• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Pada Input Motor

Dalam dokumen Kecepatan Motor (RPM)(Maju) (Halaman 67-76)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pengukuran Alat

3. Pengukuran Pada Input Motor

1. Pengukuran Pada Output Baterai

Pengukuran output baterai dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan baterai pada keadaan maju dan mundur yang dilakukan sebanyak tiga kali

percobaan dengan hasil yang di rata-ratakan. Baterai yang digunakan memiliki spesifikasi 12 V DC / 18 Ah sebanyak satu buah.

a. Hasil Pengukuran Tegangan Output Baterai Pada Putaran Maju Berikut grafik rata-rata pengukuran tegangan output baterai

Grafik 4.1 pengukuran tegangan output baterai pada putaran maju

Grafik diatas memperlihatkan hasil rata-rata pengukuran tegangan output baterai terhadap nilai resistansi potensiometer. Pada nilai R1 menghasilkan pengukuran rata-rata tegangan output baterai lebih tinggi dari nilai resistansi yang lainnya yaitu sebesar 11,96 V. Kemudian pada nilai R2 mengalami penurunan tegangan output sebesar 0,01 V. Pada nilai R3 dan R4 menghasilkan tegangan output yang sama yaitu 11,94 V. Lalu pada R5 mengalami peningkatan tegangan sebesar 0,01 V.

11.96

11.95

11.94 11.94

11.95

11.93 11.94 11.94 11.95 11.95 11.96 11.96 11.97

R1 R2 R3 R4 R5

Tegangan (V)

Nilai Resistansi Potensionmeter

Vout Sumber (Maju)

53

b. Hasil Pengukuran Tegangan Output Baterai Pada Putaran Mundur Berikut rata-rata pengukuran tegangan output baterai

Grafik 4.2 pengukuran tegangan output baterai pada putaran mundur

Grafik diatas memperlihatkan hasil rata-rata pengukuran tegangan output baterai terhadap nilai resistansi potensiometer. Pada nilai R1 menghasilkan pengukuran rata-rata tegangan output baterai lebih tinggi dari percepatan yang lainnya yaitu sebesar 11,96 V. Kemudian pada nilai R2 mengalami penurunan tegangan output sebesar 0,01 V yang nilainya sama dengan nilai R3 dan R4.

Berikutnya pada nilai R5 mengalami peningkatan tegangan output sebesar 11,95 V.

2. Pengukuran Tegangan Sistem Pengendali Arah

Pengukuran tegangan sistem pengendali arah dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan yang masuk pada input relai dalam keadaan maju, netral dan

11.96

11.95 11.95 11.95

11.95

11.94 11.94 11.94 11.95 11.95 11.95 11.95 11.95 11.96 11.96

R1 R2 R3 R4 R5

Tegangan (V)

Nilai Resistansi Potensionmeter

Vout Sumber (Mundur)

mundur yang dilakukan sebanyak tiga kali percobaan dengan hasil yang dirata- ratakan. Relai yang digunakan memiliki spesifikasi 12 V DC / 80 A sebanyak empat buah.

Tabel 4.1 Hasil pengukuran sistem pengendali arah

Tabel diatas memperlihatkan hasil pengukuran tegangan relai sistem pengendali arah yaitu pada posisi maju, netral dan mundur. Secara keseluruhan hasil pengukurannya berbeda-beda.

Pada posisi maju, relai A1 dan A2 dalam status energies (aktif) dengan tegangan sebesar 11,83 V. Sedangkan relai B1 dan B2 dalam status non energies (tidak aktif) dengan tegangan sebesar 0,12 V. Pada posisi netral semua relai dalam status non energies (tidak aktif) dengan tegangan sebesar 0,01 V. Sementara pada posisi mundur relai A1 dan A2 dalam status non energies (tidak aktif) dengan tegangan sebesar 0,11 V. Sedangkan relai B1 dan B2 dalam status energies (aktif) dengan tegangan sebesar 11,80 V.

Posisi

Vin Relai A Vin Relai B

A1 Status A2 Status B1 Status B2 Status

Maju 11,83 Energies 11,83 Energies 0,12

Non Energies

0,12

Non Energies

Netral 0,01

Non Energies

0,01

Non Energies

0,01

Non Energies

0,01

Non Energies

Mundur 0,11

Non Energies

0,11

Non Energies

11,80 Energies 11,80 Energies

55

3. Pengukuran Pada Input Motor

Pengukuran tegangan motor dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan yang masuk pada input motor dalam keadaan maju dan mundur yang dilakukan sebanyak tiga kali percobaan dengan hasil yang di rata-ratakan. Motor yang digunakan memiliki spesifikasi 12-18 V DC / 15 A sebanyak satu buah.

a. Hasil Pengukuran Tegangan Input Motor Pada Putaran Maju Berikut rata-rata pengukuran tegangan input motor

Grafik 4.3 pengukuran tegangan input motor pada putaran maju

Grafik diatas memperlihatkan hasil rata-rata pengukuran tegangan input motor pada putaran maju. Secara keseluruhan hasil pengukuran rata-rata tegangan input motor mengalami peningkatan seiring dengan besar nilai resistansi.

Pada nilai R1 menghasilkan pengukuran rata-rata tegangan input motor lebih rendah dari yang lainnya yaitu sebesar 0,47 V. Dan pada nilai R5 menghasilkan tegangan input maksimal sebesar 11,76 V. Kemudian setiap mengalami peningkatan nilai resistansi maka nilai tegangan juga meningkat.

0.47

2.90

6.11

9.32

11.76

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00

R1 R2 R3 R4 R5

Tegangan (V)

Nilai Resistansi Potensiometer

Vin Motor (Maju)

b. Hasil Pengukuran Tegangan Input Motor Pada Putaran Mundur Berikut rata-rata pengukuran tegangan input motor

Grafik 4.4 pengukuran tegangan input motor pada putaran mundur

Grafik diatas memperlihatkan hasil rata-rata pengukuran tegangan input motor pada putaran mundur. Secara keseluruhan hasil pengukuran rata-rata tegangan input motor mengalami peningkatan seiring dengan besar nilai resistansi.

Pada nilai R1 menghasilkan pengukuran rata-rata tegangan input motor lebih rendah dari yang lainnya yaitu sebesar 0,42 V. Dan pada nilai R5 menghasilkan tegangan input maksimal sebesar 11,74 V. Kemudian setiap mengalami peningkatan nilai resistansi maka nilai tegangan juga meningkat.

4. Pengukuran Kecepatan Putaran Motor (RPM)

Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan putaran motor yang dilakukan sebanyak tiga kali percobaan dengan hasil yang telah di rata-ratakan.

0.42

2.92

6.09

9.31

11.74

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00

R1 R2 R3 R4 R5

Tegangan (V)

Nilai Resistansi Potensiometer

Vin Motor (Mundur)

57

a. Hasil Pengukuran Pada Putaran Maju

Berikut rata-rata pengukuran kecepatan putaran motor

Grafik 4.5 pengukuran kecepatan putaran motor pada putaran maju

Grafik diatas memperlihatkan hasil rata-rata pengukuran kecepatan motor pada putaran maju. Secara keseluruhan hasil pengukuran kecepatan motor pada setiap percepatan mengalami peningkatan.

Pada nilai R1 motor tidak mengalami perputaran, pada nilai R2 menghasilkan rata-rata putaran sebesar 70,63 RPM. Kemudian mengalami peningkatan putaran sebesar 189,93 RPM pada nilai R3. Selanjutnya terus mengalami peningkatan putaran pada nilai R4sebesar 310,60 RPM. Sementara putaran tertinggi dihasilkan pada nilai R5 yaitu sebesar 404,30 RPM.

0

70.63

189.93

310.60

404.30

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

R1 R2 R3 R4 R5

Kecepatan (RPM)

Nilai Resistansi Potensiometer

Kecepatan Motor (RPM)(Maju)

b. Hasil Pengukuran Pada Putaran Mundur Berikut rata-rata pengukuran kecepatan putaran motor

Grafik 4.6 pengukuran kecepatan putaran motor pada putaran mundur Grafik diatas memperlihatkan hasil rata-rata pengukuran pengukuran kecepatan motor pada putaran mundur dari nilai resistansi R1-R5. Secara keseluruhan hasil pengukuran kecepatan putaran motor pada setiap percepatan mengalami peningkatan.

Pada nilai R1 motor tidak mengalami perputaran. Dan pada nilai R2 menghasilkan rata-rata putaran sebesar 69,60 RPM. Kemudian mengalami peningkatan putaran sebesar 187,00 RPM pada nilai R3. Selanjutnya terus mengalami peningkatan putaran pada nilai R4sebesar 306,57 RPM. Sementara putaran tertinggi dihasilkan pada nilai R5 yaitu sebesar 399,97 RPM.

0

69.60

187.00

306.57

399.97

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

R1 R2 R3 R4 R5

Axis Title

Nilai Resistansi Potensiometer

RPM Motor

59 BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan desain dan rancang bangun electric drive terdapat berbagai sistem di dalamnya, mulai dari sistem push button, sistem relai pengunci, sistem lampu indikator, dan sistem pengendali arah.

Berdasarkan hasil pengukuran pada rancangan sistem ED yang telah dibuat, maka didapatkan kinerja dari sistem ED, yaitu :

1. Output sumber tegangan pada posisi maju dan mundur berpengaruh terhadap nilai resistansi potensiometer, semakin besar nilai resistansi potensiometer maka tegangan output sumber tegangan akan drop kurang lebih 0.001 V.

2. Sistem pengendali arah saat posisi maju relai A dalam status energies sedangkan relai B dalam status non energies. Sehingga tegangan yang masuk di relai mengendalikan arah putaran motor, begitupun sebaliknya.

3. Tegangan input pada motor baik posisi maju dan mundur berpengaruh pada nilai resistansi potensiometer di sistem control speed. Disaat nilai resistansi potensiometer rendah maka input yang masuk ke motor juga rendah, sedangkan jika nilai resistansi potensiometer maksimal maka input ke motor juga maksimal.

4. Putaran motor pada posisi maju atau mundur memiliki maksimal putaran ±400 RPM.

B. SARAN

Kami menyadari bahwa sistem pengendali arah putaran yang kami buat ini belum sempurna, sehingga pengembangan dan riset dapat terus dilakukan guna mewujudkan sistem yang lebih baik, kompleks, dan memiliki kemampuan yang lebih.

61

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Angga Wahyu. dkk. 2019. Evaluasi Motor Listrik Sebagai Penggerak Mobil Listrik. Jurnal Riset Sains dan Teknologi. Vol. 3(2):55-59.

Amirah, Yeni. 2014. Menjaga Kesehatan Mata Melalui Pengontrolan Jarak Pandang Pada Televisi Secara Otomatis (Hardware). Teknik Elektro.

Fakultas Teknik. Politeknik Negeri Sriwijaya.

Daryanto. 2003. Dasar- Dasar Teknik Mobil. Jakarta. Bumi Aksara.

Daryanto. 2003. Reparasi Sistem Kelistrikan Mesin Mobil. Jakarta. Bumi Aksara.

Gilang, Fatkhurozaq. 2019. Perawatan Dan Kegunaan Accumulator (Accu) Di Km.

Santika Nusantara. 0,37 Hp. Teknika. Fakultas Kemaritiman. Universitas Maritim AMNI Semarang.

Gunawan, Ery. dan Eko Wahyono. 2017. Rancangan Instalasi Lampu Penerangan Jalan Umum Dengan Sistem Kontaktor dan Timer. Jurnal Cahaya Bagaskara. Vol 1(1):36-44.

Hadibrata, Musa. dkk. 2014. Relay. Diambil dari

http://industri3601.wordpress.com/relay/. Diakses pada 2 april 2021

Happyanto, Dedit Cahya dan Mauridhi Hery Purnomo. 2014. Teknik Kendali Motor Induksi Tiga Fasa Berbasis Kecerdasan Komputasional Sebagai Penggerak Mobil Listrik. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Hartono, Rudi. dkk. 2016. Perancangan dan Pembuatan Mobil Sel Surya menggunakan Motor DC magnet Permanen. Jurnal ENERGY. Vol 6(1):37- 42.

Kristianto, Philip. 2020. Fisika Dasar, Teori, Soal, dan Penyelesaian. Surabaya.

Andipublisher.

Kuswardana, Aditya. 2016. Analisis Sistem Motor Penggerak Pada Mobil Listrik Dengan Kapasitas Satu Penumpang. Teknik Mesin. Fakultas Teknik.

Universitas Negeri Semarang.

Michael, Rudolf. 1995. Pengisi Batere & Accumulator. Solo. CV Aneka

Nur, Rusdi dan Muhammad Arsyad Suyuti. 2018. Perancangan Mesin-Mesin Industri. Yogyakata. Deepublish.

62

Saleh, Anang Supriadi dan Amal Bahariawan. 2018. Energi dan Elektrifikasi Pertanian. Yogyakarta. Deepublish.

Sukmawidjaja, Maula dan Budhi Nursulistyo. 2014. Pengaturan Kecepatan Motor DC dengan DC Drive Sinamics DCM pada Size Press. JETri. Vol 12(1):89- 104.

Sumanto. 1995. Mesin Arus Searah. Yogyakarta. Andi Offset.

Yudha, Hendra Marta. 2020. Penggunaan Motor Listrik. Palembang. Pantera Publishing.

Yuski, Moh. Nur. dkk. 2017. Rancang Bangun Jangkar Motor DC. Berkala Saintek. Vol 2 :98-103.

Zumain, M Andri. 2009. Prototipe Mobil Listrik Dengan Menggunakan Motor DC Magnet Permanen 0,37 HP. Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Indonesia Depok.

63 LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Rangkaian alat sistem electric drive

LAMPIRAN 2

Pengukuran tegangan sumber baterai

LAMPIRAN 3

Pengukuran kelayakan relai

LAMPIRAN 4

Pengukuran tegangan input motor

65

LAMPIRAN 5

Pengukuran kecepatan motor

LAMPIRAN 6

Percobaan 1

Posisi

Relai A1 Relai A2 Relai B1 Relai B2

No Nc No Nc No Nc No Nc

Netral 0.02 12.01 0.02 11.99 0.08 11.98 0.09 11.98

Maju 11.84 0.02 11.83 0.05 0.11 11.83 0.05 11.83

Mundur 0.03 11.81 0.06 11.81 11.81 0.15 11.88 0.01

Percobaan 2

Posisi

Relai A1 Relai A2 Relai B1 Relai B2

No Nc No Nc No Nc No Nc

Netral 0.03 12.01 0.02 12 0.09 12 0.15 12

Maju 11.88 0.01 11.87 0.03 0.14 11.87 0.09 11.86

Mundur 0.02 11.86 0.02 11.87 11.88 0.18 11.88 0.01

Percobaan 3

Posisi

Relai A1 Relai A2 Relai B1 Relai B2

No Nc No Nc No Nc No Nc

Netral 0.03 12 0.02 11.99 0.09 11.99 0.05 11.99

Maju 11.84 0.01 11.85 0.04 0.09 11.85 0.01 11.84

Mundur 0.03 11.89 0.04 11.9 11.9 0.16 11.9 0.02

Data pengukuran kelayakan relai

67

LAMPIRAN 7

Data pengukuran tegangan sumber, sistem pengendali arah, tegangan input motor, dan RPM motor

LAMPIRAN 8

Data pengukuran resistansi potensiometer

Dalam dokumen Kecepatan Motor (RPM)(Maju) (Halaman 67-76)

Dokumen terkait