• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DAN PENGARUHNYA

6. Pengukuran Laba Residual Sebagai Solusi Yang Tepat Untuk Masalah

merupakan kemampuan mereka untuk menghasilkan aliran kas di masa depan. Meskipun demikian, banyak perusahaan menggunakan net book values (NBV) untuk menghitung nilai yang berkaitan dengan ROI divisi. Ketika NBV digunakan, ROI biasanya berlebihan. Pernyataan yang berlebihan ini menjadi semakin besar jika seluruh entitas masuk ke sejumlah besar aset yang lebih lama. Dalam mengasumsikan inflasi ini, NBV dari aset yang lebih lama berada di bawah nilai pergantian mereka karena mereka dibeli pada periode ketika harga. lebih rendah dan karena mereka telah terdepresiasi dalam waktu yang lebih lama.

6. Pengukuran Laba Residual Sebagai Solusi Yang Tepat Untuk Masalah

yang berlaku untuk masing- masing divisi, manajer divisi termotivasi untuk berinvestasi pada semua proyek yang menjanjikan tingkat return internal yang lebih tinggi atau paling tidak sama apabila dibandingkan dengan biaya modal perusahaan.

Laba residual juga mengatasi masalah suboptimisasi tipe keuangan.

Dengan memerhatikan biaya, baik utang maupun ekuitas keuangan (seperti penggunaan rata-rata tertimbang modal biaya perusahaan), laba residual menghapus godaan bagi manajer untuk meningkatkan pengaruh entitas melalui pembiayaan utang.

Laba residual tidak menunjuk pada penyimpangan yang sering kali disebabkan oleh manajer yang membuat investasi baru dalam aset tetap.

Beberapa investasi yang diinginkan awalnya mengurangi laba residual, tetapi kemudian akan menaikkan laba residual sepanjang waktu sebagai aset tetap yang lebih lama dan akan terdepresiasi.

Sebuah perusahaan konsultasi, Stern Stewart & Company, merekomendasikan sebuah pengukuran yang disebut dengan Economic Value Added (EVA) yang mengombinasikan beberapa modifikasi dari model standar akuntansi pada tipe pengukuran laba residual. Formula umum dari EVA adalah:

EVA = laba operasi bersih setelah pajak yang dimodifikasi - (total modal yang dimodifikasi x rata-rata tertimbang biaya modal)

Kata "modifikasi" secara potensial merujuk pada lebih dari 100 penyesuaian laporan standar akuntansi seperti kapitalisasi dan amortisasi lebih lanjut dari investasi tidak berwujud seperti penelitian dan pengembangan, pelatihan karyawan, periklanan, dan pembiayaan goodwill.

Modifikasi yang ada seharusnya diimplementasikan pada berbagai situasi yang pasti sebagai pokok keputusan. Biaya rata- rata tertimbang dari modal merefleksikan biaya rata-rata tertimbang utang dan modal dari penjualan saham.

7. Studi Kasus Pada Berkshire Industries PLC a. Profil Perusahaan

Berkshire Industries PLC (Berkshire) didirikan pada tahun 1852 sebagai pub lokal yang merupakan tempat pembuatan bir. Sepanjang tahun, ia telah tumbuh baik, secara internal maupun melalui akuisisi.

Pada tahun 2002, Berkshire merupakan perusahaan berskala menengah, yang dimiliki publik dan fokus pada industri makanan ringan dan minuman. la memiliki omset tahunan £500 juta dan mempekerjakan hampir 3.500 orang di enam negara. Berkshire terdaftar di Bursa Saham London (London Stock Exchange). Kantor pusat perusahaan masih terletak di Manchester, Inggris, di mana perusahaan didirikan.

Bershire memiliki empat divisi operasional bir. spirits, minuman bersoda, dan makanan ringan. Direktur pelaksana setiap divisi memiliki otonomi yang cukup besar karena Berkshire beroperasi dengan gaya terdesentralisasi. Sejumlah kecil pegawai kantor pusat bertanggung jawab dalam koordinasi keuangan, sumber daya manusia, dan berbagai jenis fungsi administratif lainnya (misalnya, hukum, sistem informasi).

b. Permasalahan yang terjadi pada Berkshire Industries PLC

Ketika harapan para anggota dewan direksi dan manajer Berkshire tinggi setelah dikenalkannya sistem laba ekonomis yang bare pada tahun 2000, pengalaman- pengalaman awal dengan sistem tersebut mengecewakan Sistem baru tersebut telah menyebabkan beberapa masalah dan kekhawatiran Tim dewan direksi dan manajemen puncak sedang mempertimbangkan apakah sistem tersebut perlu diperbaiki.

Beberapa orang bahkan mempertanyakan apakah sistem tersebut harus dilanjutkan.

Salah satu masalahnya adalah bahwa sistem harus tersebut telah menyebabkan kebingungan manajemen yang cukup besar meskipun semua manajer operasional telah menghadiri serangkaian sesi pelatihan.

Para manajer korporasi berpikir bahwa para manajer operasional akan dengan cepat dapat belajar mengenai bagaimana cara kerja ukuran laba ekonomis karena bonus mereka sekarang akan bergantung padanya.

Masalah kedua adalah keengganan dan hambatan motivasi dari Divisi Spirit (Spirit). Pada tahun 2000 dan 2001 laba ekonomis Spirit cukup buruk. Dalam masa masa resesi, pelanggan lebih sedikit mengonsumsi spirit. Dengan turunnya permintaan konsumen, beberapa pesaing Divisi Spirit mengurangi harga secara signifikan dan Spirit harus menyesuaikan diri dengan pengurangan tersebut. Hal ini memberikan efek yang sangat buruk terhadap laba kotor. Spirits gagal meraih target kinerja tahun 2000 dan target 2001 yang sudah diturunkan dalam rentang yang cukup jauh. Konsekuensinya, pemberian bonus untuk para manajer Spirits secara signifikan berada di bawah target, dan semua manajer Spirit memiliki saldo negatit dalam akun bank bonusnya Masalah ketiga adalah luasnya persepsi akan kegagalan dasar dari ukuran laba profit itu sendiri. Secara keseluruhan, kinerja Berkshire yang diukur dengan laba ekonomis kelihatan mengesankan. Laba ekonomis telah meningkat sejak tahun 2000, tetapi harga saham perusahaan ternyata turun sepanjang periode ini.

c. Penyelesaian Masalah

Perusahaan bisa menerapkan ukuran baru yaitu ROI. Penerapan ROI ini akan memperhitungkan setiap investasi yang dilakukan oleh masing- masing divisi. Berkshire dapat membandingkan ROI dengan biaya modal tiap divisi.

Perusahaan juga bisa menerapkan rencana opsi saham sebagai pilihan dalam menyelesaikan masalahnya. Rencana opsi saham ini akan memotivasi untuk bekerja lebih ekstra lagi supaya nilai saham perusahaan bisa naik sehingga para pemegang saham tidak merasa dirugikan lagi.

BAB III PENUTUP Kesimpulan

Insentif adalah bagian penting dari penyusunan pengendalian hasil yang digunakan untuk mengarahkan perilaku karyawan secara langsung. Imbalan yang dapat dihubungkan dengan pengukuran kinerja atau tujuan evaluasi kinerja memiliki berbagai bentuk. Secara luas tetapi tidak universal, dipercaya bahwa imbalan uang penting untuk motivasi. Bagaimanapun jangkauan yang luas dari bentuk imbalan lain, seperti pujian, gelar, pengakuan, promosi, dan lain-lainnya, juga dapat menjadi motivator ampuh dengan biaya yang efisien dan memiliki keunggulan dalam arti memuaskan berbagai kriteria evaluasi lainnya seperti yang kami bahas.

Kontrak insentif yang didesain menunjukkan masalah lebih besar dibandingkan dengan sekadar pemilihan imbalan. Sebagai contoh, imbalan yang dibuat sendiri untuk pilihan individual karyawan tampaknya efektif, tetapi harus dipertimbangkan manfaatnya lagi untuk dipertentangkan dengan potensi bagi persepsi karyawan mengenai ketidakadilan dan administrasi biaya kontrak. Hal yang sama telah dikenal bahwa paket total kompensasi organisasi harus kompetitif untuk menarik dan menahan karyawan yang berbakat. Jika porsi paket kompensasi, seperti gaji pokok yang tidak kompetitif, mungkin karena uang tunai bukanlah penawaran jangka pendek selama tahap awal dari perusahaan baru, kemudian fungsi insentif-kinerja untuk porsi variabel pembayaran yang mungkin, harus diambil untuk mengimbangi, atau bentuk alternatif dari kompensasi seperti opsi saham mungkin harus diberikan.

Tujuan utama dari manajer perusahaan yang berorientasi laba seharusnya memaksimalkan nilai pemegang saham atau nilai perusahaan, pada konsep jangka panjang yang berorientasi masa depan Laba akuntansi jangka pendek dan pengukuran return menyediakan indikator pengganti yang tidak sempurna dari perubahan nilai perusahaan. Myopia manajemen, sebuah fokus yang berlebihan

pada kinerja jangka pendek merupakan efek samping dari penggunaan sistem pengendalian hasil keuangan yang hampir tak terelakkan dibangun pada pengukuran akuntasi dari kinerja.

Dokumen terkait