : 00
ULTG* : JENEPONTO Merk* : SIEMENS Thn Buat* : 2017
Lokasi GI* : JENEPONTO Type* : 3AP1F1 Thn Operasi* : 2018
Bay* : LINE PLTB #1 Mknk Pgrk* : SPRING CHARGE No. Seri (R/S/T)* : 2017/20151
Teg.Nom* : 150 kV Media Pmdm* : SF6 Tanggal* : 07-10-2021
7
a. Tahanan Coil TP-1 (Ω) 52.8 52.8 52.8
b. Tahanan Coil TP-2 (Ω)
8 MOTOR*
a. Arus motor penggerak (A) 1.2 1.3 1.4
b. Tegangan motor penggerak (V) 228 228 228
9 a.
10 TEKANAN GAS N2 (Jika menggunakan N2)*
a. Pressure gauge (visual) bar
11
a. Pressure gauge (visual) bar
CATATAN** :
…... Manager ULTG
…...
…...
…...
…...
…...
*WAJIB DIISI, **WAJIB, JIKA ADA KENDALA PENGUJIAN BERI KETERANGAN PADA CATATAN Tegangan Tembus Minyak PMT
TEKANAN GAS SF6 (Jika menggunakan SF6)*
Pengawas Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan
SUPARDIN RIZKY ALAM MUH. AFDHAL FAUZAN
CLOSING COIL*
TEGANGAN TEMBUS MINYAK (Jika menggunakan minyak)*